Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH DAN KOMITMEN ORGANISASI


TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNMENT
GOVERNANCE (Studi Kasus pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kota Pekanbaru)

Oleh :
M. Fajri Jalius
Pembimbing : M. Rasuli dan Al Azhar L

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


E-mail : fajrijalius@gmail.com

The Effect of the Intern Control System, Local Financial Management and
Organization Commitment on the Implementation of Good Government
Governance (Case Study at the Local Device of Pekanbaru City)

ABSTRACT

The study aimed to examine the effect of the intern control system, local
financial management and organization commitment on the implementation of
good government governance of local government in Pekanbaru City. It was a
quantitive research utilizing a primary data which were obtained from
questionnaire. The population of the study involved all units of local devices
found in Pekanbaru city. The selection of the sample used purposive sampling
methods with the characteristics of employees who perform the function of
accounting / financial administrators, power users budget and budget users.
There were about 96 respondents selected as the samples of the study, consisting
of Chief SKPD, Secretary and Head of finance in each SKPD Pekanbaru City.
The data were analyzed by using a multiple regression. The results of this study
found that the intern control system, local financial management and organization
management has positive significant effect on the implementation of good
government governance with significant < 0.05.

Keyword: Intern Control System, Local Financial Management, Organization


Commitment and Good Government Governance

PENDAHULUAN dan mekanisme yang memiliki


ketergantungan satu sama lainnya
Perekonomian yang dimiliki sebagai sumber daya milik negara
Indonesia merupakan ekonomi kepada seluruh masyarakat dengan
berbasis pasar, dimana pemerintah adil dan merata. Namun dalam
yang memiliki peranan yang implementasinya tujuan tersebut
terpenting. Sistem ekonomi di masih belum terealisasikan dengan
Indonesia merupakan sistem yang baik. Hal inilah yang menjadi
berdasarkan dari aturan-aturan, aspek penyebab munculnya berbagai

JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4207


masalah termasuk krisis ekonomi diakses pada 26 Juli 2016).
yang melanda Indonesia. Hal ini Selanjutnya BPK RI juga
disebabkan karena timbulnya menemukan 5 kasus mengenai
oknum-oknum yang tidak ketidakpatuhan terhadap peraturan
bertanggungjawab dengan cara perundang-undangan dalam
melakukan korupsi, kolusi dan pengelolaan keuangan negara yang
nepotisme (KKN), sulitnya dilakukan oleh Pemerintah Kota
menjalankan penegakan hukum, Pekanbaru, antara lain: pemberian
monopoli dalam kegiatan insentif pemungutan PPJU PLN tidak
perekonomian serta pelayanan sesuai ketentuan, pemberian belanja
terhadap publik yang kualitasnya subsidi kepada Trans Metro
memburuk (Ristanti et al., 2014). Pekanbaru tidak sesuai ketentuan,
Fakta yang terlihat sebagai pengelolaan belanja hibah belum
bukti lemahnya penerapan good sepenuhnya sesuai ketentuan,
government governance adalah rancangan peraturan daerah
masih terjadinya kasus korupsi yang penyertaan modal pada enam BUMD
terbilang tinggi. Masalah-masalah di lingkungan Pemerintah Kota
inilah yang menyebabkan Pekanbaru belum ditetapkan,
terhambatnya proses perekonomian dan yang terakhir terdapat 27 unit
yang baik di Indonesia, sehingga kendaraan dinas dan 18 laptop
semakin meningkatnya jumlah senilai Rp6.632.985.680,70
pengangguran di Indonesia dan juga belum dikembalikan kepada
semakin banyaknya jumlah Pemerintah Kota Pekanbaru
penduduk miskin. (http://bpkad.pekanbaru.go.id/,
Berdasarkan laporan dari diakses pada 26 Juli 2016).
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Banyak faktor yang
mengenai Laporan Hasil mempengaruhi penerapan good
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan government governance pada
Pemerintah Kota Pekanbaru implementasinya di dalam
Tahun 2014, dijelaskan bahwa BPK pemerintahan daerah, yaitu sistem
memberikan opini WDP atas laporan pengendalian intern, pengelolaan
keuangan Pemerintah Kota keuangan daerah dan komitmen
Pekanbaru. Selain itu, BPK RI juga organisasi.
menemukan kelemahan pada sistem Faktor pertama yang
pengendalian intern dalam mempengaruhi penerapan good
penyusunan laporan keuangan, antara government governance adalah
lain: penyajian piutang pajak reklame sistem pengendalian intern. Sistem
tidak akurat, nilai piutang retribusi pengendalian intern menurut
izin mendirikan bangunan tidak Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun
dapat diyakini kewajarannya, aset 2006, adalah suatu proses yang
tetap Pemerintah Kota Pekanbaru dipengaruhi oleh manajemen yang
Pada Neraca Per 31 Desember 2014 diciptakan untuk memberikan
belum disajikan secara lengkap keyakinan yang memadai dalam
dan akurat, serta Tanah Hak pencapaian efektivitas, efisiensi,
Pengelolaan (HPL) belum tercatat ketaatan terhadap peraturan
pada Neraca Kota Pekanbaru perundang-undangan yang berlaku,
(http://bpkad.pekanbaru.go.id/, dan keandalan penyajian laporan
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4208
keuangan pemerintah. langsung terhadap keberhasilan
Selanjutnya dalam PP No. 60 otonomi daerah dan merupakan
Tahun 2008 mendefinisikan sistem sumbangan yang besar dalam upaya
pengendalian internal pemerintah mewujudkan good government
(SPIP) yaitu proses yang integral governance.
pada tindakan dan kegiatan yang Selanjutnya faktor ketiga
dilakukan secara terus-menerus oleh yang harus ditingkatkan untuk
pimpinan dan seluruh pegawai untuk mewujudkan tata kelola
memberikan keyakinan yang pemerintahan yang baik harus
memadai atas tercapainya tujuan ditunjang dengan komitmen
organisasi melalui kegiatan yang seseorang terhadap organisasinya.
efektif dan efisien, keandalan Komitmen organisasi menurut
pelaporan keuangan, pengamanan Robbins (2009:100) yang
aset negara, dan ketaatan terhadap didefinisikan sebagai suatu keadaan
peraturan perundang-undangan. dimana seorang karyawan memihak
Pengendalian intern dapat organisasi tertentu serta tujuan-
membantu pemerintah untuk tujuan dan keinginannya untuk
meminimalisasi terjadinya mempertahankan keanggotaan dalam
kelemahan, kesalahan dan resiko oranisasi tersebut. Keterlibatan
kecurangan. Dengan adanya seseorang yang tinggi dalam suatu
pengendalian intern yang efektif pekerjaan berarti memihak pada
maka tujuan organisasi dapat tercapai pekerjaan tertentu seorang individu,
secara efektif dan efisien, pelaporan sementara komitmen organisasi yang
keuangan dilakukan dengan andal, tinggi berarti memihak organisasi
pengamanan aset dapat dilakukan yang merekrut individu tersebut.
dan mendorong ketaatan kepada Berdasarkan latar belakang di
peraturan (Mardiasmo, 2009:208). atas, maka dapat dirumuskan
Faktor kedua yang permasalahan penelitian sebagai
menentukan keberhasilan dari berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh
penerapan good government sistem pengendalian intern terhadap
governance di daerah tidak terlepas penerapan good government
dari aspek pengelolaan keuangan governance pada Satuan Kerja
daerah yang di kelola dengan Perangkat Daerah Kota Pekanbaru?
manajemen yang baik pula. 2) Apakah terdapat pengaruh
Suatu instansi pemerintah pengelolaan keuangan daerah
dapat dikatakan berjalan sesuai terhadap penerapan good
dengan prinsip good government government governance pada Satuan
governance apabila pengelolaan Kerja Perangkat Daerah Kota
keuangan daerah telah berjalan Pekanbaru? 3) Apakah terdapat
sesuai dengan standar yang berlaku pengaruh komitmen organisasi
dan menghasilkan (dari tahap terhadap penerapan good government
perencanaan hingga pelaporan) governance pada Satuan Kerja
pelaporan keuangan daerah yang Perangkat Daerah Kota Pekanbaru?
andal dan relevan. Apabila Adapun tujuan dari penelitian
pengelolaan keuangan daerah ini adalah: 1) Untuk menguji
tersebut telah baik dalam prosesnya pengaruh sistem pengendalian intern
maka akan mempunyai dampak terhadap penerapan good
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4209
government governance pada Satuan pula.
Kerja Perangkat Daerah Kota Didalam lampiran
Pekanbaru. 2) Untuk menguji PermenPAN No. 13 tahun 2009 good
pengaruh pengelolaan keuangan government governance adalah
daerah terhadap penerapan good konsep pengelolaan pemerintahan
government governance pada Satuan yang menekankan pada pelibatan
Kerja Perangkat Daerah Kota unsur pemerintah, masyarakat dan
Pekanbaru. 3) Untuk menguji swasta secara proporsional sebagai
pengaruh komitmen organisasi tiga pilar utama. Konsep inilah yang
terhadap penerapan good government memberi garis dasar bahwa siapa pun
governance pada Satuan Kerja yang berperan dan peran apapun
Perangkat Daerah Kota Pekanbaru. yang dijalankan dalam
penyelenggaraan kepemerintahan
TINJAUAN PUSTAKA dituntut untuk lebih berorientasi ke
pelayanan publik yang semakin baik.
Good Government Governance Dengan kata lain, tidak ada
Secara teoritis, good kepemerintahan yang dapat disebut
governance adalah suatu tatanan lebih atau semakin baik jika tidak
kehidupan berbangsa dan bernegara ada bukti bahwa pelayanan publik
yang pola sikap dan pola tindak semakin baik dan semakin
perilakunya dilandasi prinsip- berkualitas.
prinsip dan karakteristik tertentu
(Mardiasmo, 2007:25). Suatu Sistem Pengendalian Intern
penyelenggaraan negara yang Dalam Peraturan Pemerintah
mengimplementasikan good No. 8 Tahun 2006, Sistem
governance berarti penyelenggaraan Pengendalian Intern (SPI) adalah
negara tersebut mendasarkan diri suatu proses yang dipengaruhi oleh
pada prinsip-prinsip partisipasi, manajemen yang diciptakan untuk
pemerintahan berdasarkan hukum, memberikan keyakinan yang
transparansi, responsivitas, orientasi memadai dalam pencapaian
konsensus, keadilan, efektivitas dan efektivitas, efisiensi, ketaatan
efisiensi, akuntabilitas, visi strategis terhadap peraturan perundang-
dan saling keterkaitan. undangan yang berlaku, dan
Dalam menerapkan good keandalan penyajian laporan
governance yang baik, harus keuangan pemerintah.
diimbangi dengan penerapan good Menurut Armando (2013)
government yang baik pula. Tidak unsur-unsur sistem pengendalian
hanya tata kelola pemerintahan saja intern dalam pemerintah meliputi:
yang harus ditekankan, pemerintah 1. Lingkungan Pengendalian.
juga harus berlaku yang baik sebagai 2. Penilaian Risiko.
pelaku pengelolaan keuangan rakyat, 3. Kegiatan Pengendalian.
agar pemerintahan berjalan dengan 4. Informasi dan Komunikasi.
baik, berdaya guna dan juga berhasil. 5. Pemantauan Pengendalian
Oleh karena itu prinsip-prinsip dari Intern.
good governance tersebut sangatlah Dalam pelaksanaannya,
penting dan juga harus diimbangi sistem pengendalian intern
dengan good government yang baik pemerintah mempunyai tujuan yang
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4210
harus dicapai. Tujuan yang harus daerah harus ditata dan
dicapai tersebut adalah: dikelola sedemikian rupa
1. Memberikan keyakinan yang sehingga mampu melunasi
memadai bagi tercapainya ikatan keuangan.
efektivitas dan efisiensi 3. Kejujuran, maksudnya urusan
pencapaian tujuan keuangan harus diserahkan pada
penyelenggaraan pemerintah. pegawai yang jujur dan
2. Keandalan pelaporan keuangan. kesempatan untuk berbuat
3. Pengamanan aset negara. curang diperkecil.
4. Ketaatan terhadap peraturan 4. Hasil guna dan kegiatan efisien
perundang-undangan. dan efektif, maksudnya program
dapat direncanakan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan dengan biaya yang
Menurut Peraturan Menteri rendah dan dalam waktu yang
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 singkat.
Tentang Perubahan Kedua Atas 5. Pengendalian, maksudnya aparat
Peraturan Menteri Dalam Negeri pengawasan harus melakukan
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang pengendalian agar tujuan dapat
Pedoman Pengelolaan Keuangan tercapai.
Daerah didefinisikan bahwa
pengelolaan keuangan daerah adalah Komitmen Organisasi
“keseluruhan kegiatan yang meliputi Komitmen organisasi adalah
perencanaan, pelaksanaan, suatu keadaan dimana seorang
penatausahaan, pelaporan, karyawan memihak organisasi
pertanggungjawaban, dan tertentu serta tujuan-tujuan dan
pengawasan keuangan daerah”. keinginannya untuk mempertahankan
Pengelolaan keuangan daerah keanggotaan dalam organiasi
dilaksanakan dalam suatu sistem tersebut (Robbins, 2009:100).
yang terintegrasi yang diwujudkan Robbins (2009:101) mengemukakan
dalam APBD yang setiap tahunnya bahwa terdapat 3 komponen model
ditetapkan dengan peraturan daerah dari komitmen organisasi,
yang dimulai dari penetapan APBD, diantaranya adalah:
pelaksanaan dan perubahan APBD 1. Affective Commitment.
sampai pengelolaan kas umum 2. Continuance Commitment.
daerah. 3. Normative Commitment.
Halim (2012:30), mengemu-
kakan tujuan pengelolaan keuangan Kerangka Pemikiran dan
daerah adalah sebagai berikut: Pengembangan Hipotesis
1. Tanggung jawab a. Pengaruh Sistem Pengendalian
(accountability), maksudnya Intern Terhadap Penerapan
pemerintah daerah harus Good Government Governance
mempertanggungjawabkan tugas Pengendalian intern dapat
keuangannya kepada lembaga membantu pemerintah untuk
atau orang yang berkepentingan meminimalisasi terjadinya
yang sah. kelemahan, kesalahan dan resiko
2. Mampu memenuhi kewajiban kecurangan. Dengan adanya
keuangan, maksudnya keuangan pengendalian intern yang efektif
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4211
maka tujuan organisasi dapat tercapai dapat dibangun hipotesis:
secara efektif dan efisien, pelaporan H2: Pengelolaan Keuangan Daerah
keuangan dilakukan dengan andal, berpengaruh terhadap Penerapan
pengamanan aset dapat dilakukan Good Government Governance pada
dan mendorong ketaatan pada SKPD Kota Pekanbaru.
peraturan (Mardiasmo, 2009:208).
Jadi bisa dikatakan jika c. Pengaruh Komitmen Organi-
sistem pengendalian internal tersebut sasi Terhadap Penerapan
terimplementasikan dengan baik Good Government Governance
akan memberikan efisien dan efektif Menurut Robbins (2009:100)
dalam operasi, pelaporan keuangan komitmen organisasi merupakan
yang dihasilkan andal, aset milik suatu keadaan dimana seorang
negara tetap aman dan peraturan karyawan memihak organisasi
perundang-undangan dijalankan tertentu serta tujuan-tujuan dan
dengan sebaik-baiknya maka akan keinginannya untuk mempertahankan
terciptalah tata kelola pemerintahan keanggotaan dalam organisasi
yang baik (good government tersebut. Dalam menjalankan
governance). Berdasarkan uraian komitmen organisasi, karyawan
diatas maka dapat dibangun harus memiliki keyakinan dan
hipotesis: dukungan yang kuat terhadap nilai
H1: Sistem Pengendalian Intern dan sasaran (goal) yang ingin dicapai
berpengaruh terhadap Penerapan
organisasi.
Good Government Governance pada
Dalam hal ini sasaran yang
SKPD Kota Pekanbaru.
ingin dicapai adalah sasaran terhadap
pelayanan publik yang sesuai dengan
b. Pengaruh Pengelolaan
prinsip-prinsip good government
Keuangan Daerah Terhadap
governance. Dari uraian diatas
Penerapan Good Government
didapat hipotesa ketiga yaitu:
Governance
H3: Komitmen Organisasi
Menurut Halim (2008:30),
berpengaruh terhadap Penerapan
pengelolaan keuangan daerah adalah
Good Government Governance pada
keseluruhan kegiatan yang meliputi
SKPD Kota Pekanbaru.
perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan
METODE PENELITIAN
pengawasan keuangan daerah. Di
dalam perancangan APBD Populasi dalam penelitian ini
pemerintah juga mendorong supaya adalah seluruh Satuan Kerja
masyarakat ikut berpartisipasi di Perangkat Daerah (SKPD) yang ada
dalam penyusunan APBD tersebut, di Kota Pekanbaru.
dan kegiatan itu dinamakan Teknik pengambilan sampel
musrenbang. Dan hal ini sudah yang digunakan adalah purposive
termasuk ke dalam good government sampling dimana teknik pengambilan
governance, dimana pemerintahan sampel berdasarkan penilaian
yang baik itu haruslah memasukkan peneliti bahwa dia adalah pihak yang
partisipasi masyarakatnya ke dalam paling baik dijadikan sampel
APBD yang akan dirancang. penelitian. Responden dalam
Berdasarkan uraian diatas maka
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4212
penelitian ini yaitu Kepala SKPD, masyarakat yang ada di dalam
Sekretaris dan Kepala Bagian pemerintahan tersebut (Syafrion,
Keuangan di masing-masing SKPD 2015). Pengukuran variabel
dimana responden ini berperan penerapan good government
langsung sebagai agen dalam governance dalam penelitian ini
mewujudkan good government menggunakan skala Likert dengan
governance melalui pengelolaan lima alternatif jawaban dan masing-
keuangan dan kinerja responden masing diberi skor yaitu: skala (1)
tersebut dalam mengelola menunjukkan Sangat Setuju, skala
pemerintahan mencapai visi, misi (2) menunjukkan Setuju, skala (3)
dan tujuan. Responden dalam menunjukkan Ragu-Ragu, skala (4)
penelitian ini berjumlah 96 orang menunjukkan Tidak Setuju dan skala
yang didapat dari 32 SKPD yang ada (5) menunjukkan Sangat Tidak
dan masing-masing SKPD ada 3 Setuju. Instrumen yang digunakan
responden. dalam penelitian ini adalah kuesioner
Sumber data dalam penelitian yang diambil dari Skripsi Syafrion
ini adalah data primer yaitu sumber (2015). Instrumen yang digunakan
data penelitian yang diperoleh secara terdiri dari 13 (tiga belas) item
langsung dari sumber ahli. Dimana pernyataan.
data tersebut diperoleh langsung dari Sistem Pengendalian Intern
Kepala SKPD, Sekretaris dan Kepala (SPI) adalah suatu proses yang
Bagian Keuangan SKPD di Kota dipengaruhi oleh manajemen yang
Pekanbaru dengan menggunakan diciptakan untuk memberikan
daftar pernyataan dalam bentuk keyakinan yang memadai dalam
kuisioner guna mengumpulkan pencapaian efektivitas, efisiensi,
informasi dari objek penelitian ketaatan terhadap peraturan
tersebut dimana responden perundang-undangan yang berlaku,
diperkenankan memberikan jawaban dan keandalan penyajian laporan
yang dianggap paling sesuai. keuangan pemerintah (PP No. 8
Metode analisis data yang Tahun 2006). Pengukuran variabel
digunakan dalam penelitian untuk sistem pengendalian intern dalam
menguji hipotesis adalah analisis penelitian ini menggunakan skala
regresi linier berganda. Likert dengan lima alternatif jawaban
Variabel yang digunakan dan masing-masing diberi skor yaitu:
dalam penelitian ini terdiri dari 2 skala (1) menunjukkan Sangat
variabel yaitu variabel dependen dan Setuju, skala (2) menunjukkan
variabel independen. Variabel Setuju, skala (3) menunjukkan Ragu-
dependen dalam penelitian ini adalah Ragu, skala (4) menunjukkan Tidak
penerapan good government Setuju dan skala (5) menunjukkan
governance (Y). Sedangkan variabel Sangat Tidak Setuju. Instrumen yang
independennya adalah sistem digunakan dalam penelitian ini
pengendalian intern (X1), adalah kuesioner yang diambil dari
pengelolaan keuangan daerah (X2) Skripsi Syafrion (2015). Instrumen
dan komitmen organisasi (X3). yang digunakan terdiri dari 22 (dua
Good government governance puluh dua) item pernyataan.
merupakan suatu tata kelola Pengelolaan keuangan daerah
pemerintah yang baik, yang adalah keseluruhan kegiatan yang
bertujuan untuk mensejahterakan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4213
penatausahaan, pelaporan, HASIL PENELITIAN DAN
pertanggung jawaban, dan PEMBAHASAN
pengawasan keuangan daerah.
Pengukuran variabel pengelolaan Hasil Uji Validitas Data
keuangan daerah dalam penelitian ini Uji validitas data digunakan untuk
menggunakan skala Likert dengan mengukur sah atau tidak suatu
lima alternatif jawaban dan masing- kuesioner. Pengujian validitas dari
masing diberi skor yaitu: skala (1) instrumen penelitian dilakukan
menunjukkan Sangat Setuju, skala dengan menghitung angka korelasi
(2) menunjukkan Setuju, skala (3) atau rhitung dari nilai jawaban tiap
menunjukkan Ragu-Ragu, skala (4) responden untuk tiap butir
menunjukkan Tidak Setuju dan skala pernyataan, kemudian dibandingkan
(5) menunjukkan Sangat Tidak dengan rtabel. Nilai rtabel diperoleh
Setuju. Instrumen yang digunakan dengan persamaan N-2 = 75-2 = 73
dalam penelitian ini adalah kuesioner = 0.2272. Tingkat signifikansi 5%,
yang diambil dari Skripsi Syafrion maka didapat rtabel 0.2272. Setiap
(2015). Instrumen yang digunakan butir pernyataan dikatakan valid
terdiri dari 10 (sepuluh) item jika rhitung > rtabel dan nilai positif,
pernyataan. maka butir atau pernyataan atau
Komitmen organisasi adalah indikator tersebut dinyatakan valid
suatu keadaan dimana seorang (Ghozali, 2013:53).
karyawan memihak organisasi
tertentu serta tujuan-tujuan dan Hasil Uji Reliabilitas Data
keinginannya untuk mempertahankan Uji reliabilitas hanya dapat
keanggotaan dalam organiasi dilakukan setelah suatu instrumen
tersebut. Keterlibatan pekerjaan yang telah dipastikan validitasnya.
tinggi berarti memihak pada Pengujian reliabilitas penelitian ini
pekerjaan tertentu seorang individu, menggunakan koefisien Cronbach
sementara komitmen organisasi yang Alpha dengan bantuan program
tinggi berarti memihak organisasi SPSS. Nilai alpha bervariasi dari 0
yang merekrut individu tersebut – 1, suatu pernyataan dapat
(Robbins, 2009:100). Pengukuran dikategorikan reliabel jika nilai
variabel komitmen organisasi dalam alpha lebih besar dari 0.7 (Ghozali,
penelitian ini menggunakan skala
2013:48). Nilai realibilitas dalam
Likert dengan lima alternatif
penelitian ini bisa dilihat pada Tabel
jawaban dan masing-masing
1:
diberi skor yaitu: skala (1)
menunjukkan Sangat Setuju, skala Tabel 1
(2) menunjukkan Setuju, skala (3) Hasil Uji Reliabilitas
menunjukkan Ragu-Ragu, skala (4)
menunjukkan Tidak Setuju dan skala Cronbach’s Nilai
Variabel
Alpha Kritis
(5) menunjukkan Sangat Tidak
Setuju. Instrumen yang digunakan Penerapan Good
0.929 0.7
Government Governance
dalam penelitian ini adalah kuesioner
Sistem Pengendalian Intern 0.972 0.7
yang diambil dari Skripsi Pengelolaan Keuangan
0.912 0.7
Syafrion (2015). Instrumen yang Daerah
digunakan terdiri dari 12 (dua belas) Komitmen Organisasi 0.970 0.7
item pernyataan. Sumber : Data Olahan, 2016
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4214
Berdasarkan Tabel 1 Dari tampilan Gambar 1, dapat
menunjukkan bahwa koefisien disimpulkan bahwa grafik normal
reliabilitas instrumen penerapan plot terlihat titik-titik menyebar
good government governance, disekitar diagonal, serta
sistem pengendalian intern, penyebarannya mengikuti garis
pengelolaan keuangan daerah dan diagonal. Grafik dalam gambar ini
komitmen organisasi antara lain menunjukkan bahwa model regresi
0.929, 0.972, 0.912 dan 0.970. Dari layak dipakai karena memenuhi
semua nilai variabel tersebut asumsi normalitas.
menunjukkan bahwa koefisien
Cronbach Alpha lebih besar dari 0.7 b. Hasil Uji Multikolonieritas
sehingga dapat disimpulkan bahwa Uji multikolonieritas
semua instrumen dalam penelitian bertujuan untuk menguji apakah
ini adalah reliabel. dalam suatu model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
Hasil Uji Asumsi Klasik variabel bebas penelitian. Model
a. Hasil Uji Normalitas Data regresi yang baik seharusnya tidak
Untuk mengolah data terjadi korelasi di antara variabel
digunakan Uji Normalitas, yang bebas. Ada tidaknya korelasi antar
menguji apakah dalam sebuah variabel tersebut dapat dideteksi
model regresi, variabel independen dengan melihat nilai Variance
dan variabel dependen atau Inflation Factor (VIF).
keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian Tabel 2
ini uji normalitas dilakukan dengan Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity
metode grafik yaitu dengan melihat Statistics
penyebaran data pada sumber Variabel Keterangan
Tolera
VIF
diagonal pada grafik Normal P-P nce
Sistem Tidak Terdapat
Plot of regression standardized. Pengendalian 0.332 3.010 Multikolonierit
Berikut gambar yang menunjukkan Intern as
Pengelolaan Tidak Terdapat
model regresi dengan menggunakan Keuangan 0.631 1.586 Multikolonierit
grafik P- Plot: Daerah as
Komitmen Tidak Terdapat
Organisasi 0.281 3.558 Multikolonierit
Gambar 1 as
Normal Probability Standardized Sumber : Data Olahan, 2016
Residual
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Untuk mendeteksi ada
tidaknya Uji Heteroskedastisitas
dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada pola
scatterplot antar SPRESID dan
ZPRED. Dasar pengambilan
keputusannya jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
Sumber : Data Olahan, 2016
(bergelombang, melebar, kemudian

JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4215


menyempit), maka diindikasikan ditunjukkan nilai Durbin Watson
telah terjadi Uji Heteroskedastisitas. pada Tabel 3 berikut:
Jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di Tabel 3
bawah angka nol pada sumbu Y, Hasil Uji Autokorelasi
maka tidak terjadi Uji N dU dL
Durbin-
Keterangan
Watson
Heteroskedastisitas (Ghozali,
Bebas
2013:105). 75 1.709 1.543 2.178
Autokorelasi
Sumber : Data Olahan, 2016
Gambar 2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan tabel di atas
hasil Durbin Watson menunjukkan
angka 2.178. Nilai dU dengan k = 3
dan n = 75 menunjukkan angka
1.709 maka dapat disimpulkan tidak
terjadi autokorelasi dimana dU < d <
(4-dU) = 1.709 < 2.178 < 2.291.

Hasil Uji Koefisien Determinasi


(R2)
Koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam
Sumber : Data Olahan, 2016 menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien
Dari grafik Scatterplot yang determinasi adalah antara nol dan
ada pada gambar di atas dapat dilihat satu. Semakin tinggi nilai koefisien
bahwa titik-titik menyebar secara determinasi (R2) berarti semakin
acak, serta tersebar baik di atas tinggi kemampuan variabel
maupun di bawah angka nol pada independen dalam menjelaskan
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan variasi perubahan terhadap variabel
bahwa tidak terjadi dependen dan begitu juga sebaliknya.
heteroskedastisitas pada model Hasil dari nilai koefisien determinasi
regresi (Ghozali, 2013:139). (R2) dapat dilihat pada Tabel 4, yaitu
sebagai berikut:
d. Hasil Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan Tabel 4
dimana terjadinya korelasi antara Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
residual pada satu pengamatan R Adjusted
Std. Error
dengan pengamatan lain pada model Model R of the
Square R Square
Estimate
regresi. Uji autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam model 1 0.885a 0.783 0.774 3.454
regresi linier ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode Sumber : Data Olahan, 2016
tertentu dengan kesalahan penganggu
pada periode sebelumnya. Hasil uji Berdasarkan Tabel 4,
autokorelasi pada penelitian ini diketahui nilai Adjusted R Square

JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4216


sebesar 0.774. Artinya adalah bahwa variabel dependen (good government
sumbangan pengaruh variabel governance):
independen terhadap variabel a. Pengaruh Sistem Pengendalian
dependen adalah sebesar 77.4 %. Intern Terhadap Penerapan
Sedangkan sisanya 22.6% Good Government Governance
dipengaruhi oleh variabel lain yang Peneitian ini bertujuan untuk
tidak dimasukkan dalam model menguji pengaruh sistem
regresi ini. pengendalian intern terhadap
penerapan good governmnet
Uji Signifikansi Parameter governance. Hasil uji hipotesis 1
Individual (Uji Statistik t) dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Uji t bertujuan untuk menguji
seberapa jauh pengaruh satu variabel Tabel 5
independen secara individual dalam Pengaruh Sistem Pengendalian Intern
Terhadap Penerapan Good
menerangkan variabel dependen.
Government Governance
Untuk dapat mengetahui apakah ada
Variabel
pengaruh yang signifikan dari thitung ttabel Sig
Independen
masing-masing variabel independen, Sistem
maka dibandingkan antara nilai thitung Pengendalian 4.715 1.994 0.000
dengan ttabel serta membandingkan Intern
nilai signifikan t dengan level of Sumber : Data Olahan, 2016
significant (α). Nilai dari level of
significant yang digunakan dalam Berdasarkan pada Tabel 5
penelitian ini adalah 5 persen (0.05). dapat dilihat bahwa thitung > ttabel yaitu
Apabila sig t lebih besar dari 0.05 4.715 > 1.994 dan sig. 0.000 < 0.05
maka H0 diterima. Demikian pula dengan demikian H0 ditolak dan H1
sebaliknya jika sig t lebih kecil dari diterima. Dari hasil pengujian
0.05, maka H0 ditolak. Bila H0 tersebut, membuktikan bahwa sistem
ditolak ini berarti ada hubungan yang pengendalian intern berpengaruh
signifikan antara variabel independen positif signifikan terhadap penerapan
terhadap variabel dependen good government governance
(Ghozali, 2013:40). pemerintahan daerah Kota
Nilai ttabel pada penelitian ini Pekanbaru. Ini berarti bahwa sistem
dapat dicari dengan α = 5% dibagi pengendalian intern yang baik dapat
2= 2.5%. Sedangkan derajat bebas meningkatkan penerapan good
pengujian adalah n-k-1 =75-3-1= 71. government governance. Hasil
Jadi dengan melihat tabel t maka penelitian ini konsisten dengan
ttabelnya sebesar 1.994. penelitian yang dilakukan oleh
Yusniyar et al. (2016) dan Wiratno
Hasil Pengujian Hipotesis (2013) yang menemukan bahwa
Berikut adalah hasil sistem pengendalian intern
pengujian hipotesis dengan berpengaruh positif signifikan
menggunakan uji statistik t untuk terhadap penerapan good government
masing-masing variabel independen governance. Namun hasil penelitian
(sistem pengendalian intern, ini berbeda dengan penelitian
pengelolaan keuangan daerah dan Ruspina (2013), yang menemukan
komitmen organisasi) terhadap bahwa sistem pengendalian intern

JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4217


tidak berpengaruh terhadap berpengaruh positif signifikan
penerapan good government terhadap penerapan good government
governance. governance.

b. Pengaruh Pengelolaan Keu- c. Pengaruh Komitmen Orga-


angan Daerah Terhadap nisasi Terhadap Penerapan
Penerapan Good Government Good Government
Governance Governance
Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh pengelolaan menguji pengaruh komitmen
keuangan daerah terhadap penerapan organisasi terhadap penerapan good
good government governance. Hasil government governance. Hasil uji
uji hipotesis 2 dapat dilihat pada hipotesis 3 dapat diihat pada Tabel 7
Tabel 6 berikut: berikut:

Tabel 6 Tabel 7
Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Pengaruh Komitmen Organisasi
Terhadap Penerapan Good Government Terhadap Penerapan Good
Governance Government Governance

Variabel Variabel
thitung ttabel Sig thitung ttabel Sig
Independen Independen

Pengelolaan Komitmen
Keuangan 4.383 1.994 0.000 2.434 1.994 0.017
Organisasi
Daerah
Sumber : Data Olahan, 2016
Sumber : Data Olahan, 2016

Berdasarkan pada Tabel 6 Berdasarkan pada Tabel 7


dapat dilihat bahwa thitung > ttabel yaitu dapat dilihat bahwa thitung > ttabel yaitu
4.383 > 1.994 dan sig. 0.000 < 0.05 2.434 > 1.994 dan sig. 0.017 < 0.05
dengan demikian H0 ditolak dan dengan demikian H0 ditolak dan H1
H1 diterima. Dari hasil pengujian diterima. Dari hasil pengujian yang
tabel 6 tersebut, membuktikan bahwa ada pada tabel 7 tersebut,
pengelolaan keuangan daerah membuktikan bahwa komitmen
berpengaruh positif signifikan organisasi berpengaruh positif
terhadap penerapan good government signifikan terhadap penerapan good
governance terhadap pemerintahan government governance peme-
daerah Kota Pekanbaru. Ini rintahan daerah Kota Pekanbaru. Ini
berarti bahwa pengelolaan keuangan berarti bahwa komitmen organisasi
daerah yang baik, relevan dan yang baik dapat meningkatkan
transparan tentunya diharapkan dapat penerapan good government
meningkatkan penerapan good governance. Hasil penelitian ini
government governance. Hasil mendukung penelitian terdahulu
penelitian ini selaras dengan yaitu Wiratno (2013) dan Ristanti et
penelitian Ristanti et al. (2014) dan al. (2014) yang menemukan
Ruspina (2013), yang menemukan komitmen organisasi berpengaruh
bahwa pengelolaan keuangan daerah positif signifikan terhadap penerapan
good governmnet governance.
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4218
SIMPULAN, KETERBATASAN al. (2014) yang menemukan
DAN SARAN komitmen organisasi
berpengaruh positif signifikan
Simpulan terhadap penerapan good
Penelitian ini bertujuan untuk government governance.
menguji pengaruh sistem
pengendalian intern, pengelolaan Keterbatasan
keuangan daerah dan komitmen Penelitian ini memiliki
organisasi terhadap penerapan beberapa keterbatasan yang dapat
good government governance. mempengaruhi hasil penelitian antara
Berdasarkan hasil analisis dan uraian lain:
pada bab-bab sebelumnya, maka 1. Objek dalam penelitian ini
dapat diperoleh kesimpulan sebagai dibatasi pada Satuan Kerja
berikut: Perangkat Daerah Kota
1. Sistem pengendalian intern Pekanbaru. Hal ini menyebabkan
berpengaruh positif signifikan memungkinkan adanya
terhadap penerapan good perbedaaan hasil penelitian
government governance. Hasil apabila penelitian dilakukan
penelitian ini didukung menambah atau mengganti pada
penelitian yang dilakukan oleh objek dan daerah penelitian yang
Yusniyar et al. (2016) dan berbeda.
Wiratno (2013). Namun hasil 2. Pemahaman dan keseriusan dari
penelitian ini berbeda dengan responden terhadap pernyataan-
penelitian Ruspina (2013), yang pernyataan dalam kuesioner
menemukan bahwa sistem yang kurang dalam menjawab
pengendalian intern tidak semua pernyataan-pernyataan.
berpengaruh terhadap penerapan 3. Variabel independen yang
good government governance. digunakan terbatas pada sistem
2. Pengelolaan keuangan daerah pengendalian intern, pengelolaan
berpengaruh positif signifikan keuangan daerah dan komitmen
terhadap penerapan good organisasi.
government governance. Hasil
penelitian ini selaras dengan Saran
penelitian Ruspina (2013) dan Beberapa saran yang dapat
Ristanti et al. (2014). Hasil menjadi bahan pertimbangan untuk
penelitian menemukan bahwa peneliti selanjutnya antara lain:
pengelolaan keuangan daerah 1. Peneliti selanjutnya dapat
berpengaruh positif signifikan memperluas objek penelitian,
terhadap penerapan good misalnya dengan menggunakan
government governance. sampel SKPD yang ada di
3. Komitmen organisasi beberapa kabupaten atau kota.
berpengaruh positif signifikan 2. Penelitian selanjutnya agar
terhadap penerapan good memasukkan variabel-variabel
government governance. Hasil lain yang dapat mempengaruhi
penelitian ini sejalan dengan penerapan good government
penelitian terdahulu yaitu governance (misalnya
Wiratno (2013) dan Ristanti et
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4219
pengawasan DPRD, auditor Mardiasmo, 2007, Otonomi &
internal, dan sebagainya). Manajemen Keuangan
3. Memperbaiki terlebih dahulu Daerah, Yogyakarta: Andi.
kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini atau menggunakan _________, 2009, Akuntansi Sektor
kuesioner yang tingkat validitas Publik, Yogyakarta: Andi.
dan reliabilitasnya lebih tinggi.
4. Melengkapi metode dengan Ristanti, Ni Made Asih, Ni Kadek
wawancara karena peneliti Sinarwati dan Edy Sujana,
menemukan adanya perbedaaan 2014, Pengaruh Sistem
antara jawaban di kuesioner dan Pengendalian Intern,
jawaban secara lisan untuk Pengelolaan Keuangan
pernyataan yang sama. Daerah Dan Komitmen
Organisasi Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Penerapan Good Governance
(Studi Kasus pada Satuan
Armando, Gerry, 2013, Pengaruh Kerja Perangkat Daerah
Budaya Organisasi dan Kabupaten Tabanan), e-
Komitmen Organisasi Journal S1 AK Universitas
Terhadap Hubungan Pendidikan Ganesha
Partisipasi Penyusunan (Volume 2 No. 1 Tahun
Anggaran Dengan Kinerja 2014).
Pemerintah Daerah (Studi
Empiris Pada Satuan Kerja Robbins, Stephen P. dan Timothy A.
Perangkat Daerah di Kab. Judge, 2009, Perilaku
Tanah Datar), Jurnal Organisasi, Edisi 12, Jakarta:
Universitas Negeri Padang, Salemba Empat.
Padang.
Ruspina, Depi Oktia, 2013,
Pengaruh Kinerja Aparatur
Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis
Pemerintah Daerah,
Multivariate dengan Program
Pengelolaan Keuangan
IBM SPSS 21.
Daerah, Dan Sistem
Pengendalian Internal
Halim, Abdul, 2012, Manajemen
Pemerintah (SPIP) Terhadap
Keuangan Daerah:
Penerapan Good Governance
Pengelolaan Keuangan
(Studi Empiris pada
Daerah, Edisi 3, Yogyakarta:
Pemerintahan Kota Padang),
UPP AMP YKPN.
Jurnal Universitas Negeri
__________, 2008, Akuntansi Sektor Padang, Padang.
Publik: Akuntansi Keuangan
Sopiah, 2008, Perilaku
Daerah, Jakarta: Salemba
Organisasional, Yogyakarta:
Empat.
Andi Offset.

Syafrion, Fandra Yovano, 2015,


Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern,
JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4220
Pengelolaan Keuangan Republik Indonesia, Peraturan
Daerah, Komitmen Menteri Dalam Negeri
Organisasi Dan Budaya Nomor 21 Tahun 2011
Organisasi Terhadap Tentang Perubahan Kedua
Penerapan Good Governance Atas Peraturan Menteri
(Studi Kasus Pada Satuan Dalam Negeri Nomor 13
Kerja Perangkat Daerah Tahun 2006 Tentang
Kota Solok), Skripsi, Pedoman Pengelolaan
Universitas Riau. Keuangan Daerah,
(www.google.com, diakses
Wiratno, Adi, Umi Pratiwi dan pada 2 Agustus 2016).
Nurhikmah, 2013, Pengaruh
Budaya Organisasi, Gaya _________Peraturan Menteri Negara
Kepemimpinan, Komitmen Pendayagunaan Aparatur
Organisasi Dan Negara No. 13 Tahun 2009
Pengendalian Intern Tentang Peningkatan Kualitas
Terhadap Penerapan Good Pelayanan Publik Dengan
Governance Serta Partisipasi Masyarakat.
Implikasinya Pada Kinerja
(Survey Pada Kantor _________Peraturan Pemerintah No.
Pelayanan Perbendaharaan 8 Tahun 2006 tentang
Negara Tegal), Jurnal Pelporan Keuangan dan
Universitas Jenderal Kinerja Instansi Pemerintah,
Soedirman, Purwokerto. (www.google.com, diakses
pada 2 Agustus 2016).
Yusniyar, Darwanis dan Syukriy
Abdullah, 2016, Pengaruh _________Peraturan Pemerintah No.
Penerapan Sistem Akuntansi 60 Tahun 2008 tentang
Pemerintahan Dan Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian Intern Terhadap Pemerintah,
Good Governance Dan (www.google.com, diakses
Dampaknya Pada Kualitas pada 2 Agustus 2016).
Laporan Keuangan (Studi
Pada SKPA Pemerintah http://bpkad.pekanbaru.go.id/
Aceh), Jurnal Magister (diakses pada 26 Juli 2016).
Akuntansi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala, Vol.
5 No. 2 Mei 2016: 100-115.

JOM Fekon Vol. 4 No. 2 (Oktober) 2017 4221

Anda mungkin juga menyukai