10
9
8
7
6
5
BTR
4
3
2
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Panjang dibebani (m)
Beban Transient (Aksi sementara)
A = 750 mm x 250 mm
Beban Lalulintas
BGT + FBD
Beban Transient (Aksi sementara)
2. Beban Rem (TB)
Beban pengereman diperhitungkan sebagai gaya dalam arah
memanjang dan dianggap bekerja pada permukaan lantai
jembatan.
Besarnya gaya rem diambil yang terbesar dari :
a. 25% dari berat gandar truck desain
b. 5% dari berat total truck ditambah beban lajur terbagi
rata (BTR)
Lokasi
Keadaan Batas Sampai 5 km > 5 km dari
dari pantai pantai
Daya layan 30 m/s 25 m/s
Ultimit 35 m/s 30 m/s
Aksi Lingkungan
Koefisien seret CW
Tipe Jembatan CW
Bangunan atas masif: (1), (2)
b/d = 1.0 2.1 (3)
b/d = 2.0 1.5 (3)
b/d 6.0 1.25 (3)
Bangunan atas rangka 1.2
CATATAN (1)
b = lebar keseluruhan jembatan dihitung dari sisi luar sandaran
d = tinggi bangunan atas, termasuk tinggi bagian sandaran yang
masif
CATATAN (2) Untuk harga antara dari b / d bisa diinterpolasi linier
CATATAN (3)
Apabila bangunan atas mempunyai superelevasi, Cw harus dinaikkan sebesar
3 % untuk setiap derajat superelevasi, dengan kenaikan maksimum 2,5 %
Aksi Lingkungan
Luas equaivalent bagian samping jembatan (Ab) adalah luas
total bagian yang masif dalam arah tegak lurus sumbu
memanjang jembatan, seperti gambar berikut :
Aksi Lingkungan
Untuk jembatan rangka luas ekivalen ini dianggap 30 % dari
luas yang dibatasi oleh batang-batang bagian terluar. Angin
harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh
bangunan atas.
Aksi Lingkungan
Apabila suatu kendaraan sedang berada diatas jembatan,
beban garis merata tambahan arah horisontal harus
diterapkan pada permukaan lantai seperti diberikan dengan
rumus :
TEW = 0,0012 Cw (Vw)2 Ab [ kN ]
Dimana, : Cw = 1.2
: Ab = luas bagian samping kenderaan (m2).
Aksi Lingkungan
Aksi Lingkungan
3. Beban gempa
Jembatan harus direncanakan agar memiliki kemungkinan
kecil untuk runtuh namun dapat mengalami kerusakan
signifikan dan gangguan terhadap pelayanan akibat gempa.
EQ = Csm x Wt / Rd
Dimana :
EQ = Gaya gempa horisontal statik (kN)
Csm = Koefisien respon gempa statik
Rd = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur yaitu beban mati + beban hidup
yang sesuai (kN)
Aksi Lingkungan
Wt = Berat total jembatan yang berupa berat sendiri
dan beban mati tambahan = PMS + PMA (kN)
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa,
waktu getar, dan kondisi tanah
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan
kapasitas penyerapan energi gempa (daktilitas)
dari struktur jembatan.
Kombinasi Beban
Kombinasi pada kondisi ultimit
Faktor
Aksi / Beban Komb. 1 Komb. 2 Komb. 3 Komb. 4
Beban
A. Aksi tetap
Berat sendiri KMA 1,1 / 1,3 1,1 / 1,3 1,1 / 1,3 1,1 / 1,3
Beban mati tambahan KMS 2,0 2,0 2,0 2,0
Pengaruh susut & rangkak KMS 1,0 1,0 1,0 1,0
B. AksiTransien
Beban lajur "D" KTD 1,8 1,0 1,0
Gaya rem KTB 1,8 1,0 1,0
Beban trotoar KTP 1,8
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh temperature KET 1,0 1,2 1,2
Beban angin KEW 1,0 1,2
Beban gempa KEQ 1,0
Kombinasi Beban
Kombinasi pada kondisi layan (Beban kerja)
Faktor
Aksi / Beban Komb. 1 Komb. 2 Komb. 3 Komb. 4
Beban
A. Aksi tetap
Berat sendiri KMA 1,0 1,0 1,0 1,0
Beban mati tambahan KMS 1,0 1,0 1,0 1,0
Pengaruh susut & rangkak KMS 1,0 1,0 1,0 1,0
B. AksiTransien
Beban lajur "D" KTD 1,0 1,0 1,0
Gaya rem KTB 1,0 1,0 1,0
Beban trotoar KTP 1,0 1,0
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh temperature KET 1,0 1,0
Beban angin KEW 1,0
Beban gempa KEQ 1,0
Kelebihan teg. Yg KEQ 2,0
diperbolekan 0% 25% 40% 50%
Thank you…