Oleh :
KELOMPOK IV
JUSRIANI (A.19.11.021)
KURNITA (A.19.11.023)
NURKHALISAH (A.19.11.036)
NURSYAFIKA (A.19.11.037)
NURUL INSANA (A.19.11.038)
RISKA BELLA (A.19.11.040)
SRI ULFA UTAMI (A.19.11.043)
YUSNIAR (A.19.11.048)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Askep
Amputasi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai manajememen dan kepemimpinan keperawatan. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Bulukumba,April 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1..................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................3
B. TUJUAN.................................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................................................4
1. DEFINISI............................................................................................................................4
2. KLASIFIKASI...................................................................................................................5
3. ETIOLOGI.........................................................................................................................7
4. PATOFISIOLOGI.............................................................................................................8
5. MANIFESTASI KLINIK................................................................................................11
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK...................................................................................11
7. KOMPLIKASI.................................................................................................................12
8. PENATALAKSANAAN..................................................................................................13
b. Medis.........................................................................................................................................13
1. PENGKAJIAN.................................................................................................................14
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN......................................................................................16
3. RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................................17
Intervensi :.........................................................................................................................................17
Intervensi :.........................................................................................................................................18
4. EVALUASI.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Footner (1992), mengemukakan 60% amputasi dilakukan pada klien dengan usia
diatas 60 tahun dan umumnya akibat iskemia (kematian jaringan) atau akibat penyakit
vascular perifer progresif (sering sebagai gejala sisa diabetes militus), gangren, trauma,
(cedera,remuk dan luka bakar) dan tumor gamas. Dari semua penyebab tadi penyakit
vascular parifer merupakan penyebab yang tertinggi amputasi pada ekstremitas bawah.
Kehilangan ekstremitas atas memberikan masalah yang berbeda bagi pasien dari
pada kehilangan ekstremitas bawah karena ekstremitas atas mempunyai fungsi yang
sangat spesialistis. Amputasi dapat dianggap sebagai jenis pembedahan rekonstruksi
drastis dan digunakan untuk menghilangkan gejala, memperbaiki fungsi dan
menyelamatkan atau memperbaiki kwalitas hidup pasien.
Bila tim perawat kesehatan mampu berkomunikasi dengan gaya positif maka
pasien akan lebih mampu menyesuaikan diri terhadap amputasi dan berpartisipasi aktif
dalam rencana rehabilitasi. Karena kehilangan ektremitas memerlukan penyesuaian
besar. Presepsi pasien mengenai amputasi harus di pahami oleh tim perawat kesehatan.
Pasien harus menyesuaikan diri dengan adanya perubahan citra diri permanen, yang
harus diselaraskan sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan harga diri rendah
pada pasien akibat perubahan citra tubuh.
B. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada gangguan sistem
muskuloskeletal
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
a. Amputasi selektif/terencana
1) Amputasi terbuka
PATHWAYS
5. MANIFESTASI KLINIK
b. Keterbatasan fisik
c. Pantom syndrome
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Foto Rontgen
b. CT Scan
e. Biopsy
f. Led
8. PENATALAKSANAAN
a. Terapi
1) Antibiotik
2) Analgetik
b.Medis
4) Protesi
Pengkajian fisik dilaksanakan untuk meninjau secara umum kondisi tubuh klien
secara utuh untuk kesiapan dilaksanakannya tindakan operasi manakala tindakan
amputasi merupakan tindakan terencana/selektif, dan untuk mempersiapkan kondisi
tubuh sebaik mungkin manakala merupakan trauma/ tindakan darurat. Kondisi fisik
yang harus dikaji meliputi:
Integumen: Kulit secara umum.Lokasi amputasi: Mengkaji kondisi umum kulit
untuk meninjau tingkat hidrasi. Lokasi amputasi mungkin mengalami
keradangan akut atau kondisi semakin buruk, perdarahan atau kerusakan
progesif. Kaji kondisi jaringan diatas lokasi amputasi terhadap terjadinya stasis
vena atau gangguan venus return.
Sistem Cardiovaskuler :Cardiac reserve Pembuluh darah: Mengkaji tingkat t
aktivitas harian yang dapat dilakukan pada klien sebelum operasi sebagai salah
satu indikator fungsi jantung. Mengkaji kemungkinan atherosklerosis melalui
penilaian terhadap elastisitas pembuluh darah.
Sistem Respirasi: Mengkaji kemampuan suplai oksigen dengan menilai adanya
sianosis, riwayat gangguan nafas.
Sistem Urinari: Mengkaji jumlah urine 24 jam. Mengkaji adanya perubahan
warna, BJ urin
Cairan dan elektrolit: Mengkaji tingkat hidrasi.. Memonitor intake dan output
cairan.
Sistem Neurologis: Mengkaji tingkat kesadaran klien. Mengkaji sistem
persyarafan, khususnya sistem motorik dan sensorik daerah yang akan
diamputasi.
Sistem Mukuloskeletal: Mengkaji kemampuan otot kontralateral.
6) Riwayat Psikososial: reaksi emosional, citra tubuh dan sistem pendukung.
Disamping pengkajian secara fisik perawat melakukan pengkajian pada kondisi
psikologis (respon emosi) klien yaitu adanya kemungkinan terjadi kecemasan
pada klien melalui penilaian klien terhadap amputasi yang akan dilakukan,
penerimaan klien pada amputasi dan dampak amputasi terhadap gaya hidup. Kaji
juga tingkat kecemasan akibat operasi itu sendiri. Disamping itu juga dilakukan
pengkajian yang mengarah pada antisipasi terhadap nyeri yang mungkin timbul.
Perawat melakukan pengkajian pada gambaran diri klien dengan memperhatikan
tingkat persepsi klien terhadap dirinya, menilai gambaran ideal diri klien dengan
meninjau persepsi klien terhadap perilaku yang telah dilaksanakan dan
dibandingkan dengan standar yang dibuat oleh klien sendiri, pandangan klien
terhadap rendah diri antisipasif, gangguan penampilan peran dan gangguan
identitas.
Adanya gangguan konsep diri antisipasif harus diperhatikan secara seksama dan
bersama-sama dengan klien melakukan pemilihan tujuan tindakan dan pemilihan
koping konstruktif. Adanya masalah kesehatan yang timbul secara umum seperti
terjadinya gangguan fungsi jantung dan sebagainya perlu didiskusikan dengan
klien setelah klien benar-benar siap untuk menjalani operasi amputasi itu sendiri.
Kesadaran yang penuh pada diri klien untuk berusaha berbuat yang terbaik bagi
kesehatan dirinya, sehingga memungkinkan bagi perawat untuk melakukan
tindakan intervensi dalam mengatasi masalah umum pada saat pre operatif.
Intervensi :
Dapat dilihat dari evaluasi proses. evaluasi ini dapat segera dilakukan
setelah melakuan tindakan keperawatan bertujuan untuk menilai
keberhasilan tindakan yang dilakukan.
b. Evaluasi sumatif