Manajemen Penerimaan Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah
Prinsip dalam mengelola penerimaan daerah antara lain:
● Perluasan basis penerimaan, dengan cara: ○ Mengevaluasi tarif pajak atau retribusi ○ Meningkatkan basis data objek pajak atau retribusi ● Pengendalian atas kebocoran pendapatan Kebocoran ini dapat disebabkan oleh penghindaran pajak, penggelapan pajak, dan pungutan liar atau korupsi petugas. ● Peningkatan efisiensi administrasi pajak, dengan cara: ○ Mengurangi biaya pemungutan pendapatan ○ Memperbaiki prosedur administrasi pajak agar lebih mudah dan sederhana ● Transparansi dan akuntabilitas Prinsip dapat dilakukan dengan baik apabila: ○ Adanya staf yang mempunyai kompetensi dan keahlian yang memadai ○ Tidak adanya korupsi di lingkungan entitas pengelola pendapatan daerah Manajemen Pengeluaran Daerah dalam Upaya Pemantapan Otonomi Daerah Prinsip dalam mengelola pengeluaran daerah dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut: ● Perencanaan belanja daerah Pengeluaran daerah harus berkaitan dengan Renja SKPD, RKPD, RPJMD, dan RUPD. Pengeluaran anggaran harus memenuhi visi, misi, tujuan, dan strategi pembangunan daerah. ● Pengendalian belanja daerah Belanja daerah harus memenuhi prinsip akuntabilitas publik, yaitu setiap belanja harus dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada publik. Setiap pengeluaran belanja yang mengakibatkan beban APBD harus dapat diverifikasi atau diaudit.