Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

MATA KULIAH : PERPIPAAN A

DOSEN : FUAD MAHFUD ASSIDIQ ST.,MT

JALIL
D081191011
TEKNIK KELAUTAN. A

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. carilah 1 paper internasional yang berkaitan dengan kegagalan pada piping systems kemudian
buatlah summary yang berisikan latar belakang – metode – hasil pembahasan – simpulan

2. carilah vidio yang membahas 4 metode NDT (berdasarkan di slide sebelumnya ), kemudian
buat daftar tautan (link tersebut)

Penyelesaian

1.

STUDI KASUS PENYEBAB KEGAGALAN PADA PIPA WATERWALL UNTUK


MENINGKATKAN AVAILABILITY BOILER

, , dan

PENDAHULUAN

Berdasarkan data operasional Power Plant ditahun 2018, Power Plant sering mengalami Stop
pada equipment Boiler. Yang mana boiler berfungsi sebagai tungku pemanas yang mengubah air
menjadi uap yang selanjutnya digunakan untuk memutar turbin. Seiring dengan tingginya tingkat
breakdown pada boiler yang dikarenakan kegagalan pada pipa waterwall yang dikarenakan
pecah, sehingga mengakibatkan menurunnya Availability dari boiler, Yang juga berdampak pada
terganggunya proses pencapaian target produksi semen di semen plant. Untuk itulah karya ilmiah
ini dibuat berdasarkan kajian yang telah dilakukan.

Tujuan Studi kasus ini adalah untuk mendapatkan solusi dalam mengatasi penyebab kerusakan
pipa waterwall dari segi kegagalan material dan Mendapatkan sebuah solusi dan saran untuk
meningkatkan Availability dari boiler

METODE PENELITIAN

Fokus pengamatan ini yaitu pada komponen, alur proses, serta penyebab kerusakan dari
komponen tersebut. Studi Literatur, yaitu mencari dan mengumpulkan data kredibel yang
dibutuhkan dengan cara mengembangkan informasi yang sudah didapatkan melalui studi
lapangan. Data didapatkan dari buku manual, laporan kerja, data Availibility Boiler, dan internet.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Data Operasi Lapangan Saat Terjadinya Kegagalan

Kasus yang diambil pada pembahasan ini yaitu kasus berdasarkan data kerusakan pada bulan
februari tahun 2019. Yaitu boiler unit 1 pada PT solusi Bangun Andalas mengalami kegagalan
dikarenakan pecahnya pipa waterwall.

Berdasarkan data Operasional Boiler pada saat terjadinya kegagalan seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah, kerusakan tidak diakibatkan oleh kesalahan sistem operasional dan
pengontrolan boiler dengan suhu pembakaran pada furnace berada pada temperatur 865℃ dan
tekanan uap 4.9 Mpa, Temperatur uap 458℃. (temperature dan pressure tersebut masih dalam
parameter operasi aman boiler).

Pengukuran Ketebalan Pipa Waterwall

Pengukuran ketebalan pada sampel dilakukan secara diametral searah jarum jam (clockwise)
dengan titik awal dimulai dari lokasi 1-8 dengan menggunakan vernier caliper sebagai alat ukur,

Hasil pengukuran menunjukkan, pada lokasi 1 yang merupakan sampel terjadinya kegagalan
material, mengalami pengurangan ketebalan yang paling tinggi, 1.5 mm diikuti pada lokasi 2 dan
lokasi 8 dengan nilai pengurangan ketebalan 1.2 mm dan 1.25 mm. Adapun lokasi yang paling
kecil mengalami pengurangan ketebalan terdapat pada lokasi 3 dengan nilai pengurangan
ketebalan 0,17 mm dan lokasi 4,5,6,7 tidak pengalami pengurangan ketebalan berdasarkan
pengukuran menggunakan vernier caliper.
Maka bila melihat hasil dari pengukuran thickness pada sample pipa waterwall yang mana rata-
rata dari 8 tempat pengukuran thickness pada sample pipa waterwall telah mengalami
pengurangan ketebalan rata-rata 20% sehingga pipa tidak sanggup menahan pressure operasi
standar desain yang telah ditentukan.

Pengujian Kekerasan Pada Sample Material

Pengujian kekerasan dilakukan dengan metode rockwell dengan beban 100 Kg dan mata identor
1/16 ball. Dihasilkan data kekerasan dengan 5 sample material yang telah mengalami kegagalan (
pecah ) yang di ambil di posisi yang berbeda-beda 2 sample diambi pada posisi bagian yang
pecah. Dan 2 sample diambil pada pipa yang standar atau tidak pecah.
Berdasarkan data persentasi komposisi kimia hasil pengujian menggunakan alat Emission
Spectrometer pada sample material yang standar hasilnya berbeda tipis dengan standar persentasi
komposisi kimia sesuai standar desaig material pipa waterwall yaitu GB5310 grade 20G.

Perhitungan Minimum Wall Thickness Pada Pipa

Diketahui bahwa ketebalan pipa waterwall secara desain 5mm namun dari hasil pengecekan dan
pengukuran pada sample pipa yang pecah ketebalan pipa waterwall sudah berkurang disatu sisi
dengan ketebalan 3.5mm,
Minimum wall thickness yang dibutuhkan dengan pressure 5.4 Mpa yaitu 3.5 mm, namun hal
tersebut berlaku bila pipa dioperasikan tampa efek pemanasan dari luar sehingga pada
pengamatan ini kondisi pipa waterwall telah sangat tipis di bagian dengan jarak 600mm dari
pusat pecah ketebalan pipa hanya mencapai 3.9 mm yang hanya selisih 0,5mm dari batas
minimum thickness yang diizinkan dengan pressure operasi 5,4 Mpa.

Untuk mengetahui MAWP ( Maximum Allowable Working Pressure ) pada pipa maka dihitung
MAWP berdasarkan dengan rumus ASME B31.3 tentang tekanan operasi maksimum yang
diizinkan pada pipa transport.

Pi = (2 S x t) / D

Dimana :

Pi : Tekanan desain internal. (Mpa)

S : Alloweble stress value. (Mpa)

t : Tebal desain actual. (mm)

D : Diameter luar pipa . (mm)

Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa tekanan internal maksimum untuk ketebalan pipa
standar yaitu 986.25 psi atau 6.8 MPa. Perubahan ketebalan pada lokasi 1 dengan kondisi
pengukuran ketebalan 3.0 mm hanya diizinkan mendapat tekanan internal maksimum sekitar
580.15 psi atau 4.0 MPa. Kegagalan pada pipa waterwall dikarnakan pecah dengan material
GB5310 Grade 20G dianalisa dan diperkirakan akibat tekanan internal maksimum fluida yang
melewati pipa pada lokasi 1 melebihi batas tekanan yang diizinkan berdasarkan perhitungan,
dengan penyebab perubahan ketebalan yang diakibatkan oleh pipa mengalami keausan.

KESIMPULAN
1. Pecahnya pipa waterwall pada boiler 1 disebabkan karena terjadinya penipisan ketebalan
dari dimensi awal 5mm menjadi 3 mm pada bagian sisi luar pipa yang berkontak
langsung dengan aliran flu gas.
2. Berdasarkan perhitungan Minimum Wall Thikness didapat minimum wall thikness
dengan pressure operasi 5.4 Mpa yaitu 3.5mm namun bila dihitung MAWP ( Maximum
Allowable Working Pressure ) pada ketebalan 3.5mm. Pressure operasi yang diizinkan
yaitu 4.0 Mpa. Sehingga dapat disimpulkan pecahnya pipa waterwall pada boiler 1
dikarnakan penipisan dimensi ketebalan pipa melebihi batas minimum thikness sehingga
pipa tidak sanggup nenahan pressure operasi normal.
3. Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas, pada proses maintenance boiler 1 dilakukan
pengecekan ketebalan pada pipa disekitar pipa yang pecah dan dilakukan penggantian
dan meminimalkan pengoperasial boiler 1 pada maksimum pressure sehingga boiler 1
dapat beroperasi dengan aman

2. METODE NDT

NDT adalah suatu teknik pengujian material tanpa merusak benda yang diuji

 Ultrasonic =
https://www.youtube.com/watch?v=uyjiY9nLn5U
 Radiography =
https://youtu.be/7oR_l8nXdmo
 Penetrant =
https://www.youtube.com/watch?v=WaxVbEoCPdU
 Magnetic =
https://www.youtube.com/watch?v=q61owS66CkU

Anda mungkin juga menyukai