Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR

DISAIN REKAYASA II
JALIL I D081191011
PENDAHULUAN
Kebutuhan utama akan teknologi sangat meluas di semua pengembangan minyak dan gas,
terutama di lepas pantai. Teknologi mendasari setiap aspek operasi lepas pantai, dari
penilaian geologi melalui eksplorasi, pengeboran, produksi, transportasi, dan bahkan ke
aspek lingkungan. Ketersediaan teknologi yang diperlukan sangat mempengaruhi ekonomi
serta banyak masalah kebijakan pengembangan minyak dan gas lepas pantai

Meningkatnya kebutuhan minyak dan gas sejalan dengan berkurangnya cadangan minyak
dunia di daratan, hal ini mendorong perkembangan industri pengeboran minyak di seluruh
dunia, terutama pada bidang lepas pantai, dimana pengeksplorasian cadangan minyak
dilautan masih kurang terekspos.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Bangunan Lepas Pantai adalah proses
perancangan struktur yang banyak diformulasikan dalam prosedur pengambilan keputusan
dan penetapan variabel-variabel perancangan (material, konfigurasi, pengaturan tataruang,
susunan kontruksi) tetap dalam kontrol perancang.
PROSEDUR PERENCANAAN BLP

01 Perencanaan BLP 03 Analisa Struktur


 Penentuan lokasi & karakteristik  Pengimputan Beban
 Pemilihan Konfigurasi Struktur  Hasil Analisa Struktur
 Perencanaan Geladak
Analisa Beban
02
Lingkungan
 Beban Gelombang
 Beban Angin
 Beban Arus
“PERENCANAAN
BANGUNAN LEPAS PANTAI”
Perencanaan Lokasi Rancangan Bangunan lepas
Pantai dan Karakteristik

Lokasi untuk tempat operasi anjungan lepas pantai yang akan


dirancang terletak di Selat Makassar dengan asumsi bahwa lokasi
tersebut dapat menghasilkan produksi minyak mentah perhari
sebesar 72.500 BOPD (Barrel Oil Per Day). Lokasi bangunan
lepas pantai yang direncanakan dengan melihat kedalaman air
tenang bangunan lepas pantai yaitu 116.7 ft atau 36 m
DATA PLANNING
No Parameter Value Unit SI
1 Daerah Pengeboran Laut Jawa
2 Oil Production Rate 72,500 BOPD
3 Kedalaman Air 116.7 ft 36 m
4 Panjang Gelombang 456.2 ft 139.05 m
5 Tinggi Gelombang 30.2 ft 9.20496 m
6 Periode Gelombang 9.7 s
7 Pasang Astronomi Tertinggi 4.6 ft 1.40208 m
8 Pasang Badai 0.5 ft 0.1524 m
9 Kecepatan Angin 10m 90 Mph 40.2336 m/s
10 Koefisien Drag (CD) 1
11 Koefisien Inersia (CM) 2
12 Batter 1/8
PENENTUAN BERAT GELADAK

Berdasarkan grafik estimasi berat


kering fixed jacket platform, maka
diperoleh :

1. Berat Kering (Wd) = 10.000 ton


2. Berat Operasional (Wo)
= 1.35 . Wd
= 13.500 ton
3. Berat Pengangkatan (Wl)
= 5% .Wd
= 500 ton
4. Berat Pengetesan (Wt) = 2 ton
5. Berat Total Deck (Wtot)
= 14.002 ton
PENENTUAN LUAS GELADAK

Untuk 72.500 BOPD diperoleh luas


geladak 60.000 Ft2 atau 5.574 m2

• Geladak Produksi = 60 m x 32.5 m


• Geladak Pengeboran = 60 m x 32.5 m
• Geladak Instalasi = 60 m x 32.5 m
• Geladak Akomodasi A = 23 m x
29.11 m
• Geladak Akomodasi B = 20 m x
29.11 m
• Geladak Helikopter = 15 m x 23 m
BATTER & POLA PERANGKAAN
Berat total geladak adalah 14.002 ton, 𝑊 14.002
direncanakan menggunakan 6 kaki, maka 𝑃= = =2 .334 𝑡𝑜𝑛 / 𝑘𝑎𝑘𝑖
𝑛 6
berat aksialnya adalah 2.334 ton/kaki.

Dari beban aksial 2.334 ton/kaki, apat diperoleh diameter


tiang pancang sebesar 48 inchi atau sama dengan 1.22 m dan
kapasitas lateral sebesar 120-150 ton.

Dengan diameter tiang pancang sebesar 48 inchi atau 1.22


m, maka diperoleh tebal nominal tiang pancang sebesar 19
mm atau 0,019 m.
PERENCANAAN RANGKA TUBULAR
D/t diambil sesuai dengan ketentuan yang
tertera di tabel Komponen Struktur Rangka
yaitu 45 tiap kaki struktur

Diameter Kaki Jacket


D = Diameter (cm) + 10 cm
= 1.32 m
= 131.92 cm Tebal Pipa Kaki Struktur
= 1319.2 mm Ketebalan dinding jacket berdasarkan rasio D/t
= 52 inch D/t = 45 U/ Kaki Struktur
T = 1.16 inch
R = 0.66 m = 29.34 mm
= 25.97 inch 0.03
= m

Tebal Sambungan Kaki Jacket (Chord)


D = 53.46 inch Diameter Sambungan Kaki Jacket:
D/t = 35 inch
t = 1.485 inch D = Diameter kaki jacket + (2t)
= 37.72 mm
= 0.04 m D = 52 inch = 1.39 m
KONTROL NILAI PERENCANAAN
• Brace Horizontal
Diameter Brace Horizontal
Tebal Brace Horizontal
Panjang tak ditumpu terpanjang = 17 m D/t = 40
Diambil rasio kl/r sebesar = 70 t = 0.61 inch
Nilai k = 0.9 = 0.86 inch
r = 0.35 d = 21.84 mm
= 0.021844 m
d = 0.62 m
= 24.59 inch b = d/D g = R/T t = t/T
= 24.59 inch (0.4<b<0.7) (g > 10) (0.5<t<0.7)
= 0.6244898 m 0.47 11 0.74
MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

Diameter Sambungan Brace Horizontal:


D/t = 35
t = 24.59 inch/ 35 = 0.70 Inch
= 0.017 m
KONTROL NILAI PERENCANAAN
• Brace N
Diameter Brace K, N b = d/D g = R/T t = t/T
Panjang tak ditumpu terpanjang = 27.75 m
(0.4<b<0.7) (g > 10) (0.5<t<0.7)
Diambil rasio kl/r sebesar = 70
Nilai k = 0.7 0.60 14 0.68
r = 0.35 d MEMENUHI MEMENUHI MEMENUHI

d = 0.79 m Tebal Brace Horizontal


= 31.21 inch D/t = 40
= 31.21 inch
t = 0.78 inch
= 0.793
= 0.75 inch
= 19.05 mm
Diameter Sambungan Brace N:
D/t = 35
t =31.21 inch/ 35 = 0.81 Inch
= 0.023 m
RESUME PERENCANAAN
Jumlah kaki 6 buah dengan kemiringan 1/8, ukuran pile D= 48 inch / 1,22 m T= 0.019 m,
dengan menggunakan pola perangkaan rangka horizontal , N, X.

Kaki Jacket : Diameter = 52 inch ; Tebal = 1.16 inch


Sambungan Kaki Jacket : Diameter = 53.46 inch ; Tebal = 0.70 inch
Brace horizontal : Diameter = 24.59 inch ; Tebal = 0.61 inch
Brace K, N : Diameter = 31.21 inch ; Tebal = 0.78 inch
Skirt : Diameter = 32.00 inch ; Tebal = 0.80 inch
Skirt Pile Sleeves : Diameter = 33.97 inch ; Tebal = 0.75 inch

KESIMPULAN * D. Pile < D. Kaki Jacket


48 < 49.666
* D. Kaki Jacket < D. Sambungan Kaki
52 < 52.062
“ANALISA BEBAN
LINGKUNGAN”
PENENTUAN TEORI GELOMBANG
• Karakteristik gelombang
Parameter Value
h 35.57016 m
H 9.20496 m
T 9.7 s
λ 139.0498 m

• Penentuan Teory Gelombang


Parameter Value
h/λ 0.2558089
H/λ 0.0661990
2
h/T 0.38
2
H/T 0.10
2
h/gT 0.039
2
H/gT 0.010
BEBAN GELOMBANG
k = 0.05 m-1 t fx fy fz
w = 0.43 det-1 0 353.6063 62.89416 33.79849
h = 35.570 m 1 559.0042 463.293 74.06334
t = 9,7 det-1 2 1055.338 720.5333 129.9887
c = 14.532 m/s 3 711.7545 512.6645 86.88642
Cd = 1.000 4 248.9819 95.29539 29.41295
Cl = 2.000 5 1045.313 649.6281 127.8549
r = 1.025 ton/m
3 6 991.7474 741.171 125.9636
7 175.6472 243.8456 23.98206
8 890.0149 454.5808 98.97278
9 1287.278 792.5009 150.4561
9.7 1064.967 662.2359 125.7192
BEBAN ARUS
• Kecepatan dan Gaya Arus
Kecepatan arus pada elemen 16 pada kaki jacket dengan :

Uo = 0.495 m/dtk UT = Uo (y/h)1/7 = 0.002 m/s


h = 35.570 m
r = 1.025 ton/m
3
fL= 0.5 ρ . CL . D . UT2 = 0.000000061 kN/m
CD = 1.000 fD= 0.5 ρ . CD . D . UT2 = 0.00000183 kN/m
CL = 0.333
F total = fD + fL = 0.00000244kN/m
BEBAN ANGIN

Gaya Angin

Keterangan :
ρ = masaa jenis udara = 1.29 kg/m³
C = koefisien gaya angin
A = luas bidang angin (m2)
V = kecepatan angin (m/det)

F = ½ . . CW. A.V2
F = 0,5 .x 1,29. x 1,5.x 498 x 1618.7
F = 779934.5 N
BEBAN ANGIN
2 2
No Geladak C A (m ) V r A total F

1 Produksi 1.5 249.0 1618.7 1.29 498.0 779934.5


2 Pengeboran 1.5 249.0 1618.7 1.29 498.0 779934.5
3 Akomodasi A 1.5 191.8 1618.7 1.29 383.5 600671.7
4 Akomodasi B 1.5 136.3 1618.7 1.29 272.6 426865.3
5 Helidek 1.5 58.2 1618.7 1.29 116.4 182329.3
884.3 8093.7 1768.5 2769735.2
(kN) 2769.7
6 Kaki Geladak 0.5 456.3 1691.2 1.29 456.3 248869.0
7 Tower 0.5 42.4 1691.2 1.29 84.9 46294.1
Total (N) 295163.2
(kN) 295.2
F total (kN) 3064.9
KESIMPULAN BEBAN LINGKUNGAN
• BEBAN GELOMBANG
Teori yang digunakan adalah Teori Stokes
Arah gelombang diasumsikan dari arah x dengan tinggi gelombang
maksimum terjadi di pada detik ke 9
• BEBAN ARUS
Gaya total yang bekerja pada setiap elemen yaitu sebesar
0.00000244 kN/m
• BEBAN ANGIN
Luas Sisi geladak = 1768.5 m2
Gaya agin yang bekerja pada sisi geladak = 3064.9 kN/m
“ANALISA STRUKTUR”
KONTRUKSI RANCANGAN DAN UJI KELAYAKAN
HASIL ANALISA STRUKTUR
HASIL ANALISA STRUKTUR
Nilai Interaction Ratio (IR) Dimana:
fa = Tegangan Aksial yang bekerja
Fa = Tegangan Aksial yang diizinkan
ffbmayor = Tegangan Lentur mayor
Ffbminor = Tegangan Lentur minor
Fb = Tegangan Lentur yang diizinkan
TERIMA KASIH 🙏🙏🙏
 Torsional Stress  Tegangan Lentur Mayor
1 2
𝑓𝑓𝑏𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = ට(𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 )2 + 𝐹𝑡
 Axial Stress 2
2
1/2

𝐶𝑐 = ቆ
2𝜋 𝐸
ቇ 1 2
𝐹𝑦
𝑓𝑓𝑏𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = ට(−22,9065 + 34.5)2 + 21
2
1/2 2
2 × 3,14 × 29007,5449
𝐶𝑐 = ቌ ቍ
46
𝑓𝑓𝑏𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 = 11,66 𝑘𝑠𝑖
𝐶𝑐 = 111,5119 > 𝑘𝑙/𝑟 ඃ
1 − 0,197ඇ46
𝐹𝑎 =
1,6 + 0,2354 − 3,4479  Tegangan Lentur minor
2
𝑓𝑓𝑏𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = ට(𝐹𝑎 + 𝐹𝑏 )2 + 3𝐹𝑡
(𝑘𝑙/𝑟)2
ቦ1 − 2
ቧ𝐹𝑦 ඃ
0,803ඇ46
2𝐶𝑐 𝑘𝑙 𝐹𝑎 = 𝑓𝑓𝑏𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = ට(−36,04 + 26,25)2 + 3 × 3 𝑥 21 2
𝐹𝑎 = 𝑓𝑜𝑟 < 𝐶𝑐 −1.61255
5 3(𝑘𝑙/𝑟) (𝑘𝑙/𝑟)3 𝑟
+ −
3 8𝐶𝑐 2 𝑓𝑓𝑏𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = 37,76 𝑘𝑠𝑖
8𝐶𝑐
𝐹𝑎 = −22,9065 𝑘𝑠𝑖
(70)2 Jadi nilai Interaction Ratio (IR) pada elemen 60 :
ቜ1 − ቝ46
2 × (111.5119)2  Bending Stress
𝐹𝑎 =
5 3(70) (70)3 𝑓𝑎 𝑓𝑓𝑏𝑚𝑎𝑦𝑜𝑟 𝑓𝑓𝑏𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟
+ − 𝐼𝑅 = + +
3 8 × 111.5119 8 × (111.5119)2 𝐹𝑏 = 0,75𝐹𝑦 𝐹𝑎 𝐹𝑏 𝐹𝑏

4900 𝐹𝑏 = 0,75 × 46 𝑘𝑠𝑖 11,66 𝑘𝑠𝑖 37,76 𝑘𝑠𝑖


ቜ1 − ቝ46 𝐼𝑅 = + +
24869.81 26,25 𝑘𝑠𝑖 26,25 𝑘𝑠𝑖
𝐹𝑎 =
5 210 343000 𝐹𝑏 = 34.5 𝑘𝑠𝑖
+ −
3 892.0952 99479.23 𝐼𝑅 = 1 + 0,44 + 1.43

𝐼𝑅 = 0,85 ≤ 1

Anda mungkin juga menyukai