Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan,
membentuk watak serta mencerdaskan putra-putri bangsa. Pendidikan formal adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Melalui pendidikan formal di sekolah peserta didik dilatih untuk lebih berani, bertanggungjawab, dan belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran tersebut berasal dari dalam maupun luar. Faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran diantaranya yaitu karakteristik peserta didik, intelegensi dan bakat, kesehatan, minat dan motivasi, serta kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran yaitu faktor guru, sekolah, dan lingkungan pembelajaran tersbut.
Proses kegiatan belajar mengajar yang mulanya berpusat pada
pendidik (teacher centered) mengalami perubahan yang menuntut peserta didik aktif dalam proses kegiatan pembelajaran (student centered). Melalui pendekatan student centered, peserta didik akan memjadi lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif karena lebih banyak berperan dalam proses kegiatan pembelajaran. Upaya inovatif dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan menggunakan media ajar mind mapping.
Model pembelajaran student facilitator and explaining merupakan
suatu pembelajaran di mana peserta didik mempresentasikan ide atau pendapat pada peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih peserta didik berbicara untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapatnya sendiri (Suprijono, 2013). Model tersebut merupakan model yang mudah untuk memperoleh keaktifan peserta didik di kelas secara keseluruhan dan tanggung jawab secara individu. Selama proses pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, setiap kelompok memiliki tugas dan kesempatan yang sama untuk memperhatikan, membaca, mencatat, bertanya dan menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, membuat laporan diskusi, presentasi hasil diskusi, dan membuat kesimpulan diskusi kelompok pada materi yang disampaikan. Aspek inilah yang nantinya akan menjadi tolak ukur penilaian aspek minat belajar peserta didik.
Model student facilitator and explaining mempunyai beberapa
kelebihan, diantaranya yaitu materi yang disampaikan lebih jelas dan konkret, dapat meningkatkan daya serap peserta didik karena pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi, melatih peserta didik menjadi pendidik, aktif dalam pembelajaran, memacu motivasi peserta didik untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan materi ajar, dan mengetahui kemampuan peserta didik dalam menyampaikan ide atau gagasan (Malik, Vitriani, & Chusni, 2018; Shoimin, 2014).
Dalam penerapannya model pembelajaran student facilitator and
explaining memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan materi kepada peserta didik lainnya melalui bagan atau peta konsep. Sehingga, mempraktikan model ini dapat dikolaborasikan dengan media ajar mind mapping. Fungsi media ajar mind mapping digunakan untuk memilah informasi yang disampaikan dalam pelajaran dengan menyerap kata atau kalimat yang benar-benar penting sehingga mudah untuk diingat. Dalam penyampaiannya dapat disajikan dalam bentuk bagan atau peta konsep dengan melibatkan berbagai gambar dan permainan warna yang menarik. Media ajar mind mapping ini dapat merangsang peserta didik membangun aspek kognitifnya sehingga mampu mengembangkan gagasan sejalan dengan materi yang dipelajari dan bersifat menyenangkan. Karena melibatkan peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran dan dapat melihat minat belajar peserta didik. Media ajar mind mapping mengutamakan kreativitas dan daya imajinasi peserta didik dalam mengingat dan memahami pembelajaran. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Nengsih dan Yulhendri (2016) menunjukkan peserta didik pada kelas yang diterapkan metode diskusi dengan media ajar mind mapping hasil belajarnya lebih tinggi dari pada peserta didik yang diterapkan dengan metode diskusi konvensional tanpa media ajar mind mapping. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan metode diskusi dengan mind mapping dapat meningkatkan minat peserta didik dalam memahami materi serta memudahkan peserta didik dalam mengingat dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan media mind mapping.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di
atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Siswa jarang bertanya dan kurang memperhatikan guru saat proses
belajar mengajar berlangsung.
2. Guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajaran sehingga siswa cepat bosan.
3. Kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
menyebabkan situasi belajar terkesan monoton. C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka
agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dapat lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu mengetahui penerapan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe SFAE (Student Facilitator and Explaining) pada materi ajar mind mapping.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran SFAE menggunakan media
ajar mind mapping?
2. Bagaimana dampak peningkatan belajar siswa dengan menggunakan
media ajar mind mapping?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah
disebutkan diatas, yaitu:
1. Mengetahui penerapan model pembelajaran SFAE menggunakan
media ajar mind mapping.
2. Mengetahui dampak peningkatan belajar siswa dengan
menggunakan media ajar mind mapping. F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat Teoritis
- Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi
penelitian yang sejenis dan relevan.
- Sebagai bahan acuan dan pertimbangan untuk menambah
pustaka bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi IKIP Budi Utomo Malang yang akan melaksanakan peneltian serupa nantinya.
b. Manfaat Praktis
- Bagi Peneliti, sebagai sarana belajar untuk
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati.
- Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan, meningkatkan minat belajar, memberi motivasi, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
- Bagi Guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi guru dalam menerapkan variasi model pembelajaran khususnya tipe SFAE (Student Facilitator and Explaining).
Pkp Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ipa Tentang Panca Indera Manusia Dengan Model Kooperatif Tipe Stad Di Kelas IV Semester i Sdn …………. Kecamatan …………. Kabupaten …………… Tahun Ajaran .........