MEKANIKA TEKNIK II
Ir. Ida Bagus Putu Bintana
08123940137/gusbint@yahoo.com
A B C C’
25 / 35 25 / 35 25 / 35
30 / 30 4m
40 / 40
E 1m
D
3m 2m 3m 3m 2m
Struktur Portal diatas sebenarnya bisa juga digambarkan seperti dibawah ini karena
disemua titik simpul masing-masing batang adalah terjepit
P1 = 300 Kg P2 = 500 Kg P3 = 100 Kg
A B C
C’
D
Namun dengan bantuan metode Cross, kita bisa mendapatkan reaksi perletakan momen
pada ujung-ujung batang, sesuai proses iterasi distribusi momen pada tabel Cross adalah
sebagai berikut :
Mab = -578, 658 kgm
Mba = + 909, 184 kgm
Mbe = + 162, 776 kgm
Mbc = - 1171, 96 kgm
Mcb = + 1015, 642 kgm
Mcc’ = - 500 kgm
Mcd = - 515, 642 kgm
Mdc = - 257, 821 kgm
Meb = + 81, 388 kgm
Berdasarkan nilai reaksi perletakan momen pada ujung-ujung batang yang telah kita
peroleh tersebut, maka analisa struktur konstruksi yang tadinya bersifat Statis tak tentu
sekarang sudah bersifat statis tertentu (gambar jepit dapat dihilangkan dan digantikan dengan
reaksi perletakan momen pada ujung batang). Disamping itu, akibat adanya beban vertikal,
sudah tentu akan terdapat reaksi perletakan vertikal juga, dan analisa struktur dapat berubah
menjadi sebagai berikut ini :
A B C
Mab Mba Mbc Mcb Mcc’ C’
Av Bvki Bvka Cvki Cvka
Mbe Mcd
Meb
E
Mdc
Ev
D
Dv
Melihat sistem beban dan keberadaan reaksi perletakan struktur konstruksi tersebut
sekarang, maka secara prinsip analisa struktur, struktur tersebut sekarang dapat dianalisa
secara terpisah-pisah masing masing elemen nya, seperti misalnya Balok AB, Balok BC,
Konsol CC’, Kolom EB dan Kolom DC, sehingga disebut analisa perhitungan Free Body.
Oleh sebab itu, kita akan lakukan analisa Free Body dari struktur Konstruksi tersebut
sebagai berikut :
1. Balok AB
P1 = 300 Kg
q1 = 250 Kg/m’
A B
Mab Mba
Av Bvki
3m 2m
Perhitungan Bvkiri
Perhitungan Bvki
ΣMa = 0
Bvki. 5 – q1. 5. 2,5 – P1. 3 + Mab - Mba = 0
Bvki. 5 - 250. 5, 2,5 – 300. 3 + 578, 658 - 909, 184 = 0
𝟒𝟑𝟓𝟓,𝟓𝟐𝟔
Bvki = 𝟓
Bvki = 871, 105 kg
Kontrol
ΣV = 0
q1. 5 + P1 – Av – Bvki =0
250.5 – 300 – 678, 895 – 871, 105 = 0
0 = 0 OK
b. Perhitungan Bidang Momen
Ditinjau dari kiri (bergerak dari kiri) ( 0 ≤ x ≤ 3 )
q1 = 250 Kg/m’
A x
Mab
Av
x
Maka :
1
Mx = Av.x – q.x.2 x – Mab
1
Mx = 678, 895 x - 2. 250 x2 - 578, 658
Mx = 678, 895 x - 125 x2 - 578, 658
Jika x=0 Mx = - 578,658 kgm
X= 1 Mx = - 24, 763 kgm
X=2 Mx = + 279, 132 kgm
X=3 Mx = + 333, 027 kgm
𝑑𝑀𝑥
Mxmaksimum jika =0
𝑑𝑥
𝑑𝑀𝑥
= 678, 895 – 250 x
𝑑𝑥
678,895
x= = 2, 72
250
Momen Negatif
Posisi baja tulangan
di sisi atas balok
Posisi
Mx = 0
ax2 + bx + c = 0 jika
−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
x1 , x2 =
2𝑎
Jika dilihat dari persamaan momen diatas dimana persamaan
tersebut adalah :
Mx = 678, 895 x - 125 x2 - 578, 658, , jika dibentuk sesuai
persamaan rumus ABC maka nilai nilai pada rumus ABC adalah :
a = - 125
b = 678, 895
c = -578, 658
−678,895±√(678,895)2 −4(−125)(−578,658)
Maka x1, x2 =
2(−125)
x1 = 1, 059 m
x2 = 4, 372 ( tidak berlaku)
Ditinjau dari kanan (bergerak dari kanan) ( 0 ≤ x ≤ 2 )
q1 = 250 Kg/m’
x B
Mba
Bvki
x
1
Mx = Bvki.x – q.x.2 x – Mba
1
Mx = 871, 105 x - 2. 250 x2 - 909, 184
Mx = 871, 105 x - 125 x2 - 909, 184
Jika x=0 Mx = - 909, 184 kgm
X= 1 Mx = -163, 079 kgm
Harus sama
X=2 Mx = + 333, 027 kgm
𝑑𝑀𝑥
Mxmaksimum jika =0
𝑑𝑥
𝑑𝑀𝑥
= 871, 105 – 250 x
𝑑𝑥
871,105
x= = 3, 48 (berada diluar batas, maka tidak berlaku)
250
−871,105±√(871,105)2 −4(−125)(−909,184)
Maka x1, x2 =
2(−125)
x1 = 1,278 m
x2 = 5, 691 ( tidak berlaku)
Gambar Bidang Momen
1000
800
600
400
200 -
-
0
0 1 2 3 4 5 6
-200 +
-400 1,059 1,278 1,278
Mmax = 343,136
-600
q1 = 250 Kg/m’
A x
Av
x
q1 = 250 Kg/m’
x B
Bvki
x
Mengingat perjanjian tanda menghitung Gaya Lintang pada Mektek I
adalah seperti gambar di sebelah kanan atas, maka :
Dx = - Bvki + q x
Dx = - 871,105 + 250 x (pers linear, cukup dihitung ujung-ujung nya )
Jika x=0 Dx = - 875, 105 kg
X=2 Dx = - 371, 105 kg
800
600
400 -
200
0
0 1 2 3 4 5 6
-200
+
-400
-600
-800
2. Balok BC
3. Konsol CC’
4. Kolom EB
5. Kolom DC