Anda di halaman 1dari 10

RONDE KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGITIS

DIRUANG PICU RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Topik: Asuhan Keperawatan pada pasien An. S dengan diagnosa Keperawatan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Perfusi Perifer Tidak Efektif,

Gangguan Integritas Kulit

Sasaran : An. S (17 Th 9 bln 25 Hr)

Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2021

Waktu : 13.00- Selesai WIB

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Healt Organization), kesehatan adalah suatu keadaan

fisik, mental, dan sosial, kesejahteraan dan bukan hanya tidak adanya penyakit

atau kelemahan. Dari konsep sehat anak sangat berpotensi mengalami gangguan

kesehatan, baik yang diakibatkan oleh lingkungan. Lingkungan adalah bagian dari

kehidupan yang sangat penting, perubahan yang terjadi pada lingkungan dapat
mengakibatkan pengaruh besar pada kehidupan manusia, pengaruh tersebut dapat

bersifat positif yang bermanfaat bagai kehidupan manusia. Lingkungan yang buruk

berperan dalam penyebaran penyakit menular. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penyebaran penyakit tersebut antara lain: temperatur, polusi udara dan polusi air.

Faktor sosial ekonomi seperti kepadatan penduduk, kepadatan hunian dan

kemiskinan juga mempengaruhi penyebarannya. Hal-hal tersebut dapat menjadi

penyebab penyakit infeksi pada anak, karena penularan suatu penyakit bisa lebih

mudah dan akan rentan sekali anak terkena penyakit infeksi. Salah satu penyakit

infeksi yang mengancam adalah meningitis. Penyakit ini beresiko tinggi,

menimbulkan kematian pada bayi. Bila sembuh pun, tidak sedikit yang

menyebabkan cacat pada anak. Meningitis terutama pada bayi dan anak dibawah

dua tahun, karena pada umur tersebut sistem kekebalan tubuh belum berkembang

sempurna.

Meningitis adalah peradangan pada meningia, yang mempunyai gejala-gejala

berupa bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebro-spinal

(CSF). Infeksi yang terjadi mungkin disebabkan bakteri atau virus dan diagnosis

dapat dilakukan dengan memeriksa cairan serebro-spinal yang di ambil melalui

fungsi lumbal (Pearce, 2009).

Meningitis bakterialis adalah peradangan pada selaput otak (meningens) yang

disebabkan infeksi bakteri, ditandai adanya bakteri penyebab dan peningkatan sel-

sel polimorfonuklear pada analisis cairan serebrospinal (CSS). Meningitis

bakterialis merupakan salah satu infeksi yang paling berbahaya pada anak karena
tingginya kejadian komplikasi akut dan kecacatan neurologis permanen di

kemudian hari (Lilihata, Handryastuti, 2013).

Meningitis tuberkulosis adalah proses inflamasi di meningens (khususnya

arakhnoid dan plamater) akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis. Meningitis

tuberkulosis ekstrapulmonal kelima yang paling sering ditemui sekaligus yang

paling berbahaya, dan kejadian terbanyak ditemukan pada anak-anak. Bila tidak

diobati dengan tepat akan menyebabkan gejala sisa neurologis permanen, bahkan

dapat menyebabkan kematian (Lilihata, Handryastuti, 2013).

Angka kematian yang cukup tinggi, banyak penderita meningitis yang

menjadi cacat akibat keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan. WHO

ditahun 2003 memperkirakan bahwa meningitis tuberculosis menyerang 426.000

anak di dunia dan 85000 anak dilaporkan meninggal dunia (angka kematian kasus

= 19,9%) angka kejadian meningitis menunjukan urutan ke-9 dan ke-10 pola

penyakit di 8 rumah sakit pendidikan Indonesia. Berdasarkan laporan kementrian

kesehatan RI tahun 2008 di Indonesia, meningitis merupakan penyebab kematian

pada semua umur dengan urutan ke-17 (0,8%) stelah malaria. Proporsi meningitis

penyebab kematian pada umur 1-4 tahun yaitu (8,8% dan merupakan urutan ke-4

setelah Necrotican Entero Colitis (NEC) yaitu ( 10,7%).

B. Tujuan Ronde Keperawatan

1. Tujuan Umum

Menyelesaikan masalah-masalah klien yang belum teratasi meliputi : Bersihan

Jalan Napas Tidak Efektif, Perfusi Perifer Tidak Efektif, Gangguan Integritas

Kulit
2. Tujuan Khusus

a) Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.

b) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan professional pemberi asuhan

keperawatan.

c) Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

C. Sasaran

An. S 17 tahun yang dirawat diruang PICU

D. Materi

a) Teori asuhan keperawatan dengan Meningitis

b) Masalah-masalah keperawatan yang muncul pada pasien Meningitis

Intervensi keperawatan pada pasien Meningitis dengan diagnosa keperawatan :


Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Perfusi Perifer Tidak Efektif, Gangguan
Integritas Kulit
E. Metode

Diskusi dan bedside teaching

F. Media

a. Sarana diskusi : buku dan pena

b. Rekam medis pasien

c. Materi yang disampaikan secara lisan


G. Proses Ronde

Tahap dan Kegiatan Waktu Penanggung Tempat

jawab

1 Pra Ronde: PP Ruang

1. Menentukan kasus dan 16 Desember 2021 PICU

topic

2. Menentukan tim Ronde Jam 15.00-21.00 wib

3. Mencari literature

4. Membuat proposal

5. Diskusi pelaksanaan

2 Ronde 20 Desember 2021 Kepala Ruang

a. Pembukaan Ruangan PICU

a. Salam pembukaaan

b. Memperkenalkan jam 09:00-09:05 wib

tim Ronde Waktu ( 5 menit)

c. Menyampaikan

identitas dan

masalah pasien

d. Menjelaskan tujuan

ronde

b. Penyajian masalah 20 Desember 2021

a. Memberi salam dan


memperkenalkan PP

pasien dan keluarga

kepada tim ronde

b. Menjelaskan

riwayat penyakit

dan keperawatan
jam 09:05-10.00 wib
pasien
Waktu ( 55 menit)
c. Menjelaskan

masalah pasien dan

rencana tindakan

yang telah

dilakukan dan

menetapkan

prioritas masalah

dan tindakan yang

perlu didiskusikan

c. Validasi data

a. Mencocokkan dan

menjelaskan

kembali data yang

telah disampaikan

b. Diskusikan antar
anggota tim dan

pasien tentang

masalah

keperawatan pasien

c. Pemberian

justifikasi oleh

perawat

primer/Karu

tentang masalah

pasien serta

rencana tindakan

yang akan

dilakukan

d. Menentukan

tindakan

keperawatan pada

masalah prioritas

yang telah

ditetapkan

3 Pasca Ronde PP Ruang

1. Evaluasi dan 20 Desember 2021 Kepala PICU

rekomendasi intervensi jam 10:00-10:17 wib Ruangan


keperawatan Waktu (10 menit)

2. Penutup

H. Setting Tempat

KETERANGAN:

: kepala ruangan

: ketua tim

: pasien

: pegawai ruangan

: keluarga pasien

: tempat tidur

I. Kriteria Hasil

a. Struktur

1) Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang PICU


2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan

3) Persiapan dilakukan sebelum pelaksanaan ronde keperawatan

b. Proses

1) Tim ronde keperawatan mengikuti ronde keperawatan dari awal hingga

akhir

2) Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang

telah ditentukan.

c. Hasil

1) Diharapkan dengan adanya ronde keperawatan tim medis yang terlibat

dalam perawatan pasien dapat berkolaborasi lebih baik lagi kedepannya

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien

2) Diharapkan dengan adanya ronde keperawatan keluarga dan pasien lebih

memahami tentang penyakit yang dialaminya

J. Pengorganisasian

a. Kepala ruangan : Ns. Meifera, S.Kep

b. Ketua Tim : Ns. Sismi Yeni, S.Kep

PA1 : Alex Reza Asmara, S.Kep

PA2 : Dinni Hayati A, S.Kep

PA3 : Lastri Rosana, S.Kep

PA4 : Nadila Savitri, S.Kep

PA5 : Riska Ria Sagala, S.Kep

PA6 : Sri Widya Ningsih, S.Kep

Ps : An. S
c. Case Manager

d. Kepala Instalasi, Apoteker dan Ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai