Anda di halaman 1dari 184

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karenanya Saya bisa diberikan
kesehatan dan kesempatan untuk menerbitkan buku ini.

Buku Novel yang saya beri Judul MY PERFECT Ini saya buat berdasarkan
Imajinasi Saya tanpa menjimplak milik orang lain, ini adalah Karya Novel pertama
yang Saya buat. Saya berharap siapapun yang membaca karya Saya ini dapat terhibur.

Novel ini adalah Novel Romance tentunya khusus untuk remaja.Harap bijak
dalam membaca.Terima Kasih, Semoga terhibur ya.

Pekanbaru,Riau 2020
Mutiara Sagala
Penulis
Kata pengantar
Daftar Isi...
Sinopsis...
Isi Cerita... -BAB 1……………………….……………………….(Pertemuan pertama)
-BAB 2……………………….……………………….(Awal yang bagus)
-BAB 3……………………….……………………….(Kecup-kecup manjah)
-BAB 4……………………….……………………….(Perduli tanda cinta)
-BAB 5……………………….……………………….(Posesif)
-BAB 6……………………….……………………….(Satu kamar)
-BAB 7……………………….……………………….(Cuil dikit nggak papa)
-BAB 8……………………….……………………….(Mantan)
-BAB 9……………………….……………………….(sepupu vs gebetan)
-BAB 10……………………….……………………….(move on mode on)
-BAB 11……………………….……………………….(awal yang bagus)
-BAB 12……………………….……………………….(jadian)
-BAB 13……………………….……………………….(hari pertama pacaran)
-BAB 14……………………….……………………….(geger satu kantor)
-BAB 15……………………….……………………….(bucin!)
-BAB 16……………………….……………………….(lamaran)
-BAB 17……………………….……………………….(kejutan)
-BAB 18……………………….……………………….(wedding)
-BAB 19……………………….……………………….(malam pertama)
-BAB 20……………………….……………………….(mama ganggu deh)
-BAB 21……………………….……………………….(sekretaris baru)
-BAB 22……………………….……………………….(hot night)
-BAB 23……………………….……………………….(pelakor)
-BAB 24……………………….……………………….(rencana)
-BAB 25……………………….……………………….(Bulan madu)
-BAB 26……………………….……………………….(Hamil)
-BAB 27 …………………...….……………………….(hamil)
-BAB 28……………………….………………...…….(melahirkan)
-BAB 29……………………….……………………….(welcome baby twins)
-BAB 30……………………….……………………….(pak boss tobat)
-BAB 31……………………….……………………….(dasar nenek-nenek)
-BAB 32……………………….……………………….(cemburuan)
-BAB 33……………………….……………………….(sikembar hilang)
-BAB 34……………………….……………………….(sipenculik)
-BAB 35……………………….……………………….(akhir bahagia)
Biodata...
Blurb…
SINOPSIS

Memiliki Sekretaris baru yang sangat cantik membuat PARK Jungkook merasa tersiksa.
Jatuh cinta kepada Sekretarisnya itu suIit Ia ungkapkan. Sikap dingin, cuek dan memiliki
gengsi tinggi membuatnya sulit menjalin hubungan dengan seorang gadis. Kim Taera, sigadis
polos yang tidak mengerti tentang 18+ padahal umurnya sudah 20 Tahun, gadis yang baru
saja melamar pekerjaan diperusahaan PARK BIG GRUP. Akankah Park Jungkook bisa
mengurahi gengsinya demi mendapatkan Sekretaris barunya itu. Mari kita simak cerita
berikut.
MY PERFECT
BAB 1
(Pertemuan pertama)
{Kalau cinta pandangan pertama itu nggak mandang jabatan
Cuma ... gengsi ini nih yang menghalang, jangan ditahan ya}

Pagi hari yang cerah, siang ini Taera sudah berada di perusahaan besar milik CEO
ternama Park Jungkook. Hanya orang-orang cerdas yang bisa bekerja disini, salah satunya
adalah Kim Taera. Ia baru saja diterima bekerja setelah melewati beberapa tahap.

Tok tok tok

Taera mengetuk pintu ruangan sang CEO.

"Masuk!" ucap dingin seorang pria.

'Ceklek'

Seorang gadis cantik, terbalut pakaian putih dipadukan rok mini hitam diatas lutut
masuk dengan sopan kedalam ruangan baru atasannya.

"Permisi Pak, saya Sekretaris baru bapak," ucap wanita itu selembut dan sesopan mungkin.

Jeon Jungkook yang tadi hanya acuh dengan tatapan masih fokus kelaptopnya kini mulai
mendongakkan kepalanya melihat lawan bicaranya.

Ia menelan kasar salivanya menatap gadis dihadapannya.

Seksi!

Itulah hal pertama yang terbersit dikepalanya.


"Duduk!" ucapnya dingin, sambil berusaha menormalkan cara bicaranya.

Wanita itu menurut dan duduk dihadapan Park Jungkook.

"Siapa namamu?" tanya Jungkook.

"Kim Taera."

"Apa tujuanmu bekerja disini?" tanyanya dingin.

"Dapet duit Pak!" jawab Taera polos.

"Apa pakaianmu pantas untuk bekerja disini?"

Taera mengernyitkan keningnya bingung? Apa yang salah dengan penampilannya?

"Hmm saya tidak melihat keanehan pada penampilan saya Pak, ahh iya sepertinya kancing
bagian atas saya terlihat mengganggu, rasanya agak sesak juga ... maaf Pak."

Dengan santai Taera membuka satu kancing bagian atasnya dan memperlihatkan sedikit
belahan dadanya.

Hanya sedikit, tapi berpengaruh besar pada adik kecil Jungkook yang meminta keluar dari
bawah sana.

Lagi-lagi Jungkook menelan kasar salivanya.

"Kursimu ada disudut sana, mulailah bekerja!" titah Jungkook.

"Siap Pak Boss."


Setelah Taera duduk kekursinya, cepat-cepat Jungkook bergegas ketoilet, Ia harus
menuntaskan hasratnya! Tentu saja dibantu dengan sabun dan jarinya.

Terpaksa nyabun lagi!

****

12:30 KST_

Waktunya makan siang, Taera hendak pergi makan siang dan menemui Kim Yunjin
dan Park Seena--teman kantor Taera, gadis 20 tahun ini memang pandai bergaul hingga ia
bisa langsung akrab dengan teman Kantornya.

"Gaes makan siang yuk!" ajak Taera.

"Skuy," balas Seena dan Yunjin bersamaan.

Saat mereka berdua hendak pergi mencari makan diluar, tiba-tiba saja...

"Kim Taera harap keruangan saya, sekarang!"

"Yang Bapak maksud saya?" tanya Taera.

"Apa ada nama Kim Taera lain disini?" tanyanya.

Taera menggeleng.

"Tapi Pak ini kan jam istirahat."

"Keruangan saya sekarang atau gaji kamu saya potong!" tegasnya.

"Ba-baik Pak," Dengan lesu Taera mengikuti langkah Jungkook memasuki ruangan.
"Pak Boss kenapa sih? Biasanya kalo jam istirahat dia nggak pernah minta Karyawannya
kerja karna belum waktunya," ucap Seena.

"Hmm ... mungkin Pak Boss suka sama Taera kali," tebak Yunjin.

"Ngada ngada lu, ya nggak mungkinlah Pak Boss suka sama orang yang cuma Profesi
Sekretaris, nggak Level dia kali' mungkin ada kerjaan mendadak."

"Tapi dia Seksi cuy, mungkin Pak Boss terpikat."

"Hmm ... bodo ah gue laper skuy cari makan!" ajak Seera.

"Nggak nungguin Taera nih?"

"Nggak kelamaan cuy, ntar mungkin diajak makan bareng Pak Boss."

"Hmm."

Keduanya pun akhirnya memutuskan mencari makanan diCaffe dekat kantor, itu sudah
menjadi tempat nongkrong mereka dijam istirahat!

****

"Gimana udah ketemu?" tanya Jungkook.

Jungkook kini sedang memerintahkan Taera untuk mencari file penting yang ia lupa
diletakkan dimana.

"Belum ketemu Pak, emang Bapak taruh dimana sih?" tanya Taera seraya mengobrak abrik
file yang menumpuk.
"Kalau saya tau ya nggak mungkin saya suruh kamu cari!”

Setelah setengah jam akhirnya file yang dicari ketemu dibawah kolong meja Jungkook.

"Huft, Pak file nya jatuh dibawah kolong," ucap Taera dengan wajah lesu sambil memegang
file ditangannya.

"Ah benarkah, baiklah kemarikan file nya."

Taerapun memberikan file itu pada Jungkook.

"Dasar es! Emang susah banget ya bilang makasih," umpat Taera dalam hati.

"Sekarang kembalilah bekerja."

"Hah!"
"Kamu tuli? Kembalilah bekerja!"

"Tapi Pak, saya sudah kehilangan jam makan siang saya, dan sekarang harus lanjut kerja?"

"Lapar?"

"Ya iya lah Pak."

"Ikut saya."

Jungkook berjalan santai keluar dari ruangannya diikuti Taera dari belakang, dia mau dibawa
kemana? batin Taera terus bertanya.

Ternyata Jungkook membawanya ke caffe dekat kantor dimana Yunjin dan Seena juga ada
disana.
"Duduk!" ucap Jungkook.

Taerapun menurut dan ikut duduk dan kini posisinya berhadapan dengan Jungkook.

"Selamat datang mau pesan apa Pak-Bu?" tanya pelayan Caffe.

"Pesan makananmu!"

"Tap—“

"Tapi apalagi! Tidak mau makan? Yasudah ayo kembali ke kantor."

"Ba-baik Pak Saya pesan nasi goreng dan Juss Apple saja."

"Saya Juss Lemon dan Sandwich."

"Baik Pak-Bu pesanan akan datang."

Susana keduanya tampak canggung saat berhadapan begini.

"Ehh ... itu bukannya Taera ya?" tanya Seera saat matanya tak sengaja melirik ke meja paling
pojok--meja yang ditempati Taera dan juga Jungkook.

Yunjin menoleh mengikuti arah pandang Seera.

"Wah Ia itu Taera, dan What itu Pak Boss kan?" tanya Yunjun kaget.

"Iya cuy, gile Si Taera. Karyawan baru dah bisa makan bareng Pak Boss, hebat sih kalo dia
bisa macarin Pak Boss."

****
Menjelang Sore tepatnya pukul 15 : 00 KST, Seorang gadis cantik tengah berdiri di
pinggir jalan didepan kantornya, Taera. Dia baru saja pulang dari kantor dan saat ini sedang
menunggu kakaknya--Kim Namjoon menjemputnya.

Sudah hampir 20 menit namun sang Kakak tak kunjung datang menjemput.

"Kak Namjoon kemana sih, lama banget jemput nya, mana hp gue lowbet lagi huft!"
kesalnya.

Tiba-tiba saja sebuah Mobil Sedan mewah berwarna Biru berhenti didepannya.

"Masuk!" kata dingin pria itu.

"Pak Boss! Ehhh nggk usah Pak Boss, bentar lagi kakak Saya dateng jemput kok," ucap
Taera sopan.

"Kakak kamu nggak bakal bisa jemput, ada Metting penting di kantornya," ucap Jungkook
membuat Taera bingung, bagaimana Boss nya itu bisa tau?

"Loh,kok—“

"Kakak kamu itu temen saya, plus rekan Bisnis jadi saya tau," ucap Jungkook membuat Taera
mengangguk paham.

"Mau saya antar atau tidak! Tadi kakak  kamu minta tolong sama saya."

"Hmm tidak perlu Pak, nanti Saya merepotkan."

"Yasudah! Bagus kalo sadar!"


Dengan santainya Jungkook melajukan mobilnya meninggalkan Taera.

"Dasar Boss es!" umpatnya.


MY PERFECT
BAB 2
(Awal yang bagus)
{Diem-diem suka emang susah, jadi taukan apa yang
Harus dilakuin?! ... ungkapin sayanggg!}

Dengan terpaksa Taera harus naik Taksi.

Tiga puluh menit akhirnya Taera sampai dirumah, dia benar-benar kesal saat Jungkook
tadi meninggalkannya begitu saja!untung saja Ia menyayangi gajinya yang bisa bisa dipotong

oleh Jungkook, kalau tidak! Mungkin Taera akan memberikan minuman beracun pada
Jungkook saat dia lengah. Menyebalkan!

Tok tok tok.

Taera mengetuk pintu rumahnya. Dan rasa kesalnya bertambah saat melihat Namjoon yang
membuka pintu.

"Lah kakak udah pulang? Tadi kata Pak Boss kakak lagi sibuk meeting," ucap Taeri seraya
melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

'Deg'

Taera dikagetkan dengan adanya Jungkook didalam rumahnya sedang asik memainkan
ponselnya di Sofa ruang tamu.

"L-loh kok Pak Boss ada disini?"

"Baru aja kakak pulang! kamu katanya nggak mau dianterin pulang sama Jungkook, aneh
kamu dek. Dikasih tumpangan gratis malah nolak! ... Jungkook kesini kakak yang nyuruh,
soalnya ada hal penting yang mau dibicarain," ucap Namjoon sedangkan Jungkook hanya
acuh memainkan ponselnya.
"Mama mana?" tanya Taera.

"Ke Minimarket dulu tadi."

"Hmm oke, aku kekamar dulu."

"Adik lu cantik man, cuma polos banget!"

****

Dikamar Taera sedang asik menonton Drakor kesayangannya dilaptop. Dengan hanya
memakai TangTop dan celana pendek ia berjalan keluar kamar, mengambil minuman dingin
karna tenggorokannya terasa kering.
Saat tengah berbincang bincang masalah bisnis dengan Namjoon,

"Man, toilet lu dimana?"

"Lurus aja deket dapur."

"Oke."

Jungkook pun beranjak dari duduknya dan pergi ke toilet.

Melewati dapur, Jungkook harus menelan kasar Saliva nya, bagaimana tidak, dengan
santainya Taera hanya mengenakan TangTop dan celana pendeknya, membuat adik kecil
Jungkook terbangun.

"Eh Bapak, mau kemana?" tanya Taera sambil meneguk air minumnya.

"Toilet!" cetus Jungkook sambil menormalkan ekspresi wajahnya.

"Oohh, tinggal lurus aja Pak."


"Tau!"

"Dasar es batu!" batin Taera yang lagi lagi kesal dibuatnya.

Jungkookpun masuk ke Toilet.

"Dasar! Santai sekali dia dengan hanya berpakaian seperti itu!" batin Jungkook kesal.

Alhasil Jungkook nyabun ditempat orang, hahaha!

****

07 : 00 KST_

Pagi ini Taera bangun dibantu oleh alarm nya, kantor masuk Jam 08 : 00 KTS_ jadi
kali ini ia punya banyak waktu untuk bersiap-siap.

"Lah, Pa-Pak Boss tidur disini!" pikir Taera saat melihat Jungkook tertidur pulas di Sofa
ruang tamu.

"Ia dia kakak suruh tidur disini, soalnya kemaren asik ngobrol sama kakak sampe tengah
malem. Jadi  yaudah kakak suruh tidur disini, berhubung lampu kamar tamu lagi rusak, Boss
kamu takut gelap mangkanya dia mau tidur disofa ruang tamu," ucap Namjoon yang entah
datang dari mana.

"Hadeh, gayanya aja kaya es batu, tapi takut gelap huft dasar!" batin Taera. "Oh yaudah deh
kalo gitu." ucapnya.
Taera telah bersiap-siap untuk berangkat ke Kantor setelah selesai sarapan.

"Ma, aku berangkat dulu yah."

"Kamu bareng aja sama nak Jungkook!" usul Soora_Mama Taera.

"Hah!! Nggak perlu ma, aku kan bisa dianterin kak Namjoon."
"Nggk bisa Ra, aku mau ke kantor langsung soalnya banyak kerjaan."

"Tapi kak—“

"Tenang aja Taera aman sama saya," ucap Jungkook tiba-tiba.

"Tuh kan Ra, udah kamu sama nak Jungkook aja, lagi pula satu tujuankan," kata Soora.

"Hmm."

Berada satu mobil dengan Jungkook Taera hanya diam, merasa canggung!

Jungkook berusaha memfokuskan pandangannya pada jalan raya saat matanya sejak tadi
hanya melirik paha Taera yang terekspos disebelahnya.

'Cittt'

Tiba-tiba saja Jungkook menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Loh, kenapa berhenti Pak Boss?" tanya Taera bingung.

Tiba-tiba Jungkook melepas jas nya. Dengan spontan Taera menutup matanya.

"Ihh Pak Boss mau ngapain?"

Jungkook memberikan jasnya kepada Taera.

"Pikiranmu jangan aneh-aneh, pakai Jas saya untuk nutupin paha kamu, saya mau muntah
liatnya!" ucap Jungkook acuh.
"Ih buat apa Pak, perasaan paha saya nggak kenapa kenapa deh, hayoloh Bapak pikirannya
aneh aneh yah pas lihat paha saya."

"Cih, siapa yang selera liat paha kamu ...!" cetus Jungkook.

"Harus sabar deh kalo deket ni anak!" batin Jungkook.

"Pakai saja apa susahnya sih!" kesal Jungkook.

"Nggak ah Pak, gerah."

"Terserah!"

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan setelah Jungkook kembali mengenakan Jas nya.

MY PERFECT
BAB 3
(Kecup-kecup manjah)
{Bahagia itu,
ketika bibirmu dan bibirku menyatu hehe}

Seperti sebelumnya,Taera mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan Jungkook


padanya. Disisi lain dimeja Jungkook, Ia hanya sibuk mencuri curi pandang kearah Taera.

Ada perasaan berbeda saat Jungkook berada didekat Taera, sama seperti dulu. Ada seseorang
gadis yang bisa membuat jungkook luluh dan jatuh hati padanya, tapi sayang gadis itu
meninggalkannya begitu saja.

"Ehemmm ...!" deheman keras dibuat Taera sengaja untuk mengecoh Jungkook yang sejak
tadi menatapnya. Jungkook tersentak kaget dan langsung menatap kearah lain. Menggaruk
tengkuknya yang tidak gatal, Dia malu sekarang!
"Pak Boss?" panggil Taera.

Jungkook mendengar  Taera memanggilnya tapi Ia tetap berpura pura fokus ke Laptop-nya.

Taera beranjak dari duduknya dan menghampiri Jungkook.

"Pak Boss!" panggil Taera dan akhirnya Jungkook menoleh.

"Ada apa?" tanya Jungkook dingin.

"Pak Boss ngeliatin saya kan dari tadi hmm?" goda Taera.

"Baru kali ini seorang wanita berani menggodaku seperti ini, Dia benar-benar berbeda," batin
Jungkook.

"Apa kau sangat cantik hingga aku tertarik untuk memperhatikanmu ha?" tanya Jungkook.

"Pak Boss ih pake malu-malu segala, saya liat loh Pak tadi Pak Boss ngelirik ke saya mulu,"
ucap Taera yang kekeh menggoda Jungkook.

'Skak mat'

Jungkook mati kutu dibuatnya, oke ... apa yang harus Jungkook katakan sekarang?

"Jangan bicara omong kosong, mending sekarang kamu cari arsip minggu lalu."

"Hmm Pak Boss nggak asik ah, yaudah saya cari bentar Pak Boss."

Taera pun memutuskan untuk mencari arsip yang diperintahkan Jungkook.

Mencari disetiap lemari arsip, akhirnya Taera menemukannya ... tapi arsip tersebut berada
disudut paling atas, tubuh Taera yang tidak terlalu tinggi membuatnya sulit menggapai arsip
itu.
Jungkook melihatnya hanya tersenyum kecil, betapa manisnya Sekretarisnya ini.

"Mangakanya cepet gede, segitu saja tidak sampai!" ledek Jungkook membuat Taera
menguncupkan bibirnya kesal.
"Manis," batin jungkook.

"Jangan ngeledek gitu Pak, gini gini juga banyak yang suka sama saya, Pak Boss juga kan?
mungkin."

"Percaya dirimu terlalu tinggi, tapi badan tidak tinggi-tinggi."

"Untung gue sayang gaji, kalo enggak. Gue sunat lu!" batin Taera kesal.

"Perlu bantuan nggak nih?" tanya Jungkook meledek.

"Nggak perlu!" cetus Taera.

Taera berusaha menggapai arsip itu dan tetap tidak bisa hingga ia kurang keseimbangan dan.

'Greb'

Hampir saja ia akan terjatuh namun tubuh seseorang berhasil menangkapnya.

‘Cup’

Mata Taera membulat sempurna saat merasakan bibirnya bersentuhan dengan bibir
Jungkook, Jungkook memberikan sedikit lumatan lembut membuat Taera merasakan
kenikmatan tanpa ia sadari Ia menutup matanya merasakan sensasi bibir Jungkook.

JUNGKOOK POV#

aku memperhatikan Taera yang sedang bersusah payah mengambil arsip yang sengaja aku
taruh disudut lemari yang sulit Ia gapai, hingga aku melihatnya akan terjatuh, aku dengan
cepat menangkapnya. Aku takut Dia kenapa napa, tatapan mata kami berte mu saat itu juga,
bibir Taera terus menjadi titik fokusku saat itu, aku melihat bibirnya terus saja meminta agar
kulumat lembut.

Tanpa peduli apapun aku memberanikan diri untuk menciumnya, melumat bibirnya lembut,
aku melihat dia mulai menikmati lumatan bibirku membuatku semakin bersemangat
mencumbuinya, aku tidak perduli setelah ini Dia akan marah, mungkin tamparan keras akan
kudapatkan setelah ini.

Sepuluh menit kami bercumbu, akupun melepas lumatanku dari bibirnya.

POV END#

Setelah ciuman itu berakhir, Taera menatap lekat ke arah Jungkook.

"Maaf," satu kata yang bisa keluar dari mulut pria itu.

Tiga detik terdiam, akhirnya Taera berucap.

"Huwaa Pak Boss hebat, aku sekarang tau gimana rasanya ciuman seperti di Drama Korea
yang kutonton. Wah makasih yah Pak Boss."

Kata kata Taera membuat Jungkook bungkam. Jungkook berfikir Dia akan mendapat
tamparan keras dari wanita itu namun ternyata.

"Makasih yah Pak Boss ini ciuman pertama saya loh, Pak Boss beruntung hehehe, yaudah
saya lanjut kerja ya Pak Boss."

Jungkook hanya mematung dengan tatapan tidak percaya.

"Benar-benar wanita polos," batin Jungkook.


MY PERFECT
BAB 4
(Perduli tanda cinta)
{Perduli sih ... tapi diem-diem kamu mau aku sayang nggak?
Galak dan judes tapi kalo udah nunjukin kepeduliannya uuhh
Bikin klepek-klepek! Hehe}

"HAHHH!! Seriusan, lu habis di cium ama Pak Boss, wah gilasehhh," ujar Yunjin yang
tampak tidak menyangka dengan ucapan Taera yang saat ini sedang sarapan diCaffe dekat
Kantor, tak lupa pula ada Seera disana.

"Gila sih, lu Sekretaris baru loh, dan langsung dapet ciuman dari Pak Boss, wahwah ...
kayanya bentar lagi ada yang jadi Bu Boss nih hahaha," ledek Seera.

"Ih apaan sih kalian, mungkin Pak Boss khilaf kali tadi hahaha...."

"Hahaha, kayanya Pak Boss udah jatuh cinta sama lu deh Ra,"

"Jangan ngacok ah, gue Ia bisa suka sama dia, tapi yakali dia juga suka sama gue cuy, secara
orang dingin kaya gitu bisa jatuh cinta."

"Wah lu suka sama Pak Boss."

"Hmm suka sih iya, secara dia ganteng terus tajir lagi tapi ya gitu deh, orang nya dingin
banget, suka makan ati gue kalo ngomong sama dia. Ngeselin!"

"Hmm iya juga sih."

Disisi lain Jungkook sedang berada diruangannya, mengingat ciuman yang terjadi padanya
dan Taera beberapa menit lalu membuatnya senyum senyum sendiri jika mengingatnya lagi,
aroma Mint dari bibir tipis Taera membuatnya akan candu pada bibir indah itu.
"Your is my perfect baby!" batin Jungkook memuji Taera.

****

Malam ini pukul 19 : 00 kst_ Jungkook sedang asik dengan game diponselnya, hingga tiba
tiba aktifitas bermainnya terganggu karna ada Notifikasi pesan diponselnya, tertera
'Sekretaris volos' itu adalah Taera.

Isi pesan,

‘Pak Boss, maaf besok kayanya saya tidak bisa masuk kerja,soalnya lagi demam ... maaf ya
Pak Boss.’

Seketika raut wajah Jungkook berubah, terlihat raut wajah kekhawatiran disana.

"Kenapa dia bisa sakit! Dasar ceroboh, tidak becus menjaga diri! Jika aku suaminya cukup
kukurung dia dikamar. Dia tidak akan sakitkan?!" kesal Jungkook.

****

Pagi harinya Jungkook sudah bersiap-siap untuk kekantor namun bukannya melajukan
mobilnya kearah kantor ia malah melajukan mobilkan kearah rumah Taera.

"Untuk apa ke kantor jika dia tidak di kantor, lebih baik aku kerumahnya melihat kondisinya,
bilang saja aku ingin bertemu Namjoon," batin Jungkook.

****

Tok tok tok.

Jungkook mengetuk pintu rumah Taera.

Ceklek
Soora_Mama Taera membuka pintu.

"Nak Jungkook, ada apa ya?" tanyanya.

"Saya ingin bertemu Namjoon Tante, apa Namjoon nya ada dirumah?" tanya Jungkook
sopan.

"Hmm Namjoon nya sudah ke kantor nak," jawab Soora.

"Apakah Taera baik-baik saja," Jungkook ingin sekali mengatakan semua itu namun bibir
tidak mampu untuk bertanya lantaran gengsinya yang terlalu tinggi, matanya terus melirik
kedalam rumah Taera berharap dia bisa melihat bagaimana kondisi gadis itu.

"Silahkan masuk nak."

"Ahh tidak perlu Tante,lagi pula Namjoon tidak ada, Saya tidak enak."

"Tidak perlu begitu, masuk saja dulu kita minum teh," tawar Soora lembut.

"Hmm baiklah Tante, saya akan mampir sebentar."

"Aku akan memastikan keadaan taera dulu setelah itu pulang," batin Jungkook.

"Silahkan masuk Nak."

Jungkook pun akhirnya masuk mengikuti Soora yang berjalan didepannya.

Sampainya diruang tamu.

"Duduk dulu Nak, Tante buatkan teh nya dulu."


"Baik Tante."

Soora pun menuju kedapur membuatkan teh dan meninggalkan Jungkook yang duduk
sendirian diruang tamu.

"Taera dimana? apa dikamarnya. Bagus jika dia istirahat, tapi aku ingin melihat kondisinya.
Bagaimana caranya agar aku bisa kekamarnya!" batin Jungkook.

"Eh Nak maaf lama, ini teh nya diminum."

"Iya-iya Tante makasih, mmm ... Tante apa saya boleh permisi ke kamar Ta--maksud saya
kekamar mandi Tante?"

"Tentu saja Nak, kamar mandinya didekat dapur, tinggal lurus saja setelah itu belok kiri."

"Ah ya Tante."

Jungkook pun melangkahkan kakinya bukan ke Toilet, melainkan mencari dimana kamar
Taera.

Langkah Jungkook terhenti tepat dipintu kamar berwarna Coklat yang terpampang tulisan

'TAERA CANTIK'

sudah dipastikan jika itu kamar gadis yang ia cari, Jungkook tersenyum kecil melihat
kekonyolan gadis yang disukainya itu.

"Dasar gadis kecil!" batin Jungkook.

Dengan ragu Jungkook membuka perlahan pintu kamar Taera.

Ceklek
Jungkook melihat Taera sedang tertidur lelap diranjangnya dengan kain kompres
dikeningnya.

Jungkook melangkah maju mendekati Taera.

Ia mengelus lembut surai rambut Taera dan mengecup singkat pucuk kepala gadis itu.

"Cepat sembuh, saranghae!" (Aku mencintaimu) bisik Jungkook lembut.

Taera sedikit terusik dan bergerak mencari tempat ternyamannya.

"Emmhh ... Pak Boss galak, jangan galak-galak Pak Boss, ntar gantengnya hilang!" Taera
mengigau membuat Jungkook tersenyum smirk.

"Apa aku segalak itu Baby?" ujar Jungkook lembut. "Aku akan pulang, cepat sembuh Baby."

‘Cup’ Jungkook mencium singkat bibir tipis Taera lembut lalu meninggalkannya.

Jungkook kembali menenghampiri Soora yang tengah menunggunya diruang tamu.

"Tante maaf sudah menunggu dan terima kasih atas tawaran teh nya tapi maaf sekali saya
harus kembali ke kantor, ada Meeting penting yang harus saya hadiri," pamit Jungkook
sesopan mungkin agar tidak menyinggung perasaan soora. Calon mertua eakkk wkwkwk

"Ahh benarkah, baiklah Nak. Pergilah lain waktu mampirlah kemari, kita minum teh
bersama."

"Baiklah Tante, saya permisi dulu. Sekali lagi saya minta maaf Tante sudah merepotkan."

"Tidak apa-apa Nak."

"Saya permisi Tante."


"Baiklah hati-hati dijalan."

"Iya Tante."

Jungkookpun memutuskan untuk ke kantor, Ia memang tidak berbohong. Memang ada


Meeting penting dikantornya.
MY PERFECT
BAB 5
(Posesif)
{Posesif terhadap pasangan sih wajar
Tapi kalau Boss ke bawahan,
itu kurang aja atau cinta si}

Di kantor, seperti biasa semua disibukkan dengan pekerjaan nya masing masing.

Setelah lama menunggu akhir Jam istirahat telah tiba.

Taera ingin keluar bersama Seena dan juga Yunjin tapi langkah mereka terhenti karna
mendengar suara pria memanggilnya.

"Taera, aku mau ngajak kamu makan siang. Mau nggak?" tanya pria itu.

"Ahh seokjin maaf, tapi aku sudah akan ke caffe bersama Seena dan juga Yunjin," tolak
Taera halus.

Kim Seokjin termasuk karyawan juga dikantor milik Jungkook, dia sudah kenal beberapa hari
lalu dengan Taera.

"Tap—“

Dret dret

Belum selesai bicara tiba-tiba saja ponsel Seokjin berdering, tertera 'Pak Boss Laknat' dilayar
ponselnya. Astaga!

"Hallo Pak Boss."

"Keruangan saya sekarang!" tegas Jungkook.


Seperti biasa Jungkook memang jarang sekali berbicara lembut pada karyawannya, maklum
dia kan es!

"Baik Pak Boss."

Tanpa salam Jungkook mematikan telfonnya sepihak.

"Hmm yaudah Ra kalo nggak bisa nggak Papa."

"Hmm maaf ya Seokjin, kapan kapan aja kita makan bareng oke."

"Hmm baiklah, lanjutkan perjalanan kalian, aku ingin keruangan Pak Boss sekarang, dia
manggil soalnya."

"Loh tapikan ini masih jam istirahat!" kata Taera.

"Hmm entahlah mungkin ada urusan penting yaudah aku tinggal yah."

"Hmm oke."

Seokjin pun beranjak pergi.

"Ra!" panggil Seera.

"Hmm."

"Kayanya Seokjin suka sama lu deh."

"Jangan ngacok deh."

"Ih bener tuh kata Seera, baru kali ini loh kita kita liat dia ngajakin cewek makan bareng,
peristiwa langka cuy," lanjut Yunjin.

"Ah bodo! yaudah lanjut jalan hayuk, ntar waktu jam makan siang abis lagi!"
"Hmm kuy lah."

****

"Kamu tadi mengajak Taera makan hah?" tanya Jungkook dingin.

Bagaimana Jungkook tau?Jungkook tadi akan pergi keluar, Jungkook mendengar obrolan
Seokjin dan juga Taera, ia menggeram kesal! berani beraninya ada pria lain yang mengajak
gadisnya makan siang bersama!

"Ma-maaf Pak, Bapak tau dari mana ya?" tanya Seokjin sopan.

'Deg'

Jungkook bingung mau menjawab apa! tidak mungkin dia jujur jika ia sudah menguping.

"Tidak perlu bertanya. jawab saja!"

"I-iya Pak."

"Apa hubunganmu dengannya?!"

"Bukannya itu Privasiku!" batin Seokjin.

"Kami hanya teman Pak."

"Bagus! pergilah, dan ingat jangan mengajaknya makan siang lagi, atau gajimu akan saya
potong!"

"Ba-baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu Pak."

Seokjin pun akhirnya pergi dari ruangan Jungkook.


"Berani sekali dia mengajak gadisku pergi bersamanya, memang dia siapa!"

Ada apa dengan Jungkook?mengapa dia jadi posesif terhadap Taera, jika cinta! Kenapa tidak
diungkapkan saja! Gengsimu terlalu tinggi Jeon Jungkook!

****

Keesokan harinya dikantor, Taera menemui Seokjin diruangannya, berniat untuk


mengajaknya makan siang, Taera tidak enak soal semalam karna menolak ajakan makan
siang Seokjin.

"Seokjin-ah ayo kita makan siang bersama, maaf soal semalam menolak tawaranmu," ucap
Taera pada Seokjin.

"Eemmm ... begini Ra, bukan aku tidak mau, tapi sayangnya kerjaanku masih banyak Ra jadi
aku tidak bisa makan bersamamu, maaf ya." tolak Seokjin lembut.

"Maaf ya Ra, tapi aku tidak bisa membantah Pak Boss!" batin Seokjin merasa bersalah.

"Hmm ... yasudah tidak apa-apa, lain kali kan bisa, yasudah aku makan bersama Seera dan
Yunjin dulu ya, Bye."

"Bye."
MY PERFECT
BAB 6
(Satu Kamar)
{Dua orang satu kamar biasanya ngapain?}

19 : 00 kst_

Malam ini keluarga Taera sedang berkumpul diruang makan, sedang menikmati
makan malam mereka. Tapi yang kurang hanyalah papa nya Taera, karna kesibukannya
menjadi Pilot membuatnya jarang bisa berkumpul bersama keluarga.

"Nak!" panggil Soora pada Taera.

"Ya Ma?" saut Taera.

"Minggu depan Mama mau menghadiri pernikahan Yoongi sepupumu. Apa kamu akan ikut?"
tanya Soora membuat Taera diam sejenak untuk berfikir.
O
"Gimana kerjaan gue, ntar si es marah lagi, coba dulu deh gue izin ke dia, baru gue putusin
gue ikut atau enggak!" pikir Taera.
"Hmm ... liat besok deh Ma, Taera izin dulu ke Boss Taera, dibolehin cuti atau enggak," ucap
Taera.

"Hmm oke deh."

****

Di kamar, Taera berniat menelfon Jungkook untuk meminta izin cuti.

"Halo Pak."
"Hmm!"

"Emang bener-bener kaya es ni orang!" batin Taera.


"Hmm ... gini Pak, maaf mengganggu say—“

"Untung sadar!"

"Tahan tahan Ra, lu masih sayang gaji kan!" batin Taera.


"Jadi gini Pak, saya menelfon bapak mau minta izin cuti soalny—“

"Kerjaan dikantor banyak, tidak ada cuti untukmu!"

Tut tut

Telpon dimatikan sepihak oleh Jungkook.

"Bangs*t!" umpat Taera.

****

Minggu ini Taera hanya dirumah sendirian, semuanya pergi untuk menghadiri acara
pernikahan sepupunya Yoongi, dan mungkin akan pulang dua hari lagi.

Malam ini benar-benar sunyi, Taera hanya menghabiskan malam ini hanya dengan
memainkan ponselnya dikamar.

Tuppp

Tiba tiba saja semua lampu pandam. Taera benar-benar takut gelap, keringat mulai
membasahi dahinya. Ia takut sekarang, ia sejak kecil memang sangat takut gelap.

"Astaga gue takut, bagaimana ini. Oke gue akan tidur sekarang."
Taera memejamkan matanya meredakan rasa takutnya. Namun nihil, matanya sulit terpejam.
Rasa takut terus memenuhi pikirannya.

"Gue butuh temen sekarang."

Taerapun memutuskan untuk menelfon Seera.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi' bunyi Operator.

"Oke fix, ni anak!"

Taera menutuskan untuk menelpon Yunjin.

"Halo."

"Halo Yun, bisa dateng kerumah gue sekarang ngk?"tanya Taera.

"Emang kenapa Ra?"

"Gue takut njirr, listrik dirumah gue mati. Gue takut gelap."

"Hadeh kaya bocah lo. Sorry bukannya gue nggak mau nemenin lo, cuma dirumah gue ada
acara, jadi nggak bisa."

"Terus gimana dong, gue takut banget sumpah."

"Haduh ini Mama gue udah manggilin dari tadi, gini aja lo tidur aja ya, biar ngk takut lagi,
oke gue matiin dulu byee."

Tut tut

Telpon diputus sepihak oleh Yunjin

"Mampus gue!" umpat Taera.


Brakkk.

"Emaaakkkkkkk!" jerit Taera saat mendengar bunyi benda jatuh.

"Hiks hiks hiks ... gue harus gimana hiks ...!" Dan akhirnya Taera hanya bisa menangis.

Tok tok tok

Ada tamu yang datang malam malam begini, batin Taera takut.

Dengan takut Taera melangkahkan kakinya menuju pintu, siapa yang datang?batinnya.

"Ah iya gue harus jaga-jaga, siapa tau itu maling, atau mungkin hantu."

Taera memutuskan mengambil sapu untuk berjaga-jaga, dengan bantuan lampu senter hp nya
ia berjalan mendekati pintu.

Ceklek

‘Bugh Plak Bugh!’

"Aauuuhhhh ...!" suara pria merintih kesakitan.

"Kaya kenal," Taera berhenti memukul dan.

'Deg'

Tubuh Taera kaku seketika, saat melihat siapa yang berdiri dihadapannya sekarang.

Si Boss es yaitu Jungkook!

"P-pak Boss!" kagetnya.


"Berani sekali kamu memukul saya!"

"Ma-maaf Pak Boss, sa-saya tidak tahu kalau itu Bapak."

"Punya mata gunanya pahamkan buat apa?!"

"Iya Pak iya maaf, hmm ... Pak Boss ada apa yah, malem-malem dateng kerumah Saya?"

"Nganter laporan, ini harus kamu kerjakan, malam ini harus selesai. Besok ada rapat."

Bilang aja lu modus hahaha...

"Tapi Pak Boss, lampu dirumah saya padam, mung__"

"Kamu jatuh miskin? Hingga tidak bisa bayar listrik?"

"Ndasmu!" batin Taera.

"Bukan gitu Pak, saya juga kurang tau. Hmm ... tetangga yang lain juga padam, mungkin ada
perbaikan listrik."

"Oh."

"Apa gue minta temenin Pak Boss aja yah, gue takut anjir dirumah sendirian, nggak tau kan
sampe kapan lampunya baru nyala," batin Taera.

"Pak Boss."

"Hm."

"Boleh minta tolong nggk?"

" ... "


"Boleh nggak nih Pak?"

"Apa?"

"Bisa nginep dirumah saya malam ini Pak Boss, saya takut dirumah sendirian. Mana mati
lampu lagi, mau yah Pak Boss. Saya nggak bakal perkosa Pak Boss kok, tenang aja Pak."

Taera masih waras nggak sih ngomong gitu?

"Sanggup bayar berapa kamu booking saya?"

"What!" batin Taera tak percaya.

"Ih Pak Boss jangan mikir aneh-aneh, saya cuma minta ditemenin doang kok, nggak niat
macem-macem. Saya cuma takut gelap Pak Boss, dirumah nggak ada temennya semuanya
pada pergi ke__"

"Nggak nanya!"

"Tahan Ra tahan!!" batin Taera menahan amarahnya yang hampir meledak dan bisa saja
menghanguskan gajinya kapan saja.

"Mau kan Pak Boss, please ...." Taera memelaskan wajahnya berharap Jungkook luluh.

Hening sejenak.

"Enak juga sih nginep, hmm ... boleh deh!" batin Jungkook.

"Oke saya mau, tapi jangan salah sangka! Ssaya mau hanya karna saya mikirin kalo kamu itu
adik teman saya, jadi saya tidak enak. Nanti jika terjadi hal buruk padamu saya juga yang
kena imbaskan karna saya juga yang nggak ngizinin kamu ambil cuti," ucap Jungkook, lagi-
lagi Namjoon jadi kebawa-bawa.

"Makasih Pak Boss, makasih banyak. Pak Boss silahkan masuk."


"Oke, tapi kamu nggak minta saya tidur dikamarmu juga kan?"

"Kalo Pak Boss mau sih nggak papa, nggak enak kalo nyuruh Pak Boss tidur disofa."

"Tumben pinter ... ayo masuk kamar Saya ngantuk."

"Lah ini sebenernya rumah siapa sih?!" batin Taera jengkel.

Taera berniat menghidupkan lampu ponselnya untuk menjadi penerang menuju kamar namun
sial, batrai ponselnya habis.

"Yah, ponsel saya mati Pak Boss."

"Bodoh, saya tidak bawa ponsel. Kamu ini merepotkan sekali sih!" kesal Jungkook.

"Tapi saya pengen terus direpotkan sama kamu!" batin Jungkook.

"Jadi gimana ni Pak, masa iya kita tidur diluar."

"Terpaksa kita masuk tanpa penerangan. Pegang tangan saya biar kamu nggak nyasar!"

Taera diam sejenak.

"Jangan mikir aneh-aneh, saya juga nggak maksa buat kamu pegang tangan saya."

"Eh iya-iya Pak Boss, saya pegang."

Perlahan Taera meraih tangan Jungkook dan menggenggamnya erat. Jungkook merasakan
jika tangan Taera dingin, dia takut.

"Jangan takut ada saya," ucap Jungkook lembut tak seperti biasanya membuat Taera sedikit
lebih tenang.
Mereka terus melangkah perlahan seraya meraba-raba.

"Aaagghh!" terdengar erangan dari Jungkook. Keningnyanya tidak sengaja terbentur dinding.

"Pak boss kenapa?"tanya Taera cemas.

"Tidak apa-apa, ayo lanjut jalan."

Setelah susah payah akhirnya mereka sampai dikamar Taera.

'Tub'

Akhirnya Listrik hidup, keduanya terlihat canggung saat melihat posisi mereka saat ini, Taera
begitu erat memeluk lengan kekar berotot milik Jungkook.

Pipi Taera memanas malu, jantung merdetak lebih cepat sekarang, Ia dengan cepat melepas
pelukannya.

"M-maaf Pak Boss, khilaf!" ucap Taera polos.

"Tidak apa-apa!"

"Pak Boss keningnya kenapa?" tanya Taera saat melihat kening Jungkook yang terlihat
memar merah keunguan.

"Tidak apa-apa, tadi hanya terbentur dinding," kata Jungkook.

"Yaampun Pak Boss, yaudah Pak Boss tunggu disini saya ambilkan kain dan air hangat, biar
dikompresin."

"Tidak perlu."

"Bandel banget sih Pak Boss, jangan bawel biar saya obatin."
Taerapun beranjak untuk mengambil kain dan air hangat membuat Jungkook tersenyum kecil.

"Makin cinta deh gue kayanya!" batin Jungkook.

Beberapa menit kemudian akhirnya Taera kembali dengan kain dan wadah berisi air hangat
untuk mengopres Jungkook.

"Sini Pak Boss, biar saya obatin."

Dengan perlahan Jungkook mendekatkan wajahnya pada Taera, Taera bisa merasakan nafas
Jungkook menerpa wajahnya, jantungnya kembali merdetak tak karuan lagi.

"Ehemm ... cepat obatin!" ucap Jungkook tiba-tiba membuat Taera tersadar dari lamunannya.

Dengan lembut Taera mengompres Kening Jungkook.

"Sssttt!"

"Jangan lemah Pak Boss."

"Berani sama saya!"

"Eh ... enggak-enggak Pak Boss!"

"Diam dan obati saja!" cetus Jungkook.

"Udah dibaikin kelunjak ni es batu!" batin Taera kesal.


MY PERFECT
BAB 7
(Cuil dikit nggak apa-apakan?)
{Nggak ada hubungan apa-apa sih, tapi kok udah kaya suami istri?}

Hening, Taera hanya bisa diam seraya terus mengobati memar dikening Jungkook.
Jantungnya benar benar sulit dikendalikan sekarang, Ia takut jika nanti detak jantungnya bisa
terdengar oleh Jungkook.

Mata Jungkook terus menatap lekat mata Taera.

"Ehemmm ...!" Taera berdehem membuat Jungkook salah tingkah.

"Udah selesai Pak."

"Terima kasih."

"Apa Pak?" tanya Taera kaget.

"Kamu tuli?"

"Huwa baru kali ini loh Pak Boss bilang terimakasih, wah daebak!" kagum Taera.

"Gila."
"Yaudah ayo Pak Boss kita tidur, Bapak ditempat tidur saya, saya di sofa aja."

"Tidak-tidak, kita tidur berdua saja disini."

"Hah?"

"Apa dipikiranmu hah!saya tidak akan macam-macam, saya juga tidak selera denganmu!"
cetus Jungkook.

"Hmm yaudah deh Pak Boss, awas aja macem-macem."

"Ngancem Saya?"

"Jaga-jaga Pak Boss."

Keduanya pun berniat untuk tidur.

Sekarang posisi mereka bersebelahan, sampai-sampai Taera gugup hingga tak mau menoleh
ke arah Jungkook.

"Ini batas kita, jangan melewatinya!" ucap Jungkook sambil meletakkan guling ditengah-
tengah mereka.

"Iya-iya!" pasrah Taera.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Taera tertidur. Wajahnya begitu cantik dan tenang saat
tidur membuat Jungkook tak berhenti menatapnya.

"Saranghae!" bisik Jungkook.

"Eeegghh ...," erang Taera disela tidurnya.


Mata Jungkook terus menatap bibir Taera yang sejak tadi mejadi pusat perhatiannya.
Sekarang ia benar-benar tidak tahan lagi.

'Cup'

Jungkook memberanikan diri untuk melumat bibir indah itu, matanya terpejam menikmati
bibir manis itu.

"Dia benar-benar lelap tertidur hingga tidak sadar jika bibirnya sudah tidak perawan lagi,"
kekeh Jungkook.

Bukannya dari awal bibirnya Taera udah nggak perawan lagi ya gaes hahaha

Kini mata Jungkook beralih menatap dua gundukan milik Taera. Oh shit, yang dibawah
sudah bangun sekarang!

Dengan perlahan Jungkook memberanikan diri untuk membuka kancing baju Taera yang
bagian atas.

"Maaf ya Ra, saya hisep dikit, nggak bakal habis kok, saya nggak rakus-rakus amat!" ucap
Jungkook.

Dengan hati-hati Jungkook menghisap  pay*dara Taera, membuat banyak tanda merah
disana, tidak banyak namun akan terlihat jelas nanti. Jungkook tidak memikirkan lagi
bagaimana reaksi Taera setelah ini.

Sudah puas memberi tanda merah pada gadis itu, Jungkookpun memutuskan untuk tidur.

****

Matahari mulai terlihat, Taera terbangun dan merasakan ada tangan yang melilit pinggang
rampingnya.

Matanya melirik kesebelahnya mendapati Jungkook yang tengah memeluknya.


Perlahan Taera melepaskan tangan Jungkook dari pinggangnya.

'Deg'

Matanya membulat sempurna, Taera kaget saat menyadari jika kancing bagian atasnya
terbuka.

"P-pak Boss ... wah parah ini juga bekas civokan! siapa lagi kalo bukan ulah Pak Boss."

Dengan wajah kesal Taera membangunkan Jungkook.

"Pak, bangun!"

Namun Jungkook masih juga belum terbangun.

"PAK BOSSSSS BANGUNNNN!" teriak Taera membuat Jungkook langsung menarik


tangan Taera hingga terjatuh dipelukannya.

Taera kaget saat bibirnya tidak sengaja menempel dibibir Jungkook.

"Ih Pak, jangan narik-narik. Modus bilang Pak!" sindir Taera.

"Ngapain sih teriak-teriak, telinga saya sakit dengernya!" ucap Jungkook.

"Ya salah Bapak sendiri, siapa suruh nggak bangun-bangun!"

Mata Taera menatap sinis kearah Jungkook saat melihat Jungkook sedang melihat kebagian
kancingnya yang terbuka.

"Pak, saya minta izin ya buat nyongkel mata Bapak, gerem soalnya!" sindir Taera.

"Maaf."
"Maaf maaf, ini ulah Bapak kan. Bapak yang bikin tanda merah di dada saya!"

"Jangan fitnah Taera."

"Jangan bohong deh Pak, siapa lagi yang lakuin ini kalo bukan Bapak."

"Mungkin nyamuk."

"Pak jujur!"

"Nggak."

"Oke kalo gitu saya tindih Bapak terus sampe Bapak ngaku!" ancam Taera membuat
Jungkook terkekeh.

"Silahkan."

"Nantangin ni orang!" batin Taera.

Hampir setengah jam Taera betah menindih Jungkook hingga tanpa sadar ia tertidur.

Jungkook terkekeh geli melihat Taera tertidur diatasnya. "Dasar!" desis Jungkook.

Perlahan Jungkook memperbaiki posisi tidur Taera agar pindah disebelahnya.

Jungkook menindih tubuh Taera. Sikunya dijadikan tumpuan untuk menahan tubuhnya agar
tidak menindih Taera seutuhnya.

Tangannya merapikan anak rambut Taera yang menganggu damainya wajah gadis itu saat
tertidur.

"Bagaimana cara saya buat kasih tau kamu kalau saya cinta sama kamu!" gumam Jungkook.
MY PERFECT
BAB 8
(Mantan)
{Kalo udah mantan ngapain diinget! Nggak guna,
toh yang lebih sempurna sudah didepan mata.}

Hampir setengah jam Jungkook menunggu Taera terbangun.

"Molornya lama banget sih ni anak!" kesal Jungkook.

Perut Jungkook sejak tadi terus berbunyi meminta dikasih asupan pagi. Cacing-cacingnya
sudah berdemo didalam sana.

Tidak lama kemudian akhirnya Taera terbangun dan menatap Jungkook disebelahnya.

"Lah, Bapak belum pulang?"tanya Taera.

"Gimana saya bisa pulang kalau kamu meluk saya terus."

"Hah!"

Spontan Taera langsung menjauhkan tangannya dari perut Sixpack milik Jungkook.

"Eh maaf Pak, khilaf."

Sebenarnya Jungkooklah yang sengaja meletakkan tangan taera agar memeluknya agar
hangat, katanya.

"Benar-benar modus!" pekik Jungkook.

"Ih sumpah deh Pak, saya nggak sadar meluk Bapak!" kekeh Taera.
"Lupakan! Sekarang saya lapar."

"Terus?"

"Masakkan saya sesuatu. Anggap saja balas budi karna saya sudah mau menemani kamu."

"Ya ya ya baiklah Pak Boss yang terhormat, saya masakin deh!" pasrah Taera.

___***___

Saat Taera sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur, Jungkook. Pria es itu hanya duduk
dimeja makan dengan menyeduh Coffe yang disuguhkan oleh Taera tadi.

"Bisa lebih cepat Ra, saya lapar!" protes Jungkook.

"Bisa sabar bentar nggak sih Pak Boss!" kesal Taera.

"Hm."

Setelah beberapa menit akhirnya masakan Taera telah siap. Cumi kecap pedas yang
menggiurkan.

"Tau dari mana saya suka Cumi kecap pedas? jangan-jangan kam_"

"Jangan mikir aneh-aneh Pak Boss!saya juga suka Cumi kecap pedas,makanya saya buat ini!"
kesal Taera.

"Yasudah tidak usah ngegas."

"Bacot!" pekik Taera pelan namun terdengar oleh Jungkook.

"Ngomong apa kamu?"

"Pak Boss ganteng!" ucap Taera dengan senyum paksaan.


"Saya memang sudah ganteng sejak lahir!" sombong Jungkook.

"Songong ni orang!" batin Taera kesal.

"Yasudah makan Pak Boss."

"Taruhkan kedalam piring, kamu ini bagaimana sih!"

"Sabar Ra sabar." Taera mengelus dadanya menahan amarah, menarik napas panjang lalu
membuangnya sepertinya hal itu cukup membantu.

Dengan perlahan Taera menghidangkan semua masakannya kedalam piring Jungkook.

Jungkook memakan sesendong Cumi kecap pedas buatan Taera.

"Gimana Pak?"

"Gimana apanya?"

"Rasanyalah Pak."

"Hmm."

"Hmm apa Pak?"

"Biasa saja, lebih enak masakan pembantu saya."

"Bangs*t ni orang, puji dikit kek biar gue seneng. Huuhh ... sabar Ra sabar, masih sayang gaji
kan?!" batin Taera.

Taerapun ikut menyantap masakan buatnya.

Taera melirik makanan dipiring Jungkook yang mulai habis.


Taera mendengus kesal "katanya rasanya biasa saja, tapi lahap banget makannya!" Sindir
Taera yang ditujukan untuk Jungkook.

"Saya hanya sedang lapar. Kalau tidak mana mau saya makan masakanmu yang tidak ada
apa-apanya ini!" sinis Jungkook.

"kapan pulangnya sih ni orang?" batin Taera kesal.

****

Seorang pria tampan berpenampilan rapi memasuki Kantor Keluarga Jeon.

'Brug'

"Ma-maaf saya tid_Taera?"kaget pria itu saat tidak sengaja mertabrakan dengan Taera.

"Hoseok? ka_kamu."

"Hay ..., wah udah lama banget kita nggak ketemu yah. Apa kabar?" tanya Hoseok.

Jung Hoseok, pria tampan yang pernah menjadi lelaki spesial dihidup Taera. Sebut saja
mantan Taera. Dulu mereka sempat menjalin hubungan hampir satu tahun, tapi sayang
Hoseok meninggalkan Taera karna harus menempuh pendidikan S2 disalah satu Universitas
Amerika Serikat. Dan hubungan mereka berakhir.

"B-baik, aku baik kok. Kamu apa kabar?"tanya Taera.

"Aku juga baik, eemm ... maaf soal__"

"Masa lalu lupain aja!" potong Taera. Ia tidak ingin mengingat hal menyakitkan itu lagi.
"Kamu kok ada disini? ngapain?" tanya Taera.

"Aku sepupu Jeon Jungkook, kamu kerja disini?"


"What! hampir setahun gue pacaran sama dia tapi Dia nggak pernah cerita kalo Dia punya
sepupu namanya Jungkook. Bodo amat lah lagian gue udah Move On!" batin Taera. "Ah iya
aku kerja disini, jadi sekretarisnya sepupu kamu."

"Oohh ... oke, hmm ... bisa nggak ntar pulang kerja kita makan bareng diCaffe deket
sini?"ajak Hoseok.

"Hoseok maaf bukannya aku tidak mau, cuma aku ada urusan setelah pulang kerja," tolak
Taera halus takut Hoseok tersinggung.

"Urusan apa?" tanya Hoseok.

"Hoseok maaf sepertinya kamu tidak perlu tau semuanya tentangku, maaf aku masih banyak
pekerjaan, permisi."

Dengan kesal Taera meninggalkan Hoseok. Bagaimana tidak! siapa Hoseok hingga harus tau
hal yang akan dilakukan oleh Taera. Hanya mantan!
MY PERFECT
BAB 9
(Sepupu VS Gebetan!)
{Bodo amat, Dia punya gue. TITIK!}
Pertemuan Hoseok dengan Taera tadi membuat Mood Taera kesal hari ini, bagaimana
tidak sudah hampir dua tahun ia tak melihat pria itu dan sekarang tiba-tiba saja dia datang
lagi, menyebalkan!

Taera memasang wajah kesalnya membuat Jungkook melihatnya heran.

"Kenapa?" tanya Jungkook masih dengan nada dingin.

Huwa dimana sifat gengsinya itu?perkembangan yang bagus Jeon Jungkook.

"Jangan nanya-nanya deh Pak Boss, saya permisi ke toilet dulu!"

"Dia kenapa?" batin Jungkook.

"Jungkook-ah!" panggil seseorang dari belakang membuat Jungkook menoleh kearah sumber
suara.

"Hoseok-ah. Wah lu kapan pulang dari Amerika?" tanya Jungkook seraya memeluk
sepupunya itu.

"Semalem gue pulang, gue tadi kerumah lo tapi tante Suhyun bilang lo dikantor ya gue
langsung aja kesini," ucap Hoseok.

Suhyun adalah Mama-nya Jungkook.

"Oohh oke, duduk."

Keduanya pun duduk disofa.

"Gimana kuliah lo? Lancar?" tanya Jungkook.


"Lancar bro"

"Bagus kalo gitu."

"Kook, gue mau izin ni sama lo buat kerja sementara disini, cari-cari pengalaman. Setelah ini
gue mau cari kerja juga di Amerika," kata Hoseok.

"Ga perlu izin, lo tinggal kerja aja. Kaya sama siapa aja si lo."

"Hahaha ... eh, btw gue tadi ketemu Taera, dia udah berapa lama kerja sama lo?" tanya
Hoseok.

"Oh. Dia Sekretaris gue, baru kerja beberapa minggu lalu."

"Lo tau nggak sih, dia tuh mantan gue."

"Hah! seriusan?" tanya Jungkook tak percaya.

"Iya,"

"Lo putus sama dia karna apa?" tanya Jungkook.

"Hmm, sebenernya gue sih yang salah, gue ninggalin dia gitu aja karna gue mutusin buat
lanjutin pendidikan di Amerika. Kaya nya dia masih sakit hati deh sama gue, keliatan tadi
gue ketemu sama dia, cetus banget cuy."

"Apa karna ini dia jadi galak kaya tadi?" batin Jungkook. "Lo masih cinta sama dia?" tanya
Jungkook lagi.

"Nggak tau juga sih, gue masih bingung sama perasaan gue sendiri. Cuma intinya gue pengen
minta maaf sama dia soal dulu gue ninggalin dia gitu aja," kata Hoseok diangguki oleh
Jungkook.
****

Jam pulang kerja,Taera bukannya berniat pulang, ia masih asik melamun sejak tadi.

"Tidak pulang?" tanya Jungkook tiba-tiba.

"Duluan aja Pak," ucap Taera datar.

"Kamu kenapa? galau karna mantan balik?" goda Jungkook.

"Pak, saya lagi males diganggu Pak. Kalau Bapak mau pulang silahkan!" gertak Taera
membuat Jungkook kaget tak percaya. "Ma-maaf Pak, saya lancang!" lirih Taera seketika.

"Tidak apa-apa. Tidak perlu dipikirkan, toh kalian sudah lama berpisahkan," kata Jungkook.

"Dia sudah cerita sama Bapak?" tanya Taera dan mendapat anggukan dari Jungkook.

"Saya tau perasaan kamu saat ini, pasti sulit melupakan rasa sakit itu kan," ujar Jungkook.

"Hiks ...!" Taera tidak ingin menangis, namun kata-kata Jungkook berhasil membuat
airmatanya tumpah.

"Ayo ikut saya!" ajak Jungkook.

"Kemana Pak?" tanya Taera.

"Ikut saja."

"Bapak nggak ada niatan buat culik saya kan Pak?" pertanyaan konyol itu sukses membuat
Jungkook tertawa.

"Saya yang rugi kalau mau nyulik kamu," ledek Jungkook membuat Taera mendengus kesal.

"Sudah, ayo mau ikut tidak?"


"Hmm oke deh."

****

Saat ini mereka sudah berada dimobil Jungkook. Entah kemana Pria es ini akan membawa
Taera pergi.

"Pak Boss, kita mau kemana sih?" tanya Taera bingung.

"Diamlah!" ucap Jungkook datar.

"Mending Pak Boss turunin saya deh, ini udah sore Saya harus pulang Pak Boss!" kesal
Taera.

"Tenanglah, saya sudah izin sama Namjoon untuk meminjammu sehari," kata Jungkook.

"Emang saya barang apa Pak Boss, main asal pinjam aja!" dengus Taera.

" ... "

"Kampret!" batin Taera.


MY PERFECT
BAB 10
(Move On Mode On)
{“Move On! Jodoh lo tuh gue bukan dia!” ngomong gitu aja susah!}

19:00 kst_

Malam sudah bersambut, Taera dan Jungkook masih berada diperjalanan, sebenarnya Taera
akan dibawa kemana?!

"Pak boss, masih jauh?" tanya Taera yang tampak bosan.

"Sebentar lagi," jawab Jungkook seadanya membuat Taera mendengus kesal.

****

Tebing yang tinggi, hingga menampakkan luasnya kota seoul dari kejauhan. Langit yang
gelap menampakkan bulan dan bintangnya. Sangat indah jika dilihat dari tempat Taera dan
Jungkook sekarang berpijak.

"Bagus Pak, Pak Boss sering kesini?" tanya Taera yang tatapannya tak lepas dari
pemandangan indah dari atas tebing itu.

"Saya sudah jarang kesini semenjak sibuk mengurusi kantor," jawab Jungkook.

Taera mengangguk.

"Tapi agak serem dikit sih Pak disini, tinggi banget hehehe ...," kekeh Taera.

"Jangan takut, ada saya."

'Deg'
Disaat itu juga rasanya Taera ingin terjun dari tebing itu, jantungnya berdetak tak karuan.
Ucapan Jungkook tadi benar-benar manis.

Taera jadi canggung sekarang.

"Ayo duduk!" ajak Jungkook yang mengambil posisi duduk dipinggir  tebing itu.

"Eh Pak awas jatuh," kata Taera.

"Tidak. Ngapain berdiri terus kalo duduk saja kamu bisa," kata Jungkook.

"Serem Pak."

"Kamu nggak mikir kalau saya bakal dorong kamu kan."

"Sedikit," jawab Taera jujur membuat Jungkook menatapnya tajam.

"Hehehe enggak Pak, bercanda!" kekeh Taera.

"Serem banget tu mata, pengen gue colok rasanya!" batin Taera kesal.

Taerapun mengambil posisi disebelah Jungkook.

Taera menatap takjup, betapa indahnya Kota Seoul dimalam hari. Ditambah bintang dan
bulan sebagai pemanisnya.

"Sudah Move On dari Hoseok?" tanya Jungkook tiba-tiba membuat Taera beralih
menatapnya. Raut wajah Taera berubah seketika. Kecewa.

"Saya males bahasnya Pak, malah sakit hati ntar," kata Taera.

"Hoseok bilang, dia ingin minta maaf padamu."

"Kenapa Bapak yang kasih tau Saya kenapa bukan dia langsung."
"Kamu yang tidak mau mendengarkan ucapannya."

Mata Taera tampak berkaca-kaca, terlihat menahan air matanya yang akan tumpah sekarang
juga.

"Jangan menangisi hal yang sudah berlalu, belajar dari masa lalu untuk melanjutkan masa
depanmu, mungkin dia bukan jodohmu," kata Jungkook. "Mungkin yang jodoh lo tuh gue
Ra!" batin Jungkook berbicara.

"Bapak bener hiks, harusnya Saya nggak nangis," ucap Taera sambil menangis. Dasar!

"Kata orang, berteriak mungkin bisa membantu seseorang untuk mengeluarkan kekesalan,
kesedihan atau kesenangannya. Mau coba?"

"Takut telinga Pak Boss sakit ntar," kata Taera membuat Jungkook terkekeh.

"Tidak akan, mungkin Saya cuma akan masuk rumah sakit," kata Jungkook membuat Taera
tertawa. "Gue seneng liat lu ketawa kaya gini Ra." batin Jungkook.

"AAAAAAAAAAAA GUE BENCI DIAAAAAAA!" teriak Taera diakhiri senyum


manisnya.

"Udah lega?" tanya Jungkook.

"Hehehe lumayan Pak, makasih ya Pak Boss."

"Sama-sama."

"Ni es bisa manis juga ternyata, hadeh makin kagum gue!" batin Taera.

"Belajar Move On," kata Jungkook sambil mengacak lembut rambut Jungkook membuat
Taera berasa melayang keudara, Es nya jadi manis'Jungkook'.
"Hmm ... Saya sih udah Move On Pak dari dia, cuma ya masih sakit hati aja!" kata Taera.
"Lagiankan uda ada Pak boss yang gantiin_eehh." Taera menutup mulutnya, apa yang Ia
katakan tadi keluar dari mulutnya begitu saja.

"Kamu ngomong apa tadi?" tanya Jungkook membuat Taera gugup.

"Ah enggak Pak Boss hehehe ..." celetuk Taera dengan cengiran tidak jelas. Ia gugup
sekarang.

"Oohh ... ayo pulang, sebelum malam semakin larut," kata Jungkook.

"Hmm ayo Pak, lagian Saya udah laper nih, tadi Pak Boss langsung bawa Saya kesini!" kata
Taera.

"Maaf, sebelum pulang kita makan dulu. Saya tau tempat makan yang enak, tapi dipinggiran
jalan. Nggak apa-apa?" tanya Jungkook.

"Nggak apa-apa Pak, malah Saya lebih seneng makan makanan yang dijual dipinggir jalan,
lebih seru!" ucap Taera senang.

"Makin sayang dah gue hadeh. Ni anak sederhana banget. Nggak kaya cewek biasanya,
mandang materi," batin Jungkook.

"Ayo."

Setelah selesai makan jajanan pinggir jalan, Jungkook mengantar Taera pulang.
MY PERFECT
BAB 11
(Awal yang bagus)
{Diungkapin lebih baik daripada dipendem sendiri malah jadi beban}
08 : 00 kst_

Pagi sudah bersambut, matahari telah menyeringai menembus kaca jendela kamar Taera. Hari
minggu, dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh gadis cantik itu. Ia sudah bertekad akan
bersantai dua puluh empat jam dirumah, tidak ada niatan untuk pergi keluar!

Drett drett drett

Ponsel Taera tiba-tiba bergetar mengganggu tidurnya.

"Nomor baru, siapa sih?" kata Taera. "Hallo?"

"Ra."

"Hoseok?" batin Taera, gadis itu masih mengingat suara itu. Suara pria yang pernah menjadi
seseorang yang spesial dalam hidupnya. Dulu!

"Ngapain nelpon? dari mana dapet nomor gue!" cetus Taera.


"Jungkook," kata Hoseok membuat Taera memutar bola matanya malas. "Ra, aku pengen
ngomong sama kamu."

"Ngomong cepet, gue nggk banyak waktu!" cetusnya.

"Bisa kita ketemu?"

"Gak!"

"Please Ra, kali ini mau yah."

"Kok lo maksa sih, Hoseok gue nggak bisa!" kesalnya.

"Ra please."

Taera berpikir sejenak, apakah ia harus menuruti kemauan Hoseok untuk bertemu, tapi ia
sangat muak dengan pria itu, tapi jika ia kekeuh tidak mau bertemu pria itu. Bisa saja Hoseok
akan mengira bahwa Taera masih belum bisa melupakannya.Enak saja dia!

"Oke, dimana?"

"Masih inget taman tempat kit--"

"Nggk inget!" potong Taera.

"Yaudah nanti aku jemput."

"Nggak perlu. Gue bisa pergi sendiri!" jawab Taera membuat Hoseok terkekeh.

"Katanya tadi lupa, makin hari kamu makin gemesin Ra ak—“

Tut tut
Taera mematikan ponselnya sepihak, muak sekali mengingat masalalunya bersama Hoseok!
pikirnya.

"Ngeselin ni anak, maunya apa sih!" pekik Taera kesal.

****

Ditaman, dimana dulu Taera dan Hoseok sering menghabiskan waktu bersama.

Sore ini mereka janjian ditaman itu, Hosoek sudah menunggu hampir setengah jam.

"Mau ngomong apaan?" cetus Taera yang baru datang dan langsung duduk disebelah Hosoek
tanpa meminta maaf karna telat datang, buat apa!

"Biasanya nggak pernah telat Ra kalau diajak ketemuan?"

"Terserah gue dong, tadinya gue juga lupa mau ketemu sama lo," ucap Taera dingin.

"Yaudah nggak apa-apa."

"Mau ngomong apaan buru! gue nggk ada waktu!" cetus Hyuna.

"Mmm ... aku mau minta maaf sama kamu, soal_"

"Udah gue maafin! udah kan cuma ngomong itu doang, gue mau pergi dulu."

"Ra tunggu!" ucap Hoseok.

"Apalagi?" tanya Taera malas.

"Ak-aku pengen kita kaya dulu lagi, kita mulai semua dari awal ya Ra," kata Hoseok.

"Hosoeok maaf, aku nggk bisa. Aku pergi duluan."


"Tunggu dulu Ra," ucap Hoseok yang masih memegang tangan gadis itu.

"Lepasin."

"Aku anter pulang ya ...," tawarnya.

"Aku bawa mobil!" cetus Taera lalu pergi meninggalkan Hoseok yang terlihat kecewa.

"Gue kayanya harus gercep nih, Hoseok bisa ngabil Taera lagi kalo gue kelamaan!" kata
Jungkook.

Ternyata sejak tadi Jungkook sudah memantau mereka dari kejauhan.

****

Di jam kantor seperti biasa, semua sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Dibangku kerjanya, Jungkook sedang gugup sekarang, tangannya mendingin.Ia berencana


menjadikan Taera pacarnya sekarang juga. Jungkook menarik napas lalu membuangnya,
sejak tadi begitu.

"Oke jangan gugup Kook. Lu cowok, Gantle dikit!" batin Jungkook.

Ini memang pertama kalinya Jungkook menembak seorang wanita, sangat sulit meluluhkan
hati es seorang Jeon Jungkook. Pria bermarga Jeon ini memang tampan, namun sifatnya yang
dingin dan terkesan acuh membuat semua wanita enggan mendekatinya. Hanya Taera, sigadis
polos yang mampu memikat hati es milik Jeon Jungkook.

Dan sekarang saat yang tepat.

Jungkook beranjak dari kursinya. Mengayunkan kakinya menuju meja Taera. Ia sudah
membawa bunga mawah merah dan menyembunyikannya dibelakang punggungnya, terlihat
sangat gugup memang. Apa tidak berlebihan? mungkin iya tapi apa pedulinya.
"Taera!" panggil Jungkook.

Taera mendongak melihat siapa yang sudah berdiri tegap disamping mejanya.

Taera dengan cepat berdiri dan menunduk.

"Ada apa Pak?"

"Sa--, a-aku mau ngomong sama kamu," ucap Jungkook. Ia benar-benar gugup sekarang.

"What? apa tadi? Aku! i-ini beneran si Pak Boss kan, wagilesih. Pertama kali dalam sejarah
ni,wah kalo berani udah gue rekam dari tadi!" batin Taera. "Iya Pak Boss, mau ngomong apa
yah?" Tanya Taera.
MY PERFECT
BAB 12
(JADIAN)
{Nah pacaran lebih enakkan dari pada suka diem-diem, jadi enak hehe}

"Ak-aku ...," ucap Jungkook gugup. "Shit, gue nggak bisa ngomong disini, gue harus cari
tempat yang cocok dan waktu yang tepat," batin Jungkook. "Bisa besok kita bertemu?" tanya
Jungkook.

"Hehehe ... Pak Boss, tiap harikan kita ketemu. Cuma minggu yang enggak Pak," kekeh
Taera.

"Pertemuannya berbeda, Ra!" kata Jungkook cepat.

"Eemm ... oke deh Pak Boss, gimana kalo nanti malem aja. Numpung malam minggu Pak
Boss,Pak Boss taukan saya jomblo hahaha ...!" kata Taera diakhiri tawa cantiknya.

"Tapi gue belum siap anjirr, oke siap nggak siap. Mau nggak mau, dari pada diserobot
Hoseok lagi!" batin Jungkook. "Oke, nanti malem sa--, aku jemput!" kata Jungkook.

Sepertinya Jungkook harus belajar mengatakan aku-kamu hahaha.

****

Dret dret

'Aku udah didepan rumah kamu,udah siapkan?'

Begitulah isi chat yang dikirimkan Jungkook pada Taera beberapa detik lalu.

'Udah Pak Boss,ini Saya mau keluar'

Balas Taera.
Dengan pakaian simple, celana levis hitam dan juga kaos putih tanpa Make Up diwajahnya
membuat Taera terlihat cantik natural malam ini, kemana Jungkook akan membawanya?

"Ayo Pak Boss!" kata Taera yang baru keluar dari dalam rumahnya.

"Ayo."

****

"Ketempat ini lagi Pak Boss?" kata Taera saat mobil Jungkook berhenti dibukit yang sama
dimana tempat itu baru didatangi oleh mereka beberapa hari lalu.

"Ayo turun."

"Boleh aku bicara sesuatu?" tanya Jungkook.

Saat ini keduanya sudah duduk bersebelahan.

"Bicara aja Pak Boss," kata Taera tetapi matanya tertuju pada bintang yang memenuhi langit
malam.

"Aku suka sama kamu!" kata Jungkook tiba-tiba membuat mata Taera melebar, kaget. Taera
mengalihkan pandangannya menatap Jungkook.

"Ap-apa Pak Boss?" tanya Taera yang masih tak percaya.

"Mau jadi pacarku?" tanya Jungkook yang lagi-lagi membuat Taera terkejut.

"Se-serius nih pak Boss?" tanyanya lagi.

"Kalau kamu tidak mau ya tidak apa-apa, aku tidak memaksa." kata Jungkook seketika.

"Hilih kimprit,rimintis dikit kik!" batin Taera kesal. Jungkook menembaknya tulus tidak sih!
"Pak Boss nembak Saya?" tanya Taera.

"Kamu akan mati kalau tembak kamu!" kata Jungkook.

"Bangke!" batin Taera. "Bisa romantis nggak sih!" dengus Taera pelan namun dapat didengar
oleh Jungkook.

Tiba-tiba saja Jungkook meraih tangan Taera dan menggenggamnya.

"Taera, maukan jadi pacar seorang Jeon Jungkook!" kata Jungkook sambil menatap dalam
mata Taera.

Jangan tanya bagaimana Taera sekarang! Ngefly guys NGEFLY!!rasanya jantung Taera akan
copot sekarang.

"Maukan?" tanya Jungkook lagi,kali ini dengan Puple Eyes yang menggemaskan. Astaga
sejak kapan Jungkook bisa semanis ini.

"I-iya Pak, Saya mau."

"Pak?" ulang Jungkook.

"Eh ... i-iya, aku mau jadi pacar k-kamu!" kata Taera gugup.

"Oke sayang ...," kata Jungkook.

'Dag Dig Dug'

Gaes boleh nyebur dikolam buaya nggak sih!hehehe

"Iya Koko hehehe."

"Koko?" tanya Jungkook membeo.


"Pak Boss_eh, kamu gemesin sih tadi.Jadi cocok dipanggil Koko, yang boleh manggil kamu
koko cuma aku aja hehehe ...!" kata Taera membuat Jungkook tersenyum.

"Gemes banget ni anak, civok boleh nggak yah!" batin Jungkook.

Tatapan keduanya bertemu, perlahan Jungkook mulai mendekatkan wajahnya kewajah Taera,
berniat menciumnya.

"Hacimmmm!" tiba-tiba saja Taera bersin, dikit lagi nempel gaes.

"Bangke dikit lagi!" batin Jungkook kesal.

"Eh maaf hehehe," kekeh Taera.

Taera melihat raut wajah Jungkook yang terlihat kesal.

"Koko mau cium yah?"

'Cup’

Tiba-tiba saja Taera mencium bibir Jungkook, tepat dibibir tipisnya itu kebayang kan gimana
rasanya hehehe ada manis-manisnya gitoh wkwkwk.

Hanya sekedar kecupan, namun Jungkook menginginkan lebih!bibirnya mulai melumat


lembut bibir indah milik Taera. Sepuluh menit berciuman, Jungkookpun melepas tautannya.

"Maaf!" kata Jungkook.

"Nggap apa-apa Koko, enak kok hehehe ...." kekeh Taera.

"Anjirrr!" batin Jungkook.


MY PERFECT
BAB 13
(Pacaran hari pertama)
{Bahagia itu ketika kita ngejalanin
Hari-hari bareng pacar...}

Minggu ini Jungkook sudah berencana mengajak Taera jalan-jalan,biasa gaes pasangan baru
hehehe.

Sesampainya dirumah Taera, Jungkook menelfon Taera terlebih dahulu.

"Yang,aku udah didepan rumah kamu."

"Masuk aja yang. Mama sama kak namjoon ada didalem kok. Aku masih siap-siap dikamar."

"Oke yang."

Ceilah yang yeng yang hahaha...

Tok tok tok

Jungkook mengetuk pintu rumah Taera.

Ceklek.

"Ceilah, pasangan baru!" goda Namjoon saat membuka pintu dan melihat Jungkook yang
sudah sangat tampan dengan baju santainya.

Tadi malam, Taera dengan semangat menceritakan semuanya pada Namjoon,jangan lupa
gaes. Adengan ciumannya juga diceritain, gila kan yah hahaha.
"Gile lo ya, adek gue dijadiin pacar juga hahaha, kaga ngasih tau gue lagi."

"Itu juga dadakan njir, udah lama sih suka sama adek lo, cuma lo tau lah gue gengsian
hehehe, ditambah lagi sepupu gue suka juga sama adek lo, ya gue embat duluan lah, keduluan
gue yang nyesel!" ucap Jungkook.

"Wagilaseh, adek gue padahal biasa aja dah kaga ada yang istimewa. Ditambah lagi polosnya
minta ampun!" kata Namjoon.

"Nah itu bro yang bikin dia istimewa dimata gue, My Perfect."

"Heleh, bucin! yaudah masuk lo. Pamit noh, calon mertua lo."

"Shiappp hahaha."

Keduanya pun memasuki rumah, diruang tamu Soora sudah duduk ditemani teh dimeja.

"Eh Nak Jungkook, silahkan duduk. Mau jemput Taera ya,tunggu sebentar lagi," kata Soora
ramah.

"Iya tante,Terimakasih!" balas Jungkook sopan.

"Ma, kook. Gue keluar bentar ya!" kata Namjoon.

"Mau kemana nak?" tanya Soora.

"Ke Caffe deket sini kok ma,mau ketemu temen!" ucap Namjoon.

"Cepet pulang, jangan larut malam!" ingat Soora.

"Iya Ma."
Namjoon pun akhirnya pergi. Beberapa saat kemudian Taera datang, pakaiannya sangat
santai namun tetap terlihat anggun, polesan Make Up yang tidak terlalu tebal membuatnya
terlihat sangat cantik. Perfect!

"Koko, ayo!" kata Jungkook.

"Tante, Saya permisi dulu mau ngajak Taera jalan-jalan, janji tidak sampai larut malam Tan!"
ucap Jungkook pada Soora.

"Baiklah, jaga Taera ya.Taukan Taera orangnya seperti apa, pecicilan!" ucap Soora terkekeh,
membuat Taera menatapnya jengah.

"Ih Mama. Taera nggk kaya gituuu ...," rengek Taera tak terima.

"Semerdeka kamu aja Nak, yaudah pergi gih!" ucap Soora.

"Hmm yaudah pamit Ma."

"Permisi Tante."

****

"Kita Mau kemana sih yang?" tanya Taera. Memang Jungkook sengaja tidak memberitahu
Taera kemana mereka akan pergi.

"Nanti juga tau sendiri."

"Ih ngeselin."

Tempat wahana permainan yang baru beberapa hari lalu dibuka dipusat kota, Sedang ramai-
ramainya.
Taera sejak tadi sibuk mengajak Jungkook bermain wahana membuat Jungkook melihatnya
juga ikut bahagia. Betapa menggemaskannya kekasihnya ini saat merengek minta naik
wahana ini dan itu.

"Udah ya, kamu keliatan udah capek banget sayang," ucap Jungkook saat melihat kening
Taera sudah berkeringan.

"Hehehe yaudah deh udah capek juga."

"Kita pulang sekarang yah," kata Jungkook.

"Beli gula kapas dulu!" kata Taera.

"Yaudah ayo."

Merekapun membeli gula kapas yang diinginkan oleh Taera.

"Udah kan, ayo pulang."ucap Jungkook pada Taera yang saat ini sedang sibuk dengan gula
kapas miliknya.

"Gendong, kakinya pegel!" rengek Taera.

"Manja."

"Biarin bwekkk!" ejek Taera menjulurkan lidahnya.

"Naik!" ucap Jungkook seraya membungkuk. "Untung Sayang." lirihnya.

"Makasih sayang."

‘Cup’

Ucap Taera seraya mengecup singkat pipi Jungkook.


"Jangan mancing Ra!" ucap Jungkook membuat Taera tertawa.

Ternyata sangat menyenangkan menggoda Koko nya ini.

MY PERFECT
BAB 14
(Geger satu kantor)
{Pamerin pacar enak kali yah?haha}

Pagi ini, Jungkook berangkat ke kantor bersama Taera.

Saat memasuki kantor, terdengar bisikan-bisikan karyawan dari berbagai sudut.


Bagaimana tidak, Jungkook terus menggenggam tangan Taera, Taera berusaha
melepaskannya namun Jungkook malah mengeratkan genggamannya itu.

"Koko lepasin!" bisik Taera pelan namun tak digubris oleh Jungkook. "Koko liat, semuanya
lagi ngomongin kita, lepasin Ko!" bisik Taera lagi membuat Jungkook menatapnya jengah.

"Kenapa, ada apa?" ucap Jungkook. "SEMUA DENGAR, SEKARANG INI TAERA
ADALAH KEKASIH SAYA, HORMATI DIA DAN JANGAN MEMBUATNYA LELAH
BEKERJA, SEKARANG DIA BOSS KALIAN JUGA. HANYA ITU YANG INGIN SAYA
SAMPAIKAN, KEMBALI BEKERJA!" ucap Jungkook kepada seluruh karyawan.

"Koko kamu ngapain ngasih tau mereka semua," ucap Taera.

"Kamu kekasihku, biar saja mereka tau. Aku bangga memilikimu dalam hidupku. Aku tidak
harus malu memberitahu semua orang tentang hubungan kita, mereka akan iri karna akulah
yang mendapatkanmu," ucap Jungkook membuat Taera tersenyum.

"Koko kapan belajar gombal kaya gini?" tanya Taera.

"Nggak tau hahaha. Sudah kembali bekerja!" titah Jungkook seolah tegas membuat Taera
gemas.

'Cup'

"Bye!" ucap Taera setelah mengecup singkat pipi Jungkook, ingin pergi namun tangannya
ditahan oleh Jungkook.

His Taera maen civok aje kan?!

"Ini kantor sayang jangan menggodaku begitu, nanti aku khilafin kamu disinikan nggak
lucu!" ucap Jungkook menggoda Taera.

"Hahaha siapa yang ngegoda kamu sih, lepas sebelum aku teriak!" ancam Taera, bukannya
takut Jungkook malah menatap mengejek Taera.

"Coba saja teriak kalau bisa!" tantang Jungkook.

"Wah Koko nantangin, TOLONG_mmmpptt ...," Tiba_tiba saja Jungkook menarik Taera
lebih dekat dengannya, tubuh keduanya menempel bersamaan dengan bibir keduanya. Taera
kaget begitu Jungkook melumat bibirnya, Taera ingin memberontak. Namun ciuman
Jungkook seakan memabukkan membuatnya tak sadar membalas ciuman itu.
So Enak kayanya gaes hahaha,Thor tolong diam,'oke kampret!'

Keduanya bercumbu mesra membuat mereka hanyut dalam keintiman itu.

Ceklek.

"Jungk—“

Keduanya cepat-cepat melepas tautan mereka, sial Hoseok masuk tiba-tiba membuat
keduanya mati kutu. Hoseok belum tau hubungan mereka.

"Apa yang kalian lakukan, kaliannn--?"

"Hoseok-ah kami sudah berpacaran," ucap Jungkook, sementara Taera hanya menunduk.

"Apakah Hoseok akan marah?! Peduli setan, dia hanya mantan Taera sajakan, hanya mantan!
sekarang Taera adalah kekasihku, aku tidak suka berbagi yang sudah menjadi milikku!" batin
Jungkook.

Ceilah gantle bang hahaha..

Beberapa detik hening, Hoseok tidak mengatakan apapun hingga,

"Selamat untuk kalian ...!" ucap Hoseok tersenyum seraya mengulurkan tangannya pada
Jungkook dahulu.

Dengan heran Jungkook membalas uluran tangan Hosoek.

"L-lo nggak apa-apa kan?" tanya Jungkook sedikit canggung.

"Kenapa? marah. Hahaha buat apa gue marah karna hubungan kalian, hahaha enggaklah.
Sebenernya gue juga udah ada gebetan, gue sama Taera cuma masalalu doang kok, yakan
ra?" tanya Hosoek beralih kearah Taera.
"Eeggh iyaa," balas Taera sedikit canggung.

"Gue harap sih lo bisa jaga Taera, jangan ulangin kebodohan gue dulu, Taera tuh perakilan
kaya anak kecil hahaha jadi lo harus jaga dia baik-baik," kata Hosoek terkekeh.

"Hahaha gue tau!" kekeh Jungkook.

"Kalian apaan sih!" kesal Taera dengan wajahnya yang cemberut namun terlihat
menggemaskan.

****

Jam istirahat,

Saat ini, Jungkook dan Taera sedang makan diCaffe dekat kantor.

Jungkook menatap jengah makanan didepannya, melirik sekilas Taera yang sedang makan
membuatnya sedikit geram. Padahal ia ingin disuapi, dasar pacar tidak peka!

"Kenapa nggak dimakan?" tanya Taera.

"Nggak mood!" cetus Jungkook.

"Kenapa nggak mood, ooohh ... kamu males makan bareng aku yaudah aku pergi aja deh kalo
gitu."

"Bukan gitu sayang."

"Terus kenapa?" tanya Taera malas.

"Suapin!" minta Jungkook dengan manja. Sangat manis!

Pengen nabok Jungkook deh gaes, gemes hiks ...


"Huft, yaudah sini biar aku suapin ...!" ucap Taera.

Taera menyuapi Jungkook penuh senyum membuat Jungkook menatapnya kagum. Benar-
benar beruntung dia bisa memiliki gadis semanis Taera 'author hehehe'.

"Udahkan makannya, ayo balik ke kantor."

‘Cup’

Tiba-tiba saja Jungkook mengecup singkat pipi Taera. Membuat Taera menatapnya tajam.

"Koko apaan sih, banyak yang liaattt!" bisik Taera kesal.

'Cup'

"Kokooo!" teriak Taera membuat Jungkook berlari meninggalkannya setelah mengecup


pipinya lagi.

"Awas lu yak, gue civok sampe abis tau rasa!" batin Taera kesal.

Ehh kok jadi ganas gitu hahaha.


MY PERFECT
BAB 15
(BUCIN!)
{Bucin itu bukan budak cinta tapi bukti cinta hahaha...}

"Waahhh, gila si Ra. Hebat banget lo bisa naklukin hatinya si Pak Boss," tanya Yunjin
melebih-lebihkan.

"Iya Ra, kita berdua minta resepnya njir hahaha," sambung Seena.

Celetukan mereka membuat Taera tertawa geli, ada-ada saja sahabatnya itu.

Siang ini mereka makan siang bersama dicafe dekat kantor, seperti biasanya sebelum Taera
berpacaran dengan Jungkook. Hari ini Taera dan Jungkook tidak bisa makan bersama
dikarenakan Jungkook ada meeting penting dadakan. Seharusnya Taera ikut untuk membantu
namun Jungkook melarangnya dan menyuruh Taera makan siang dengan Seena dan Yunji.

Ahhh cocwit bang hahaha..

"Gini ya guys, intinya sih gue nggak tau kenapa Koko bisa suka sama gue--"

"Eh tunggu-tunggu 'Koko' hahaha, itu panggilan lo buat Pak Boss?"kekeh Seera.

"Iya dong hehehe, cuma gue doang yang bisa manggil Dia kaya gitu," celetuk Taera.

"Oke lanjut, gimana tadi?" sambung Yunjin. "Awalnyakan Dia tuh kaya keliatan nggak suka
sih sama gue, dingin banget anjir. Tapi kaga tau deh tiba-tiba kita udah pacaran aja hahaha
waktunya jalan cepet banget!" ucap Taera.

"Hmm gue doain langgeng deh lo sama si Koko lo itu," kata Yunjin.

"Amin hehehe."
"Ra, udah makannya?" suara lembut itu terdengar dari belakang Taera, tidak lain itu adalah
Kokonya.

"Eh sayang, udah meeting nya?" tanya Taera kemudian.

"Hehehe halo Pak Boss!" sapa Yunjin dan Seera bersamaan dan dibalas senyuman manis
milik Jeon Jungkook membuat Seera dan Yunjin melongo tak percaya. Gileee ... bisa senyum
juga tu es. Begitulah kira-kira isi hati mereka saat ini.

"Udah kok, kamu udah selesai makannya?" tanya Jungkook lagi.

"Udah Ko."

"Yaudah nah sekarang kamu temenin aku ya," ucap Jungkook.

"Kemana Ko?" tanya Taera.

"Intinya berdua sama kamu, ayo."

"Anjiirrr, si es romantis banget dah ternyata!" batin Seera.

"Gilaaa, ada nggak yah pabrik percetakaan bikin cowok cem Pak Boss huwaaa ..." batin
Yunjin.

Dikira Yunjin, si Jungkook apaan yak hahaha.

"Yaudah ayo!" Taerapun berdiri dan menggandeng lengan kekar berotot milik Jungkook.

"Guys, gue duluan ya."

"Oke!" ucap mereka bersamaan.

Taera dan Jungkook pun pergi.


"Anjirr, beruntung bat dah tu sih Taera hahaha," ucap Yunjin.

"Moga langgeng dah tu anak," sambung Seena.

****

18:00 kst_

Sore ini Jungkook mengantar pulang Taera kerumahnya, mereka menghabiskan waktu
bersama hingga petang, hingga lupa untuk kembali kekantor, untung saja Jungkook adalah
CEO diperusahaannya sendiri, siapa yang akan memarahinya!

Anak sultan mah bebas

Jungkook menghentikan mobilnya didepan rumah Taera.

"Aku pulang," kata Jungkook.

"Koko nggak mampir dulu?"

"Kapan-kapan aja sayang ...," ucap Jungkook seraya mengelus lembut pucuk kepala Taera.

"Hmm yaudah nggak apa-apa, aku masuk dulu yah."

"Tunggu dulu."

"Kenapa?"

"Eemmm ..."

"Koko kenapa?"

"Aku boleh cium kamu?"


"Hahahaha."

"Kenapa ketawa?"

"Ngapain pake izin?"

Jungkook tersenyum kecil mendengarnya, dengan cepat Jungkook mencium bibir gadisnya
itu, melumatnya lembut membuat Taera hanyut dalam ciuman itu.

Setelah puas menyecapi bibir manis Taera, akhirnya Jungkook melepasnya.

"Saranghae!" (Aku mencintaimu) bisik Jungkook tepat ditelinga Taera membuat sang pemilik
merinding dibuatnya.

"Nado saranghae, bye." (Aku juga mencintaimu)

Taera membuka pintu mobil.

"Nanti pas mau tidur jangan lupa mimpiin aku," ucap Jungkook yang mendapatkan senyum
manis dari Taera.
BUCIN WOY BUCINNN!!
MY PERFECT
BAB 16
(LAMARAN)
{Lamaran romantis itu perlu guys!}

1 tahun berlalu,

Jungkook dan Taera melewati masa-masa suka dan duka bersama, mereka melewati
semuanya bersama-sama hingga sejauh ini.

"Sayang," ujap Jungkook.

"Hmm!" Saut Taera.

Kini keduanya sedang berada di Caffe.

Duduk berdua dan menghabiskan waktu bersama.

"Aku pengen ngomong serius sama kamu sekarang," Kata Jungkook.

"Ngomong aja Ko."

"Mmm....”

Jungkook gugup sekarang, Ia berencana ingin menikahi Taera, rasanya hubungan 1 tahun
yang mereka jalani sudah cukup untuk mereka saling mengenal satu sama lain.

"Ngomong aja Koko, kenapa jadi keliatan gugup gitu?"u cap Taera terkekeh.

"Aku pengen lamar kamu," ucap Jungkook mantap membuat Taera menatapnya. Entah apa
maksud tatapannya itu.

"Jawab aku apa kamu mau menikah denganku?" Tanya Jungkook.


" ... " Taera masih diam, masih sulit mencerna apa yang baru saja didengarnya.

"Raaa, mau menikah denganku kan?" Tanya Jungkook lagi.

"Hiks hiks ...!" Bukannya menjawab Taera malah menangis.

"Hey, kenapa nangis sayang." Mengusap air mata Taera.

"Hiks."

"Jangan menangis kumohon, tidak apa-apa jika kamu tidak mau, aku tidak akan memaksa
sayang."

"Hiks hiks, kenapa ngelamar diCaffe kaya gini hiks, romantis dikit kek hiks hiks ...!" ucap
Taera membuat Jungkook tertawa.

"Ihhh kok malah ketawa sihh hiks, ngeselin!" Kesal Taera.

"Maaf maaf, ohh jadi kamu mau yang romantisss?"

"Yaiya lah," cetus Taera.

"Besok aku jemput," kata Jungkook.

"Ke kantor?"

"Bukan."

"Terus mau kemana?"

"Ikut ajaa."

"Hmm."
.
.
.
Keesokan harinya, benar saja Jungkook menjemputnya.

"Mau kemana sih?" tanya Taera penasaran.

"Ikut aja sayang."

"Terserah."

Setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai, Jungkook menghentikan mobilnya


didepan butik mewah terbaik di Seoul, Korea.

"Ngapain kamu ngajak aku kesini?" tanya Taera.

"Beli gaun nya lah sayanggg." Ucap Jungkook.

"Emang yakin aku bakal terima kamu jadi suami aku!" ledek Taera.

"Emang kamu nggak mau?" tanya Jungkook menaikkan satu alisnya.

"Eemmmm ... terima nggak yaa."

Tiba-tiba Jungkook mendekatkan wajahnya pada Taera.

"Terima atauuu ..." goda Jungkook.

"Idih atau apaan?"

"Atau mau aku ehemm sekarang." Goda Jungkook, tatapannya nakal sekarang.

"Idih pikirannya mesum amat sih!"

"Terima nggak nih?"


"Iya iyaaa Koko diterima."

'Cup'

"Pinterrr."

"Idih hahaha. Ehh...tapi koko kan belum minta restu mama sama apa-apa, kalau mereka
nggak setuju gimana."

"Siapa sih yang nggak mau dapet menantu kaya Koko kamu ini!" Jawab Jungkook santai.

"Idih dasarrr!"

"Ayo turun, kita masuk dan pilih gaun yang terbaik buat kamu."

"Hmm iya-iya."
.
.
.
Setelah memilih-milih gaun, Taera mendapatkan satu gaun yang ia sukai.

Ia mencoba gaunnya diruang ganti.

Sementara Jungkook menunggu untuk berkomentar.

Beberapa menit kemudian Taera keluar dengan sudah memakai gaun pilihannya.

"Gimana ko, bagus kan?" tanya Taera sementara Jungkook hanya melongo dengan mulut
ternganga namun terlihat menggemaskan.

Disumpelin upil enak tuh, yaampon maap Kokooo hahaha.

"Ihh Ko, gimana bagus nggak?" Tanya Taera lagi.


"Your is my perfect, cantik banget yang!" puji Jungkook.

"Hahaha emang Taera udah cantik dari dulu hehehe."

Anjir mulai songong cem Kokonya hahaha.

"Siapa dulu calon suaminya." Goda Jungkook

Anak mereka semoga nggak ikutan songong ya gaes hiks hahaha.

"Nah Taera udah dapet gaunnya, sekarang tinggal Koko yang pilih jasnya, Taera pilihin yaa."

"Terserah kamu sayang.”

Taera sibuk memilih Jas yang pas untuk Jungkook kenakan.

"Nah ini ko, bagusss!" ucap Taera yang menunjukkan jas pilihannya.

"Enggak deh yang, itu terlalu norak warnanya untuk aku," tolak Jungkook halus.

"Hmm kalau yang ini."

"No."

"Ini."

"Enggak."

"Yang ini."

"Kurang bagus yang."


Taera mengatur nafasnya, Ia sudah kesal sekarang, sejak tadi ia memilih namun tak satupun
yang disukai oleh Jungkook, biasanya wanita yang banyak mau jika memilih Pakaian, tapi
kenapa ini sebaliknya, menyebalkan!

"Oke terakhir, yang ini."

"Kurang pas buat aku."

"Bodo amat pilih sendiri!"

Kini kesabaran Taera sudah habis, menyebalkan jika terus menuruti kemauan calon suaminya
itu.

Taera berniat pergi namun Jungkook menahannya.

"Apa lagi, lepasin!"

"Jangan marah yang."

"Kamu ribet banget sih! cuma jas doang!" kesal Taera.

"Oke-oke, sekarang aku nurut aja deh."

"Bener?!"

"Iyaaa."

"Awas ya aku pilih kamu nolak lagi!"

"Iya sayanggg,”

Akhirnya jas untuk Jungkook sudah mereka dapat dan mereka pun pulang.
MY PERFECT
BAB 17
(KEJUTAN)
{Berusaha jadi yang romantis biar pasangan
Bahagia, dia bahagia kamu juga bakal bahagia}

Hari ini dimana Jungkook berencana melamar Taera. Semua telah dipersiapkan
dengan matang, Orang tua Jungkook pun sudah merestui mereka sejak awal.

Disisi lain sama hal nya dengan Taera dan keluarga, mereka saat ini tinggal
menunggu kedatangan Jungkook dan keluarganya.

Semua kini sudah berada diruang tamu bersama Jungkook dan keluarga yang baru saja
sampai.

"Kedatangan kami kesini, untuk melamar Taera untuk anak kami Jeon Jungkook," ucap Jeon
Jin Suk.

Kim Joon Lee_papa Taera baru saja sampai beberapa hari lalu dari penerbangannya dari
Italia. Hatinya terasa nyeri saat mengingat bahwa Ia kurang memiliki banyak waktu untuk
Taera, tanpa terasa anaknya kini sudah dilamar orang, tapi Taera tetap putri kecil
kesayangannya.

"Kami setuju saja, Semua tergantung Taera saja, Dia yang akan menjalankan," Ucap Joon
Lee.

"Nak Taera, bagaimana?" Tanya Lee Yuni.

"Emmm ... Taera bersedia menjadi Istri Jungkook," Ucap Taera sedikit gugup membuat
Jungkook tersenyum.

Setelah mendapat restu, semuanya kini sibuk menentukan tanggal pernikahan Jungkook dan
Taera.
Setelah lama berbincang-bincang akhirnya semuanya menyepakati bahwa minggu depan
acara pernikahan mereka.

****

Keesokan malam harinya,

My Koko :'sayang,ikut aku malam ini yah, aku pengen ngajak kamu kesuatu tempat.' Pesan
yang masuk dari Jungkook.

Calon Istri :'kemana Ko, kok dadakan, tadi dikantor kamu nggak ngomong apa-apa?' Balas
Taera.

My Koko :'Ikut aja ya sayang,kamu siap-siap pake gaun yang paling bagus. Aku udah
dijalan mau kerumah kamu.'

Calon Istri :'Hah seriusan, o-oke aku siap-siap sekarang.'

Setengah Jam kemudian, Taera sudah siap dengan gaun merah yang indah ditambah Make
Up natural dan rambut panjang yang dibiarkan indah tergerai membuatnya terlihat semakin
cantik malam ini. Untuk siapa jika bukan untuk Jeon Jungkook calon suaminya.

Sementara Jungkook sudah berada diruang tamu.

Taera perlahan turun dari tangga, namun cukup kesulitan karna gaun yang dikenakannya.

Jungkook menghampirinya dan mengulurkan tangannya.

Taera tersenyum dan menggapai tangan Jungkook.

"Ayo."

****
Sekarang mereka sudah dalam perjalanan menuju tempat dimana Jungkook sudah
menyiapkan kejutan untuk Taera.

"Udah mau sampe, sekarang kamu tutup dulu matanya." Kata Jungkook.

"Ditutup? buat apa si Ko, udah ah gini aja."

"Oh yaudah kita nggak usah jadi pergi."

"Yaudah ayo pulang."

"Raaa"

"Huft iya-iya bawel hiss!"

"Tutup pake ini!" Ucap Jungkook seraya memberikan kain hitam untuk menutup mata Taera.

"Ribet da ah!"

Dengan malas Taera menutup matanya.

"Jangan ngintip ya yang."

"Iya-iya."
****
Sesampainya ditempat tujuan.
Dipinggiran pantai, sudah tersedia meja makan yang tertata begitu indah, lampu-lampu tertata
rapi dengan indah, semuanya terlihat Elegan dan Romantis.

Ditambah Sunset yang membuat semuanya terlihat sempurna.

Jungkook perlahan membuka ikatan penutup mata Taera.


"Ko, i-iniii." Rasa kagum membuat Taera tidak bisa berkata apapun lagi. Ia benar-benar
sangat bahagia sekarang. Kebahagiaannya tidak bisa diungkapkan lagi.

Hanya air matanyalah yang sekarang menjawab semuanya.

"Koko hiksss!" Kini Taera hanya bisa menangis memeluk Jungkook.

"Sayang kenapa nangis, kamu tidak suka tempatnya."

"Huwa hiks ... ini tempat paling bagus yang pernah aku datengin." Ucap Taera.

"Jangan nangis dong kalo gitu."

"Hiks kamu sihhh!" penepuk dada bidang milik Jungkook.

"Ayo duduk."

Keduanyapun duduk berhadapan, Jungkook tak henti-hentinya menatap wajah cantik milik
Taera dan menggenggam terus tangan gadis itu.

"Kamu kenapa liatin aku kaya gitu, mmm ... Make Up aku luntur yah karna habis nangis
maaf ya." Ucap Taera canggung.

"Enggak kok, emang kamu pakai make up yah?" Tanya Jungkook.

"Make lah Ko, kenapa Make Up nya jelek?"

"Bukan, kamu cantiknya natural sayang, ngapain pake Make Up sih.Tapi nggak terlalu
terlebihan kaya gini aku suka," Puji Jungkook.

Jangan tanyakan bagaimana Taera sekarang, rasanya Taera ingin menjeburkan dirinya
kepantai agar menghilangkan rona wajahnya yang bersemu malu karna Jungkook.

"Ko, jangan muji gituuu."


"Kenapa?"

"Aku pengen loncattt!" ucap Taera malu membuat Jungkook tertawa mendengarnya.

"Ihh udah dong ketawanya nggak liat suasananya ih."

"Hahaha oke-oke ... nah sekarang kita makan ya, kamu belum makankan pasti."

"Hehehe iya kok tau sih, makin sayang deh sama koko hihihi."

Keduanyapun makan malam bersama ditemani suasana yang membuat siapapun iri
melihatnya.

Setelah selesai makan,

"Raa,"

"Hmm."

"Aku mau ngasih sesuatu," Kata Jungkook.

"Semuanya udah kamu kasih ko buat aku, sekarang apa lagi?"

"Tutup bentar matanya."

"Hmmm."

Taera menutup kedua matanya. Jungkook merogok kantong celananya, mengambil kotak
kecil berwarna merah hati berbentuk love.

"Sekarang buka matanya."


Taera membuka matanya, lagi-lagi ia ingin dibuat menangis oleh Koko nya itu. Cincin
berlian dengan harga berapa lagi ini astaga.

"Ko, ini berlebihan," Lirih Taera dengan mata berkaca-kaca.

"I love you so much." Ucap Jungkook seraya memakaikan cincin pada jari manis Taera.

"I love you more." Balas Taera. "Ko, kitakan belum nikah. Masa kamu udah ngasih cincin
duluan sih!" Kata Taera dengan polosnya.

"Bukan sayang, cincin nikah kita beda lagi, bukan yang ini."

"Iihh terus cincin nikah kita mau aku pake dimanaaa."

"Nanti yang ini simpen aja."

"Ih buang-buang duit kamu dong kalo gitu."

"Duit nggak penting, yang paling penting itu kamu. Stay with me baby."

"Always."
MY PERFECT
BAB 18
(WEDDING)
{Mengucapkan janji suci pernikahan itu bukan hanya
Sekedar ucapan, harus ada pembuktian dan akan ada
tanggung jawab besar setelahmya}

Seminggu kemudian_

Acara pernikahan akan dilangsungkan beberapa jam lagi, kedua mempelai sedang
bersiap-siap.

"Ma, Taera gugup bangett." Ucap Taera pada Soora, Kini mereka sedang sibuk dimeja rias.

Ceklek!

Papanya Taera tiba-tiba datang dengan senyum yang terus menghiasi wajah tampannya.

Kim Joon lee menghampiri Taera dan Istrinya.

"Putri Papa sudah akan menjadi milik orang lain sekarang." Ucap Joon Lee seraya mengecup
singkat  ujung kepala Taera.

Mata Taera berkaca-kaca, butiran bening akan jatuh dipelupuk matanya.

"Hiks, Taera masih milik Papa hiks jangan bilang gituuu," rengek Taera yang kini sudah
beranjak dan memeluk erat tubuh Joon Lee.
"Taera masih tetap menjadi putri kecil papa, hanya saja sekarang berbeda, Putri papa
sekarang akan menjadi seorang istri, contoh mamamu. Hormati dan patuhi
suamimu,belajarlah menjadi gadis dewasa mulai sekarang nak," pungkas Joon Lee lembut.

"Iya Pa, hiks ... Taera pasti bakal kangen sama Mama, Papa sama bang Namjoon hiks,"
rengek Taera.

"Sudah jangan menangis sayang, nanti Make Up nya luntur, Kamu bisa main kesini setiap
waktu sayang, pintu rumah selalu terbuka buat anak Mama," ujar Soora.

"Cepat kasih papa dan mama cucu ya," goda Joon Lee.

"Papaaa ...," rengek Taera malu.

****

Disisi lain Jungkook juga sedang bersiap-siap, Ia terlihat tampan mengenakan Jas yang
dipilihkan oleh Taera waktu itu.

Yuni sedang merapikan dasi putra


Kesayangannya.Matanya berkaca-kaca, rasanya baru semalam Ia menemani Jungkook
bermain dengan mobil-mobilan kecilnya, sekarang Jungkook sudah akan menjadi seorang
suami dan akan menjadi seorang ayah nantinya.

"Ma, jangan nangis"

Jungkook menyekah air mata Yuni dengan lembut, Jungkook memang sangat menyayangi
mama nya.

"Mama pasti bakal kangen sama anak mama satu-satunya," lirih Yuni.

"Jungkook bakal sering jenguk mama sama papa kerumah bareng Taera,"

"Jaga istrimu ya nak, jangan bikin istrimu sakit hati dan jaga dia baik-baik nak."
"Pasti Ma."

****

Diatas altar,Jungkook sudah menunggu Taera dengan gagahnya.

Tak lama kemudian,Taera berjalan menuju panggung altar.

Jungkook menatap lekat pada Taera,

Gaun putih mewah tampak pas dileku tubuh indah milik Taera, rambut diurai dengan
tambahan mahkota kecil membuatnya sangat cantik bak dewi yunani. Benar-benar sempurna.

"My perfect," gumam Jungkook.

Jungkook menghampiri Taera dan meraih tangan gadis itu, membawanya bersama menaiki
altar.

Semuanya sudah siap,

"Saudara Park Jungkook, bersediakah kau menemani saudara Kim Taera, menjadi suaminya
dan menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?" tanya Pendeta.

"Saya bersedia," kata Jungkook.

"Bersediakah kau menerima segala kelebihan dan kekurangan saudara Kim Taera?"

"Ya saya bersedia,"

Pendeta beralih bertanya pada mempelai wanita.

"Saudara Kim Taera, bersediakah kau menemani saudara Park Jungkook, menjadi istrinya
dan menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?" tanya Pendeta.
"Saya bersedia," ucap Taera yakin.

"Bersediakah kau menerima segala kelebihan dan kekurangan saudara Park Jungkook?"

"Ya saya bersedia."

"Baiklah, sekarang waktunya kalian saling bertukar cincin," pinta pendeta itu.

Jungkookpun menyematkan cincin pada jari manis milik Taera dan setelah itu Taera juga
menyematkan cincin ke jari manis milik Jungkook.

"Sekarang kalian telah resmi menjadi suami istri, sang suami silahkan cium istrimu," ujar
pendeta.

Jungkook dan Taera saling menatap satu sama lain,senyuman manis tak pernah luntur dari
bibir keduanya.

Jungkook mendekat dan meraih pinggang ramping milik istrinya itu.

Taera memejamkan matanya,hingga benda kenyal milik Jungkook menyentuh


bibirnya,Jungkook melumat lembut bibir gadis yang baru saja dipersuntiknya beberapa menit
lalu.

Keduanya saling berciuman mesra dibarengi dengan tepuk tangan meriah dari para tamu dan
keluarga.

Moment ini tidak akan pernah terlupakan hingga akhir,kisah mereka baru saja dimulai.masih
akan ada rintangan kehidupan yang harus dihadapi,sebab itu mereka harus menghadapinya
bersama-sama.
MY PERFECT
BAB 19
(MALAM PERTAMA)
{Malam pertama itu ngapain sih, serius nanya?}

Acara pernikahan telah berakhir.

Jungkook dan Taera sudah berada dirumah baru mereka. Jungkook memang sudah
membeli rumah mewah untuk mereka tinggali dengan uangnya sendiri.

Taera merebahkan tubuhnya diranjang. Rasanya benar-benar lelah.

"Sayang...," gumam Jungkook yang kini tengah asik memeluk Taera dan menenggelamkan
wajahnya ditengkuk gadis yang kini telah menjadi istrinya itu.

"Hmm,"

"Kita nggak mandi dulu?" tanya Jungkook.

"Bentar lagi, eemm ... jangan ditiup kaya gitu Ko ... geli!" ujar Taera saat suaminya itu sibuk
meniup leher miliknya.

"Hehehe,"

"Aku mandi dulu deh," kata Taera.

"Bareng,"
"Idih, mandi sendiri!"

Jungkook mendengus kesal.

Setelah selesai mandi, giliran Jungkook yang mandi.

Setelah Jungkook selesai mandi, Ia keluar hanya dengan menggunakan handuk sepinggang 
membuat Taera yang tadinya duduk santai dipinggiran ranjang langsung berteriak
melihatnya.

"AAAAAAAA ... Ko, apa-apaan sihhh!! Pake bajunyaaa!" teriak Taera dengan kedua mata
yang ditutup oleh telapak tangannya.

"Kenapa sayang? Kamu tidak kuat melihatnya?"

"Melihat apa sih ah! Pake bajunya cepetan!"

Bukannya menurut, Jungkook justru mendekati Taera dengan senyuman aneh membuat
semua orang yang melihatnya akan merinding sendiri.

"Mau ngapain ih, sana pake bajunya dulu!"

"Yang, malem ini yah?" bisik Jungkook tepat ditelinga gadis itu, membuat Taera bergidik
ngeri, Ia bukan anak kecil lagi yang tak mengerti apa maksud suaminya itu.

Jungkook tiba-tiba menindih Taera membuat gadis itu kaget.

"Ma-mau apa?" tanya Taera gugup.

Jungkook merapikan anak rambut  Taera karna itu membuatnya sedikit terganggu untuk
menatap wajah cantik istrinya itu.

"Sayang, kita baru menikah. Kamu taukan apa yang dilakuin suami istri setelah menikah?"
"Iiihh, ga tauuu!" Taera ingin bangkit namun Jungkook mencegahnya.

"Sayanggg mau kemana sih, malam ini kamu milikku."

"Mmm ... sayanggg,"

"Hmm,"

"Jangan malam ini yah!" gumam Taera membuat Jungkook mengernyit.

"Kenapa?"

"Takuttt,"

'Cup'

Jungkook mengecup singkat bibir Taera.

"Takut kenapa hm?" tanya Jungkook.

"Denger-denger, malam pertama itu sakit," ucap Taera membuat Jungkook tersenyum kecil.

"Yang, iya memang sakit tap_"

"Kannnn, aaah nggak mauuu!" tolak Taera.

"Yang denger dulu, awalnya emang sakit, tapi lama-lama enak kok."

"Enak darimananya sihh!"

"Mangkanya ayo, biar kamu rasain gimana enaknya malam pertama."

"Tapi takut"
"Aku mainnya bakal pelan kok."

"Bener?'

"Iya benerrr."

"Janji?"

"Iyain aja deh dulu,ntar baru ngegas!" batin Jungkook. "Iya yang, janjiii...."

Lecet awas ya ko, nanti author smakdown!'sithor ngapa nongol dah!'

"Kita mulai yah?"

Jungkook berniat mencium bibir Taera namun Taera dengan cepat menutup mulutnya dengan
tangannya.

"Kenapa lagi yang, kan aku udah janji bakal main pelan?"

Taera menggeleng cepat.

"Besok aja yah, lagian uhhh aku capek banget yang."

Jungkook dengan cepat meraih tangan Taera dan menindih dengan tangannya.

"Hari ini yang,"

Dengan sigap Jungkook melumat bibir Taera yang membuatnya candu setiap saat.

"Mmpphhh ... mmmppttt ..." bunyi decapan bibir keduanya.

Taera memukul-mukul dada telanjang milik Jungkook memberitahu jika Ia sudah kekurang
pasokan oksigen.
Jungkookpun menyelesaikan aksinya mencumbui bibir tipis milik Taera.

Taera menatap Jungkook kesal, namun pria itu justru menunjukan cengiran tanpa dosa.

Jungkook gadak akhlak!wkwkwk

"Kita lanjut."

Jungkook beralih keleher jenjang milik Taera, menghirup aroma tubuh istrinya itu.

"Eeemmhh...," erang Taera.

Sesekali Ia menghisapi leher milik  Taera dan membuat banyak tanda kepemilikan disana.

"Eeuugghh...."

Tangan Jungkook mulai meraba payud*ra Taera yang masih tertutup piyama, dan sesekali
meremas benda kenyal itu.

"Uugghhh...!" taera menggigit bibir bahwanya untuk menahan desahannya, namun sia-sia!ini
terlalu nikmat.

"Aagghhhh...,"

Jungkook menghadapkan wajahnya didada istrinya itu. Menggigit piyama gadis itu,
menggesernya hingga memperlihatkan belahan dada milik Taera.

Jungkook membuka piyama gadis itu,memperlihatkan bra hitam seksi miliknya dan lekuk
tubuh ramping milik Taera.
"Punyamu sangat indah," bisik Jungkook sensual.

Jungkook mengecupi setiap inci tubuh Taera.

"Mmmhhh...,"

Jungkook beralih kembali melumat bibir gadis itu, tangannya sudah membuka pengait bra
milik Taera.

Jungkook menciumi pay*dara Taera dan meremas payud*ra yang satunya.

"Aahhhh...!"

Jungkook menggigit gemas put*ng Taera.

"Eeuughhh, sayang jangan digigittt!"

Jungkook tak menghiraukan ucapan Taera, mulutnya menghisap gemas put*ng Taera.

"Aagghh geli!"

Tangan Jungkook beralih membuka CD gadis itu dan melemparnya kesegala arah.

Setelah sadar jika CD-nya terlepas, dengan cepat Taera menutup miliknya dengan tangannya.

"Kenapa ditutup sayang?"

"Malu," ucap Taera dengan polosnya membuat Jungkook terkekeh dan mengecup singkat
bibirnya.

"Jangan malu, yang. Aku udah jadi suami kamu."

Jungkook menggeser tangan gadis itu,kini vag*na Taera terpampang jelas dihadapan
Jungkook.
Jungkook tersenyum.

"I love you!" bisik Jungkook.

Rasanya Taera ingin terbang sekarang juga.

Jungkook beranjak dan membuka handuknya, kini miliknya yang kini terpampang jelas
dihadapan Taera.

"Astaga!" kaget Taera, dengan spontan gadis itu memejamkan matanya membuat Jungkook
terkekeh gemas.

"Apakah ini terlalu besar baby?"

"Ko, itu terlalu besar! Itu nggak akan muat ko!"

Jungkook terkekeh. Ia kembali menindih gadis itu.

"Pasti muat sayanggg...,"

"Ko, takut sakit!" rengek Taera.

"Aku bakal masukin pelan-pelan sayang."

Jungkook mulai mengarahkan miliknya ke vag*na Taera. Sementara gadis itu hanya
memejamkan matanya dan berharap malam ini cepat berakhir.

Jungkook memasukkan perlahan miliknya dengan beberapa kali hentakan, akhirnya pen*s
Jungkook membenam sempurna dilubang sempit milik Taera.

Darah segar keluar dari miliknya


"Aagghhh ... sakit hiks hiks...!" Taera menangis, rasanya tubuhnya terbelah menjadi dua
bagian, ini benar-benar sakit.

Jungkook tersenyum.Jungkook benar-benar pria pertama.

"Aku mencintaimu," bisik Jungkook.

"Aku juga cinta sama kamu Ko, tapi ini sakit hiks ...,"

"Sakitnya hanya sebentar, aku akan diamkan dulu ...,"

Jungkook sengaja tidak menggerakkan miliknya dibawah sana,melumat bibir Taera


membuatnya agar tidak terlalu merasa nyeri.

Beberapa menit kemudian, nafas Taera mulai teratur menandakan bahwa rasa nyerinya sudah
reda.

"Shit! Dia semakin menjepit!"

Dikira kepiting kali ah!wkwkwk

Dengan perlahan Jungkook mulai menggerakkan miliknya membuat Taera tiba-tiba


mencakar kuat punggu kekar miliknya.

Jungkook tidak menghiraukannya, Ia tetap melanjutkan aksinya, menghentakkan pinggulnya


terus-menerus.

"Aagghhh ...!"

"Aaagghh, sayang pelan-pelannn!"

Seakan tuli, Jungkook terus menghentakkan miliknya semakin lama semakin cepat.

Plok plok
"Aahhh shit, ini sempit dan nikmat ahh ...!"

"Uugghhh ... sstthhhh...!"

Bunyi penyatuan kulit kelamin mereka dibarengi desahan nikmat membuat malam ini terasa
panas.

Satu jam bercinta, Keduanyapun klim*ks bersamaan.

Malam panas akhirnya berakhir, Taera terlelap dipelukan Jungkook suaminya.

Keduanyapun terlelap menjelang pagi dengan hanya terbalut selimut. Terlalu lama bercinta
hingga lelah membuat mereka tak sempat membersihkan diri.
MY PERFECT
BAB 20
(MAMA GANGGU DEH)
{Gimana rasanya lagi enak-enak terus keganggu?}

06:00 KST_

Pagi ini keduanya masih terlelap, terlalu lelah berhubungan intim semalaman
membuat mereka malas untuk beranjak dari ranjang mereka.

Taera masih nyaman tidur didada bidang milik Jungkook.

Tangan Taera sibuk meraba perut ABS milik suaminya, sepertinya ini akan menjadi
kebiasaan paginya mulai sekarang.

Jungkook berdehem. "Sayang, tangannya jangan disituuu!" ujar Jungkook.

"Kenapa?"

"Kamu mancing adik aku Ra,"

"Ha! Koko punya adik? Kok nggak pernah ngasih tau aku sih!" kesal Taera.

"Yang dibawah Ra, yang masukin kamu semalem!"

Bluss,

Apa-apaan Jungkook, kenapa harus membahas kejadian tadi malam, Taera bahkan ingin
melupakan kejadian itu, namun Jungkook membuatnya malu sekarang. Pipinya memerah
seperti tomat matang yang siap dipetik dari pohonnya.

Taera menenggelamkan wajahnya didada bidang Jungkook, menyembunyikan pipi


meronanya. Astaga maluuu.
"Kokooo ah, ngapain dibahas sihhh ...," rengek Taera manja.

Jungkook terkekeh gemas. Istrinya seperti anak bayi, ahh jadi ingin buat lagi, pikir Jungkook.

Jungkook gadak akhlak gaes hiks.

Jungkook mengacak-acak rambut Taera gemas.

"Sayang!"

"Hmm,"

"Lihat aku."

Taera menurut, beralih menatap wajah tampan milik suaminya itu. Sangat sempurna.

"Kenapa?"

Jungkook smirk, satu alisnya terangkat, kode apaan sih! Taera tidak paham.

Maklum guys Taera kan polos cem author. 'hadeh maap yak nongol teros wkwkwk'

"Apaan sih Ko, nggk paham ih!"

Tiba-tiba Jungkook menindih Taera membuat Taera membulatkan matanya kaget! apa-apaan!
jangan bilang suaminya itu menginginkannya lagi, astaga yang tadi malam saja nyeri nya
masih terasaaa!

"Kita main lagi yuk yang."

"Hah!"

"Biar dapet dedek bayi yang gemes,"


"Ih Ko, yang tadi malem aja nyerinya belum ilang."

"Sakit banget emangnya? Akukan main lembut yang."

Taera memutar bola matanya seperti berfikir keras.

"Emmm ... enggak terlalu sihhh, cuma--"

"Ayolah yang, bentar doang. Kamu emang nggak pengen cepet dapet bayi gembuls?"

"Tap--"

"Sayangggg, mau yah yah yahhh?" minta Jungkook dengan Aegyo.

Yaampunnn kalau begini, Taera tidak akan bisa menolak.

Dengan iming-iming Baby gembuls dan aegyo yang mematikan, akhirnya Taera setuju.

Keenakkan si Juki guys hihihi

"Janji ya bentar!"

"Asyiapppp!"

Ketular keluarga gledek! parah sih ini mah hahaha

Tanpa aba-aba Jungkook langsung melumat bibir tipis istrinya itu,sesekali menghisapnya
dengan nikmat

"Mmmpptt ... mmmpphhh ...,"

Tangan Jungkook langsung meremas gemas payudara Taera yang sejak awal memang tidak
hanya tertutup selimut.
"Aahhh...!" Satu desahan berhasil lolos dari bibir Taera membuat milik Jungkook semakin
tegang disana.

Taera mengigit bibirnya, menengadakan kepalanya. Menikmati setiap sentuhan tangan


suaminya itu.

Ting nung!

"Bangs*t!" umpat Jungkook.

Astaga siapa yang bertamu pagi-pagi beginiiii! Sangat menganggu!

Taera terkekeh, wajah Jungkook jika kesal sangat menggemaskan.

"Buruan Ko, buka. Siapa tau tamu penting,"

"Ah kamu aja yang, aku males!" ujar Jungkook yang kembali merebahkan tubuhnya
diranjang.

"Ihh sayang, aku ribet pake bajunya, kamu kan laki-laki jadi gampang, buru gih buka!"

"Huft, iya iya."

Jungkookpun beranjak dan memungut bajunya yang berserakan dan memapakainya dengan
cepat.

"Menyebalkan sekali! Jika tidak penting, akan kubunuh sekarang juga!" kesal Jungkook
membuat Taera terkekeh geli.

"Nanti kita lanjut lagi oke,"

'Cup'

Bisik Jungkook ditambah kecupan manis dibibir sang istri.


"Dasar suami laknat!" umpat Taera dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

Taera bahagia memiliki Jungkook dalam hidupnya. Sangat.

Taerapun akhirnya memutuskan untuk mandi.

****

Jungkook berjalan malas kearah pintu.

Ceklek!

"Sayangggg!!" kata Yuni semangat, astaga untuk apa Mama nya datang sepagi iniii!

"Mamaaa, ngapain dateng sihhh!" rengek Jungkook kesal.

Yuni memeluk erat sang Putra.

"Mama kangenlah sayang," ucap Yuni. "Dimana menantu cantik Mama?"

"Eh Mama," sambut Taera yang baru datang, Ia sudah selesai mandi.

"Eh sayang,"

Keduanyapun saling berpelukan.

"Eh iya Mama bawa buah-buahan buat kalian." kata Yuni.

"Ih Ma, ngerepotin."

"Enggk sayanggg, mmm...kalian udah makan?" tanya Yuni.

"Be-belum Ma,"
Taera kikuk, harus jawab apa sekarang! Tidak mungkin Ia katakan jika kelelahan mantap-
mantap sama suami, hahaha yang benar saja!

"Mmm ... a-anu," Taera gugup, Yuni terkekeh gemas melihat tingkah menantu barunya itu, Ia
paham betul apa yang terjadi, hanya ingin menjaili mereka saja.

Gadak akhlak cem anaknya hihihi

"Hahaha iya sayang, Mama paham kok. Hmm, harusnya m


Mama tadi bawa makanan yah, bukan buah, hmm ... begini saja, kita masak didapur yuk,
bikin sup Ayam kesukaan suamimu," ajak Yuni.

"Wah, ayo Ma."

"Nak, duduk anteng diruang tamu, jangan petakilan!" ledek Yuni yang langsung mendapat
tatapan jengkel dari Jungkook.

"Untung emak gue, hadeh ni adek gue belom tidur juga!" gerutu Jungkook. " Terpaksa cari
jalan pintas."

Nyabun gaes, apa lagi! Hahaha.


MY PERFECT
BAB 21
(SEKRETARIS BARU)
{Kamu jangan lirik yang lain, udah ada aku!}

Dua hari seusai pernikahan mereka, Jungkook masih enggan untuk pergi ke kantor,
alasannya hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan istri baru. Benar juga.

Saat ini keduanya tengah menonton drama Korea favorit Taera, sementara Jungkook hanya
menemaninya saja,membaringkan kepalanya dipaha sang istri dan menatap kagum wajah
Taera, istrinya benar-benar cantik. Sangat!

Tangan Jungkook mulai nakal, masuk kedalam baju kaos Taera dan mengelus-elus perut sang
Istri.

"Ko, geli ... jangan digituinnn," protes Taera tetapi pandangannya masih terfokus pada
televisi.

"Huft, sayang ... kapan ada dedek bayi nya kalo kita nggak bikinnn,"

"Waktu itukan udah, tunggu ajalah Ko, lagian kamu pikir bikin bayi langsung jadi gitu aja ya
enggaklah,"

"Ya mangkanya Ra, kita usaha terus biar dedek bayinya cepet ada, kalo sekali bikin jadi lama
jadinya,"

"Iiihh, Ko jangan digituin terusss, geli!" kesal Taera saat Jungkook semakin liar meraba
perutnya.

"Eemmmhhh KOKOOOOO!!!" geram Taera saat Jungkook sengaja meremas buah dadanya.
Nggak ada akhlak memang sijeykey!!hhh..

****

Seminggu kemudian~

Jungkook merasa sepi, diruang kerjanya hanya ada tumpukan berkas-berkas yang
menyebalkan!Dulu ada Taera yang selalu membuatnya semangat untuk bekerja, sekarang
gadis itu hanya berada dirumah dan menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Jungkook memutuskan untuk menelfon Taera.

"Sayang?" kata pertama yang mewakili percakapan keduanya ditelfon.

"Iya Ko, kenapa?" saut Taera.

"Kagennn ...," rengek Jungkook membuat Taera terkekeh gemas. Ia membayangkan


bagaimana lucunya wajah suaminya itu jika merengek seperti anak kecil.

Saat ini Taera sedang menunggu sup ayam buatannya matang.

"Ko, tahan bentar lagi ya. Kamukan bentar lagi pulang,"

"Tapi ini kangennya udah tak terbendung lagi sayang, gimana kalo suamimu ini mati karna
sangking merindukan istri cantiknya." Katakanlah Jungkook lebay!tapi gemesinnn ...

"Hahaha,kamu tuh. Yakali ada orang mati cuma karna nahan kangen doang,"

"Hmm, aku pulang aja deh ya. Pengen cepet-cepet ketemu kamu. Akukan Boss-nya disini,
jadi nggak bakal ada yang larang, aku pulang yah."

"Shombong amat! Ga boleh, Boss itu  harus kasih contoh yang baik buat bawahannya, bukan
malah seenaknya, yang. Lagian bentar lagi jam pulang kerja, sabar aja ya. Nih aku lagi
masakin makanan kesukaanmu, Sup ayam sama cumi kecap pedas."
"Yanggg jadi laperrr!"

"Semangat kerjanya, eh masakan aku udah mau jadi, aku matiin telfonnya ya, love you."

"Love you," ujar Jungkook. "Astaga gue pengen cepet pulanggg!" gerutu Jungkook.

Tok tok tok

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu ruang kerja Jungkook.

"Masuk!"

Ceklek

Seorang gadis cantik dengan pakaian seksi memasuki ruang kerja Jungkook.

Jungkook menatap malas kearah gadis itu, Ia bahkan tidak selera padanya. Memang hanya
Taera yang mampu membangunkan adik kecilnya hahaha.

"Permisi Pak," ucap gadis itu sopan.

"Duduk!" Gadis itupun menurut.

"Saya Kim Hyun Ji Pak, Sekretaris baru Bapak," ujarnya memperkenalkan diri.

"Oohhh, baiklah ... mulailah bekerja sekarang, mejamu disudut sana, ah ya ... berpakaian
sopanlah mulai besok!"

"B-baik Pak," gumam Hyun Ji kikuh.

****

17 : 00 kst_
Tok Tok Tok

Pintu diketuk dengan semangat, Taera tersenyum.Itu pasti suaminya, dasar!

'Ceklek'

'Cup'

"Ih sayang main langsung cium aja. Dasar!" keluh Taera dengan Aegyo.

"Ra kangennnn," rengek Jungkook yang langsung memeluk erat sang istri.

"Ih manja banget sih!" ledek Taera. "Mandi dulu sana, habis itu kita makan."

"Mandiin," minta Jungkook manja.

"Ih udah gede juga, masa harus dimandiin sih. Mandi sendiri ih."

"Apanya yang gede?"

'Plak'

Taera memukul mulut Jungkook, Kebiasaan kau ferguso!

"Aduhh sakit sayanggg!" rengek Jungkook.

"Kamu sih ngomongnya ngelantur! Udah sana mandi"

"Serius nih nggak mau mandiin?"

"Ko!"

"Dapet bonus plus-plus loh yang."


"Kokoooo!!!"

Mamposss rusak gendang telinga hahaha.


.
.
.
Keduanya kini makan malam bersama, Jungkook terlihat lahap memakan masakan buatan
istrinya itu. Dan itu membuat Taera senang, seharian bergulat didapur tidak mengecewakan.

"Enakkan masakan aku?"

"Banget. Jadi makin sayang,"

"Hehehe."

"Eh iya yang, akukan udah nggak jadi sekretaris kamu lagi nih, udah ada yang gantiin?"

"Udah yang,"

"Siapa? Perempuan atau laki-laki?" tanya Taera menasaran.

"Perempuan."

Raut wajah Taera terlihat berbuah setelah mendengarnya. Cemburu.

"Kenapa yang?"

"Nggak papa, aku udah selesai makannya. Aku kekamar duluan."

Taera pergi kekamar dan meninggalkan Jungkook sendiri diruang makan.

"Cemburu tu anak hadeh," gumam Jungkook.


****

"Yang?" panggil Jungkook,namun Taera menutup matanya dan pura-pura tidur.

Jungkook menghampiri Istrinya itu.memeluknya.

"Kamu cemburu yah?" tanya Jungkook lembut seraya mengusap surai Taera.

"Enggak!"

"Hmm, kalau kamu cemburu. Aku bisa pecat dia besok, nggak apa-apa deh dia nggak makan,
terus keluarganya juga nggak ada yang nafkahin, terus--"

"Ih jangan dipecat, kasiaannnn," potong Taera.

Jungkook tersenyum, Ia tau Istrinya tidak mungkin membuat orang lain dalam masalah.
"Terus gimana dong, Istri aku marah karna ada dia, yaudah aku pecat aja." pungkas
Jungkook.

"Huft, iya iya maaf cemburuan. Dia jangan dipecat!"

"Hmm yaudah enggak."

"Yaudah sekarang kita tidur, aku ngantuk."

"Mmm ... yang, pengen."


MY PERFECT
BAB 22
(HOT NIGHT)
{Punya istri pengertian, itu bahagia banget.}

"Capek Ko, besok aja yaaa ...,"

Tiba-tiba saja Jungkook langsung menindih tubuh Taera.

"Ehhh,"

"Bentar aja yah, kepengennnn!" rengek Jungkook membuat Taera pasrah dan tidak bisa
menolak.

"Yaudah bentar!"

Dengan cepat Jungkook meraup bibir gadis itu, menyecapinya seakan candu.

"Mmmppttt ... mmmpphhh ...!"

Bunyi decapan mereka terdengar memenuhi kamar membuat keduanya semakin bergairah.

Dengan cepat Jungkook membuka satu-persatu kancing baju Taera. Meraba tubuh gadis itu
secara intens.

"Mmmhhhh ...," rengkuh gadis itu,  tangannya juga mulai sibuk membuka kancing baju milik
Jungkook dan meraba ABS yang membuatnya candu.

Tanpa mereka sadari, tubuh keduanya sudah tidak tertutup sehelai benangpun lagi.
Jungkook sibuk menggerayangi vag*na Taera, lidahnya sibuk bermain dibawah sana. Taera
mengigit bibirnya menahan desahannya.

"Mendesahlah sayang, aku menyukainya ...!" ujar Jungkook ditengah aktivitasnya.

"Aaahhhh ... sssttthhh ...!" akhirnya desahan itu keluar membuat jun*or Jungkook semakin
menegang dibawah sana.

"Aku mulai sayang ...!" Jungkook mulai mengarahkan Pen*snya ke vag*na Taera.

'Jlebbb'

"Aahhhh ...!"

Dengan beberapa kali hentakan, akhirnya milik Jungkook terbam sempurna didalam vag*na
Taera.

Jungkook mulai memaju mundurkan pinggulnya secara perlahan membuat Taera menikmati
permainannya.

"Aagghh ...!" desah keduanya.

"Ssttthhh ... aaghhh!"

Plok plok plok

Bunyi penyatuan kulit kelamin mereka disertai desahan nikmat keduanya membuat malam
terasa semakin panas, AC dalam ruangan seakan tidak berfungsi. Keringat sudah membasahi
tubuh keduanya.

"Aahhh ... faster ... eeuugghhh ...!" ucap Taera disela desahannya.

"Call me daddy aahhh ...!"


"Daddy aahhh ... faster please ...!"

Jungkook tersenyum smirk, Ia tau jika Taera akan klimaks...

"Tidak secepat itu sayang ...!" Apa maksudnya cepat? Sudah hampir tiga jam mereka
melakukan hubungan intim, tapi Jungkook masih belum puas juga!

Jungkook menggoda Taera, memelankan tempo permainannya membuat Taera kesal.

"Kenapa dipelanin Ko aaahhh ...!"

Jungkook tak mengiraukan ucapan gadis itu dan asik memaju mundurkan miliknya pelan.

Taera kesal, dengan cepat ia menukar posisi menindih Jungkook. Ia yang akan
mengendalikan permainan sekarang.

Dengan cepat ia memompa pinggulnya maju mundur membuat pen*s Jungkook semakin
masuk kevag*nanya.

"Aaagghh ...!"

"Ahhh ... ini nikmath ahhh ...!" ujar Jungkook menikmati permainan istrinya itu.

30 menit berlalu ...

Keduanya klim*ks bersamaan, Taera ambruk ditubuh Jungkook menenggelamkan wajahnya


didada bidang Suaminya itu. Keduanya pun tertidur pulas hingga pagi.

Ehh ... btw, tadi katanya cuma bentar eh nyampe sampe 3 jam lebih hahaha

****
07 : 00 KST_

Pagi ini Jungkook sudah sarapan dan pergi kekantor.

"Ko, nanti aku ke kantor yah. Udah kangen sama Seena sama Yunjin juga, sekalian aku
bawain kamu bekal yah, kita makan siang bareng dikantor," ucap Taera seraya merapikan
Dasi Jungkook.

"Iya sayang ... aku tunggu kamu, apa perlu aku jemput?"

"Nggak perlu yang, sama aja dong kalo kamu pulang kerumah cuma buat jemput aku,"

"Yaudah terserah kamu aja Baby."

****

12 : 00 KST_

Siang ini Taera datang ke kantor, seperti yang dikatakannya pada Jungkook tadi pagi.

Taera memasuki kantor, ah ... walaupun belum lama menikah dengan Jungkook, tetap saja
rasanya sudah lama Ia tak menginjakan kaki dikantornya dulu, dimana tempat pertama kali ia
bertemu dengan Jeon Jungkook si Boss es, sekarang sudah menjadi suaminya saja hahaha ...

"Yunjiinnnn ... Seenaaaa ...!" teriak Taera saat melihat Yunjin dan Seena sedang ngerumpi
dimeja mereka.

Mereka menolek kearah sumber suara. "Taeraaa!!" ucap mereka bersamaan. "Aaahh ... gue
kangeennnn!!" Ketiganya saling berpelukan. wanita memang begini!

"Ah, kangen bangen sama lo," ucap Seena.

"Lo apa kabar Ra?" tanya Yunjin.


"Hahaha ... gue juga kangen sama kalian, gue baik kok." ucap Taera. "Next time ... kalian
main dong kerumah gue," lanjutnya.

"Kita lagi sibuk-sibuknya Ra, kapan-kapan kita main deh ya kerumah lo hehehe ...,"

"Oh iya, lo kesini mau ketemu kita doang, atau ketemu Boss es! eh ... suami lo deng
maksudnya hahaha ...!" celetuk Yunjin.

"Hehehe ... gue mau nemunin Suami gue sih sekalian bawa makanan buat dia, gue udah janji
tadi soalnya hehehe ...,"

"Ceilaahh ... perhatian banget sih!" goda Seena.

"Hehehe iya dong ... yaudah kalian lanjut aja yah, gue mau ke ruangan dia dulu ...,"

"Oke!"

Taera pun memasuki ruangan Jungkook.

'Ceklek'

Dimejanya dulu Ia melihat seorang gadis cantik. Hmm, sepertinya itu adalah Sekretaris baru
yang Jungkook ceritakan semalam. Hmm ... yasudahlah!

"Hay sayanggg ...," sambut Jungkook yang langsung memeluk Taera. "Aku kira kamu nggak
jadi dateng!" lanjutnya.

"Jadi dong Koko sayang, nih aku bawain kamu  Sanwinch aku buatnya penuh cinta
hehehe ...," ujar Taera.

Disudut sana Hyun Ji memicingkan matanya melihat interaksi dua insan itu. Menjijikan,
pikirnya.
"Kegatelan banget sih jadi cewek!" batin Hyun Ji geram.

Apaan sih, kan udah sah bebas dong!

Sejak awal melihat Jungkook, Hyun Jin memang sudah menaruh hati pada Boss-nya itu.

Taera dan Jungkook makan bersama disofa yang sudah tersedia sementara Hyun Jin hanya
obat nyamuk disana. Mampos! Sorry gaes thor ikot esmoni hehehe :v
MY PERFECT
BAB 23
(BAU-BAU PELAKOR)
{Jangan tergoda, sama aku aja cukup kok}

Hyun Ji terlihat kesal saat melihat Jungkook dan Taera makan saling suap.
Menjijikan, pikirnya.

Ia beranjak menghampiri mereka. "Permisi Pak, Saya permisi ke Toilet dulu ...," ujar Hyun
Ji.

"Silahkan!" kata Jungkook.

****
Saat menuju Toilet, Hyun Ji mendengar pembicaraan beberapa Karyawan, yakni Seena dan
Yunji.

"Sweet banget dah si Taera hahaha ... Jungkook ngambil keputusan yang tepat Married sama
dia hahaha ...!" celetuk Yunjin.

"Yoi,pake dibawain bekal lagi hadehhh ... ngiri gue kapan giliran gue yak!" ujar Seena.

Hyun Ji mengepalkan tangannya kesal. "Oh, tu orang Istrinya Pak Boss!" Hyun Ji melirik
ponselnya, membuka Sosmed-nya dan mencari akun Taera, dan akhirnya ketemu. "Sok
cantik banget, cantikan juga gue!" ujarnya.

"Gue mau lo culik Istrinya Boss gue! namanya Taera. Bodo amat setelah itu mau lo apain,
intinya gue nggak mau liat dia bareng sama Boss gue lagi! paham! ntar gue kirim fotonya!"
ucap Hyun Ji pada seseorang lewat telfon.

"Yes, setelah Si Taera yang centil itu musnah, gue tinggal luluhin hatinya Si Boss!" ucap
Hyun Ji.

****
Siang ini Taera berniat berbelanja di Mall yang tak jauh dari rumah. Ingin mengajak Seena
dan Yunjin, tapi mereka sibuk kerja, sedangkan Soora dan Yuni, mereka sedang ada kumpul-
kumpul arisan, terpaksa deh pergi sendiri. Nggak apa-apa yang penting duit ngalir dari suami,
bener nggak hahaha.

Hampir seharian penuh Taera berbelanja, sore nya Ia pun berniat pulang kerumah.

Ia keluar Mall dan menunggu Taksi yang lewat.

Tak beberapa lama kemudian, ada Taksi yang berhenti.

"Ke jalan xxx yang Pak!" kata Taera pada Si Supir Taksi.

Sedikit aneh, Sang Supir memakai  pakaian yang aneh, tidak seperti biasanya. Taera jadi
mengingat penjahat-penjahat yang ada di Drakor kesukaannya. Tapi Taera tak menggubris
pikiran anehnya itu.
.
.
.
Hampir dua puluh menit perjalanan, namun Supir belum juga sampai membawa Taera
kerumah.

Sudah hampir malam, Taera baru menyadari jika Supir Taksi tidak membawanya
kerumahnya. Entah jalan menuju kemana Sang Supir membawanya.

"Pak, i-ini bukan jalanan rumah Saya, Bapak salah!" kata Taera namun Si Supir tetap
melajukan jalannya.

Keringat mulai terlihat dipelipis Taera, sudah ada pikiran yang tidak-tidak!

"Pak, Bapak ini salah jalan! tolong putar balik!" ucapnya lagi, namun hasilnya sama saja
seperti tadi, aneh! "Astaga ni orang mau bawa gue kemana? kok jalanannya sepi banget, ini
jalan kemana sih! perasaan gue nggak enak!" batin Taera takut. "Pak tolong berhenti atau
Saya teriak sekarang!" tegas Taera.

Taera mencoba menelfon ponsel Jungkook.

"Hallo yang, kamu dimana? aku udah dirumah loh. Ini udah malem yang, cepet pulang. Aku
tunggu!" kata Jungkook.

"Ko, tolong aku. Aku lagi diculik sama supir Taksi please Ko tolonginnn hiks ...!"

Akhirnya sang supirpun menghentikan Taksinya.

"Kamu diman_"

Tutt tuttt

Tiba-tiba saja ponsel Taera dirampas.

"Hai Nonna, sepertinya kita harus bersenang-senang dulu malam ini," kata si supir membuat
Taera ngeri sendiri.

Si Supir mencoba duduk dibelakang, tepatnya disebelah Taera.

Disisi lain Jungkook merasa panik, bingung apa yang harus dilakukannya, Ia sangat takut jika
terjadi sesuatu pada Istrinya.

"Ah ya!" gumam Jungkook. Dengan cepat Ia mulai melacak ponsel milik untuk mengetahui
dimana lokasi istrinya sekarang.

Ia mengambil kunci mobil nya dan berlalu cepat. Melajukan kecepatan mobilnya menuju
tempat yang ditunjukan.
.
.
.
Tepatnya dijalanan sepi, Jungkook menghentikan mobilnya saat melihat sebuah Taksi sedang
berhenti dipinggir jalan.

Jungkook memutuskan untuk turun dan menghampiri Taksi itu, dibalik kaca mobil Ia melihat
istrinya berusaha dilecehkan, melihat istrinya itu berusaha menolak dan sudah menangis
menbuat emosinya meluap saat itu juga.

Dengan kasar Ia membuka pintu mobil, menarik Supir taksi itu dengan marah lalu
menghajarnya habis-habisan.

Bugh

Plak

Bugh

Ia memukuli Supir itu habis-habisan.

"Hiks ... hiks, Ko udah hiks ... aku takuuttt hiks ...,"

Dengan cepat Jungkook menghampiri Taera dan memeluknya erat.

"Tenang sayang, udah ada aku disini. Jangan nangis, aku nggak bisa liat kamu nangis kaya
gini!" ujar Jungkook berusaha menenangkan Taera.

"Hiks hiks takut Ko hiks ...!"

"Tenang sayang, sekarang kita pulang yah," kata Jungkook.

****

Sesampainya dirumah, Jungkook membawa Taera kekamar. Merebahkan tubuh istrinya itu
dengan perlahan.
"Kamu tidur yah, aku bikinin kamu teh anget dulu biar enakan," ujar Jungkook.

"Nggak mau Ko, kamu disini aja temenin aku, aku takut!" kata Taera.

"Iya udah ...," ucap Jungkook seraya mengambil posisi disebelah Taera, Ia kembali memeluk
gadis itu membuatnya merasa lebih tenang. "Sekarang tidur sayang!" kata Jungkook lembut
seraya mengusap surai Taera.

Perlahan Taera akhirnya tertidur dipelukan suaminya itu.

"Maafin aku sayang, hal ini nggak bakal terjadi lagi, aku janji!" lirih Jungkook. Jungkook
mengambil ponselnya dan menelfon seseorang. "Cari tau siapa yang mencoba melukai
istriku! tidak mau tau bagaimana caranya!" ucap Jungkook dengan tegas.

****

07 : 30 KTS_

Pagi hari yang sejuk, Jungkook bangun lebih awal dari Taera. Jungkook memutuskan jika
pagi ini dia akan membuatkan Taera nasi goreng spesial khusus untuk istri tercintanya itu.
Huwaaa pengen!

Jungkook pergi kedapur dan mulai bergulat dengan bahan masakan.

Ia berharap masakannya enak dan membuat Taera senang hingga melupakan kejadian tadi
malam.

Setengah jam sudah, akhirnya masakan telah selesai. Nasi goreng dengan Sosis.

Jungkook menatanya dengan bentuk love dan menaruhnya keatas nampan yang sudah
tersedia susu Coklat kesukaan Taera. Dengan hati-hati Jungkook membawa masakannya ke
kamar mereka.
Jungkook menaruh nasi gorengnya ke atas nakas samping tempat tidur lalu mencoba
membangunkan Taera dengan beberapa kecupan diwajah gadis itu.

"Sayang, bangun!" ucap Jungkook lembut membuat Taera terbangun.

"Eeemmhh ...,"

"Udah pagi, kita sarapan yah kamu pasti laper ...!"

"Hmm ... yaudah aku siapin makanannya dulu yah!" ujar Taera.

"Nggak usah," Jungkook mengambil nasi goreng dari atas nakas. "Nih ... aku udah buatin
kamu nasi goreng khusus untuk my perfect!" kata Jungkook membuat Taera tersenyum
manis.

"Makasih ya Ko," ucap Taera sendu lalu memeluk Jungkook. "Sayang banget sama Kokonya
Taera!" kata Taera membuat Jungkook terkekeh.

"Yaudah sekarang kita makan, aku suapin."

"Iyaa Ko,"
MY PERFECT
BAB 24
(RENCANA)
{Rencanain dari sekarang, lupain masalahnya}

Seminggu kemudian.

Pagi ini Taera memasak sarapan untuk Jungkook. Sepertinya Ia sudah mulai
melupakan kejadian beberapa hari lalu.

Makanan sudah dihidangkan diatas meja. Jungkook baru saja datang dengan pakaian
formalnya.

Taera merapikan Dasi suaminya yang terlihat sedikit berantakan. "Ini kurang rapi Koko ...,"
ujar Taera.

'Cup'

"Makasih sayang, aku seneng banget kamu perhatian kaya gini sama aku, jadi makin sayang,"
kata Jungkook.

"Hmm, yaudah sekarang kita makan yah."

Beginilah rutinitas Taera setiap harinya, Ia sudah menjadi seorang Istri sekarang, tidak boleh
seperti dulu lagi. Bermalas-malasan setiap saat hehehe...

****

Di kantor Jungkook tidak fokus bekerja, Ia terus memikirkan siapa yang memerintahkan
Supir itu untuk melecehkan Taera.

"Permisi Pak ...," ucap Hyun Ji yang tiba-tiba datang.

"Ada apa?" tanya Jungkook dengan nada malas.


"Ini Saya bawa laporan untuk untuk rapat besok, mohon dicek Pak,"

"Baiklah!"

"Mmm ...," Hyun Ji mulai mendekati Jungkook, menyentuh pundak kokohnya itu. "Bapak
ada masalah yah, cerita aja Pak. Saya siap dengerin kok," ucap Hyun Ji penuh Sensual.

"Tidak perlu, pergilah!" ucap Jungkook menjauhkan tangan Hyun Ji dari pundaknya.

"Nggak apa-apa Pak, Saya bakal dengerin kok."

"Apa kau tidak dengar? Pergilah!" ucap Jungkook tegas. Menyebalkan, batinnya.

Hyun Ji mendengus kesal dan kembali kemejanya.

Tutt tuttt

Tiba-tiba ponsel Jungkook bergetar diatas meja.

"Hallo?"

"Boss, pelaku pelecehan terhadap istri Boss itu Sekretaris baru Boss, Pelaku sudah Saya buat
hingga babak belur hingga mengaku!" ucap anak buah Jungkook.

Jungkook mengepalkan tangannya marah. Ia menatap lekat ke arah Hyun Jin.

Jungkook menghampiri gadis itu lalu menarik kasar tangannya.

"Apa maksud kamu mencoba mengusik Istri Saya?!" tanya Jungkook emosi.

"D-dia tau dari manaaa! bangs*t!" umpat Hyun Ji dalam hati. "P-pak, Saya bisa jelaskan
semuanya, Bapak salah paham!" elak Hyun Ji.
"Kamu Saya pecat! untung kamu adalah Seorang wanita jika tidak, mungkin kamu akan
lenyap ditangan Saya sekarang juga!" geram Jungkook.

Hyun Ji meraih tangan Jungkook. "Pak, Sa-saya suka sama Bapak. Saya nggak perduli kok
Pak, kalo Bapak udah menikah ... Saya mau kok jadi yang kedua," ucap Hyun Ji membuat
Jungkook menatapnya marah.

"Apa kamu sudah tidak waras!! Pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi! Saya masih
kasih keringanan sama kamu karna kamu adalah seorang wanita!" ucapnya. "PERGI
CEPAT!" bentaknya.

Hyun Ji melangkahkan kakinya cepat meninggalkan Jungkook. "Wanita gila!" umpat


Jungkook.

****

"Kokooo ... kangennn!" rengek Taera manja saat Jungkook baru saja pulang dari kantor,
Jungkook yang tadinya lelah langsung tersenyum memeluk istrinya. Rasanya lelahnya
langsung hilang seketika.

"Koko capek? aku pijatin yah, duduk!" Taera mengajak Jungkook agar duduk diSofa ruang
tamu.

Dengan lembut Taera membuka sepatu serta Jas yang dikenakan Jungkook. "Aku pijatin
Ko ...," ujar Taera.

"Makasih ya yang," ucap Jungkook seraya memejamkan matanya menikmati pijatan tangan
sang Istri. Jungkook bersyukur memiliki Taera dalam hidupnya.

****

Pagi hari menjelang, Taera dan Jungkook tertidur diSofa dengan posisi Taera menindih
Jungkook.
"Mmm ... Sayanggg, bangun yang!" ujar Jungkook lembut seraya mengelus surai Taera.

"Eemmmhhh ...!"

"Yang, kita ketiduran diSofa," kata Jungkook.

Taera mengerjapkan matanya menatap wajah Jungkook yang berada tepat dihadapannya."Eh
iya Ko, kamu kemarin ketiduran pas aku pijatin, nggak tega bangunin kamu tidurnya pules
banget, aku tidur diatas kamu deh hehehe ... maaf!" ucap Taera terkekeh.

'Cup'

"Makasih pijatannya sayang, sekarang aku mau mandi dulu ...," ujar Jungkook.

"Kamu mau makan apa pagi ini?"

"Apa aja asal kamu yang masak,"

"Oke!"
.
.
.

Malam ini Jungkook dan Taera sedang menonton televisi bersama. Dengan manja Taera
bersandar dibahu Jungkook sementara Jungkook mengelus-elus surainya.

"Yang," ujar Jungkook.

"Hmm?"

"Kita bulan madu yuk, kitakan belum bulan madu!" ucapnya.

"Hmm ... yaudah, kita bulan madu!" ucap Taera.


"Kamu maunya dimana yang?"

"Mmm ... Indonesia, aku pengen kesana Ko, katanya disana tepatnya di Bali, pantainya keren
banget Ko, aku pengen liat terus banyak bermacam-macam budaya Ko, aku jadi penasaran,"
ucap Taera penuh semangat.

"Yaudah kita bulan madu kesana yah,"

Koko mah iya ae,intinya mantap-mantap hahaha...

"Hmm ... yang, kamu pengen punya anak berapa?" tanya Jungkook.

"Aku pengen 3 Ko, yang pertama sama kedua cowok-cowok, nah yang ketiganya cewek,
semoga aja sih Ko, aminnn hehehe ... kalo kamu?"

"Aku ikut kamu aja yang, yang pasti aku bakal bantu kerja sama!" ujar Jungkook.

"Kita berangkat besok, mau?" lanjut Jungkook.

"Kamu emang nggak sibuk?"

"Sesibuk-sibuknya aku yang, tetap aja kamu yang aku prioritasin lebih dulu!"

Iiiiihhhhhhhh Kokooo pengen nampol urat nadinya hiks...

Taera memeluk Jungkook, berada didekapan suaminya membuatnya terus bahagia. "Makasih
ya Ko, Koko terbaik!" ucapnya.
MY PERFECT
BAB 25
(SWEET MOMENT)
{Intinya aku bahagia sama kamu}

Keesokan harinya, semuanya telah selesai bersiap-siap untuk pergi ke Indonesia,


tepatnya di Bali untuk berbulan madu.

Raut wajah bahagia terpancar jelas pada keduanya. Mereka sudah merencanakan banyak hal
setelah disana nanti. Kepantai bersama, ke tempat-tempat wisata lainnya ... ahhh, nggak
sabar.

****

Keduanya kini sudah berada didalam pesawat menuju Indonesia.

"Kamu udah siapin Hotel Ko?" tanya Taera.

"Enggak, aku punya Apartemen disana yang, tepat di Bali."

"Ka-kapan kamu beli? Aku kok baru tau!"


"Aku belinya kemarin malam yang, kamu mutusin buat ke Bali, aku langsung beli Apartemen
disana, ntar ribet kalau ke Hotel!"

"Ih Ko, bilang dulu sama aku kalo mau beli apa-apa, kan boros kalau  beli Apartemen
langsung, kitakan jarang liburan."

"Nggak apa-apa yang, nanti kita kasih ke Mama kamu aja Apartemennya." ucap Jungkook.
"Aawww ... sayang sakitt!" ringis Jungkook saat Taera memukul perutnya dengan sikutnya.

"Ya kamu sih! Lain kali beli apa-apa bilang dulu sama aku!" kesal Taera.

"Iya Nyonya Jeon, Ashyiappp!"

Pasti Jungkook ketularan geng petir guys, percaya sama thor!

2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di Indonesia.

Mereka menaiki taksi menuju Apartemen yang sudah di beli Jungkook.

Sesampainya di Apartemen, tepatnya dilantai atas dimana kamar Jungkook dan Taera.
Suasana terlihat sangat indah, pantai terlihat luas jika dilihat dari atas. Perfect!

Mata Taera berbinar kagum menyaksikan betama luar biasanya ciptaan Tuhan ini.

"Ko, bagus bangeeettt!!" pekiknya.

"Lokasinya Apartemennya pas kan untuk liat ke pantai."

"Hehehe iya, Ko. Aku pengen ke pantai sekaraaang!" minta Taera manja.

"Hmm ... istirahat dulu ya sayang, kamu pasti capek, kita kan baru sampai. Masih ada besok
yang." ujar Jungkook.

"Ahh ... Ko, tapi aku pengen sekaraangg!" rengek Taera.


"Yaudah nanti sore aja ya, sekarang kita tidur, istirahat. Atau kamu mau makan dulu?"

"Enggak ah, nggak laper...."

"Yaudah iya, sekarang kita tidur."

"Iya Ko ...,"

****

Sore ini pukul 16 : 00 KST_ keduanya bersiap-siap pergi ke pantai. Sore ini sunset akan
sangat terlihat indah jika dilihat dari jarak dekat.

Sesampainya di tepi pantai, Taera begitu semangat, tidak perduli jika bajunya akan basah, ia
meloncat-loncat bahagia dan tertawa senang dipinggir pantai. Jungkook merasakan bahagia
jika Taera juga bahagia.

Taera menarik tangan Jungkook dan membawanya kebibir pantai.

Mereka berputar seraya berpegangan, mereka tertawa lepas seakan tak ada beban, mereka
menyirami air satu sama lain membuat mereka basah kuyub, apa yang membahagiakan dari
ini.

Setelah itu, mereka duduk bersama dihamparan pasir putih, menyaksikan sunset yang muncul
begitu indah dan angin sepoi yang menerpa membuat suasana terasa lebih romantis.

"Ko, makasih ya udah bikin aku bahagia terus, selalu disamping aku dalam suka maupun
duka, jangan pernah berubah ya Ko ...," ujar Taera yang saat ini sedang bersandar dibahu
kokoh suaminya.

"Itu janjiku didepan pendeta Ra, aku juga mau bilang makasih sama kamu, makasih udah
mau jadi istri terbaikku, makasih udah  mau sama pria dingin dan punya gengsi tinggi kaya
aku ini, makasih sayang ...,"
"Dulu aku suka banget sama Koko, Koko ganteng tapi pas aku liat sikap Koko, ihhh
nyebelinnn. Tapi sekarang udah enggak, sukanya jadi double hehehe..."

"I love you my perfect!"

Taera beranjak dari duduknya. "I love you to Koko mesum hahaha ...! Kejer aku kalo bisa Ko
hahaha!" Ledek Taera yang langsung berlari. Dengan cepat Jungkook berlari mengejar Taera.

Kebahagiaan kini menghujami mereka, tapi akan ada masalah juga nanti, semoga mereka bisa
melewatinya bersama-sama.
MY PERFECT
BAB 26
(BULAN MADU)
{Bulan madu … enak tauuu}

Malam yang terasa panas, keringat membanjiri tubuh Jungkook dan Taera, malam ini
keduanya tengah berhubungan intim, menyalurkan hasrat satu sama lain.

"Aaghh ... ssttt ...!"

"Eeughh ...!"

Desahan terus memenuhi ruangan dikala Jungkook terus memaju mundurkan penisnya.

"Aaghhh ... inih ... enak aahhh ...!" desah Taera.

'Plok'

'Plok'

'Plok'

Bunyi penyatuan kulit kelamin keduanya...

"Faster baby ahhh ...!"

Jungkook smirk, ia semakin menambah tempo kecepatan kocokan pen*snya membuat Taera
keenakan.

"Aahhh....”

Keduanya klim*ks bersamaan, Jungkook mengeluarkan semuanya didalam vag*na Taera.


Belum puas sampai disitu, Jungkook mulai menjilati cairan dari vagi*a Taera membuat Taera
menggeliat tak karuan.

"Eeuugghhh ... ssstthhh ...!"

'Slrup'

'Slrup'

Taera kembali klim*ks untuk kedua kalinya.

Tidak mau kalah, Taera membaringkan tubuh Jungkook dan Taera mulai menggenggam
milik Jungkook, mengelusnya lembut membuat Jungkook memejamkan matanya.

Perlahan Taera mengarahkan pen*s Jungkook kemulutnya dan mulai mengulumnya.


Menjilatinya layaknya lolipop.

"Aagghh ... teruss baby aahhh ...!" minta Jungkook keenakan.

'Slrup'

'Slrup'

"Oouuhh ... ssttthhh ...!"

Jungkook kembali klim*ks dan menumpahkan cairannya dimulut Taera.

"Telan sayang!" ujar Jungkook.

Taera menurut, dengan susah payah ia menelan cairan itu. "Amis Ko," kata Taera.

Malam panas ini belum berakhir, keduanya kembali melakukannya hingga beberapa ronde
dan mencoba berbagai gaya S*x lainnya agar Taera cepat-cepat hamil.
Memiliki Bayi adalah keinginan mereka saat ini, mereka berdoa agar cepat-cepat memiliki
seorang anak, rasanya tidak sabar lagi.

****

Pagi hari yang cerah menembus kaca jendela kamar mereka. Keduanya masih terlelap dengan
tubuh yang hanya dibalut oleh selimut tebal.

"Eemmhh ...," Taera mengerjapkan matanya dan terbangun, mendapati suaminya yang
tertidur lelap dengan tangan kekar melingkar dipinggang rampingnya.

Perlahan Jungkook juga ikut terbangun. Pemandangan yang indah, wajah cantik istrinya
dengan manik indah menatapnya.

"Morning Ko," ucap Taera.

'Cup'

Taera memberikan morning kiss pada Jungkook.

"Morning too Baby,” balas Jungkook.

"Ko, kemaren aku cari tau di Internet, disini banyak makanan enak-enak Ko, kita cobain yah.
Aku laper nih," usul Taera.

"Hmm ... yaudah kita keluar cari makan, sekarang kita siap-siap," kata Jungkook.

"Oke!"

****

Disebuah restauran sederhana khas Bali, Taera dan Jungkook berniat makan disana.
Jungkook memanggil pelayan resto dan menanyakan beberapa makanan khas di kota Bali.

"You can speack english?" tanya Jungkook terlebih dahulu.

"Yes ... i can!" balas pelayan itu.

"Bisa saya pesan salah satu makanan khas disini?" tanya Jungkook dengan menggunakan
bahasa Korea.

"Tentu saja, Tuan mohon tunggu sebentar," ujarnya sopan.

Lipat cantok (gado-gado) makanan khas dari Bali yang menggugah selera, cocok untuk
dihidangkan pada Turis untuk memperkenalkan salah satu makanan khas di Indonesia.

"Silahkan dinikmati, dijamin suka," ujar pelayan itu.

"Terimakasih."

Keduanya sibuk melahap gado-gado. Sangat enak, kata mereka.

Selesai makan, keduanya pergi ke beberapa tempat wisata lagi lalu kembali ke Apartemen.

  ****

Hari-hari mereka lewati untuk bersenang-senang di Indonesia. Rasanya mereka masih ingin
berlama-lama di negara ini.

Siang ini mereka akan kembali ke Korea, sebenarnya Taera masih ingin berlama-lama di
Bali. Namun, tuntutan pekerjaan Jungkook membuat mereka harus pulang cepat, Taera juga
harus mengerti posisi Park Jungkook sebagai CEO perusahaan besar. Itu tidaklah mudah.
Dua bulan berlalu,

Tidak ada yang berubah, kecuali Park Jungkook. Beberapa minggu ini Jungkook sering tidak
masuk kekantor, bukan karena sakit! Melainkan sikap manjanya bertambah berkali-kali lipat.
Ia selalu saja ingin didekat Taera, tidak mau jauh-jauh barang sejengkalpun, takut kangen
katanya!

Siang ini Taera sedang memasak didapur, semuanya begitu rumit dikerjakan karna Jungkook
sejak tadi terus saja memeluknya dari belakang.

"Ko, kamu mending duduk deh. Aku susah gerak kalo kamu peluk terus!" ucap Taera, namun
Jungkook tak menggubrisnya, Jungkook sedang menghirup aroma parfum Vanilla dari leher
mulus istrinya. Jangan ganggu!

"Eemmm ... Ko, jangan jail!" tegur Taera saat Jungkook tiba-tiba menghisap lehernya. Bikin
nafsu aja deh.

"Kamu masak apa sih?!" tanya Jungkook.

"Semur jengkol!"

"Hah?"

"Semur jengkol Ko!"

"Semur jengkol apaan yang?"

"Minuman!" jawabnya acuh.

"Oohh ... baru denger."

"Iihh ... ini tuh makanan Ko, ini makanan enak dari Indonesia, aku baru liat resepnya di
Internet. Penasaran makanya aku mau buat."

Siap-siap dah tu mulut bau jengky hahaha ...

"Oohhh ... cepet yang masaknya aku pengen cobain juga."


"Ya mangkanya jangan meluk terus, biar aku nggak ribet masaknya."

"Ahh tidak semudah itu ferguso! Kamu tetep harus aku peluk!" ucap Jungkook yang semakin
mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping istrinya itu.

"Kamu kenapa sih?! Manja banget."

"Nggak tau yang, pokoknya aku nggak mau jauh-jauh dari kamu!"

"Hadeh terserah deh!"

"Hoek ... hoek ...!" Tiba-tiba saja Jungkook merasa mual, dengan cepat ia langsung ke
wastafel.

Taera langsung menghampiri Jungkook dan mengelus-elus punggungnya. "Kamu kenapa


Ko?" tanya Taera cemas.

"Nggak tau yang, mual!" ucapnya lesu. "Itu jengkolnya bau banget ih, buang yah!" lanjutnya.

"Ih tapi Ko--"

"Buang yang, hoekk ... kamu mau aku mual-mual kaya gini terus?"

"Iya deh iyaaa dibuang!" ucap Taera. "Yaudah sekarang kamu istirahat dikamar."

"Temenin," rengeknya.

"Aku beresin dapurnya dulu baru nyusul ya,"

"Hmm yaudah iya,"

Jungkookpun akhirnya kekamar untuk istirahat, kepalanya juga terasa pusing.


Sedangkan Taera kini menatap jengkol buatannya dengan iba. "Aishh ... aku nggak tega
buangnya," ujarnya lesu.

Taera tersenyum. "Aku makan dikit nggak apa-apa kali yah hehehe...."

Taerapun memakan beberapa jengkol buatannya. "Aahhh ... ini enak bangeeett!" Taera
kembali memakannya hingga tak terasa hampir habis. "Habisin aja deh, nanggung hehehe...."

Sehabis makan, Taerapun memutuska untuk menyusul Jungkook kekamarnya.

"Ko ... gimana udah mendingan?" tanya Taera seraya mengelus kepala Jungkook yang saat
ini tengah merebahkan tubuhnya diranjang.

"Pusing yang," ucap Jungkook lemas.

"Kita kedokter yah, kayanya kamu kecapekan yang, eh ... tapikan kamu nggak kekantor, jadi
kamu kenapa dong hmm ... kita kerumah sakit aja yah, meriksa keadaan kamu."

"Nggak mau yang, aku pengen disini aja."

"Hmm tap—“

"Uufftt!! Kamu makan apa sih yang, bauuuu!" gerutu Jungkook membuat pipi Taera
memerah malu.

"E-enggak makan apa-apa," bohongnya.

"Bohong! Ini bau jengkol tadi kan! Iihh yang, kan udah aku suruh buang, kenapa kamu
makannn!"

"Kepengen yang,"

"Iihh ... jauh-jauh dari aku, kamu bau!" ucap Jungkook membuat Taera menatapnya sedih.
Taera akan menangis sebentar lagi.
"Koko kok ngomongnya gitu sih!" kesal Taera.

"Ya aku nggak suka baunya yang! Kamu jauh-jauh!"

"Hiks ... Koko kok jahat banget sih! Cuma kaya gini aja Koko nggak mau deket-deket aku!"

"Hoekk ... hoekk ... sekarang keluar yang!" titah Jungkook membuat Taera semakin
menangis.

"Huwaaa ... hiks hiks ... Koko jahat!"

Dengan menangis Taera keluar dari kamar. Kokonya berubah! Pikirnya.


MY PERFECT
BAB 27
(HAMIL)
{Bakal punya anak aye-ayeee}

Keesokan harinya, suasana begitu cerah dikota Seoul, tapi tidak dengan Jungkook dan
Taera, mereka masih enggan menyapa satu sama lain.

Taera menatap kesal pada Jungkook, biasanya jika Taera ngambek Jungkook akan
membujuknya mati-matian, tapi hari ini mengucapkan selamat pagipun tidak! Sikap
dinginnya dulu keluar lagi.

Jungkook juga dalam mode ngambek, tidak mau bicara pada Taera. Enak saja, dia yang salah
kenapa aku yang harus minta maaf! Pikir Jungkook.

Taera yang tadi sibuk didapur menghentakkan kakinya kesal agar membuat Jungkook
menoleh padanya namun nihil, Jungkook malah acuh dan asik menonton film anime kelinci
kesukaan.

"Ngeselin banget sih tu es batu!" gerutu Taera.

Tiba-tiba saja kepala Taera terasa pusing, pengelihatannya kabur dan ...

'Brukkk'

Taera terjatuh kelantai dan pingsan. Jungkook yang menyadari itu langsung menghampiri
Taera.

Dengan cepat Ia menggendong Taera ala bridal style dan membawanya kemobil.

Jungkook melajukan cepat mobilnya menuju rumah sakit terdekat, jantungnya berdebar
cepat, pikirannya sangat kalut diranda kecemasan. Ia benar-benar mengkhawatirkan istrinya
itu.
"Sayang kamu kenapa astagaaa!" Jungkook mengelus-elus surai Taera berharap gadis itu
sadar.

****

Sesampainya dirumah sakit, Taera langsung diperiksa oleh Dokter.

"Gimana kondisi Istri saya dok?" tanya Jungkook.

"Tenang Pak, tidak ada yang serius, ada kabar baik ... istri Bapak kini sedang mengandung,
kini usia kandungannya menginjak 5 minggu," ucap sang Dokter.

Entah apa yang bisa mengungkapkan perasaan Jungkook saat ini, rasanya sangat
membahagiakan, moment ini adalah moment yang ia nantikan sejak lama, membayangkan
betapa rumitnya meladeni istrinya saat sedang ngidam, menjaga istrinya setiap saat,
membantu istrinya mengurus anaknya nanti ... ahh tidak sabar rasanya.

****

"Sayang, kamu harus banyak istirahat, nggak boleh kecapekan!" ujar Jungkook lembut seraya
membaringkan tubuh Taera diranjang.

"Iya Ko iyaaa, tapi sekarang aku mau cuci pakaian dulu,"

"Heyy ... nggak boleh nanti kamu kecapekan, aku aja yang nyuci kamu istirahat aja. Nggak
boleh kemana-mana!"

"Huft ... iya iyaaa!"

Kini Jungkooklah yang mengambil alih pekerjaan rumah, menyuci pakaian, menyuci piring,
menyapu rumah dan lain-lain.

****
1 bulan berlalu,

Jungkook sudah memutuskan untuk tidak ke kantor dan fokus untuk menjaga Taera.

Saat ini keduanya tengah berada di ruang makan, biasanya Taera yang akan memasak
makanan, tapi Jungkook bersikeras melarang Taera untuk memasak jadi kali ini pelayanlah
yang memasak.

Jungkook menatap tidak suka pada cumi saus pedas yang baru dihidangkan oleh pelayan
barusan.

"Kenapa Ko? makan dong, inikan makanan kesukaan kamu," ujar Taera.

"Yang, aku pengen es krim coklat!" ucap Jungkook.

"Hah?"

"Es krim coklat yang! cariin yah," minta Jungkook manja.

"Hah? Aku yang nyariin! Nggak salah?! Aku lagi hamil loh ini! Kamu sendiri yang bilang
aku nggak boleh kemana-mana!"

"Tapi aku pengen kamu yang beliin yang!"

"Nggak mau!"

"Yaudah aku ngambek!" ancam Jungkook.

"Bodo amat!"

"Hisss ... yaaangg, beliinnn!" rengek Jungkook seperti anak kecil.

"Astagaaa! Oke-oke aku beliin!"


"Yeees ... makasih sayang,"

'Cup'

"Aku yang hamil kamu yang ngidam!" gumam Taera.

****

Setelah menunggu hampir tiga puluh menit, akhirnya Taera sampai dirumah dengan
membawa es krim coklat seperti yang diinginkan Jungkook tadi.

Dengan lahap Jungkook memakan es krim itu membuat Taera geleng-geleng kepala, aneh!
Pikirnya.

****

Seminggu kemudian,

Suasana kota Seoul tampak mendung, sepertinya akan turun hujan, Jungkook sedang asik
menonton tv sedangkan Taera saat ini sedang tidur dikamar.

Jungkook tampak serius menonton televisi, disana ia melihat bagaimana teknik merawat bayi
untuk papa muda sepertinya.

Terlintas dipikiran Jungkook untuk mengikuti les semacam teknik mengurus bayi. "Gue
harus ikutan ni besok!" ucapnya dalam hati.

Keesokan harinya Jungkook berniat pergi.

"Yang aku pergi dulu ya," izin Jungkook pada Taera.

"Mau kemana?"
"Gue jawab jujur, diketawain nggak yah?" batin Jungkook. "Aku mau kekantor bentar yang,
ada kerjaan dikit, sebentar kok yang!" bohongnya.

"Biasanya kamu nggak mau kekantor apapun alasannya demi jagain aku dirumah, ini tumben
banget," ucap Taera.

"Lumayan penting yang, bentar aja kok!" ujar Jungkook.

"Yaudah iya, cepet pulang jangan lama-lama!"

"Iya yang, yaudah aku pergi." Jungkook mencium kening dan perut Taera lalu pergi.

****

         GOOD PAPA AND BABY

Tempat inilah dimana Jungkook akan belajar menjadi seorang ayah yang baik untuk anak-
anaknya.

Gedung cukup besar bernuansa warna biru cerah dan penuh dengan berbagai macam foto-
foto Bayi yang lucu.

Dengan yakin Jungkook memasuki gedung itu.

Sudah banyak beberapa pria muda yang sudah berkumpul disana Jungkookpun menghampiri
mereka dan ikut bergabung.

"Oke calon-calon Papa disini, disini kita belajar bagaimana cara mengurus Bayi dan menjadi
Papa yang baik untuk mereka. Nah  sekarang kita akan memulai tahap awal yaitu
memandikan Bayi," ucap sang pembimbing.

Dengan teliti Jungkook mengikuti setiap proses yang dicontohkan oleh sang pembimbing.
Hampir dua jam ia belajar menjadi seorang Papa.
"Kamu darimana aja sih yang, kok lama banget pulangnya, katanya cuma sebentar!" ucap
Taera saat menyambut Jungkook pulang.

"Yang,"

"Paan?!" saut Taera cetus.

"A-aku, sebenernya a-aku--"

"Apa! Kamu selingkuh! Hah kamu selingkuh Ko! Hiks ... hiks kamu pasti selingkuhkan Ko,
jujur! Hiks ... aku lagi hamil anak kamu Ko hiks, kamu tega banget selingkuh dari aku
hiks ...!"

"Astaga sayang, aku nggak selingkuh! Aku belum selesai ngomong yang,"

"Hiks ... bilang aja kamu mau ngomong 'aku udah punya yang baru' gitukan! Kamu mau
ngomong gitukan hiks ...!"

Jungkook langsung memeluk Taera. "Sayang, bukaan! Kamu salah paham aku nggak ada
yang baru dan aku nggak pernah selingkuh! Aku tadi pulang lama karna aku ngikutin
program jadi Papa yang baik untuk anak kita!"

Taera menyekah air matanya. "Maksud kamu?" tanyanya.

"Aku ngikutin program Good Daddy And Baby, aku nggak ngelakuin hal aneh-aneh kok
diluar sana, maaf bohong dan bikin kamu mikir yang aneh-aneh."

"Iihh Ko, kenapa nggak jujur aja dari awal!"

"Takut kamu ketawain!"

"Hahaha enggaklah Ko, ngapain aku ngetawain usaha kamu, aku malah bangga sama kamu,
kamu rela ikutan program kaya gitu demi anak kita!" ujar Taera.
"Hmm ... maaf bikin kamu mikir yang enggak-enggak!"

"Aku harusnya yang minta maaf Ko, udah curigaan sama kamu, nggak tau beberapa hari ini
aku jadi suka curigaan!"

"Iya nggak apa-apa yang, mungkin bawaan hamil."


MY PERFECT
BAB 28
(MELAHIRKAN)
{Jadi ibu tuh nggak gampang, harus bertaruh nyawa.}

Sembilan bulan kemudian,

Bulan ini dimana Taera akan mendekati waktu melahirkan, Jungkook dengan siang
terus menjaga istrinya selama 24 jam.

Saat USG  beberapa waktu lalu dikabarkan jika Taera akan melahirkan anak kembar
sepasang, rasanya kebahagiaan terus menghujami rumah tangga mereka.

Kehamilan pertama langsung dikaruniai dua anak yang menggemaskan, apa yang
membahagiakan daripada itu.

Jungkook dan Taera sudah sangat tidak sabar menanti kehadiran dua bayi kembar yang akan
menambahkan warna dikehidupan mereka.

"Dek, kapan sih keluarnya daddy pengen cepet-cepet liat kalian," ujar Jungkook seraya
mengelus-elus perut buncit Taera.

"Cabal dong Daddy, bental lagi kok!" ucap Taera menirukan suara anak kecil membuat
Jungkook tertawa.

"Cepatlah lahir, Daddy sudah tidak sabar bermain dengan kalian," ujar Jungkook.

"Dad, Mommy dan kami ingin makan nasi goreng buatan Daddy," kata Taera.

"Wah, benarkah? Yasudah, Daddy buatkan dulu yah, jaga Mommy kalian sebentar!"

"Oke Daddy," ucap Taera.

Jungkook mengacak rambut Taera gemas. "Yang kamu gemesin,"


'Cup'

Pipi Taera memerah malu. "Udah mau jadi bapak, masih aja kaya anak kecil! Dasar Koko
ganjen!" ucap Taera terkekeh.

****

Keduanya kini sedang berada diruang makan, Jungkook sudah menyiapkan nasi goreng yang
diminta Taera tadi.

"Makan yang banyak sayang, supaya kamu sama dedek twins nya sehat dan kamu lancar
persalinannya," ucap Jungkook seraya mengelus-elus perut buncit Taera.

"Iya sayanggg," ujar Taera.

Keduanyapun  makan malam bersama.

Selepas makan keduanya berniat tidur, seperti biasa sebelum tidur Taera sibuk dengan
cerminnya. Wajahnya selalu cemberut setiap melihat cermin.

Paska hamil, makannya tak terkontrol, ia juga jarang olahraga dan melakukan kegiatan.
Makan dan tidur hanya itu yang diizinkan oleh Jungkook membuat Taera geram sendiri, tapi
apa boleh buat, ini juga demi kebaikan Baby Twins.

"Yang?" panggil Taera.

Jungkook menghampiri gadis itu dan memeluknya dari belakang. "Kenapa?" tanyanya
lembut.

"Aku jelekkan, aku gendutankan hiks ... hiks ... aku nggak cantik lagikan hiks ...!" ucap Taera
hingga menangis.
Jungkook membalikkan tubuh Taera agar menghadapnya. "Heyyy ... kamu ngomong apa?!"
ujar Jungkook seraya mengusap air mata Taera. "Kamu itu cantik, kamu nggak gendut
sayang, inget! Kamu itu my perfect! Nggak ada sejarahnya kamu jelek, yang ada kamu makin
hari makin gemesin yang," ujar Jungkook seraya mengecup bibir Taera singkat.

"Dan disini, ada putra dan putri kita yang harus kamu kasih makan juga ...," ujar Jungkook
seraya mengecup perut buncit Taera.

"Aauuhh!" ringis Taera saat merasakan ada yang menendang-nendang perutnya.

"Ke-kenapa sayang? Apa yang sakit hah, bilang sama aku!" ujar Jungkook cemas.

"Ko, Baby Twins nendang perut aku hahaha," kata Taera seraya tertawa.

"Wah beneran, aku mau denger juga yang!" Jungkook mendekatkan telinganya keperut Taera
dan mendengar anaknya menendang. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca. "Wah sayang iya,
dia nendang!" ujar Jungkook antusias. "Yang, sakit nggak?"

"Enggak kok, aku nggak sabar pengen liat Baby Twins kita Ko," ucap Taera.

"Sama yang, yaudah sekarang kita tidur yah,"

"Nee," (baiklah).

Keduanyapun pergi untuk tidur...

****

Tengah malam tepatnya pukul 02 : 00 KTS_ Taera merasa perutnya sakit, sangat!

"Aakkkhhh!" rintihnya kesakitan.

Taera menggoyang-goyangkan tubuh Jungkook yang disebelahnya agar terbangun.


"Mmm ... kenapa yang?" tanya Jungkook setengah sadar.

"KO ... AKU MAU LAHIRAN AAAKKHHH!" jerit Taera kesakitan.

"Hah? Ka-kamu mau lahiran?!!! Kaya mana sayang aku bingung, aku harus apa, aku belum
pernah masuk kelas bidan sebelumnya!" ucap Jungkook histers.

Bodohhhh!

"KOOO!!! CEPAT BAWA AKU KERUMAH SAKIT AKKKHH! SIAPA YANG


NYURUH KAMU MASUK KELAS BIDAN AAKKHH! KOOO CEPAAAT! SAKIIITTT!"
teriak Taera.

"Astaga! Iya-iya sayang kamu tahan!" Dengan cepat Jungkook memopong Taera keluar
menuju mobil dan membawa istrinya itu kerumah sakit.
MY PERFECT
BAB 29
(WELCOME BABY TWINS)
{Kita udah punya anak sekarang, lebih dewasa ya sayang.}

Diruang bersalin, Taera sedang berjuang untuk melahirkan buah hati kembarnya.
Jungkook selalu berada didekatnya, menggenggam erat tangan istrinya itu dan memberinya
semangat.

Menarik nafas lalu membuangnya, itulah yang dilakukan Taera berulang-ulang kali.

"huhhh haahhh huuhhh AAAKKKKHHHH!" Taera terus menering mengejan.

Sementara Jungkook menatap ngeri padanya. "Terus sayang terusss go go go!" ucap
Jungkook menyemangati.

"AAAKKHHHH!! SAKIITTT AAAKKHHH!!"

"Gas teros yang, demi dedek Twins semangat yang, aku disini," kata Jungkook.

"AAKKHHH!! SAKIIITT KOOO AAKHHH!!"

"Ntar anak ketiga aku aja yang hamil yang!"

"AAKKKHHHH!! KOKO GILAAA!"

'Bughhh'

"Oeeekkk ... oeekkk ... oeekkk ...!"

Taera akhirnya melahirkan anaknya, walaupun perut Jungkook yang menjadi korban
pukulannya. Tangisan bayi itu membuat air mata Jungkook dan Taera tanpa sadar menetes.

"Aaauuhhh ... sakiiittt!" rintih Taera lagi.


"Bu, anaknya satu lagi ... mengejanlah seperti tadi, tarik nafas ... buang ...," perintah sang
Dokter.

Taerapun mengikutinya dan mulai mengejan lagi. "Huuhh haaahhh ... Aaakkkhhh!!!"
ejannya.

"Terus sayang semangat, pukul aku lagi yang, nggak apa-apa!"

"AAKKHHHH!!"

"Terus bu, kepala bayi sudah terlihat!" ujar Dokter.

"AAKKKHHH!!"

"Oeeekk ... oekkk ...!"

Kedua tangis bayi pun memenuhi ruangan, Dokterpun segera membawa sibayi agar
dimandikan.

Jungkook mengusap peluh keringat dikening sang istri lalu mengecupnya. "Makasih, kamu
yang terhebat," ucap Jungkook seraya tersenyum.

Taera tersenyum lemah. "Yang, aku pengen liat anak kita!" kata Taera.

"Aku juga, tunggu dimandiin dulu yang."

Beberapa menit kemudian, dokter memberikan dua bayi kembar pada Jungkook dan Taera.
Jungkook membawa putranya dan Taera membawa putrinya.

"Yang, gemes bangeeet!" ujar Taera.

"Dia ganteng mirip aku yang hehehe," celetuk Jungkook. "Dan putri kita cantik kaya kamu!"
lanjutnya seraya mengusap kepala bayi yang digendong Taera.
"Sayang, makasih ya untuk semuanya ... makasih udah menjadi Istri yang sempurna dan
Mommy yang hebat untuk anak kita. Aku beruntung bisa milikin kamu," ujar Jungkook
seraya mengecup kening Taera membuat ibu dari dua anak itu tersenyum.

"Makasih juga udah jadi suami dan Daddy yang bertanggung jawab, aku sayang banget Ko
sama kamu," ujar Taera.

"Aku lebih yang,"

"Aku yang lebih Ko,"

"Aku sayang!"

"Aku Ko!"

"Oekkk ... oekkk ...!"

'Berantem aja terus' mungkin itu yang ada dibenak kedua anaknya itu hahaha....

"Ko, kamu udah ada nama buat mereka?" tanya Taera.

"Park JungGuk dan Park Arra," ujar Jungkook.

"Nama yang bagus Ko," ujar Taera.

Kebahagiaan mereka semakin lengkap sekarang ditambah dua anak kembar yang akan
memberi banyak warna. Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah apalagi mereka adalah
pasangan baru, belum lagi Taera, sigadis polos dan manja. Sedangkan Jungkook, pria yang
masih sulit mengontrol sikap buruknya, tapi mereka akan berusaha menjadi Daddy dan
Mommy yang baik untuk JungGuk dan Arra.

****
Dua hari dirumah sakit, akhirnya Taera diperbolehkan pulang kerumah. Walaupun agak
sedikit lemas, namun Taera tetap semangat berkat hadirnya dua anak kembarnya. Ia harus
belajar menjadi wanita dewasa mulai sekarang.

Siang ini didalam kamar Taera sedang asik menyusui Arra setelah itu baru JungGuk.

Sementara Jungkook hanya memperhatikan anaknya yang sedang lahap meminum asik dari
sumbernya langsung.

"Sayaaang, jangan dihabisin semua. Sisahin Daddy sama JungGuk Hyung dong nak," ujar
Jungkook seraya mengelus lembut kepala Arra yang ditumbuhi rambut tipis.

Sementara Taera hanya geleng-geleng kepala. "Dia mana paham Ko, kamu ngomong apa!"
ucapnya.

"Hehehe iya yah," ucap Jungkook cengengesan.


MY PERFECT
BAB 30
(PAK BOSS TOBAT!)
{Perubahan sering terjadi salah satu akibatnya adalah orang yang disayang}

Malam berganti, awalnya semua tertidur dengan lelap begitupun JungGuk dan Arra
yang terlelap didalam Box Bayi.

"Oekkkk ... ooeekk ... oeekk ...!"

Tiba-tiba saja JungGuk menangis membuat Taera terbangun dari tidurnya.

Dengan menahan kantuk Taera berjalan menuju Box Bayi.

"Sayang, kenapa?" tanya Taera pada JungGuk yang saat ini sudah berada digendongannya.

"Oeekkk ... oekkk ... oekkk ...!"

Kini Arra juga ikut menangis membuat Taera kewalahan, pelayan rumah hanya bekerja
disiang sampai sore hari saja. Dengan terpaksa Taera harus membangunkan Jungkook.

"Ko, banguuun!" ujar Taera seraya mengguncang-guncang tubuh Jungkook.

"Euummhh ... kenapa yang?" tanya Jungkook setengah sadar.

"Ini JungGuk sama Arra nangis Ko, ayo bantuin jagaiiinn ... aku kewalahan jaga dua
sekaligus!" ucap Taera.

Jungkook bangun dengan malas dan menggendong Arra, menjadi seorang ayah bukan hal
mudah.

"Cup-cup sayang, jangan nangis!"  ujar Jungkook seraya menepuk-nepuk pelan pantat Arra.

Sementara itu, Taera sedang menyusui JungGuk hingga tertidur.


Taerapun kembali menidurkan JungGuk kedalam Box Bayi.

"Sini yang biar aku susuin Arra!" Taerapun mengambil Arra dari Jungkook dan mulai
menyusuinya.

"Eehh ... kamu mau ngapain?" tanya Taera saat melihat Jungkook yang akan merebahkan
tubuhnya dikasur.

"Mau lanjut tidur yang, ngantuk banget," kata Jungkook.

"Ih ... jangan dulu, aku laper Ko! Tolong bikinin aku bubur yah yah yah," pinta Taera.

"Tapi yang--"

"Kamu nggak kasian liat aku, aku laper loh. Yang makanin dari tadi anak kamu, dua
sekaligus Ko, sekaligus!" ucap Taera hiperbola.

"Iya-iya, aku bikinin kamu bubur dulu,"

"Oke sayang makasih."

Dengan malas Jungkook kedapur dan membuatkan bubur untuk Taera.

Selesai membuat bubur Jungkook kembali ke kamar dengan semangkuk bubur.

"Sayang nih buburnya," ujar Jungkook seraya memberikan mangkuk berisi bubur pada Taera.

"Makasih Ko," ujar Taera.

"Hmm ... yaudah aku lanjut tidur yah,"

"Iyaaa...."
****

Keesokan harinya, tiba-tiba saja pagi-pagi sekali Yunjin dan Seena datang kerumah, ingin
melihat dedek kembar katanya.

"Iiiihhhhh ... kok gemes banget si Ra anak-anakmu ini," ujar Seena sambil mentoel-toel pipi
JungGuk dan Arra secara bergantian, tuing-tuing.

"Sumpah imut banget Ra anak lo, gimana cara buatnya sih kok bisa seimut ini," celetuk
Yunjin. "Sperma Pak Boss emang top markotop hahaha."

Tok tok tok!

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar. Ternyata itu adalah Jungkook, si suami siaga
yang selalu menemani Taera hingga melupakan bahwa dia adalah CEO perusahaan. Malas ke
kantor jika sudah melihat kedua anaknya katanya.

Seena dan Yunjin tersenyum kikuk, baru saja diomongin si Pak Boss udah nongol aja.

"Kalian mau minum apa?" tanya Jungkook.

Wawww ... peristiwa langka, seorang Park Jungkook ramah pada karyawan, biasanya acuh
dan kadang marah-marah tidak jelas. Taera memang sangat berpengaruh bagi Jungkook.

"Ah tidak perlu Pak," tolak Yunjin, tidak enak juga rasanya.

"Pak, anak Bapak gemes-gemes banget sih, rahasianya apa Pak?" tanya Seena.

Paraaahhhh! Gimana kalau si Pak Boss ngamuk lagi, dasar Seena! Suka banget cari mati!
Itulah isi kepala Taera dan Yunjin saat ini.

"Kamu cari dulu pendaming hidup, rasain bagaimana semua prosesnya," ujar Jungkook.

Huuhhh ... selamat kau Seena!


"Hmm ... iya deh Pak hehehe," ucap Seena dengan terkekeh.

Setengah jam sudah Seena dan Yunjin melihat si Baby Twins.

"Udah mau sore, Pak saya sama Seena permisi pulang dulu ya Pak, " pamit Yunjin pada
Jungkook. "Ra, gue pulang dulu. Kapan-kapan gue mampir lagi," ujarnya pada Taera.

Setelah berpamitan keduanyapun memutuskan untuk pulang.


MY PERFECT
BAB 31
(DASAR NENEK-NENEK)
{Kirain hilang, huhhh ... hampir jantungan!}

Seminggu kemudian,

Beberapa hari menjadi seorang ibu memang cukup sulit bagi Taera, namun memiliki
Jungkook yang selalu berada didekatnya sedikit membantu. Suaminya memang lelaki
terhebat setelah Papanya.

Pagi ini Jungkook sedang membantu bibi menjemur pakaian, ia juga tidak tega melihat
pelayannya kewalahan membersihkan rumah, ditambah lagi urusan pakaian, uhhh ... pakaian
JungGuk dan Arra sudah sangat menumpuk ditambah bajunya dan Taera. Udah jadi suami
siaga ditambah lagi menjadi Majikan yang pengertian, uhhh ... kurang apalagi Jeon
Jungkook. Good Boy.

Pagi ini JungGuk dan Arra sedang tertidur dengan nyenyaknya membuat Taera sedikit bisa
bersantai pagi ini,

Pagi ini Taera akan mandi, mumpung Baby Twins sedang tidur

20 menit Taera mandi,

Ia keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk dan berjalan
menghampiri JungGuk dan Arra didalam Box Bayi.

Matanya membulat sempurna kaget saat melihat Box Bayi dalam keadaan kosong. Dimana
JungGuk dan Arra.

"KOOO!" teriak Taera membuat Jungkook yang berada dihalaman belakang langsung berlari
menghampirinya.
"Kenapa yang, kamu sakit atau apa, mana yang sakit bilang sama aku?" tanya Jungkook
cemas.

"JungGuk sama Arra mana Ko, sama kamu?" tanya Taera.

"Enggak yang, kan tadi sama kamu,"

"Hiks hiks ... Ko, JungGuk sama Arra berarti hilang hiks ... Ko, gimana hiks...." Taera terus
menangis, dimana kedua anaknya sekarang?!

"Ko, cari JungGuk sama Arra Ko, ayooo hiks,"

"Sabar, yang. Kamu tenang dulu,"

"GIMANA AKU BISA TENANG ANAK AKU HILANG KO!!" kesal Taera. "KALO
KAMU NGGAK MAU CARI JUNGGUK SAMA ARRA BIAR AKU YANG CARI
SENDIRI!" lanjutnya.

Ceklek!

Tiba-tiba saja pintu kamar mereka dibuka tanpa izin.

"Kalian kenapa sih? Jangan berisik ini JungGuk lagi tidur!" ujar Soora seraya menggendong
JungGuk yang tertidur lelap.

"Ini juga Arra lagi tidur, kalian kenapa ribut-ribut sih?!" ucap Yuni juga.

Kedua nenek itu membuat jantung Jungkook dan Taera tidak normal lagi!

Taera memukul jidatnya sendiri. "Mama kenapa nggak bilang-bilang sih kalau datang kesini,
kenapa langsung ambil JungGuk sama Arra," ucap Taera.

"Lah, memang Mama nggak boleh dateng kesini?!" ujar Soora.


"Kami kan juga nenek dari JungGuk dan Arra," ujar Yuni.

"Bukan itu Ma, maksud aku kenapa Mama nggak bilang dulu kalo mau dateng dan bawa
sikembar,"

"Mama tau nggak tadi kami ngira kalo sikembar diculik!" gumam Jungkook.

Kedua nenek itu tertawa. "Hahaha ... maafkan kami berdua,  tadi kami lagi belanja
disupermarket dekat sini, kami fikir mungkin kami akan melihat cucu kami dulu," ujar Yuni.

"Lagian kalian berdua, kenapa sikembar ditinggalin sendiri diBox Bayi, kenapa nggak ada
yang jagain," tegur Soora.

"Ya maaf Ma, tadi tuh JungGuk sama Arra lagi tidur, jadi aku pergi tinggal mandi dulu
bentar," ujar Taera.

"Ra ... lain kali anak jangan ditinggal gitu aja, pamali! Kitakan nggak tau apa yang akan
terjadi setelahnya, minimal kamu suruh orang buat nemenin sikembar kalo kamu ada
kegiatan, jangan ditinggal sendirian!" peringat Soora.

"Iya Ma, maaf!"

"Yaudah Ma, lupain aja ... intinya sekarang JungGuk dan Arra nggak kenapa-kenapa," ujar
Jungkook. Pria itu memang sangat pandai mencairkan suasana.

****

"Gimana rasanya jadi orang tua?" tanya Soora pada Jungkook dan juga Taera.

Semuanya kini sedang berkumpul diruang tamu, sementara JungGuk dan Arra sedang tidur
ditemani pelayan.

"Gitu deh Ma, Taera harus bangun tengah malem buat nyusuin JungGuk sama Arra,
mangkanya tiap malem laper mulu."
"Dan Jungkook harus masakin bubur tiap malem Ma, buat Taera."

"Nah, gitu dong ... kamu juga harus siap siaga sayang untuk istrimu, kalian harus mencontoh
hal baik untuk anak-anak kalian nanti!" ujar Yuni.

"Kalian sudah jadi orang tua sekarang ... bukan anak remaja lagi, jadi harus banyak belajar
untuk dewasa."

"Punya anak itu enggak gampang Nak, apalagi kalian punya dua anak bayi, harus punya
kesabaran ekstra dalam mengurusnya."

"Iya Ma kami paham."


MY PERFECT
BAB 32
(CEMBURU)
{Kamu tuh jangan keganjenan, aku ngambek ni yah ... huhhh!}

Pagi hari yang cerah, Jungkook dan Taera berniat mengajak JungGuk dan Arra
berjalan-jalan ketaman sekalian berjemur. Katanya matahari pagi sangat bagus untuk si bayi.

Dengan menggunakan kereta dorong bayi, Jungkook membawa JungGuk dan Taera
membawa Arra. Keduanya berjalan bersebelahan seraya berlari-lari kecil juga.

"Aduuhhh ... ganteng banget sih!"

"Iya, aduh Papa muda idaman."

"Gagah lagi, ampun deh."

Begitulah celetukan ibu-ibu komplek yang mereka dengar saat ini. Matahari pagi panas,
begitupun juga kuping dan hati Taera. Dasar emak-emak ganjen!

"Hai Pak Jeon, apa kabar?" sapa salah satu ibu-ibu komplek.

"Baik Buk, baik!" jawab Jungkook ramah.

"SiKoko lagi kenapa diladenin, kemana tuh sikap dinginnya itu!" ujar Taera dalam hati.

"Ih, babynya lucu bangeeett!" ucap Ibu-ibu lainnya.

"Hehehe iya," kata Jungkook.

"Boleh cubit nggak?"

"Boleh-boleh," ucap Jungkook membuat Taera menatapnya tak suka.


"Iiiiiihhhh ... gemeesssss!" jerit ibu itu seraya mencubit pipi Jungkook. Hah? Astaga dikira
mau nyubit pipi sikembar ternyata pipi Jungkook. Itu membuat Taera kaget dan menatap
tajam ibu-ibu komplek itu. "Iiiihhhh nyebelin!" jerit Taera dalam hati.

Dengan kesal Taera jalan duluan sambil mendorong kereta Arra, masa bodo dengan Ibu-ibu
ganjen dan Koko nggak ada akhlak huuhh!

"Sayang, heyyy ... tunggu, Ibu-ibu saya permisi dulu ya," ujar Jungkook berpamitan.

"Ah iya hati-hati ya Hot Daddy."

Jungkook tersenyum lalu pergi menyusul Taera.

Dengan cepat Jungkook menyamai Taera dan berjalan didekatnya. "Kamu kenapa si yang?"
tanya Jungkook bingung.

"Kenapa kesini hah? Bukannya kamu seneng tuh, dicoel-coel Ibu-ibu ganjen!" kesal Taera.

"Apa sih yang, cuma gitu doang kamu udah cemburu!" ucap Jungkook.

"Siapa yang cemburu hah?!"

"Kamulah!"

"Bukan aku yang cemburu! Kamu juga tuh yang keganjenan sama Ibu-ibu komplek!" kesal
Taera yang langsung berjalan mendahului Jungkook.

"Ni Ibu-ibu satu kok Posesif amat dah, iya tau suaminya ganteng kaya Jungkook member
BTS itu!" ucap Jungkook seraya mengacak rambutnya. Emang dia si Jungkook yang itukan
yah hahaha....

Jungkook menghampiri Taera. "Iya-iya yang, aku salah ... maaf ya," Akhirnya Jungkook
memutuskan mengalah, kalau diperpanjang. Jatahnya yang akan dipertaruhkan disini!
"Hmm!" dehemnya.

"Jangan hmm doang yang,"

"Iya aku maafin! Jangan diulangin lagi!"

"Iya istriku yang baweeel!" goda Jungkook membuat Taera tersenyum dengan wajah
memerah malu. Bagi Jungkook sangat mudah meluluhkan hati istrinya itu.

Sesampainya ditaman, keduanya berjalan-jalan santai setelah itu duduk dibangku taman.

"Yang, aku haus ... aku beli minuman dulu yah," ujar Jungkook.

"Yaudah iya, jangan lama-lama."

"Iya yang."

Jungkookpun pergi meninggalkan Taera dan sikembar untuk membeli minuman.

Selama Jungkook pergi, mata Taera terus tertuju pada es krim di pinggiran jalan tak jauh dari
tempatnya berada.

Ia menjilat bibir atasnya, membayangkan betapa enaknya es krim Strowbarry kesukaannya.

Ia beralih menatap sikembar. "Nak, Mommy pengen makan es krim. Mmm...." Taera berfikir
sejenak. "Susah kalau dorong mereka sekaligus, gue tinggal bentar bisa kali yah, lagian
tukang es krimnya nggak jauh banget kok," pikir Taera. "Nak, Mommy kesana dulu yah,
kalian tunggu disini, Mommy nggak lama kok, bentar doang!" ucap Taera pada sikembar.

Taerapun memutuskan meninggalkan sikembar dan membeli es krim sebentar.

Selama membeli es krim, seorang gadis yang sejak tadi memantau mereka dari jauh
mendekati JungGuk dan Arra. "Gue pinjem bentar anak lo!" ucapnya.
MY PERFECT
BAB 33
(SIKEMBAR HILANG)
{Jadi seorang ibu emang nggak gampang, apalagi teledor dikit. Bahaya!}

Gadis itu langsung pergi membawa JungGuk dan Arra, ia juga dibantu oleh seorang
pria.

Jungkook kembali sambil membawa dua botol air mineral, ia melihat sekeliling. "Lah, Istri
gue sama sikembar kemana?" tanyanya dalam hati.

Matanya tertuju pada ujung jalan ada penjual es krim disana dan ia juga melihat Taera disana,
ia pun memutuskan untuk menghampiri istrinya itu.

"Yang,"

"Eh ... Ko, udah balik."

"Dimana sikembar?" tanya Jungkook.

"Disan--" kalimatnya terhenti saat matanya melihat tidak ada sikembar disekitar bangku
taman dimana ia meninggalkannya tadi.

Dengan cepat Taera ketempat ia meninggalkan sikembar tadi. "Ta-tadi sikembar ada disini
yang!" ucap Taera cemas.
"Tapi sekarang mana yang, nggak ada!"

"Hiks ... hiks ... Ko, sikembar hilanh Ko hiks ... ini gimana Ko hiks," Taera terus menangis,
pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang anaknya. Bagaimana jika ada sesuatu yang tidak
diinginkan terjadi, jangan sampai!

"Kamu kenapa nggak nemenin mereka Ra!"

"A-aku tadi beli es krim bentar yang, hiks ... jadi aku pikir nggak apa-apa ninggalin mereka
sebentar,"

"Kan udah diingetin Mama kalau anak kecil jangan ditinggal sendirian yang!"

"Hiks hiks ... maaf yang,"

"Sekarang kita cari sikembar!"

Merekapun memutuskan untuk mencari JungGuk dan Arra disekitar taman namun nihil,
mereka tidak menemukan anak mereka.

"Shit!" umpat Jungkook seraya mengacak rambutnya frustasi.

"Hiks ... hiks ... ini gimana Ko, hiks ... aku takut kalo sikembar kemana-kenapa Ko, hiks...."

"Jangan berfikiran negatif dulu! Sekarang kita pulang! Kita kasih tau Mama sama Papa biar
mereka bantuin!"

"Kita lapor polisi aja yang hiks ... aku nggak tenang!"

"Percuma yang, ini belum 24 jam."

"Hiks hiks ... aku takut Ko hiks...." Jungkook menarik tubuh Taera kedalam pelukannya.
"Udah jangan nangis yang, percaya sama aku, mereka baik-baik aja," ujar Jungkook yang
mencoba menenangkan Taera.

"Hiks aku takut mereka kenapa-kenapa Ko,"

"Tenang yah, sekarang kita pulang. Kamu tenangin dulu diri kamu,"

"Gimana aku bisa tenang Ko, anak kita hilang!"

"Tapi kalo kamu kaya gini, kita jadi susah nemuin sikembar, sikembar pasti ketemu percaya
sama aku ... sekarang kita pulang."

Jungkookpun memutuskan untuk menaiki taksi saja.

****

"Jungkook, gimana sikembar bisa hilang?" tanya Soora.

"Hiks, bukan Koko Ma yang salah! Tapi Taera hiks, Taera nggak becus jadi Mommy buat
JungGuk dan Arra hiks ... sekarang Taera nggak tau mereka dimana hiks," ucap Taera sambil
menangis.

"Gimana JungGuk dan Arra bisa hilang?!" tanya Yuni.

Taerapun menceritakan semuanya membuat Yuni dan Soora tak habis pikir, hanya karna es
krim sikembar hilang.

"Mama kecewa sama kamu Ra!" ucap Yuni.

"Apalagi Mama! Kamu memang belum pantes Ra buat jadi seorang ibu, seharusnya Mama
nggak ngizinin kamu untuk menikah dulu, hal ini nggak bakal terjadi!" ucap Soora.
Apalagi hal yang menyakitkan daripada itu, Taera merasa dunianya runtuh sekarang.
Penyesalan terus muncul dikepalanya, air matanya tak henti-hentinya mengalir. "Hiks ...
Taera emang nggak pantes jadi ibu," liriknya.

Taera menangis dan masuk kekamarnya.

"Harusnya Mama nggak ngomong gitu sama Taera Ma!" ucap Jungkook setelah itu pergi
menyusul Taera.

"Hiks ... hiks ... aku nggak pantes buat jadi Mommy buat JungGuk sama Arra!" ujarnya.

Jungkookpun menghampiri Taera dan membelai rambutnya. "Yang, udah jangan nangis,
jangan didengeri omongan Mama tadi," ujar Jungkook.

"Hiks ... Ko, aku emang nggak pantes buat jadi istri dan ibu yang baik untuk kamu dan
sikembar."

"Heyyy ... jangan ngomong gitu, kamu perempuan hebat."

"Hiks ... hiks ... gimana keadaan JungGuk sama Arra, Ko. Aku takut mereka kenapa-kenapa
hiks...."

"Mereka pasti baik-baik aja yang,percaya sama aku ya,"


MY PERFECT
BAB 34
(SIPENCULIK)
{Move On bro, dia bukan takdir lo!}

Seharian Taera terus menangis karna hilangnya sikembar membuat Jungkook


kewalahan untuk menenangkannya. Sorenya Taera akhirnya bisa tertidur, mungkin karna ia
lelah terus menangis.

Jungkook juga merasa terpukul dan sedih atas hilangnya anak mereka, tapi ia juga harus
memenangkan Taera, salah satu caranya adalah hari tetap terlihat baik-baik saja.

Sejak tadi Jungkook memikirkan cara bagaimana menemukan sikembar secepatnya.

Ia menelfon anak buahnya untuk menelusuri lagi taman yang ia datangi bersama Taera dan
sikembar.

"Cek CCTV taman nggak jauh dari rumah gue, dapet langsung kirim ke gue!" ucap
Jungkook.

"Baik Boss!" ucap anak buahnya diseberang sana.

****

Malamnya Jungkook berusaha membujuk Taera agar mau makan, sejak tadi istrinya itu
belum ingin makan.

"Makan dulu yang, nanti kamu sakit," ujar Jungkook.

"JungGuk sama Arra belum makan Ko, gimana aku bisa makan!"

"Tapi kamu harus makan yang, nanti kamu bisa sakit."

"Aku mau cari sikembar Ko," ucap Taera dengan mata berkaca-kaca.
"Aku udah suruh anak buah kita buat cari sikembar, kamu tenang ya, kamu makan sekarang
yang."

"Nggak mau Ko,"

"Ra, aku tau kamu sedih. Aku juga sedih Ra, tapi kita harus pikir positif kalau sikembar baik-
baik aja,"

"Hiks hiks ... aku takut mereka kenapa-kenapa hiks...."

****

Kilat emosi terlihat jelas dimata Jeon Jungkook saat melihat putaran video dilayar ponsel.

Hyun Ji, mantan Sekretaris yang membuat istrinya hampir dilecehnya. Ternyata gadis itu
masih berulah, ia tertangkap kamera CCTV ditaman, ternyata dialah yang menculik JungGuk
dan Arra. Bukan hanya itu, ternyata sepupunya juga ikut andil dalam penculikan itu yang tak
lain adalah Hoseok, sepupu sekaligus mantan kekasih istrinya.

Rasanya kemarahannya akan meledak sekarang juga, ia harus menghampiri Hoseok


kerumahnya dan membuatnya menyesali semuanya.

"Sayang, kamu dirumah ya ... aku pergi dulu," ucap Jungkook pada Taera yang saat ini
sedang ada dikamar mandi.

"Mau kemana Ko?" tanya Taera dari dalam kamar mandi.

"Sebentar aja yang,"

Taera keluar dari kamar mandi dan menghampiri Jungkook. "Kamu mau nyari sikembar?
Aku ikut ya,"

"Jangan sayang, kamu dirumah aja istirahat, aku pastiin sebentar lagi sikembar bakal balik."
"Tapi aku pengen ikut yang."

"Percaya sama aku Ra," ucap Jungkook membuat Taera menatapnya sendu.

"Jangan lama yah, janji sama aku kalau kamu bakal bawa sikembar kerumah," ujar Taera.

"Aku janji,"

'Cup'

"Aku pergi dulu,"

"Iya Ko, hati-hati."

****

Dengan kecepatan tinggi Jungkook mengendarai mobilnya menuju rumah Hosoek.

Sesampainya disana, Jungkook melihat Hoseok sedang asik mengobrol dengan Hyun Ji
dibangku teras rumahnnya.

Ia keluar dari mobil dan melangkahkan cepat kakinya menghampiri Hoseok dan Hyun Ji.

"Bangs*t!" Jungkook menarik kerah baju Hoseok dan menghantam wajah Hoseok dengan
tangannya.

'Bugh'

"Gue nggak nyangka lo segila ini, segitu nggak bisa Move On-nya lo dari istri gue!"

'Bugh'
"Dan lo! Apa maksud lo nyulik anak gue sampai-sampai lo kerja sama sama Hoseok hah?!"
ucap Jungkook pada Hyun Ji.

"Maksud lo apa sih! Gue sama Hoseok nggak pernah culik anak lo! Gue udah jadi mantan
sekretaris lo jadi lo nggak ada hak buat seenaknya ya disini!" ucap Hyun Ji.

"Lo nggak usah ngelak lagi! Apa perlu lo gue laporin kepolisi!" ancam Jungkook seraya
menunjukkan ponsel berisi video CCTV tadi.

"Anj*ng, kenapa ada CCTV disana!" batin Hyun Ji. "Itu bukan gue, mu-mungkin aja mirip!"
elak Hyun Ji gugup.

"Lo nggak bisa ngelak lagi! Lo nggak liat disini juga ada Hoseok! Mau alasan apa lagi?
Mungkin mirip! Gitu hah? Kebodohan lo keliatan jelas!"

"Dan lo! Setega itu lo sama sepupu lo sendiri! Anak gue itu keponakan lo! Segitu susah
Move On-nya lo sama istri gue?!" ucap Jungkook pada Hoseok.

Sementara Hoseok hanya menunduk, penyesalan mulai dirasakannya. Begitu bodohnya


hingga mudah terhasut dengan ucapan Hyun Ji.

"Sekarang dimana anak gue?!" tanya Jungkook.

"Udah gue bilang, gue nggak tau!" ucap Hyun Ji. Gadis itu masih belum mau jujur.

"Dikamar gue," ucap Hoseok membuat Hyun Ji menatapnya tajam.

Dengan cepat Jungkook masuk kedalam rumah dan mengambil sikembar dari dalam kamar
Hoseok.
MY PERFECT
BAB 35
(AKHIR BAHAGIA)
{Menjalani sebuah hubungan tidaklah mudah,
Akan ada bumbu pemanis didalamnya}

Akhirnya, seperti yang dijanjikan Jungkook pada Taera, sikembar bisa ia bawa
pulang.

Sebelum membawa sikembar kembali kerumah, Hoseok sudah meminta maaf pada
Jungkook, ia menyesali semuanya. Jungkookpun memaafkannya, dulu Jungkook adalah pria
yang tak mau mengalah dan mudah memaafkan seseorang, setelah mengenal Taera, sifat
buruknya mulai berkurang.

Taera begitu bahagia saat melihat kedua anaknya pulang dengan selamat. Ia bisa bernafas
lega sekarang.

"Anak Mommy akhirnya pulang juga," ujar Taera seraya menciumi pipi JungGuk dan Arra
bergantian. "Ko, makasih ya. Kamu udah tepatin janji kamu buat bawa sikembar pulang,"
ucap Taera pada Jungkook.

"Aku nggak suka liat kamu nangis terus, jangan pernah nangis lagi ... itu bikin aku ngerasa
nggak pantes jadi suami kamu," ucap Jungkook membuat Taera menatapnya sendu.

"Maaf," lirihnya.

"Nggak perlu minta maaf, nah ... sekarang kamu kasih susuin sikembar, mereka kayanya
laper," ujar Jungkook.

"Hmm ... iya,"

"Habis itu gantian aku yang," lanjutnya membuat pipi Taera memerah malu.
****

Setelah menyusui sikembar bergantian, akhirnya mereka bisa tidur pulas membuat Taera
tenang. Taera berjalan menuju kasurnya berniat untuk tidur. Semoga malam ini ia tidur
nyenyak.

'Grep'

Belum sempat ia berbaring, tangan kekar sudah memeluk tubuh rampingnya dari belakang,
siapa lagi kalau bukan Jungkook, suaminya.

"Sekarang waktunya kamu sama aku sayang," ucap Jungkook tepat ditelinga Taera membuat
ibu dari dua anak itu merinding.

"Hmm...."

"Tapi aku capek Ko, nggak ada tenaga lagi," ucap Taera lesu. Menyusui dua anak sekaligus
membuat energinya habis.

"Hmm ... sayang, aku ngerti kamu capek. Aku cuma pengen ngobrol aja sama kamu, aku
kangen banget ngobrol sama kamu, bercanda sama kamu, pokoknya kangen!" ujar Jungkook
dengan nada manjanya membuat Taera menatapnya sendu.

"Maaf jarang ada waktu buat kamu ya," ujar Taera.

"Nggak apa-apa yang, aku ngerti." ucap Jungkook.

Taera bangga memiliki Jungkook dalam hidupnya. Pria pengertian yang membuatnya
semakin jatuh cinta.

"Sekarang kamu duduk," ucap Jungkook seraya mendorong bahu Taera agar duduk diranjang
mereka.
"Ra ... aku cuma mau bilang makasih sama kamu. Makasih udah hadir dalam hidup aku,
makasih udah jadi istri yang sempurna buat aku, makasih udah jadi Mommy yang terhebat
buat sikembar, makasih udah mau jadi temen hidup aku, i love you my wife, your is my
perfect."

Mata Taera memanas, cairan bening keluar dari pelupuk matanya, bukan menangis karna
sedih, namun karna haru bahagia. Memiliki Jungkook dan sikembar membuat kehidupannya
semakin berwarna.

"Ko, aku juga mau bilang makasih sama kamu, makasih udah bertahan sama aku, aku nggak
tau gimana aku tanpa kamu Ko, kamu laki-laki terhebat setelah Papa, aku perempuan paling
beruntung yang bisa dapetin kamu, aku sayang sama kamu Ko. Jangan berubah ya, tetep jadi
suami yang pengertian, penyayang, intinya jangan bosen cinta sama aku, i love you too my
husband,"

Mereka sudah berjanji, akan selalu bersama dalam suka maupun duka, menjalani hubungan
rumah tangga bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka, sikap egois dan kekanak-
kanakan sewaktu-waktu akan muncul membuat keduanya harus bisa mengendalikannya.

Jungkook, sipria dingin dan kaku, yang awalnya hanya karna nafsu berujung rindu, kini ia
telah mendapatkan pendamping yakin Taera, sigadis polos yang mampu melunakkan hati es
nya.

Kisah rumah tangga mereka belum berakhir, masih banyak suka dan duka yang harus mereka
lewati bersama-sama.

TAMAT

BIODATA PENULIS
Nama saya Mutiara Sagala umur 17 Tahun, lahir pada tanggal 04 juni 2003 di
Bandung dan sekarang menetap di Pekanbaru riau,saya masih awam dalam dunia menulis
naskah novel/fanfict. Fanfict yang saya buat adalah:
-Ahhh Daddy, -My Seksi Boss PJM, -Hate To Be Love My Doctor, -My Perfect, -My sweet
girlfriend. Saya asal kota Bandung tapi sekarang menetap di Pekanbaru,Riau.Tujuanku jadi
penulis karna hobby dan menyalurkan kehaluanku hehehe. Dan Novel ini adalah Novel
pertama saya.
Selain Hobby menulis dan membaca aku juga hobby renang sama basket.
Saya adalah Fangirl Kpop (only army). Kecintaan saya terhadap BTS membuat saya banyak
terinspirasi, mungkin ada yang sama?

Agama saya adalah kristen protestan. Saya masih anak SMA yang berusaha berkarya.
Semoga kalian terhibur, terima kasih sudah menyempatkan membaca. Apabila ada kata-kata
yang salah mohon maaf.

WIFE KIM TAEHYUNG (HALU)

BLURB
Jadi orang polos susah yah, apalagi nggak peka'an kaya Kim Taera. Pakaiannya seksi, Body
Goals pula hingga membuat Boss barunya menahan nafsu tanpa Ia ketahui. Taera adalah
gadis 20 tahun yang mampu membuat Park Jungkook terpikat dalam diam.

Siapa yang tidak mengenal Park Jungkook, si CEO muda yang tampan dan kaya raya, tapi
sangat salah jika kalian mengira Ia memiliki kekasih yang cantik dan modis, pria ini amat
dingin sedingin es bahkan jika ada lebih dingin dari itu! Jarang senyum, jutek, galak, gengsi
tinggi, tapi ganteng begitulah dia. Banyak wanita yang terpikat olehnya namun sayang, sikap
dinginnya membuatnya sulit memiliki kekasih.

Pertemuan pertama mereka membuat keduanya terpikat satu sama lain namun tak mampu
untuk diungkapkan.

Sikap gengsi yang tinggi membuat Park Jungkook merasa tersiksa. Ia menyukai Taera Si
Sekretaris barunya namun Ia tak mampu mengungkapkannya.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya, mari kita simak ceritanya.

Anda mungkin juga menyukai