Anda di halaman 1dari 6

HURT ME

“Aghs-Yakk what are you doing?” kesalku pada diriku sendiri,


Kutatap diriku lekat dari pantulan cermin, ku hembuskan napas beratku “Huffttt“.
“Gue capek”
“Aku capek”
“Saya capek”
kudengar suara-suara itu lagi, suara yang sangat muak tuk ku dengar.
“Bisa diem ga sih kalian?!” emosiku yang tak terkendali membuatku meninju kaca didepanku,
Tetesan darah dari buku jari membuatku sedikit merasa lega. Pelampiasan? Mungkin itu ungkapan
yang cocok saat ini pada diriku, merasa beban dipundak begitu berat, ingin menangis dan menyerah
dengan segalanya, tapi.. ada impian yang harus di gapai bukan? Berbica tentang impian, rasanya
sangat bullshit.
Ketika ku merasakan air mata lolos keluar, aku memutuskan untuk keluar dari kamar mandi, tak ingin
rasanya aku melihat pantulan diriku yang begitu lemah, kuusap air mataku, dada sesak yang
kurasakan membuatku terisak, menenggelam kan diri kedalam selimut mungkin satu satu nya cara
yang bisa membuatku merasa lega, menangis yahh akhirnya aku tidak bisa menahan tangisan yang
sangat menyiksa itu.
“lu tu lemah, ga usah sok kuat”
Kalimat yang keluar dari mulutku sendiri, Lelah sudah rasanya hingga tak kusadari aku sudah berada
di dunia mimpi.
__________
Keesokan harinya ku terbangun dengan mata bengkak, melihat jam menunjukkan pukul 07.00 wib
membuatku ku mengumpat “Shittt gue bakal telat lagi” langsung ku bangkit memutuskan tuk segera
membersihkan diri bersiap siap dan segera pergi.
Akhirnya setelah 15 menit perjalanan menggunakan taxi, aku langsung berlari ke gedung bertingkat di
seberang jalan setelah membayar uang taxi tentunya. Dengan tergesa-gesa aku tak sadar menabrak
seseorang.
“m-mmaaf ga sengaja” ucapku dengan sedikit menahan rasa sakit di pundakku.
Sosok didepanku hanya tersenyum ramah, membuatku merasa semakin bersalah karena aku melihat
berkas-berkas yang ia bawa berantakan.
“iya,ga papa” ucapnya dengan nada lembut.
Tak butuh waktu lama aku langsung membantu mengambil berkas-berkas yang berserakan miliknya.
“Bangsattt gue bakal kena omel lagi, huftt” batinku setelah melihat jam di tanganku.
“Btw maaf ga sengaja, gue duluan ya” ucapku sambil berlari setelah memberikan berkas miliknya.

Melihat antrian lift yang banyak, ku memutuskan tuk langsung berlari ke tangga darurat, menaiki satu
persatu tangga hingga ke lantai 10 rasanya sangat melelahkan. Setelah sampai di ujung pintu tanga
darurat ku bertemu sosok yang aku hindari belakangan ini.
“Sialan kenapa haruss ketemu lu sih” batinku,
“ Hay Jisoo” Sapaan singkat yang diutarakan oleh sosok didepanku.
“ Ohh hayy Jaehyun” jawabku dengan sedikit senyum yang ku paksaan.
Seketika suasana menjadi hening dan canggung, tak ingin suasana canggung ini semakin membuatku
tersiksa, aku memutuskan untuk pergi, aku tau jaehyun ingin berbicara denganku, tapi karena ada
meeting penting, aku tak mempedulikan jaehyun yang memangil namaku berkali kali “ Jisso shi..”
ucapnya. Sejujurnya aku mendengarkan tapi aku tak bisa berlama lama dan memutuskan pergi
keruangan yang sangatku benci.
Cklekk
Suara pintu terbuka, “Selamat pagi semua, maaf saya terlambat” dengan wajah merasa bersalah dan
badan membungkuk untuk mengambarkan rasa bersalahku. Sudah kuduga boss ku memandangiku
dengan tatapan mengintimindasi, membuatku meneguk air liur ku sendiri.
“Terlambat lagi ya?, setelah meeting selesai kau keruangan saya” dengan nada tegas bos ku bersuara.
Setelah dipersilahkan duduk untuk melanjutkan meeting, aku berusaha semaksimal mungkin untuk
mempresentasikan proyek yang aku tangani.
Meeting yang membuatku takut karena tekanan batin yang kurasakan akhirnya selesai.
“ Jissoo ikuti saya” ucap bos ku
________
Disini jiso berada, ruangan dengan dominasi warna hitam dan abu-abu, yah tentu saja ruangan bos
nya.
“ Jisoo kenapa kau terlambat lagi?, bukankah proyek ini sangat penting? Kenapa kau selalu seperti
ini?” tanya bosku
“M-mmaf bos a-aaku terlambat lagi, aku menyesal” ucapku dengan kepala menunduk merasa bersalah
“Sooyaa sudahku bilang jika kita hanya berdua jangan memangilku dengan bos” ucap lelaki berada di
depanku
“b-bbaik b-bos, emmm maksudku taehyung” ucapku sambil mengangkat kepalaku yang tertunduk
Jisoo adalah sahabat taehyung sejak masih SMA mereka berteman dengan baik bahkan sangat baik,
namun karena ada masa depan yang harus digapai dua sahabat ini berpisah untuk melanjutkan study,
taehyung yang memutuskan untuk berkuliah di luar negri dan jisoo yang memutuskan untuk kuliah di
tempat kelahirannya.
Taehyung mendekat kearah jisoo dan langsung memeluk erat jisoo, jisoo hanya bisa mematung.
“Taehyung shii apa yang kau lakukan”
“Sooya biarkan sebentar aku memelukmu”
-BERSAMBUNG-

HAY INI CERITA AMBURADUL DAN RANDOM MAYBE AGAGAG, JADII ADA APA SIH
DENGAN KEHIDUPAN JISOO?
Setelah memeluk tubuh ringkih jisoo, taehyung memutuskan untuk mengajak jisoo makan siang
bersama, mereka sekarang berada di sebuah restoran di dekat kantor
“Sooya bagaimana kabar 3 temanmu?” tanya taehyung sambil memotong daging yang siap dia
santap.
“hah?” jawab jisoo
“mm maksudku mereka ber tiga yang selalu bersama dengan dirimu” jelas taehyung sambil menatap
mata jisoo
Sepertinya taehyung mengetahui rahasia besar jisoo, bagaimana tidak, 3 tahun bersama, taehyung
menyadari sesuatu, ada hal yang spesial dari jisoo.
“apakah mereka baik baik saja sooya?” tanya taehyung
“ iya mereka baik-baik saja, kadang mereka suka menganggu ku, aku sangat tidak suka” jawab jisoo
dengan nada kesal.
“ syukurlah jika kalian baik-baik saja, hmm… sooya shi kurasa ibuku akan senang jika bertemu mu
denganmu lagi, bagaimana besok malam kau ikut makan malam bersama keluarga besarku, kebetulan
ada sesuatu yang ingin kubicarakan”
“tae aku tak yakin bisa datang, semoga aku baik-baik saja besok malam, dan kuharap 3 temanku ini
tidak usil mengangguku”
“aku harap begitu sooya, aku sangat senang jika kau bisa datang, ibuku pasti sangat merindukanmu”
Setelah berbincang-bincang dan menghabiskan makan siang, mereka memutuskan untuk kembali ke
kantor dan menyelesaikan tugas mereka masing masing.
_______
Jisoo saat ini masih berkutik dengan layar komputer di depannya, tanpa ia sadari ada sosok yang
selalu mengamatinya, dilihat jam di tangannya “ya ampun ini sudah jam 11.00 malam, kapan
pekerjaan ini akan selesai?!?!” kesal jisoo.
“chu mau main, chu sangat bosan, hmm apa yang harus chu mainkan hari ini?”
Chu keluar ruangan yang membosankan dan berlarian sambil menghamburkan beberapa kertas
bertumpuk sambil melompat-lompat
“ini sangatt menyenangkan” ucap chu sambil tersenyum sumringah
“ ssatuu, dduuaa, tigaaa, emmpat” chu yang berjalan dari meja satu ke meja lainnya, chu sangat
kesenangan hinga ia bertepuk tangan setelah sampai di ujung meja
“ bagaimana kalo chu main petak umpet bersama tae? Apa taetae sudah pulang?” chu berlari
keruangan taehyung dengan berjinjit seperti maling agar tidak terdengar suara langkah kaki, chu
berniat untuk mengagetkan tae.
______
Taehyung yang sedang bersiap untuk pulang, dikagetkan oleh suara teriakan seorang wanita,
“ Sooyaa?!, apakah itu kau?” sambil membawa tas kerjanya taehyung keluar ruangannya, pertama
yang taehyung lihat adalah ruangan yang sepi dan berantakan, tak ada seorangpun “bukankah tadi
sooya belum pulang? Kenapa sepi sekali?” batin taehyung.
“Sstttt jicuu bisakah kau diam? Aku masih ingin bermain bersama tae tae” rengek chu dengan nada
sedihnya.
“Ituu tae taee hihihi aku akan membuat tae tae terkejut, ssatu dduaa ttigaa, BAAAA!!!”
Taehyung terkejut melompat dan sekarang taehyung sedang berada di atas kursi
“Yaakkk Sooyaa apa yang kau lakukan?! Kau membuatku ketakutan dan terkejut”
“ Hahahaha taetae ketakutan” tawa chu sambil memegang perutnya yang sakit karena ketawa,
“taetae?” batin taehyung
“Sooya?” tanya taehyung
“Sooya lagi tertidur sstt jangan ganggu dia, nanti terbangun chuu ga bisa main lagi” jawab chu sambil
menempelkan satu jarinya di bibir taehyung
Seketika taehyung tau jika yang sedang diajak bicara adalah chu bukan sooya,
“Chu? Aaaa baiklah, chu sedang bermain ya? Apakah menyenangkan?” tanya taehyung sambil
memegang pipi chu yang mengemaskan
“ya benar tae, apakah tae ingin bermain bersama chu?”
“chu ingin main apa?” tanya taehyung sambil mengikuti nada anak kecil
“hmmm chuu tadi mau main petak umpet tapi ga asik kalo sama tae berdua, gimana kalo tae gendong
chu muterin ruangan ini?”
“chuu bukankah ini sudah malam? Chu tidak kelelahan kah?” ucap taehyung yang shock dengan
permintaan chu, bukan berarti taehyung lemah, tapi taehyung sangat kelelahan bekerja dari pagi
sampai malam, tak ada waktu untuk mengistirahatkan badannya, tentu saja taehyung terkejut dengan
permintaan chu di depannya ini.
“taetae ga asikk, chu ngambek sama taetae” kesal chu sambil memelorotkan bibir bawahnya
“gemas” batin taehyung
“ taeee chuu takutt jizu akan datang” dengan nada dan raut wajah khawatir chu bersembunyi di
belakang taehyung.
Taehyung merasa ada beban di belakang badannya, “ chu? Apa yang kau lakukan?” tanya taehyung
sambil memegang chu yang ada dibelakangnya, sepertinya chu tertidur?
Sambil membalikan badannya, taehyung mengendong sooya ke ruangannya, terdapat 1 kamar
diruangan taehyung, taehyung menaruh tubuh sooya dengan hati-hati. Setelah itu taehyung akan
meninggalkan kamar, namun tangannya di ganggam oleh sooya.
“Taehyung jangan pergi, aku takut” sambil terisak sooya memohon taehyung untuk tinggal
bersamanya.

____
Kringg Kringg Kringgg
Suara Alarm berbunyi, Jisoo terbangun, kalian tau apa yang jisoo lakukan pertama kali saat membuka
matanya?,
“TAEHYUNGG APA YANG KAU LAKUKAN” teriak jisoo sambil menendang badan taehyung
hingga terjatuh dari kasur empuknya.
Jisoo meraba badannya dan memastikan tidak terjadi apa-apa padanya dan taehyung semalaman,
bagaimana jisoo tidak khawatir, bangun tidur dengan keadaan taehyung yang sedang memeluknya,
mereka saling berhadapan, membuat jisoo terkejut saat membuka mata pertama kali.
“YAK JISOO APA YANG KAU LAKUKAN” rintihan taehyung setelah merasa badannya sakit
karena ditendang jisoo sampai terjatuh. Taehyung bangkit dan mendudukan diri dikasur, melihat
jisoo dengan tatapan jahil setelah melihat tingkah jisoo yang khawatir.
“Taehyung shi kau tidak melakukan apappun padaku kan-n” ucap jisoo sambil memegang seluruh
badannya
Terbesit rasa usil taehyung kepada jisoo “Semalam kita melakukan sesuatu yang PANAS”
“APA?!?! Bagaimana kalo aku hamil?! Hah Taehyunggg apakah semalam kita benar-benar
melakukan sesuatu?” tanya jisoo dengan wajah sangat sayu
“HAHAHAHAHA kau memang tidak pernah berubah jisoo sejak SMA kau memang sudah bodoh,
sekarang pun masih saja bodoh” dengan tawanya taehyung berucap.
“yak apa yang kau maksud? Hah? Aku bodoh?” jawab jisoo kesal sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Jika kita melakukan sesuatu yang PANAS tentu saja kita tidak akan menggunakan baju yang masih
lengkap” ucap taehyung sambil menyentil kepala jisoo.
“aw sakit tae” rintihan jisoo
____
Setelah drama pagi ini, Jisoo memutuskan untuk keluar dari ruangan taehyung, tak di sangka jaehyun
datang pagi, ia terkejut karena suasana kantor yang berantakan, kalian tau kan kekacauan ini ulah
siapa,
“Pagi Jisoo” sapa jaehyun ramah dengan senyum manisnya sambil membawa tas kerjanya yang masih
di tenteng
“Pagi Jaehyun” sapa jisoo
“yak jaehyun kau yang memberantakkan kantor ini?!?! Apa kau sudah gila? Kurasa kau memang
sudah gila” ucap jisoo dengan nada percaya dirinya.
“hah? Maksudmu apa jis?” jawab jaehyun binggung
Taehyung pun keluar setelah mendengarkan keributan di depan pintu ruangannya,
“Jisoo ada apa? Kenapa kau tidak bisa diam?” kesal taehyung
“Taehyungg lihatlah kantormu sekarang sudah menjadi kapal pecah” jawab jisoo
“ Jisoo shi bukankah semalam kau yang memberantakkan kantorku” jawab taehyung dengan nada
kesal
Jisoo kebingungan, ia tidak ingat apapun semalam apa yang terjadi.
“Jisoo aku tidak tau apa-apa tapi kau menuduhku melakukan perbuatan yang tidak aku lakukan” keluh
jaehyun
“yakk m-maafkan aku jaehyun hehehe” ucap jisoo dengan sangat malu
Setelah taehyung menyuruh beberapa bawahannya yang sudah ada di kantor untuk piket bersama
membersihkan kekacauan yang jisoo buat, taehyung memutuskan untuk pulang membersihkan diri,
karena ia tidak membawa baju ganti dan tiba tiba harus menginap di kantor bersama jisoo.
Jisoo yang ingin menyusul taehyung untuk pulang, ditahan oleh jaehyun “ Jisoo kita perlu bicara”
ucap jaehyun dengan nada memohon sambil menahan tanggan jisoo agar tidak pergi.
“Bukankah urusan kita sudah selesai jaehyun?” jawab jisoo dengan nada datarnya,
“Ya tuhan aku sangat membenci ini, kenapa jantungku berdebar cepat” batin jisoo
“Bisakah jam makan siang kita berbicara di restoran favorit kita, aku perlu menjelaskan sesuatu
padamu” minta jaehyun kepada jisoo
Sambil melepas tangan jaehyun yang menahannya jisoo terpaksa mengiyakan keinginan jaehyun
dengan anggukan, dan memutuskan untuk langsung pergi ke apartemennya.
______

Jam Makan Siang


Jisoo yang sudah menunggu jaehyun 20 menit di restoran mengeluh “ laki-laki brengsek itu benar-
benar tidak pernah berubah”
baiklah akan aku jelaskan sedikit tentang hubungan jisoo dengan jaehyun, mereka adalah sepasang
kekasih, jisoo bertemu jaehyun sejak kuliah, mereka sekelas, kedekatan mereka menimbulkan buih-
buih cinta, dan mereka memutuskan untuk berpacaran. Kurasa saat ini sepasang kekasih ini sedang
ada masalah.
“Jisoo maafkan aku, kau pasti sudah menunggu lama” ucap jaehyun menatap jisoo didepannya
“20 menit kau menghabiskan waktuku dengan sia-sia brengsek” jawab jisoo dengan mata memincing
“Cepat bicara aku tidak punya banyak waktu”
“Jisoo ya” keluh jaehyun sambil mendudukan dirinya di kursi.
Dengan wajah tidak bersahabat karena waktunya di buang sia-sia oleh jaehyun jisoo hanya
mendengus kesal
“b-baiklah, jadi aku hanya ingin kita mengakhiri hubungan ini dengan baik-baik, kau tau aku
dijodohkan orang tuaku, aku tidak bisa menolak, karena ini adalah permintaan kakekku, maafkan aku
jisoo”
“Kau memang Brengsek jaehyun, Kalau tau kau akan di jodohkan kenapa kau tetap memaksaku untuk
menjadi pacarmu, BRENGSEK”
“a-aku sangat mencintaimu jisoo sungguh, tapi aku tidak bisa melakukan apapun saat ini, maafkan
aku dan kau kadang berperilaku aneh, seperti orang lain, aku tidak memahaminya” sesal jaehyun
Dengan emosi jisoo mendobrak meja di depannya “kau memang Brengsek, kenapa kau malah
menyalahkanku?!” jisoo yang sudah muak memutuskan untuk langsung pergi meninggalkan jaehyun.

____

Anda mungkin juga menyukai