Anda di halaman 1dari 7

Jurnal

Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937


Vol. 7 No 2, 2019

Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Wisatawan Di Pasar Seni Sukawati
Kabupaten Gianyar
Andreas Agung Riantra a, 1, Made Sukana a, 2
1andreriantra5@gmail.com, 2madesukana@unud.ac.id
a Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata,Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia

Abstract
The research is conducted to find out how the condition of the store atmosphere in Sukawati Art Market and
to find out the influence of store atmosphere towards tourists’ purchase intention in Sukawati Art Market. The
methods used in this research is descriptive quantitative.The samples are determined by the slovin formula, as many
as 100 out of 75,000 population. Data are collected through observation, questionnaires, literature studies, and visual
materials. Data are analyzed by multiple linear regression, hypothesis testing using t test and F test.
The result of the research shows that partially store general interior significantly influence tourists’ buying
interest in Sukawati Art Market as the t test score is bigger than t table score 1,988 which is the t score is 2,135. Also
store general exterior significantly influence tourist’s buying interest as the t test score is 3,138. Simultaneously, both
store and general interior are significantly influence tourists’ buying interest in Sukawati Art Market as the f test
score is 15,700.

Keywords : Store Atmosphere, Tourist Buying Interest, Sukawati Art Market, Traditional Art Market


I. PENDAHULUAN Berkembangnya arus modernisasi dan
Ketika melakukan perjalanan wisata teknologi, membuat pasar oleh-oleh tradisional
biasanya para wisatawan membeli sebuah ini semakin tergerus eksistensinya, karena
cenderamata dari destinasi yang dikunjunginya, kurangnya pemberitaan atau promosi yang
sebuah barang sebagai simbol untuk dikenang semestinya harus di dukung penuh lalu
ketika sudah kembali ke daerah asalnya, digencarkan oleh pemerintah daerah. Tak lain
biasanya berbentuk seperti pakaian, alat dan tak bukan salah satu alasan dan sebab
tradisional, lukisan dan ukiran. Umumnya para penurunan eksistensi pasar tardisional adalah
wisatawan membeli cenderamata di pasar karena makin banyak, menjamur, dan
umum, seperti pasar seni tradisional. maraknya pasar oleh-oleh modern. Mereka
Besar potensi dan produktivitas dari menawarkan barang atau produk yang sama
masyarakat dalam menghasilkan suatu karya dan mirip dengan pasar oleh-oleh tradisional
seni di Bali ini menjadikan banyaknya produk namun dijual dalam lokasi dan tempat yang
seni yang diproduksi untuk diperjual belikan di lebih nyaman, pelayanan yang modern.
sebuah pasar seni, yang pada akhirnya Berdasarkan kajian dari Tim SMERU Research
menghasilkan ketertarikan dari para wisatawan Institute (2007) “keberadaan dari pasar
untuk membeli produk-produk lokal. Oleh modern dapat menurunkan jumlah pembeli di
sebab itu pasar tradisional harus terus pasar tradisional” (Suryadarma, et.al).
dipertahankan, karena sesungguhnya di dalam Pasar cenderamata modern ini biasanya
pasar tradisional ada suatu ciri khas dan punya banyak keunggulan, seperti misalnya
keunikan yang bisa ditawarkan kepada dalam bagian tata ruang, lokasinya, bagian
wisatawan. dalamnya, dibuat lebih nyaman bagi para
Sebuah pasar biasanya digunakan secara wisatawan, ada pengharum ruangan, pendingin
umum untuk tempat jual beli barang-barang ruangan dan lainnya. Kesemuanya itu biasa
atau kebutuhan, namun lebih khusus dan disebut suasana toko yang lebih nyaman.
menarik lagi, di dalamnya juga ada sejarah Efeknya pada pasar cenderamata atau oleh-oleh
panjang yang sebetulnya unik untuk digali, hal seni tradisonal yakni sedikitnya jumlah
ini sebetulnya bisa dijadikan sebuah daya tarik wisatawan yang hadir dan datang untuk
tersendiri khususnya di destinasi wisata seperti bertransaksi, karena kebanyakan telah beralih
Bali. Selain itu banyak pedagang kecil yang ke tempat cenderamata yang jauh lebih
menggantungkan hidupnya di dalam pasar modern.
tradisional sebagai pedagang, dan harus Pasar Seni Sukawati dikenal sebagai sebuah
disejahterakan. pasar seni tradisional yang sangat populer di

288

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

Bali. Pasar Seni Sukawati terkenal dengan “wisatawan adalah orang yang berkunjung ke
pusat oleh-oleh tradisional yang menyediakan suatu tempat dengan durasi waktu lebih dari
banyak cenderamata lalu pakaian-pakaian satu hari atau 24 jam. Apabila di bawah itu
seperti kaos barong, selain itu mainan anak, tak maka hanya disebut pengunjung biasa.”
lupa juga ada tempat makan di sepanjang jalan
di sisi pasar. Apabila dibandingkan antara pasar III.METODE PENELITIAN
seni sukawati dengan pusat cenderamata atau Dilakukan di Pasar Seni Sukawati,
oleh-oleh modern, terdapat suasana pasar yang merupakan pusat oleh-oleh dan kesenian
cukup lumayan berbeda, dimana pasar tradisional Bali. Jumlah pedagang berdasarkan
sukawati masih sangat kental ornamen data kantor Pasar Seni Sukawati berjumlah 897
tradisional nan sederhana, suasana bali yang pedagang yang berada di dalam gedung, dan 59
kuat, pedagang lokal yang berkarakter, tapi pedagang di luar gedung.
dengan fasiltas yang kalah nyaman dibanding Menggunakan data kualitatif berupa
pusat oleh-oleh modern. deskripsi hasil observasi di Pasar Seni Sukawati
Dari kedua jenis pasar atau pusat oleh-oleh tentang store atmosphere. Lalu deskripsi hasil
tersebut, memiliki store atmosphere yang pengisian kuesioner oleh wisatawan, dan
berbeda. Dari uraian diatas, menarik deskripsi tentang hasil uji hipotesis. Selnjutnya
untuk diteliti Pasar seni Sukawati sebagai pasar Data berupa data jumlah pedagang di Pasar
tradisional ditengah banyaknya pasar seni Seni Sukawati, persentase jawaban responden.
modern yakni, apakah Store Atmosphere-nya Sumber data primer berupa observasi
berpengaruh terhadap minat beli wisatawan. langsung ke lapangan dan hasil penyebaran
kuesioner kepada wisatawan di Pasar Seni
II. TINJAUAN PUSTAKA Sukawati. Sumber data sekunder berupa
Telaah penelitian sebelumnya sangat dokumen dari kantor Pasar Seni Sukawati
penting dilakukan untuk membandingkan berupa Profil Pasar Seni Sukawati yang berisi
antara penelitan sebelumnya terhadap jumlah pedagang, jumlah kunjungan wisatawan,
penelitian ini berdasarkan fokus penelitian. struktur organisasi dan sejarah Pasar Seni
yang diakhir akan menjadi patokan serta Sukawati.
menghindari penelitian ganda, selain itu untuk Pengumpulan data yang dilakukan
mengetahui apa keunggulan dari penelitian dengancara observasi, kuesioner, dan
yang sekarang dilakukan dibandingkan dengan dokumentasi. Observasi dilakukan untuk
penelitian yang sudah ada. Penelitian yang mencari tahu atau untuk mengetahui kondisi
pertama oleh Meldarianda dan Lisan S tahun pasar seni sukawati, agar dapat
2010, dengan judul “Pengaruh Store mengidentifikasi suasana pasarnya, bagaimana
Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen kondisi atau rupa bagian dalam pasar dan
Pada Resort Café Atmosphere Bandung” yang bagian luar pasar. sehingga nantinya data dapat
punya kemiripan fokus di store atmosphere dideskripsikan dengan data yang sesuai di
namun berbeda lokasi. lapangan. Lalu kuesioner dilakukan untuk
Penelitian ini menggunakan konsep – mencari tahu tanggapan para wisatawan terkait
konsep sebagai landasan, adapun diantaranya dengan fokus penelitian yaitu store atmosphere
yaitu konsep pengaruh dari Surakhmad tahun terhadap minat beli wisatawan, hasilnya data
1982, yang digunakan sebagai landasan akan diolah dengan bantuan program spss
pengertian tentang pengaruh, agar tidak ada untuk kemudian dianalisis pengaruhnya secara
salah arti pada definisi tentang pengaruh. deskripstif. Dan dokumentasi digunakan untuk
Selanjutnya konsep store atmosphere oleh Levy bukti pendukung dalam bentuk visual seperti
and Weitz (2001) digunakan untuk gambar suasana pasar (store atmosphere) pada
menganalisis pasar seni sukawati dengan cara bagian luar dan dalamnya. yang mana adalah
mendeskripsikan tentang suasana pasar. hasil dari observasi, penyebaran angket
Lalu konsep minat beli, oleh Kotler (2005). kuesioner
Diaplikasikan untuk membuat analisis serta 3.1 Deskripsi Asal Responden
deskripsi minat beli wisatawan di pasar seni Seluruh responden berasal dari Indonesia
Sukawati. Dan ada Konsep wisatawan, yang tersebar dari berbagai wilayah atau
berdasarkan World Tourism Organization, 2010 provinsi yang ada di tanah air. Responden yang

289

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

berasal dari Jabodetabek adalah yang terbanyak puluh tiga) pedagang, dan para pedagang
dengan total responden sebanyak 31 atau 31%, senggol berjumlah 37 (Tiga puluh tujuh)
lalu diikuti dengan yang berasal dari Jawa pedagang.
Timur sebanyak 30 responden atau 30%,
setelah itu dari Makassar sebanyak 13 4.2 Suasana Pasar (Store Atmosphere)
responden atau 13%, lalu dari Kalimantan 4.2.1 Keadaan Bagian Luar (Outstore
sebanyak 8 responden atau 8%, setelah itu ada Atmosphere) Pasar Seni Sukawati
dari NTT sebanyak 4 responden atau 4%, lalu a. Bagian Depan Pasar
dari jawa tengah sebanyak 3 responden atau Pada Pasar Seni Sukwati, bagian muka
3%, dan terakhir ada yang berasal dari Papua, toko terlihat sangat khas budaya Bali yang
Riau, Sumbawa, Medan, Lampung, Kupang, merupakan suatu keunikan bagi wisatawan,
Sulawesi dengan masing – masing 1 responden. dengan berdirinya pura tepat di depan Pasar
3.2 Teknik Analisis Data Seni Sukawati, lalu ada sepasang patung dibalut
Analisis data pada penelitian ini memakai dengan kain poleng khas Bali di sebelah kanan –
teknik deskriptif kuantitatif. Diawali dengan kiri jalan masuk seakan-akan menyambut para
membagikan angket, lalu melaksanakan uji wisatawan, papan nama yang bertuliskan
kuesioner, kemudian uji regresi linier. “selamat datang di Pasar Seni Sukawati”
Setelah mendapatkan data hasil pengisian berwarna putih dengan ukuran tulisan yang
kuesioner, peneliti membuat rekap atau report besar terpampang di dinding luar (exterior),
hasil penyebaran kuesioner dengan cara meng- membuat Pasar Seni Sukawati mudah dikenali
input atau memasukan data ke dalam aplikasi b. Pintu Masuk (entrance)
program spss. Setelah peneliti memasukan Pada Pasar Seni Sukawati terdapat 3 blok
hasil kuesioner, selanjutnya peneliti melakukan bagian yakni blok A dan blok B, dan C masing-
olah data dengan menggunakan aplikasi masing blok memiliki pintu masuk, Pintu masuk
program spss. Pasar Seni Sukawati pada blok B cukup unik
karena dilengkapi dengan pahatan patung
disebelah kanan-kiri jalan pintu masuk, dengan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
lebar jalan pintu masuk kurang lebih satu
4.1 Gambaran Umum Pasar Seni Sukawati
meter.
Luas area tanah Pasar Seni Sukawati
c. Tampilan Jendela (Display Window)
sesuai dengan Pajak Bumi dan Bangunan Tahun
Pada Pasar Seni Sukawati, tampilan
2010 adalah seluas 2.300m2, sedangkan Luas
jendela masing-masing toko pedagang luarnya
bangunan yang dimiliki Pasar Seni Sukawati
langsung digunakan untuk meletakkan dan
adalah seluas 2.103m2.
menyusun barang dagangan lalu di atur
Setelah itu, jumlah pedagang di Pasar Seni
sedemikian rupa untuk menarik pembeli,
Sukawati totalnya berjumlah 897 (Delapan
terlihat juga jendela pada bangunan Pasar Seni
ratus Sembilan puluh tujuh), yang terbagi
Sukawati, namun tidak digunakan untuk
menjadi dua bagian yaitu yang berada di dalam
mendisplay barang agar terlihat dari luar.
gedung Blok A, B, C, kemudaian yang berada di
luar gedung. Dengan total jumlah pasar atau los d. Tinggi dan Ukuran Gedung (Height and
di dalam gedung berjumlah 778 (Tujuh ratus Size Building)
tujuh puluh delapan) pedagang. dengan rincian Tinggi dan ukuran gedung pada Pasar
168 (Seratus enam puluh delapan) pedagang Seni Sukawati terlihat tidak terlalu tinggi
berada di Blok A lantai 1 dan 2, lalu 210 (Dua Karena mengacu pada aturan budaya di Bali
ratus sepuluh) pedagang di Blok B lantai 1, bahwasanya tinggi bangunan tidak boleh
kemudian 201 (Dua ratus satu) pedagang pada melebihi tinggi pohon kelapa, lalu untuk ukuran
Blok B lantai 2, dan 199 (Seratus Sembilan gedung cukup besar karena di dalamnya
puluh Sembilan) pedagang di Blok C lantai 1 menampung puluhan bahkan ratusan
dan 2. pedagang. Langit-langit gedung pasar Seni
Lalu para pedagang yang berada di luar Sukawati terlihat tinggi, membuat kesan
gedung berjumlah total 59 (Lima puluh ruangan seolah-olah menjadi lebih besar.
Sembilan) pedagang. Dengan rincian yang e. Keunikan (Uniquenes)
memiliki kios di luar gedung bejumlah 23 (Dua

290

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

Desain bangunan Pasar Seni Sukawati b. Warna dan Pecahayaan (Color and
terlihat Klasik atau terkesan tua namun juga Lightening)
kokoh, hal terebut menjadi suatu keunikan Di dalam Pasar Seni Sukawati, tidak
tersendiri bagi Pasar Seni Sukawati karena tipe terdapat lampu utama yang besar untuk
desain bangunan yang klasik bisa seolah-olah menerangi seluruh ruangan pasar, melainkan di
menggambarkan citra dari Pasar Seni Sukawati dalam Pasar Seni Sukawati, tiap pedagang
sendiri, yakni sebuah pasar seni tradisional memasang lampu sendiri-sendiri pada area
dengan nilai sejarah, budaya dan heritage yang dagangannya, rata – rata pedagang memasang
tinggi, selain itu, pada bangunan terdapat lampu berwarna putih dan bohlam kuning, ada
ukiran atau ornament khas Bali, dan ditambah yang pencahayaannya terang, ada juga yang
dengan pura yang kokoh berdiri di depan Pasar terkesan redup atau kurang terang.
Seni Sukawati menambah keunikan dari Pasar c. Aroma dan Musik (Scent and Sound)
Seni Sukawati ketika dilihat dari luar. Pada Pasar Seni Sukawati, tidak terdapat
f. Lingkungan Sekitar (Surrounding Area) musik yang diputar. Namun pada aspek aroma,
Keadaan lingkungan sekitar Pasar Seni di dalam pasar Seni Sukawati tercium aroma
Sukawati terbilang cukup ramai dikarenakan di bahan pakaian atau tekstil, dan yang menarik
sekitar Pasar Seni Sukawati juga banyak adalah aroma dupa yang dibakar pedagang
pedagang di pinggir jalan yang menjajakan ketika bersembahyang. Hal tersebut
produknya, lalu tepat disebelah Pasar Seni memberikan suasana yang kuat tentang budaya
Sukawati terdapat Pasar Umum Sukawati, yang Bali yang mayoritas penduduknya beragama
mana diperuntukkan untuk umum tapi Hindu, yang mungkin tidak mereka dapati
mayoritas adalah warga sekitar atau orang- ketika mengunjungi pasar di daerah asal
orang Bali yang bukan wisatawan yang datang, wisatawan.
karena memang diperuntukkan untuk d. Penempatan (Fixture)
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat lokal Penempatan produk di Pasar Seni
sehari-hari seperti sembako, buah-buahan, Sukawati tergantung pada para pedagang
bahan makanan, seperti pasar-pasar umum masing-masing. Umumnya para pedagang
lainnya. menempatkan produk-produk utama mereka di
bagian paling depan toko mereka. Sehingga
g. Tempat Parkir (Parking Area)
ketika calon pembeli datang maka akan
Tempat Parkir terbilang cukup luas,
langsung tertuju pada produk utama yang ingin
penempatan tempat parkir dibagi dua yakni
mereka jual.
untuk motor dan untuk mobil, keduanya
memiliki jarak yang sangat dekat dengan Pasar e. Tekstur Dinding (Wall Texture)
Seni Sukawati. untuk motor roda dua lokasi Pada kasus di Pasar Seni Sukawati
parkir terletak disebelah Pasar Seni Sukawati, seluruh ruangan di dalam pasar tidak terdapat
tepat di kedua sisi jalan. Sedangkan untuk hiasan di dinding, di karenakan setiap sisi pasar
mobil roda empat lokasi parkir terletak di telah digunakan oleh para pedagang untuk
depan atau di halaman blok B dari Pasar Seni menjajakan produk yang mereka jual. Jadi, yang
Sukawati, untuk parkir Mobil juga cukup luas, terlihat hanyalah area dagang masing-masing
bisa menampung mobil Bus pariwisata dan pedagang.
mini bus. f. Suhu Udara (Temperature)
4.2.2 Keadaan Bagian Dalam (Instore Dalam Pasar Seni Sukawati, suhu ruangan
Atmosphere) Pasar Seni Sukawati terasa cukup panas karena mayoritas ruangan
a. Lantai (Flooring) diisi oleh para pedagang dan dagangannya serta
Lantai pada pasar Seni Sukawati para pengunjung yang datang ke Pasar Seni
berbentuk persegi dan tidak terlalu besar, dan Sukawati. Dan tidak terdapat pendingin
berwarna merah, lantai di Pasar Seni Sukawati ruangan seperti kipas angin berukuran besar
bukan berjenis keramik, melainkan jenis ataupun Air Conditioner. Pendingin ruangan
terakota yang berbahan dasar tanah liat. Jenis seperti kipas angin hanya digunakan pedagang
lantai ini membuat Pasar terlihat vintage, atau untuk area dagang mereka sendiri.
terkesan seperti bangunan tua, alami, dan g. Penempatan Produk yang Tidak Normal
klasik. (Dead Area)

291

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

Pada Pasar Seni Sukawati, terdapat m. Arus lalu lalang (Traffic Flow)
produk yang dijajakan pada beberapa titik dead Arus lalu lalang pada Pasar Seni
area seperti pintu masuk, toilet dan sudut Sukawati adalah berpola memutar atau disebut
ruangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya loop/racentrack layout, dimana terdiri dari
pedagang dan produk yang dijual oleh para pintu masuk utama, lalu mengelilingi seluruh
pedagang yang ada di Pasar Seni Sukawati. ruangan yang berbentuk persegi lalu kembali
h. Lebar Gang (Width of Aisles) lagi ke pintu masuk. Pola ini memungkinkan
Pada Pasar Seni Sukawati lebar gang wisatawan untuk menjangkau seluruh ruangan
untuk wisawatan berjalan mengelilingi pasar sehingga setiap pedagang memiliki kesempatan
tebilang cukup sempit kurang lebih lebar gang yang sama untuk menjajakan produknya.
1.5 meter persegi antara pedagang satu dengan n. Alokasi tempat
pedagang lainnya. Di dalam Pasar Seni Sukawati
i. Pedagang pengalokasian ruangan ini hampir sama untuk
Di Pasar Seni Sukawati, para pedagang semua pedagang, yakni ruangan untuk penjual
sopan dan ramah, serta cepat tanggap ketika menjadi satu dengan ruangan penjualan, untuk
wisatawan membutuhkan sesuatu atau terkait pembeli atau pelanggan disediakan di depan
dengan produk. Namun disamping itu, para toko atau pada jalan tempat berlalu – lalang.
pedagang terlalu bersemangat menawarkan o. Dekorasi
produknya kepada wisatawan sehingga tercipta Pasar Seni Sukawati tidak memiliki
kesan tarik menarik memperebutkan dekorasi – dekorasi khusus pada hari atau acara
wisatawan untuk membeli produk mereka. tertentu, Hal ini tidak dilakukan, yang mana
j. Harga para pelaku usaha atau pedagang berpakaian
Harga – harga produk yang dijual di Pasar bebas setiap harinya, tidak mengacu pada
Seni Sukawati terbilang cukup murah. Berkisar musim atau tema tertentu. Dekorasi ruangan
kurang lebih Rp.15.000,- untuk sebuah kaos nampak seperti budaya Bali setiap harinya,
atau baju khas Bali, hingga Ratusan ribu rupiah tidak terlalu dibuat-buat yang berlebihan
untuk produk yang lebih bagus kualistasnya digunakan pada Pasar Seni Sukawati, di dalam
seperti kain tenun Bali, hinga lukisan. Harga pasar hanya terdapat produk – produk
tersebut juga bukan harga mati, dengan kata dagangan para penjual yang ditata sedemikian
lain harga masih bisa ditawar, dengan rupa.
kesepakatan dengan penjual dan pembeli
tentunya. 4.3 Minat Beli Wisatawan
k. Teknologi Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner
Tidak banyak teknologi modern yang kepada para wisatawan yang datang, dari
terdapat di Pasar Seni Sukawati, sebagian besar keempat dimensi minat beli seperti
masih menggunakan teknologi – teknologi transaksional, referensial, preferensial, dan
tradisional. Intensitas komunikasi antara eksploratif. Ditemukan bahwa minat eksploratif
penjual dan pembeli juga masih tinggi, karena punya nilai yang paling tinggi dengan
pembeli ingin lebih tau tentang produk yang persentase 79% yang mana hal ini berarti para
dijual, dan tawar – menawar hingga mencapai wisatawan telah mencari banyak informasi
kesepakatan harga tentang Pasar Seni Sukawati sebelum
l. Kebersihan memutuskan untuk berkunjung.
Kebersihan di dalam Pasar Seni Lalu minat referensial juga memiliki nilai
Sukawati terbilang cukup bersih kerena setiap persentase yang baik yakni 78%. Hal ini dapat
pedagang memiliki tanggung jawab tentang diartikan bahwa mayoritas pengunjung Pasar
kebersihan di area dagangnya masing – masing. Seni Sukawati bersedia untuk
Terdapat juga petugas kebersihan yang rutin merekomendasikan Pasar Seni Sukawati
mengambil dan mengumpulkan sampah – kepada kerabat mereka untuk dikunjungi
sampah yang sudah penuh pada setiap tong apabila berwisata ke Bali. selanjutnya pada
sampah. dimensi minat beli transaksional dan
preferensial nilai persentasenya juga baik
dengan persentase sebesar 72% dan 74%.
namun masih di bawah dua dimensi

292

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

sebelumnya yaitu minat eksploratif dan minat yang tidak terlalu tinggi, karena merupakan
referensial. sebuah aturan di Bali jika tinggi suatu
bangunan tidak boleh melebihi tinggi pohon
4.4 Hasil Analisis Uji regresi Linier Berganda kelapa.
4.4.1 Pengaruh Store Exterior Terhadap Keadaan lingkungan sekitar Pasar Seni
Minat Beli Wisatawan Sukawati terbilang cukup ramai dikarenakan di
Pengujian t hitung hipotesis, didapat sekitar Pasar Seni Sukawati juga banyak
variabel Eksterior mempunyai hasil thitung lebih pedagang di pinggir jalan yang menjajakan
tinggi melewati nilai ttabel yaitu 3,138 lebih produknya, lalu tepat disebelah Pasar Seni
besar dibanding dengan ttabel yaitu 1,988 Sukawati terdapat Pasar Umum Sukawati.
dengan tingkat signifikansi 0,002 yang mana Tempat Parkir di Pasar Seni Sukawati terbilang
dibawah nilai α = 0,05. dapat dinyatakan cukup luas, penempatan tempat parkir dibagi
apabila hipotesis diterima. Mengacu pada hasil dua yakni untuk motor dan untuk mobil,
tersebut, bisa diiinterpretasikan sesungguhnya keduanya memiliki jarak yang sangat dekat
bagian Eksterior berpengaruh positif dan dengan Pasar Seni Sukawati.
signifikan terhadap minat beli wisatawan. 2. Kondisi bagian dalam Pasar Seni
4.4.2 Pengaruh Store Interior Terhadap Sukawati, lantai di Pasar Seni tidak berjenis
Minat Beli Wisatawan keramik melainkan berjenis terakota yang
Pengujian t hitung hipotesis didapat bahwa berbahan dasar tanah liat. Jenis lantai ini
General Interior mendapat nilai thitung yang lebih membuat Pasar Seni Sukawati terkesan identic
tinggi melewati nilai ttabel sejumlah 2,135 lebih seperti bangunan tua, alami, dan klasik. di
besar dibanding dengan ttabel yaitu 1,988 dalam Pasar Seni Sukawati, tiap pedagang
dengan tingkat signifikansi sejumlah 0,035 yang memasang lampu sendiri-sendiri pada area
mana dibawah dari nilai α = 0,05. yang berarti dagangannya. aroma dupa yang dibakar
dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima. pedagang ketika bersembahyang memberikan
Berdasarkan Hasil penelitian diatas diketahui suasana yang kuat tentang budaya Bali yang
apabila General Interior berpengaruh positif mayoritas penduduknya beragama Hindu.
dan signifikan terhadap minat beli wisatawan. Umumnya para pedagang menempatkan
4.4.3 Pengaruh Bagian luar pasar produk-produk utama mereka di bagian paling
(Exterior), dan Bagian dalam pasar (General depan toko mereka. Lalu dalam Pasar Seni
Interior) Terhadap Minat Beli Wisatawan. Sukawati, suhu ruangan terasa cukup panas
Pengujian hipotesis dengan menerapkan karena mayoritas ruangan diisi oleh para
uji F diidentifikasi jika nilai Fhitung lebih superior pedagang dan dagangannya serta para
dari Ftabel yaitu 15,700 > 3,09 bersama tingkat pengunjung yang datang ke Pasar Seni
signifikansi 0,000 yang mana dibawah nilai α = Sukawati. lebar jalan untuk wisawatan berjalan
0,05. Maka dari itu dapat dibuktikan bahwa mengelilingi pasar tebilang cukup sempit
Bagian luar pasar (Exterior) dan Bagian dalam kurang lebih lebar gang 1.5 meter persegi
Pasar Seni Sukawati (General Interior) secara antara pedagang satu dengan pedagang lainnya
bersama – sama atau simultan berpengaruh 3. Bagian luar pasar (Exterior)
positif dan signifikan pada minat beli berpengaruh secara positif dan signifikan
wisatawan. terhadap minat beli wisatawan. Artinya
karakteristik eksterior mempunyai pengaruh
5 PENUTUP untuk membuat wisatawan ingin memasuki
5.1 Kesimpulan bagian dalam pasar dan membeli produk.
1. Bagian luar pasar seni sukawati 4. Bagian dalam pasar (General Interior)
terdapat pura tepat di depan Pasar Seni berpengaruh secara positif dan signifikan
Sukawati, lalu ada sepasang patung khas Bali di terhadap minat beli wisatawan. Artinya
sebelah kanan – kiri jalan masuk, papan nama karakteristik penataan bagian dalam pasar
yang bertuliskan “Selamat Datang di Pasar Seni berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
Sukawati” berwarna putih dengan ukuran membeli wisatawan di Pasar Seni Sukawati.
tulisan yang besar terpampang di dinding luar, 5. Secara bersama – sama atau simultan,
dari segi konstruksi atau bentuk bangunan, Bagian luar pasar (exterior) dan Bagian dalam
Pasar Seni Sukawati memiliki ketinggian Pasar (General Interior) Pasar Seni Sukawati

293

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 7 No 2, 2019

berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat beli wisatawan di Pasar Seni
Sukawati.
5.2 Saran
1. Pengelola Pasar Seni Sukawati
Disarankan untuk mempertahankan
dan meningkatkan bagian luar pasar (Exterior),
kemudian untuk lebih meningkatkan bagian
dalam pasar (General interior) seperti
pencahayaan, karena banyak dikeluhkan oleh
wisatawan yang masuk ke dalam,
memperhatikan jalur jalan untuk wisatawan di
dalam pasar, supaya bisa nyaman membeli,
setelah itu disarankan untuk tidak tarik
menarik wisatawan yang datang karena
mengakibatkan terhadap ketidaknyamanan
mereka, kemudian untuk memperbaiki
sirkulasi dan suhu udara, agar wisatawan bisa
tentram dalam berbelanja serta bisa berlama-
lama di dalam pasar.
2. Pemerintah Daerah
Disarankan untuk lebih memperhatikan
situs budaya khsususnya adalah Pasar Seni
Sukawati agar bisa terus terjaga eksistensinya,
untuk terus mengamati, membantu dalam
peremajaan bangunan. Kemudian diharapkan
untuk mampu mempromosikan Pasar Seni
Sukawati dengan gencar, agar meningkatkan
jumlah kunjungan.
3. Masyarakat Desa Sukawati
Diharapkan Masyarakat untuk selalu
bangga dengan Pasar Seni Sukawati, untuk ikut
peduli, menjaga dan mengamati kondisi dari
Pasar Seni Sukawati, selalu turut serta dalam
memperkenalkan Pasar Seni Sukawati kepada
banyak orang, agar Pasar Seni Sukawati selalu
dan bisa lebih terkenal lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Phillip. 2005. Managemen Pemasaran. Jakarta: PT
Indeks Kelompok Gramedia
Levy, Mickael, & Barton A. Weitz. 2001. Retailling
Management, Fourth edition. Richard D. Irwin
Inc.
Pasar Seni Sukawati. 2015. Data Pasar Seni Sukawati
Tahun 2015. Pasar Seni Sukawati
Surahmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah,
Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Transito.
Suyadarma D, Suryahadi A, Sumarto S. 2007. Pengurangan
Pengangguran di Indonesia: Result from a
Growth-Employment Elasticity Model. SMERU
World Tourism Organization (WTO), 2010. The Demand
Perspective Basic Concepts and Definitions. New
York: United Nations

294

Anda mungkin juga menyukai