Anda di halaman 1dari 5

Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul

Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair IND.MM02.023.01, KD 3.16, dan KD 3.18

WORK SHEET

DATA PEMERIKSAAN /PENGAMATAN : MEMERIKSA KUALITAS AIR UNTUK PRODUKSI, AIR


MINUM, AIR LIMBAH
JUDUL PRAKTIKUM 2 : PENGUJIAN DISSOLVED OXYGEN (DO) / OKSIGEN
TERLARUT
NAMA PESERTA PEMBELAJARAN : NUR WAHDANIA
TANGGAL : 28 JULI 2020
KELAS/PROGRAM KEAHLIAN : XI PM 3 (Pengawasan Mutu)

A. Tujuan percobaan
Menetapkan banyaknya nilai oksigen terlarut dalam sample air yang dianalisa

B. Dasar teori
…………Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan
kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam
analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan
jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah,
dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat
sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme.
Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya
oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping
paramter lain seperti kob dan kod.

C. Reaksi
Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut :
MnCI2 + NaOH àMn(OH)2 + 2 NaCI
2 Mn(OH) 2 + O2 à MnO2 + 2 H20
MnO2 + 2 KI + 2 H2Oà Mn(OH) 2 + I2 + 2 KOH
I2 + 2 Na2S2O3 àNa2S4O6 + 2 NaI
Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar
oksigen pun akan dapat menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup
untuk menguraikan komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan
pencemaran berat pada air yang diproduksi.

Judul Modul Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair
Halaman: 1 dari 5
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair IND.MM02.023.01, KD 3.16, dan KD 3.18

D. Alat dan Bahan


Alat :  Labu Erlenmeyer Bahan :  Larutan MnSO4 (Mangano
 Labu Semprot Sulfat)
 Gelas Ukur  Larutan NaOH+KI (Alkali-Iodida)
 Botol B.O.D  Larutan H2SO4 (Asam sulfat)
 Karet Penghisap  Larutan Na2SO3 0,025 N
 Pipet Skala  Indikator amylum
 Pipet Tetes  Larutan standard 0,025 N
 Air sampel

E. Prosedur kerja
Oksigen Terlarut (0 hari)
1. Memasukkan sampel air ke dalam sebuah botol BOD hingga sampai tidak ada
gelembung udara yang masuk ke dalam botol tersebut.
2. Menambahkan 1 ml larutan MnSO4 dengan menggunakan pipet yang dapat
masuk sampai ke dasar botol.
3. Dengan menggunakan pipet yang lain, lalu menambahkan 1 ml larutan alkali-
iodida-azida (NaOH+KI). Setelah digunakan, cuci pipet hingga bersih sebelum
dikembalikan ke dalam botol larutan yang digunakan. Tutup botol BOD dengan hati-
hati sampai tidak ada gelembung udara yang terbentuk. Selanjutnya botol dibolak-
balik selama beberapa kali hingga terbentuk endapan. Dan botol di diamkan
beberapa saat sampai endapan menetap di dasar botol (kurang lebih setengah
volume botol).
4. Membuka tutup botol dengan hati-hati dan menambahkan 1 ml larutan H2SO4
pekat. Menutup kembali botol dan kemudian membolak-balik selama beberapa kali
hingga semua endapan larut kembali.
5. Memindahkan larutan dari botol BOD sebanyak 50 ml ke dalam labu Erlenmeyer
dengan hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara. Menitrasi dengan 0,025 N
Na2S2O3 sampai terjadi perubahan warna dari kuning tua menjadi kuning muda.
6. Menambahkan beberapa tetes indikator amylum hingga terbentuk warna biru.
Selanjutnya menitrasi kembali dengan larutan Na2S2O3 sampai warna larutan
menjadi bening. Jumlah titrasi yang digunakan adalah penjumlahan volume Na2S2O3
yang digunakan sebelum dan sesudah menambahkan amylum.

Judul Modul Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair
Halaman: 2 dari 5
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair IND.MM02.023.01, KD 3.16, dan KD 3.18

F. Rumus Perhitungan

Keterangan :
V tio = Volume Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi sampel (mL)
N tio = Normalitas Na2S2O3 yang digunakan untuk titrasi sampel (grek/L)
BE O₂ = Bobot ekuivalen Oksigen (8 g/grek)
Vs = Volume sampel yang dipipet (mL)

G. Data pengamatan (Observation data)


Sampel : Air limbah

Keterangan Oksigen Terlarut (0 hari)


V tio (mL) 25,30 mL
N tio (grek/L) 0,0250 grek/L
V sampel (mL) 50 mL
Oksigen terlarut (mg/L) 101,2 mg/L

Perlakuan terhadap sampel Perubahan warna


Warna sampel Bening/Tidak berwarna
Warna sample + MnSO4 Kuning tua
Warna sample + alkali iodida Kuning muda
Warna endapan + H2SO4 (p) Biru
Warna sebelum titrasi Biru
Warna setelah di tambah indikator Biru
Warna titik akhir titrasi (TA) Bening/Tidak berwarna

Judul Modul Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair
Halaman: 3 dari 5
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair IND.MM02.023.01, KD 3.16, dan KD 3.18

H. Perhitungan:
V tio = 25,30 mL
N tio = 0,0250 grek/L
Vs = 50 mL

= 1000 × 25,30 × 0,0250 × 8


50
= 101,2 mg/L

I. Pembahasan:
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan
kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam
analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini
menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai
DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai
DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.
Dari data pengamatan di atas Saya dapat mengatahui tentang oksigen yang sangat di
butuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan dan proses metabolisme. Sumber
utama oksigen perairan berasal dari proses difusi udara bebas dan hasil proses fotosintesis.
Untuk mengetahui kualitas suatu perairan perameter limbah cair dari suatu industri dianalisis
kadar oksigen terlarut (DO), saya dapat mengatahui tentang perhitungan (DO) oksigen
terlarut dengan sampel air limbah yaitu 1000 dikali dengan hasil pengukuran yang diperoleh
volume penitar tio adalah 25,30 mL lalu dikalikan dengan konsentrasi tio adalah 0,0250 N
dan dikalikan dengan BE O adalah 8, terus dibagi dengan volume sampel yang dipipet
sebanyak 50 mL jadi hasil oksigen terlarutnya adalah 101,2 mg/L.
Dari sampel air limbah perlakuan terhadap sampel dan perubahan warna yaitu warna
sampel perubahan warnanya adalah bening/tidak berwarna, warna sample + MnSO4
perubahan warnanya adalah kuning tua, Warna sample + alkali iodide perubahan warnanya
adalah kuning muda, Warna endapan + H2SO4 (p) perubahan warnanya adalah biru, Warna
sebelum titrasi perubahan warnanya adalah biru, Warna setelah di tambah Indikator
perubahan warnanya adalah biru, dan Warna titik akhir titrasi (TA) perubahan warnanya
adalah bening/tidak berwarna.
Judul Modul Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair
Halaman: 4 dari 5
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kode Modul
Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair IND.MM02.023.01, KD 3.16, dan KD 3.18

J. Kesimpulan:
……… Dari praktikum PENGUJIAN DISSOLVED OXYGEN (DO) / OKSIGEN TERLARUT, saya
dapat menarik kesimpulan bahwa saya mampu menerapkan dissolved oxygen / oksigen
terlarut pada sampel air limbah dengan hasil oksigen terlarutnya adalah 101,2 mg/L.

Makassar, 28 Juni 2020

Guru Praktikan

(…………………..) (NUR WAHDANIA)

Judul Modul Memeriksa kualitas air untuk produksi, air minum dan limbah cair
Halaman: 5 dari 5
Buku Informasi Versi: 2015

Anda mungkin juga menyukai