MATRIKS
1. PENGERTIAN
Pengertian Matriks
yang kita laksanakan dapat kita tampilkan dalam materi matematika, kita sajikan
Contoh 1 :
semua hasil ulangan untuk program diklat Matematika, Bahasa Indonesia dan
Ulangan ke : I II II IV
Matematika 6 7 5 7
Bahasa Indonesia 6 7 7 8
Bahasa Inggris 5 6 7 7
6 7 5 7 6 7 5 7
6 7 7 8 atau dalam bentuk 6 7 7 8
5 6 7 7 5 6 7 7
Dari tabel Contoh 1 tersebut di atas jika kepala kolom dan baris dihilangkan,
kurung atau kurung siku, maka susunan seperti itu dinamakan Matriks.
Matriks Contoh 1 :
Baris ke -1
6 7 5 7
Baris ke -2
6 7 7 8
5 6 7 7
Baris ke -3
1 2 3 4
kolom
Jadi, Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari bilangan-bilangan
yang disusun pada baris dan kolom dan diletakkan di dalam dua tanda kurung
Setiap bilangan pada matriks disebut entri matriks dan diberi nama sesuai
dengan nama baris dan nama kolom. Perhatikan Matriks A di bawah ini :
notasi a 24 , yang berarti angka 8 adalah entri baris ke- 2 dan kolom ke- 4. Apabila
ada tampilan eleman a ij , berarti menyatakan entri matriks A baris ke- i dan kolom
ke- j.
7.
Ide penampilan matriks dalam metematika dikenalkan pada tahun 1857 oleh
entri (dalam bentuk bilangan) yang disusun dalam i baris dan j kolom.
a 11 a 12 ... a 1 j
a 21 a 22 ... a 2 j
Matriks A sering dinotasikan dalam bentuk : A = ( a ij ) =
a i1 a i2 ... a ij
3 2 4
2 3 2
Contoh 2 : C= D = 1 1 5
1 4 1 2 3 2
(dibaca 2 kali 3) dan dituliskan C 2 x3 atau C ( 2 x3) . Jika banyaknya baris suatu
matriks sama dengan banyaknya kolom (contoh matriks D) maka matriks itu
Macam-macam Matriks
Matriks Baris
Contoh : A = 1 2 7 , B = 2 3 4 2 1 .
Matriks Kolom
4
5
Contoh : A = 2 , B =
5 9
Matriks Persegi
Suatu matriks dengan banyak baris dan banyak kolom sama. Suatu matriks
persegi dengan banyak j baris dan j kolom disebut pula matriks ordo j.
1 6 9
2 5
Contoh : A = , B = 2 5 8
1 7 3 4 7
Matriks Identitas
Suatu matriks persegi dengan semua entri pada diagonal utama adalah 1 (satu)
dan entri lainnya 0 (nol). Pada umumnya matriks Identitas dilambangkan dengan
Contoh :
1 0
A = I 2 x2 =
0 1
1 0 0
B = I 3x 3 = 0 1 0
0 0 1
Matriks Nol
Suatu matriks dengan semua entrinya 0 (nol). Matriks nol sering kali
dilambangkan dengan O.
0 0
Contoh : A =
0 0
Matriks Segitiga
Matriks persegi yang dipisahkan oleh diagonal dengan entri-entri 0 pada separoh
bagiannya.
Contoh:
1 5
A = ,
3 0
0 0 1
B = 0 4 5
1 2 2
Kesamaan Matriks
Entri yang seletak adalah entri yang mempunyai nomor baris dan kolom sama.
2 9 1 4 32 1
Contoh : matriks A = sama dengan matriks B =
8 3 4 2 2 9 2
2
persamaan matriks.
Contoh 1 :
2x 3 8 3
Tentukan nilai x dan y jika
4 3y 4 9
Contoh 2 :
x 2 4 5 4
Carilah nilai x dan y yang memenuhi
2 y 5 2 6
x + 2 = 5 atau x = 5 – 2 atau x = 3
y – 5 = 6 atau y = 6 + 5 atau y = 11
Transpose Matriks
yaitu menukar entri pada baris menjadi entri pada kolom atau dengan kata lain
Secara lebih terperinci apabila a ij entri matriks A dan apabila ditranspose menjadi
Contoh 1 :
4 2
4 2 6 t
Matriks A = maka matriks transposenya adalah A = 2 1
2 1 3 6 6
Contoh 2 :
1 4 7 3
Matriks C = 2 5 8 2 maka matriks transposenya adalah
3 6 9 1
1 2 3
4 5 6
Ct = 7 8 9
3 2 1
SOAL EVALUASI
Quality Control Program Hal 6
[MATRIKS] SMK SMTI Kelas X
1. Hasil penelitian tentang keadaan harga-harga pokok selama tahun 2004, 2005,
0 0
a.
0 1
b. 1 5
6 0 0
c. 0 0 0
0 0 −10
Penjumlahan Matriks
Agar pengertian dan syarat penjumlahan dua buah matriks dapat dipahami
Dewi dan Budi adalah calon siswa teladan dari sebuah SMK. Penentuan siapa
yang berhak mengikuti seleksi siswa teladan tingkat kabupaten didasarkan pada
jumlah nilai mata diklat matematika dan bahasa inggris pada semester I dan
semester II. Nilai kedua mata diklat yang dicapai oleh Dewi dan Budi ditampilkan
Bahasa
72 78 73 74 145 152
Inggris
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah nilai semester I dan II untuk mata diklat
Matematika dan Bahasa Inggris yang dicapai Budi lebih tinggi dibandingkan yang
dicapai oleh Dewi. Dengan demikian Budi lebih berhak mengikuti seleksi siswa
Bila data atau informasi pada tabel di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka
82 86 + 80 80 = 162 166
72 78 73 74 145 152
A 3 1 dan B 3 1
2 4 2 4
1. Tentukan : A +B dan B +A
2. Apakah : A +B = B +A
Jawab :
3 ( 3) 1 ( 1)
1. A + B = 23 41 + 23 41 = 0 0
= 0 0
( 2 ) 4 ( 4)
2
B +A= 3 1 + 3 1 = 3 3 1 1 = 0 0
2 4 2 4 2 2 4 4 0 0
Apabila kita perhatikan, entri-entri yang seletak dari matriks B dan matriks A
saling berlawanan. Matriks B yang bersifat seperti itu disebut lawan atau negatif
Dalam operasi bilangan real, kita ketahui bahwa operasi pengurangan dapat
pada bilangan real, maka opersi pengurangan dalam matriks dapat ditentukan
dengan menjumlahkan sebuah matriks dengan lawan atau negative dari matriks
A - B = A + (-B)
Contoh 1 :
3 ( 6)
maka : A - B = 34 - 65 = 9
= 1
4 5
A +(-B) = 34 +{- 65 } = 34 65 = 91
Contoh 2 :
3 6 +{- 1 3 } = 3 3 6 3 = 6 9
5 2 4 4 5 4 2 4 1 2
SOAL EVALUASI
Quality Control Program Hal 10
[MATRIKS] SMK SMTI Kelas X
1. Diketahui:
6 −3 −3 2
A= B=
2 1 −1 −5
Tentukan:
a. A + B
b. B – A
2. Diketahui:
0 2 2 0 3 −2
P= 3 1 Q = −3 4 R= 1 2
4 −2 5 −2 3 −4
Tentukan:
a. P + Q + R
b. P – (Q + R)
1 a+b a − 1 −c 1 0
+ =
b c 0 d 1 1
3. PERKALIAN MATRIKS
Ide penjumlahan yang berlaku pada bilangan real dapat kita terapkan pada
A + A = 21 34 + 21 34 = 22xx21 22xx34 = 24 68
Jadi, A + A = 2 A
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, jika A adalah sebuah matriks, dan
k adalah skalar (bilangan real), maka k A adalah sebuah matriks baru yang
persoalan berikut:
Contoh:
Ketika jam istirahat Anto dan Tomi membeli makanan di kantin sekolah. Anto
menghabiskan 4 buah kue dan 2 gelas es jeruk. Tomi menghabiskan 3 buah kue
dan 1 gelas es jeruk. Harga kue per buah dan es jeruk per gelas masing-masing
Rp. 100,00 dan Rp. 250,00. Persoalan ini jika disajikan dengan memakai tabel
Es Harga
Kue
Jeruk (Rp)
Es
Tomi 3 1 250
Jeruk
Persoalannya adalah, berapakah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto,
Jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto adalah 4 x 100 + 2 x 250 = 900
Untuk menyatakan perhitungan ini dalam bentuk matriks, diperlukan dua buah
informasi, yaitu :
a. Jenis dan jumlah makanan yang dibeli oleh Anto. Informasi ini dapat ditulis
b. Harga setiap jenis makanan. Informasi ini dapat ditulis dengan matriks kolom
Dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar oleh Anto dapat dinyatakan
sebagai :
cara mengalikan tiap entri matriks baris (1 x 2), dengan entri-entri yang
bersesuaian dari matriks kolom (2 x 1). Matriks hasil perkaliannya adalah matriks
( 1 x 1 ).
Akhirnya jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto dan Tomi dapat
dinyatakan sebagai :
Proses atau cara penggabungan dua buar matriks menjadi sebuah matriks
Mengalikan tiap entri pada baris matriks sebelah kiri dengan tiap entri pada
p r
Jika diketahui matriks-matriks : A ba dc B q s
Syarat dua buah matriks A dan B dapat dikalikan, apabila banyak kolom
SOAL EVALUASI
2 0
1
1. Diketahui: P = −3 4 maka tentukan − 3 P!
5 −2
−2
2. Diketahuimatriks M = 7 dan N = (5 -3). Tentukan hasil M x N!
8
7 −5 −4 1 −1 3
3. Diketahuimatriks X = ,Y= , dan Z = .
−3 2 2 −3 2 5
Tentukan (X + Y) . Z !
a b
c d
a b a b
Maka determinan matriks A = ditulis sebagai det. A = a = c d = ad – bc.
c d
Contoh :
Misal A = ac d
b ,maka invers matriks A ditulis A 1 ditentukan oleh :
1 d b
A 1 = , dengan det. A = ad – bc 0
det . A c a
INGAT...!!!
1. Jika A sebuah matriks dengan det A 0, maka A disebut matriks tak
Contoh 1:
Jawab :
1 2 3 1 3
A 1 = 4 5 = 2
5
2
2 2
Contoh 2:
Jawab :
4 x
10 2 = 0
4.2 – 10x = 0
8 – 10x =0
8 4
8 = 10x → x =
10 5
disyaratkan bahwa
Persamaan bentuk A . X = B
kiri.
A 1 .( A.X ) = A 1 .B
(A 1 .A) X = A 1 .B
X = A 1 .B, sebab I . X = X . I = X
Persamaan berbentuk X . A = B
arah kanan.
(X.A). A 1 = B. A 1
X.(A. A 1 )= B. A 1
X. I = B. A 1 , sebab A. A 1 = 1
X = B. A 1 , sebab I . X = X . I = X
Contoh:
a. A . X = B b. X . A = B
Jawab :
a b = aq – bp
= p q
x = cr q
b = cq – br
a c = ar – cp
y = p r
Sehingga :
x y
x= , y=
Contoh :
4x 5y 17
Selesaikan persamaan dengan menggunakan determinant matriks !
2 x 3y 11
Jawab :
= 24 53 = 12 – 10 = 2,
x = 17 5
11 3 = 51 – 55 = -4
y = 24 17
11 = 44 – 34 = 10
x 4 y 10
x= = = -2 , y= = =5
2 2
a b c
Jika matriks A ordo 3 x 3 dengan bentuk A = d e f maka determinan A dapat
g h i
dicari dengan
a b c a b
A = d e f d e = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi
g h i g h
Contoh :
2 3 2 2 3 2 2 3
Jika B = 4 2 1 maka det B = 4 2 1 4 2 = 2.2.5 + 3.1.1 + 2.4.3 – 2.2.1 –
1 3 5 1 3 5 1 3
2.1.3 – 3.4.5 = 20 + 3 + 24 - 4 – 6 – 60 = - 23
Untuk menentukan invers matriks ordo 3 x 3 dapat digunakan beberapa cara, antara
lain :
menggunakan pengertian dasar invers yakni jika A adalah invers B maka akan
berlaku
AB = BA = I
a b c p q r
Misal A = d e f dan B = s t u saling invers maka akan berlaku :
g h i v w x
a b c p q r p q r a b c 1 0 0
d e f s t u = s t u d e f = 0 1 0
g h i v w x v w x g h i 0 0 1
Contoh :
2 3 1
Tentukan invers dari matriks A = 2 4 2
1 1 3
Penyelesaian:
p q r 2 3 1
Misal B = s t u adalah invers matriks A = 2 4 2
v w x 1 1 3
2 3 1 p q r 1 0 0
2 4 2 s t u = 0 1 0
1 1 3 v w x 0 0 1
2 p 3s v 2q 3t w 2r 3u x 1 0 0
2 p 4s 2v 2q 4t 2w 2r 4u 2 x = 0 1 0
p s 3v q t 3w r u 3x 0 0 1
2 p 3s v 1
i. 2 p 4s 2v 0
p s 3v 0
(1)…. 2p + 3s – v = 1
(2)…. 2p + 4s + 2v = 0
(3)…. –p –s + 3v = 0
s + 3v = -1 …. (4)
2s + 8v = 0 …. (5)
2q 3t w 0
ii. 2q 4t 2w 1
q t 3w 0
(1) …. 2q + 3t – w = 0
(2) …. 2q + 4t + 2w = 1
(3) …. –q – t + 3w = 0
t + 3w = 1 …. (4)
2t + 8w = 1 …. (5)
jika w = - 1
2 dan t = 5
2 substitusi (3) akan diperoleh q = -4
2r 3u x 0
iii .2r 4u 2 x 0
r u 3x 1
(1) …. 2r + 3u – x = 0
(2) …. 2r + 4u + 2x = 0
(3) …. –r – u + 3x = 1
u + 3x = 0 …. (4)
2u + 8x = 2 …. (5)
2 3 1 7 4 5
Jadi invers dari matriks A = 2 4 2 adalah B = 4 5
2 3
1 1 3 1 1 2 1
Jika A adalah matriks non singular berordo m x n , maka invers matriks A dapat
1
A 1 Adj ( A)
det A
di mana Adj (A) adjoin matriks A dapat dicari dengan terlebih dulu mengetahui
Jika xij adalah entri matriks baris ke-i kolom ke-j maka :
a b c
Misal A = d e f
g h i
e f
M 11 = = ei – fh (menghapus baris ke-1 kolom ke-1 )
h i
d f
M 12 = = di – fg ( menghapus baris ke-1 kolom ke-2 )
g i
d e
M 13 = = dh – eg ( menghapuskan baris ke-1 kolom ke-3 )
g h
dan seterusnya.
dan seterusnya
K11 K 21 K 31
Adjoin matriks A dirumuskan Adj (A) = K12 K 22 K 32
K13 K 23 K 33
Contoh :
2 3 1
Tentukan invers dari matriks A = 2 4 2 dengan adjoin matriks
1 1 3
Penyelesaian :
2 3 1
det A = 2 4 2 = 24 – 6 + 2 – 4 + 4 – 18 = 2
1 1 3
4 2 2 3
M11 12 (2) 14 M 23 2 (3) 1
1 3 1 1
2 2 3 1
M12 6 (2) 8 M 31 6 (4) 10
1 3 4 2
2 4 2 1
M13 2 (4) 2 M 32 4 (2) 6
1 1 2 2
3 1 2 3
M 21 9 1 8 M 33 86 2
1 3 2 4
2 1
M 22 6 1 5
1 3
Kofaktor-kofaktor matriks A
K11 K 21 K 31
1
1
A K12 K 22 K 32
det A
K13 K 23 K33
14 8 10 7 4 5
A1 8 5 6 A1 4 5 2 3
1
2
2 1 2 1 1 2 1