Pd
MATRIKS
Matriks merupakan susunan bilangan-bilangan yang berbentuk siku-empat terdiri dari baris
dan kolom dengan diapit oleh sepasang kurung siku. Sebagai contoh :
2 2 5
[
a. 1 3 1
5 12 9 ]dan b.
3 3
1 2 [ ]
Baris suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang mendatar dalam matriks. Kolom
suatu matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang tegak dalam matriks.
Bentuk umum :
a11 … a1 n
Secara umum matriks Amxn = … … …
am 1 … a mn [ ]
Perhatikan bahwa elemen matriks A tersebut berindeks rangkap misalnya a 11, yang artinya
matriks A pada baris ke-1 dan kolom ke-1. Untuk lebih jelasnya bentuk umum seperti :
a11 a12 … a1 n
m = baris
=
[ a21 a 22
… …
a m 1 am 2
…
…
…
a2 n
…
a mn
]
n = kolom
i = 1,2…m
j= 1,2…n
tampilan eleman aij , berarti menyatakan elemen matriks A baris ke- i dan kolom ke- j.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-eleman dari baris ke- 3 adalah : 5, 6, 7, dan 7.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-elemen dari kolom ke 2 adalah : 7, 7, dan 6.
a 11 a 12 . .. a1 j
Contoh 2 :
Kondisi presensi tiap hari untuk setiap tingkat dapat ditampilkan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Sakit Ijin Alpha
Kelas MO 1 1 2 1
Kelas MO 2 2 1 1
Kelas MO 3 0 0 1
Kelas MO 4 1 2 0
Tampilan tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk :
1 2 1 1 2 1
( )
2 1 1
0 0 1
1 2 0 atau dalam bentuk 1 2 0
[ ]
2 1 1
0 0 1
Dari tabel Contoh 1 dan Contoh 2 tersebut di atas dan kepala kolom dan baris dihilangkan,
kemudian susuanan lambang bilangan atau angka dituangkan ke dalam tanda kurung atau
kurung siku, maka susunan seperti itu dinamakan : Matriks.
Matriks Contoh 1:
MODUL MATERI MATRIKS KELAS XI OLEH AGUSTIANA DWI N, S.Pd, M.Pd
6 7 5 7 Baris ke
( 6 7 7 8
5 6 7 7 ) -1
Baris ke
-2
Baris ke
-3
1 2 3 4
Matriks Contoh 2 :kolom
1 2 1 Baris ke
( )
2 1 1
0 0 1
1 2 0
-1 ke
Baris
-2 ke
Baris
-3
Baris ke
-4
1 2 3
kolom
A. Macam-macam matriks
Menurut ordonya terdapat berbagai jenis matriks, antara lain.
a. Matriks Persegi
Yaitu matriks yang berordo nxn atau banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom.
2 4
Contoh: B2x2 = [ ]
3 7
Pada suatu matriks persegi ada yang dinamakan sebagai diagonal utama dan diagonal
sekunder. Komponen-komponen yang terletak pada diagonal utama pada matriks tersebut
adalah 2 dan 7 yang berasal dari kiri atas ke kanan bawah. Sebaliknya, komponen-
komponen yang terletak pada diagonal sekunder berasal dari kiri bawah ke kanan atas.
b. Matriks Baris
Yaitu matriks yang berordo 1xn atau hanya memiliki satu baris.
Contoh: A1x2 = 1 4
c. Matriks Kolom
Yaitu matriks yang hanya memiliki satu kolom.
2
Contoh C2x1=
3
d. Matriks Tegak
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m>n
4 4
Contoh: Q = 2 6 , Q berordo 3x2 sehingga matriks Q tampak tegak.
3 1
e. Matriks Datar
Yaitu matriks yang berordo mxn dengan m<n
2 3 1
Contoh: H= , H berordo 2x3 sehingga matriks F tampak datar.
65 6 3
Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya terdapat jenis matriks, antara lain :
a. Matriks Nol
Yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O.
0 0 0
Contoh: O2x3 =
0 0 0
MODUL MATERI MATRIKS KELAS XI OLEH AGUSTIANA DWI N, S.Pd, M.Pd
b. Matriks Diagonal
Yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonal utamanya adalah nol.
1 0
Contoh: F2x2 = [ ]
0 3
c. Matriks Skalar
Yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama dan elemen-elemen
selain diagonal utama adalah 0.
3 0
Contoh: F2x2 = [ ]
0 3
d. Matriks Simetri
Yaitu matriks persegi yang setiap elemennya selain elemen diagonal adalah simetri terhadap
diagonal utama, atau matriks dimana susunan elemen-elemen antara matriks dengan
transposenya sama. C=CT; maka C adalah matriks simetris
1 2 3
[ ]
Contoh: C3x3 = 2 2 5
3 5 3
e. Matriks Simetri Miring
Yaitu Matriks simetri yang elemen-elemennya selain elemen diagonal saling berlawanan.
1 −2 3
Contoh: W3x3 = 2
[−3 −5 3
2 5
[ ]
Contoh: I3x3 = 0 1 0
0 0 1
g. Matriks Segitiga Atas
Yaitu dikatakan segitiga atas jika aij = 0 untuk i>j dengan kata lain matriks persegi yang
elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol.
2 3 3
[ ]
Contoh: K3x3 = 0 1 1
0 0 8
h. Matriks Segitiga Bawah
Yaitu dikatakan segitiga bawah jika aij = 0 untuk i<j dengan kata lain matriks persegi yang
elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol.
2 0 0
[ ]
Contoh: V3x3 = 2 1 0
3 1 8
MODUL MATERI MATRIKS KELAS XI OLEH AGUSTIANA DWI N, S.Pd, M.Pd
Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen baris menjadi
elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose suatu matriks dilambangkan dengan … T, misal
transpose matriks B dilambangkan dengan BT
1 0
Contoh: B2x3 = [ 1 2 3
0 3 4 ]
, maka BT = 2 3
T
3 4 [ ]
Perhatikan bahwa ordo dari B adalah 3x2. Sehingga pada matriks transpose baris menjadi kolom
dan sebaliknya, kolom menjadi baris.
a
Matriks A = ( ij ) berordo m x n dan matriks B = (
bij )berordo p x q
dikatakan sama jika dan hanya jika sebagai berikut :
a =b
ij ij untuk semua i dan j, yang berarti semua elemen yang
seletak sama.
Catatan :
√ 4 32 1
Contoh : matriks A =
( 2 9 1
√8 3 4 )
sama dengan matriks B =
( 2 √2 √9 22 )
Oleh karena itu dasar kesamaan matriks digunakan untuk menyelesaikan persamaan matriks.
Contoh 1 :
2x 3 8 3
=
Tentukan nilai x dan y jika 4 3 y 4 9
( )( )
Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
2x = 8 atau x = 4 dan 3y =9 atau y = 3.
Contoh 2 :
x +2 −4 5 −4
Carilah nilai x dan y yang memenuhi 2 y−5(=
2 6 )( )
Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
x + 2 = 5 atau x = 5 – 2 atau x = 3
y – 5 = 6 atau y = 6 + 5 atau y = 11
¿ −1 −1
[ 3 2]
c. Perkalian matriks dengan scalar (bilangan real).
Perkalian sebuah matriks dengan skalar, maka setiap unsur matriks tersebut terkalikan
dengan skalar. Msalkan matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA
diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k.
−1 −1 −1 −1 −3 −3
Contoh: A = [ 3 2] [
maka 3A = 3
3 ][
2
=
9 6 ]
Jika a dan b bilangan real (skalar) dan matriks A dan matriks B merupakan dua matriks
dengan ordo sama sehingga dapat dilakukan operasi hitung. Maka berlaku sifat-sifat
perkalian matriks dengan skalar:
1. a(A+B) = aA+aB
2. a(A-B) = aA-aB
3. (a+b)B = aB+bB
4. (a-b)B = aB-bB
5. (ab)B = a(bB)
6. (aB)T = aBT
d. Perkalian Dua Matriks
Dua buah matriks atau lebih (misal matriks AB) dapat dikalikan jika dan hanya jika jumlah
kolom pada matriks A sama dengan jumlah baris pada matriks B. jadi A mxnBnxr bias
didefinisikan, tapi BnxrAmxn tidak dapat didefinisikan.
A B AB
mxn nxr = mxr
1 1x 1 1 x2 1x 3
A= 2 dan B = 1 2 3 , A3x1B1x3 = 2 x 1 2 x 2 2 x 3
3 3x 1 3 x2 3 x3 [ ]
1 2 3
[ ]
= 2 4 6
3 6 9
Hasil kalinya merupakan matriks berordo 3x3.
3. Perkalian matriks berordo mxn dengan matriks nxr
2 5 1 2 3
A=
1 3[ ],B=
3 1 2 [ ]
A2x2B2x3 = [ 21 53] [ 13 2 3
1 2 ]
( 2 x 1 ) +(5 x 3) ( 2 x 2 ) +(5 x 1) ( 2 x 3 ) +(5 x 2)
AB = [ (1 x 1)+(3 x 3) (1 x 2 ) +(3 x 1) ( 1 x 3 ) +(3 x 2) ]
= [ 1799 16
5 9 ]
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks antara lain :
1. A(BC) = (AB)C
2. A(B+C) = AB + AC
3. (B+C)A = BA + CA
4. A(B-C) = AB – AC
5. (B-C)A = BA – CA
6. a(BC) = (aB)C = B(aC)
7. AI = IA = A
MODUL MATERI MATRIKS KELAS XI OLEH AGUSTIANA DWI N, S.Pd, M.Pd
C. Determinan dan Invers Matriks
a. Determinan.
Untuk setiap matriks persegi terdapat suatu bilangan tertentu yang disebut determinan.
Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda dari A dan
dinyatakan dengan det(A) atau |A| (Howard Anton, 1991 : hal 67).
Yang diartikan dengan sebuah hasil perkalian elementer bertanda dari suatu matriks A
adalah sebuah hasil perkalian elementer pada suatu kolom dengan +1 atau -1.
Untuk mengetahui tanda +1 atau -1dalam menentukan determinan suatu matriks yaitu
dengan menggunakan permutasi sesuai besar peringkat matriks tersebut dan ada atau tidaknya
invers pada hasil permutasi peringkat matriks tersebut.
Invers terjadi pada suatu permutasi jika terdapat bilangan yang lebih besar mendahului
bilangan yang lebih kecil pada kolom. Jika banyak invers genap dan nol maka tanda +1 dan jika
banyak invers ganjil maka tanda -1.
Misal :
1. Determinan untuk ordo 2x2 maka bentuk matriks seperti ini :
a 11 a 12
[a 21 a 22 ] permutasi dari bilangan bulat 1 dan 2 diambil bersama adalah 2! = 2 yaitu 1 2
dan 2 1 (untuk kolom) sedangkan baris menjadi patokan dan selalu berurut. Sehingga
determinan dari matriks berordo 2x2 adalah +1(a11.a22)-1(a12.a21) = a11.a22 – a12.a21. jika
matriks dalam bentuk [ ac bd ] maka untuk mencari determinannya lebih dikenal dengan
bentuk ad – bc.
Contoh:
b. Invers Matriks
Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian hingga AB=BA=I, B disebut invers A (B=A -1)
dan A disebut invers B (A=B-1) sehingga berlaku
A A-1= A-1A=I, I adalah identitas.
a b 1 d −b
Maka invers matriks A=
c d [ ]
adalah A-1=
ad−bc −c a [ ]
dengan ad-bc≠0