Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester :X/2
Pertemuan ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan operasi matriks
Indikator : a. Matriks ditentukan unsur dan notasinya
b. Matriks dibedakan menurut jenis dan relasinya

I. Tujuan :
Setelah mempelajari konsep mendeskripsikan macam-macam matriks diharapkan siswa
dapat :
1. Memiliki pemahaman mengenai pengertian matriks.
2. Dapat membedakan antara baris dan kolom matriks
3. Mengetahui elemen-elemen suatu matriks
4. Dapat menuliskan notasi-notasi matriks
5. Dapat menyebutkan ordo suatu matriks
6. Dapat menyebutkan macam-macam matriks
7. Dapat mengidentifikasi dua matriks yang sama
8. Memiliki kemampuan untuk menunujukkan transpose suatu matriks dan lawan
suatu matriks

II. Materi Ajar :


Pengertian Matriks
Dalam kehidupan sehari-sehari tanpa kita sadari terkadang sebuah kegiatan yang
kita laksanakan dapat kita tampilkan dalam materi matematika, kita sajikan dalam
bentuk tabel.
Contoh 1 :
Dalam menyiapkan Ujian Akhir Nasional, Parmin mencatat dan mengevaluasi
semua hasil ulangan untuk program diklat Matematika, Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris seperti pada tabel di bawah ini :
Ulangan ke : I II II IV
Matematika 6 7 5 7
Bahasa Indonesia 6 7 7 8
Bahasa Inggris 5 6 7 7

Catatan nilai Parmin dapat disajikan dalam bentuk :


6 7 5 7 6 7 5 7

6 7 7 8 atau dalam bentuk 6 7 7 8
5 6 7 7 5 6 7 7

Contoh 2 :
Kondisi presensi tiap hari untuk setiap tingkat dapat ditampilkan dalam bentuk
tabel sebagai berikut :
Sakit Ijin Alpha

1
Kelas MO 1 1 2 1
Kelas MO 2 2 1 1
Kelas MO 3 0 0 1
Kelas MO 4 1 2 0

Tampilan tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk :


1 2 1 1 2 1
2
2 1 1 1 1
atau dalam bentuk
0 0 1 0 0 1

1 0
2 1 2 0
Dari tabel Contoh 1 dan Contoh 2 tersebut di atas dan kepala kolom dan baris dihilangkan,
kemudian susuanan lambang bilangan atau angka dituangkan ke dalam tanda kurung atau
kurung siku, maka susunan seperti itu dinamakan : Matriks.

6 7 5 7 Baris ke
-1
Matriks Contoh 1 : 6 7 7 8
Baris ke
5 6 7 7 -2
Baris ke
-3

1 2 3 4

1kolom
2 1 Baris ke
-1 ke
2 1 1 Baris
Matriks Contoh 2 : 0 0 1
-2 ke
Baris
-3 ke
1 2 0 Baris
-4

1 2 3
kolom
Jadi, Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari bilangan-bilangan
yang disusun pada baris dan kolom dan diletakkan di dalam dua tanda kurung
atau kurung siku.
Elemen dan Notasi Suatu Matriks
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen matriks dan diberi nama sesuai
dengan nama baris dan nama kolom. Perhatikan Matriks A di bawah ini :
6 7 5 Untuk
7 menamai suatu matriks., seringkali kita gunakan satu

A = 6 7 7 huruf
8 kapital seperti A, B, C. Sedangkan elemen-elemen matriks
5 6
7 seringkali
7
dinotasikan dengan huruf kecil sesuai dengan nama
matriksnya, seperti a ij untuk elemen-elemen matriks A.

2
Angka 8 dalam lingkaran menunjukkan elemen matriks A yang dituliskan dengan
notasi a 24 , yang berarti angka 8 adalah elemen baris ke- 2 dan kolom ke- 4.
Apabila ada tampilan eleman a ij , berarti menyatakan elemen matriks A baris ke- i
dan kolom ke- j.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-eleman dari baris ke- 3 adalah : 5, 6, 7, dan
7.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-elemen dari kolom ke 2 adalah : 7, 7, dan 6.
Ide penampilan matriks dalam metematika dikenalkan pada tahun 1857 oleh
Arthur Cayley (1821 1895) yang berkebangsaan Inggris.

Ordo Suatu Matriks


Suatu matriks A berukuran i x j adalah susunan berbentuk persegi panjang dari ij
elemen (dalam bentuk bilangan) yang disusun dalam i baris dan j kolom.
Matriks A sering dinotasikan dalam bentuk : A = ( a ij ) =
a 11 a 12 ... a 1 j

a 21 a 22 ... a 2 j


a i 1 a i 2 ... a ij

Ukuran matriks yaitu i x j, seringkali disebut ordo matriks, sehingga matriks A
dapat ditulis dengan : A ixj atau A ( ixj ) .
3 2 4
2 3 2
Contoh 3 : C = 1 4

1
D= 1 1 5
2 3 2

Matriks C mempunyai 2 baris dan 3 kolom, dikatakan ordo matriks C adalah 2x 3
(dibaca 2 kali 3) dan dituliskan C 2 x 3 atau C ( 2 x 3) . Jika banyaknya baris suatu
matriks sama dengan banyaknya kolom (contoh matriks D) maka matriks itu
disebut matriks bujursangkar. Karena istilah bujursangkar disesuaikan menjadi
pengertian persegi, maka disebut matriks persegi. Matriks D adalah matriks
persegi dengan ordo 3.
Macam-macam Matriks
Matriks Baris
Suatu matriks yang hanya terdiri dari satu baris.
Contoh : A = 1 2 7 , B = 2 3 4 2 1 .
Matriks Kolom
Suatu matriks yang hanya terdiri dari satu kolom.
4
5
Contoh : A = 2 , B =
5 9

Matrisk Persegi
Suatu matriks dengan banyak baris dan banyak kolom sama. Suatu matriks
persegi dengan banyak j baris dan j kolom disebut pula matriks ordo j.

3
1 6 9
2 5
Contoh : A = 1 , B = 2
7
5 8
3 4 7

Matriks Identitas
Suatu matriks persegi dengan semua elemen pada diagonal utama adalah 1
(satu) dan elemen lainnya 0 (nol). Pada umumnya matriks Identitas
dilambangkan dengan I, yang terkadang disertai dengan ordonya.
1 0 0
1 0
Contoh : A = I 2 x 2 = 0 , B = I 3 x 3 = 0
1
1 0
0 0 1

Matriks Nol
Suatu matriks dengan semua elemennya 0 (nol). Matriks nol sering kali
dilambangkan dengan O.
0 0
Contoh : A = 0 0

Matriks Segitiga
Matriks persegi yang dipisahkan oleh diagonal dengan elemen-elemen 0
pada separoh bagiannya.
0 0 1
1 5
Contoh : A = 3 , B = 0
0
4 5
1 2 2

Kesamaan Matriks
Definisi dari kesamaan matriks adalah :

Matriks A = ( a ij ) berordao m x n dan matriks B = ( b ij )berordo p x q dikatakan sama


jika dan hanya jika sebagai berikut :
M = p dan n = q, yang berarti matrik A dan matriks B berordo sama.
a ij b ij untuk semua i dan j, yang berarti semua elemen yang seletak sama.

Catatan :
Elemen yang seletak adalah elemen yang mempunyai nomor baris dan kolom
sama.
2 9 1 4 32 1
Contoh : matriks A = 8 3 4 sama dengan matriks B =
2 2 9 2 2
Oleh karena itu dasar kesamaan matriks digunakan untuk menyelesaikan persamaan
matriks.
Contoh 1 :
2x 3 8 3
Tentukan nilai x dan y jika 4 3 y 4 9

Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
2x = 8 atau x = 4 dan 3y =9 atau y = 3.
Contoh 2 :

4
x 2 4 5 4
Carilah nilai x dan y yang memenuhi 2
y 5 2

6

Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
x + 2 = 5 atau x = 5 2 atau x = 3
y 5 = 6 atau y = 6 + 5 atau y = 11

Transpose Matriks
Transpose artinya perputaran, yang dilambangkan dengan A atau A T atau A t , yaitu
menukar elemen pada baris menjadi elemen pada kolom atau dengan kata lain
elemen-elemen baris dari matriks A akan menjadi elemen-elemen kolom matriks
At .
Secara lebih terperinci apabila a ij elemen matriks A dan apabila ditranspose
menjadi matriks A t maka elemen tersebut menjadi a 'ji .
Contoh 1 :
4 2
4 2 6
Matriks A = 2 1
maka matriks transposenya adalah A t = 2
3
1
6 6

Contoh 2 :
1 2 3
1 4 7 3
4 5 6
Matriks C = 2 5 8 2 t
maka matriks transposenya adalah C = 7
3 8 9
6 9 1
3

2 1

III.Metode Pembelajaran :
A. Ceramah
B. Tanya Jawab
C. Diskusi
D. Pemberian Tugas
E. CBSA
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal :
1. Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran sebelumnya.
2. Membahas soal-soal pekerjaan rumah apabila ada.
3. Menjelaskan kepada siswa tentang bagian yang perlu untuk dibenahi.
B. Kegiatan Inti :
1. Menjelaskan pengertian matriks dan definisi matriks
2. Menjelaskan pengertian notasi sigma, baris, kolom, elemen dan ordo matriks
3. Membedakan jenis-jenis matriks
4. Menentukan elemen (anggota) pada matriks berordo (mxn)
5. Menjelaskan kesamaan matriks (syarat kedua matriks sama)
6. Menjelaskan transpose matriks dari suatu matriks yang ditentukan
7. Menjelaskan lawan matriks dari suatu matriks yang ditentukan
C. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik membuat rangkuman.
2. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas

5
3. Guru memberi penghargaan pada peserta yang aktif dan kinerjanya
baik
4. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


A. Alat tulis seperti : Papan tulis, kapur, penggaris, buku, dll.
Alat perga seperti : Benda-benda di sekitar kita yang diatur secara matriks
B. Bahan untuk peraga seperti benda atau siswa sebagai elemen matriks
C. Sumber belajar : Buku modul yang memuat matriks
Referensi lain yang relevan

VI. Penilaian
1 -2 3 5
Diketahui matriks A = 4 -4 6 0
-3 7 8 -6
9 0 2 -5
Dari matriks A, sebutkan :
a. Ordo matriks g. Elemen baris ke
b. Banyaknya 4 kolom ke 3
baris h. Letak dari
c. Banyaknya elemen 2 dan elemen -2
kolom i. Elemen-elemen
d. Unsur-unsur pada diagonal utama
baris kedua j. Elemen-elemen
e. Elemen-elemen pada diagonal samping
kolom kedua k. Tuliskan
f. Unsur baris ke transpose matriksnya
3 kolom ke 4 l. Tuliskan lawan
matriks A
Jawab :
a. Ordo matriks A = 4 x 4 h. Letak dari elemen 2 pada baris ke 4
b. Banyak baris matriks A = 4 kolom ke 3
c. Banyak kolom matriks A = 4 Letak elemen -2 pada baris pertama
d. Unsur-unsur baris ke 2 = (4, -4, 6, 0) kolom ke 2
e. Elemen-elemen kolom ke 2 = (-2, -4, i. Elemen-elemen pada diagonal utama
7, 0) = (1, -4, 8, -5)
f. Elemen baris ke 3 kolom ke 4 = -6 j. Elemen-elemen pada diagonal
g. Elemen baris ke 4 kolom ke 3 = 2 samping = (5, 6, 7, 9)

1 4 -3 9
k. Transpose dari matriks A = AT = -2 -4 7 0
3 6 8 2
5 0 -6 -5

l. Lawan matriks A =
-1 2 -3 -5
-A = -4 4 -6 0

6
3 -7 -8 6
-9 0 -2 5

Mengetahui, Klaten, .2007


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Matematika

() ()
NIP. . NIP. .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester :X/2
Pertemuan ke : 3, 4, 5 dan 16
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan operasi matriks
Indikator : a. Dua matriks atau lebih ditentukan hasil penjumlahan atau
pengurangan
b. Dua matriks atau lebih ditentukan hasil kalinya.

I. Tujuan :
Setelah mempelajari penyelesaian operasi matriks diharapkan siswa dapat :
9. Menjelaskan operasi-operasi matriks atau lebih baik syarat maupun penyelesaiannya
untuk penjumlahan.
10. Menjelaskan dan menyelesaikan opersi pengurangan dua matriks atau lebih
11. Memahami dengan cepat perkalian skalar atau bilangan riil dengan matriks
12. Memahami perkalian matriks dengan matriks baik syarat dan penyelesaiannya
13. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk penjumlahan
14. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk pengurangan
15. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk perkalian

II. Materi Ajar :


Penjumlahan Matriks
Agar pengertian dan syarat penjumlahan dua buah matriks dapat dipahami dengan
baik, coba simaklah persoalan di bawah ini :
Dewi dan Budi adalah calon siswa teladan dari sebuah SMK. Penentuan siapa
yang berhak mengikuti seleksi siswa teladan tingkat kabupaten didasarkan pada
jumlah nilai mata diklat matematika dan bahasa inggris pada semester I dan
semester II. Nilai kedua mata diklat yang dicapai oleh Dewi dan Budi ditampilkan
pada tabel di bawah ini :

Mata Diklat Semester I Semester II Jumlah

7
Dewi Budi Dewi Budi Dewi Budi
Matematika 82 86 80 80 162 166
Bahasa Inggris 72 78 73 74 145 152

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah nilai semester I dan II untuk mata diklat
Matematika dan Bahasa Inggris yang dicapai Budi lebih tinggi dibandingkan yang
dicapai oleh Dewi.
Dengan demikian Budi lebih berhak mengikuti seleksi siswa teladan.
Sekarang kita akan melihat bagaimana proses penjumlahan nilai-nilai tersebut
dilakukan dengan menggunakan matriks.
Bila data atau informasi pada tabel di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka dapat
dituliskan sebagai berikut :
82 86 + 80 80 = 162 166
72 78 73 74 145 152

Selanjutnya perhatikan contoh penjumlahan dua matriks di bawah ini.


3 1 3 1
Diketahui dua buah matriks : A 2 4 dan B 2 4

1. Tentukan : A + B dan B + A
2. Apakah : A +B = B +A
Jawab :
3 1 3 1 3 ( 3) 1 ( 1) 0 0
1. A + B = 2 4 + 2 4 = 2 ( 2 ) 4 ( 4 ) = 0 0

3 1 3 1 33 11 0 0
B + A = 2 4 + 2 4 = 2 2 4 4 = 0 0

2. Dari jawaban 1 terlihat bahwa A + B = B + A = 0
Apabila kita perhatikan, elemen-elemen yang seletak dari matriks B dan matriks A
saling berlawanan. Matriks B yang bersifat seperti itu disebut lawan atau negatife
dari matriks A, dan ditulis sebagai -A.
Dalam operasi bilangan real, kita ketahui bahwa operasi pengurangan dapat
ditentukan dengan menjumlahkan sebuah bilangan dengan lawan atau negatif dari
suatu bilangan.
Dengan menggunakan pemikiran yang serupa dengan operasi pengurangan pada
bilangan real, maka opersi pengurangan dalam matriks dapat ditentukan dengan
menjumlahkan sebuah matriks dengan lawan atau negative dari matriks lainnya.
Apabila A dan B masing-masing matriks berordo sama maka pengurangan matriks
A oleh B dapat dinyatakan sebagai berikut :
A - B = A + (-B)
Selanjutnya perhatikan contoh di bawah ini :
Contoh 1 :

8
3 6 3 6
Jika matriks A 4 dan matriks B 5 , maka : A - B = 4 - 5 =

3 ( 6 ) 9
4 5 = 1

3 6
A +(-B) = 4 +{- 5 } =

3 6 = 9
4 5 1
Contoh 2 :
3 6 1 3
Jika matriks P 5 2 dan matriks B 4 4 , dengan melihat contoh 1 bahwa

3 6 1 3
A B akan sama dengan A + (-B) maka hasilnya adalah : 5 2 +{- 4 4 }

33 63 6 9
= 5 4 2 4 = 1 2

Perkalian skalar (bilangan real) dengan matriks


Ide penjumlahan yang berlaku pada bilangan real dapat kita terapkan pada
penjumlahan matriks, yaitu :
a + a = 2 a, penjumlahan dua buah bilangan yang
sama
a + a + a + + a = n.a penjumlahan n buah bilangan yang sama
1 3
Pada matriks, pandanglah matriks A 2 4

Berdasarkan aturan penjumlahan matriks, diperoleh :
1 3 1 3 2 x1 2 x 3 2 6
A + A = 2 4 + 2 4 = 2 x 2 2 x 4 = 4 8

2 x1 2 x 3 1 3
matriks 2 x 2 2 x 4 bisa dituliskan sebagai 2. 2 4 atau 2 A

Jadi, A + A = 2 A
Dengan demikian A + A + A = 3 A, dan seterusnya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, jika A adalah sebuah matriks, dan k
adalah skalar (bilangan real), maka k A adalah sebuah matriks baru yang didapat
dari hasil perkalian k dengan elemen-elemen matriks A.
2. Perkalian matriks dengan matriks
Untuk memahami perkalian suatu matriks dengan matriks lain, perhatikan
persoalan di bawah ini:
Ketika jam istirahat Anto dan Tomi membeli makanan di kantin
sekolah. Anto menghabiskan 4 buah kue dan 2 gelas es jeruk. Tomi
menghabiskan 3 buah kue dan 1 gelas es jeruk. Harga kue per buah dan
es jeruk per gelas masing-masing Rp. 100,00 dan Rp. 250,00.

9
Persoalan ini jika disajikan dengan memakai tabel dapat ditunjukkan
seperti di bawah ini

Kue Es Jeruk Harga (Rp)


Anto 4 2 Kue 100
Tomi 3 1 Es Jeruk 250
Persoalannya adalah, berapakah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto, dan
oleh Tomi.
Jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto adalah 4 x 100 + 2 x 250 = 900
Untuk menyatakan perhitungan ini dalam bentuk matriks, diperlukan dua buah
informasi, yaitu :
a. Jenis dan jumlah makanan yang dibeli oleh Anto. Informasi ini dapat ditulis
dengan matriks baris sebagai berikut : 4 2
b. Harga setiap jenis makanan. Informasi ini dapat ditulis dengan matriks kolom
100
sebagai berikut : 250

Dengan demikian, jumlah uang yang harus dibayar oleh Anto dapat dinyatakan
sebagai :
4 2 x 100 = 4 x100 2x250 = 400 500 = 900
250

Langkah-langkah perhitungan seperti di atas pada hakekatnya diperoleh dengan cara


mengalikan tiap elemen matriks baris ( 1 x 2 ), dengan elemen-elemen yang
bersesuaian dari matriks kolom ( 2 x 1 ). Matriks hasil perkaliannya adalah matriks
( 1 x 1 ).

Akhirnya jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto dan Tomi dapat dinyatakan
sebagai :

4 2 100 4 x 100 + 2 x 250 900


3 1 250 3 x 100 + 1 x 250 550

Proses atau cara penggabungan dua buar matriks menjadi sebuah matriks seperti
penjelasan di atas disebut perkalian matriks.
Sehingga dapat dikatakan, aturan perkalian matriks adalah :
Mengalikan tiap elemen pada baris matriks sebelah kiri dengan tiap
elemen pada kolom matriks sebelah kanan, kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Atau secara umum :
a c p r
Jika diketahui matriks-matriks : A b d B q s

maka perkalian matriks A dan B dapat ditentukan dengan persamaan :
a c p r axp cxq axr cxs
A x B = b d q s = bxp dxq bxr dxs

10
Syarat dua buah matriks A dan B dapat dikalikan, apabila banyak kolom matriks
A sama dengan banyak baris matriks B.

III.Metode Pembelajaran :
F. Ceramah
G. Tanya Jawab
H. Diskusi
I. Pemberian Tugas
J. CBSA
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
D. Kegiatan Awal :
1. Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran sebelumnya.
2. Membahas soal-soal pekerjaan rumah apabila ada.
3. Menjelaskan kepada siswa tentang bagian yang perlu untuk dibenahi.
E. Kegiatan Inti :
1. Menjelaskan operasi matriks tentang penjumlahan
2. Menjelaskan opersai matriks tentang pengurangan
3. Menjelaskan operasi matriks tentang perkalian skalar dengan matriks
4. Menjelaskan operasi matriks tentang perkalian matriks dengan matriks
5. Menyelesaikan opersai penjumlahan dan / atau perkalian matriks
6. Menyelesaikan operasi pengurangan dan / ataubperkalian matriks
7. Menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan penjumlahan
8. Menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan pengurangan dan perkalian
matriks
F. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik membuat rangkuman.
2. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas
3. Guru memberi penghargaan pada peserta yang aktif dan kinerjanya
baik
4. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


D. Alat tulis seperti : Papan tulis, kapur, penggaris, buku, dll.
Alat perga seperti : Benda-benda di sekitar kita yang diatur secara matriks
E. Bahan untuk peraga seperti benda atau siswa sebagai elemen matriks
F. Sumber belajar : Buku modul yang memuat matriks
Referensi lain yang relevan

VI. Penilaian
Diketahui matriks A = 0 3 B= -1 -2 C= 2 -3
2 -4 5 6 7 -6
Ditanyakan :
1. A + 2B
2. 2A 3B
3. A x B
4. (A + B) x (A B)
5. (A + B C) x BT

11
Jawab :
0 3 1 2

1. A + 2B = + 2
2 4 5 6
0 3 2 4

= +
2 4 10 12
2 1

=
12 8
0 3 1 2

2. 2A 3B = 2 - 3
2 4 5 6
0 6 3 6

= +
4 8 15 18
9 12

=
11 26
0 3 1 2

3. A x B = x
2 4 5 6
015 018

=
220 424
15 18

=
22 28

0 3 1 2 0 3 1 2
4. (A + B) x (A B) = x

2 4 5 6 2 4 5 6


1 1 1 5
=

7 2 3 10

13 510

=
7 6 35 20

12
4 15

=
1 15


0 3 1 2 2 3 1 2 T
T x
5. (A + B C) x B =

2 4 5 6 7 6 5 6


01 2 3 23 1 5

= x
257 4 6 6 2 6


3 4 1 5
=

0 8 2 6

38 15 24

=
016 0 48

5 9

=
16 48

Mengetahui, Klaten, .2007


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Matematika

() ()
NIP. . NIP. .

13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester :X/2
Pertemuan ke : 7, 8, 9 dan 10
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan operasi matriks
Indikator : a. Matriks ditentukan determinannya.
b. Matriks ditentukan inversnya.

I. Tujuan :
Setelah mempelajari konsep menentukan determinan dan invers diharapkan siswa dapat
16. Menjelaskan pengertian determinan suatu matriks.
17. Menentukan determinan matrisk ordo 2 dengan benar
18. Menentukan adjoin matriks-matriks ordo 2
19. Menentukan invers matriks ordo 2
20. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara langsung
21. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara aturan Sorrus
22. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara aturan Cramer
23. Menjelaskan pengertian minor matriks ordo 3
24. Menjelaskan pengetian kofaktor matriks ordo 3
25. Menjelaskan penertian adjoin matriks ordo 3
26. Menentukan invers matriks ordo 3
27. Memahami hubungan matriks identitas dengan invers matriks.
28. Menyelesaiakn bentuk persamaan matriks
29. Menyelesaikan sistem persamaan linear 2 peubah dengan matriks
30. Menyelesaikan sistem persamaan linear 3 peubah dengan matriks
31. Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan determinan matriks.

II. Materi Ajar :


1. Determinan matriks berordo 2 2.

14
Misalkan A adalah matrik persegi berordo 2 2 yang dituliskan dlam bentuk A =
a b
c d
a b a b
Maka determinan matriks A = ditulis sebagai det. A = a = c d = ad
c d
bc.
Contoh :
3 2
1. Jika A = 5 4 maka det A = 5 4 = 3.4 2.5 = 12 10 = 2
3 2

7 4
2. JIka B = 5 3 maka det B = 5 3 = 7.3 4.5 = 21 20 = 1
7 4

2. Invers matriks berordo 2 2.
a b
Misal A = c d ,maka invers matriks A ditulis A 1 ditentukan oleh :

A 1 =
1 d b , dengan det. A = ad bc 0
det . A c a

Keterangan :
1. Jika A sebuah matriks dengan det A 0, maka A disebut matriks tak singular
atau non singular.
Setiap matriks tak singular mempunyai invers.
2. Jika A sebuah matriks dengan det A= 0, maka A disebut matriks singular.
Setiap matriks singular tidak mempunyai invers.

Contoh 1 :
5 3
Tentukan invers matriks A = 4 2

Jawab :
5 3
Det. A= 4 2 = 5(-2) (-3). 4 = -10-(-12) = 2

1 2 3 1 3
2
A 1
=
2 4 5
= 2 5
2
Matriks A adalah matriks non-singular.
Contoh 2:
4 x
Tentukan nilai x apabila matriks P = 10 2 merupakan matriks singular!

Jawab :
Syarat matriks singular adalah det. P = 0, maka :
4 x
10 2 = 0
4.2 10x = 0
8 10x = 0

15
8 4
8 = 10x x =
10 5
3. Penyelesaian Persamaan Matriks
Setelah memahami pengertian invers matriks, sekarang kita mempelajari cara
menyelesaikan soal yang berhubungan dengan invers matriks. Sebagai contoh
adalah menyelesaikan persamaan matriks berbentuk A.X = B atau X.A = B,
dengan A, B, dan X adalah matriks-matriks berordo 2x2. Agar X ada ( dapat
ditentukan ) disyaratkan bahwa
matriks A haruslah matriks non singular, sehingga matriks A mempunyai
invers A 1 .
a. Persamaan bentuk A . X = B
Untuk persamaan AX = B, kalikan persamaan matriks tersebut dengan A
1
dari arah kiri.
A .( A.X ) = A 1 .B
1

(A 1 .A) X = A 1 .B
I. X = A 1 .B, sebab A 1 .A= I
X = A 1 .B, sebab I . X = X . I = X
Jadi jika A.X = B, maka X = A 1 . B
b. Persamaan berbentuk X.A = B
Untuk persamaan A X = B, kalikan persamaan matriks tersebut dengan A
1
dari arah kanan.
(X.A). A 1 = B. A 1
X.(A. A 1 )= B. A 1
X. I = B. A 1 , sebab A. A 1 = 1
X = B. A 1 , sebab I . X = X . I = X
Jadi jika X . A = B, maka X = B . A 1
Contoh :
3 2 5 1
Diketahui matriks-matriks A = 7 5 B = 2 3

Tentukan matriks X berordo 2x2 yang memenuhi persamaan :
a. A . X = B b. X . A = B
Jawab :
5 2
Det.A = 7 5 = 15 14 = 1, sehingga A 1 = 7 3 .
3 2

a. Untuk persamaan matriks A.X = B penyelesaiannya adalah
5 2 5 1 21 1
X = A 1 .B = 7 3 2 3 = 29 2

b. Untuk persamaan matriks X.A = B penyelesaiannya adalah
5 1 5 2 18 7
X = B. A 1 = 2 3 7 3 = 11 5

4. Pemakaian matriks untuk menyelesaikan system persamaan linier 2
variabel

16
ax by c
Untuk persamaan linier berbentuk : {
px qy r
a b
= p q = aq bp

x = c b
r q = cq br
y = a c = ar cp
p r
Sehingga :
x y
x= , y=

Contoh :
4 x 5 y 17
Selesaikan persamaan 2 x 3 y 11 dengan menggunakan determinant

matriks !
Jawab :
4 5
= 2 3 = 12 10 = 2,
17 5
x = 11 3 = 51 55 = -4
4 17
y = 2 11 = 44 34 = 10
x 4 y 10
x= = = -2 , y = = =5
2 2

Determinan matriks ordo 3 x 3.


a b c
f maka determinan A
Jika matriks A ordo 3 x 3 dengan bentuk A = d e
g h i
dapat dicari dengan
a b c a b
A = d e f d e = aei + bfg + cdh ceg afh bdi


g h i g h

--- +++
Contoh :
2 3 2 2 3 2 2 3
1 maka det B =
Jika B = 4 2 4 2 1 4 2 = 2.2.5 + 3.1.1 + 2.4.3
1 3 5 1 3 5 1 3

2.2.1 2.1.3 3.4.5 = 20 + 3 + 24 - 4 6 60 = - 23

17
2. Invers matriks ordo 3 x 3.
Untuk menentukan invers matriks ordo 3 x 3 dapat digunakan beberapa cara,
antara lain :
a. menggunakan pengertian dasar invers yakni jika A adalah invers B maka akan
berlaku
AB = BA = I ( matriks identitas ordo 3 x 3 ).
a b c p q r
f dan B = s u saling invers maka akan
Misal A = d e t
g h i v w x
berlaku :

a b c p q r p q r a b c 1 0 0
d e f s t u = s t u d e f = 0 1 0

g h i v w x v w x g h i 0 0 1
Contoh :
2 3 1
2
Tentukan invers dari matriks A = 2 4
1
1 3

Penyelesaian:
p q r 2 3 1
u adalah invers matriks A = 2 2
Misal B = s t 4 maka
v w x
1 1 3

akan berlaku
2 3 1 p q r 1 0 0
2 4 2 s t u = 0
1 0


1 1 3 v w x 0 0 1

2 p 3s v 2q 3t w 2r 3u x 1 0 0
2 p 4 s 2v
2q 4t 2 w 2r 4u 2 x = 0
1 0
p s 3v q t 3w r u 3 x 0 0 1
dengan kesamaan matriks akan diperoleh persamaan linier sebagai berikut
:
2 p 3s v 1

i. 2 p 4 s 2v 0
p s 3v 0

(1). 2p + 3s v = 1
(2). 2p + 4s + 2v = 0
(3). p s + 3v = 0
dari (2) (1) diperoleh
s + 3v = -1 . (4)

18
dari (2) + 2(3) diperoleh
2s + 8v = 0 . (5)
dari (5) 2(4) diperoleh v = 1 Substitusi ke (4) diperoleh s = -4.
jika v = 1 dan s = -4 disubstitusi ke (3) diperoleh p = 7
2q 3t w 0

ii. 2q 4t 2 w 1
q t 3w 0

(1) . 2q + 3t w = 0
(2) . 2q + 4t + 2w = 1
(3) . q t + 3w = 0
dari (2) (1) diperoleh
t + 3w = 1 . (4)
dari (2) + 2(3) diperoleh
2t + 8w = 1 . (5)
1 1
dari (5) 2(4) diperoleh w = - 2 ,w=- 2 substitusi ke (5) diperoleh t
5
= 2
1 5
jika w = - 2 dan t = 2 substitusi (3) akan diperoleh q = -4

2r 3u x 0

iii. 2r 4u 2 x 0
r u 3x 1

(1) . 2r + 3u x = 0
(2) . 2r + 4u + 2x = 0
(3) . r u + 3x = 1
dari (2) (1) diperoleh
u + 3x = 0 . (4)
dari (2) + 2(3) diperoleh
2u + 8x = 2 . (5)
dari (5) 2(4) diperoleh x = 1, jika x = 1 substitusi ke (4) diperoleh u =
-3
Jika x = 1 dan u = -3 disubstitusi ke (3) akan diperoleh r = 5
2 3 1
2
Jadi invers dari matriks A = 2 4 adalah B =

1 1 3

7 4 5
4 5 3
2

1 1 2 1

19
a. Menggunakan adjoin matriks.
Jika A adalah matriks non singular berordo m x n , maka invers matriks A
dapat dicari dengan adjoin matriks sebagai berikut :
1
A 1 Adj ( A)
det A

di mana Adj (A) adjoin matriks A dapat dicari dengan terlebih dulu
mengetahui minor dan kofaktor matriks itu.
Jika xij adalah elemen matriks baris ke-i kolom ke-j maka :
i. Minor matriks M ij adalah determinan matriks
dengan menghapus (menghilangkan) baris ke- i kolom ke-j
a b c
f
Misal A = d e
g h i
e f
M 11 = = ei fh (menghapus baris ke-1 kolom ke-1 )
h i
d f
M 12 = = di fg ( menghapus baris ke-1 kolom ke-2 )
g i
d e
M 13 = = dh eg ( menghapuskan baris ke-1 kolom ke-3 )
g h
dan seterusnya.

ii. Kofaktor Kij adalah perkalian ( 1)i j dengan


Mij
K11 = (1)11 M 11 = 1(ei fh)
K12 (1)1 2 M 12 1( di fg )
K13 ( 1)1 3 M 13 1( dh eg )
dan seterusnya
K11 K 21 K 31
K 32
Adjoin matriks A dirumuskan Adj (A) = K12 K 22
K13 K 23 K 33
Contoh :
2 3 1
2
Tentukan invers dari matriks A = 2 4 dengan adjoin matriks

1 1 3

Penyelesaian :

20
i. det A =
2 3 1
2 4 2 = 24 6 + 2 4 + 4 18 = 2
1 1 3

iii. minor-minor matriks A


4 2 2 3
M 11 12 ( 2) 14 M 23 2 ( 3) 1
1 3 1 1
2 2 3 1
M 12 6 ( 2) 8 M 31 6 ( 4) 10
1 3 4 2
2 4 2 1
M 13 2 ( 4) 2 M 32 4 ( 2) 6
1 1 2 2
3 1 2 3
M 21 9 1 8 M 33 86 2
1 3 2 4
2 1
M 22 6 1 5
1 3
iv. Kofaktor-kofaktor matriks A
K11 (1) M 11 14
2
K 21 (1)3 M 21 8 K 31 (1) 4 M 31 10
K12 (1)3 M 12 8 K 22 (1) 4 M 22 5
K13 (1) 4 M 13 2 K 23 ( 1)5 M 23 1 K 32 (1)5 M 32 6
K 33 ( 1) 6 M 33 2

v. invers matriks A dapat ditemukan


K11 K 21 K 31
1
A 1
K12 K 22 K 32
det A
K13 K 23 K 33
14 8 10
1
A 1
8 5 6
2
2 1 2

7 4 5
A1 4 5 2 3
1 1 2 1
III.Metode Pembelajaran :
K. Ceramah
L. Tanya Jawab
M. Diskusi
N. Pemberian Tugas

21
O. CBSA

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


G. Kegiatan Awal :
1. Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran sebelumnya.
2. Membahas soal-soal pekerjaan rumah apabila ada.
3. Menjelaskan kepada siswa tentang bagian yang perlu untuk dibenahi.
H. Kegiatan Inti :
1. Menjelaskan pengertian determinan matriks
2. Menentukan determinan matriks ordo 2
3. Menentukan invers matriks ordo 2
4. Menjelaskan pengertian minor matriks
5. Menjelaskan pengertian kofaktor matriks ordo 3
6. Menjelaskan pengertian adjoin matriks ordo 3
7. Menentukan determinan matriks ordo 3 secara langsung
8. Menentukan determinan matriks dengan aturan Sorrus
9. Menentukan determinan matriks dengan aturan Cramer
10. Menentukan invers matriks ordo 3
11. Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan determinan matriks
12. Menyelesaikan sistem persamaan linear 2 peubah dengan matriks
13. Menyelesaikan sistem persamaan linear 3 peubah dengan matriks
I. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik membuat rangkuman.
2. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas
3. Guru memberi penghargaan pada peserta yang aktif dan kinerjanya
baik
4. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


G. Alat tulis seperti : Papan tulis, kapur, penggaris, buku, dll.
Alat perga seperti : Benda-benda di sekitar kita yang diatur secara matriks

22
H. Bahan untuk peraga seperti benda atau siswa sebagai elemen matriks
I. Sumber belajar : Buku modul yang memuat matriks
Referensi lain yang relevan

VI. Penilaian
1 2 3
1. Diketahui matriks A = 2 1 4
3 2 1
Ditanyakan :
1. Determinan A dengan cara :
a. Langsung
b. Aturan Sarrus
c. Dijabarkan menggunakan kolom pertama
2. Semua Minor A
3. Semua kofaktor minor A
4. Adjoin A
5. Invers A
x -1
6. Harga x, y, z apabila A y = -4
z 5

Jawab :
1 2 3
1. a. A = 2 1 4
3 2 1

1 2 3
Det A secara langsung = 2 1 4
3 2 1
Det A = 1x1x1 + 2x4x3 + 3x2x2 3x1x1 2x2x1 1x4x2
= 1 + 24 + 12 9 4 8
= 37 21
= 16
1 2 3 1 2
b. Det A aturan Sarrus = 2 1 4 2 1
3 2 1 3 2

23
Det A = 1x1x1 + 2x4x3 + 3x2x2 3x1x1 2x2x1 1x4x2
= 1 + 24 + 12 9 4 8
= 37 21
= 16
1 2 3
c. Det A aturan Cramer = 2 1 4
3 2 1
1 4 2 3 2 3
=1 -2 +3
2 1 2 1 1 4

= 1(1 8) 2(2 6) + 3(8 3)


= -7 + 8 + 15 = 16

2. Minor Aij = Mij Baris dan kolom aij dihilangkan


Minor A11 = M11 = 1 4 =18=7
2 1

Minor A12 = M12 = 2 4 = 2 12 = -10


3 1

Minor A13 = M13 = 2 1 =43=1


3 2

Minor A21 = M21 = 2 3 = 2 6 = -4


2 1

Minor A22 = M22 = 1 3 = 1 9 = -8


3 1

Minor A23 = M23 = 1 2 = 2 6 = -4


3 2

Minor A31 = M31 = 2 3 =83=5


1 4

Minor A32 = M32 = 1 3 = 4 6 = -2


2 4

Minor A33 = M33 = 1 2 = 1 4 = -3


2 1

24
3. Kofaktor minor Aij = Kij = (-1)i+j Mij
K11 = (-1)1+1 M11= 1(-7) = -7
K12 = (-1)1+2 M12= -1(-10) = 10
K11 = (-1)1+3 M13= 1(1) = 1
K11 = (-1)2+1 M21= -1(-4) = 4
K11 = (-1)2+2 M22= 1(-8) = -8
K11 = (-1)2+3 M23= -1(-4) = 5
K11 = (-1)3+1 M31= 1(5) = 5
K11 = (-1)3+2 M32= -1(-2) = 2
K11 = (-1)3+3 M33= 1(-3) = -3
K11 K21 K31
4. Adjoin A = K21 K22 K32
K31 K32 K33
Kij = Kofaktor minor Aij pada soal nomor 2.
-7 4 5
Adjoin A = 10 -8 2
1 4 -3

1
5. Invers matrik A = A-1= A x Adj.A
Determinan A = det.A = A pada soal 1
Adjoin A = Adj.A pada soal 4
-7 4 5 -7/6 1/4 5/16
1
Invers A = A-1= x 10 -8 2 = 5/8 -1/2 1/8
16
1 4 3 1/16 1/4 3/16
x -1 1 2 3 x -1
6. A= y = -4 2 1 4 y = -4
z 5 3 2 1 z -4
Determinan A = A= pada soal 1 = 16
Determinan x = x kolom ke 1 diganti ketentuan
y = y kolom ke 2 diganti ketentuan
z = z kolom ke 3 diganti ketentuan
x y z
Rumus : x = , y= , z=

25
-1 2 3
x
x= x = -4 1 4 = (-1.1.1+2.4.5+3.(-4).2)(3.1.3+ 2.(-4).1+(-1).4.2)/16

5 2 1 = ((-1 + 40 24) (15 8 8))/16
16
16
=
16
= 1

1 -1 3
y
y= y = 2 -4 4 =1.(-4).1+(-1).4.3+3.2.5(3.(-4).3+ (-1).2.1+1.4.5)/16

3 5 1 = ((-4 12+ 30) (-36 2 + 20))/16
16
32
=
16
=2

Dengan cara yang sama akan diperoleh z=-2


Mengetahui, Klaten, .2007
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Matematika
Jadi harga x = 1 harga y = 2 dan harga z = -2

() ()
NIP. . NIP. .

26

Anda mungkin juga menyukai