I. Tujuan :
Setelah mempelajari konsep mendeskripsikan macam-macam matriks diharapkan siswa
dapat :
1. Memiliki pemahaman mengenai pengertian matriks.
2. Dapat membedakan antara baris dan kolom matriks
3. Mengetahui elemen-elemen suatu matriks
4. Dapat menuliskan notasi-notasi matriks
5. Dapat menyebutkan ordo suatu matriks
6. Dapat menyebutkan macam-macam matriks
7. Dapat mengidentifikasi dua matriks yang sama
8. Memiliki kemampuan untuk menunujukkan transpose suatu matriks dan lawan
suatu matriks
1
Kelas MO 1 1 2 1
Kelas MO 2 2 1 1
Kelas MO 3 0 0 1
Kelas MO 4 1 2 0
6 7 5 7 Baris ke
-1
Matriks Contoh 1 : 6 7 7 8
Baris ke
5 6 7 7 -2
Baris ke
-3
1 2 3 4
1kolom
2 1 Baris ke
-1 ke
2 1 1 Baris
Matriks Contoh 2 : 0 0 1
-2 ke
Baris
-3 ke
1 2 0 Baris
-4
1 2 3
kolom
Jadi, Matriks adalah susunan berbentuk persegi panjang dari bilangan-bilangan
yang disusun pada baris dan kolom dan diletakkan di dalam dua tanda kurung
atau kurung siku.
Elemen dan Notasi Suatu Matriks
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen matriks dan diberi nama sesuai
dengan nama baris dan nama kolom. Perhatikan Matriks A di bawah ini :
6 7 5 Untuk
7 menamai suatu matriks., seringkali kita gunakan satu
A = 6 7 7 huruf
8 kapital seperti A, B, C. Sedangkan elemen-elemen matriks
5 6
7 seringkali
7
dinotasikan dengan huruf kecil sesuai dengan nama
matriksnya, seperti a ij untuk elemen-elemen matriks A.
2
Angka 8 dalam lingkaran menunjukkan elemen matriks A yang dituliskan dengan
notasi a 24 , yang berarti angka 8 adalah elemen baris ke- 2 dan kolom ke- 4.
Apabila ada tampilan eleman a ij , berarti menyatakan elemen matriks A baris ke- i
dan kolom ke- j.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-eleman dari baris ke- 3 adalah : 5, 6, 7, dan
7.
Apabila disuruh menyebutkan elemen-elemen dari kolom ke 2 adalah : 7, 7, dan 6.
Ide penampilan matriks dalam metematika dikenalkan pada tahun 1857 oleh
Arthur Cayley (1821 1895) yang berkebangsaan Inggris.
3
1 6 9
2 5
Contoh : A = 1 , B = 2
7
5 8
3 4 7
Matriks Identitas
Suatu matriks persegi dengan semua elemen pada diagonal utama adalah 1
(satu) dan elemen lainnya 0 (nol). Pada umumnya matriks Identitas
dilambangkan dengan I, yang terkadang disertai dengan ordonya.
1 0 0
1 0
Contoh : A = I 2 x 2 = 0 , B = I 3 x 3 = 0
1
1 0
0 0 1
Matriks Nol
Suatu matriks dengan semua elemennya 0 (nol). Matriks nol sering kali
dilambangkan dengan O.
0 0
Contoh : A = 0 0
Matriks Segitiga
Matriks persegi yang dipisahkan oleh diagonal dengan elemen-elemen 0
pada separoh bagiannya.
0 0 1
1 5
Contoh : A = 3 , B = 0
0
4 5
1 2 2
Kesamaan Matriks
Definisi dari kesamaan matriks adalah :
Catatan :
Elemen yang seletak adalah elemen yang mempunyai nomor baris dan kolom
sama.
2 9 1 4 32 1
Contoh : matriks A = 8 3 4 sama dengan matriks B =
2 2 9 2 2
Oleh karena itu dasar kesamaan matriks digunakan untuk menyelesaikan persamaan
matriks.
Contoh 1 :
2x 3 8 3
Tentukan nilai x dan y jika 4 3 y 4 9
Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
2x = 8 atau x = 4 dan 3y =9 atau y = 3.
Contoh 2 :
4
x 2 4 5 4
Carilah nilai x dan y yang memenuhi 2
y 5 2
6
Dengan dasar kesamaan matriks maka didapatkan :
x + 2 = 5 atau x = 5 2 atau x = 3
y 5 = 6 atau y = 6 + 5 atau y = 11
Transpose Matriks
Transpose artinya perputaran, yang dilambangkan dengan A atau A T atau A t , yaitu
menukar elemen pada baris menjadi elemen pada kolom atau dengan kata lain
elemen-elemen baris dari matriks A akan menjadi elemen-elemen kolom matriks
At .
Secara lebih terperinci apabila a ij elemen matriks A dan apabila ditranspose
menjadi matriks A t maka elemen tersebut menjadi a 'ji .
Contoh 1 :
4 2
4 2 6
Matriks A = 2 1
maka matriks transposenya adalah A t = 2
3
1
6 6
Contoh 2 :
1 2 3
1 4 7 3
4 5 6
Matriks C = 2 5 8 2 t
maka matriks transposenya adalah C = 7
3 8 9
6 9 1
3
2 1
III.Metode Pembelajaran :
A. Ceramah
B. Tanya Jawab
C. Diskusi
D. Pemberian Tugas
E. CBSA
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal :
1. Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran sebelumnya.
2. Membahas soal-soal pekerjaan rumah apabila ada.
3. Menjelaskan kepada siswa tentang bagian yang perlu untuk dibenahi.
B. Kegiatan Inti :
1. Menjelaskan pengertian matriks dan definisi matriks
2. Menjelaskan pengertian notasi sigma, baris, kolom, elemen dan ordo matriks
3. Membedakan jenis-jenis matriks
4. Menentukan elemen (anggota) pada matriks berordo (mxn)
5. Menjelaskan kesamaan matriks (syarat kedua matriks sama)
6. Menjelaskan transpose matriks dari suatu matriks yang ditentukan
7. Menjelaskan lawan matriks dari suatu matriks yang ditentukan
C. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik membuat rangkuman.
2. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas
5
3. Guru memberi penghargaan pada peserta yang aktif dan kinerjanya
baik
4. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
VI. Penilaian
1 -2 3 5
Diketahui matriks A = 4 -4 6 0
-3 7 8 -6
9 0 2 -5
Dari matriks A, sebutkan :
a. Ordo matriks g. Elemen baris ke
b. Banyaknya 4 kolom ke 3
baris h. Letak dari
c. Banyaknya elemen 2 dan elemen -2
kolom i. Elemen-elemen
d. Unsur-unsur pada diagonal utama
baris kedua j. Elemen-elemen
e. Elemen-elemen pada diagonal samping
kolom kedua k. Tuliskan
f. Unsur baris ke transpose matriksnya
3 kolom ke 4 l. Tuliskan lawan
matriks A
Jawab :
a. Ordo matriks A = 4 x 4 h. Letak dari elemen 2 pada baris ke 4
b. Banyak baris matriks A = 4 kolom ke 3
c. Banyak kolom matriks A = 4 Letak elemen -2 pada baris pertama
d. Unsur-unsur baris ke 2 = (4, -4, 6, 0) kolom ke 2
e. Elemen-elemen kolom ke 2 = (-2, -4, i. Elemen-elemen pada diagonal utama
7, 0) = (1, -4, 8, -5)
f. Elemen baris ke 3 kolom ke 4 = -6 j. Elemen-elemen pada diagonal
g. Elemen baris ke 4 kolom ke 3 = 2 samping = (5, 6, 7, 9)
1 4 -3 9
k. Transpose dari matriks A = AT = -2 -4 7 0
3 6 8 2
5 0 -6 -5
l. Lawan matriks A =
-1 2 -3 -5
-A = -4 4 -6 0
6
3 -7 -8 6
-9 0 -2 5
() ()
NIP. . NIP. .
I. Tujuan :
Setelah mempelajari penyelesaian operasi matriks diharapkan siswa dapat :
9. Menjelaskan operasi-operasi matriks atau lebih baik syarat maupun penyelesaiannya
untuk penjumlahan.
10. Menjelaskan dan menyelesaikan opersi pengurangan dua matriks atau lebih
11. Memahami dengan cepat perkalian skalar atau bilangan riil dengan matriks
12. Memahami perkalian matriks dengan matriks baik syarat dan penyelesaiannya
13. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk penjumlahan
14. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk pengurangan
15. Memahami sifat-sifat operasi matriks untuk perkalian
7
Dewi Budi Dewi Budi Dewi Budi
Matematika 82 86 80 80 162 166
Bahasa Inggris 72 78 73 74 145 152
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah nilai semester I dan II untuk mata diklat
Matematika dan Bahasa Inggris yang dicapai Budi lebih tinggi dibandingkan yang
dicapai oleh Dewi.
Dengan demikian Budi lebih berhak mengikuti seleksi siswa teladan.
Sekarang kita akan melihat bagaimana proses penjumlahan nilai-nilai tersebut
dilakukan dengan menggunakan matriks.
Bila data atau informasi pada tabel di atas disajikan dalam bentuk matriks, maka dapat
dituliskan sebagai berikut :
82 86 + 80 80 = 162 166
72 78 73 74 145 152
8
3 6 3 6
Jika matriks A 4 dan matriks B 5 , maka : A - B = 4 - 5 =
3 ( 6 ) 9
4 5 = 1
3 6
A +(-B) = 4 +{- 5 } =
3 6 = 9
4 5 1
Contoh 2 :
3 6 1 3
Jika matriks P 5 2 dan matriks B 4 4 , dengan melihat contoh 1 bahwa
3 6 1 3
A B akan sama dengan A + (-B) maka hasilnya adalah : 5 2 +{- 4 4 }
33 63 6 9
= 5 4 2 4 = 1 2
9
Persoalan ini jika disajikan dengan memakai tabel dapat ditunjukkan
seperti di bawah ini
Akhirnya jumlah uang yang harus dibayarkan oleh Anto dan Tomi dapat dinyatakan
sebagai :
Proses atau cara penggabungan dua buar matriks menjadi sebuah matriks seperti
penjelasan di atas disebut perkalian matriks.
Sehingga dapat dikatakan, aturan perkalian matriks adalah :
Mengalikan tiap elemen pada baris matriks sebelah kiri dengan tiap
elemen pada kolom matriks sebelah kanan, kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Atau secara umum :
a c p r
Jika diketahui matriks-matriks : A b d B q s
maka perkalian matriks A dan B dapat ditentukan dengan persamaan :
a c p r axp cxq axr cxs
A x B = b d q s = bxp dxq bxr dxs
10
Syarat dua buah matriks A dan B dapat dikalikan, apabila banyak kolom matriks
A sama dengan banyak baris matriks B.
III.Metode Pembelajaran :
F. Ceramah
G. Tanya Jawab
H. Diskusi
I. Pemberian Tugas
J. CBSA
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
D. Kegiatan Awal :
1. Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pembelajaran sebelumnya.
2. Membahas soal-soal pekerjaan rumah apabila ada.
3. Menjelaskan kepada siswa tentang bagian yang perlu untuk dibenahi.
E. Kegiatan Inti :
1. Menjelaskan operasi matriks tentang penjumlahan
2. Menjelaskan opersai matriks tentang pengurangan
3. Menjelaskan operasi matriks tentang perkalian skalar dengan matriks
4. Menjelaskan operasi matriks tentang perkalian matriks dengan matriks
5. Menyelesaikan opersai penjumlahan dan / atau perkalian matriks
6. Menyelesaikan operasi pengurangan dan / ataubperkalian matriks
7. Menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan penjumlahan
8. Menyelesaikan kesamaan matriks menggunakan pengurangan dan perkalian
matriks
F. Kegiatan Akhir
1. Peserta didik membuat rangkuman.
2. Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas
3. Guru memberi penghargaan pada peserta yang aktif dan kinerjanya
baik
4. Guru memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
VI. Penilaian
Diketahui matriks A = 0 3 B= -1 -2 C= 2 -3
2 -4 5 6 7 -6
Ditanyakan :
1. A + 2B
2. 2A 3B
3. A x B
4. (A + B) x (A B)
5. (A + B C) x BT
11
Jawab :
0 3 1 2
1. A + 2B = + 2
2 4 5 6
0 3 2 4
= +
2 4 10 12
2 1
=
12 8
0 3 1 2
2. 2A 3B = 2 - 3
2 4 5 6
0 6 3 6
= +
4 8 15 18
9 12
=
11 26
0 3 1 2
3. A x B = x
2 4 5 6
015 018
=
220 424
15 18
=
22 28
0 3 1 2 0 3 1 2
4. (A + B) x (A B) = x
2 4 5 6 2 4 5 6
1 1 1 5
=
7 2 3 10
13 510
=
7 6 35 20
12
4 15
=
1 15
0 3 1 2 2 3 1 2 T
T x
5. (A + B C) x B =
2 4 5 6 7 6 5 6
01 2 3 23 1 5
= x
257 4 6 6 2 6
3 4 1 5
=
0 8 2 6
38 15 24
=
016 0 48
5 9
=
16 48
() ()
NIP. . NIP. .
13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. Tujuan :
Setelah mempelajari konsep menentukan determinan dan invers diharapkan siswa dapat
16. Menjelaskan pengertian determinan suatu matriks.
17. Menentukan determinan matrisk ordo 2 dengan benar
18. Menentukan adjoin matriks-matriks ordo 2
19. Menentukan invers matriks ordo 2
20. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara langsung
21. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara aturan Sorrus
22. Menyelesaikan determinan matriks ordo 3 secara aturan Cramer
23. Menjelaskan pengertian minor matriks ordo 3
24. Menjelaskan pengetian kofaktor matriks ordo 3
25. Menjelaskan penertian adjoin matriks ordo 3
26. Menentukan invers matriks ordo 3
27. Memahami hubungan matriks identitas dengan invers matriks.
28. Menyelesaiakn bentuk persamaan matriks
29. Menyelesaikan sistem persamaan linear 2 peubah dengan matriks
30. Menyelesaikan sistem persamaan linear 3 peubah dengan matriks
31. Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan determinan matriks.
14
Misalkan A adalah matrik persegi berordo 2 2 yang dituliskan dlam bentuk A =
a b
c d
a b a b
Maka determinan matriks A = ditulis sebagai det. A = a = c d = ad
c d
bc.
Contoh :
3 2
1. Jika A = 5 4 maka det A = 5 4 = 3.4 2.5 = 12 10 = 2
3 2
7 4
2. JIka B = 5 3 maka det B = 5 3 = 7.3 4.5 = 21 20 = 1
7 4
2. Invers matriks berordo 2 2.
a b
Misal A = c d ,maka invers matriks A ditulis A 1 ditentukan oleh :
A 1 =
1 d b , dengan det. A = ad bc 0
det . A c a
Keterangan :
1. Jika A sebuah matriks dengan det A 0, maka A disebut matriks tak singular
atau non singular.
Setiap matriks tak singular mempunyai invers.
2. Jika A sebuah matriks dengan det A= 0, maka A disebut matriks singular.
Setiap matriks singular tidak mempunyai invers.
Contoh 1 :
5 3
Tentukan invers matriks A = 4 2
Jawab :
5 3
Det. A= 4 2 = 5(-2) (-3). 4 = -10-(-12) = 2
1 2 3 1 3
2
A 1
=
2 4 5
= 2 5
2
Matriks A adalah matriks non-singular.
Contoh 2:
4 x
Tentukan nilai x apabila matriks P = 10 2 merupakan matriks singular!
Jawab :
Syarat matriks singular adalah det. P = 0, maka :
4 x
10 2 = 0
4.2 10x = 0
8 10x = 0
15
8 4
8 = 10x x =
10 5
3. Penyelesaian Persamaan Matriks
Setelah memahami pengertian invers matriks, sekarang kita mempelajari cara
menyelesaikan soal yang berhubungan dengan invers matriks. Sebagai contoh
adalah menyelesaikan persamaan matriks berbentuk A.X = B atau X.A = B,
dengan A, B, dan X adalah matriks-matriks berordo 2x2. Agar X ada ( dapat
ditentukan ) disyaratkan bahwa
matriks A haruslah matriks non singular, sehingga matriks A mempunyai
invers A 1 .
a. Persamaan bentuk A . X = B
Untuk persamaan AX = B, kalikan persamaan matriks tersebut dengan A
1
dari arah kiri.
A .( A.X ) = A 1 .B
1
(A 1 .A) X = A 1 .B
I. X = A 1 .B, sebab A 1 .A= I
X = A 1 .B, sebab I . X = X . I = X
Jadi jika A.X = B, maka X = A 1 . B
b. Persamaan berbentuk X.A = B
Untuk persamaan A X = B, kalikan persamaan matriks tersebut dengan A
1
dari arah kanan.
(X.A). A 1 = B. A 1
X.(A. A 1 )= B. A 1
X. I = B. A 1 , sebab A. A 1 = 1
X = B. A 1 , sebab I . X = X . I = X
Jadi jika X . A = B, maka X = B . A 1
Contoh :
3 2 5 1
Diketahui matriks-matriks A = 7 5 B = 2 3
Tentukan matriks X berordo 2x2 yang memenuhi persamaan :
a. A . X = B b. X . A = B
Jawab :
5 2
Det.A = 7 5 = 15 14 = 1, sehingga A 1 = 7 3 .
3 2
a. Untuk persamaan matriks A.X = B penyelesaiannya adalah
5 2 5 1 21 1
X = A 1 .B = 7 3 2 3 = 29 2
b. Untuk persamaan matriks X.A = B penyelesaiannya adalah
5 1 5 2 18 7
X = B. A 1 = 2 3 7 3 = 11 5
4. Pemakaian matriks untuk menyelesaikan system persamaan linier 2
variabel
16
ax by c
Untuk persamaan linier berbentuk : {
px qy r
a b
= p q = aq bp
x = c b
r q = cq br
y = a c = ar cp
p r
Sehingga :
x y
x= , y=
Contoh :
4 x 5 y 17
Selesaikan persamaan 2 x 3 y 11 dengan menggunakan determinant
matriks !
Jawab :
4 5
= 2 3 = 12 10 = 2,
17 5
x = 11 3 = 51 55 = -4
4 17
y = 2 11 = 44 34 = 10
x 4 y 10
x= = = -2 , y = = =5
2 2
--- +++
Contoh :
2 3 2 2 3 2 2 3
1 maka det B =
Jika B = 4 2 4 2 1 4 2 = 2.2.5 + 3.1.1 + 2.4.3
1 3 5 1 3 5 1 3
17
2. Invers matriks ordo 3 x 3.
Untuk menentukan invers matriks ordo 3 x 3 dapat digunakan beberapa cara,
antara lain :
a. menggunakan pengertian dasar invers yakni jika A adalah invers B maka akan
berlaku
AB = BA = I ( matriks identitas ordo 3 x 3 ).
a b c p q r
f dan B = s u saling invers maka akan
Misal A = d e t
g h i v w x
berlaku :
a b c p q r p q r a b c 1 0 0
d e f s t u = s t u d e f = 0 1 0
g h i v w x v w x g h i 0 0 1
Contoh :
2 3 1
2
Tentukan invers dari matriks A = 2 4
1
1 3
Penyelesaian:
p q r 2 3 1
u adalah invers matriks A = 2 2
Misal B = s t 4 maka
v w x
1 1 3
akan berlaku
2 3 1 p q r 1 0 0
2 4 2 s t u = 0
1 0
1 1 3 v w x 0 0 1
2 p 3s v 2q 3t w 2r 3u x 1 0 0
2 p 4 s 2v
2q 4t 2 w 2r 4u 2 x = 0
1 0
p s 3v q t 3w r u 3 x 0 0 1
dengan kesamaan matriks akan diperoleh persamaan linier sebagai berikut
:
2 p 3s v 1
i. 2 p 4 s 2v 0
p s 3v 0
(1). 2p + 3s v = 1
(2). 2p + 4s + 2v = 0
(3). p s + 3v = 0
dari (2) (1) diperoleh
s + 3v = -1 . (4)
18
dari (2) + 2(3) diperoleh
2s + 8v = 0 . (5)
dari (5) 2(4) diperoleh v = 1 Substitusi ke (4) diperoleh s = -4.
jika v = 1 dan s = -4 disubstitusi ke (3) diperoleh p = 7
2q 3t w 0
ii. 2q 4t 2 w 1
q t 3w 0
(1) . 2q + 3t w = 0
(2) . 2q + 4t + 2w = 1
(3) . q t + 3w = 0
dari (2) (1) diperoleh
t + 3w = 1 . (4)
dari (2) + 2(3) diperoleh
2t + 8w = 1 . (5)
1 1
dari (5) 2(4) diperoleh w = - 2 ,w=- 2 substitusi ke (5) diperoleh t
5
= 2
1 5
jika w = - 2 dan t = 2 substitusi (3) akan diperoleh q = -4
2r 3u x 0
iii. 2r 4u 2 x 0
r u 3x 1
(1) . 2r + 3u x = 0
(2) . 2r + 4u + 2x = 0
(3) . r u + 3x = 1
dari (2) (1) diperoleh
u + 3x = 0 . (4)
dari (2) + 2(3) diperoleh
2u + 8x = 2 . (5)
dari (5) 2(4) diperoleh x = 1, jika x = 1 substitusi ke (4) diperoleh u =
-3
Jika x = 1 dan u = -3 disubstitusi ke (3) akan diperoleh r = 5
2 3 1
2
Jadi invers dari matriks A = 2 4 adalah B =
1 1 3
7 4 5
4 5 3
2
1 1 2 1
19
a. Menggunakan adjoin matriks.
Jika A adalah matriks non singular berordo m x n , maka invers matriks A
dapat dicari dengan adjoin matriks sebagai berikut :
1
A 1 Adj ( A)
det A
di mana Adj (A) adjoin matriks A dapat dicari dengan terlebih dulu
mengetahui minor dan kofaktor matriks itu.
Jika xij adalah elemen matriks baris ke-i kolom ke-j maka :
i. Minor matriks M ij adalah determinan matriks
dengan menghapus (menghilangkan) baris ke- i kolom ke-j
a b c
f
Misal A = d e
g h i
e f
M 11 = = ei fh (menghapus baris ke-1 kolom ke-1 )
h i
d f
M 12 = = di fg ( menghapus baris ke-1 kolom ke-2 )
g i
d e
M 13 = = dh eg ( menghapuskan baris ke-1 kolom ke-3 )
g h
dan seterusnya.
20
i. det A =
2 3 1
2 4 2 = 24 6 + 2 4 + 4 18 = 2
1 1 3
7 4 5
A1 4 5 2 3
1 1 2 1
III.Metode Pembelajaran :
K. Ceramah
L. Tanya Jawab
M. Diskusi
N. Pemberian Tugas
21
O. CBSA
22
H. Bahan untuk peraga seperti benda atau siswa sebagai elemen matriks
I. Sumber belajar : Buku modul yang memuat matriks
Referensi lain yang relevan
VI. Penilaian
1 2 3
1. Diketahui matriks A = 2 1 4
3 2 1
Ditanyakan :
1. Determinan A dengan cara :
a. Langsung
b. Aturan Sarrus
c. Dijabarkan menggunakan kolom pertama
2. Semua Minor A
3. Semua kofaktor minor A
4. Adjoin A
5. Invers A
x -1
6. Harga x, y, z apabila A y = -4
z 5
Jawab :
1 2 3
1. a. A = 2 1 4
3 2 1
1 2 3
Det A secara langsung = 2 1 4
3 2 1
Det A = 1x1x1 + 2x4x3 + 3x2x2 3x1x1 2x2x1 1x4x2
= 1 + 24 + 12 9 4 8
= 37 21
= 16
1 2 3 1 2
b. Det A aturan Sarrus = 2 1 4 2 1
3 2 1 3 2
23
Det A = 1x1x1 + 2x4x3 + 3x2x2 3x1x1 2x2x1 1x4x2
= 1 + 24 + 12 9 4 8
= 37 21
= 16
1 2 3
c. Det A aturan Cramer = 2 1 4
3 2 1
1 4 2 3 2 3
=1 -2 +3
2 1 2 1 1 4
24
3. Kofaktor minor Aij = Kij = (-1)i+j Mij
K11 = (-1)1+1 M11= 1(-7) = -7
K12 = (-1)1+2 M12= -1(-10) = 10
K11 = (-1)1+3 M13= 1(1) = 1
K11 = (-1)2+1 M21= -1(-4) = 4
K11 = (-1)2+2 M22= 1(-8) = -8
K11 = (-1)2+3 M23= -1(-4) = 5
K11 = (-1)3+1 M31= 1(5) = 5
K11 = (-1)3+2 M32= -1(-2) = 2
K11 = (-1)3+3 M33= 1(-3) = -3
K11 K21 K31
4. Adjoin A = K21 K22 K32
K31 K32 K33
Kij = Kofaktor minor Aij pada soal nomor 2.
-7 4 5
Adjoin A = 10 -8 2
1 4 -3
1
5. Invers matrik A = A-1= A x Adj.A
Determinan A = det.A = A pada soal 1
Adjoin A = Adj.A pada soal 4
-7 4 5 -7/6 1/4 5/16
1
Invers A = A-1= x 10 -8 2 = 5/8 -1/2 1/8
16
1 4 3 1/16 1/4 3/16
x -1 1 2 3 x -1
6. A= y = -4 2 1 4 y = -4
z 5 3 2 1 z -4
Determinan A = A= pada soal 1 = 16
Determinan x = x kolom ke 1 diganti ketentuan
y = y kolom ke 2 diganti ketentuan
z = z kolom ke 3 diganti ketentuan
x y z
Rumus : x = , y= , z=
25
-1 2 3
x
x= x = -4 1 4 = (-1.1.1+2.4.5+3.(-4).2)(3.1.3+ 2.(-4).1+(-1).4.2)/16
5 2 1 = ((-1 + 40 24) (15 8 8))/16
16
16
=
16
= 1
1 -1 3
y
y= y = 2 -4 4 =1.(-4).1+(-1).4.3+3.2.5(3.(-4).3+ (-1).2.1+1.4.5)/16
3 5 1 = ((-4 12+ 30) (-36 2 + 20))/16
16
32
=
16
=2
() ()
NIP. . NIP. .
26