Anda di halaman 1dari 4

DETEKSI DINI GANGGUAN

JIWA
S No.Dokumen :
O No.Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT PUSKESMAS
PADEMAWU dr.H.Achmad Muzzamil
KAB.PAMEKASAN NIP.19690828 200212 1 2007
1. Pengertian Deteksi dini gangguan jiwa adalah suatu pemeriksaan pada pengunjung
yang berobat ke puskesmas dengan menggunakan lembar anamnese
dan pemeriksaan anak dan dewasa pelayanan kesehatan jiwa dan
penanggulangan narkotik terpadu.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menerapkan langkah-langkah dalam
melakukan deteksi dini pada gangguan jiwa.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. Tentang pelayanan klinis


4. Referensi Buku Pedoman standart pelayanan puskesmas.
5. Persiapan Alat dan Bahan
1. Lembar Anamnesis dan pemeriksaan pelayanan kesehatan jiwa
2. Rekam medis
3. Alat tulis kantor
6. Prosedur / langkah- Persiapan
langkajuth 1. Atur waktu pemeriksaan, agar pasien dapat diperiksa secara bergilir
dan tertib.
2. Atur arus pasien yang akan diperiksa, agar pelayanan berjalan
dengan lancar dan tidak bergerombol, hal ini akan membantu
meningkatkan kerahasiaan pasien
3. Atur ruangan, tata letak meja/kursi/tempat tidur periksa, agar cara
pemeriksaan dapat dilakukan menurut urutan yang benar, hal ini untuk
meningkatkan kenyamanan petugas dan pasien
4. Ciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman, agar pasien merasa
betah
5. Bersikap ramah dan perhatian akan kebutuhan pasien secara
menyeluruh agar terjadi hubungan yang terbuka dan lancar dengan
pasien
Anamnesa dan Pemeriksaan Pasien
1. Gunakan lembar anamnesa dan pemeriksaan/kartu status
2. Anamnesis dilakukan pada semua pasien (anak/dewasa)
3. Pasien dipersiapkan duduk dikursi yang disediakan disamping meja
petugas
4. Kepada pasien biasa ( 18 tahun keatas ) dan usia lanjut :
a. Dengan menggunakan bahasa pasien, menanyakan keluhan
utama
b. Menggolongkan keluhan apakah termasuk : keluhan fisik (F),
Psikosomatik (PS) atau Mental-Emosional (ME) dan beri kode (F),
(PS), atau (ME)
c. Bila keluhan utama termasuk PS atau ME, melanjutkan dengan 5
pertanyaan aktif:
 Apakah sudah lama (lebih 3 bulan) dan sering kambuh
(1-4x/bln),
 Apakah terjadi setelah stres/ banyak pikiran
 Apakah disertai kehilangan gairah kerja/belajar/makan/seks
 Apakah ada gangguan dalam kehidupan keluarga/ pekerjaan/
sekolah/ masyarakat.
 (lain-lain)
d. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan
5. Kepada pasien anak dan remaja (dibawah 18 tahun) :
a. Menanyakan keluhan utama pada anak/pengantar dan mencatat
pada rekam medis.
b. Menggolongkan keluhan, beri kode (F), (PS), atau (ME)
c. Melanjutkan dengan 5 pertanyaan aktif yang berkaitan.
d. Mengecek kembali hasil pemeriksaan anamnesis dengan melihat
keadaan pasien secara menyeluruh, dan menanyakan kembali hal-hal
yang meragukan.
6. Melakukan kesimpulan anamnesis
7. Mendiagnosa hasil pemeriksaan
8. Setelah pemeriksaan fisik dan menegakkan diagnosis,
mencantumkan kode diagnosisnya
9. Pada kolom terapi dicantumkan resep obat yang diberikan, dan
memberi paraf
10. Setelah penyaringan terhadap kasus-kasus mental emosional selesai
pasien di follow-up pada hari lain secara khusus
7. Diagram Alir
Gunakan lembar anamnesa Pasien disiapkan
dan pemeriksaan anamnesa duduk dikursi yang
dilakukan pada semua disediakan
pasien
Melakukan
Mendiagnosa hasil Melakukan anamnesa
pemeriksaan kesimpulan
anamnesis

Mencantumkan kode Mencantumkan


diagnosis resep dan Pasien di follow-
memberi paraf up pada hari lain
secara khusus

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Ruang kesehatan gigi dan mulut


2. Ruang pemeriksaan umum
3. Ruang KIA, KB dan imunisasi
4. Ruang Gawat darurat
10. Dokumen terkait 1. Register
2. Rekam medik

11. Rekam Historis

No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal


DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA

No. Dokumen :

DAFTAR
No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :

Halaman :

UPT PUSKESMAS dr.H.Achmad Muzzamil


PADEMAWU NIP.19690828 200212 1 2007
KAB. PAMEKASAN

NO URAIAN KEGIATAN YA TDK TB

1 Apakah petugas menggunakan lembar anamnesa dan pemeriksaan/


kartu status.

2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada semua pasien


(anak/dewasa)

3 Apakah petugas mempersiapkan pasien duduk di kursi yang


disediakan disamping meja petugas ?

4 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien

5 Apakah petugas melakukan kesimpulan anamnesis

6 Apakah petugas mendiagnosa hasil pemeriksaan ?

7 Apakah setelah pemeriksaan fisik dsn menegakkan diagnosis petugas


mencantumkan kode diagnosisnya ?

8 Apakah pada kolom terapi petugas mencantumkan resep obat yang


diberikan, dan memberi paraf ?

9 Setelah penjaringan pada kasus kasus mental emosional selesai,


apakah petugas melakukan follow up pada pasien pada hari lain
secara khusus ?

Anda mungkin juga menyukai