Anda di halaman 1dari 8

KESIAPAN ANAK UNTUK 1.

Mengajarkan anak
MELAKUKAN TOILET
APA ITU TRAINING disiplin, dan hidup
TOILET bersih.
TRAINING????  Anak tahu waktu untuk buang 2. Memacu 
air kecil dan besar
kreatifitas dan insiatif
Toilet training adalah
 Anak mampu berjalan, duduk
berfikir anak.
melatih anak untuk belajar dan jongkok
buang air kecil dan air
3. Bisa memacu
besar dikamar mandi, kemandirian anak.
sehingga anak / balita kita Anak mampu mengenal
4. Menghindari

dirinya dengan menunjukan
tidak lagi ngompol di lantai,
rasa tidak nyaman, bila celana perilaku malas pada
atau BAB (buang air besar) atau diapersnya basah
di kasur
anak sejak dini.
 Anak mampu melepas dan 5. Menghindari anak
memakai celananya sendiri
menjadi tukang
ngompol

KEUNTUNGAN
TOILET TRAINING
TAHAPAN TOILET TIPS MEMBIASAKAN
ANAK KE TOILET
TRAINING
 Untuk pemakaian popok hindari
bahan sintetis seperti pampers
 Biasakan yang membuat anak malas untuk
menggunakan toilet melepasnya.

pada buah hati  Kenalkan anak ke toilet sejak


enam bulan dengan menatur
untuk buang air (membopong).
 Lakukan secara  Biasakan anak ke kamar mandi
rutin pada si kecil sejak umur 2-3 tahun

ketika terlihat ingin  Buatlah kamar mandi yang bersih


dan wangi, jangan sampai ada
buang air kesan seram, gelap, jorok pada
 Berikan pujian ruangan kamar mandi, agar anak
tidak merasa takut jika ke kamar
jika anak sudah
mandi
melakukan toilet
 Jadikan kamar mandi menjadi
training dengan kamar yang nyaman, Jangan
baik jadikan ruang kamar mandi
sebagai tempat hukuman
kemarahan orang tua ke anak
yang membuat anak jadi trauma
Role Play Toilet Training Mahasiswa 1 : Disini kakak punya gambar, Anak : (mengikuti instruksi
adek bisa tebak ga ini gambar apa ? mahasiswa tersebut)
Pada suatu Hari ada seorang anak berusia 2
tahun sedang bermain di pelataran rumah Anak : burung kak Mahasiswa : ayo adek pengen pipis ga ?
dengan ibunya yang sedang bermain
permainan yang dapat menstimulasi tumbuh Mahasiswa 1&2 : ihh pinter ya adek Anak : belum mau Kak
kembangnya.. Mahasiswa1 : disini kakak juga punya kubus, Mahasisiwa 2
Ibu : nak ayok kita bermain kubus coba adek bisa susun kubus ini gak ?
Anak : iya kak
bisa tidak di tumpuk kubusnya ? Anak : ( mencoba menyusun kubus)
Mahasiswa : nah kalau nanti mau pipis lagi
Anak : kaya gini yah Tiba-tiba anak tersebut mengompol saat nanti ad3ek ke toilet seperti ini yah
Ibu : pinter anak ibu itu bikin apa ? sedang bermain dengan kedua mahasiswa
tersebut Anak : iya kak
Anak : motor tengteng dong ade
Mahasiswa 2 : eh ko adek pipisnya masih
Ibu : oh bikin motor ngompol...
Anak tersebutpun terbiasa untuk melalukan
Anak : (merasa malu) toilet training yang di berikan mahasiswa
tersebut
Beberapa saat kemudian ada seorang Ibu : iya neng adeknya masih
mahasisiwa yang ingin melakukan ngompol, gimana ya neng caranya agar anak
pemeriksaan kpsp terhadap anak tersebut ibu tidak terbiasa ngompol lagi ?

Mahasiswa1&2 : permisi bu, kami Mahasiswa 2 : ohh begitu ya bu, kalo begitu
mahasiswa dari poltekkes kemenkes banten kita ajarkan toilet training ya bu. Toilet
ingin melakukan pemeriksaan kpsp terhadap training itu tujuannya membiasakan anak
anak ibu sebelumnya kpsp ini adalah untuk BAK dan BAB dikamar mandi
pemeriksaan untuk mengetahui tumbuh
kembang anak ibu serta mengajarkan toilet Ibu : baik neng silahkan
training kepada anak iobu. Apakah ibu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
bersedia Masalah Perilaku dari pandangan biologis adalah
Mahasiswa tersebut pun mengajak anak suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
Ibu : dengan senang hati neng saya tersebut ke kamar mandi, dan mengkaji wajah bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada
bersedia anak tersebut ingin BAK atau BAB hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu
Mahasiswa 1 : adee kita mulai ya Mahasiswa : ayo dek coba sini jongkok sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu
perkenalkan nama kakak kakak nanda. ditoilet mempunyai bentangan yang sangat luas,
mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi,
Anak : (senyum)
berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan
internal (internal activity) seperti berpikir, 2. 2 C. Tujuan Penulisan Atas dasar rumusan kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang atau
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku masalah di atas, Penulisan ini bertujuan; 1. Untuk masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok,
manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis mengetahui defenisi determinan perilaku yaitu faktor perilaku (Behaviour causes) dan
dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang kesehatan 2. Untuk mengetahui Teori Laurence faktor diluar perilaku (Non behaviour couses).
dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat Green 3. Untuk mengetahui Teori Snehandu B. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau
diamati secara langsung atau secara tidak Karr 4. Untuk mengetahui Teori WHO D. Manfaat terbentuk dari 3 faktor utama, yaitu : 1) Faktor-
langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini faktor predisposisi (Predisposing factors) Yaitu
tampak pada kegiatan organisme tersebut secara yaitu sebagai berikut: 1. Dapat menambah faktor-faktor yang mempermudah atau
umum dipengaruhi oleh faktor genetik wawasan kami dan khalayak tentang defenisi mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang,
(keturunan) dan lingkungan. Hereditas atau determinan perilaku kesehatan 2. Dapat antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan,
faktor keturunan adalah konsepsi dasar atau mengetahui lebih jelas mengenai teori-teori keyakinan, tradisi, nilai-nilai dan sebagainya.
modal untuk perkembangan perilaku makhluk dalam determinan perilaku kesehatan yaitu Teori Misalnya seorang ibu mau membawa anaknya ke
hidup itu untuk selanjutnya. Sedangkan Laurence Green, Teori Snehandu B. Karr dan Teori posyandu karena ibu tersebut tahu dengan
lingkungan adalah kondisi atau lahan untuk WHO membawa anaknya ke posyandu, maka anaknya
perkembangan perilaku tersebut. Namun di 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Determinan akan memperoleh imunisasi untuk pencegahan
dalam proses pembentukan atau perubahan Perilaku Kesehatan Perilaku adalah hasil atau penyakit dan sebgainya. Tanpa adanya
perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang resultan antara stimulus (faktor eksternal) pengetahuan-pengetahuan seperti ini mungkin
berasal dari dalam dan dari luar individu itu dengan respon (faktor internal) dalam subjek ibu tersebut tidak akan membawa anaknya ke
sendiri. Faktor-faktor itu disebut determinan atau orang yang berperilaku tersebut. Faktor yang posyandu. 2) Faktor-faktor pendukung (Enabling
perilaku yang antara lain yaitu persepsi, motivasi, menentukan atau membentuk perilaku itu factors) Adalah faktor-faktor yang memungkinkan
proses belajar, lingkungan dan sebagainya. disebut determinan. Jadi determinan perilaku atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan.
Terdapat banyak teori dari para ahli yang kesehatan dapat diartikan sebagai faktor-faktor Yang dimaksud dengan faktor pemungkin adalah
menjelaskan tentang determinan perilaku yang membentuk perilaku seseorang atau sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
manusia. Dalam teori-teori tersebut para ahli masyarakat dalam menjaga atau memelihara terjadinya perilaku kesehatan misalnya
memaparkan pendapatnya tentang bagaimana kesehatannya. Banyak teori mengenai Puskesmas, Posyandu, Rumah sakit, tempat
suatu perilaku terbentuk dan faktor apa saja yang determinan perilaku, masing-masing teori pembuangan air, tempat pembuangan sampah,
mempengaruhi. Dalam makalah ini yang akan mendasarkan pada asumsi-asumsi yang tempat olahraga,
dibahas lebih dalam adalah mengenai determinan dibangunnya. Dalam bidang perilaku kesehatan 4. 4 makanan bergizi, obat-obatan, alat-alat
perilaku kesehatan. B. Perumusan Masalah 1. Apa ada 3 teori yang sering menjadi acuan dalam kontrasepsi, uang dan sebagainya. Misalnya jika
yang dimaksud dengan determinan perilaku penelitian-penelitian kesehatan masyarakat. sebuah keluarga yang sudah mengetahui masalah
kesehatan? 2. Bagaimanakah Teori Laurence Ketiga teori tersebut ialah teori Laurence Green, kesehatan dan mampu, maka akan
Green? 3. Bagaimanakah Teori Snehandu B. Karr? teori Snehendu B. Karr dan teori WHO. B. Teori mengupayakan keluarganya tersebut untuk
4. Bagaimanakah Teori WHO? Laurence Green Green (1980) menganalisis menggunakan air bersih, buang air besar di WC,
perilaku manusia berangkat dari tingkat makan makanan bergizi dan sebgainya. Namun
apabila keluarga tersebut tidak mampu untuk Seorang bapak mau membangun WC yang dapat langsung menimbulkan tindakan. Artinya
menyediakan fasilitas itu semua maka akan sebelumnya masih BAB di sungai karena : 1) Ia seseorang dapat bertindak atau berperilaku baru
terpaksa menggunakan air kotor untuk keperluan tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf) B = ( Pf, Ef, tanpa terlebih dahulu mengetahui makna dari
sehari-harinya, buang air besar di kali atau di Rf ) stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain,
kebun, makanan seadanya dan lain sebagainya. 3) 5. 5 2) Ia punya bahan bangunan untuk tindakan (practise) seseorang tidak harus di dasari
Faktor-faktor penguat (Reinforcing factors) memebangun WC( Ef ) 3) Ada surat edaran dari oleh pengetahuan dan sikap. Misalnya perilaku
Adalah faktor yang mendorong atau memperkuat Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC yang didasari oleh paksaan, ikut-ikutan atau
terjadinya perilaku. Faktor ini terwujud dalam ( Rf) Perilaku manusia sangatlah kompleks dan karena adanya reward atau ganjaran. C. Teori
sikap dan perilaku petugas kesehatan atau dari mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Snehandu B. Karr Kar mencoba menganalisis
kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Bloom (1908), membagi perilaku tersebut ke perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa
Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan dalam 3 domain yang terdiri dari domain kognitif, perilaku merupakan fungsi dari: a) Niat sesorang
mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak domain afektif dan domain psikomotor. Dalam untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan
melakukannya. Misalnya seorang ibu hamil tau perkembangan selanjutnya oleh para ahli atau perawatan kesehatannya ( behaviour
manfaat periksa hamil dan di dekat rumahnya pendidikan dan untuk kepentingan pengukuran intention ).
ada polindes, ataupun bidan, tetapi ia tidak mau hasil pendidikan, ketiga domain tersebut diukur 6. 6 b) Dukungan sosial dari masyrakat sekitarnya
melakukan periksa hamil, karena ibu lurah dan dari:  Pengetahuan peserta didik terhadap ( social-support). c) Ada atau tidak adanya
ibu-ibu tokoh lain tidak pernah melakukannya materi pendidikan yang diberikan (Knowledge).  informasi tentang kesehatan atau fasilitas
namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti, Sikap atau anggapan peserta didik terhadap kesehatan (accessebility of information). d)
bahwa untuk berperilaku sehat memerlukan materi pendidikan yang diberikan (Attitude).  Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini
contoh dari para tokoh masyarakat Dari defenisi- Praktek atau tindakan yang dilakukan oleh mengambil tindakan atau keputusan Contoh :
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku peserta didik sehubungan dengan materi yang Seorang bapak mau membangun WC yang
seseorang atau masyarakat tentang kesehatan diberikan (Practise). Terbentuknya suatu perilaku sebelumnya masih BAB di sungai karena : 1. Ia
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keyakinan, baru, terutama pada orang dewasa, dimulai pada tahu BAB di jamban lebih sehat( Pf) 2. Ia punya
kepercayaan, tradisi, nilai-nilai dan sebagainya domain kognitif, dalam arti subyek tahu terlebih bahan bangunan untuk memebangun WC( Ef ) 3.
dari orang atau masyarakat yang bersangkutan dahulu terhadap stimulus yang berupa materi Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap
serta contoh dari para tokoh masyarakat di atau obyek diluarnya sehingga menimbulkan kelurga mempunyai WC ( Rf) ( personal
lingkungannya. Disamping itu, ketersediaan respon batin dalam bentuk sikap subyek terhadap autonomy). e) Situasi yang memungkinkan untuk
fasilitas dan sikap dan perilaku petugas kesehatan obyek yang diketahuinya itu. Akhirnya bertindak atau tidak bertindak( action situation).
terhadap kesehatan juga akan mendukung dan rangsangan yaitu obyek yang telah diketahui dan Uraian diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
memperkuat terbentuknya perilaku. Secara disadari sepenuhnya akan menimbulkan respon B=f(BI, SS, AL, PA, AS) Keterangan : B= Behaviour
matematis : determinan perilaku menurut Green yang lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (action) F= Fungsi BI= Behaviour Intention SS= Social
itu dapat digambarkan sebagai berikut: B = terhadap atau sehubungan dengan stimulus Support AI= Accessebility of Information PA=
Behavior F = Fungsi Pf = Predisposing faktors Ef = obyek tadi. Namun demikian di dalam Personal Autonomy AS= Action Situation
Enabling faktors Rf = Reinforcing faktors Contoh : kenyataannya stimulus yang diterima oleh subyek Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang
atau masyrakat ditentukan oleh niat orang orangterdekatdisekitarnya.Apabilaperilakuterseb feeling) yaitu dalam bentuk pengetahuan,
terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya ut bertentangan atau tidak memperoleh persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian
dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau dukungan dari masyarakat atau orang sekitarnya, seseorang terhadapobjek (objek kesehatan). a.
tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan maka orang tersebutakanmerasakurangatau tidak Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri
dari individu untuk mengambil nyaman. Misalnya, seorang istri tidak memberi atau pengalaman oranglain. b. Kepercayaan
keputusan/bertindak, dan situasi yang izin kepada suaminya untuk melakukan vasektomi sering atau orang tua, kakek, atau nenek.
memungkinkan ia berperilaku/bertindak atau karena takut akan memepengaruhi kehidupan Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan
tidak berperilaku/bertindak. Seseorang ibu yang seks mereka. Hal ini akan membuat pria berfikir keyakinan dan tannpa adanya pembuktian
tidak mau ikut KB, mungkin karena ia tidak ada kembali untuk melakukan vasektomi. 3. terlebih dahulu. c. Sikap menggambarkan suka
minat dan niat terhadap KB ( behaviour Terjangkaunya informasi (accessibility of atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
intention ), atau barangkali juga karena tidak ada information), adalah tersedianya informasi- sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau
dukungan dari masyrakat sekitarnya ( social- informasi terkait dengan tindakan yang akan pun dari orng lainyamng paling dekat.Sikap
support). Mungkin juga karena kurang atau tidak diambil oleh seseorang. 4. Adanyaotonomi membuat seseorang mendekati atau menjauhi
memperoleh informasi yang kuat tentang KB dankebebasanpribadi (personal autonomy) oranglain atau objek lain. Sikap positif terhadap
(accessebility of information), atau mungkin ia untukmengambil keputusan. Di tindakan-tindakan kesehatan tidak selalu
tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan, Indonesia,terutamaibu- terwujud didalam suatu tindakan tergantung
misalnya harus tunduk kepada suami, mertuanya ibu,kebebasanpribadinyamasih pada situasi saatitu, sikap akan diikuti oleh
atau orang lain yang ia segani ( personal terbatasterutamadi pedesaan. Seorang istri, tindakan mengacu kepada pengalaman oranglain,
autonomy). Faktor lain yang mungkin dalam pengambilan keputusan masih sangat sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan
menyebabkan ibu ini tidak iku KB adalah karena tergantung kepada suami. berdasar pada banyak atau sedikitnya
situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, Contohnyauntukpenggunaanalatkontrasepsiseora pengalaman seseorang. 2. Tokoh penting sebagai
misalnya alasan kesehatan ( action situation). Karr ngistri harusmemperoleh persetujuan dari suami, Panutan. Apabila seseorang itu penting
dalam Notoatmodjo (2003), mengidentifikasikan dan apabila suami tidak setuju maka istri tidak untuknya,maka apa yang ia katakan atau perbuat
adanya 5 determinan perilaku, yaitu : akan menggunakan alat kontrasepsi. 5. cenderung untuk dicontoh. 3. Sumber-sumber
7. 7 1. Adanyaniat(intention) Adanyakondisi dansituasi yangmemungkinkan daya (resources), mencakup fasilitas, uang,
seseoranguntukbertindaksehubungan dengan (actionsituation).Untuk bertindak apa pun waktu, tenagadan sebagainya.
objek atau stimulus di luar dirinya. Misalnya, pria memang diperlukan suatu kondisi dan situasi 8. 8 4. Perilaku normal, kebiasaan, nilai- nilai dan
mau menggunakan alat kontrasepsi apabila dia yang tepat. Misalnya seorang ibu tidak penggunaan sumber- sumber didalam suatu
memiliki niat untuk menggunakan alat menggunakan kontrasepsi karena alasan masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup
kontrasepsi tersebut. 2. Adanya dukungan dari kesehatannya yang tidak memungkinkan untuk (way of life), yang pada umumnya disebut
masyarakat sekitarnya (social support). Di dalam menggunakan kontrasepsi (action situation). D. kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk
kehidupan seseorang di masyarakat, perilaku Teori WHO WHO menganalisis bahwa yang dalamwaktu yang lama dan selalu berubah, baik
seseorang cenderung memerlukan legitimasi dari menyebabkan seseorang berperilaku tertentu lambat ataupun cepat sesuaidengan peradapan
masyarakatatau orang- adalah : 1. Pemikiran dan perasaan (thought and umat manusiaMenurut Orem asuhan
keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa atauketurunan,kerusakan struktur manusia, pemikirandanperasaan-
setiaporang mempelajari kemampuan untuk kerusakan atau penyimpanngan cara,struktur perasaanseseorang,ataulebihtepat diartikan
merawat diri sendiri sehingga membantuindividu norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pertimbangan-pertimbangan pribadi terhadap
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara pengaruhnya,diagnosa medis dan objek atau stimulus, merupakan modal awal
kesehatan dan kesejahteraan.Teori ini dikenal penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, untuk bertindak atau berperilaku. Seorang istri
dengan teori self care(perawatan diri). Orang danintegritas yang dapat mengganggu akan pergi ke Puskesmas untuk menggunakan
dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, kemampuan seseorang untuk melakukan self care alat kontrasepsi, dengan dasar pertimbangan
sedangkan bayi, lansia dan orang sakit . Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh untung ruginya, manfaatnya, sumber daya atau
membutuhkan bantuan untuk memenuhi beberapa asumsi, yaitu: 1. Human being uang yang tersedia, dan sebagainya. 2. Adanya
aktivitas self care mereka.Orem (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi
mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu: 1. kebutuhanumum akan pemenuhan beberapa zat yang dipercayai (personal references) Di
Universal self carerequisites (kebutuhan (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola dalammasyarakatdi manasikap paternalistik
perawatan diri universal): kebutuhanyang kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, masih kuat, maka perubahan perilaku acuan
umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus pembentukan dan pemeliharaan integritas (referensi) yang pada umumnya adalah para
kehidupannya sepertikebutuhan fisiologis dan structural, serta pemeliharaandan peningkatan tokoh masyarakat setempat. Misalnya orang mau
psikososial termasuk kebutuhan udara, air, integritas fungsional. 2. Perkembangan manusia: menggunakan alat kontrasepsi apabila tokoh
makanan,eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan dari kehidupan di dalam rahim hingga masyarakat disekitarnya sudah terlebih dahulu
pencegahan bahaya. Hal tersebutdibutuhkan pematangan ke dewasaan memerlukan menggunakan alat kontrasepsi. 3. Sumber daya
manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang (resources) Sumberdayayang
penyesuaianterhadap lingkungan, dan lainnya meningkatkan proses pertumbuhan dan tersediamerupakanpendukunguntukterjadinyape
yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. 2. perkembangan disetiap periode dalam daur rilaku seseorang atau
Development self carerequisites(kebutuhan hidup. 3. Kerusakan genetik maupun masyarakat.KalaudibandingkandenganteoriGreen
perawatan diri pengembangan) kebutuhan yang perkembangan dan penyimpangan daristruktur ,sumberdaya ini adalah sama dengan faktor
berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan normal dan integritas fungsional serta kesehatan enabling (sarana dan prasarana atau fasilitas).
proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan Misalnya seorang ibu ingin menggunakan alat
terjadi selama variasi tahap dalamsiklus untuk pencegahan, tindakan pengaturanuntuk kontrasepsi tetapi karena fasilitas dan pelayanan
kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) mengontrol perluasan dan mengurangi kesehatan yang tidak memadai sehingga ibu
dan kejadian yangdapat berpengaruh buruk dampaknya. tersebut tidak memungkinkan untuk
terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk 9. 9 Sedangkan menurut tim ahli WHO menggunakan alat kontrasepsi. 4. Sosio budaya
meningkatkan proses perkembangan sepanjang merumuskan determinan perilaku ini sangat (culture) Sosio budaya setempat biasanya sangat
siklus hidup. 3. Health deviation self care sederhana.Merekamengatakanbahwamengapase berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku
requisites (kebutuhan perawatan diri seorangberperilaku karena adanya 4 alasan pokok seseorang. Faktor sosio budaya merupakan faktor
penyimpangankesehatan): kebutuhan yang (determinan), yaitu : 1. Pemikiran dan perasaan eksternal untuk terbentuknya
berhubungan dengan genetik (thoughts and feeling) Hasil pemikiran-
10. 10 perilakuseseorang.Hal ini setempat, sehingga masyarakat dapat menerima
dapatkitalihatdari perilakutiap-tiapetnisdi pendidikan kesehatan dengan sukarela juga
Indonesia yang berbeda- diharapkan dapat mengaplikasikan materi yang
beda,karenamemangmasing- telah diberikan.
masingetnismempunyai budaya yang berbeda 11. 11 B. Saran Berdasarkan kesimpulan, kami
yang khas. Misalnya suku Batak yang merasa berharap tenaga kesehatan atau analis kesehatan
tidak lengkap apabila tidak ada anak laki- laki. khususnya Sarjana Kesehatan Masyarakat dapat
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pada hakikatnya, memberikan informasi mengenai kesehatan
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya,
pendidikan kesehatan pada masa lalu,di mana tentunya dengan mempertimbangkan program
dalam konsep promosi kesehatan bukan hanya yang akan dilakukan, metode yang digunakan
proses penyadaran masyarakat dalam hal serta media (alat bantu) yang diperlukan demi
pemberian dan peningkatan pengetahuan menunjang program promosi kesehatan. Kami
masyarakat dalam bidang kesehatan juga berharap dengan adanya program promosi
saja,melainkan juga upaya bagaimana mampu kesehatan, masyarakat dapat menjaga
menjembatani adanya perubahan perilaku kesehatannya serta meningkatkan derajat
seseorang. Agar proses promosi kesehatan dapat kesehatannya. Terima kasih kami ucapkan kepada
berjalan dengan baik, maka perlu memperhatikan para pembaca makalah ini semoga makalah ini
syarat- syarat tercapainya rencana penyuluhan dapat bermanfaat bagi kita semua. Mungkin
promosi kesehatan yaitu; 1. Pimpinan program makalah ini masih banyak di temukan kesalahan
dan pelaksana program mempunyai pengertian dan mungkin masih jauh dari sempurna. untuk itu
dan sikap yang positif terhadap apa yang akan kami memohon kritik dan sarannya yang bersifat
dilakukan dalam penyuluhan tersebut 2. Para membangun, agar pada kesempatan lain yang
pimpinan memberi dukungan positif 3. Tersedia akan datang, kami dapat memperbaikinya
biaya untuk program penyuluhan tersebut 4. Unit menjadi lebih baik.
–unit penunjang dalam penyuluhan berfungsi 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo S, 2013,
dengan baik Selain itu penggunaan metode dan Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Rineke
media (alat bantu) juga sangat berpengaruh Cipta: Jakarta.
kepada sikap atau respon masyarakat terhadap http://sigitpamungkaschand.blogspot.co.id/2014/
program promosi kesehatan. Karena itu perlu 12/makalah-teori-determinan- perilaku.html
diadakan perencanaan mulai dari program yang http://www.landasanteori.com/2015/08/pengerti
akan dilakukan, metode yang digunakan serta an-perilaku-definisi-determinan.htm
media (alat bantu) yang diperlukan dan kemudian
disesuaikan dengan keadaan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai