Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang atau manufactur harus selalu
mengoptimalkan dalam pengadaan persediaan karena apabila tidak diadakan
secara optimal perusahaan akan dihadapi pada resiko sewaktu-waktu tidak dapat
memenuhi keinginan konsumen yang memerlukan atau meminta produk yang akan
dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena tidak selamanya produk dapat tersedia
setiap saat, berarti pula bahwa perusahaan akan kehilangan kesempatan
memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Perusahaan sebaiknya
harus selalu menyiapkan pengadaan persediaan bahan baku yang akan diolah
untuk proses produksi agar tidak menghambat kelancaran usaha.
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja dan merupakan aktiva yang
setiap saat mengalami perubahan. Semakin tinggi tingkat peputarannya atau
semakin cepat perputarannya hal ini menandakan bahwa semakin kecil dana yang
digunakan. Sebaiknya, apabila semakin lambat perputarannya hal ini menandakan
bahwa semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan. Hal ini juga akan
mempengaruhi pemenuhan yang berasal dari luar perusahaan dan harus
menanggung biaya bunga, besarnya bunga, akan ditentukan lama pendeknya
pengembalian pinjaman (Idriyo Gitosudarmo, 2002:93)
Persediaan yang digunakan oleh perusahaan ini adalah persediaan barang jadi
yang siap dijual. Apabila PT Victory Chingluh Indonesia tidak memiliki banyak
persediaan maka kemungkinan yang terjadi adalah tidak dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Dengan kata lain pelayanannya kurang baik
dan berakibat pula berkurangnya laba perusahaan. Tetapi apabila persediaan
kelebihan mengakibatkan barang menumpuk di gudang maka perusahaan akan
mengalami kerugian karena persediaan tidak terjual.
Oleh karena itu agar tidak terjadi hal yang demikian maka dibutuhkan prosedur
persediaan barang yang baik. Dengan alasan tersebut penulis mengangkat
permasalahan menjadi suatu judu yaitu “Prosedur Persediaan Barang di PT
Victory Chingluh Indonesia”