Anda di halaman 1dari 5

Kelas : C Kelompok 3:

1. Dwi Ria Rizkiana (K4317023)


2. Rustina Anggarini (K4318055)
3. Tri Setia Kurnia Nuri (K4318059)
4. Tri Wiji Astuti (K4318060)
5. Wachida Maftuhatun Nisaa (K4318063)
6. Widia Nur Arini (K4318066)

TUGAS
SISTEM SENSORI

REVIEW QUESTIONS
3. What is a receptor potential? How does it differ from a generator potential?
Jawab :
Potensi reseptor adalah tanggapan rangsangan fisik, seperti sentuhan, rasa, atau warna,
bekerja pada sel reseptor sensorik yang dirancang khusus untuk menanggapi rangsangan itu,
kemudian energi rangsangan (misalnya, mekanis, kimiawi, cahaya) ditransduksi, atau diubah,
menjadi respons listrik.  Potensi reseptor ini merupakan suatu jenis potensi lokal yang ketika
mencapai amplitudo yang cukup tinggi akan menghasilkan impuls saraf. 
Perbedaan potensi reseptor dengan potensi generator adalah potensi reseptor disebabkan
oleh rangsangan pada sel reseptor sedangkan potensi generator merupakan Potensi yang
disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf afferent
Semakin besar rangsangan maka, semakin banyak frekuensi rangsangan.
- Potensial reseptor merujuk pada reseptor yang perifer (terpisah)
Na masuk -> rangsang voltage gated Ca -> rangsang eksositosis neurotransmitter ->
depolarisasi -> voltage gated Na -> potensial aksi ke CNS
- Potensial generator merujuk reseptor yang berada di ujung afferent
Na masuk -> aktifkan voltage-gated Na channel -> potensial aksi ke CNS
Untuk reseptor jenis terpisah, potensial reseptor memicu pelepasan suatu pembawa pesan
kimiawi yang berdifusi melintasi ruang sempit yang memisahkan reseptor dari ujung neuron
aferen, serupa dengan suatu sinaps. Pengikatan pembawa pesan kimiawi tersebut dengan
reseptor protein spesifiknya di membran neuron aferen membuka saluran Na berpintu kimiawi.
Untuk reseptor yang merupakan ujung khusus neuron aferen, aliran arus lokal antara ujung
reseptor yang teraktifkan yang mengalami potensial generator dan membran sel disamping
resepror menyebabkan terbukanya saluran Na berpintu voltase.
10. Using the vertebrate ear as an example, outline some of the ways in which sensory
systems amplify environmental stimuli.
Jawab :
Proses mempertahankan hidup suatu organisme diwajibkan bereaksi terhadap suatu bahaya
serta mengambil sebuah keuntungan dari kesempatan. Agar tanggapan organisme tersebut tepat
maka memerlukan informasi tentang lingkungan eksternal, fisiologi internal tubuh, dan
pengalaman sebelumnya dicatat dalam sistem saraf sebagai memori, tetapi reseptor sensorik
memantau lingkungan eksternal dan internal. Organ khusus yang menanggapi informasi yang
dipilih yaitu reseptor sensorik. Kode dari reseptor sensorik menerjemahkan energi lingkungan
menjadi impuls saraf yang ditransmisikan ke sistem saraf pusat (SSP) melalui serat
aferen.Implus ini mungkin atau tidak mungkin bisa diterima pada tingkat sadar otak. Sistem
sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan tertentu.
Rangsangan tersebut dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dari berbagai organ indra menuju
otak untuk ditafsirkan dan di respon.
Reseptor sensori merupakan sel yang dapat menerima informasi kondisi dalam dan luar
tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Impuls listrik yang dihantarkan oleh saraf akan
diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas sensasi umum dan sensasi khusus. Yang
termasuk sensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan proprioreseptor
(reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot, tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor
sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh. Sedangkan sensasi khusus misalnya sensasi bau,
liat, rasa, keseimbangan, dan pendengaran.  Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-
organ khusus seperti, penglihatan dan pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar.
Organ sensorik khusus biasanya terlokalisasi dalam distribusnya, dan tanggapan mereka
dibatasi untuk rangsangan tertentu. Ada rangsangan kimia, elektromagnetik, mekanik, dan
listrik yang organ sensoriknya merespon. 
Mechanoreceptor sebagai organ sensorik khusus berfungsi untuk mendeteksi arus air,
menjaga keseimbangan, dan mendengar suara.. Salah satu mechanoreceptor yang mendasar
adalah sel rambut, istilah ini berasal dari bentuk mikroskopis di permukaan apikal mereka yang
mirip rambut. Penamaan tersebut termasuk dalam proses pembuatan untai padat mikrovili dan
silia panjang tunggal, yang kadang-kadang disebut kinocilium. Karena mereka non-mobile,
mikrovili yang lebih tepat disebut Stereosilia. Sebuah seberkas Stereosilia dengan kinocilium
adalah segumpal rambut. Ditinjau dari sisi embriologis sel-sel rambut merupakan sel epitel
yang berasal dari ektoderm permukaan. Karena sel-sel rambut kekurangan akson maka, setiap
sel rambut terdapat serat-serat sensorik dari saraf yang sensitif terhadap perubahan ion dalam
sel rambut.
Kumpulan kecil sel rambut, sel pendukung, dan serabut saraf sensorik, menyusun susunan
yang paling umum dari mechanoreceptor disebut Organ neuromast. Neuromasts timbul dari
migrasi sel primordial yang berasal dari placodes embrio dan mengikuti jalur untuk lokasi
spesies-spesifik pada kepala dan tubuh. Proyeksi bundel rambut biasanya tertanam dalam topi
dengan sifat seperti agar yang disebut cupula.Organ neuromast, atau modifikasi dari itu, adalah
komponen fundamental dari semua tiga jenis sistem mechanoreceptor yaitu sistem gurat sisi
(Linea Lateralis), yang mendeteksi arus air; Aparatus Vestibular, yang merasakan perubahan
dalam keseimbangan; dan Sistem Pendengaran, yang merespon suara.
- Sistem pendengaran
Lagena terlibat dalam pendengaran merupakan perkembangan dari pembesaran sacculus,
sehingga termasuk dalam bagian aparatus vestibular. Pada vertebrata darat, cenderung
memanjang, dan pada kebanyakan mamalia menjadi melingkar ke koklea. Dalam lagena, atau
koklea pada mamalia, terdapat reseptor sensorik suara, organ Corti, neuromasts khusus yang
terhubung ke otak melalui saraf pendengaran. Telinga terdiri dari tiga kompartemen yaitu: 
- Telinga bagian luar
Pada ikan dan amfibi tidak terdapat telinga bagian luar.Tetapi ada pada reptil, seperti kadal
dan buaya. Telinga bagian luar berbentuk pendek, seperti tabung yang menjorok, meatus
auditori eksternal yang membuka ke permukaan melalui lubang eksternal. Sedangkan pada
burung dan mamalia, meatus auditori eksternal memanjang.
- Telinga bagian tengah
Telinga tengah terdiri dari tiga bagian: membran timpani tympanum, rongga telinga tengah
atau meatus, dan ossicles telinga tengah. Meatus pada tetrapoda bisa memperbesar dan
membentuk rongga telinga tengah, bagian sisa yang tidak bergerak menjadi tabung eustachii.
ossicles telinga tengah pada tetrapoda dapat berdifernsiasi menjadi stapes atau
collumela.Collummela merupakan turunan dari hyomandibula berfungsi sebagai suspensi
rahang pada ikan. Pada beberapa amfibi, reptil dan burung, stapes berujung dengan ekstensi
yang bersifat kartilago, extracolumella, yang merupakan derivasi dari lengkungan hyoid yang
berada di permukaan bawah tympanum. Pada mamalia, ada tiga tulang telinga tengah.
Stapes ,Inkus dan malleus adalah derivat dari tulang quadrate dan tulang articular.
- Telinga bagian dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari aparatus vestibular dan
ruang perilymphatic.Pada mamalia lagena membentuk koklea melingkar.Koklea terdiri dari 3
saluran cairan melingkar. Dua saluran perilymphatic adalah scala vestibuli dan scala timpani,
dan kanal di antara mereka biasanya disebut scala media (cochlea duct). Membran basilar
memisahkan timpani scala dari media scala, dan organ Corti bergetar dengan membran basilar
dalam menanggapi gelombang suara. Pada vertebrata, gumpalan rambut organ corti yang
tertanam dalam cakram yaitu membran tectorial. Sedangkan membran Reissner terletak antara
scala vestibule dan scala media.

Penyusun Telinga Pada Kelas Vertebrata


1. Ikan 
Telinga bagian dalam ikan sangat mirip dengan tetrapoda. Ada tiga kanalis semisirkularis
(kecuali di hagfish, yang memiliki satu, dan lamprey, yang memiliki dua) dan tiga wilayah
otolithic: sacculus, utriculus, dan lagena. Selain itu, beberapa ikan dan beberapa tetrapoda
memiliki makula neglecta, daerah sensorik tambahan dekat utriculus. Pada ikan, mendengar
umumnya melibatkan sacculus dan lagena, meskipun kadang-kadang satu wilayah
mendominasi.
2. Amfibi
Reseptor pendengaran di amfibi terbagi menjadi dua yaitu pertama papilla amphibiorum
(papilla amfibi) dan merupakan reseptor unik pada amfibi, kedua basilaris papilla (papilla
basilar), pelopor kemungkinan organ Corti di amniotes, keduanya organ khusus neuromast pada
amfibi.
3. Reptil 
Mayoritas reptil, suara menggetarkan tympanum melalui udara, yang memberikan
rangsangan gerakan ke extracolumella dan stapes, yang mengirimkan getaran ini ke telinga
bagian dalam. Daerah utama sensitif suara dalam telinga bagian dalam adalah lagena sedikit
memperluas. Reseptor utama adalah papilla pendengaran, yang dirangsang oleh getaran suara
ditransmisikan ke cairan telinga bagian dalam. 
4. Burung 
Pada burung karena lagena dari telinga bagian dalam burung lebih panjang dibandingkan
dengan reptil, untai sel-sel rambut juga ikut memanjang keluar. Untaian rambut biasanya
tertanam dalam membran tectorial, yaitu lembaran yang  bertindak untuk meningkatkan
pergerakan pada untaian rambut.
5. Mamalia 
Pinna kemungkinan ditemukan pada mamalia jenis therian. Hal ini tidak ditemukan pada
monotremata, tetapi hadir pada mamalia therian, kecuali telah hilang, seperti pada tahi lalat dan
paus. Pinna mengarahkan suara ke dalam meatus auditori eksternal, di mana suara-suara
menggetarkan tympanum. Semua mamalia memiliki tiga ossicles telinga yang memperkuat
getaran ini dan membawa mereka ke ovalis fenestra
 Synthesis Questions
6. Peripheral vision is the ability to detect objects outside the center of the visual field.
Vertebrates vary in the extent of their perpheral vision. What difference would you expect in
the retina of an animal with excellent peripheral vision, compared to one with poor peripheral
vision?
Jawaban:
Peripheral vision atau penglihatan tidak langsung adalah penglihatan samping dari mata
yang memungkinkan seseorang untuk melihat benda-benda di sekitarnya, tanpa perlu menoleh
atau menggerakkan mata. Peripheral vision membantu melihat objek dan pemandangan yang
berada di luar central vision. Jenis penglihatan ini adalah hasil dari sel batang saraf berbeda
yang terletak di luar makula. Dibandingkan dengan central vision, peripheral vision memainkan
peran yang lebih efektif dalam melihat objek dalam gelap, karena banyaknya sel batang di
retina perifer.

Central vision adalah penglihatan yang terbentuk di tengah mata. Penglihatan ini merupakan
tanggung jawab posterior retina, yang dikenal sebagai makula. Makula adalah lapisan
fotosensitif retina, yang menampilkan sel fotoreseptor konsentrasi tinggi yang mendeteksi
cahaya dan dapat mengirim sinyal ke otak. Otak, bersama dengan informasi visual lainnya,
menafsirkan sinyal-sinyal ini menjadi gambar. Visi utama adalah kemampuan kita untuk
melihat sesuatu secara lurus ke depan dan dengan detail yang tajam, memungkinkan untuk
melihat bentuk, warna, dan detail yang ada tepat di depannya. Central vision sangat sempit,
resolusi sangat tinggi, dan didominasi oleh sel kerucut yang sensitif warna yang membutuhkan
cahaya tingkat tinggi untuk berfungsi.
Sebaliknya, peripheral vision dicapai dengan sel batang yang merespons dengan baik
dalam tingkat cahaya rendah tetapi tidak memiliki perbedaan warna. Peripheral vision
memungkinkan setiap mata untuk mengirimkan sinyal yang berbeda ke otak, sehingga lebih
mudah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dengan bidang pandang sekitar 360 derajat.
Sehingga, perbedaan retina pada hewan yang memiliki peripheral vision yang baik dan
hewan yang memiliki peripheral vision yang buruk yaitu, hewan yang memiliki peripheral
vision yang baik memiliki sel batang yang lebih banyak dari pada sel kerucut. Begitu pun
sebaliknya.
Hewan herbivora memiliki peripheral vision dengan bidang yang lebi luas, yang digunakan
untuk memperhatikan keberadaan predator. Peripheral vision berfungsi lebih baik dalam
mendeteksi gerakan suatu objek. Spesies mangsa cenderung memiliki mata yang terletak di sisi
kepalanya. Hal ini memberi hewan tersebut bidang pandang yang lebih luas dan memungkinkan
mereka untuk melihat predator yang mendekat. Spesies predator, seperti anjing, memiliki mata
yang berdekatan. Contoh hewan lain yang memiliki peripheral vision yang cukup baik adalah
kucing, yaitu dapat melihat hingga 200 derajat. Kucing dapat melihat 30 derajat pada setiap sisi.
Fakta ilmiah pada mata kucing yaitu, bagian ujung yang samar/kabur (blur) mewakili
pandangan periferal (peripheral vision).

Penglihatan pada hewan herbivora

Penglihatan pada kucing dan anjing

DAFTAR PUSTAKA
Kiranadi, Bambang . (2017). Fisiologi Saraf, Indera dan Otot. Depok : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
V. Kardong, Kenneth. (2012). Vertebrates: Comparative Anatomy, Function, Evolution.
New York: McGraw Hill Companies.

Anda mungkin juga menyukai