SKRIPSI ANISA Inshaallah Fix
SKRIPSI ANISA Inshaallah Fix
Oleh:
ANISATUR ROFI’AH
NIM: 1031610003
DOSEN PEMBIMBING:
ELSI MERSILIA HANESTI, S.EI., M.SEI.
Oleh:
ANISATUR ROFI’AH
NIM: 1031610003
DOSEN PEMBIMBING:
ELSI MERSILIA HANESTI, S.EI., M.SEI.
SKRIPSI
Oleh:
ANISATUR ROFI’AH
NIM 1031610003
DEWAN PENGUJI
ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Internasional Semen Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/format- kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di Gresik
6 September 2020
Yang menyatakan
( Anisatur Rofi’ah)
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 1031610003
Tanda Tangan:
iv
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SYARIAH PADA 212 MART
GRESIK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
ABSTRAK
Skripsi ini berfokus pada strategi pemasaran pada 212 Mart cabang Gresik
yang dilihat dari marketing mix 4p (product, price, place, promotion) kemudian
ditinjau melalui 4 karakteristik pemasaran Islami (Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Al-
waqi’iyyah dan Al-insaniyyah) sesuai Al-Quran dan Hadits. Strategi pemasaran
yang memperhatikan nilai-nilai Islam akan membawa pada kemaslahatan daripada
kemudharatan terutama di 212 Mart Gresik. Tujuan dari penelitian ini untuk
Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh 212 Mart Gresik, juga
untuk mengetahui dan menentukan apakah strategi pemasaran yang dilakukan 212
Mart Gresik sudah sesuai dengan strategi pemasaran secara syariah Islam.
Penelitian ini merupakan jenis metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif,
dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
mengumpulkan data dari situs web, atau dokumen lainnya yang relevan dengan
penelitian. Analisis data menggunakan reduksi, display dan kemudian dilakukan
kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi teknik dan triangulasi waktu. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa syariah marketing yang diterapkan di 212 Mart Gresik sesuai dengan
karakteristik pemasaran Islami (Rabanniyah, Akhlaqiyyah, Al-Waqi’iyyah, Al-
Insaniyyah) dan menggunakan marketing mix 4P (product, price, place,
promotion) yang diterapkan dalam perspektif Islam.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran Islam, Marketing Mix, Karakteristik Pemasaran
Islam, 212 Mart Gresik
v
SHARIA MARKETING STRATEGY ANALYSIS IN 212 MART GRESIK
IN ISLAMIC ECONOMIC PERSPECTIVE
ABSTRACT
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
1. Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut:
ب Ba
B Be
ت Ta
T Te
ث S|a
S|
Es (dengan titik
diatas)
ج Jim
J Je
ح H{a
H{
Ha (dengan titik
diatas
Kha
خ Kh Ka dan Ha
د Dal
D De
ذ Z|al
Z|
Zet (dengan titik
diatas)
ر Ra
R Er
ز Zai
Z Zet
vii
س Sin
S Es
ش Syin
Sy Es dan ye
Gain
G Ge
Fa
F Ef
Qof
Q Qi
Kaf
K Ka
Lam
L El
Mim
M Em
Nun
N En
Wau
W We
Ha
H Ha
viii
Hamzah Apostrof
__’
Ya Y Ye
ا Fath{ah A A
ا Kasrah I I
ا D{ammah U U
Contoh:
ix
= كيفKaifa = هولHaula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
atau ya
Contoh:
مات : ma>ta
رمى : rama
قي ل : qi>la
ُ يَ ُم ْو: yamutu>
َت
4. Ta marbut>}ah
Transliterasi untuk ta marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta marbut>}ah yang
hidup atau mendapat harkat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya
adalah [t].
x
Sedangkan ta marbut>}ah yang mati atau mendapat harkat sukun,
transliterasinya adalah [h].
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbu>t}ah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu
terpisah, maka ta marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh:
5. Syaddah (Tasydi>d)
Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tasydi>d (َّ), dalam transliterasi ini
ََربَّنا: rabbana>
ََنُعِّم: nu”ima
xi
Jika huruf ىber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh
huruf kasrah (َ) ىَى, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i>).
Contoh:
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
7. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya
berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila
hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam
tulisan
xii
Arabia berupa alif. Contohnya:
تأمرون: ta’murun>a
شيء : syai’un
ُ َْأمَر
َت : umirtu
Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf
lainnya atau berkedudukan sebagai mud}af> ilaih (frasa nominal),
ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contoh:
xiii
ََهُ ْمفيْرحْ متَهللاhum fi rah}matilla>h
10. Huruf Kapital
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital ( All
Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan
tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa
Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf
pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata
sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal
nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada
awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan
huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal
dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia
ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan
DR). Contoh:
Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l
Inna awwala baitin wudi}‘a linna>si lallaz\i> bi Bakkata muba>rakan
`Syahru Ramad}an> al-laz\i> unzila fi>h al-Qur’a>n
Nasi} >r al-Di>n al-T{u>si>
Abu Nas}r al-Fara>bi>
Al-Gaza>li>
Al-Munqiz\ min al-D}ala>l
xiv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
keridhaan dan kekuatan serta kelancaran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi Pemasaran Syariah pada 212
Mart Gresik dalam Perspektif Ekonomi Islam” dengan baik dan lancar. Sholawat
dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita semua dari zaman yang gelap menuju zaman yang
terang benderang. Atas restu Allah SWT dan do’a kedua orang tua, keluarga,
sahabat, teman terdekat, dosen Ekonomi Syariah UISI dan Dosen Pembimbing
tugas skripsi ini terselesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk menyelesaikan program S-1 Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Internasional Semen Indonesia. Dengan segala kerendahan
hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang mana dengan ridho-Nya telah memberikan kemudahan
dan kelancaran selama penulis mengerjakan skripsi ini, Alhamdulillah.
2. Kedua orang tua tercinta (Alm ayah Subeki dan Ibu Amanah) yang mana
tanpa doa restu dan ridho keduanya penulis tidak dapat dengan mudah
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Adik saya Sabrina dan
keponakan saya Al-Arkhan yang selalu menjadi penyemangat penulis
dalam mengerjakan skripsi serta keluarga besar yang selalu memberikan
doa, dukungan, semangat, motivasi agar penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
3. Prof. Dr. Ing. Ir. Herman Sasongko selaku Rektor Universitas
Internasional Semen Indonesia
4. Bapak Dr. Bambang Tutuko, S.E., M.M., CFP. selaku Ketua Prodi
Ekonomi Syariah Universitas Internasional Semen Indonesia
5. Ibu Elsi Mersilia Hanesti, S.EI., M.SEI selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, fikiran dan telah memberikan bimbingan,
arahan dan solusi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
xv
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen pengajar Jurusan Ekonomi Syariah yang telah
mendidik, memotivasi dan membawa perubahan yang signifikan terhadap
diri penulis selama masa studi.
7. Seluruh pihak 212 Mart Gresik, terkhusus bapak Taufik Hidayat dan
bapak Bambang Suhermanto yang telah bersedia menyempatkan waktunya
sehingga dapat mempermudah penulis untuk membagikan data informasi
terkait strategi pemasaran di 212 Mart cabang Gresik. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kelancaran disetiap aktivitasnya dan diberikan
keberkahan dalam usahanya.
8. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah angkatan 2016 yang telah
memberikan kenangan persahabatan, susah senang bareng dalam
mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh Bapak dan Ibu dosen
sehingga mampu menjadikan kita menjadi mahasiswa yang unggul dalam
intelektual, emosional dan spiritual.
9. Teman-teman dekat dan para sahabat saya yaitu Reka, Nanda, Ima,
Fadzilah, Siska Mei, Khoirotun Nisa’, Intan, Musdalifah, Choirunnizaq,
Lailatul terimakasih sudah mendengarkan keluh kesah saya dan
mengkuatkan saya agar bisa menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman
seperbimbingan Tiffany, Rista, Nadlifatun, Bagas yang selalu memberikan
support dan selalu membantu di setiap harinya. Terima kasih banyak untuk
Athifa dan Enda yang bersedia direpotkan dan bersedia meluangkan waktu
dan tenaganya untuk mengantarkan penulis memperoleh data dimulai dari
Obsevasi hingga Wawancara. Semoga Allah SWT membalas kebaikan
kalian semua nanti. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang penulis
miliki. Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan untuk menyempurnakan
skripsi ini. Namun demikian, tidak mengurangi maksud penulis untuk selalu
berusaha menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin tanpa kurang suatu
apapun. Semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu.
xvi
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Gresik, 6 September 2020
Anisatur Rofi’ah
xvii
DAFTAR ISI
xviii
3.1.2 Lokasi Penelitian ................................................................................28
3.1.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................28
3.2. Fokus Penelitian ..............................................................................................29
3.3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................29
3.4. Teknik Analisis Data .......................................................................................31
3.5. Validitas Data ..................................................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................
4.1. Profil 212 Mart Gresik ....................................................................................34
4.1.1 Visi Misi 212 Mart Gresik ..................................................................35
4.1.2 Struktur Organisasi 212 Mart Gresik ..................................................35
4.1.3 Tujuan Berdirinya 212 Mart Gresik ....................................................36
4.1.4 Prinsip 212 Mart Gresik ......................................................................36
4.1.5 Syarat Menjadi Investor di 212 Mart Gresik .......................................37
4.1.6 Manfaat Menjadi Investor di 212 Mart Gresik....................................38
4.2. Penerapan Strategi Pemasaran 212 Mart Gresik .............................................38
4.3. Penerapan Karakteristik Strategi Pemasaran Islam pada 212 Mart Gresik .....47
4.4. Analisis Strategi Pemasaran Syariah pada 212 Mart Gresik ...........................52
BAB V PENUTUP ....................................................................................................
5.1. Kesimpulan .....................................................................................................56
5.2. Saran................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................58
LAMPIRAN ..............................................................................................................
Lampiran I Lembar Hasil Wawancara..............................................................63
Lampiran II Dokumentasi Wawancara dan Observasi ...................................80
BIODATA PENULIS ...........................................................................................83
xix
DAFTAR GAMBAR
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Beberapa Daftar Gerai 212 Mart di Indonesia .........................................5
Tabel 4.1 Perbandingan Harga 212 Mart dengan Pesaing Lainnya .......................44
Tabel 4.2 Nilai marketing mix dan karakteristik pemasaran Islami pada 212 Mart
Gresik ....................................................................................................................52
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
1
maka setiap kegiatan bisnis juga harus memasukan nilai-nilai Islam termasuk
strategi pemasarannya untuk memajukan bisnis tersebut agar dapat dikenal oleh
masyakarat yang sudah sesuai strategi pemasaran syariah.
Manajemen strategis adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan
(formulating), penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-
keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi
mencapai tujuannya di masa datang. (Umar, 1999) dalam (Lie, 2015). Menurut
Philip Kotler (2008 dalam Sari, 2017), pemasaran adalah proses sosial yang
dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Konsep
pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang mengubah fokus pemasaran
dari pelanggan atau produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal
yang lebih luas. Konteks pelanggan eksternal yang lebih luas, menyangkut
persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan-kekuatan makro,
ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukum-politik dan teknologi (Suyanto,
2018:120).
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberikan arahan kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke
waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama
sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadilan
pesaing yang selalu berubah (Mubarok dan Maldina, 2017). Sedangkan strategi
pemasaran syariah adalah proses memasarkan suatu bisnis yang dilandasi dengan
nilai-nilai Islam agar terciptanya bisnis yang berkah. Menurut Ridhawati (2015),
pemasaran syariah atau marketing syariah memiliki posisi yang sangat strategis,
karena pemasaran syariah merupakan salah satu strategi pemasaran yang
didasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Konsep pemasaran
Islam haruslah dapat mewakili kepentingan perusahaan yang ingin mendapatkan
keuntungan optimal, namun harus tetap memperhatikan kehalalan produk dan jasa
yang ditawarkan kepada konsumen (Fathoni, 2018).
Strategi pemasaran pada bisnis tersebut harus berlandaskan pada nilai-nilai
Islam. Tujuan strategi pemasaran syariah adalah agar dapat memasarkan dengan
2
cara yang syariah dengan memberikan kemaslahatan kepada masyarakat. Menurut
Mubarok dan Maldina, 2017) menurut ajaran Islam, kegiatan pemasar harus
dilandasi dengan nilai-nilai islami yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada
Allah SWT dan berusaha semaksimal mungkin kesejahteraan bersama. Menurut
prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat beribadah kepada
Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan
bersama, bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.
Menurut Kartajaya dan Sula (2008 dalam Iva, 2015), bahwa syariah
marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamallah (bisnis) dalam Islam.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Ash-Shaff ayat 4, yakni:
(inna laaha yuhibbu ladziina yuqaatiluuna fii sabiilihi shaffan ka-
annahum bunyaanun marshuush)
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh (Q.S Ash- Shaff:4).
Bisnis di Indonesia cukup beragam baik bisnis barang dan jasa. Bisnis
yang cukup diminati masyarakat adalah bisnis perdagangan barang dengan
menjual produk kepada masyakarat. Bisnis barang dapat kita jumpai di toko-toko
dengan menjual berbagai produk yang akan diperjual-belikan, di Indonesia sendiri
dapat kita jumpai seperti toko swalayan dengan menjual berbagai kebutuhan di
satu tempat atau sering disebut dengan Pasar modern. Menurut Rusham (2016)
pasar modern merupakan pasar yang dibangun oleh pemerintah, swasta, atau
koperasi dalam bentuk mall, supermarket, minimarket, departemen store, dan
shopping center modern. Pengelolaannya dilaksanakan secara modern dan
mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada di
satu tangan, bermodal relativ kuat, dan dilengkapi dengan label harga yang pasti
3
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Mentri Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 420/MPP/Kep/10/1997.
Swalayan menjual berbagai produk kebutuhan bagi masyakarat, dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Pada zaman modern
sekarang banyak swalayan dengan memasarkan produk-produknya termasuk
kebutuhan pokok. Di Indonesia sering dijumpai minimarket atau supermarket.
Toko swalayan di Indonesia cukup banyak seperti Indomaret, Alfamart,
Hypermart, dan lain-lain. Selain itu, di Indonesia juga terdapat swalayan berbasis
syariah, yang mana berarti swalayan tersebut menerapkan nilai-nilai Islam dalam
strategi pemasarannya. Swalayan berbasis syariah di Indonesia salah satunya yaitu
212 Mart. Menurut situs resmi 212 Mart yaitu, koperasisyariah212.co.id
menyatkan bahwa 212 Mart adalah brand minimarket Koperasi Syariah 212.
Kepemilikan berjamaah, dikelola secara profesional dan terpusat untuk menjaga
daya saingnya baik dari sisi jaringan distribusi, produk, harga maupun promo.
Sedangkan Koperasi Syariah 212 adalah Koperasi Primer Nasional yang didirikan
oleh tokoh-tokoh umat Islam sebagai implementasi semangat aksi 212 yang penuh
persaudaraan dan kebersamaan. 212 Mart merupakan toko swalayan dengan
menjual berbagai kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, alat tulis, dan
sebagainya. Berbeda dengan minimarket pada umumnya, 212 Mart tidak menjual
rokok, minuman keras, alat kontrasepsi dan produk yang tidak halal
(koperasisyariah212.co.id). 212 Mart merupakan minimarket dengan berbasis
syariah sehingga segala aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai Islam, baik itu
produk-produk yang diperjualkan dan tidak terkecuali dengan strategi
marketingnya.
212 Mart tersebar diseluruh Indonesia, menurut Ahmad yang dilansir dari
koperasisyariah212.co.id rata-rata setiap bulannya itu akan akan ada 10 gerai 212
Mart yang dibuka. Anggap saja dalam setahun, efektif hanya 10 sebulan,
asumsinya akan ada 212 Mart baru di tahun 2018. Berikut ada beberapa daftar
gerai 212 Mart yang ada di Indonesia seperti tabel dibawah ini:
4
Daftar Beberapa 212 Mart di Indonesia
2. 212 Mart GMS Sidoarjo Jl. Raya Griyo Mapan No.12E, Tropodo
Wetan, Tropodo, Kec. Waru, Kabupaten
Sidoarjo
3. 212 Mart Alun-Alun Kota Jl. Munif No.17, Sisir, Kec. Batu, Kota Batu
Wisata Batu
7. 212 Mart Palapa Jl. Palapa No.7, Serua, Kec. Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Banten
9. 212 Mart Fajar Indah Jl. Baturan Raya, Klemburan, Baturan, Kec.
Colomadu Colomadu, Kabupaten Karanganyar
10. 212 Mart Gunung Batu Jl. Mayjen Ishak Djuarsa No.136,
5
RT.05/RW.04, Gunungbatu, Kec. Bogor
Bar., Kota Bogor
11. 212 Mart Jatisampurna Jl. Raya Kranggan No.109, Jatiraden, Kec.
Jatisampurna, Kota Bks
12. 212 Mart Jatimulya Jl. Raya Jatimulya, Jatimulya, Bekasi Timur,
Bekasi
13. 212 Mart Villa Durian Ruko Villa Durian, Jl. Durian Raya No.6,
Banyumanik Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota
Semarang
14. 212 Mart Ciputat Jl. W R Supratman Blok B No.10, Pd. Ranji,
Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan,
Banten
6
20. 212 Mart Pondok Melati Jalan Raya Hankam No. 30, Jatiwarna,
Pondokmelati, RT.001/RW.005, Jatimelati,
Kec. Pd. Melati, Kota Bks
21. 212 Mart GKB Gresik Jl. Kalimantan No. 172 GKB,
Ponganganrejo, Yosowilangun, Kec.
Manyar, Kabupaten Gresik
7
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan 212 Mart Gresik?
2. Apakah stategi pemasaran yang dilakukan 212 Mart Gresik sudah sesuai
dengan strategi pemasaran dalam Islam?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh 212 Mart
Gresik.
2. Untuk mengetahui dan menentukan apakah strategi pemasaran yang
dilakukan 212 Mart Gresik sudah sesuai dengan strategi pemasaran secara
syariah Islam.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memberikan informasi tambahan mengenai strategi pemasaran yang
dilakukan 212 Mart Gresik untuk serta menentukan apakah startegi
pemasaran tersebut sesuai dengan syariat Islam atau belum.
2. Bagi 212 Mart Gresik
Untuk memberikan informasi atau sebagai bahan masukan dalam
menerapkan strategi pemasaran sesuai syariat Islam.
1.5 Batasan Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu proses strategi pemasaran yang
dilakukan 212 Mart di GKB Gresik kemudian akan diketahui dan ditentukan
apakah strategi pemasaran tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam atau belum.
Dengan menggunakan sistem bauran pemasaran 4p (product, price, place dan
promotion) serta 4 karakteristik pemasaran sesuai Islami (Rabbaniyyah,
akhlaqiyyah, al-waqi’iyyah dan al-insaniyyah).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Yang artinya, pemasaran adalah strategi bisnis yang mengarahkan proses
penciptaan, menawarkan, dan bertukar nilai dari satu inisiator kepada stakeholder.
American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan Keller (2008:5)
menawarkan definisi formal berikut: Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
2.1.2 Konsep Strategi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (1996 dalam Vina, 2014), tujuan pemasaran
adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran.
Kegiatan strategi pemasaran itu terdiri dari:
1. Segmentation
Menurut Solomon dan Elnora (2003 dalam Vina, 2014) ”The process
of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more
meaningful, shared characteristic” yaitu segmentasi merupakan proses
membagi pasar yang luas menjadi lebih kecil bedasarkan karakteristik
tertentu. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran
dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan
dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat
melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel
segmentasi yaitu:
1) Demografis: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke
dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti
usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan,
pekerjaan, geografis.
2) Psikografis: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke
dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial,
gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat
berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup
untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga
10
diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.
3) Perilaku: Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke
dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku,
perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi
pemakaian, dan loyalitas merek.
2. Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003 dalam Vina, 2014) ”Group that a
firm selects to turn into customers as a result of segmentation and
targeting” yaitu merupakan sekumpulan grup yang dipilih menjadi
pelanggan sebagai hasil dari segmentasi dan targeting. Setelah pasar
dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategi target market. Targeting ini menentukan kepada siapa
target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian
orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan.
3. Positioning
Menurut Solomon dan Elnora (2003 dalam Vina, 2014) “Developing
a marketing strategy aimed at influencing how a particular market
segment perceives a good or service in comparison to the competition”
yaitu merupakan pengembangan strategi pemasaran dalam
mempengaruhi pasar terhadap produk/jasa apabila dibandingkan dengan
kompetitor. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu
produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Positioning adalah unsur
ketiga dari strategi STP di mana pemasar mencoba memutuskan posisi
produk di pasar yang hendak disasar. Pemasar menjelaskan pada
konsumen dan mencoba menancapkannya di benak mereka tentang
keunggulan produk dan bagaimana keunikannya dibandingkan produk
pesaing.
4. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep
dasar dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat
variabel pemasaran yang terkontrol dimana perusahaan menggabungkan
11
untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran
Kotler (2002). Menurut Mc Carthy dan Kotler (2007 dalam Vina, 2014)
mengklarifikasi alat pemasaran itu menjadi 4 kelompok yang disebut
dengan 4P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion).
1) Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a
thing that can be offered to a market to satisfy a want or need”.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.
Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis
seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar.
Beberapa aspek yang berkaitan dengan kualitas dari produk jasa
adalah Tangible Aspect (aspek-aspek yang berwujud), Assurance
(kecakapan, profesionalisme dan keahlian profesi, Reliable
(membuktikan janji), Responsiveness (ketanggapan dan kesigapan,
dan Empathy (memahami pelanggan).
2) Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the
amount of money charged for a product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel
dimana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi
dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat
pada pendapatan dari hasil penjualan.
Menurut Kotler dan Keller (2009 dalam Vina, 2014) harga adalah
elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan
profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan
proporsi nilai suatu produk. Pemasaran produk perlu memahami
aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi harga referensi
(reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality
12
inferences) dan petunjuk harga (price clues). Pada setiap produk
atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan
harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktik
saingan dan perubahan keinginan pasar.
3) Tempat/Distribusi (place)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah:
“The various the company undertakes to make the product
accessible and available to target customer”. Tempat merupakan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran.
Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu
perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan
tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat. Walker (2008, dalam Vina 2014) menentukan beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi
diantaranya yaitu:
a. Demografi sekitar lokasi yaitu informasi seperti umur,
pekerjaan, agama, pendidikan, pendapatan rata-rata tiap
individu dan keluarga
b. Kemudahan untuk dilihat (visibility) yaitu seberapa mudah
kelihatan lokasi tersebut apabila ada konsumen datang.
c. Kemudahan untuk diakses (accessibiliy) yaitu berhubungan
dengan kemudahan lokasi tersebut untuk didatangi oleh
konsumen.
4) Promosi (promotion)
Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion includes
all the activities the company undertakes to communicate and
promote its product the target market”. Promosi adalah semua
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Promosi
13
didefinisikan sebagai koordinasi dari semua usaha penjual untuk
menyampaikan informasi dan bujukan dalam rangka untuk menjual
barang dan jasa atau ide. (Belch, 2007 dalan Vina, 2014). Bentuk
komunikasi tidak langsung sudah terjadi ketika perusahaan
melakukan bauran pemasaran. Sedangkan bentuk komunikasi
langsung dilakukan dengan cara merancang program promosi yang
baik dan terkendali. Alat utama yang biasa digunakan untuk
mencapai tujuan komunikasi perusahaan adalah bauran promosi.
Pada umumnya bauran promosi melibatkan empat elemen:
advertising (iklan), sales promotion (promosi penjualan),
publicity/public relations (publisitas/relasi publik), dan personal
selling (menjual secara individu).
2.2 Strategi Pemasaran Islam
2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Secara Islam
Menurut Sula dan Kartajaya (dalam Parlina 2012) mendefinisikan marketing
syariah sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan values dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Sehingga menurut Sula
(Faridatun, 2008) kata kunci dalam definisi pemasaran syariah adalah bahwa
dalam seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses
perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,
dan penyimpangan prinsip prinsip muamalah tidak akan terjadi dalam suatu
transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran dapat dibolehkan. Allah SWT mengingatkan agar senantiasa
menghindari perbuatan zalim dalam berbisnis termasuk dalam proses penciptaan,
penawaran dan proses perubahan nilai dalam pemasaran (Abdullah 2007 dalam
Khasanah, 2011).
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Shaad: 24 yang berbunyi:
.....
14
..
(....inna kaṡīram minal-khulaṭā`i layabgī ba'ḍuhum 'alā ba'ḍin
illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum)
15
Kemudian, marketing syariah dalam bisnis yang disertai keikhlasan semata-
mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk transaksinya insyaAllah
menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT. Menurut Kartajaya dan Syakir (2006
dalam Listama, 2018) ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad berhasil
dalam melakukan bisnis yaitu:
a. Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammad SAW
selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar dalam
menginformasikan produknya.
b. Amanah (atau dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi Muhammad
SAW selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu berupa hasil
penjualan maupun atau sisa barang.
c. Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu memahami,
menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab bisnisnya dengan
sangat baik.
d. Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu
menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik dan
tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran.
2.2.2 Karakteristik Pemasaran Islam
Kertajaya dan Sula (2008, dalam Junike Nucivera 2010) yang dikutip dalam
(Irawati, 2016) menyatakan bahwa ada empat karakteristik syariah marketing
yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar sebagai berikut:
1. Theitis (Rabbaniyyah)
Theitis atau ketuhanan (Rabbaniyyah) merupakan salah satu ciri khas
syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvesional
yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius, satu keyakinan
yang bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah
pengawasan Allah SWT. Oleh sebab itu, semua insan harus berperilaku
sebaik mungkin, tidak berperilaku licik, suka menipu, mencuri milik
orang lain suka memakan harta orang lain dengan jalan yang batil dan
sebagainya. Kondisi tersebut sangat diyakini oleh umat Muslim,
sehingga menjadi pegangan hidup, tidak tergoyahkan. Nilai
Rabbaniyyah tersebut melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi
16
setiap Muslim, sehingga dapat mencegah perbuatan-perbuatan tercela
dalam dunia bisnis. Perbuatan-perbuatan duniawi yang dilakukan dengan
niat ibadah tidak boleh menghalangi kewajiban-kewajiban agama.
Misalnya pada kegiatan jual beli jangan sampai pelakunya lalai
mengerjakan sholat. Firman Allah SWT dalam surah Yunus ayat 61
yang berbunyi:
17
Etis atau akhlaqiyyah artinya semua perilaku berjalan di atas norma
etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati ini adalah
kata yang sebenarnya, ”the will of God”, tidak bisa dibohongi. Oleh karena
itu, hal ini menjadi panduan para marketer syariah selalu memelihara
setiap tutur kata, perilaku dalam berhubungan bisnis dengan siapa saja,
konsumen, penyalur, toko, pemasok ataupun saingannya. Sifat etis
sebenarnya merupakan turunan dari sifat teitis (rabaniyyah). Dengan
demikian, marketing syariah adalah konsep pemasaran yang sangat
mengedepankan nilai, moral dan etika. Tidak peduli apapun agamanya,
karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
diajarkan oleh semua agama yang diturunkan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah bersabda kepada umatnya:
18
melandasinya. Fleksibilitas atau kelonggaran (al-‘afw) sengaja diberikan
oleh Allah SWT agar penerapan syariah senantiasa realistis (al-
waqi’iyyah) dan dapat mengikuti perkembangan zaman, Allah SWT
berfirman dalam surah Al Maidah ayat 101 yang berbunyi:
19
segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan
menjadi manusia yang bisa bahagia di atas penderitaan orang lain atau
manusia yang hatinya kering dengan kepedulian sosial.
Syariat Islam adalah insaniyyah berarti diciptakan untuk manusia
sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit,
kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat
universal sehingga menjadi syariat humanistis universal. Dengan
membawa syariat tersebut, Muhammad diutus sebagai rasul universal
(Kartajaya 2006 dalam Iva, 2015)
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107
yang berbunyi:
20
menciptakan keinginan karena banyak barang yang tidak dikenal dan bukan
menjadi kebutuhan di display di supermarket yang pada akhirnya menimbulkan
selera konsumen (Rusham, 2016)
Toko swalayan atau supermarket adalah bentuk toko ritel yang operasinya
cukup besar, berbiaya rendah, margin rendah, volume penjualan tinggi,
terkelompok berdasarkan lini produk, self-service, dirancang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen (Sopiah dalam Suharini, 2017).
Menurut (Mawahib, 2019) kenyamanan berbelanja menjadi faktor yang sangat
diperhatikan di pasar modern. Proses tawar menawar tidak dapat dilakukan seperti
di pasar tradisional karena setiap barang yang dijual di pasar modern sudah
dilengkapi dengan label harga yang pasti. Di dalamnya dijual barang-barang
kebutuhan sehari-hari seperti yang ada di dalam pasar tradisional. Hal lain yang
merupakan ciri khas dari pasar modern adalah adanya mesin kasir yang digunakan
dalam penjualan, biasanya terdapat satu buah atau lebih di dalamnya, tergantung
besar kecilnya usaha tersebut. Misalkan supermarket memiliki tempat yang lebih
luas dan lebih besar daripada minimarket. Mesin kasir yang digunakan untuk
melakukan penjualanpun jumlahnya juga lebih banyak daripada minimarket.
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu sebagai referensi dalam memperkaya
bahan kajian dan dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan, antara lain:
Jurnal KHOZANA (2018) oleh Jasman dan Rini Agustin dari Sekolah Tinggi
Ekonomi Dan Bisnis Islam Darussalam (Stebis) yang berjudul “Strategi
Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pedagang Di Pasar
Tradisional)”, yang dilatar belakangi dengan adanya indikasi penyimpangan yang
dilakukan para pedagang dalam memasarkan sayur-sayuran, baik dari
penjualannya dengan keterangan-keterangan kualitas sayur-sayuran yang dibilang
bagus dan masih baru, ternyata ada sebagian sayur yang busuk. Artinya bahwa
ada ketidak sesuaian antara keterangan yang diberikan oleh penjual dengan
kualitas sayuran yang sebenarnya. Ketidak sesuaian antara teori pemasaran Islam
dengan praktek pemasaran pedagang sayur-sayuran di pasar tradisional raman
utara.
21
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ini adalah bagaimanakah strategi
pemasaran dalam perspektif ekonomi Islam studi kasus di pasar tradisional Raman
Utara Tahun 2017. Hasil dari penelitian ini adalah, strategi pemasaran sayur-
sayuran di pasar tradisional Raman Utara dari segi produk masih ada yang
melakukan penipuan dengan menyembunyikan cacat barang dan mengurangi
timbangan. Dalam strategi tempat yaitu beralokasi di dalam pasar tradisional
Raman Utara didalam pasar atau di tengah-tengah pasar tradisional Raman Utara.
Dalam strategi harga yaitu pedagang ada yang menaikkan harga sayur-sayuran
kepada konsumen yang tidak mengetahui harga pasar dan menaikkan harga pada
situasi tertentu seperti pada saat musim hajatan dan lebaran. Dalam strategi
promosi yaitu ada yang melakukan reklame palsu, pedagang memuji-muji
dagangannya secara berlebihan serta menggunakan kata-kata sumpah. Alasan
pedagang sayur-sayuran melakukan dugaan penyimpangan yaitu untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan tidak mau menanggung
kerugian sayuran yang cacat. Perspektif ekonomi Islam terhadap pemasaran
sayur-sayuran di pasar tradisional Raman Utara yaitu ada yang sesuai dengan
ekonomi Islam dan ada yang tidak sesuai dengan ekonomi Islam. Yang sesuai
dengan ekonomi Islam yaitu dalam hal bertindak jujur dan benar, amanah dan
murah hati. Sedangkan yang tidak sesuai dengan ekonomi Islam yaitu dalam hal
mengurangi timbangan, menyembunyikan cacat barang, sumpah palsu, dan najasy
(reklame palsu).
Jurnal I-Economic Vol. 3, No. 1 (2017) oleh Mubarok dan Eriza yang berjudul
“Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Butik Calista” ,
yang dilatar belakangi dengan adanya beragam kreatif membuat pakaian untuk
muslimah semakin cantik dan semakin banyak diminati oleh konsumen khususnya
kaum hawa. Namun terlepas dari alasan dibalik fenomenanya, semakin banyak
muslimah yang semakin anggun dan cantik memakain baju muslimah modern.
Hal ini juga bisa dilihat dari semakin maraknya usaha butik-butik pakaian
muslimah modern baik itu perusahaan yang sejenis maupun pedagang-pedagang
di pasar tradisional. Dengan begitu para produsen atau pengusaha harus memiliki
strategi pemasaran yang baik dan handal, sehingga produk-produknya tidak hanya
laku dijual dipasaran, akan tetapi juga mampu bersaing dan bertahan dalam
persaingan yang ada. Dengan menggunakan strategi pemasaran para pengusaha
22
butik juga diharapkan benar-benar mampu mengetahui segala bentuk kekuatan
ataupun kelemahan produk dan kondisi internal toko, sehingga mampu melakukan
manajemen kontrol yang baik dalam segi produksi.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ini adalah bagaimana strategi
pemasaran islami yang diterapkan di Butik Calista dalam meningkatkan
penjualan. Hasil dari penelitian ini adalah, Butik Calista telah sesuai menerapkan
teori dan konsep strategi pemasaran Islami dan telah menjalankan konten Islami
yang terdiri atas tiga hal pokok pertama,penerapan karakteristik pemasaran Islami;
kedua, penerapan etika bisnis Islami;ketiga, mencontoh praktik pemasaran Nabi
Muhammad SAW. Berdasarkan sifat Nabi Muhammad SAW yaitu : Shiddiq,
Amanah, Fathanah, dan Tabligh.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Dan Kewirausahaan “Optimal”
Vol.10, No. 2 (2016) oleh Rusham dari Fakultas Ekonomi Universitas Islam, yang
berjudul “Analisis Dampak Pertumbuhan Pasar Moderen Terhadap Eksistensi
Pasar Tradisional Di Kabupaten Bekasi”, yang dilatar belakangi dengan adanya
pertumbuhan pasar modern di Jabodetabek (Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang,
dan Bekasi) dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi. Pada 2000– 2010, terjadi
peningkatan pangsa pasar supermarket terhadap total pangsa pasar industri
makanan yang cukup tajam dari 11% menjadi 30%. Penjualan supermarket pun
tumbuh rata-rata 15% per tahun, sedangkan penjualan pedagang tradisional turun
2% per tahunnya. Dari 1998 hingga 2005, hipermarket di seluruh Indonesia
tumbuh 27% per tahun, dari delapan menjadi 49 gerai.
Rumusan masalah dalam penelitian melalui pendekatan deskriptif ini
adalah, pertama, bagaimana implementasi regulasi maupun kebijakan tentang
pengelolaan pasar moderen dan pasar tradisional serta bagaimana dampak
pertumbuhan pasar moderen terhadap eksistensi pasar tradisional di Kabupaten
Bekasi. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah, adanya pasar tradisional
banyak barang yang dijual lebih bervariasi. Selain itu, yang menarik lagi adalah
adanya kegiatan tawar menawar disitu. Begitu sebaliknya justru yang terjadi bila
kita ke minimarket, kalaupun ada penurunan jumlah pengunjung pasar tradisional,
sebenarnya bukan karena adanya ritail modern, tetapi lebih karena kondisi fisik
dan infrastruktur dari pasar tradisional tersebut yang kurang baik. Faktor
23
penyebabnya bukan pasar modern, etapi kondisi pasar-pasar tradisional yang
semrawut menjadi alasan orang enggan datang kesitu.
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Keislaman (Al Masharif) Volume 3, No. 2
(2015) oleh Windari yang berjudul “Perdagangan dalam Islam”, yang dilatar
belakangi dengan adanya krisis ekonomi yang akhir-akhir belakangan ini sering
muncul dengan berbagai macam dan bentuk hal ini dikarenakan praktik spekulasi
dan tipu muslihat menjadi bagian integral dalam peradaban ekonomi manusia saat
ini, seolah jaman Jahiliyah hadir kembali kehadapan kita dalam bentuk yang
berbeda, dan lebih variatif, bahkan berani menggunakan simbol-simbol
keagamaan. Mulai yang terkecil, pasar tradisional tempat transaksi perniagaan
rakyat dilakukan, nilai kejujuran sulit diidentifikasi, sampai proses perniagaan
besar, nilai-nilai kejujuran sudah tidak kita dapat lagi karena alasan jangka pendek
yakni keuntungan (profit), padahal fakta empirik menunjukkan bahwa eksitensi
entitas bisnis yang sering mengabaikan komitmen moral kejujuran dalam jangka
panjang eksitensinya akan terpuruk, sebaliknya entitas bisnis yang
mengedepankan komitmen moral kejujuran dalam setiap transaksi yang
dilakukan, eksitensinya makin ekspansif dan profitable.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana sistem
perdagangan dalam Islam. Kemudian hasil pembahasan dari penelitian ini adalah,
tatacara dalam berdagang dan hal-hal yang dilarang dalam berdagang itu harus
selaras dan simultan diterapkan dalam praktek berdagang sesuai nilai-nilai Islam
yang ada. Secara umum perdagangan dalam Islam adalah terpenuhinya kebutuhan
secara wajar dan berkeadilan sebagai sarana ibadah kepada Allah. Orientasi yang
harus dibangun dalam melakukan kegiatan berdagang adalah mengarahkannya
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kegiatan berdagang itu sendiri harus
dalam ukuran-ukuran yang proporsional, dengan menghindari pemborosan,
kemewahan, dll. Pelarangan dalam hal yang berdagang tersebut berkaitan dari
aspek-aspek yang akan dapat menimbulkan hal-hal negatif bahkan fatal dalam
kehidupan ekonomi, di antaranya: timbulnya banyak penyakit, kelaparan atau
kemiskinan, terjadi atau bertambahnya pengangguran, rendanya kualitas
sumberdaya manusia.
24
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam (Al-Tijary) Vol. 01, No. 01, (2015) oleh
Norvadewi yang berjudul “Bisnis dalam Perspektif Islam (Telaah Konsep, Prinsip
dan Landasan Normatif)”, yang dilatar belakangi dalam kegiatan perdagangan
(bisnis), pelaku usaha atau pebisnis dan konsumen (pemakai barang dan jasa)
sama-sama mempunyai kebutuhan dan kepentingan. Pelaku usaha harus memiliki
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Untuk itu sangat
diperlukan aturan-aturan dan nilainilai yang mengatur kegiatan bisnis tersebut
agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan dan dieksploitasi baik pihak konsumen,
karyawan maupun siapa saja yang ikut terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut.
Serta harus ada etika bisnis karena merupakan keharusan. Etika dapat menyatu
dengan dunia bisnis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep, prinsip
dan etika berbisnis dalam Islam. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah
Kegiatan bisnis dalam Islam, tidak boleh dilaksanakan tanpa aturan. Islam
memberikan rambu-rambu pedoman dalam melakukan kegiatan usaha, mengingat
pentingnya masalah ini juga mengingat banyaknya manusia yang tergelincir
dalam perkara bisnis ini. Karena itulah seorang Muslim yang akan menjadi pelaku
bisnis harus memahami hukum-hukum dan aturan Islam yang mengatur tentang
mu’amalah. Sehingga bisa memilah yang halal dari yang haram, atau bahkan yang
bersifat samar-samar atau syubhat.
2.5 Kerangka Penelitian
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai proposal penelitian yang
berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Syariah pada 212 Mart Gresik dalam
Perspektif Ekonomi Islam”, maka disusunlah kerangka konseptual sebagai
berikut:
25
212 Mart Gresik
Strategi Pemasaran
212 Mart Gresik merupakan toko swalayan dari brand minimarket Koperasi
Syariah 212. Kepemilikan berjamaah, dikelola secara profesional dan terpusat
untuk menjaga daya saingnya baik dari sisi jaringan distribusi, produk, harga
maupun promo. Dengan begitu 212 mart dikenal sebagai minimarket syariah yang
menerapkan proses pemasaran sesuai syariah juga dan dapat dilihat dari marketing
mix nya yaitu 4p (product, price, place, promotion) kemudian dilengkapi dengan
melihat 4 karakteristik pemasaran sesuai Islami (Rabbaniyyah, Akhlaqiyyah, Al-
waqi’iyyah dan Al-insaniyyah) yang di tinjau dari Al Qur’an dan Hadits.
Hasil yang diperoleh yaitu akan diketahui perbandingan antara strategi
pemasaran pada 212 Mart Gresik yang dilihat dari 4p dan apakah sudah sesuai
syariah Islam dengan melihat 4 karakteristik tersebut.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
27
tidak diketahui oleh subyek penelitian. Ini berkaitan dengan keterlibatan peneliti
dalam kancah penelitian, apakah terlibat aktif atau pasif (Murni, 2017 dalam
Alhamid dan Anufia, 2019). Dalam penelitian ini kehadiran peneliti diketahui
oleh subyek penelitian dan peneliti hanya melakukan pengambilan data saja tanpa
terlibat aktif didalamnya.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Minimarket 212 Mart berlokasi di Jl. Kalimantan No.172 GKB,
Ponganganrejo, Yosowilangun, Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
61151.
3.1.3 Jenis dan Sumber Data
Menurut Siyoto dan Sodik (2015:67) data adalah fakta empirik yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau
menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai
sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan
penelitian berlangsung. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Sumber data dari
penelitian ini sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui
objek penelitian dan informan sehingga bisa memperoleh informasi
langsung secara mendalam dan jelas. Data primer yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Wawancara ditujukan
secara langsung seorang kepada kepala toko 212 Mart Gresik dan 1
orang penanggung jawab pemasaran di 212 Mart Gresik agar bisa
memberikan informasi mengenai strategi pemasarannya. Sedangkan
observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang ada di lapangan
saat wawancara dimulai.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dengan mendapatkan informasi dalam perpustakaan yaitu dengan
membaca dan memahami buku-buku. Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dari beberapa buku yang berjudul Manajemen Pemasaran
28
(Kotler dan Keller, 2008), Metode Penelitian Kualitatif (Sugiyono,
2017), Muhammad Marketing Strategy (Suyanto, 2018), Islamic
Marketing Management (Rivai Zaenal dkk, 2017). Serta dari jurnal-
jurnal online yang berhubungan dengan strategi pemasaran secara umum
maupun Islami dan pembahasan bisnis perdagangan secara Islam.
Beberapa jurnal tersebut antara lain, Jurnal KHOZANA (2018), Jurnal I-
Economic Vol. 3, No. 1 (2017), Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen Dan
Kewirausahaan “Optimal” Vol.10, No. 2 (2016), Jurnal Ilmu Ekonomi
dan Keislaman (Al Masharif) Volume 3, No. 2 (2015), dan Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam (Al-Tijary) Vol. 01, No. 01, (2015) yang akan
digunakan sebagai literatur dan kutipan yang berhubungan dalam
penelitian proposal ini agar bisa menjadi acuan dalam menyelesaikan
proposal.
3.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui proses strategi
pemasaran yang dilakukan 212 Mart Gresik, dapat dilihat dari marketing mix nya
yaitu 4p (product, price, place, promotion). Kemudian dari 4p tersebut akan
dilengkapi dengan melihat 4 karakteristik pemasaran sesuai Islami (Rabbaniyyah,
Akhlaqiyyah, Al-waqi’iyyah dan Al-insaniyyah) yang di tinjau dari Al Qur’an dan
Hadits. Hasil yang diperoleh yaitu akan diketahui perbandingan antara strategi
pemasaran pada 212 Mart Gresik yang dilihat dari 4p dan apakah sudah sesuai
syariah Islam dengan melihat 4 karakteristik tersebut.
3.3 Teknik Pengumpulan data
Untuk menjawab sebuah rumusan masalah, maka diperlukan wawancara
kepada pihak terkait dan melakukan observasi untuk mendapatkan pemecahan
suatu masalah tersebut serta dokumentasi dari pengamatan yang dilakukan.
a. Wawancara
Burhan Bungin (2011:111), mendefinisikan wawancara secara umum
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
29
kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan
wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.
Menurut Esterberg (2002 dalam Sugiyono, 2017:115) mengemukakan
beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur,
dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan
yaitu metode wawancara semi terstruktur termasuk dalam kategori in-dept
interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstruktur, dalam melakukan wawancara peneliti perlu
mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh
informan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode wawancara semi terstruktur karena dengan menggunakan metode
ini peneliti dapat melakukan wawancara secara mendalam dan jumlah
pertanyaan tidak terbatas pada pertanyaan yang sudah dibuat oleh peneliti
akan tetapi dapat berubah sesuai dengan situasi pada saat wawancara
berlangsung (Sugiyono, 2016:233).
Wawancara ditujukan kepada seorang Kepala Toko 212 Mart dan 1
orang penanggung jawab pemasaran 212 Mart Gresik, karena pihak
tersebut bertanggungjawab dan mengetahui lebih tentang strategi
pemasaran yang ada 212 Mart.
b. Observasi
Nasution (1988 dalam Rizkapuri, 2007) menyatakan bahwa, observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan
berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat
kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang
angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Observasi dapat diklasifikasikan
menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan
atau tersamar, dan observasi tak berstruktur. Dalam penelitian ini jenis
observasi yang digunakan adalah observasi terang-terangan atau tersamar.
Jadi peneliti akan berterus terang bahwa telah melakukan penelitian di 212
Mart Gresik sehingga informan juga mengetahui maksud peneliti dari
30
awal. Dan akan disamarkan apabila ada hal privasi yang tidak ingin
diketahui, sehingga nantinya akan ditulis “Mart X”.
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan di Kota Gresik,
tepatnya berada di 212 Mart GKB Gresik. Observasi dilakukan dengan
tujuan agar peneliti mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang
diterapkan oleh 212 Mart Gresik
c. Dokumentasi
Burhan Bungin (2007:124) menjelaskan bahwa metode dokumenter
adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah
metode yang digunakan untuk menulusuri data historis. Dengan demikian,
pada penelitian sejarah, maka bahan dokumenter memegang peranan yang
amat penting. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
foto dan video saat observasi, website resmi Koperasi Syariah 212 yang
melahirkan brand 212 Mart, serta hasil wawancara di 212 Mart Gresik.
3.4 Teknik Analisis Data
Nasution (1988 dalam Sugiyono, 2015:245) menyatakan analisis telah dimulai
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian
kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
sebelum di lapangan, sebelum terjun ke lapangan maka peneliti harus
memfokuskan penelitiannya, dalam penelitian ini berfokus kepada strategi
pemasaran di 212 Mart Gresik kemudian akan diketahui strategi pemasaran
menurut Islam, namun fokus penelitian tersebut masih bersifat sementara dan bisa
berkembang saat peneliti masuk di lapangan dan analisis selama di lapangan,
yaitu mengumpulkan informasi pada saat melakukan wawancara. Apabila
jawaban dari informan belum menjawab masalah dalam penelitian ini maka
peneliti akan melakukan proses wawancara lagi hingga diperoleh data yang jelas
dan sesuai.
Untuk analisis data yang digunakan, maka peneliti menggunakan teknik
analisa deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam deskriptif kualitatif
31
yaitu untuk menganalisa data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi, data yang terkumpul dapat menggambarkan suatu objek, pemikiran,
kondisi, atau peristiwa yang berkaitan dengan penelitian dan kondisi tersebut
sedang terjadi atau berlangsung pada strategi pemasaran 212 Mart Gresik. Hal ini
bertujuan untuk memberikan data atau mengumpulkan informasi secara detail
mengenai suatu objek penelitian atau suatu masalah yang ada berkaitan dengan
penelitian.
Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik
analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992 dalam Sugiyono,
2016:246) mencakup tiga kegiatan sebagai berikut:
a) Reduksi data, Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan
perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari
lapangan. Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa
ditarik. Dalam proses ini peneliti benar-benar mencari data yang valid.
Ketika peneliti menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek
ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui.
b) Penyajian data, adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik,
jaringan, atau bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan
menarik kesimpulan. Dalam proses ini peneliti mengelompokkan hal-hal
yang serupa menjadi kategori atau kelompok satu, kelompok dua,
kelompok tiga, dan seterusnya. Dalam proses ini, data diklasifikasikan
berdasarkan teori-teori yang ada.
c) Menarik kesimpulan atau verifikasi, dimana kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan
bukti-bukti yang kuat. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu
diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya terjamin.
Kemudian langkah selanjutnya adalah melaporkan hasil penelitian dengan
lengkap.
32
3.5 Validitas Data
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat (Arikunto 2006,
dalam Hatmoko, 2015). Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini
menggunakan tiga jenis uji triangulasi yaitu, triangulasi sumber, triangulasi
teknik, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Kemudian triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
yang berbeda, seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan yang terakhir
triangulasi waktu, waktu juga mempengaruhi kreadibilitas data karena untuk
mendapatkan data yang diinginkan dibutuhkan waktu yang cukup agar data
tersebut diperoleh secara maksimal (Sugiyono, 2014 : 465)
Dalam triangulasi sumber peneliti mendapatkan data dari wawancara kepada
seorang kepala toko 212 Mart Gresik dan 1 orang penanggung jawab pemasaran
212 Mart Gresik karena pihak tersebut bertanggungjawab dan mengetahui proses
pemasarannya. Kemudian dilanjutkan dengan triangulasi teknik yang dimana
peneliti akan melakukan observasi melalui pengamatan secara langsung dengan
tujuan agar peneliti mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan
oleh 212 Mart Gresik. Dengan begitu peneliti memperoleh hasil data yang sama
dengan teknik yang berbeda. Kemudian triangulasi waktu, peneliti akan
melakukan wawancara untuk mendapatkan jawaban informasi namun dengan
waktu yang berbeda, dengan alasan berjaga-jaga apabila pada satu hari peneliti
tidak bisa mendapatkan informasi yang lengkap maka lain hari bisa mencari
informasi lagi sehingga bisa mendapatkan data yang lebih valid.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
34
ada di kota Gresik berada di Jl. Kalimantan No.172 GKB, Ponganganrejo,
Yosowilangun, Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61151.
4.1.1 Visi Misi 212 Mart Gresik
Visi Misi yang dilakukan 212 Mart sebagai salah satu brand yang
dimiliki oleh Koperasi Syariah Komunitas Gresik adalah sebagai
berikut:
Visi
“Mampu menjadi 5 besar Koperasi di Indonesia dari sisi jumlah
anggota, penghimpun dana tabungan, jaringan, dan kekuatan investasi
pada sektor sektor produktif pilihan pada tahun 2025”.
Misi
“Mengoptimalkan segenap potensi ekonomi ummat baik secara
daya beli, produksi, distribusi, pemupukan modal serta investasi dalam
sektor sektor produktif pilihan yang dijalankan secara berjamaah,
profesional dan amanah yang mampu mendatangkan kesejahteraan
pada tataran individu/keluarga serta mewujudkan izzah (kemuliaan)
pada tataran keumatan”.
4.1.2 Struktur Organisasi 212 Mart Gresik
Berikut struktur organisasi 212 Mart Gresik pada masa bakti 2017-
2020 adalah sebagai berikut:
1. Dewan Pengawas Syariah
Drs. KH. Mohammad Mansoer Shodiq, M.Ag (Ketua MUI Gresik)
H. Sudarno Hadi, S.Ag. M.Pdi (Ketua DDII Jawa Timur)
KH. Farid Dhofir, Lc. M.Si (PP Refah Islami – Gresik)
Dian Berkah, M.Hi (Dosen UM Gresik, UM Surabaya)
2. Dewan Pengawas
Ir. Asy’ari, MM
Nanang Sutedja, SE. MM
dr. Burhanuddin 3. Sekretaris
Daroesman Putut T
Ir. Mufti Arimurti
3. Dewan Pengurus
35
Ketua : Bambang Suhermanto
Wakil Ketua : Zulkarnain, ST
Sekretaris 1 : Ari Primantara, ST
Sekretaris 2 : Zainal Arifin
Bendahara : Tanti Saraswati, ST
4. Pengurus Mart
Kepala Toko : Taufik Hidayat
Wakil Kepala Toko : Hari Purnomo
Kasir 1 : Sukron Makmun
Kasir 2 : Zaky
Kasir 3 : Mismarul
4.1.3 Tujuan Berdirinya 212 Mart Gresik
212 Mart Gresik brand dibawah naungan Koperasi Syariah
Komunitas Gresik (KSKG) di dirikan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Membangun ekonomi umat yang besar, kuat, professional dan
terpercaya
2. Sebagai salah satu penopang pilar ibadah, syariah dan dakwah
3. Untuk mencapai tujuan kebahagiaan dunia dan keselamatan
akhirat.
4.1.4 Prinsip 212 Mart Gresik
Prinsip-prinsip yang ada di koperasi syariah sebagai badan hukum
Gerai 212 Mart ini adalah sebagai berikut :
a. Amanah
Amanah artinya manajemen Koperasi 212 harus
dijalankan dengan penuh amanah. Segenap insan yang
terlibat dalam 212 Mart harus sumber daya insani yang
kompeten. Manajemen harus dilengkapi dengan seperangkat
System Operating Procedure (SOP) dan manual yang sangat
baik. Pengurus harus ditemani oleh Dewan Pengawas,
Penasehat dan Pengawas Syariah serta berbagai Komite
pelengkap seperti Komite Investasi, Komite Audit dan
Komite Remunerasi dan Promosi. Secara berkala pengurus
36
dan manajemen wajib memberikan laporan kepada anggota,
regulator dan masyarakat.
b. Berjamaah
Berjamaah artinya Koperasi Syariah 212 Mart sebagai
badan hukum 212 Mart harus mampu menampung sebanyak
mungkin potensi dan aspirasi kebangkitan ekonomi umat
Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Koperasi ini harus dimiliki bersama, bukan dikuasai hanya
segelintir individu atau golongan. Koperasi Syariah 212 juga
harus memberikan manfaat sebanyak mungkin umat Islam
Indonesia dan dunia.
c. Izzah
Izzah artinya kemuliaan dan kejayaan. Dalam tataran
individu kemuliaan artinya terpenuhinya segenap kebutuhan
sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan
transportasi anggota. Dalam tataran bangsa Indonesia dan
umat Islam harus menjadi bangsa yang bermartabat dan
mandiri secara ekonomi. Hal ini tercermin dengan
swasembada pangan dan energi, tingginya export, surplusnya
neraca perdagangan, minimnya ratio kesenjangan kaya dan
miskin, rendahnya angka pengangguran absolute dan
semakin kecilnya jumlah si miskin dan keluarga pra
sejahtera.
4.1.5 Syarat Menjadi Investor di 212 Mart Gresik
Adapun syarat yang harus di perhatikan dalam menjadi investor di
212 Mart Gresik adalah sebagai berikut:
1. Menjadi Anggota Koperasi Syariah Komunitas Gresik
2. Siap berinvestasi, Minimal Rp 1.000.000,- dan maksimal Rp
20.000.000,- / orang
3. Untuk Investasi diatas Rp 20.000.000,- diatur dalam Klausal
Khusus.
4. Mematuhi semua aturan yang berlaku
37
4.1.6 Manfaat Menjadi Investor di 212 Mart Gresik
212 Mart merupakan minimarket yang mencerminkan perdamaian,
persatuan, semangat kebangsaan, ukhuwah Islamiyah dan kebangkitan
ummatIslam. Oleh karena itu, manfaat ada beberapa manfaat apabila
menjadi investor di 212 Mart Gresik, yaitu sebagai berikut:
1. Mendapatkan Keuntungan Usaha ( SHU )
2. Membantu Syiar Islam
3. Membangkitkan Ekonomi Umat
4. Membantu Yatim dan Dhuafa
4.2 Penerapan Strategi Pemasaran 212 Mart Gresik
212 Mart Gresik adalah brand minimarket Koperasi Syariah Komunitas
Gresik 212. Kepemilikan berjamaah, dikelola secara profesional dan terpusat
untuk menjaga daya saingnya baik dari sisi jaringan distribusi, produk, harga
maupun promo. 212 Mart memiliki slogan yang sangat Islami yakni, berjamaah,
amanah, dan izzah. Hal tersebut tidak terlepas dari persaingan-persaingan antar
Minimarket lainnya dan juga Supermarket yang lebih besar (Febrianto, 2008).
Untuk itu 212 Mart Gresik perlu melakukan kebijakan yang tepat dalam
pemasarannya. Hal yang paling mendasar dan sangat diperlukan dalam strategi
pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya untuk menarik minat masyarakat
agar berbelanja dan dapat menambah jumlah pembeli di 212 Mart Gresik ini.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh 212 Mart Gresik yaitu seperti
yang disampaikan oleh Pak Bambang Suhermanto selaku Marketing 212 Mart
sebagai berikut :
“212 Mart untuk pemasaran selama ini prosentase karena kita berbasis
koperasi ya jadi kita masih mengandalkan banget dari keaktifan anggota untuk
belanja. Yang pertama, keaktifan belanja terus yang kedua, kita alhamdulillah
masyarakat umum cukup banyak yang mengenal keberadaan kami 212 Mart
karena itu bisa dilihat dari record pembelanjaan kan kita ada recordnya untuk
yang belanja berapa persen, masyarakat umum yang belanja berapa persen itu
ada. Nah targetnya selain ke anggota kita juga kerjamasa dengan lembaga-
lembaga yang ada. Kita kerjasama dengan perusahaan untuk supply ya minimal
kebutuhan air minum atau kebutuhkan biasanya yang rame ada kebutuhan untuk
paket-paket sembako biasanya yang kalau puasa kita kerjasama dengan majelis
Dikdasmennya GKB untuk menyediakan parcel untuk guru-guru, biasanya seperti
itu. Kita juga punya program syiar namanya Jumat berkah dan ini sudah berjalan
sejak awal kita berdiri. Setiap Jumat kita berbagi nasi bungkus. Ya seperti itu,
38
kita sampaikan kesana setiap Jumat, itu bisa sampai 200-300 bungkus per Jumat
nya. Itukan juga bagian dari syiar kita bagian dari promosi kita kepada orang
untuk mengenal kita”.
Dengan hal tersebut dapat diharapkan bahwa 212 Mart Gresik bisa
menjadi salah satu minimarket syariah yang akan di utamakan oleh masyarakat
agar berbelanja disitu. Sehingga masyarakat perlahan dapat berhijrah ke produk
yang syariah dan meninggalkan produk yang tidak syariah.
Selain itu, mengenai strategi pemasaran pada 212 Mart Gresik juga dapat
dikembangkan melalui marketing mix yang terdiri dari empat unsur yaitu product,
price, place dan promotion. Yang mana akan terurai sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Menurut Yuniati dan Patria (2017) produk adalah barang atau
jasa yang dijual belikan. Dalam marketing produk adalah apapun
yang ditawarkan ke sebuah pasar dan bias memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Dalam strategi produk yang diterapkan pada 212 Mart bisa
dilihat dari hasil wawancara dengan Pak Bambang Suhermanto
sebagai berikut :
“Produk yang jelas harus ada halal MUI. Kalau di Indonesia kan
produk halal harus capnya MUI toh, yasudah kalau ada capnya MUI
monggo walaupun itu produknya orang-orang kafir tapi ada capnya
MUI kita mau apa dan kita belum bisa merubah. Kalau kehalalan kan
MUI produk ini halal atau tidak, kalau izin edar itu BPOM atau PIRT.
Jadi di minimarket harus ada itu, dua-duanya harus ada. Kita produk
ada dua ya produk umum sama produk UMKM. Kita berusaha
bagaimana produk-produknya UMKM ini bisa di terima oleh
masyarakat kayak beras kita mulai mengedukasi bahwa beras yang
langsung dari petani yang tanpa kita kasih tambahan tanpa pemutih
tanpa ada ini itu inshaAllah jauh lebih baik. Terus produk-produk
UMKM yang lain bisa bikin keripik selama perizinannya masuk kita
kasihkan fasilitas, seperti it.”
Tapi kalau produk muslim sudah punya ini misalnya pasta gigi
kalau punyanya muslim ini ada brand yang namanya HPAI atau
siwak itu mereka juga punya izin lengkap. Tinggal kita edukasi aja
yuk pindah. Bagaimana kita mengedukasi karena kita menyampaikan,
dakwah itu kan menyampaikan, nggak ada dakwah itu memaksa. Ayo
dulu katanya mau hijrah menggunakan produknya muslim, nah ini
ada produknya muslim, ayo pindah.” (Bambang Suhermanto)
39
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk produk yang
dijual di 212 Mart Gresik menjual berbagai produk UMKM dan
produk umum sudah terjamin kehalalannya serta ada izin edar BPOM
atau PIRT. Selain itu, 212 Mart juga menjual produk bahan pokok
seperti beras yang akan diambil langsung dari petani tanpa tambahan
pemutih, sehingga siap langsung dijual. Dan juga ada produk-produk
dari muslim seperti pasta gigi siwak dan HPAI. Untuk itu 212 Mart
memberikan perizinan dan memfasilitasi produk-produk tersebut
untuk perjual-belikan.
40
Gambar 4.3 Pasta Gigi Siwak dan HPAI
41
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S Al-
Baqarah:168)
2. Harga (Price)
Menurut Mas’ari dkk (2019) dapat diketahui bahwa harga yang
dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh
penjual. Harga merupakan salah penentu keberhasilan suatu
perusahan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang
akan diperoleh dari penjualan produknya baik berupa barang
maupun jasa (Yuniati dan Patria, 2017).
Dalam strategi harga yang di terapkan 212 Mart Gresik seperti
yang diterangkan oleh Pak Taufik dalam wawancaranya dengan
peneliti sebagai berikut :
“Kalau harga kita inshaAllah ada perbandingan lah mbak sama
pesaing. Kalau bijian kita inshaAllah lebih miring lebih rendah
harganya.”(Taufik Hidayat)
Kemudian Pak Bambang juga menjelaskan dalam
wawancaranya sebagai berikut :
“Satu memang promo harga itu adalah salah satu ikhtiar kita
agar orang mau datang. Kita tidak munafik bahwa barang murah
dicari orang. Barang dengan spec yang sama kalau ada yang lebih
murah pasti orang datang kan, ya itu salah satunya. Promo itu ada
satu momen kayak tujuh belasan. Tapi kita sebenarnya sudah punya
promo rutin, promo rutin itu biasanya satu JSA (Jumat, Sabtu, Ahad)
setiap Jumat, Sabtu, Ahad dan promo dua mingguan. Jadi sebulan itu
ada dua kali promo yang produknya selalu berganti. Terus pas ketika
JSA dari harga promo itu ikut promo JSA lagi, biasanya seperti itu.
Terus satu lagi kalau kita belanja menyebutkan member “saya
member nomor sekian” kan gitu akan dapat potongan harga untuk
produk tersebut.” (Bambang Suhermanto)
42
Dari hasil wawancara terkait strategi harga yang diterapkan
212 Mart Gresik diatas, mereka menawarkannya dengan harga yang
lebih terjangkau dibanding pesaing lainnya sesuai prinsip Islam
dimana harus menjual barang dan jasa yang sesuai dengan harga yang
tidak terlalu tinggi. Anas bin Malik (dalam Muslim, 2011)
menuturkan bahwa pada masa Rasulullah SAW pernah terjadi harga-
harga membubung tinggi. Para Sahabat lalu berkata kepada Rasul,
“Ya Rasulullah SAW tetapkan harga demi kami.” Rasulullah SAW
menjawab sebagaimana disebutkan dalam Hadits yang berbunyi :
Rp 85.000 Rp 93.500
Susu Formula (Dancow
800g)
Rp 54.900 Rp 64.000
Beras Sania 5kg
43
Rp 26.900 Rp 28.200
Head & Shoulder Shampoo
160ml
Rp 22.800 Rp 27.900
Minyak Goreng (Filma 2Lt)
Rp 19.500 Rp 20.500
Sarden Kaleng 425g
Rp 15.900 Rp 16.300
Sunlight Lime 755ml
Rp 12.900 Rp 13.300
Pepsodent 225g
Rp 9.500 Rp 10.500
Biskuit Roma Kelapa 300gr
Rp 5.500 Rp 6.200
Ultramilk 250ml
Rp 2.100 Rp 2.400
Le Minerale 330ml
Selain itu, 212 Mart juga ada promo dua mingguan dan JSA
(Jumat, Sabtu, Minggu) serta ada kartu member yang diperuntukkan
untuk anggota Koperasi Syariah Komunitas Gresik 212. Tujuannya
agar masyarakat umum maupun para anggota lainnya tetap langganan
berbelanjana di 212 Mart Gresik.
44
Gambar 4.6 Brosur Digital Beberapa Produk Promo
3. Tempat (Place)
Tempat merupakan bidang atau wadah yang digunakan sebagai
tempat usaha yang akan di jalankan (Yuniati dan Patria, 2017).
Strategi tempat merupakan salah salah satu keputusan yang paling
penting yang dibuat oleh perusahaan dimana mereka akan
menempatkan kegiatan operasional mereka. Menurut Mas’ari dkk
(2019) lokasi atau tempat seringkali ikut menentukan kesuksesan
perusahaan, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial
sebuah perusahaan.
Dalam strategi tempat yang di terapkan 212 Mart Gresik seperti
yang diterangkan oleh Pak Bambang dalam wawancaranya dengan
peneliti sebagai berikut :
“Lokasi itu harus di survei, satu kalau menurut undang-undangnya
kan ndak boleh dekat dengan pasar, tidak boleh mematikan usaha
UMKM nya masyarakat, itu aturannya banyak. Tapi secara umum
kalau kita mau mendirikan ya harus di survei, radius 1 kilo, saingan
kita siapa, pangsa pasar kita berapa, trafic orang yang lewat didepan
itu berapa itu juga dihitung ada hitungannya.” (Bambang
Suhermanto)
Hal tersebut dijelaskan dalam Perpres No. 112 Tahun 2007
tentang “Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern” yang dimana minimarket, dalam
peraturan perundang-undangan termasuk dalam pengertian “Toko
45
Modern”. Pengertian toko modern menurut Pasal 1 angka 5 Perpres
112/2007 adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual
berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket,
Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang
berbentuk Perkulakan. Setiap toko modern wajib memperhitungkan
kondisi sosial ekonomi mayarakat sekitar serta jarak antara toko
modern dengan pasar tradisional yang telah ada (Pasal 4 ayat (1)
Perpres 112/2007). (sumber hukumonline.com)
Penentuan lokasi 212 Mart Gresik tersebut sudah sesuai prinsip
Islam yang mana tidak akan merugikan lingkungan sekitarnya dan
tidak merusak lingkungan (Rabbani, 2018). Sebagaimana yang
dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 56, yaitu :
4. Promotion (Promosi)
Menurut Adnan (dalam Fitriyah, 2019) menjelaskan bahwa
promosi adalah suatu hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meyakinkan para pembeli agar dapat menggunakan barang dan jasa
yang ditawarkan. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi dan meningkatkan sasaran pasar atas produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan (Mas’ari dkk, 2019).
46
Dalam strategi promosi yang di terapkan 212 Mart Gresik seperti
yang diterangkan oleh Pak Bambang dalam wawancaranya dengan
peneliti sebagai berikut :
“Gini ketika kita membuka suatu usaha kita pasti akan
mempromosikan agar orang mau datang atau membeli usaha kita,
produk kita ya kan. Medianya untuk mempromosikan, satu whatsapp
yang jelas, karena pangsa pasar utama kita adalah anggota. Nah
kalau jejaringnya itu, akhirnya gini kita itu minta bantuan ke anggota
kita share ke anggota, anggota diharapkan juga mengsharekan brosur
online ketika ada promo,” tolong di sharekan di grup yang anda
punya”, biasanya mainnya seperti itu. Atau kalau kita main di
facebook atau main di Instagram, seperti itu.” (Bambang Suhermanto)
“Untuk promosi kita sebar brosur tiap sebulan sekali. Nggeh kalau
dari koperasi rata-rata yang di promo produk lokal. Kalau buat
brosur inshaAllah kita tiap bulan itu pasti ada.” (Taufik Hidayat)
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa strategi
promosi yang dilakukan 212 Mart Gresik adalah menggunakan media
sosial (online), situs yang digunakan dalam mempromosikannya yakni
melalui situs whatsapp, facebook dan instagram. Selain itu 212 Mart
Gresik juga menggunakan media cetak yaitu brosur yang akan di sebar
ke masyarakat selama satu bulan sekali. Hal tersebut dilakukan agar
masyarakat tau keberadaan 212 Mart sebagai minimarket bernuansa
Islami serta mau datang dan membeli produk-produknya.
47
1. Theitis (Rabbaniyyah)
Yaitu Ketuhanan. Bapak Bambang Suhermanto sebagai tim
marketing 212 Mart Gresik memberi penjelasan dalam wawancaranya
dengan peneliti sebagai berikut :
“Kita ikhtiarkan bahwa niatan kita bukan hanya semata bisnis.
Kita tidak serta merta 100% ngomong bisnis tapi bagaimana kita bisa
mengedukasi masyarakat karena kita bergeraknya di bidang sepakat,
kita harus bisa mengangkat ekonomi umat, memajukan ekonomi umat.
Di Gresik sendiri itu karena semangat dari teman-teman muslim
kepengen punya minimarket yang berbasis muslim tapi secara
berjamaah, jadi yang saya maksudkan berjamaah ini kalau mungkin
sampean pernah lihat minimarket-minimarket muslim lainnya yang
itukan milik pribadi, perorangan itulah. Kalau 212 mart ini jamaah,
kekuatannya dari jamaah.” (Bambang Suhermanto)
48
(Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah (7) Wa may ya'mal
miṡqāla żarratin syarray yarah (8))
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)Nya. Dan Barang
siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)Nya pula. (QS. Al-Zalzalah : 7-8)
2. Etis (Akhlaqiyyah)
Menurut Suindrawati (2015) etis atau akhlaqiyyah yaitu semua
perilaku berjalan di atas norma etika yang berlaku umum. Dalam sifat
etis terlihat pada saat masuk ke 212 Mart Gresik, yang dimana para
pembeli saat membuka pintu dan masuk maka sudah terdengar
lantunan ayat suci Al Qur’an atau Sholawat yang diputar di sound
system. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Taufik selaku Kepala Toko
212 Mart Gresik sebagai berikut :
“Kalau kita kan dari pas masuk sendiri kita langsung terdengar
ada bacaan Al Quran ya mbak ya. Kalau di tempat pesaing lainnya
kan mungkin ada lagu-lagu. Kalau kita bukan lagu-lagu ya tapi kayak
nasid dan lain-lain.”
49
Artinya : Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Al-
Baqarah : 222)
3. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
Realistis (Al-Waqi’iyyah) yaitu sesuai dengan kenyataan, tidak
membohongi. Dalam melakukan transaksi harus pada realita, tidak
membeda-bedakan orang satu pada orang lainnya seperti, beda suku,
atau warna kulit. Semua tindakan dalam bisnisnya dipenuhi dengan
kejujuran, karena Nabi Muhammad saw mengajarkan bahwa dalam
berdagang di dasari dengan kejujuran dan kebenaran.
Seperti yang dijelaskan oleh Pak Taufik dalam wawancaranya
dengan peneliti sebagai berikut :
“Oh kalau disini kan, kalau dari Kepala Tokonya sih kan saya
sendiri hampir bukan merintah lah mbak, disini kan sistemnya bukan
atasan, bawahan atau apa. Intinya kan kebanyakan dari sini itu
kekeluargaan.” (Taufik Hidayat)
50
Maksud dari ayat diatas menunjukkan bahwa manusia itu
sebenarnya sama di mata Allah SWT terkecuali amalan ibadah
yang dilakukan masing-masing orang tersebut yang membedakan.
maka hendaklah ia mengerjakan amalan yang sesuai dengan
syariatnya, disertai keikhlasan dalam melakukannya, dan tidak
menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada
Tuhannya.
4. Humanistis (Al-Insaniyyah)
Yaitu memiliki arti berperikemanusiaan, hormat menghormati
sesama (Ridhawati, 2015). Seperti yang dijelaskan oleh Pak Bambang
dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut :
“Kita di 212 Mart ini kan ada donasi, beberapa orang itu donasi
udah gak nanggung mbak mungkin kalau di kita sudah jelas di
donasikan kemana, awalnya kita bekerja sama dengan tiga lembaga,
Lazismu, BMH, sama satunya siapa ya lupa. Akhirnya berjalannya
waktu sekarang full di pegang BMH semua. Kalau berhubungan
dengan Hidayatullah akhirnya donasi itu di larikan, di sampaikan ke
BMH. Dulu ada papannya, kita hanya menyampaikan kerjasama
karena ranah kita bukan disitu, kita hanya memfasilitasi. Dan orang
lebih percaya, sekarang pelanggan yang belanja ke 212 Mart itu
sudah trust, bisa donasinya diatas puluhan ribu bahkan ada
donasinya diatas nilai nominal belanjanya.” (Bambang Suhermanto)
Dari keterangan Pak Bambang diatas sudah jelas 212 Mart sangat
mempedulikan kemanusiaan yang mana adanya donasi yaitu sebagai
bentuk persaudaraan antar manusia. 212 Mart juga bekerja sambil
ibadah yang tidak mencari keuntungan duniawi semata melainkan
pencapaian akhirat itu yang lebih penting.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surah Al-
Hujuraat ayat 13 yang berbunyi :
51
(Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa
ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum
'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr)
Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
Al- Hujuraat :13)
52
PIRT untuk pindah ke
- Menjual produk halal
produk umum - Bersedekah
dan produk terhadap orang-
UMKM orang yang
- Menjual kurang mampu
produk oleh- dengan harapan
oleh haji Allah akan
- Menjual menggerakkan
produk umat orang muslim
yang halal tersebut untuk
belanja ke 212
Mart Gresik
53
Place - Di suvei Al-Waqi’iyyah - Tidak
terlebih dahulu memandang
dengan atasan bawahan
memakai karena semua
ketentuan keluarga
perundang- - Tidak
undangan memerintah
- Tidak karena semua
berdekatan bekerja sesuai
dengan pasar tanggung jawab
- Tidak masing-masing
mematikan
UMKM
sekitar
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa 212 Mart Gresik sudah
menerapkan prinsip yang sesuai dengan pandangan Islam. Pertama dilihat dari 4P
(product, price, place, promotion), product yang dijual di 212 Mart Gresik sudah
berlabel halal dan tersertifikasi BPOM sehingga aman untuk di perjualbelikan,
untuk price sendiri 212 Mart Gresik tidak menetapkan harga yang terlalu tinggi
untuk menjual produk mereka, sehingga semua kalangan bisa berbelanja disitu,
kemudian mengenai place 212 Mart Gresik berada di tempat yang strategis dan
tidak merugikan lingkungan sekitar maupun tidak mematikan UMKM sekitar, dan
54
yang terakhir promotion yang dilakukan 212 Mart Gresik adalah selalu ikhtiar
melalui sosial media dan menyebar brosur di jalan.
Sedangkan 4 karakteristik pemasaran Islami di 212 Mart Gresik juga
sudah sesuai pandangan Islam, yang pertama Rabbaniyah bersifat ketuhanan yang
mana 212 Mart Gresik melakukan bisnis jualbeli barang tersebut semua
diserahkan kepada Allah SWT dengan tetap melakukan ikhtiar yaitu bersedekah
terhadap orang-orang yang kurang mampu dengan harapan Allah akan
menggerakkan orang muslim tersebut untuk belanja ke 212 Mart Gresik, kedua
Akhlaqiyyah yang berarti etika atau akhlak baik yang di terapkan 212 Mart
Gresik, seperti memutar ayat suci Al Quran, sholawat atau nasid agar pembeli
merasa tenang apabila saat memilih belanjaan serta ada break sebentar saat
memasuki waktu sholat, ketiga Al-Waqi’iyyah bersifat tidak membeda-bedakan
antara orang satu dengan yang lainnya, 212 Mart Gresik menerapkan karakteristik
tersebut dengan tidak memandang atasan bawahan karena semuanya adalah
keluarga, dan yang keempat Al-Insaniyyah berarti berperikemanusiaan, pada 212
Mart Gresik karakteristik tersebut sudah diterapkan sejak awal berdiri yaitu
dengan adanya donasi yang dikumpulan dari penjualan maupun uang kembalian
pembeli yang ingin berdonasi dan akan disalurkan ke lembaga BMH (Baitul Maal
Hidayatullah).
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya di Bab 4, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa :
1. 212 Mart Gresik melakukan strategi pemasaran dengan marketing mix
4P (product, price, place, promotion) yang sesuai dengan pandangan
Islam. Implementasi tersebut telah diterapkan dengan baik terbukti
dengan product yang dijual di 212 Mart Gresik sudah berlabel halal
dan tersertifikasi BPOM sehingga aman untuk di perjualbelikan, price
pada produk yang dijual 212 Mart Gresik tidak menetapkan harga yang
terlalu tingg sehingga semua kalangan bisa berbelanja disitu, place 212
Mart Gresik berada di tempat yang strategis dan tidak merugikan
lingkungan sekitar maupun tidak mematikan UMKM di sekitar, dan
promotion yang dilakukan 212 Mart Gresik adalah selalu konsisten
dan ikhtiar promosi melalui sosial media dan menyebar brosur di jalan.
2. Penerapan 4 karakteristik pemasaran Islami (Rabanniyah,
Akhlaqiyyah, Al-Waqi’iyyah, Al-Insaniyyah) yang diterapkan di 212
Mart Gresik sesuai perspektif Islam terbukti pada Rabbaniyah, 212
Mart Gresik melakukan bisnis jual beli barang tersebut semua
diserahkan kepada Allah SWT dengan tetap melakukan ikhtiar yaitu
bersedekah terhadap orang-orang yang kurang mampu dengan harapan
Allah akan menggerakkan orang muslim tersebut untuk belanja ke 212
Mart Gresik, Akhlaqiyyah yang di terapkan 212 Mart Gresik seperti
memutar ayat suci Al Quran, sholawat atau nasid agar pembeli merasa
tenang apabila saat memilih belanjaan serta ada break sebentar saat
memasuki waktu sholat, Al-Waqi’iyyah pada 212 Mart Gresik dengan
tidak memandang atasan bawahan karena semuanya adalah keluarga,
Al-Insaniyyah pada 212 Mart Gresik karakteristik tersebut sudah
diterapkan sejak awal berdiri yaitu dengan adanya donasi yang
dikumpulan dari penjualan maupun uang kembalian pembeli yang
56
ingin berdonasi dan akan disalurkan ke lembaga BMH (Baitul Maal
Hidayatullah).
3. Marketing mix (4p) dan 4 karakteristik pemasaran Islami bisa
membawa banyak kemaslahatan untuk 212 Mart Gresik sehingga
terciptanya jual beli yang sesuai pandangan ekonomi Islam.
5.2 Saran
Setelah penelitian analisis strategi pemasaran Islam pada 212 Mart Gresik
dalam perspektif ekonomi Islam selesai dilaksanakan, peneliti memberikan
masukan atau saran yang semoga dapat membangun dan berguna untuk kemajuan
minimarket di masa mendatang. Adapun saran-saran yang peneliti tulis yakni
sebagai berikut :
1. Gerai 212 Mart Gresik sebaiknya melakukan strategi promosi khusus
untuk 212 Mart jangan hanya Koperasi Syariah Komunitas Gresik
(KSKG) saja agar dapat mengenalkan produk-produk yang dipasarkan
kepada masyarakat yang belum mengetahui tempat 212 Mart Gresik.
2. Menambahkan member untuk para konsumen yang berlanja di 212 Mart
Gresik sehingga dapat menarik konsumen.
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Kartajaya, Hermawan. (2009), The Official MIM Academy Coursebook Markplus
Basic, Jakarta:Erlangga
Khasanah, Nisa’ul. (2011), Strategi Pemasaran Berdasarkan Prinsip Syariah
dalam Meningkatkan Permintaan Produk-Produk Koperasi Bmt Bintaro,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Kotler, Philip & Keller Lane Kevin. (2008), Manajemen Pemasaran, Terjemahan
Oleh Bob Sabran, Edisi Ketiga Belas Jilid 1, Jakarta: Erlangga
Kusuma, Angga D.K. (2019), Penerapan Nilai Syariah Marketing Perusahaan
Roti Maida Indonesia dalam Peningkatan Kinerja Usaha, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Lie, Vania C & Ratih Indriyani. (2015), Analisis Evaluasi Strategi dengan Metode
Servo Analysis (Studi Kasus pada Pt. Aneka Cipta Total Solusindo), Jurnal
AGORA Vol. 3, No. 2
Listama, Reni. (2018), Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan
Penjualan Produk di Toko Akahijab Tulungagung Ditinjau dari Ekonomi
Islam, Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Marlia, Riyen. (2018), Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan
Keputusan Pembelian Konsumen pada Swalayan Surya Menurut
Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Swalayan Surya Cabang Jatimulyo
Lampung Selatan), Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung
Mas’ari, Ahmad dkk. (2019), Analisa Strategi Marketing Mix Menggunakan
Konsep 4p (Price, Product, Place, Promotion) Pada Pt. Haluan Riau,
Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri
Vol. 5, No. 2
Mawahib, M.M & Abdullah Taufik (2019), Analisis Strategi Penjualan Barang
Komoditas di Swalayan Surya Gondang Perspektif Hukum Ekonomi
Syariah, Jurnal Qawanin Vol. 3, No. 2
Mubarok, Nurul & Eriza Yolanda M. (2017), Strategi Pemasaran Islami dalam
Meningkatkan Penjualan pada Butik Calista, I-Economic Vol. 3, No. 1
hal. 73-92, Diakses dari jurnal.radenfatah.ac.id
59
Muslim. (2011), Mekanisme Harga Menurut Pemikiran Ibnu Khaldun, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Norvadewi. (2015), Bisnis dalam Perspektif Islam (Telaah Konsep, Prinsip dan
Landasan Normatif), Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 01, No. 01 hal.
33-46, Diakses dari media.neliti.com
Parlina. (2012), Pemikiran Muhammad Syakir Sula Tentang Marketing Bahlul,
Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Permatasari, Vina. (2014), Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian:
Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi), Skripsi, Universitas
Indonesia
Rabbani, Didin Burhanuddin. (2018), Analisis Pengaruh Etika Bisnis Islam,
Lokasi Usaha, dan Pendidikan Terhadap Pendapatan (Studi pada Pelaku
Wirausaha Barang Bekas di Pasar Comboran Timur Kota Malang), Tesis,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Ridhawati, Ria Resti. (2015), Analisis Strategi Marketing Syariah dalam
Menghadapi Persaingan Bisnis pada Toko Rabbani Semarang, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Rusham. (2016), Analisis Dampak Pertumbuhan Pasar Moderen Terhadap
Eksistensi Pasar Tradisional di Kabupaten Bekasi, Jurnal Ilmiah Ekonomi
Manajemen dan Kewirausahaan “Optimal”, Vol. 10, No. 2, hal. 153-166,
Diakses dari media.neliti.com
Sa’adah, Faridhatun. (2008), Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah dalam
Upaya Menarik Minat Nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Dewi
Sartika, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Sari, Anita K. (2017), Analisis Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan
Penjualan pada Perusahaan Telkomsel Distribution Center Bojonegoro,
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, volume 5, No 1
Siyoto, Sandu & M. Ali Sodik. (2015), Dasar Metodologi Penelitian, Cetakan 1,
Yogyakarta:Literasi Media Publishing
Sugiyono. (2014), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Bandung:Alfabeta
60
Sugiyono. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Bandung:Alfabeta
Sugiyono. (2017), Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Ke-3, Bandung: Alfabeta
Suharini. (2017), Analisis Positioning Supermarket Bedasarkan Atribut yang
Dipersepsikan oleh Konsumen, Jurnal Widya Cipta Vol 1, No 1
Suindrawati. (2015), Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan
(Studi Kasus di Toko Jesy Busana Muslim Bapangan Mendenrejo Blora),
Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Suyanto, M. (2018), Muhammad Marketing Strategi (Strategi Pemasaran ala
Nabi Muhammad SAW), Edisi Ke-1, Yogyakarta: Andi
Wahyuni, Novi S. (2019), Strategi Pemasaran pada Gerai 212 Mart Cabang
Bengkulu dalam Perspektif Ekonomi Islam, Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu
Windari. (2015), Perdagangan Dalam Islam, Jurnal Al-Masharif Vol. 3, No. 2,
Diakses dari http://repo.iain-padangsidimpuan.ac.id
Windyarini dan Puji Pramudya W. (2017), Evaluasi Pemasaran pada Mini
Market Syari’ah (Tinjauan Perspektif Hukum Islam pada Minimarket
Syar’e Mart), Jurnal Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2
Yuniati, Rosita & Patria Mukti. (2017), Analisis 4p (Product, Price, Place, dan
Promotion) dalam Pengambilan Keputusan Calon Mahasiswa Memilih
Perguruan Tinggi, Jurnal Psikologi Perseptual
Zainal, Rival Veithzal, Dkk. (2017), Islamic Marketing Management
(Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti
Praktik Rasulullah Saw). Edisi Ke-1. Jakarta: Bumi Aksara
Website:
http://koperasisyariah212.co.id/212mart/
61
-Halaman ini sengaja dikosongkan-
62
LAMPIRAN
DAFTAR WAWANCARA
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SYARIAH PADA 212 MART
GRESIK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
No Nama Jabatan di 212 Mart Gresik
1 Taufik Hidayat Kepala Toko 212 Mart Gresik
2 Bambang Suhermanto Ketua Koperasi Syariah
Komunitas Gresik serta
penanggung jawab pemasaran 212
Mart Gresik
63
Lampiran Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah
pada penelitian tentang “Analisis Strategi Pemasaran Syariah Pada 212 Mart
Gresik Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Untuk memudahkan peneliti
melakukan proses tanya jawab kepada informan maka diperlukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengikutinya. Berikut daftar pertanyaan sebagai pedoman
wawancara yang diajukan kepada kepala toko dan penanggung jawab pemasaran
212 Mart Gresik :
4. Bagaimana proses strategi pemasaran yang diterapkan 212 Mart Gresik ini?
7. Bagaimana cara menentukan daya tahan produk agar bisa dijual di 212 Mart
Gresik?
64
11. Apakah dari startegi pemasaran tersebut bisa menjadi tolak ukur 212 Mart
Gresik sebagai minimarket yang berbasis syariah?
12. Bagaimana cara 212 Mart Gresik agar bisa menarik hati pembeli untuk
belanja disini?
13. Lalu apakah ada kendala pak saat melakukan pemasaran 212 Mart ini?
3. Bagaimana perbedaan perihal pemberian nama antara 212 Mart dan Sakinah
Mart?
7. Bagaimana strategi pemasaran 212 Mart Gresik apabila dilihat dari segi
produknya?
8. Bagaimana strategi pemasaran 212 Mart Gresik apabila dilihat dari segi
harganya?
65
11. Bagaimana cara menentukan lokasi 212 Mart yang berada di GKB (Gresik
Kota Baru) ini?
13. Apa yang membedakan promosi 212 Mart Gresik dengan minimarket
lainnya?
14. Apa faktor yang mendasari berdirinya cabang-cabang 212 Mart yang
semakin banyak di Indonesia?
15. Apakah dengan strategi pemasaran tersebut bisa menjadi tolak ukur 212
Mart Gresik sebagai minimarket yang berbasis syariah?
66
sama pihak-pihak ya bukan Islam lah. Jadi pokoknya nggeh
pengen mendirikan gitu lah atau mulai mendirikan biar
umat Islam punya ritel sendiri.
Peneliti : Lalu untuk struktur organisasinya pak? seperti tugas
tugasnya gitu bagaimana?
Narasumber : Oh kalau disini kan, kalau dari kepala tokonya sih ya
bukan merintah lah mbak, apa disini kan sistemnya bukan
atasan, bawahan atau apa. Intinya kan kebanyakan dari sini
itu kekeluargaan. Cuma tanggung jawabnya yang lebih
besar nggeh.
Peneliti : Lalu untuk jumlah karyawannya berapa pak?
Narasumber : Kalau disini ada lima. Lima plus saya. Saya sendiri, terus
ada mas Hari sebagai asisten jadi wakilnya. Kalau nggak
ada saya sama mas Hari bisa. Terus ada mas Sukron, mas
Zaki sama mas Adib.
Peneliti : Lalu ke pemasarannya pak, jadi bagaimana strategi
pemasaran yang diterapkan 212 Mart Gresik ini?
Narasumber : Kalau kita sih, kita kan mempunyai anggota mbak. Jadi
kita fokuskan itu untuk anggota. Untuk pemasarannya kita
khususkan ke anggota tapi sasarannya yang paling tepat
nggeh bukan ke anggota kita ke keluarga atau masyarakat
yang disini.
Peneliti : Sekitar sini?
Narasumber : Nggeh. Cuma banyak sih yang dari jauh, ada juga yang
dari jauh. Kalau dari jauh itu rata-rata belanjanya per bulan
Peneliti : Darimana biasanya pak?
Narasumber : Paling jauh itu dari ndukun ada, biasanya dari lamongan
juga ada. Kalo dari lamongan itu biasanya pas mau
nganterin anaknya ke pondok, mampir kesini.
Peneliti : Lalu bagaimana strategi pemasaran dilihat dari segi
produknya (seperti produk yang dijual apakah sudah
bervariasi)?
67
Narasumber : Kalau produk sih kita hampir sama ya mbak dari toko
toko di sebelah inshaAllah kita hampir sama. Cuma kita
kebanyakan sih ada produk-produk UMKM dari anggota.
Peneliti : Kayak dititipkan disini?
Narasumber : Enggeh, dititipkan disini
Peneliti : Terus kriterianya gimana pak dari produk tersebut biar
bisa dijual disini?
Narasumber : Kalau kriteria sendiri itu kan ada kalau makanan pasti ada
dari Diknakes ya mbak, soalnya kan kita sering ada sidak
dari BPOM. Kalau nggak ada itu wes pasti kena peringatan.
Kalau orang sini kan rata-rata kan agak sensitif ya mbak
kalau makanan itu kalau nggak ada label halalnya orang-
orang pasti marah langsung disuruh narik barangnya.
Peneliti : Terus bagaimana menentukan daya tahan produknya?
Narasumber : Kalau daya tahan produknya kita kan ada tanggal
expirednya itu. Kalau susu formula paling gak penarikan itu
6 bulan sebelum expired harus ditarik. Kalau makanan-
makanan snack itu nggeh sebelum satu bulan harus sudah
ditarik. Soalnya kalau sufor itu terlalu lama kalau apa sudah
mendekati tanggal expired itu sudah nggak bisa laku sama
supplier.
Peneliti : Terus pernah nggak pak ada orang beli terus ternyata
produknya itu misal memiliki rusak/cacat atau rasa dan
warna makanan berubah gitu dikembalikan kesini?
Narasumber : Kalau itu ada sih mbak cuma ya nggak terlalu sering. Dulu
itu kan ada yang oleh-oleh haji kita biasanya itu yang
coklat. Nah coklat itu kan expirednya masih lama cuma
rasanya kan ada yang berubah. Itu di kembalikan nggapapa
yang penting ada struknya, kita ganti sama produk yang
lain.
Peneliti : Terus dari segi harganya pak, bagaimana cara
menentukan harga dari produk-produk yang dijual?
68
Narasumber : Kalau harga kita inshaAllah ada perbandingan lah mbak
sama sebelah. Kalau bijian kita inshaAllah lebih miring
lebih rendah harganya. Tapi kalau produk-produk biasanya
kalau pas lebaran itu kita nggak bisa jamin, soalnya kalau
yang sebelah itu kan pengambilan barangnya kan
kuantitinya lebih banyak jadi harganya dapat lebih murah.
Kalau kita nggak bisa soalnya kan cabangnya masih belum
banyak jadi nggak berani ngambil banyak-banyak
barangnya, jadi harganya lebih mahal.
Peneliti : Bagaimana cara 212 Mart Gresik mempromosikan
minimarket tersebut?
Narasumber : Kalau promosi kita kan ngikutin yang dari sakinah mbak,
bukan yang dari 212. Soalnya barangnya semua itu kan dari
sakinah, rata-rata kalau dari sakinah itu kita dapat support
dari supplier, jadi dari pihak Surabaya nanti ngirim email
data lalu kita proses. Jadi kalau promosi dari 212 itu nggeh
produk-produk UMKM itu rata-rata. Kalau UMKM kan
orangnya sendiri yang dari 212 sendiri.
Peneliti : Terus pernah ngasih brosur-brosur gitu ta pak buat
promosiin?
Narasumber : Kalau brosur tiap sebulan sekali. Nggeh kalau dari
koperasi nggeh rata-rata yang di promo produk lokal. Kalau
buat brosur inshaAllah kita tiap bulan itu pasti ada.
Peneliti : Sama sosial media pak?
Narasumber : Sosial media ada..
Peneliti : Lalu apakah dari startegi pemasaran yang tadi itu bisa
menjadi tolak ukur 212 dengan nama minimarket yang
berbasis syariah?
Narasumber : Kalau itu sih, kalau disini masih belum ya mbak soalnya
kita kan baru berdiri 2 tahun dari tanggal berdiri yaitu 21
februari 2018. Cuma kalau koperasinya kan udah lama.
Tokonya ini sih dua tahun.
69
Peneliti : Terus pak 212 Mart ini pasti punya pesaing kan,
Bagaimana sih cara 212 Mart Gresik ini bisa menarik hati
konsumen belanja kesini?
Narasumber : Oh, kalau kita kan dari pas masuk sendiri kan kita
langsung terdengar ada bacaan Al Quran ya mbak ya.
Kalau disana kan ada lagu-lagu. Kalau kita bukan lagu-lagu
ya mbak mungkin kayak nasid dll. Nggeh kita optimalkan
yang anggota, kalau disini anggota yang 212 itu kan hampir
ada 600 orang lebih. Dari anggota itu kalau ada pengajian
atau apa itu harus pakai produk kita, jadi bisa mengenalkan
produk 212 Mart.
Peneliti : Lalu apakah ada kendala pak saat melakukan pemasaran
212 Mart ini?
Narasumber : Kalau kendalanya sih ada, kayak sebar brosur itu nggeh
awal sebar brosur itu kan dari Sakinah capnya kan juga dari
Sakinah, sedangkan toko kita kan 212 Mart. Kadang orang-
orang ya tanya “loh mas iki tokone ndek mana” “ya 212”
“oalah 212 GKB ta mas” , baru paham (sembari tertawa).
70
dibawah kalau di Gresik ya, karna manajemen 212 mart di
Jawa Timur maupun pusat masih bersifatnya lokal masing-
masing kota yang mempunyai hak wewenang
menggunakan brand 212 mart dengan izin dari koperasi
syariah 212 pusat yang berpusat di Bogor. Di Gresik sendiri
itu karena semangat dari teman-teman muslim itu kepengen
punya minimarket yang berbasis muslim tapi secara
berjamaah, jadi yang saya maksudkan berjamaah ini kalau
mungkin sampean pernah lihat minimarket-minimarket
muslim lainnya yang itukan milik pribadi, perorangan
itulah. Kalau 212 mart ini jamaah basis kekuatannya dari
jamaah. Dari awal berdiri itu 31 orang terus jadi kurang
lebih di angka 300 atau 400 (saya lupa) terus lihat data lagi
sekarang sudah jadi 500 orang gitu. Jadi memang
kekuatannya dari bawah dari jamaah dari teman-teman
muslim ini kepengen memiliki minimarket muslim yang
dimiliki secara bersama seperti itu. 212 mart sendiri
naungannya dibawah apa, naungannya dibawah koperasi
syariah komunitas Gresik. Maksudnya naungan ini adalah
harus berbadan hukum, badan hukum kayak mungkin apa
namanya ya PT atau CV. Kalau 212 mart itu dibawah
naungannya koperasi syariah komunitas Gresik yang
berpusatnya di Randuagung gitu. Itu yang kalau tanya cikal
bakalnya 212 mart itu apa sih, kalau ditanya kenapa harus
pakai nama 212 mart kan gitu, intinya kan disitu. Ya 212
Mart ini sebenarnya ya sama, satu, secara brand agar kita
dimana-mana oh 212 Mart ya oh 212 Mart ya seperti itu.
Memang cikal bakalnya adalah gerakan setelah aksi di
Jakarta itu 22 Desember 2016 bahwa kondisi negara yang
seperti ini dimana kita mayoritas muslim tetapi kita dibuat
seperti itu. Selama ini muslim yang ada di Indonesia hanya
di manfaatkan sebagai konsumen, kita bisa hitung muslim
yang dia mempunyai jaringan atau waralaba secara besar
kalau di bandingkan dengan mereka yang lain. Kalau kita
urut orang kaya di Indonesia kebanyakan dari mereka
seperti itu tetapi kalau potensi umat muslim di Indonesia ini
yang selama ini hanya sebagai konsumen kita naikkan
gritnya, loh kalau bisa nggak papa tetap konsumen tapi
uang dana anda uang anda berputar di muslim, seperti itu.
Keuntungan hanya untuk muslim.
Peneliti : Kalau di Gresik sendiri itu ada berapa cabang ya pak?
71
Narasumber : Di Gresik baru satu, kita di Gresik ada bebarapa kesulitan,
di Gresik itu ya paham sendiri kan range Gresik itu
termasuk Surabaya, range biaya hidupnya tinggi, biaya mau
beli lahan juga mahal, biaya sewa juga mahal. Lah karena
kita masih belum sekuat mereka, kita jadi masih
menghitung, perhitungannya perlu sangat detail, jangan
sampai kita hanya zeuforia bangun bangun bangun tetapi
setelah kontraknya habis kita gak bisa kontrak lagi karena
dananya habis. Kita harus benar-benar pikirkan, seperti itu.
Peneliti : Tapi ada kemungkinan gak pak atau membuat cabang
lagi?
Narasumber : Target kita satu kecamatan satu, mimpi besar kita adalah
kita bisa mempunyai minimarket 212 mart atau sejenisnya
itu di satu kecamatan minim ada satu .
Peneliti : Di kota Gresik ini?
Narasumber : Di kota Gresik. Karena KSKG lingkupnya ada di kota
Gresik. Walaupun keanggotaan kami ada orang dari luar
Gresik gak ada masalah, karena sifat koperasi kami
nasional, tapi kalau untuk 212 Mart itu hanya lingkup kota,
nanti sudah pindah ke Surabaya sudah beda lagi
manajemennya.
Peneliti : Lalu untuk pemberian nama itu pak kan ada yang sakinah
mart juga, itu bedanya gimana sih?
Narasumber : Oh itu, jadi ketika berdiri 212 mart itu kan orang yang
mempunyai inisiasi kan gak punya pengalaman, akhirnya
dari pusat itu merekomendasikan dua nama yang sudah
berkecimpung di dunia minimarket tapi yang punyanya
muslim. Kebetulan dua nama itu berbasisnya pondok
pesantren, satu pondok pesantren hidayatullah, yang kedua
pondok pesantren sidogiri. Pondok pesantren hidayatullah
itu dengan Sakinah Mart, pondok pesantren sidogiri dengan
Basmallah Mart. Ini di rekomendasi sama pusat istilahnya
inisiasi ya karena kita belajar ke sakinah, kita kerjasamanya
dengan sakinah, seperti itu. Jadi permodalannya juga kita
kerjasama dengan sakinah. Kok sakinahnya masih ada ya,
karena sudah masuk di ranah bisnis dari pihak sakinah
minta namanya juga, karena ada hubungannya dengan
bisnis namanya juga di masukkan, seperti itu.
Peneliti : Lalu visi misinya, visi misi 212 Mart?
Narasumber : Kalau visi misi aslinya bukan visi misi 212 Mart ya tapi
72
visi misinya koperasi ya, itu nanti ada di anggaran dasar,
bisa kita kasih copynya.
Peneliti : Lalu mottonya pak, Bagaimana motto 212 Mart Gresik?
Narasumber : Ya dari, oleh, untuk umat itu. Jadi uang dari umat kita
putar diberdayakan oleh umat dan hasilnya di kembalikan
ke umat lagi. Tapi memang sampai sekarang kita masih
belum bisa dalam zero dalam arti semuanya 100% punya
umat. Ya karena kan produk-produk didalamnya kan masih
banyak punyanya mereka
Peneliti : UMKM gitu?
Narasumber : Ya, kalau UMKM pasti punyanya muslim punyanya umat
kan gitu, yang diluar ya kayak kita ngomong sabun,
deterjen kan masih punyanya mereka, punyanya umat ya
kecil banget. Ya satu, kesadaran dari teman-teman untuk
berpindah produk kesitu masih kecil, kita edukasinya yang
susah. Belum lah belum, saya yakin suatu saat pasti akan
berubah kesana, masih proses. Jadi ya memang sudah ada
produk-produk punyanya muslim yang sudah kita
masukkan, tapi ya karena sudah berpuluh-puluh tahun
produknya mereka mungkin seperti itu jadi kita mau
mengedukasi untuk berubah ke produk yang umat
berproses lah. Karena nggak serta merta kita bisa langsung
seperti itu.
Peneliti : Lalu untuk strategi pemasaran yang diterapkan 212 Mart
bagaimana?
Narasumber : 212 Mart untuk pemasaran selama ini prosentase karena
kita berbasis koperasi ya jadi kita masih mengandalkan
banget dari keaktifan anggota untuk belanja. Yang pertama,
keaktifan belanja terus yang kedua, kita alhamdulillah
masyarakat umum cukup banyak yang mengenal
keberadaan kami 212 Mart itu karena itu bisa dilihat dari
record pembelanjaan kan kita ada recordnya untuk yang
belanja berapa persen masyarakat umum yang belanja
berapa persen itu ada. Nah targetnya selain ke anggota kita
juga kerjamasa dengan lembaga-lembaga yang ada. Kita
kerjasama dengan perusahaan untuk supply ya minimal
kebutuhan air minum atau kebutuhkan biasanya yang rame
ada kebutuhan untuk paket-paket sembako biasanya yang
kalau puasa kita kerjasama dengan majelis Dikdasmennya
GKB untuk menyediakan parcel untuk guru-guru, biasanya
seperti itu.
73
Peneliti : Biar diketahui banyak orang gitu pak?
Narasumber : Salah satu sih ya, kita juga punya program syiar namanya
Jumat berkah dan ini sudah berjalan sejak awal kita berdiri.
Setiap Jumat kita berbagi nasi bungkus.
Peneliti : Di depan mart?
Narasumber : Dulu kita fokuskan didepannya mart untuk menarik orang.
Tapi karena masukan dari beberapa anggota “pak kalau bisa
tepat sasaran”. Memang dulu menjadi ajang promo sih
akhirnya sekarang sudah kita arahkan sudah langsung
masuk ke pondok, masuk ke apa namanya masjid. Sudah
terarah maksudnya, kalau dulu kita masih promo didepan
mart kita bagi-bagi semua orang dapet. Terus karena kita
pada waktu itu “pak kalau bisa lebih tepat sasaran”
akhirnya yasudah kita cari pondok-pondok pesantren.
Kalau yang disini ada hidayatullah, ada alain, pondok
pesantren di Banjarsari, temen-temen yang di TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) Ngipik itu. Ya seperti itu, kita
sampaikan kesana setiap Jumat. Itu bisa sampai 200-300
bungkus per Jumat nya. Itukan juga bagian dari syiar kita
bagian dari promosi kita orang untuk mengenal kita.
Peneliti : Lalu pak bagaimana strategi pemasaran 212 apabila dilihat
dari produknya?
Narasumber : Produk, kita produk disitu ada dua ya produk umum sama
produk UMKM. Kita berusaha bagaimana produk-
produknya UMKM ini bisa di terima oleh masyarakat
kayak beras em apa namanya kita mulai mengedukasi
bahwa beras yang langsung dari petani yang tanpa kita
kasih tambahan tanpa pemutih tanpa ada ini inshaAllah
jauh lebih baik, seperti itu. Terus produk-produk UMKM-
UMKM yang lain bisa bikin keripik selama perizinannya
masuk kita kasihkan fasilitas, seperti itu. Lah kalau ditanya
strateginya seperti apa, ya ikhtiar pertama ada di promokan,
di promosikan, di sampaikan. Medianya apa untuk
mempromosikan, satu whatsapp yang jelas, karena pangsa
pasar utama kita adalah anggota. Nah kalau jejaringnya itu
akhirnya gini, kita itu minta bantuan ke anggota kita share
ke anggota, anggota diharapkan juga mengesharekan brosur
yang ini kayak ini tadi tolong di sharekan di grup yang anda
punya, biasanya mainnya seperti itu. Atau kalau kita main
di FB atau main di IG, seperti itu. Ada orang yang
menganggap itu hasil jerih payahku tapi sebenarnya kita ini
74
lemah kalau nggak di tolong oleh Allah kita nggak akan
bisa. Dan itulah yang harus bagaimana kita harus
mendekatkan diri sama Allah. Pendekatannya seperti itu,
mungkin kalau sampean melihat pendekatan di beberapa
toko yang lain oh nek isok murah nek isok gratis bikin
seperti itu kita bisa bikin bisa, tapi untuk apa kan gitu. Ya
sekedar promo untuk menarik orang tapi inti hakikatnya
bagaimana kita bisa mendekatkan diri, siapa ya semuanya
yang terlibat di dalam dari, oleh, untuk umat itu semua.
Kita di 212 Mart ini kan ada donasi, beberapa orang itu
donasi udah gak nanggung mbak mungkin kalau sampean
belanja orang belanja ya 100 rupiah donasi di donasikan ya.
Dan kalau di kita sudah jelas di donasikan kemana, awalnya
kita bekerja sama dengan tiga lembaga, Lazismu, BMH,
sama satunya siapa ya lupa. Akhirnya berjalannya waktu
sekarang full di pegang BMH semua. Kalau berhubungan
dengan Hidayatullah akhirnya donasi itu di larikan ke di
sampaikan ke BMH. Orang-orang donasi gak nanggung
mbak, belanja 100.000 habis 64.000 sisanya donasi, bukan
100 rupiah loh. Sampean pernah nggak orang belanja
donasi segitu, nah di kita ada. Belanja habis 60.000
uangnya 100.000 ya mas 40.000 donasi dan itu kejadian
loh. Bahkan ada nilai donasinya lebih besar dari nilai
belanjanya, itu ada yang sampai seperti itu. Berarti itu kan
kita sudah di percaya bahwa orang yang belanja itu udah
percaya kalau saya donasi uangnya benar.
Peneliti : Lalu orang-orang itu tau ta pak kalau itu akan di alihkan
ke BMH itu tadi?
Narasumber : Tanya ada yang tanya, ya dulu ada papannya, tapi kita
nggak menolak kita hanya menyampaikan kerjasama
karena ranah kita bukan disitu, kita hanya memfasilitasi.
Awalnya kejadian donasi itu kita kehabisan koin, uang
koin uang kembalian, uangel men iku. Yowes buat donasi
kita kasih program donasinya buat ini donasinya buat ini
gitu. Dan orang lebih percaya, sekarang uang 100 rupiah
uang 200 rupiah mbak sampean donasikan kan gitu, yaudah
donasi kita nggak pernah tau pahala apa yang akan diterima
sama Allah yang akan memasukkan “oh ternyata ini loh
donasiku ndek 212 yang 100 rupiah”. Tetapi pelanggan
yang belanja ke 212 Mart itu sudah trust sudah percaya,
75
yang saya tadi bilang bisa donasinya diatas puluhan ribu
bahkan ada donasinya diatas nilai nominal belanjanya.
Peneliti : Lalu dari segi harganya pak?
Narasumber : Jauh lebih murah, ya kita cuma kalah ini aja kalah
promosinya aja
Peneliti : Lalu untuk menentukan promo dari barang itu pak? Kayak
alasan mempromokan barang tersebut bagaimana?
Narasumber : Satu memang promo itu adalah salah satu ikhtiar kita agar
orang mau datang. Kita tidak munafik bahwa barang murah
dicari orang. Barang dengan spec yang sama kalau ada
yang lebih murah pasti orang datang kan, ya itu salah
satunya. Promo itu ada satu momen kayak tujuh belasan ini
momen, biasanya kita promo oh momen tujuh belasan kita
promo. Tapi kita sebenarnya sudah punya promo rutin,
promo rutin itu biasanya satu JSA (Jumat, Sabtu, Ahad)
setiap Jumat, Sabtu, Ahad dan promo mingguan. Biasanya
mingguan itu oh sorry dua mingguan kalau gak salah ingat
itu, jadi sebulan itu ada dua kali promo yang produknya
selalu berganti. Terus pas ketika JSA dari harga promo itu
ikut promo JSA lagi, biasanya seperti itu. Terus satu lagi
kalau kita belanja menyebutkan member “saya member
nomor sekian” kan gitu akan dapat potongan harga untuk
produk tersebut.
Peneliti : Membernya bayar? Maksudnya waktu membuat member?
Narasumber : Membernya karena kita berbasisnya koperasi jadi
membernya adalah anggota koperasi, kalau anggota
koperasi berarti harus melunasi simpanan wajib dan
simpanan pokok. Tapi bahasa koperasinya harus dipahami,
simpanan wajib simpanan pokok ini ya duite sampean, tapi
yang sampean simpen disitu, nanti nek sampean keluar ya
duite mbalik. Jadi bukan uang ini bukan punya haknya
koperasi bukan, nggak 100% haknya koperasi.
Peneliti : Lalu dengan harga diskon itu apa dapat meningkatkan
penjualan 212 Mart Gresik?
Narasumber : Ketika promo inshaAllah bisa ikhtiar kita inshaAllah bisa
disitu. Kan sebenarnya promo itu hanya untuk menarik
orang, kan gak mungkin dari tigaribu item kita promo
semua. Sama, bahkan kalau saya dari tempat-tempat yang
lain itu dari market-market yang lain diluar 212 Mart itu
yang gede-gede mereka berani jual rugi hanya untuk narik
orang mau dateng.
76
Peneliti : Lalu, bagaimana cara menentukan lokasi 212 Mart yang
ada di GKB ini?
Narasumber : Lokasi itu harus di survey. Jadi ada itungannya mbak, jadi
harus di itung. Traficnya bagaimana, masyarakatnya
bagaimana, secara standart ya kita ngomongnya standart.
Kalau kita yang di pemukiman kayak di GKB atau di
kampung di jalan raya itu memang harus ada hitungannya.
Satu kalau menurut undang-undangnya kan ndak boleh
dekat dengan pasar, tidak boleh mematikan usaha UMKM
nya masyarakat, itu aturannya banyak. Tapi secara umum
kalau kita mau mendirikan ya harus di survei, radius 1 kilo,
saingan kita siapa, pangsa pasar kita berapa, trafic orang
yang lewat didepan itu berapa itu juga dihitung ada
hitungannya.
Peneliti : Itu waktunya berapa lama?
Narasumber : Kalau saya perhitungkan kan data sudah ada, paling cuma
yang ngitung trafic, kalau kita ngomong seberapa padat
penduduknya kita tinggal lihat di google maps oh banyak
rumah dalam radius 1 km oh rumahnya banyak. Terus kita
kalau mau cari data jumlah penduduk disitu kita tinggal cari
di web jumlah penduduk di wilayah itu misalnya GKB 212
Mart Jalan Kalimantan ini kan ikut Manyar yang
Kecamatannya di Yosowilangon, kita klik kan udah keluar
di google. Nggak perlu kita ke kecamatan kecuali ngurus
ijinnya. Tapi kalau hanya untuk datanya kita tinggal ambil
disitu. Mungkin kalau yang trafic ya trafic ini orang lalu
lalang kendaraan lalu lalang yang lewat depan itu kita
ngitung per jamnya berapa orang yang lewat, berapa
kendaraan yang lewat nanti tinggal di kumulatif untuk
sekian jam buka tokoh, biasanya seperti itu. Jadi paling
kalau ngitungnya itu nggak lama sih mbak paling untuk
bisa clear datang keluar bahwa tempat itu layak atau tidak
ngga sampai satu pekan. Tempat ini layak untuk ini ngga
sampai satu pekan.
Peneliti : Lalu bagaimana strategi pemasaran yang terkait produk
jika dalam pandangan Islam?
Narasumber : Oke, produk yang jelas harus ada halal MUI. Kalau di
Indonesia kan produk halal kan harus capnya MUI toh,
yasudah kalau ada capnya MUI monggo walaupun itu
produknya orang-orang kafir ada capnya MUI kita mau apa
dan kita belum bisa merubah. Ya yang saya omongkan tadi
77
kan, pepsodent, rinso dan lain-lain itu kan produknya
mereka bukan produknya kita. Loh onok cap e MUI yawes
sudah anggep aja halal. Ya memang yang berlaku di
Indonesia seperti itu. Tapi kalau produk umat sudah punya
ini produk misalnya pasta gigi kalau punyanya umat ini ada
brand yang namanya HPAI atau siwak itu sudah ini mereka
juga punya izin lengkap tinggal kita edukasi aja yuk pindah.
Bagaimana kita mengedukasi karena kita menyampaikan,
dakwah itu kan menyampaikan, nggak ada dakwah itu
memaksa. Ayo dulu katanya mau hijrah menggunakan
produknya muslim, nah ini ada produknya muslim, ayo
pindah. Niatkanlah hijrah memang untuk menguatkan
ekonominya umat bukan untuk kepentingan semata.
Kadang selisih 500 sek dibelani pergi produknya mereka
seperti itu. Kalau kehalalan kan MUI produk ini halal atau
tidak, kalau izin edar itu BPOM atau PIRT. Jadi di
minimarket harus ada itu, dua-duanya harus ada.
Peneliti : Lalu pak yang membedakan promosi 212 Mart dengan
yang lainnya itu apa?
Narasumber : Saya rasa kalau ikhtiar promosinya secara fisik sama ya,
ya sama lah harga kalau sampean lihat punyanya X setiap
mereka setiap pekan barang pasar hanya 4 item toh yang
banner itu kan hanya 4 atau 5 item kan, yawes cuma itu.
Kalau kita enggak mungkin kalau sampean lihat sekarang
ada banner yang kita promokan bukan hanya 4 atau 5 loh
bahkan lebih dari 10 item. Yang kita share secara untuk
masyarakat umum loh ya. Tapi ya memang pada intinya
sama bahwa ikhtiar promo itu intinya untuk menarik orang
agar mau datang untuk belanja, intinya disitu.
Peneliti : Promosinya juga lewat medsos gitu ya pak?
Narasumber : Ada, ada medsos by Fb atau IG ada. Tapi kalau
tanya kurang maksimal karena penggaweane kakehen
(sambil tertawa). Karena kita kan sudah meranah sudah
nggak hanya mengurusi 212 Mart walaupun usaha kita 212
Mart usaha utama kita. Kita juga sudah main di logam
mulia, mas 24 karat dan yang lain-lain, oleh-oleh haji
seperti itu.
Peneliti : Saya lihat itu apa banyak banget cabang-cabang 212 Mart
di Indonesia itu faktor apa sih pak yang mendasari?
Narasumber : Ya sama. Jadi faktor awal adalah bagaimana 2 Desember
78
(2121996) kejadian itu akhirnya masyarakat sadar makanya
yang datang kesana kan masing-masing dari banyak kota,
sing gresik gresik sing suroboyo suroboyo. Kita harus beri
garis secara ekonomi. Sekarang saya ngomong mart sebelah
ya selama ini mereka berdiri pangsa pasarnya siapa muslim
kan orang muslim kan karena mayoritas di Indonesia orang
muslim. Kenapa kita nggak bisa bikin gituloh, kalau kita
bisa bikin sendiri kalau orang muslim belanja disitu
walaupun beresi barangnya mereka harusnya kita bisa
menyaingi mereka apalagi beberapa harga barang lebih
murah dibandingkan sebelah kan gitu toh. Kenapa orang
masih mau main mindset disitu. Ya saya kira yasudah ini
rezeki kita segini. Kita mau membuka lebih besar lagi
bukan promonya yang kita gedein, faktor yang
menggerakkan mereka untuk ke kita, siapa ya Allah. Allah
yang akan mendatangkan. Nggak tau tiba-tiba ada yang
datang pak saya pesen paket sekian ratus ya siapa yang tau,
nggak pernah ada. Itulah namanya rezeki yang tidak
terduga.
Tapi kita sebenarnya punya delivery order. Tapi delivery
order kita masih mencakup di sekitaran sini aja, masih
belum ke luar kota, mahal di ongkos kirim. Jadi kita masih
merumuskan arahan bagaimana kita melayani anggota,
melayani masyarakat itu banyak karena mereka belanja di
gojek kan plus kena ongkos kirimnya, sama kita kan nanti
mainnya ke arah sana. Tapi kita berusaha ongkos kirim kita
lebih murah daripada mereka, seperti itu.
79
Lampiran II
Dokumentasi Wawancara dan Observasi
80
Gambar 3. Wawancara Bersama Penanggungjawab Pemasaran 212 Mart Gresik
81
Gambar 6. Keadaan di dalam 212 Mart Gresik
Gambar 7. Kotak Donasi yang di Siapkan 212 Mart untuk para Donatur
82
BIODATA PENULIS
83