Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH GROSS PROFIT MARGIN, CURRENT

RATIO, DAN TOTAL ASET TURN OVER


TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA
PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-Syarat


Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Dalam Bidang Ekonomi Syariah

Oleh :

RIZKON HASANAH SIREGAR


NIM. 17 402 00095

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
PADANGSIDIMPUAN
2022
ABSTRAK

Nama : Rizkon Hasanah Siregar


Nim : 17 402 00095
Judul Skripsi : Pengaruh Gross Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Trun
Over Terhadap Pertumbuhan Laba Pada PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk

Latar belakang dalam penelitian ini tejadinya fluktuasi pada PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk yang disebabkan oleh faktor gross profit margin, current ratio dan
total asset turn over. Pada tahun 2013 dan 2015 GPM meningkat sedangkan
pertumbuhan laba menurun. Pada tahun 2014 dan 2015 CR meningkat sedangkan
pertumbuhan laba menurun. Pada tahun 2017 dan 2019 TATO meningkat sedangkan
pertumbuhan laba menurun. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan jika
GPM, CR, dan TATO meningkat maka pertumbuhan laba akan meningkat. Rumusan
masalah dalam penelitian ini apakah terdapat pengaruh GPM, CR, dan TATO
terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui apakah berpengaruh Gross Profit Margin, Current
Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.
Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu akuntansi dan
keuangan sehubungan dengan pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang
berkaitan dengan pengertian laba, jenis-jenis laba, fungsi laba usaha, pertumbuhan
laba, laba dalam prespektif islam, Gross Profit Margin, Current Ratio dan Total Asset
Turn Over
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
sekunder dan teknik pengumpulan data yang digunakan teknik dokumentasi, melalui
situs resmi www.wika.co.id kemudian dianalisis menggunakan alat bantu statistic
yaitu SPSS versi 21. 00. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross
Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Turn Over dan Pertumbuhan Laba.

Hasil penelitian secara parsial (uji t) menyatakan bahwa gross profit margin
tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba, current ratio
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba secara positif, total
asset turn over terdapat pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan bahwa Gross Profit Margin. Current
Ratio, Total Asset Turn Over memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan
terhadap Pertumbuhan Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kata Kunci: Gross Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Turnover,
Pertumbuhan Laba

i
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum WarahmatullahiWabarakatuh

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya yang tiada henti sehingga peneliti

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul penelitian “Pengaruh Gross

Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Trun Over terhadap Pertumbuhan

Laba di PT. Wijaya Karya (PERSERO) Tbk”. Serta tidak lupa juga shalawat dan

salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, seorang

pemimpin umat yang patut dicontoh dan diteladani kepribadiaannya dan yang

senantiasa dinantikan syafaatnya di hari Akhir.

1. Skripsi ini disusun dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat terbatas dan amat

jauh dari kesempurnaan, sehingga tanpa bantuan, bimbingan dan petunjuk dari

berbagai pihak, maka sulit bagi peneliti untuk menyelesaikannya. Oleh karena

itu, dengan penuh rasa syukur dan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

2. Bapak Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag., Rektor IAIN

Padangsidimpuan serta Bapak Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang, M.Ag.,

selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Anhar

ii
M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan

Keuangan, dan Bapak Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag., selaku Wakil

Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

3. Bapak Dr. Darwis Harahap, S.HI., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan, Bapak Dr. Abdul Nasser Hasibuan, S.E.,

M.Si., selaku wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga,

Bapak Drs. Kamaluddin, M.Ag., selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi

Umum, Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. H. Arbanur Rasyid, M.A.,

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

4. Ibu Delima Sari Lubis, M.A., Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah,

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan dalam proses

perkuliahan di IAIN Padangsidimpuan.

5. Ibu Windari, S.E., M.A selaku Pembimbing I dan Bapak Adanan Murroh

Nasution, M.A selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya untuk

memberikan pengarahan, bimbingan dan ilmu yang sangat berharga bagi peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Yusri Fahmi, M.A selaku kepala perpustakaan serta pegawai perpustakaan

IAIN Padangsidimpuan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas bagi

peneliti untuk mem[peroleh buku-buku dalam menyelesakan skripsi ini.

7. Bapak serta Ibu Dosen IAIN Padangsidimpuan yang dengan ikhlas telah

memberikan ilmu pengetahuan dan dorongan yang sangat bermanfaat bagi

peneliti dalam proses perkuliahan di IAIN Padangsidimpuan.

iii
8. Teristimewa kepada Ayahanda Sarjan Siregar dan Ibunda Rita Amriani yang

tanpa pamrih memberikan kasih sayang dukungan moril dan materil serta doa-

doa mulia yang selalu di panjatkan tiada hentinya semenjak dilahirkan sampai

sekarang, semoga Allah SWT nantinya dapat membalas perjuangan beliau

dengan surga firdaus-Nya, serta kepada adik saya Gita Justriana Siregar, Reza

Saputra, Risda yanti yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan kepada

peneliti karena keluarga selalu menjadi tempat teristimewa bagi peneliti.

9. Untuk sahabat peneliti Eka Fitri, Aisyah Lestari, Sulastina sari lubis, Sulha

Ainun Siregar, Parida Hannum Sitompul, Ummi Kalsum Harahap, Rendot, Reni

Wahyuni dan Gita, yang selalu memberikan motivasi dan dorongan untuk

menyelesaikan karya ini, serta rekan-rekan Ekonomi Syariah (ES 5),

Mahasiswa/i KKL Sikapas 2017 dan seluruh mahasiswa/i angkatan 2017

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan yang telah berjuang

bersama-sama meraih gelar S.E. dan semoga kita semua sukses dalam meraih

cita-cita.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu peneliti dalam menyelesaikan studi dan melakukan penelitian sejak

awal hingga selesainya skripsi ini.

Disini peneliti mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena atas

karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Harapan peneliti

semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti. Amin ya

robbalalamin.Peneliti menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan

iv
pengalaman yang ada pada diri peneliti. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari kata sempurna, untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Padangsidimpuan, 15 November 2021

Peneliti

RIZKON HASANAH SIREGAR


NIM. 17 402 00095

v
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan

huruf, sebagian dilambangkan dengan tanda dan sebagian lain dilambangkan

dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab dan

transliterasinya dengan huruf Latin.

Huruf Nama Huruf


Huruf Latin Nama
Arab Latin
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be
‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ ̇a ̇ es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je
‫ح‬ ḥa ḥ ha(dengan titik di bawah)
‫خ‬ Kha Kh kadan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ ̇ al ̇ zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet


‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sy Es
‫ص‬ ṣad ṣ esdan ye
‫ض‬ ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)
te (dengan titik di
‫ط‬ ṭa ṭ
bawah)
‫ظ‬ ẓa ẓ zet (dengan titik di

vi
bawah)
‫ع‬ „ain .„. Koma terbalik di atas
‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa F Ef
‫ق‬ Qaf Q Ki
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em
‫ن‬ Nun N En
‫و‬ Wau W We
‫ه‬ Ha H Ha

‫ء‬ Hamzah ..‟.. Apostrof


‫ي‬ Ya Y Ye
11.

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau

harakat transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama


fatḥah A A
Kasrah I I
ْ‫و‬ ḍommah U U

vii
b. Vokal Rangkap

vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut:

12. Tanda dan


13. Nama 14. Gabungan 15. Nama
Huruf
.....‫ي‬ fatḥah dan ya Ai a dan i
ْ‫ْو‬...... fatḥah dan wau Au a dan u

c. Maddah

Maddah adalah vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan

huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:

Harkat dan Huruf dan


Nama Nama
Huruf Tanda
‫ى‬..َ...‫ ا‬....َ... fatḥah dan alif atau ya ̅ a dan garis atas
‫ى‬..ٍ... Kasrah dan ya i dan garis di bawah
‫ُو‬.... ḍommah dan wau ̅ u dan garis di atas

3. Ta Marbutah

Transliterasiuntuk Ta Marbutah ada dua.

a. Ta Marbutah hidup yaitu Ta Marbutah yang hidup atau mendapat harakat

fatḥah, kasrah dan ḍommah, transliterasinya adalah /t/.

b. Ta Marbutah mati yaitu Ta Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun,

transliterasinya adalah /h/.

viii
Kalau pada suatu kata yang akhir katanya Ta Marbutah diikuti oleh kata

yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka Ta

Marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

4. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam siste Arab dilambangkan dengan sebuah

tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid. Dalam transliterasi ini tanda syaddah

tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang

diberi tanda syaddah itu.

5. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu:

‫ ال‬. Namun dalam tulisan transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti oleh

huruf qamariah.

a. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah adalah kata sandang yang diikuti

oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/

diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung diikuti kata

sandang itu.

b. Kata sandang yang diikuti hurufqamariah adalah kata sandang yang diikuti

oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

didepan dan sesuai dengan bunyinya.

ix
6. Hamzah

Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah

ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan di

akhir kata. Bila hamzah itu diletakkan diawal kata, ia tidak dilambangkan, karena

dalam tulisan Arab berupa alif.

7. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim, maupun huruf ditulis terpisah.

Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim

dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan

maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua

Carabisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan.

8. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem kata sandang yang diikuti huruf tulisan Arab

huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga.

Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya huruf

kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan

kalimat. Bila nama diri itu dilalui oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan

huruf kapital tetap huruf awal nama diri tesebut, bukan huruf awal kata

sandangnya.

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku dalam tulisan

Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan

x
kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak

dipergunakan.

9. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan ilmu tajwid.Karena itu

keresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.

Sumber: Tim Puslitbang Lektur Keagamaan. Pedoman Transliterasi Arab-

Latin.Cetakan Kelima. 2003. Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur

Pendidikan Agama

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

HALAMAN PERNYATAAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

BERITA ACARA UJIAN MUNAQASYAH

HALAMAN PENGESAHAN DEKAN

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ......................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Batasan Masalah ................................................................................ 5
D. Definisi Operasional Variabel............................................................ 6
E. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
F. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
G. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 8
H. Sistematika Pembahasan .................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kerangka Teori ................................................................................ 11
1. Pertumbuhan laba ....................................................................... 11
a. Pengertian laba ....................................................................... 11
b. Jenis-Jenis laba ....................................................................... 12

xii
c. Fungsi Laba Usaha ................................................................. 13
d. Pertumbuhan Laba ................................................................. 14
e. Laba Dalam Prespektif Islam ................................................. 16
2. Gross Profit Margin.................................................................... 18
3. Current Ratio .............................................................................. 19
4. Total Asset Turn Over ................................................................. 20
B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 21
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 25
D. Hipotesis .......................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 28
B. Jenis Penelitian ................................................................................ 28
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 29
D. Sumber Data .................................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 30
1. Studi Kepustakaan ..................................................................... 31
2. Teknik Dokumentasi.................................................................. 31
F. Analisis Data.................................................................................... 31
1. Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 31
2. Uji Normalitas ........................................................................... 32
3. Uji Linearitas ............................................................................. 32
4. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 33
a. Uji Multikolinearitas............................................................ 33
b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 33
c. Uji Autokorelasi .................................................................. 33
5. Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 34
6. Uji Hipotesis .............................................................................. 35
a. Uji Koefisien Determinasi ( ) ........................................... 35
b. Uji Parsial (Uji t) ................................................................. 35
c. Uji Simultan (Uji F) ............................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Perusahaan ......................................................... 37
1. Sejarah PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk .................................. 37
2. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk ............... 39
3. Visi dan Misi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk ........................ 40
B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................ 40
C. Hasil Analisis Data Penelitian ......................................................... 51
1. Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 52
2. Uji Normalitas ........................................................................... 52

xiii
3. Uji Linearitas ............................................................................. 53
4. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 54
a. Uji Multikolinearitas............................................................ 53
b. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 54
c. Uji Autokorelasi .................................................................. 55
5. Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 56
6. Uji Hipotesis .............................................................................. 57
a. Uji Koefisien Determinasi ( ) ........................................... 57
b. Uji Parsial (Uji t) ................................................................. 58
c. Uji Simultan (Uji F) ............................................................. 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 60
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 64

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 65
B. Saran .................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Gross Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Turn Over dan
Pertumbuhan laba .................................................................................3
Tabel I.2 Definisi Operasional Variabel ...............................................................6
Tabel I.3 Penelitian Terdahulu ...........................................................................21
Tabel IV.1 Data Gross Profit Margin (GPM)........................................................41
TabelIV.2 Data Current Ratio (CR) ......................................................................43
Tabel IV.3Data Total Asset Turn Over (TATO) ....................................................46
Tabel IV.4 Data Pertumbuhan Laba.......................................................................48
Tabel IV.5 Statistik Deskriptif .............................................................................52
Tabel IV.6 Hasil Uji Normalitas ..........................................................................52
Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................53
Tabel IV.8 Hasil Uji Heterokedasitas ..................................................................54
Tabel IV.9 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................55
Tabel IV.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ....................................................56
Tabel IV.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ) ..............................................57
Tabel IV.12 Hasil Uji Parsial (Uji t) ....................................................................58
Tabel IV.13 Hasil Uji Simultan (Uji F) ...............................................................59

xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Kerangka Pikir .................................................................................25

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk .................... 39
Gambar IV.2 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 54

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adaah sekelompok unit organisasi yang

mengelolah perubahan pengetahuan pengetahuan professional dan

sumber daya ekonomi, menjadikan komoditas atau layanan bagi

masyarakat, dengan tujuan memperoleh manfaat bagi pemiliknya.1

Tingkat pertumbhan adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan ekonomi di

pasar industri atau produk dimana perusahaan beroperasi. Perumbuhan

laba merupakan tingkat pertumbuhan yang dapat digunakan untuk

mengukur kinerja perusahaan.

Dalam akuntansi, laba mengacu pada perlakuan akuntansi

atas selisih antara pendapatan transaksi dalam periode tertentu dan

biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. Karena akuntansi

adalah penyedia data yang menyusun laporan keuangan.2 Gross Profit

Margin (GPM) adalah rasio keuangan yang digunakan untuk

membandingkan laba kotor dengan mengukur presentase penjualan

perusahaan. jika GPM lebih besar, berarti bisnis perusahaan semakin

baik, karena biaya penjualan barang lebih rendah dari penjualannya.

1
Francis Tantri, Pengantar Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 3.
2
Edi Untung Dan Arief Sugiono, Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan
(Jakarta: Pt Grasindo, 2016), Hlm. 4.

1
2

Kemudian, jika GPM semakin kecil, berarti kondisi operasi

perusahaan tidak baik. Current Ratio (CR) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

kewajiban lancarnya. Semakin tinggi CR, semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya. Kemudian,

semakin rendah CR, maka semakin kecil kemampuan perusahaan

untuk membanyar hutang jangka pendek .

Total Asset Turnover (TATO) adalah rasio keuangan yang

membandingkan total aset dengan total penjualan untuk memhami

sejauh mana aset perusahaan dapat menghasilkan penjualan. Semakin

besar TATO maka semakin efesien perusahaan menggunkan aset

perusahaan. Kemudian, jika TATO semakin mengecil menunjukkan

bahwa perusahaan menggunakan aset perusahaan secara kurang

efisien.3

PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang industri konstruksi, industri

manufaktur, industri konversi, persewaan, jasa agensi, investasi dan

lain-lain, dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas. Perusahaan

memulai kegiatannya secara komersial pada tahun 1961. Perusahaan

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan telah mempublikasikan

laporan keuangannya dilaman website Bursa Efek Indonesia.


3
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2018), hlm. 188.
3

Namun dalam beberapa tahun terakhir PT. Wijaya Karya

(Persero) mengalami beberapa kendala dalam hal kinerja keuangan,

seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1
Gross Profit Margin (GPM), Current Ratio (CR), dan
Total Asset TurnOver (TATO) Terhadap Pertumbuhan Laba
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tahun GPM CR TATO Pertumbuhan Laba
2012 0,093 1,101 0,897 0,292
2013 0,111 1,095 0,940 0,236
2014 0,114 1,123 0,783 0,202
2015 0,121 1,238 0,695 -0,064
2016 0,142 1,476 0,504 0,631
2017 0,109 1,344 0,573 0,182
2018 0,172 1,542 0,355 0,529
2019 0,056 1,395 0,438 0,264
2020
0,092 1,086 0,243 -0,877
Sumber : data diolah
Dari laporan di atas pada tahun 2013-2015 GPM mengalami

peningkatan, namun pertumbuhan laba mengalami penurunan.Kemudian tahun

2020 GPM mengalami peningkatan, namun pertumbuhan laba mengalami

penurunan.Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan semakin

tinggi GPM berarti semakin tinggi pula laba yang dihasil dari penjualan bersih.

Hal ini dapat disebabkan karena tingginya harga jual atau rendahnya harga

pokok penjualan.Sebaliknya, semakin rendah GPM berarti semakin rendah laba


4

yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ni dapat disebabkan karena

rendahnya harga jual atau tingginya harga pokok penjualan.4

Pada tahun 2014 dan 2015 CR mengalami peningkatan, namun

pertumbuhan laba mengalami penurunan.Hal tersebut tidak sesuai dengan teori

yang menyatakan semakin besar CR ini semakin likuid perusahan dalam

membayar hutang lancar menggunakan aset lancar. Namun demikian rasio ini

kelemahan, karena tidak semua komponet aktiva lancar memiliki tingkat

likuiditas yang sama.5

Pada tahun 2013, 2017 dan 2019 TATO mengalami peningkatan,

namun pertumbuhan laba mengalami penurunan.Kemudian pada tahun 2016

dan 2018 TATO mengalami penurunan, namun pertumbuhnan laba mengalami

peningkatan. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan semakin

besar TATO maka semakin efisien perusahaan menggunakan aset perusahaan.

Sebaliknya, semakin rendah TATO maka tidak efisien perusahaan

menggunakan asetnya.6

Dari hasil uraian di atas peneliti tertarik mengangkat judul “Gross

Profit Margin (GPM), Current Ratio (CR), dan Total Asset Turn Over

(TATO) Terhadap Pertumbuhan Laba PT. PT. Wijaya Karya (Persero)

Tbk”

4
Hery, Kajian Riset Akuntansi (Jakarta: PT Gramedia, 2017), hlm. 9.
5
Made Sudana, Manajemen Keuangan Teori dan Praktik (Surabaya: Airlangga University
Pers, 2015), hlm. 25.
6
Ibid, Kasmir., hlm. 188.
5

B. Indetifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah pertanyaan di atas, maka peneliti

dapat menentukan beberapa pertanyaan yang terdapat dalam penelitian ini.

Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Gross Profit Margin (GPM) selalu mengalami peningkatan dan penurunan

sehingga mempengaruhi terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk tahun 2012-2020.

2. Current Ratio (CR) selalu mengalami peningkatan dan penurunan

sehingga mempengaruhi terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk tahun 2012-2020.

3. Total Asset Trunover (TATO) selalu mengalami peningkatan dan

penurunan sehingga mempengaruhi terhadap pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2012-2020.

4. GPM, CR, TATO selalu mengalami peningkatan dan penurunan sehingga

mempengaruhi terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk tahun 2012-2020.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan indetifikasi masalah di atas, ada beberapa masalah yang

terdapat dalam penelitian ini. Peneliti melakukan penelitian mengenai

pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Current Ratio (CR), dan Total Asset

Turn Over (TATO) Terhadap Pertumbuhan Laba pada PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk tahun 2012-2020.


6

D. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen (X) yaitu GPM,

CR, dan TATO, dan satu variabel dependen (Y) yaitu pertumbuhan laba.

Adapun defenisi operesional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1.2
Defenisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Rumus Skala


Gross Profit Tingkat pengembalian laba Rasio
Margin ( ) kotor terhadap penjualan
bersih yang dimiliki
perusahaan PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.7

Current Kemampuan perusahaan Rasio


Rasio ( ) dalam membayar utang
jangka pendek dengan
membandingkan jumlah
aktiva lancar dengan utang
lancar yang dimiliki
perusahaan PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.8
Total Asset Perputaran aset yang dimiliki Rasio
Turnover perusahaan dan jumlah
( ) penjualan yang diperoleh dari
setiap rupiah perusahaan PT.
Wijaya Karya (Persero) Tbk. 9

7
Hery, Analisis kinerja Manajemen (Jakarta: Grasindo, 2015), hlm 192.
8
sofyan Syafari, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), hlm
301.
9
Syafari Harahap, hlm 309.
7

Pertumbuhan Kemampuan perusahaan Y= Rasio


Laba (Y) dalam memperoleh laba pada
setiap periode tertentu yang
diperoleh PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk.10

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

2. Apakah terdapat pengaruh Current Ratio (CR) terhadap pertumbuhan laba

pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

3. Apakah terdapat pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

4. Apakah terdapat pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Current Ratio

(CR), dan Total Asset Turnover (TATO) secara simultan tehadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

F. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

10
Syafari Harahap, hlm 301.
8

1. Untuk mengetahui pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap pertumbuhan

laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turnover (TATO) terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

4. Untuk mengetahui pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Current Ratio

(CR), dan Total Asset Turnover (TATO) secara simultan tehadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

G. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dana

pengetahuan khususnya mengenai pengaruh Gross Profit Margin (GPM),

Current Ratio (CR), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap

pertumbuhan laba.

2. Bagi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

manajer perusahaan dalam mengambil keputusan yang baik demi

kemajuan perusahaan.
9

3. Bagi IAIN Padangsidimpuan

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa IAIN

padangsidimpuan untuk dijadikan sebagai bahan referensi bacaan untuk

mengembangkan pemahaman dan ilmu pengetahuan.

4. Bagi Dunia Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai bukti aplikasi teori

yang telah dipelajari dengan fenomena yang terjadi di dunia nyata. Serta

dapat dijadikan masukkan mengenai pengaruh Gross Profit Margin

(GPM), Current Ratio (CR), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap

pertumbuhan laba penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi

untuk penelitian selanjutnya.

5. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat

sekitar dengan fenomena yang terjadi di dunia bisnis Serta dapat

dijadikan masukkan mengenai pengaruh Gross Profit Margin (GPM),

Current Ratio (CR), dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap

pertumbuhan laba penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi.

H. Sistematika Pembahasan

Didalam proses penelitian ini, adapun sistematika penelitian yang

direncanakan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan berisi uraian tentang latar belakang masalah,

indetifikasi masalah, batasan masalah, defenisi operasional variabel, rumusan


10

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika

pembahasan.

BAB II Landasan teori, bab ini berisi uraian mengenai pengertian

pertumbuhan laba, gross profit margin, current ratio, dan total asset trun over

serta teori-teori yang menjelaskan permasalahan yang diteliti di sertai dengan

kerangka pikir dan hipotesis yang membuat jawaban sementara atas masalah.

BAB III Metodelogi Penelitian, bab ini cerise uraian tentang jenis

penelitian yang akan diteliti. Populasi dan sampel dilakukan untuk

mengetahui berapa jumlah populasi yang akan digunakan dan penentuan

sampel yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, pengukuran dan teknik analisis data.

BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, bab in berisi tentang hasil

penelitian berupa gambaran umum tentang objek penelitian, visi dan misi

objek penelitian deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan

reabilitas, analisis data penelitian dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi tentang kesimpulan

menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan

rumusan masalah dan ujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas

serta saran-saran yang dilengkapi dengan literature.


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori

1. Pertumbuhan Laba

a. Pengertian Laba

Laba adalah kelebihan dari total pendapatan atas total

pengeluaran. Fokus utama laporan keuangan adalah laba.Laba adalah

peningkatan manfaat ekonomi dalam bentuk peningkatan pendapatan,

aktivitas, atau penurunan kewajiban selama periode akuntansi, yang

tidak berasal dari kontribusi investasi.Informasi laba sangat berguna

bagi pemilik dan investor.11

Hery berpendapat bahwa laba adalah sumber utama

kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan.Laba adalah kelebihan pendapatan biaya selama periode

akuntansi.Laba juga diartikan sebagai imbalan atau upaya perusahaan

untuk menghasilkan barang dan jasa.12

Menurut Zaki Baridwan, laba (pendapatan) adalah pengeluaran

modal (kekayaan bersih) dari transaksi sekunder atau transaksi yang

jarang terjadi pada badan usaha, dan semua transaksi atau peristiwa

lain yang mempengaruhi badan usaha selama periode waktu tertentu,

11
isnaniah laili khatmi safitri, “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan munafaktur sektor industri konsumsi yang terdapat dibursa efek indonesia,” E-jurnal
akuntansi dan bisnis, program studi akuntansi jember, 2016, hlm. 3.
12
Hery, Teori Akuntansi (Yogyakarta: PEE-Yogyakarta, 2011), hlm. 155.

11
12

tetapi yang terjadi dari pendapatan. . Pendapatan) atau investasi

pemilik13

Tugas pertama akuntan adalah pemegang buku (scorekeeper),

yang menggunakan keahliannya untuk mencatat semua data (jumlah

dan mata uang) yang terkait dengan entitas tertentu.Pembelian,

penjualan, penerimaan kas, pembayaran kredit, harga komoditas

(perusahaan dan pesaing), populasi, dan pelanggan adalah beberapa

contoh data yang harus dicatat. Akuntansi juga bertanggung jawab

untuk memantau apa yang terjadi (internal dan eksternal).

Dari data yang ia rekam, ia memantau ke arah mana situasi

dan kondisi bergerak (trend). Tidak hanya itu, akuntan juga harus

mampu memberikan alternatif pemecahan masalah yang muncul

(problem solving).Berdasarkan data dan informasi yang mereka

tangani, akuntan memberi para pemimpin beberapa alternatif

keputusan untuk dipilih.Oleh karena itu, keputusan yang diambil

berasal dari yang telah dipertimbangkan (pilihan yang masuk akal).14

b. Jenis- jenis laba

a) Laba kotor mengacu pada keuntungan yang diperoleh sebelum

dikurangi biaya-biaya yang ditanggung perusahaan. Ini berarti

bahwa semua keuntungan pertama dibuat oleh perusahaan. Laba

13
Zaki Baridwan, Intermadiate Accounting (Yogyakarta: PEE-Yogyakarta, 2010), hlm. 29.
14
Edi Herman, Akuntansi Manajerial Suatu Orientasi Praktis (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013), hlm. 4.
13

kotor merupakan salah satu tujuan utama dari kegiatan perusahaan.

Manajemen selalu merencanakan besaran laba setiap periode, yang

ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai. Menentukan jumlah

target laba penting untuk mencapai tujuan perusahaan secara

keseluruhan.

b) Laba bersih (net profit) adalah selisih laba setelah dikurangi biaya-

biaya (termasuk pajak) yang ditanggung perusahaan dalam jangka

waktu tertentu.

c) Laba ditahan adalah penyusutan laba bersih perseroan terbatas

dikurangi pembagian pendapatan yang dilakukan.

c. Fungsi Laba Usaha

Tanpa laba peusahaan tidak akan tumbuh dan berkembang.

Laba akan memberikan kemakmuran bagi pemilik usaha dan orang-

orang di bisnis. Laba yang minim tidak diinginkan bagi para pebisnis

karena usaha ini tidak attractive bagi mereka.Sebaliknya laba yang

sangat besar tidak disenangi konsumen karena harga barang mahal dan

menghancurkan daya beli.Oleh sebab itu, akuntan harus mampu

menghitung laba yang optimal dengan menggunakan sumber daya

yang efesien dan efektif.Ada berbabagi macam istilah laba seperti,


14

konstribusi marjin, laba kotor, laba operasi, laba sebelum bunga dan

pajak, laba sebelum pajak dan laba bersih.15

Jadi, dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa laba

sangat berpengaruh fungsinya bagi perusahaan yang berorientasi pada

laba yaitu sebagi gambaran dari keberhasilan yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu.

d. Pertumbuhan Laba

Salah satu ukuran kinerja analisis adalah rasio pertumbuhan.

Rasio petumbuhan mengukur kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan posisi ekonomisnya dalam pertumbuhan

perekenomian dan dalam industri atau pasar produk tempatnya

beroperasi.Pertumbuhan laba adalah salah satu rasio pertumbuhan

yang dapat mengukur kinerja perusahaan.16

Tujuan mendasar dari organisasi adalah untuk meningkatkan

manfaat. Manfaat adalah banyaknya pembayaran atas biaya dan

kemalangan terkait dalam tugas-tugas organisasi dalam periode

tertentu.Manfaat adalah perluasan keuntungan moneter selama suatu

periode sebagai pembayaran atau kenaikan sumber daya atau

15
Ibid, hlm. 106.
16
Hery, Teori Akuntansi (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 155.
15

pengurangan kewajiban yang menyebabkan kenaikan nilai yang tidak

berasal dari komitmen pekerjaan modal.17

Pertumbuhan laba adalah kenaikan yang dimiliki perusahaan

dibandingkan dengan laba sebelumnya. Pertumbuhan laba dapat

dihitung dengan cara mengurangkan laba bersih tahun berjalan periode

sekarang dengan sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada

periode sebelumnya.18

Rumus menghitung pertumbuhan laba sebagai berikut:

𝑌𝑡 − 𝑌𝑡 1
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 =
𝑌𝑡 1

Dari definisi di atas, cenderung diasumsikan bahwa

pengembangan manfaat adalah proporsi pembangunan yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja organisasi.Pengembangan manfaat

adalah kontras antara keuntungan keseluruhan tahun berjalan dan

keuntungan bersih tahun sebelumnya yang dipartisipasi dengan

keuntungan bersih tahun sebelumnya.Bagaimanapun, pengembangan

manfaat juga dapat dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya, peningkatan

biaya karena perluasan dan peluang administrasi yang memungkinkan

17
Munawir, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2010), hlm. 213.
18
Boy Fadly, “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Yang
Terdapat Di Bursa Efek Indonesia,” E-Jurnal Bina Akuntansi IBBI Malang, 2019, hlm. 2.
16

kepala untuk memilih teknik pembukuan dan membuat ukuran yang

dapat meningkatkan manfaat.

e. Laba Dalam Perspektif Islam

Dalam Islam ada hubungan antara manfaat dan nama'

(pembangunan), hasil dan faidah (bayar) dalam muamalah. Apa yang

dimaksud dengan 'nama' adalah pengembangan gaji atau sumber daya

dalam jangka waktu tertentu. Islam menunjukkan calon untuk tidak

berusaha terlalu keras dalam mengambil keuntungan. Barang siapa

ganaah (merasa cukup) dengan sedikit manfaat atau keuntungan akan

menjual produknya (muamalah), maka pada saat itu dia akan

beruntung dengan melakukan banyak muamalah atau menukar dengan

harga yang banyak. Dengan itu akan datang hadiah.19

Adapun dalil yang menjelaskan tentang keuntungan sebagai

firman Allah SWT dalam Q.S Asy-syura (42:20) yaitu:

            

           

“barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan kami

tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki

19
Darmawan Muhammad Iqbal Fasa, Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta:
UNY Pers, 2020), hlm. 145.
17

keuntungan di dunia kami berikan kepadanya (keuntungan dunia),

tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.20

Berdasarkan ayat di atas yang berisikan tentang ladang usaha

dunia dan akhirat, Allah telah memberikan rezeki kepada kepada siapa

yang dikehendakinya untuk dia beri, masing-masing sesuai dengan

upaya dan kemaslahatan mereka. Barang siapa yang menanam benih di

akhirat melalui amal kebajikan maka akan kami tambah baginya

penanaman benihnya itu, yakni akan kami lipat gandakan hasil dan

ganjaran hasil usahanya itu baginya, atau kami beri dia taufik untuk

melakukuan lebih banyak lagi amal-amal kebajikan, dan barang siapa

yang hendak menanam benih didunia dengan melakukan kegiatan yang

tidak disertai dengan motivasi keagamaan dan hanya mengharap hasil

duniawi semata-mata, tidak berfikir tentang akhirat, kami berikan

untuknya sebagian darinya sesuai dengan kehendak kami bukan sesuai

kehendaknya, sedangkan tidak ada baginya di akhirat nanti suatu

bagian pun.21

Sedangkan menurut Ekonomi Islam Ibnu Khaldun, ketentuan

mengenai laba adalah:

20
Departemen Agama Republik Indonesia, AL- Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Penerbit
Sahifa, 2014), hlm. 486.
21
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2020), hlm. 144.
18

Pengaruh tinggi rendahnya tingkat laba (keuntungan) terhadap


perilaku konsumen, khususnya produsen, juga mendapat
perhatian dari Ibnu Khaldun menurutnya, tingkatan
keuantungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya
perdagangan, sementara tingkat keuntungan yang terlalu
rendah, akan membuat lesu perdagangan. Para pedangan dan
produsen lainnya akan kehilangan motivasi bertransaksi.
Sebaliknya jika tingkat keuntungan terlalu tinggi perdagangan
juga akan melemah sebab akan menurunkan tingkat
permintaan konsumen.22
Menurut Al-Ghazali ketentuan mengenai laba adalah

Al-Ghazali tidak menolak kenyataan bahwa mencari laba


(keuntungan) merupakan motif utama dalam perdangangan.
Namun ia memberikan banyak penekanan kepada etika dalam
bisnis, dimana etika dalam bisnis ini diturunkan dari nilai-
nilai islam. Laba (keuntungan) yang sesungguhnya adalah
keuntungan yang akan diperoleh di akhirat kelak. Ia juga
menyarankan adanya peran pemerintah dalam menjaga
keamanan jalur perdagangan demi kelancaran perdagangan
dan pertumbuhan ekonomi.23

2. Gross Profit Margn (GPM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat

keuntungan kotor terhadap transaksi bersih. Rasio ini digunakan dengan

mengurangi transaksi bersih dengan harga pokok penjualan. Penjualan

yang dimaksud adalah transaksi tunai atau derivatif pengakuan untuk

pengembalian dan biaya penjualan dengan batas kesepakatan. Jika GPM

terbentuk, semakin tinggi keuntungan laba kotor yang dihasilkan dari

setiap transaksi bersih. Hal ini karena dampak dari tingginya atau

22
Ditulis oleh pusat pengkajian dan pengembagan ekonomi islam (P3EI) Universitas
Indonesia Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali Pers,
2013), hlm. 311
23
Ibid., hlm. 306
19

minimnya biaya barang dagangan yang dijual. Semakin tinggi GPM,

semakin tinggi keuntungan kotor yang dihasilkan dari transaksi.

Rumus menghitung Gross Profit Margin sebagai berikut:24

=

3. Current Ratio (CR)

Current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan suatu emiten untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dengan memanfaatkan aktiva lancar dari emiten tersebut. Apabila rasio ini

besar maka hal tersebut akan memberikan pengaruh baik untuk emiten

karena perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya.

Current Ratio digunakan untuk melihat bagaimana kemampuan

operasional perusahaan yaitu untuk proses kelancaran kegiatan

perusahaan. apabila nilai current ratio ini tinggi maka hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan ini lukuid, yang artinya kegiatan perusahaan (produksi)

akan berjalan dengan lancar hal itu dikarenakan perusahaan mampu untuk

menutupi atau membayar kewajiban jangka pendeknya.

Menurut Subramanyam dan John J. Wild dalam buku analisis laporan

keuangan tulisan Irham Fahmi ada beberapa alasan mengapa current ratio

digunakan sebagai ukuran likuiditas perusahaan yaitu:

24
Mohammad Seoroso, Analisis Kritis Laporan Keuangan (Surabaya: CV. Jakad Media
Nusantara, 2017), hlm. 96.
20

a. Kemampuan memenuhi kewajiban lancar. Apabila jumlah aset lancar

terhadap kewajiban lancar suatu perusahaan makin tinggi maka hal itu

mengakibatkan makin besar pula keyakinan bahwa kewajiban lancar

tersebut akan dibayar.

b. Penyangga Kerugian. Apabila penyangga kerugian semakin besar

maka resiko kerugian yang akan di dapat oleh perusahaan akan

semakin kecil. Current ratio menunjukkan tingkat keamanan yang

tersedia untuk menutup penurunan nilai aset lancar.

c. Cadangan Dana lancar. Current ratio digunakan untuk mengukur

tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas

perusahaan. ketidakpastian dan kejutan yang dimaksud seperti

pemogokkan dan kerugian luar biasa yang dapat membahayakan arus

kas secara sementara dan tidak terduga.

Adapun perhitungan yang digunakan untuk melihat nilai dari

current ratio yaitu:

Current Ratio =

4. Total Asset Turnover (TATO)

Total Asset Turn Over (TATO) adalah proporsi yang digunakan

untuk melihat kemampuan organisasi dalam mengukur perputaran seluruh

sumber daya organisasi dan semua transaksi yang diperoleh dari setiap

rupiah toko. Proporsi TOTA yang rendah menunjukkan bahwa organisasi


21

tidak memaksakan untuk menggunakannya, tetapi proporsi TOTA yang

tinggi menunjukkan bahwa organisasi dapat menggunakan sumber

dayanya dengan baik.

Rumus untuk menghitung Total Asset Turn Over sebagai berikut:25

Total Asset Turnover =

B. Penelitian Terdahulu

Untuk menguatkan penelitian ini, maka penelitian mengambil

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh GPM, CR, TATO

terhadap pertumbuhan laba perusahaanyag telah banyak dilakukan oleh

peneliti sebelumnya dengan objek dan pendekatan yang berbeda-beda

diantaranya yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Azeria RaPengaruh Gross Profit Hasil penelitian terdahulu


Bionda dan Nera Margin, Net Profit secara parsial Gross Profit
Marinda Mahdar Margin, Return on Margin (GPM) tidak
(2017 Asset, dan Return on berpengaruh secara positif
Equity terhadap terhadap pertumbuhan laba
pertumbuhan laba perusahaan. Secara parsial
pada perusahaan Net Profit Margin (NPM)
manufaktur di Bursa tidak berpengaruh secara
Efek Indonesia positif terhadap
pertumbuhan laba
perusahaan. Secara parsial
Return on Asset (ROA)
berpengaruh secara positif

25
Kasmir, Opcit, hlm. 185-186.
22

terhadap pertumbuhan laba


perusahaan. Secara parsial
Return on Equity (ROE)
tidak berpengaruh secara
positif terhadap
pertumbuhan laba.
2Wella Nur Prastya Pengaruh CR, NPM, Hasil penelitian terdahulu
dan Sasi Agustin GPM, dan TATO secara parsial CR
(2018) terhadap berpengaruh secara positif
pertumbuhan laba terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan persahaan. Secara parsial
farmasi NPM berpengarug Secara
negative terhadap
petumbuhan laba
perusahaan. Secara parsial
GPM berpengaruh secara
negatir terhadap
pertumbuhan laba
perusahaan. Secara parsial
TATO berpengaruh secara
negative terhadap
pertumbuhan laba
perusahaan.
3Nicia Lestari,
Pengaruh Current Ratio Hasil penelitian terdahulu
Jesselin (CR),Debt To Equity secara Current Ratio
Chandra,Veness Ratio (Der), Return berpengaruh negative
a, dan Darwin On Asset (ROA), terhadap pertumbuhan laba
(2019) Dan Total Asset perusahaan. Secara parsial
Trun Over (TATO) Debt To Equity Ratio
terhadap berpengarug negative
pertumbuhan laba terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan sub pada perusahaan. Secara
sektor makanan dan parsial Return On Asset
minuman yang tidak berpengaruh
tercatat di BEI. terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan. Secara
parsial Return On Asset
berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba
perusahaan
23

4 Arif Fajar Pengaruh Current Hasil penelitian terdahulu


Irawan (2018) Ratio, Net Profit secara Current Ratio, Net
Margin, Gross Profit Profit Margin, Gross Profit
Margin dan Total Margin dan Total Asset
Asset Trunover Trunover berpengaruh
terhadap pertumbuhan signifikan terhadap
laba pada perusahaan pertumbuhan laba. Secara
UD firma mebel di parsial Current Ratio
Surabaya berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
pertumbuhan laba, Net
Profit Margin berpengaruh
positif tidak signifikan
terhadap pertumbuhan laba,
Gross Profit Margin
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap
pertumbuhan laba, Total
Asset Trunover berpengaruh
positif signifikan terhadap
pertumbuhan laba,

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan dengan penelitian

terdahulu adalah sebagai berikut:

a. Persamaan penelitian ini dengan peneliti Azeria Ra Bionda dan Nera

Marinda Mahdar sama-sama membahas GPM sebagai variabel X1 dan

pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Sedangkan perbedaanya,

Azeria Ra Bionda dan Nera Marinda Mahdar menggunakan NPM sebagai

variabel X2, ROA sebagai variabel X3 dan ROE sebagai variabel X4 dan

lokasi penelitianya pada perusahaan munafaktur di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Sedangkan penelitian ini menggunakan CR sebagai variabel X2,


24

TATO sebagai variabel X3 dan lokasi penelitian pada PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk.

b. Persamaan penelitian ini dengan peneliti Wella Nur Prastya dan Sasi Agustin

sama-sama membahas GPM, CR, TATO sebagai variabel independent dan

pertumbuhan laba sebagai variabel dependen. Sedangkan perbedaannya,

Wella Nur Prastya dan Sasi Agustin menggunakan lima variabel, yaitu CR

sebagai variabel X1, NPM sebagai variabel X2, GPM sebagai variabel X3,

TATO sebagai variabel X4, Pertumbuhan Laba sebagai variabel Y dan

lokasi penelitian pada perusahaan Farmasi. Namun peneliti lokasi

penelitiannya pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

c. Persamaan penelitian ini dengan peneliti Nicia Lestari, Jesselin Chandra,

Venessa, dan Darwin sama-sama membahas CR, TATO sebagai variabel

independen dan Pertumbuhan Laba sebagai variabel dependen. Sedangkan

perbedaannya, Nicia Lestari, Jesselin Chandra, Venessa, dan Darwin

menggunakan lima variabel, yaitu CR sebagai variabel X1, DER sebagai

variabel X2, ROA sebagai variabel X3, TATO sebagai variabel X4, dan

pertumbuhan laba sebagai variabel Y dan lokasi penelitian pada perusahaan

sub sektor makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Namun peneliti lokasi penelitianya pada PT. Wijaya Karya (Persero)

Tbk.

d. Persamaan penelitian ini dengan peneliti Arif Fajar Irawan dengan peneliti

sama-sama membahas GPM, CR, TATO sebagai variabel inependen dan


25

Pertumbuhan Laba sebagai variabel dependen. Sedangkan perbedaannya,

Arif Fajar Irawan menggunakan lima variabel independen dan lokasi

penelitianya pada UD Prima Mebel di Surabaya. Namun peneliti lokasi

penelitiannya dilakukan di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah model yang menjelaskan bagaimana hipotesis

mengidentifikasi dengan elemen baru-baru ini dibedakan yang dipandang

sebagai masalah yang signifikan. Struktur hipotetis untuk pemeriksaan

subjektif berguna sebagai alasan untuk teori (tanggapan singkat) terhadap

pertanyaan yang telah dirinci oleh para analis. Struktur pemeriksaan dalam

penyelidikan ini adalah:26

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

Gross Profit
Margin (𝑋1 )
Pertumbuhan Laba
Current Ratio (𝑋 ) (Y)

Total Asset
TurnOver (𝑋3 )

Keterangan :

1: Gross Profit Margi

: Current Ratio
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif dan kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 86.
26

3 : Total Asset Turnover

Y :Pertumbuhan Laba PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang bersifat

sementara, belum dapat dikatakan sebagai tesis namun bisa menjadi jawaban

sementara terhadap masalah yang diteliti.Jika gejala yang tidak timbul tidak

bertentangan dengan hipotesis tersebut telah di teruji. Pembuktian hipotesis

dapat dilakukan peneliti dengan cara menciptakan atau menimbulkan suatu

gejala. Unsur kesengajaan dalam menciptakan suatu gejala ini disebut dengan

eksperimen atau percobaan. Sebaliknya jika hipotesis telah teruji

kebenaraannya maka hal ini disebut dengan teori.27

Berdasarkan teori tersebut di atas maka hipotesis penelitian adalah:

1: Gross Profit Margin tidak memilki pengaruh secara parsial terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

1: Gross Profit Margin memiliki pengaruh secara parsial terhadap

pertumbuhan laba padaPT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

: Current Ratio tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap

pertumbuhan laba padaPT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

: Current Ratio memilki pengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan

laba padaPT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

27
Sandu Siyoto, Dasar Metodelogi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015),
hlm. 56.
27

3: Total Asset Turn Over tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap

perumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

3: Total Asset Turn Over memiliki pengaruh secara parsial terhadap

perumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

: Gross Profit Margin, Current Ratio, dan Total Asset Turn Over tidak

memilki pengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (Persero) Tbk

: Gross Profit Margin, Current Ratio, dan Total Asset TurnOver memilki

pengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. LokasidanWaktuPenelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian secara tidak langsung

yaitu pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk yang beralamat di DKI Jakarta JL.

D. I PanjaitanKav. 9-10, Jakarta 13340, No Telpon +622180679200 Faximili

+622122893830, alamat email: www.wika.co.id

Adapun waktu penelitian yang dilakukan peneliti mulai pada bulan Juni

2021 sampai dengan selesai.

B. JenisPenelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif merupakan penelitian terstruktur yang banyak berupa angka-angka,

mulai dari tahap pengumpulan data, penafsiran data, dan hasil dari data

tersebut.28

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

dimana data sekunder adalah data yang secara tidak langsung dari lembaga

pengumpulan data yang diambil dari data Bursa Efek Indonesia tahun 2012-

2020 dengan menggunakan data statistik.

28
Muslich Anshori Sri Iswati, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Airlangga
University Pers, 2017), hlm. 13-14.

28
29

C. PopulasidanSampel

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti.

Populasi merupakan wilayah generalisasi suatu subjek atau objek yang

memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang digunakan untuk

pembelajaraan dalam membuat kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini

adalah laporan keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk periode 2012-

2020.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memberikan gambaran

secara umum. Sampel pada umumnya memiliki karakteristik yang hampir

sama dengan populasi sehingga sampel dapat mewakili populasi. Wilayah

penelitian yang besar akan mempersulit peneliti untuk mengambilsampel

data yang diperlukan. Oleh karena itu teknik pengambilan sampel harus

dilakukan secara tepat serta mewakili bagian dari populasi.29 Sampel dalam

penelitian ini adalah non probalility sampling yaitu sampling jenuh.

Sampel jenuh merupakan sampel dimana seluruh anggota populasi

dijadikan sebagai sampel. Sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu data

29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif dan Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabete,
2016), hlm. 85.
30

laporan keuangan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Periode 2012-2020

selama kurun waktu 9 tahun yaitu sebanyak 36 triwulan atau 36 sampel.30

D. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder. Dimana

pengertian data sekunder ialah data yang diperoleh melalui pengumpulan atau

pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa pengenalan terhadap

dokumen pribadi, resmi, kelembagaan, referensi-referensi atau aturan yang

memiliki relevansi dengan fokus permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan yaitu laporan yang

terdiri dari laporan keuangan PT. Karya Wijaya (Persero) Tbk. Dengan

menggunakan data statistik yang di ambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2012-2020 yang di ambil dari website www.wika.co.id.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah alat bantu dalam menggunkan metode

pengumpulan data merupakan sarana dalam pengumpulan agar kegiatan

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam upaya melengkapi data

dalam penulisan ini diantaranya:

30
Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2020),
hlm. 11-12.
31

1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan “langkah penting dalam penelitian”.

Langkah ini meliputi indetifikasi, lokasi dan analisis daridokumen yang

berisi informasi yang berhubungan permasalahaan penelitian secara

sistematis, dokumen ini meliputi jurnal, tinjauan buku, dan laporan

keuangan yang relevan.31

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah “ditunjukkan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan,

peraturan-peraturan, laporan keuangan, foto-foto, flim dokumentasi, dan

yang relevan dengan penelitian”.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah hasil

penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Untuk menguji hipotesis,

maka penelitian akan melakukan pengujian secara kuantitatif guna

menghitung pengaruh Gross Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Turn

Over terhadap Pertumbuhan Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk

menggambarkan tentang statistik data yang digunakan untuk mengukur

31
Cholid Nrbuku ddk, Manajemen Public Relations Citra Perguruan Tinggi Agama Islam, t.t.,
hlm. 166.
32

tentang ringkasan data peneliti seperti mean, standar deviasi, minimum,

maksimum, dan lainnya serta digunakan untuk mengukur distribusi

dengan skewnes dan kurtosis. Seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh

data-data bervariasi, berapa standar deviasinya, nilai maksimum dan

minimum data.32

2. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk melihat nilai residual

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regsresi yang baik memiliki

nilai resiodual yang terdistribusi secara normal. Data terdistribusi secara

normal jika nilai sig> 0,05. Jika nilai sig<0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal.

3. Uji Linearitas

Uji linearitas adalah uji yang bertujuan untuk melihat hubungan

yang linear atau tidak suatu variabel bebas dan variabel terikatnya secara

signifikan. Jika suatu model tidak memenuhi syarat linearitas maka model

regresi terhadap model yang ingin diuji. Aturan keputusan linearitas

dapat dengan membandingkan nilai signifikansi dari deviation From

Linearity dengan taraf signifikasi 0,05. Jika nilai signfikansi dari

deviation From Linearity > (0,05) maka nilai tersebut linear.

32
Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi, 2014), hal. 30.
33

4. Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk melihat

kolerasi yang tinggi terhadap variabel bebasnya dalam model regresi

berganda. Uji ini menggunakan nilai tolerance, jika nilai tolerance >

0,05 maka terjadi multikolinearitas. Peneliti juga menggunakan nilai

VIF, jika nilai VIF< 0,05 maka tidak terjadi multikolinearitas.33

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah suatu uji untuk melihat apakah

dalam sebuah regresi terjadi perbedaan varians nilai residual dari

pengamatan yang lain. Metode regresi yang baik adalah tidak terjadi

heterokedastisitas. Dasar kriteria pengambilan keputusan yaitu jika

tidak ada pola yang jelas seperti tititk-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk melihat atau menguji apakah

dalam regresi terdapat hubungan atau keterkaitan antara

penyimpangan antara data yang ada pada variabel-variabel

33
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Pers, 2015), hlm. 158.
34

penelitian.34 Metode pengujian dalam penelitian ini menggunakan nilai

Durbin Watson dengan kriteria jika:

a) DU < DW < 2-DU, maka H0 diterima, artinya tidak terjadi

autokorelasi.

b) DW > DL atau DW > 2-DL, maka H0 ditolak, artinya terjadi

autokolerasi

c) DL < DW< DU atau 2-DU < DW < 2-DL, artinya tidak ada

kepastian atau kesimpulah yang pasti.35

d. Analisis Linear Regresi Berganda

Analisis Linear Regresi Berganda adalah hubungan suatu model

untuk melihat ketergantunggan variabel terikat terhadap variabel

bebas.36 Analisis regresi dengan menggunakan SPSS. Adapun rumus

analisis regresi linear berganda sebagai berikut:

Y=a+b1 1 +b +b3 3

Keterangan: -

Y = Pertumbuhan Laba

1= Gross Profit Margin

= Current Ratio

34
husein umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2011), hlm. 182.
35
DuwiPriyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis, hlm 146.
36
Muhammad firdaus, Ekonomitrika Suatu Pendekatan Aplikatif (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011), hlm. 120.
35

3= Total Asset Turn Over

= Konstanta

b1 b b3 = Koefisien Regresi

e. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien deterninasi adalah uji yang digunakan untuk

melihat sejauh mana model menerangkan variasi variabel terikat.

Semakin besar nilai koefisien determinasi maka artinya variabel

bebas mempengarui variabel terikat seabiknya jika nilai

koefisien semakin kecil maka artinya variabel terikat

berpengaruh kecil terhadap variabel bebas.37

b. Uji Hipotesa (t)

Uji hipotesa adalah uji yang bertujuan untuk melihat

pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel

terikatnya. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan

thitung dengan ttabel sebagai berikut :38

1) Jika < atau maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

2) Jika − < maka Ho diterima dan Ha

ditolak.
37
Marison, Metode Penelitian Survei (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 349.
38
Wiratna Sujarweni, Meode Penelitian., hlm. 162.
36

c. Uji Statistik F

Uji statistic adalah uji yang bertujuan untuk melihat

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan terhadap

variabel terikat). Uji ini dilakukan dengan membandingkan

Fhitung dengan Ftabel sebagai berikut:

1) Jika < maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Jika > maka Ho ditolak dan Ha diterima.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya PT. Wijaya Karya Persero Tbk

PT. Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) didirikan berdasarkan UU

no. 19 tahun 1960 junto PP. no. 64 tahun 1961 tentang Pendirian PN

“Widjaja Karja” tanggal 29 Maret 1961. Dimulai sebagai sub-kontraktor,

di akhir 1960-an WIKA berkembang menjadi pemborong pemasangan

jaringan listrik tegangan rendah, menengah, dan tinggi. Di awal tahun

1970, WIKA memperluas usahanya menjadi perusahaan kontraktor sipil

dan bangunan perumahan. Perusahaan memasuki babak baru pada 20

Desember 1972. Melalui Akta No. 110, dibuat di hadapan Notaris Djojo

Muljadi, perusahaan berubah status menjadi Perseroan Terbatas Wijaya

Karya (Persero).

WIKA selalu melakukan terobosan. Berevolusi menjadi perusahaan

infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak

perusahaan. Di antaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA

Realty. Pertumbuhan WIKA sebagai perusahaan infrastruktur terintegrasi

yang kuat semakin mendapat pengakuan dari berbagai pihak. Perseroan

sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana (initial public

offering/IPO) sebanyak 35% kepada public pada 29 Oktober 2007, di

Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia

memegang 68,4%, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk

37
38

karyawan, melalui Management Stock Ownership Program (MSOP),

Employee Stock Allocation (ESA), dan Employee/ Management Stock

Option (E/MSOP).

Perolehan dana segar dari IPO dipergunakan untuk mendukung

pertumbuhan dan inovasi yang dilakukan oleh WIKA. Posisi WIKA

menjadi kuat, di mana saat itu krisis ekonomi dunia mulai

memperlihatkan dampaknya di dalam negeri. Struktur permodalan yang

kuat sangat mendukung WIKA dalam meluaskan operasinya ke luar

negeri dan terus mengembangkan Engineering Procurement and

Construction (EPC), serta berinvestasi dan mengembangkan sejumlah

proyek infrastruktur, khususnya proyek-proyek yang menjadi program

pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).


39

2. Struktur Organisasi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

Adapun struktur organisasi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk

dapat dilihat di bawah ini.

Gambar IV. 1

Sumber www.wika.co.id
40

3. Visi dan Misi PT. Wijaya Karya Persero Tbk

a. Visi PT Wijaya Karya Persero Tbk

“Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering

Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di

Asia Tenggara”

b. Misi PT Wijaya Karya Persero Tbk

1. Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu

dibidang EPC dan Investasi untuk Infrastruktur, Gedung

Bertingkat, Energi, Industrial Plant, Industri, Realty dan

Property.

2. Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama.

3. Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga

Usaha yang Baik dan Memelihara Keberlanjutan Perusahaan.

4. Ekspansi Strategis ke luar Negeri,

5. Mengimplementasikan "Praktek-praktek" Sistem

Manajemen Terintegrasi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan publikasi PT.

Wijaya Karya Persero Tbk yang di akses dari website perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu (www.wika.co.id). Data yang

digunakan berupa laporan keuangan secara triwulan yang akan digunakan


41

untuk melihat nilai gross profit margin, current ratio, total asset trun over dan

pertumbuhan laba. Data penelitian sebagai berikut:

1. Deskripsi Gross Profit Margin

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk, tahun 2012-2020. Data yang di dapatkan setelah

dimasukkan dalam rumus, maka data yang dihasilkan yaitu sebagai

berikut:

Tabel IV. 1
Data Gross Profit Margin Periode 2012-2020
(disajikan dalam %)

Tahun Triwulan
I II III IV
2012 0,094 0,089 0,092 0,093
2013 0,110 0.108 0,106 0,111
2014 0,113 0,114 0,109 0,114
2015 0,092 0,104 0,121 0,121
2016 0,121 0,094 0,086 0,092
2017 0,109 0,118 0,049 0,056
2018 0,099 0,115 0,076 0,172
2019 0,147 0,135 0,103 0,109
2020 0,107 0,121 0,119 0,142
Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel IV.1 diatas menunjukkan bahwah gross profit

margin pada periode penelitian mengalami penurunan dan kenaikan. Hal ini

dapat dilihat dari tahun 2012 bahwa gross profit margin pada triwulan 1

sebesar 0,094% mengalami penurunan sebesar 0,005% sehingga pada

triwulan ke-2 menjadi 0,089%. Pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan

sebesar 0,003% sehingga menjadi 0,092%.Pada triwulan ke-4 mengalami

kenaikan sebesar 0,001% sehingga menjadi 0,093%. Pada tahun 2013 pada
42

triwulan 1 sebesar 0,110% dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 0,002% sehingga menjadi 0,108%. Selanjutnya pada triwulan ke-3

mengalami penurunan sebesar 0,002% sehingga menjadi 0,106%.Sedangkan

pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,005% sehingga menjadi

0,111%.

Pada tahun 2014 triwulan 1 sebesar 0,113% dan mengalami kenaikan

pada triwulan ke-2 sebesar 0,001% sehingga menjadi 0,114%. Selanjutnya

pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,005% sehingga menjadi

0,109%, kemudian pada triwulan ke 4 mengalami kenaikan sebesar 0,005%

menjadi 0,114%. Pada tahun 2015 triwulan 1 sebesar 0,092% dan

mengalami kenaikan pada triwulan ke-2 sebesar 0,012% menjadi 0,104%.

Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,017%

sehingga menjadi 0,121%.Dan pada triwulan ke-4 tidak mengalami

penurunan dan kenaikan.

Pada tahun 2016 tidak mengalami kenaikan maupun penurunan pada

triwulan 1 melainkan menetap sebesar 0,121% dan pada triwulan ke-2

mengalami penurunan sebesar 0,027% sehingga menjadi 0,094%.

Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,008%

sehingga menjadi 0,086% dan pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan

sebesar 0,006% sehingga menjadi 0,092%. Pada tahun 2017 pada triwulan 1

sebesar 0,109% pada triwulan ke-2 mengalami kenaikan sebesar 0,009%

sehingga menjadi 0,118%, dan pada triwulan ke-3 mengalami penurunan

sebesar 0,069% sehingga menjadi 0,049% kemudian pada triwulan ke-4


43

mengalami kenaikan sebesar 0,007% sehingga menjadi 0,056%. Pada tahun

2018 sebesar 0,099% pada triwulan ke-2 mengalami kenaikan sebesar

0,016% sehingga menjadi 0,115%, kemudian pada triwulan ke-3 mengalami

penurunan sebesar 0,039% sehingga menjadi 0,076%, dan pada triwulan ke-

4 mengalami kenaikan sebesar 0,096% sehingga menjadi 0,172%.

Pada tahun 2019 triwulan 1 sebesar 0,147% pada triwulan ke-2

mengalami penurunan sebesar 0,012% sehingga menjadi 0,135%, dan pada

triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,032% sehingga menjadi

0,103% kemudian pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,006%

sehingga menjadi 0,109%. Pada tahun 2020 pada triwulan 1 sebesar 0,107%

pada triwulan ke-2 mengalami kenaikan sebesar 0,014% sehingga menjadi

0,121%, kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar

0,002% sehingga menjadi 0,119%, dan pada triwulan ke-4 mengalami

kenaikan sebesar 0,023% sehingga menjadi 0,142%.

2. Deskripsi Current Ratio

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk, tahun 2012-2020. Data yang di dapatkan setelah dimasukkan

dalam rumus, maka data yang dihasilkan yaitu sebagai berikut:

Tabel IV. 2
Data Current Ratio (CR) Tahun 2012-2020
(disajikan dalam kali)
Tahun Triwulan
I II III IV
2012 1,088 1,106 1,113 1,101
2013 1,119 1,063 1,067 1,095
2014 1,064 1,183 1,169 1,123
44

2015 1,141 1,099 1,131 1,238


2016 1,159 1,122 0,909 1,476
2017 1,431 1,314 1,354 1,344
2018 1,618 1,595 1,571 1,542
2019 1,639 1,470 1,419 1,395
2020 1,244 1,042 1,012 1,086
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel IV.2 diatas menunjukkan bahwah current ratio

pada periode penelitian mengalami penurunan dan kenaikan. Hal ini dapat

dilihat dari tahun 2012 triwulan 1 sebesar 1,088 kali mengalami kenaikan

sebesar 0,018 kali sehingga pada triwulan ke-2 menjadi 1,106 kali. Pada

triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,007 kali sehingga menjadi

1,113 kali.Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,012 kali

sehingga menjadi 1,101 kali. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan yaitu

pada triwulan 1 sebesar 1,119 kali dan mengalami penurunan pada triwulan

ke-2 sebesar 0,056 kali sehingga menjadi 1,063 kali. Selanjutnya pada

triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,004 kali sehingga menjadi

1,067 kali.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,028

kali sehingga menjadi 1,095 kali.

Pada tahun 2014 triwulan 1 sebesar 1,064 kali dan mengalami

kenaikan pada triwulan ke-2 sebesar 0,119 kali sehingga menjadi 1,183kali.

Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,014 kali

sehingga menjadi 1,169 kali kemudian pada triwulan ke-4 mengalami

penurunan sebesar 0,046 kali menjadi 1,123 kali. Pada tahun 2015 pada

triwulan 1 sebesar 1,141 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 0,042 kali sehingga menjadi 1,099 kali. Kemudian pada triwulan ke-
45

3 mengalami kenaikan sebesar 0,032 kali sehingga menjadi 1,131 kali.Dan

pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,107 kali sehingga

menjadi 1,238 kali.

Pada tahun 2016 triwulan 1 sebesar 1,159 kali dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,037 kali sehingga menjadi 1,122

kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,213

kali sehingga menjadi 0,909 kali kemudian pada triwulan ke-4 mengalami

kenaikan sebesar 0,567 kali menjadi 1,476 kali. Pada tahun 2017 pada

triwulan 1 sebesar 1,431 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 0,117 kali sehingga menjadi 1,314 kali. Kemudian pada triwulan ke-

3 mengalami kenaikan sebesar 0,04 kali sehingga menjadi 1,354 kali. Dan

pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,01 kali sehingga

menjadi 1,344 kali. Pada tahun 2018 triwulan 1 sebesar 1,618 kali dan

mengalami penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,023 kali sehingga

menjadi 1,595 kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan

sebesar 0,024 kali sehingga menjadi 1,571 kali kemudian pada triwulan ke-4

mengalami penurunan sebesar 0,029 kali menjadi 1,542 kali.

Pada tahun 2019 pada triwulan 1 sebesar 1,639 kali dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,169 kali sehingga menjadi 1,470

kali. Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,051 kali

sehingga menjadi 1,419 kali.Dan pada triwulan ke-4 mengalami penurunan

sebesar 0,024 kali sehingga menjadi 1,395 kali. Pada tahun 2020 triwulan 1

sebesar 1,244 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2 sebesar
46

0,202 kali sehingga menjadi 1,042 kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3

mengalami penurunan sebesar 0,03 kali sehingga menjadi 1,012 kali

kemudian pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,074 kali

menjadi 1,086 kali.

3. Deskripsi Total Asset Trun Over

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan PT. Wijaya

Karya (Persero) Tbk, tahun 2012-2020. Data yang di dapatkan setelah

dimasukkan dalam rumus, maka data yang dihasilkan yaitu sebagai

berikut:

Tabel IV.3
Data Total Asset Trun Over (TATO) Tahun 2012-2020
(disajikan dalam kali)

Tahun Triwulan
I II III IV
2012
0,198 0,407 0,582 0,897
2013 0,231 0,694 0,657 0,94
2014 0,217 0,399 0,573 0,783
2015 0,123 0,28 0,453 0,695
2016 0,141 0,293 0,428 0,504
2017 0,116 0,259 0,396 0,573
2018 0,125 0,24 0,548 0,355
2019 0,112 0,112 0,292 0,438
2020 0,069 0,112 0,169 0,243
Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwah total asset turn

over pada periode penelitian mengalami penurunan dan kenaikan. Hal ini

dapat dilihat dari tahun 2012 triwulan 1 sebesar 0,198 kali mengalami

kenaikan sebesar 0,209 kali sehingga pada triwulan ke-2 menjadi 0,407 kali.
47

Pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,175 kali sehingga

menjadi 0,582 kali.Pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,315

kali sehingga menjadi 0,897 kali. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan

yaitu pada triwulan 1 sebesar 1,119 kali dan mengalami penurunan pada

triwulan ke-2 sebesar 0,056 kali sehingga menjadi 1,063 kali. Selanjutnya

pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,004 kali sehingga

menjadi 1,067 kali.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan

sebesar 0,028 kali sehingga menjadi 1,095 kali.

Pada tahun 2014 triwulan 1 sebesar 1,064 kali dan mengalami

kenaikan pada triwulan ke-2 sebesar 0,119 kali sehingga menjadi 1,183kali.

Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,014 kali

sehingga menjadi 1,169 kali kemudian pada triwulan ke-4 mengalami

penurunan sebesar 0,046 kali menjadi 1,123 kali. Pada tahun 2015 pada

triwulan 1 sebesar 1,141 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 0,042 kali sehingga menjadi 1,099 kali. Kemudian pada triwulan ke-

3 mengalami kenaikan sebesar 0,032 kali sehingga menjadi 1,131 kali.Dan

pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,107 kali sehingga

menjadi 1,238 kali.

Pada tahun 2016 triwulan 1 sebesar 1,159 kali dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,037 kali sehingga menjadi 1,122

kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,213

kali sehingga menjadi 0,909 kali kemudian pada triwulan ke-4 mengalami

kenaikan sebesar 0,567 kali menjadi 1,476 kali. Pada tahun 2017 pada
48

triwulan 1 sebesar 1,431 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 0,117 kali sehingga menjadi 1,314 kali. Kemudian pada triwulan ke-

3 mengalami kenaikan sebesar 0,04 kali sehingga menjadi 1,354 kali. Dan

pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,01 kali sehingga

menjadi 1,344 kali. Pada tahun 2018 triwulan 1 sebesar 1,618 kali dan

mengalami penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,023 kali sehingga

menjadi 1,595 kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan

sebesar 0,024 kali sehingga menjadi 1,571 kali kemudian pada triwulan ke-4

mengalami penurunan sebesar 0,029 kali menjadi 1,542 kali.

Pada tahun 2019 pada triwulan 1 sebesar 1,639 kali dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,169 kali sehingga menjadi 1,470

kali. Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,051 kali

sehingga menjadi 1,419 kali.Dan pada triwulan ke-4 mengalami penurunan

sebesar 0,024 kali sehingga menjadi 1,395 kali. Pada tahun 2020 triwulan 1

sebesar 1,244 kali dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2 sebesar

0,202 kali sehingga menjadi 1,042 kali. Selanjutnya pada triwulan ke-3

mengalami penurunan sebesar 0,03 kali sehingga menjadi 1,012 kali

kemudian pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,074 kali

menjadi 1,086 kali.

4. Deskripsi Pertumbuhan Laba

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan PT. Wijaya Karya

(Persero) Tbk, tahun 2012-2020. Data yang di dapatkan setelah dimasukkan

dalam rumus, maka data yang dihasilkan yaitu sebagai berikut:


49

Tabel IV.4
Data Pertumbuhan Laba (PL)Tahun 2012-2020
(disajikan dalam persen %)

Tahun Triwulan
I II III IV
2012
0,131 0,333 0,354 0,292
2013 0,679 0,568 0,399 0,236
2014 0,043 0,074 0,105 0,202
2015 -0,636 -0,354 -0,131 -0,064
2016 0,414 0,389 0,118 0,631
2017 1,816 0,592 0,621 0,182
2018 -0,188 0,3 0,386 0,529
2019 0,585 0,605 0,483 0,264
2020 -0,554 -0,68 -0,91 -0,877
Sumber: Data yang diolah

Berdasarkan tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwah pertumbuhan laba

pada periode penelitian mengalami penurunan dan kenaikan. Hal ini dapat

dilihat dari tahun 2012 triwulan 1 sebesar 0,131% mengalami kenaikan

sebesar 0,202% sehingga pada triwulan ke-2 menjadi 0,333%. Pada triwulan

ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,021% sehingga menjadi 0,354%.Pada

triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,062% sehingga menjadi

0,292%. Pada tahun 2013 pada triwulan 1 sebesar 0,679% dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,111% sehingga menjadi 0,568%.

Selanjutnya pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,169%

sehingga menjadi 0,399%.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami

penurunan sebesar 0,163% sehingga menjadi 0,236%.

Pada tahun 2014 triwulan 1 sebesar 0,043% dan mengalami kenaikan

pada triwulan ke-2 sebesar 0,031% sehingga menjadi 0,074%. Kemudian


50

pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,031% sehingga menjadi

0,105%.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,097%

sehingga menjadi 0,202%. Pada tahun 2015 triwulan 1 sebesar -0,636% dan

mengalami penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,99% sehingga menjadi -

0,354%. Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar

0,223% sehingga menjadi -0,131%.Sedangkan pada triwulan ke-4

mengalami penurunan sebesar 0,067% sehingga menjadi -0,064%.

Pada tahun 2016 triwulan 1 sebesar 0,414% dan mengalami

penurunan pada triwulan ke-2 sebesar 0,025% sehingga menjadi 0,389%.

Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,271%

sehingga menjadi 0,118%.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami

kenaikan sebesar 0,513% sehingga menjadi 0,631%. Pada tahun 2017

triwulan 1 sebesar 1,816% dan mengalami penurunan pada triwulan ke-2

sebesar 1,224% sehingga menjadi 0,592%. Kemudian pada triwulan ke-3

mengalami kenaikan sebesar 0,029% sehingga menjadi 0,621%.Sedangkan

pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,439% sehingga menjadi

0,182%.

Pada tahun 2018 triwulan 1 sebesar -0,188% dan mengalami kenaikan

pada triwulan ke-2 sebesar 0,112% sehingga menjadi 0,300%. Kemudian

pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,086% sehingga menjadi

0,386%.Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami kenaikan sebesar 0,143%

sehingga menjadi 0,529%. Pada tahun 2019 triwulan 1 sebesar 0,585% dan

mengalami kenaikan pada triwulan ke-2 sebesar 0,02% sehingga menjadi


51

0,605%. Kemudian pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar

0,122% sehingga menjadi 0,483%.Sedangkan pada triwulan ke-4

mengalami penurunan sebesar 0,219% sehingga menjadi 0,264%.

Pada tahun 2020 triwulan 1 sebesar -0,554% dan mengalami kenaikan

pada triwulan ke-2 sebesar 0,126% sehingga menjadi -0,680%. Kemudian

pada triwulan ke-3 mengalami kenaikan sebesar 0,23% sehingga menjadi -

0,910%. Sedangkan pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar

0,033% sehingga menjadi -0,877%.

C. Hasil Analisis Data Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Hasil analisis statistik deskriptif yang telah diolah dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel IV.5
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
gross_profit_mar 36 ,049 ,172 ,10725 ,022745
gin
current_ratio 36 ,910 1,639 1,24008 ,197959
total_asset_trun_ 36 ,069 1,470 ,45353 ,334711
over
pertumbuhan_la 36 -,910 1,816 ,19269 ,516708
ba
Valid N 36
(listwise)
Sumber Data Yang Diolah

Berdasrkan tabel IV.5 dapat dilihat bahwa jumlah data (N) sebanyak

36 dengan penjelasan sebagai berikut:


52

1. Pertumbuhan laba mempunyai nilai mean 0,19269 standar

deviasinya sebesar 0,516708 nilai minimum sebesar -0,910 dan nilai

dari maksimumnya sebesar 1,816

2. Gross Profit Margin mempunyai nilai mean 0,10725 standar

deviasinya sebesar 0,022745, nilai minimum sebesar 0,049 dan nilai

dari maksimumnya sebesar 0,172.

3. Current Ratio mempunyai nilai mean 1,24008 standar deviasinya

sebesar 0,197959, nilai minimum sebesar 0,910 dan nilai dari

maksimumnya sebesar 1,639.

4. Total Asset Turn Over mempunyai nilai mean 0,45353 standar

deviasinya sebesar 0,334711, nilai minimum sebesar 0,069 dan nilai

dari maksimumnya sebesar 1,470.

2. UjiNormalitas

Hasil uji normalitas yang telah diolah dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel IV.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual

N 36
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b Std. ,37852317
Deviation
Absolute ,096
Most Extreme Differences Positive ,078
Negative -,096
Kolmogorov-Smirnov Z ,573
53

Asymp. Sig. (2-tailed) ,898


Sumber Data Yang Diolah

Berdasarkan tabel 4.5 pengujian diatas bahwa nilai dari Asymp. Sig

(2-tailed), yaitu 0,898 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai

residual terdistribusi dengan normal.

3. Uji Linearitas

Hasil uji linearitas yang telah diolah dapat dilihat pada tabel dibawah

ini

Tabel IV.7
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
(Comb 7,576 26 ,291 1,48 ,275
ined) 3
Linear 1,031 1 1,031 5,24 ,048
ity 9
Between Groups Deviat 6,545 25 ,262 1,33 ,339
Pertumbuhan_Laba *
ion 3
Gross_Profit_Margin
from
Linear
ity
Within Groups 1,768 9 ,196
Total 9,345 35
Sumber Data Yang Diolah

Berdasarkan tabel IV.7 diatas maka dapat dilihat bahwa nilai

signifikan deviation from linearity sebesar 0,339 > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara

variabel independent dengan variabel dependen.


54

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas yang telah diolah dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel IV.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi T Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficien
ts
B Std. Beta Toleran VIF
Error ce
(Constant) -1,695 ,498 -3,402 ,002

gross_profit_ 3,989 3,044 ,176 1,310 ,199 ,934 1,071


1 margin
current_ratio ,906 ,342 ,347 2,652 ,012 ,980 1,021
total_asset_tru ,744 ,206 ,482 3,618 ,001 ,946 1,057
n_over
Sumber Data Yang Diolah

Syarat dari uji multikolinearitas ini yaitu apa bila nilai

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Berdasarkan tabel 4.7 hasil

pengujian menunjukkan bahwa nilai tolerance 0,946 > 10 dan nilai

VIF 1,057 < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara variabel.

b. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitasyang telah diolah dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.


55

Tabel IV.9
Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa

titik-titik tidak membentuk sumbu tertentu. Titik - titik menyebar

diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. jadi dapat disimpulkan

model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Autokolerasi

Hasil uji autokorelasi yang telah diolah dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel IV.10
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson
1 ,681a ,463 ,413 ,395869 1,214

Sumber Data Yang Diolah


56

Berdasarkan pengujian diatas pada tabel IV.9 diatas dapat dilihat

dari hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson

(D-W) adalah 1,214.

Artinya -2 < 1,214 < +2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak erjadi autokrelasi pada model regresi dalam penelitian ini.

5. Hasil Regresi Linear Berganda

Hasil uji regresi berganda yang telah diolah dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel IV.11
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta


-1,695 ,498
(Constant)

1 gross_profit_margin 3,989 3,044 ,176


current_ratio ,906 ,342 ,347
total_asset_trun_ove ,744 ,206 ,482
r
Sumber Data Yang Diolah

Berdasarkan pengujian di atas pada tabel IV.10 diatas maka

persamaan regresi yang terbentuk ialah:

Y = -1,695 + 3,989 GPM + 0,906 CR + 0,744 TATO

Dari persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa:

1. Konstanta -1,695 artinya jika jika gross profit margin (X1), current

ratio (X2), dan total asset trun over (X3) nilainya adalah 0 maka

pertumbuhan laba sebesar -1,695


57

2. Koefisien regresi variabel GPM sebesar 3,989 menunjukkan bahwa

setiap variabel GPM meningkat 1 persen, maka pertumbuhan laba

akan naik sebesar 3,989% dengan asumsi bahwah variabel

independen yang lain bernilai tetap.

3. Koefisien regresi variabel CR sebesar 0,906 menunjukkan bahwa

setiap variabel CR meningkat 1 kali, maka pertumbuhan laba akan

naik sebesar 0,906 kali dengan asumsi bahwah variabel independen

yang lain bernilai tetap.

4. Koefisien regresi variabel TATO sebesar 0,744 menunjukkan bahwa

setiap variabel TATO meningkat 1 kali, maka pertumbuhan laba

akan naik sebesar 3,989 kali dengan asumsi bahwah variabel

independen yang lain bernilai tetap.

6. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Dertiminasi R2

Hasil uji koefisien dertiminasi R2yang telah diolah dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel IV.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 ,681 ,463 ,413 ,395869

Sumber Data Yang Diolah

Berdasarkan tabel IV.11 nillai Adjusted R Square 0,413 atau

sama dengan 41,3 %. Berarti sebesar 41,3 persen variabel Gross


58

Profit Margin, Current Ratio dan Total Asset Turn Over

mempengaruhi Pertumbuhan Laba perusahaan. sementara58,2

persendipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

b. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Hasil uj parsial (uji t) yang telah diolah dapat dilihat dibawah

ini.

Tabel IV.12
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta


(Constant) -1,695 ,498 -3,402 ,002
gross_profit_margin 3,989 3,044 ,176 1,310 ,199
1
current_ratio ,906 ,342 ,347 2,652 ,012
total_asset_trun_over ,744 ,206 ,482 3,618 ,001
Sumber Data Yang Diolah

Berdasarkan tabel IV.11 uji parsial diatas dapat diketahui

bahwa nilai thitung GPM adalah 1,310 dimana nilai ttabel yang

diperoleh pada signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan df= n-k-1

atau 36-3-1= 32, hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,69389.

Yang artinya thitung< ttabel (1,310 < 1,69389). Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gross profit

margin (GPM) terhadap pertumbuhan laba. Hal ini disebabkan nilai

thitung lebih kecil dari pada nilai ttabel.

Nilai thitung CR adalah 2,652 dimana nilai ttabel yang diperoleh

pada signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 atau 36-3-

1= 32, hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,69389. Yang artinya
59

thitung< ttabel (2,652 > 1,69389). Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Current Ratio (CR)

terhadap pertumbuhan laba. Hal ini disebabkan nilai thitung > ttabel.

Nilai thitung TATO 3,618 adalah dimana nilai ttabel yang diperoleh

pada signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan df= n-k-1 atau 36-3-

1= 32, hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,69389. Yang artinya

thitung< ttabel (3,618 > 1,69389). Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Total Asset Trun

Over (TATO) terhadap pertumbuhan laba. Hal ini disebabkan nilai

thitung > ttabel.

c. Hasil Uji Simultan (Uji F)

Hasil uj parsial (uji t) yang telah diolah dapat dilihat dibawah

ini.

Tabel IV.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 4,330 3 1,443 9,210 ,000b
1 Residual 5,015 32 ,157
Total 9,345 35
Sumber Data Yang Diolah

Baerdasarkan dari hasil uji simultan (uji F), nilai Fhitung sebesar

9,210 dan nilai Ftabei 2.90 df = n-k (36-3-1=32), maka di peroleh nilai

Ftabel 2.90. maka Fhitung > Ftabel (9,210 > 2.90) yang artinya Ha4

diterima dan Ho4 ditolak. Jadi Gross Profit Margin, Current Ratio
60

dan Total Asset Trun Over berpengaruh positif secara simultan

terhadap Pertumbuhan Laba.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis maka pembahasan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Pengaruh Gross Profit Margin secara parsial terhadap Pertumbuhan

Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 21, terdapat pengaruh antara gross profit

margin terhadap pertumbuhan laba. Pengujian secara parsial dengan uji t

dapat diketahui bahwa variabel gross profit margin memiliki taraf yang

sig< yaitu 0,199 > 0,05 dan thitung< ttabel yaitu 1,310 < 1,69389 sehingga

hipotesis Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan tidak

terdapat pengaruh signifikan antara gross profit margin terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Hasil ini juga didukung dalam buku Mamduh dan Halim yang

berbunyi: Gross Profit Margin merupakan kemampuan efisiensi produksi

dan kemampuan penjualan. Jika nilai gross profit margin besar maka

dapat disimpulkan bahwah perusahaan mendapatkan laba kotor yang

besar dibandingkan dengan penjualannya. Oleh karena itu, semakin

tinggi Gross Profit Margin yang dapat dihasilkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Azeria Ra Bionda dan

Nera Marinda Mahdar dengan judul “ Pengaruh Gross Profit Margin, Net
61

Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity terhadap

Pertumbuhan Laba pada Perusahaan manufaktur di Bursa Efek

Indonesia”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel Gross profit margin tidak

dapat digunakana sebagai dasar menentukan besar kecilnya pertumbuhan

laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga perubahaan pada

rasio ini tidak memengaruhi perubahan pada tingkat pertumbuhan laba.

2. Pengaruh Current Ratio Secara Parsial Terhadap Pertumbuhan

Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 21, terdapat pengaruh antara current ratio

terhadap pertumbuhan laba. Pengujian secara parsial dengan uji t dapat

diketahui bahwa variabel current ratio memiliki taraf yang sig> yaitu

0,012 > 0,05 dan thitung< ttabel yaitu (2,652 > 1,69389) sehingga hipotesis

Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara Current Ratio (CR) terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wella Nur Pratsya

dan Sasi Agustin dengan judul “Pengaruh CR, NPM, GPM, DAN TATO

terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Farmasi.

Hasil ini juga didukung dalam buku Harahap yang berbunyi:

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aktiva lancar perusahaan, sehingga mampu membayar


62

utang jangka pendeknya tepat pada waktu yang dibutuhkan. Semakin

tinggi current ratio, maka akan semakin besar kemampuan perusahaan

dianggap terlalu likuid, secara relatif jika dibandingkan dengan

industrinya, akibatnya perusahaan tersebut akan mengalami

penurunan profitabilitas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel CR dapat digunakan

sebagai dasar menentukan besar kecilnya pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga perubahaan pada rasio ini

memengaruhi perubahan pada tingkat pertumbuhan laba

3. Pengaruh Total Asset Trunover Secara Parsial Terhadap

Pertumbuhan Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 21, terdapat pengaruh antara total asset trun

over terhadap pertumbuhan laba. Pengujian secara parsial dengan uji t

dapat diketahui bahwa variabel total asset trun over memiliki taraf yang

sig> yaitu 0,001 < 0,05 dan thitung< ttabel (3,618 > 1,69389) sehingga

hipotesis Ha3 diterima dan Ho3 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Total Asset Trun Over

(TATO) terhadap pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero)

Tbk.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nicia Lestari, Jesselin

Chandra dkk dengan judul “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To

Equity (DER), Renturn On Asset (ROA), dan Total Asset Trunover


63

(TATO) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Sub Sektor

Makanan dan Minuman yang Tercatat di BEI Periode 2012-2016.

Hasil ini juga didukung dalam buku Harahap yang berbunyi:

Total Asset Trun Over (TATO) menunjukkan perputaran total

aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh

kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio

ini, maka semakin baik. Dengan demkian apabila rasio TATO baik maka

akan meningkatkan pertumbuhan laba.”

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel TATO dapat digunakan

sebagai dasar menentukan besar kecilnya pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (Persero) Tbk, sehingga perubahaan pada rasio ini

memengaruhi perubahan pada tingkat pertumbuhan laba.

4. Pengaruh Gross Profit Margin, Current Ratio, Total Asset Trun Over

terhadap PertumbuhanLaba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 21, maka masing-masing variabel berpengaruh

terhadap Pertumbuhan Laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dengan nilai Fhitung > Ftabel yaitu (9,210 > 2.90), dengan taraf signifikan <

0,05, yaitu 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa Ho4 ditolak dan Ha4

diterima maka, variabel Gross Profit Margin. Current Ratio, Total Asset

Trun Over memiliki pengaruh secara simultan yang signifikan terhadap

Pertumbuhan Laba.
64

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan diantaranya sebagai

berikut:

1. Masih terdapat kekuarangan atau keterbatasan pada referensi yang

digunakan dalam penelitian ini sehngga kurang mendukung teori ataupun

masalah yang diajukan.

2. Temuan hasil penelitian in menunjukkan bahwa selain gross profit

margin, current ratio dan total asset turnover yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan laba, gross profit margin , current ratio dan total asset

pertumbuhan laba memberikan sumbangan sebesar 46,3% sedangkan

53,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

3. Penelitian in menggunakan 4 variabel di antaranya X1, X2, X3 dan Y.

Untuk melhat seberapa jauh pengaruh dari keempat variabel tersebut.

4. Populasi penelitian ini hanya laporang keuangan yang terdapat dalam

website www.wika.co.idyaitu pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengelolahan data dari penelitian yang berjudul “Pengaruh

Gross Profit Margin, Current Ratio dan Total Asset Trun Over terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.” maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan variabel independen Gross Profit Margin (GPM) terhadap

pertumbuhan laba yaitu secara parsial tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (persero) Tbk Tahun 2012-2020

2. Berdasarkan variabel independen Current ratio (CR) terhadap pertumbuhan

laba yaitu secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (persero) Tbk Tahun 2012-2020

3. Berdasarkan variabel independen Total Asset Turn Over (TATO) terhadap

pertumbuhan laba yaitu secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan laba pada PT. Wijaya Karya (persero) Tbk Tahun 2012-2020

4. Secara simultan Gross Profit Margin (GPM), Current Ratio (CR) dan Total

Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada PT.

Wijaya Karya (persero) Tbk Tahun 2012-2020

65
66

B. Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan diatas adalah:

1. Bagi Investor Banyak faktor pertumbuhan laba perusahaan selain dari rasio

likuiditas, solvabilitas dan aktivitas masih ada rasio keuangan yang lain.

Bagi para pengambil keputusan harus melihat faktor lain dari Gross Profit

Margin (GPM), Current ratio (CR) dan Total asset turnover (TATO) agar

lebih akurat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya agar memperbanyak sampel

penelitian dan menambah variabel penelitian sehingga dapat

menggambarkan hasil penelitian yang lebih baik dan maksimal.

3. Bagi pembaca diharapkan setelah membaca skripsi ini dapat memberikan

kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini serta dapat menjadi rujukan

dalam penelitian selanjutnya.

4. Penelitian ini menggunakan 4 variabel diantaranya X1, X2, X3 dan Y untuk

melihat seberapa jauh pengaruh dari keempat variabel tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Cholid Nrbuku ddk, Manajemen Public Relations Citra Perguruan Tinggi Agama Islam,

Darmawan Muhammad Iqbal Fasa, Manajemen Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: UNY
Pers, 2020)

Departemen Agama Republik Indonesia, AL- Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Penerbit
Sahifa, 2014)

Ditulis oleh pusat pengkajian dan pengembagan ekonomi islam (P3EI) Universitas Indonesia
Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), hlm 311.

Duwi Priyatno, SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis (Yogyakarta: Andi, 2014)

Edi Untung Dan Arief Sugiono, Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:
Pt Grasindo, 2016)
Edi Herman, Akuntansi Manajerial Suatu Orientasi Praktis (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013)

Francis Tantri, Pengantar Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010)

Hery, Kajian Riset Akuntansi (Jakarta: PT Gramedia, 2017)

Hery, Analisis kinerja Manajemen (Jakarta: Grasindo, 2015)

Hery, Teori Akuntansi (Yogyakarta: PEE-Yogyakarta, 2011)

Hery, Teori Akuntansi (Jakarta: Kencana, 2011)

Husein umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2011)

Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2018)

Made Sudana, Manajemen Keuangan Teori dan Praktik (Surabaya: Airlangga University Pers,
2015)

Munawir, Analisis Laporan Keuangan (Yogyakarta: Liberty, 2010)

Mohammad Seoroso, Analisis Kritis Laporan Keuangan (Surabaya: CV. Jakad Media Nusantara,
2017)
Mohammad Seoroso, Analisis Kritis Laporan Keuangan (Surabaya: CV. Jakad Media Nusantara,
2017)
Muslich Anshori Sri Iswati, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Surabaya: Airlangga University
Pers, 2017)
sofyan Syafari Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan keuangan (Jakarta: Rajawali Pers, 2010)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif dan Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabete, 2016)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantatif dan kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014)

Sandu Siyoto, Dasar Metodelogi Penelitian (Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015)

Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2020)

Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2020)

Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Pers, 2015)

Zaki Baridwan, Intermadiate Accounting (Yogyakarta: PEE-Yogyakarta, 2010)

Sumber lainnya
Isnaniah laili khatmi safitri, “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan munafaktur sektor industri konsumsi yang terdapat dibursa efek indonesia,” E-
jurnal akuntansi dan bisnis, program studi akuntansi jember, 2016
Boy Fadly, “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Yang Terdapat Di
Bursa Efek Indonesia,” E-Jurnal Bina Akuntansi IBBI Malang, 2019
Lampiran 1

CURRICULUM VITAE
(Daftar Riwayat Hidup)
DATA PRIBADI
Nama : Rizkon Hasanah Siregar
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Singkuang, 23 September 1999
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Anak ke : 1 (Satu) dari 2 bersaudara
Alamat Lengkap : Singkuang I, kec. Muara Batang Gadis, kab. Mandailing Natal
Telepon/ No. HP : 085361201728

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN


Tahun : SD Negeri 382 Muara Batang Gadis
Tahun : SMP Negeri 1 Muara Batang Gadis
Tahun : SMA Negeri 1 Muara Batang Gadis
Tahun 2017-2021 : Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah IAIN Padangsidimpuan
Lampiran 2
DATA MENTAH PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk
UNTUK GROSS PROFIT MARGIN (GPM)
Tahun Laba Kotor Penjualan Bersih Gross Profit Margin
(GPM)
2012 I 164.988.283 1.748.654.931 0,094
II 360,094.511 4.023.832.201 0,089
III 591.141.296 6.370.316.288 0,092
IV 913.876.940 9.816.085.895 0,093
2013 I 29.097.367 2.627.620.031 0,110
II 571.488.649 5.282.412.944 0,108
III 844.055.725 7.912.643.065 0,106
IV 1.322.433.424 11.844.667.552 0,111
2014 I 315.732.867 2.791.666.542 0,113
II 668.697.697 5.825.937.744 0,114
III 939.467.490 8.605.350.364 0,109
IV 1.424.569.499 12.463.216.288 0,114
2015 I 184.787.058 2.005.423.162 0,092
II 496.274.370 4.778.471.826 0,104
III 979.059.856 8.091.546.974 0,121
IV 1.654.660.397 13.620.101.419 0,121
2016 I 291.796.561 2.726.647.884 0,107
II 730.341.069 6.033.745.869 0,121
III 1.114.119.660 9.399.292.098 0,119
IV 2.227.103.424 15.668.832.513 0,142
2017 I 560.066.036 3.813.446.654 0,147
II 1.281.940.600 9.484.440.450 0,135
III 1.648.785.476 15.876.235.484 0,103
IV 2.876.234.088 26.176.403.026 0,109
2018 I 625.142.151 6.257.393.922 0,099
II 1.486.226.441 12.977.368.561 0,115
III 2.375.777.156 31.158.193.498 0,076
IV 3.604.727.150 21.003.555.928 0,172
2019 I 714.477.854 6.504.287.304 0,109
II 1.337.327.719 11.363.654.952 0,118
III 889.420.475 18.296.796.075 0,049
IV 1.524.785.476 27.212.914.210 0,056
2020 I 508.827.484 4.199.424.178 0,121
II 670.015.810 7.132.982.808 0,094
III 889.420.475 10.383.116.834 0,086
IV 1.524.785.476 16.536.381.639 0,092
Lampiran 3
DATA MENTAH PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk
UNTUK CURRENT RATIO (CR)
Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio (CR)

2012 I 5.866.862.198 5.393.244.742 1,088


II 6.588.423.620 5.955.673.022 1,106
III 7.403.840.104 6.654.823.437 1,113
IV 7.186.554.643 6.527.627.883 1,101
2013 I 7.420.879.510 6.629.467.942 1,119
II 6.984.091.708 6.567.170.301 1,063
III 7.657.112.490 7.176.001.688 1,067
IV 7.994.288.651 7.298.469.461 1,095
2014 I 7.892.372.757 7.417.690.949 1,064
II 9.220.610.433 7.792.123.742 1,183
III 9.466.083.178 8.096.708.853 1,169
IV 9.514.446.542 8.476.042.469 1,123
2015 I 9.810.355.633 8.596.319.925 1,141
II 10.075.343.975 9.177.207.804 1,099
III 10.852.945.764 9.594.657.641 1,131
IV 13.117.854.903 10.600.100.431 1,238
2016 I 11.806.984.686 10.183.163.761 1,159
II 12.700.777.008 11.319.445.673 1,122
III 12.664.935.227 13.918.672.010 0,910
IV 21.552.497.929 14.606.162.083 1,476
2017 I 22.484.892.455 15.705.798.508 1,431
II 25.943.207.490 19.739.685.147 1,314
III 30.454.600.721 22.634.973.133 1,354
IV 34.910.108.265 25.975.617.297 1,344
2018 I 37.669.840.952 23.278.509.255 1,618
II 40.788.867.179 25.567.088.554 1,595
III 42.383.036.787 26.986.813.172 1,571
IV 43.555.495.865 28.251.951.385 1,542
2019 I 41.553.681.193 25.347.290.346 1,639
II 38.342.560.872 26.076.381.862 1,470
III 41.213.137.375 29.036.683.540 1,419
IV 42.335.471.858 30.349.456.945 1,395
2020 I 41.239.791.473 33.143.296.534 1,244
II 40.367.978.456 38.727.753.143 1,042
III 40.654.364.938 40.182.104.086 1,012
IV 47.980.945.725 44.168.467.736 1,086
Lampiran 4
DATA MENTAH PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk
UNTUK Total Asset Turnover (TATO)
Tahun Penjualan Bersih Total Aset Total Asset Turn over
(TATO)
2012 I 1.748.654.931 8.829.535.647 0,198
II 4.023.832.201 9.882.645.241 0,407
III 6.370.316.288 10.945.420.095 0,582
IV 9.816.085.895 10.945.209.418 0,897
2013 I 2.627.620.031 11.391.080.905 0,231
II 5.282.412.944 11.252.737.175 0,694
III 7.912.643.065 12.040.020.728 0,657
IV 11.844.667.552 12.594.462.700 0,940
2014 I 2.791.666.542 12.867.581.289 0,217
II 5.825.937.744 14.605.289.417 0,399
III 8.605.350.364 15.023.626.599 0,573
IV 12.463.216.288 15.915.161.682 0,783
2015 I 2.005.423.162 16.317.869.958 0,123
II 4.778.471.826 17.054.653.562 0,280
III 8.091.546.974 17.844.644.764 0,453
IV 13.620.101.419 19.602.406.034 0,695
2016 I 2.726.647.884 19.289.242.816 0,141
II 6.033.745.869 20.561.586.695 0,293
III 9.399.292.098 21.942.434.449 0,428
IV 15.668.832.513 31.098.539.490 0,504
2017 I 3.813.446.654 32.766.324.950 1,431
II 9.484.440.450 36.642.194.820 0,259
III 15.876.235.484 40.052.861.304 0,396
IV 26.176.403.026 45.683.774.302 0,573
2018 I 6.257.393.922 50.173.636.131 0,125
II 12.977.368.561 54.042.561.625 0,240
III 31.158.193.498 56.896.029.781 0,548
IV 21.003.555.928 59.230.001.239 0,355
2019 I 6.504.287.304 58.019.389.498 0,112
II 11.363.654.952 59.638.894.460 1,470
III 18.296.796.075 62.668.291.803 0,292
IV 27.212.914.210 62.110.847.154 0,438
2020 I 4.199.424.178 61.116.446.266 0,069
II 7.132.982.808 60.094.539.195 0,112
III 10.383.116.834 61.430.452.238 0,169
IV 16.536.381.639 68.109.185.213 0,243
Lampiran 5
DATA MENTAH PT. WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk
UNTUK Pertumbuhan Laba
Tahun Laba Tahun Laba Tahun Laba Tahun Pertumbuhan
Sekarang Sebelumnya Sebelumnya Laba (PL)
2012 I 104.456.859 92.365.054 92.365.054 0,131
II 202.015.559 151.506.893 151.506.893 0,333
III 313.391.667 231.474.925 231.474.925 0,354
IV 505.124.962 390.946.495 390.946.495 0,292
2013 I 175.475.743 104.456.859 104.456.859 0,679
II 316.846.636 202.015.559 202.015.559 0,568
III 438.471.741 313.391.667 313.391.667 0,399
IV 624.371.679 505.124.962 505.124.962 0,236
2014 I 183.105.271 175.475.743 175.475.743 0,043
II 340.140.638 316.846.636 316.846.636 0,074
III 484.475.511 438.471.741 438.471.741 0,105
IV 750.795.820 624.371.679 624.371.679 0,202
2015 I 66.594.118 183.105.271 183.105.271 -0,636
II 219.880.627 340.140.638 340.140.638 -0,354
III 420.939.555 484.475.511 484.475.511 -0,131
IV 703.005.054 750.795.820 750.795.820 -0,064
2016 I 9.410.823 66.594.118 66.594.118 0,414
II 305.516.529 219.880.627 219.880.627 0,389
III 470.788.619 420.939.555 420.939.555 0,118
IV 1.147.144.922 703.005.054 703.005.054 0,631
2017 I 265.179.055 94.180.823 94.180.823 1,816
II 486.521.712 305.516.529 305.516.529 0,592
III 762.933.508 470.788.619 470.788.619 0,621
IV 1.356.115.489 1.147.144.922 1.147.144.922 0,182
2018 I 215.424.134 265.179.055 265.179.055 -0,188
II 632.523.258 486.521.712 486.521.712 0,300
III 1.057.160.710 762.933.508 762.933.508 0,386
IV 2.073.299.864 1.356.115.489 1.356.115.489 0,529
2019 I 341.343.707 215.424.134 215.424.134 0,585
II 1.015.047.924 632.523.258 632.523.258 0,605
III 1.567.917.706 1.057.160.710 1.057.160.710 0,483
IV 2.621.015.140 2.073.299.864 2.073.299.864 0,264
2020 I 152.369.984 341.343.707 341.343.707 -0,554
II 324.746.005 1.015.047.924 1.015.047.924 -0,680
III 140.940.105 1.567.917.706 1.567.917.706 -0,910
IV 322.342.513 2.621.015.140 2.621.015.140 -0,877
Lampiran 6

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

gross_profit_margin 36 ,049 ,172 ,10725 ,022745

current_ratio 36 ,910 1,639 1,24008 ,197959

total_asset_trun_over 36 ,069 1,470 ,45353 ,334711

pertumbuhan_laba 36 -,910 1,816 ,19269 ,516708

36
Valid N (listwise)

Lampiran 7
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,37852317

Absolute ,096

Most Extreme Differences Positive ,078

Negative -,096

Kolmogorov-Smirnov Z ,573

Asymp. Sig. (2-tailed) ,898


Lampiran 8
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combine 7,576 26 ,291 1,483 ,275
d)
Linearity 1,031 1 1,031 5,249 ,048
Between Groups
Deviation 6,545 25 ,262 1,333 ,339
pertumbuhan_laba *
from
gross_profit_margin
Linearity

Within Groups 1,768 9 ,196

Total 9,345 35

Lampiran 9
Uji Multikoleniaritas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardiz T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients ed
Coefficient
s
B Std. Error Beta Tolerance VIF
-1,695 ,498 -3,402 ,002
(Constant)

gross_profit_ 3,989 3,044 ,176 1,310 ,199 ,934 1,071

1 margin
current_ratio ,906 ,342 ,347 2,652 ,012 ,980 1,021
total_asset_t ,744 ,206 ,482 3,618 ,001 ,946 1,057
run_over
Lampiran 10
Uji Heterokedastisitas

Lampiran 11
Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate
a
1 ,681 ,463 ,413 ,395869 1,214

Lampiran 12
Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta


-1,695 ,498
(Constant)

1 gross_profit_margin 3,989 3,044 ,176


current_ratio ,906 ,342 ,347
total_asset_trun_over ,744 ,206 ,482
Lampiran 13
Uji koefisien determinasi R2
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 ,681 ,463 ,413 ,395869

Lampiran 14
Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -1,695 ,498 -3,402 ,002

gross_profit_margin 3,989 3,044 ,176 1,310 ,199


1 current_ratio ,906 ,342 ,347 2,652 ,012

,744 ,206 ,482 3,618 ,001


total_asset_trun_over

Lampiran 15
Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 4,330 3 1,443 9,210 ,000

1 Residual 5,015 32 ,157


9,345 35
Total

Anda mungkin juga menyukai