Anda di halaman 1dari 4

Ujian Tengah Semester

NAMA : Wildan Halim

Matakuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : M. Alifudin Ikhsan, M.Pd.

Fakultas : Ilmu Administrasi

Program Studi : Administrasi Publik

Kelas : 6CG

1. Tujuan Pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk warga negara yang baik (good

citizenship). Apa yang anda ketahui tentang good citizenship? Bagaimana relevansi

matakuliah kewarganegaraan dengan nilai-nilai Pancasila?

2. Mengapa dalam memenuhi kebutuhan regenerasi, penyiapan calon pemimpin bangsa

melalui Pendidikan kewarganegaraan, harus diberikan di perguruan tinggi? Adakah

relevansi antara tujuan Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan sistem Pendidikan

nasional?

3. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara

Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa sebenarnya hakikat

dari konstitusi itu? Apa pentingnya konstitusi bagi suatu negara, seperti halnya

Indonesia dengan adanya UUD NKRI 1945?

4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak

diklaim oleh negara lain? Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain

sebagai bagian dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah

disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia?

5. Menurut Anda, apa identitas nasional Indonesia yang paling fundamental? Mengapa?
Jawaban :

1. smart and good citizen itu merupakan warga negara, yang memahami akan hak dan
kewajiban, dalam hal ini warga negara memahami konsep benar dan salah, baik dan
buruk serta konsep sesuatu yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan. Hak
dan kewajiban dapat berkaitan dengan hak dan kewajiban pada negara artinya disini
manusia berkedudukan sebagai warga negara. Terdapat pula hak asasi manusia,
disini manusia berkedudukan sebagai makhluk sosial. Hak dan kewajiban warga
negara sebenarnya mencakup hak asasi manusia pula, sehingga pelaksanaannya
haruslah dilakukan dengan baik. Dalam pelaksana-annya maka diperlukan adanya
sikap tolerasi, saling menghargai dan menghormati satu sama lain, yang kedua
mengetahui dan memahami nilai-nilai luhur bangsa yaitu Pancasila, dalam hal ini
sebagai smart and good citizen berarti haruslah mengetahui dan memahami akan
makna pada setiap sila Pancasila yang menjadi nilai-nilai luhur bangsa. Selain itu,
perlu juga melakukan penghayatan dan penanaman dalam diri agar nilai-nilai luhur
Pancasila ini melekat pada sanubari warga negara sehingga dalam menjalankan
kegiatan sehari-harinya dapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Segala bentuk
kegiatan yang didasari dengan nilai-nilai luhur Pancasila akan memberikan
pengaruh positif yang besar pada seluruh aspek kehidupan.
Selanjutnya, mampu menegakan hukum, dalam hal ini
sebagai smart and good citizen harus memiliki kemampuan untuk mengkritisi
segala kebijakan atau peraturan yang ada sebelum menjalankan atau menaatinya
dengan baik. Untuk menegakkan hukum, diperlukan adanya penegakkan keadilan,
karena hukum dan keadilan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Hukum yang
tidak berjalan seperti semestinya merupakan hukum yang tidak menjunjung
keadilan dan kebenaran. Lalu. lampu menjaga ketahanan nasional, dalam hal
ini smart and good citizen mampu menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.
Menjadi smart and good citizen tidaklah menjadi individu yang senang memecah
belah persatuan bangsa dengan segala tindakannya, namun haruslah menjadi warga
negara yang senantiasa selalu berpartisipasi menjaga dan membela negaranya
Yang Terakhir, Memiliki ide-ide kreatif dan inovatif serta selektif, dalam
hal smart and good citizen memiliki cara berpikir yang kreatif dan inovatif dalam
memandang sesuatu. Sebagai smart and good citizen artinya mampu secara aktif
menyalurkan ide-ide kreatif dan inovatifnya untuk memajukan, mencerdaskan dan
mengembangkan bangsa. Smart and good citizen pun dituntut untuk selektif dalam
menerima berbagai informasi dan budaya dari luar. Selektif dalam menerima
informasi dapat menjaga keutuhan bangsa, karena tidak jarang terdapat informasi
yang palsu dan budaya luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa, sehingga
mampu memecah belah kesatuan dan keutuhan bangsa.
Tentu saja, mata kuliah kewarganegaran memiliki relevansi dengan Pancasila,
karena dengan mata kuliah kewarganegaraan dapat membuat karakter mahasiswa
menjadi warga negara yang baik dengan begitu otomatis dapat membuat mahasiswa
melakukan nilai-nilai yang ada didalam Pancasila.
2. Memahami mata kuliah Pendidikan Kewarganegaaraan adalah salah satu upaya
untuk membangkitkan kembali semangat kebangsaan generasi muda, khususnya
mahasiswa dalam menghadapi pengaruh globalisasi dan mengukuhkan semangat
bela negara. Tujuannya adalah untuk memupuk kesadaran cinta tanah air,
mengetahui tentang hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, serta
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
enurut saya ada relevansinya antara tujuan pendidikan kewarganegaran dengan
tujuan sistem pendidikan nasional, karena dengan itu dapat mewujudkan mahasiswa
yang paham bagaimana menjadi warga negara baik. Terutama dibidang teknologi
informasi dapat mencegah atau tidak mudah tebawa berita hoax atau yang tidak
benar karena mereka paham akan kriteria warga negara yang baik
3. Konstitusi juga berarti agregat dari dasar prinsip-prinsip yang menjadi hukum dasar
negara, organisasi atau dari entitas lain. Umumnya akan menentukan bagaimana
entitas tersebut akan diatur. Hukum tersebut sebenarnya tidak mengatur hal-hal
yang terperinci. Melainkan hanya menjelaskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar
bagi sejumlah peraturan lainnya.
Konstitusi memegang peran yang sangat penting dikarenakan dapat menjadikan
suatu negara itu mencapai tujuan yang diinginkan atau diharapkan, dan dapat
mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan yang diselenggarakan dalam
suatu negara. Tanpa konstitusi negara akan hancur atau tidak berkembang dengan
baik. Dalam sebuah konstitusi, tercakup pandangan hidup atau motivasi negara itu
sendiri.
4. Hal yang harusnya dilakukan Indonesia agar kebudayaan tidak diklaim oleh negara
lain adalah Pemerintah juga harus segera mendaftarkan beragam hasil budaya
bangsa ke Unesco, sehingga tidak ada lagi klaim-klaim atas budaya kita oleh pihak
luar, Indonesia juga harus melakukan pentas kebudayan agar tidak diklaim oleh
negara lain, dan Indonesia boleh mengklaim budaya lain jika memang kebudayan
itu merupakan yang sudah dilakukan sejak lama di Indonesia

5. Istilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini menjadi
penunjang, berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah, tentu hal
fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya .Identitas fundamental ini memiliki
peran yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan negara. Identitas
fundamental meliputi dasar negara, falsafah dan juga ideologi. Jika merujuk pada
falsafah dan dasar negara tentunya menuju pada Pancasila. Pancasila yang terdiri
dari lima sila sudah memuat hal-hal yang fundamental untuk menjadi pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai