Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM

BERDARAH DENGUE
DESA KOTAKEO KECAMATAN NANGARORO KABUPATEN NAGEKEO
TAHUN 2020
A. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue adalah demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa
penyebab yang jelas, terdapat tanda-tanda perdarahan (binti-bintik merah/ptekie, mimisan
perdarahan pada gusi, muntah/berak berdarah), ada perbesaran hati dan dapat timbul syok
(pasien gelisah, nadi cepat dan lemah, kaki tangan dingin, kulit lembab, kesadaran
menurun. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit 20%) dan trobositopeni (trombosit<100.000/mm3)
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan salah satu penyakit menular yang potensial menimbulkan kejadian luar
biasa/wabah. Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia pada tahun 1968,
jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga
kejadian luar biada (KLB) wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah, sehingga penularannya terjadi
di semua tempat yang terdapat nyamuk penular tersebut.
B. Latar Belakang
Berdasarkan laporan salah satu unit pelayanan di Puskesmas Nangaroro (IGD)
tanggal 16 Februari 2020 terdapat 1 pasien yang dirujuk ke RSD Aeramo dengan
ketrangan DBD dan demam typoid. Pasien berasal dari Desa Kotakeo, maka untuk itu
dilakukan Penyelidian Epidemiologi oleh TIM P2 UPTD Puskesmas Nangaroro dengan
melakukan analisa terhadap berbagai faktor yang berhubungan dengan terjadinya kasus
DBD di desa Kotakeo.
C. Tujuan Penyelidikan
1. Tujuan Umum
Melakukan tindakan penanggulangan dan pengendalian kasus DBD di desa Kotakeo
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perkembangan kasus DBD di Desa Kotakeo
b. Mengetahui kemungkinan kecendrungan terjadinya penyebarluasan penyakit
DBD di lokasi
c. Mengetahui gambaran situasi penyakit dan saran alternative pencegahan
d. Melakukan penanggulangan DBD di lokasi
D. Kondisi Geografis dan Demografi

E. Metodelogi
1. Mengadakan survey kasus DBD dilokasi dengan membawa format PE
2. Melakukan wawancara terhadap penderita atau keluarga penderita
F. Analisis Situasi
Desa Kotakeo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Nangaroro dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan
2. Sebelah Timur berbatasan dengan
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan
4. Sebelah Barat berbatasan dengan
Lokasi kejadian dasus DBD berada di wilayah Gezu tepatnya di asrama sekolah SMP
Santopetrus Lokatadho. Kasus DBD terjadi pada tanggal 16 Februari 2020 dan
dilakukan penyelidikan epidemiologi pada tanggal 18 Februari 2020. Pelaksaan
penyelidikan di lakukan oleh tenaga Surveilans bersama Tim P2M. Sebelum
melakukan penyelidikan telah dilakukan koordinasi bersama aparat desa setempat.
G. Pemastian Diagnosa
Pemastian Diagnosis dilakukan dengan melihat gejala klinis yang muncul pada
penderita dan melakukan pengambilan sampel darah penderita yang sedang
dirawat.

H.

Anda mungkin juga menyukai