NYERI AKUT
Oleh :
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan pendahuluan "Nyeri Akut" ini disusun untuk memenuhi tugas Pra Klinik 1 di
semester 2 Tahun Ajar 2020-2021 selama masa pandemi, yang telah diperiksa dan disetujui
pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Laporan Pendahuluan
Nyeri Akut
A. Konsep Teori
1. Definisi
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah suatu
kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang
terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan salah
satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada
seorang pasien di rumah sakit (Perry&Potter, 2009).
Nyeri diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada persepsinya.
Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri. Secara sederhana,
nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara
sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan
jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya
akan mengganggu aktivitas sehari-hari, psikis, dan lain-lain (Perry&Potter 2009).
Menurut PPNI (2016) Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
lebih 3 bulan.
Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut,
penyakit atau intervensi bedah dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai
berat) serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan
atau tanpa pengobaan setelah keadaan pulih pada area yang rusak. Nyeri akut
biasanya berlangsung singkat. Pasien yang mengalami nyeri akut biasanya
menunjukkan gejalan perspirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah
meningkat serta pallor (Mubarak et al, 2015).
2. Etiologi
Penyebab nyeri akut salah satunya adalah agen pencedera fisik (prosedur operasi)
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari
sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat
subjektif dan individual (Potter & Perry, 2010). Nyeri juga merupakan pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial (Smeltzer & Bare, 2001).
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau intervensi
bedah, dan memiliki awitan bedah yang cepat, dengan intensitas yang bervariasi
(ringan sampai berat) serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan
menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang
rusak. Nyeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur. Klien
yang mengalami nyeri akut biasanya menunjukkan gejala perspirasi meningkat,
denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Nyeri ini biasanya berlangsung tidak
lebih dari enam bulan. Awitan gejalanya mendadak dan biasanya penyebab serta
lokasi nyeri sudah diketahui. Nyeri akut ditandai dengan peningkatan tegangan otot
dan kecemasan yang keduanya meningkatkan persepsi nyeri.
Asuhan Keperawatan
BIODATA
Nama : Tn. A
JenisKelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Pekerjaan : Buruh pabrik
Agama : Islam
PendidikanTerakhir : SMA
Alamat : Jalan tosaren 1 gg s dinoyo no 15 kelurahan tosaren
No.Regester :
TanggalMRS :
TanggalPengkajian : 26 Juli 2021
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama:
a. Saat masuk rumah sakit : tidak ada
b. Saat pengkajian : Pasien mengatakan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu, nyeri yang dirasakan
seperti tertikam dan menjalar ke perut bagian bawah sebelah kiri, skala nyeri 6, nyeri yang dirasakan
kadang-kadang muncul, dan pasien mengatakan nyeri muncul jika pasien terlambat makan. Pasien
tampak meringis, gelisah, lemas, sulit tidur. Mual dan muntah setiap kali makan. Nafsu makan
berubah
2. RiwayatPenyakitSekarang : Keluhan yang dirasakan mulai muncul 2 hari yang lalu karena perut
kembung dan makan terlambat.
A. POLA TIDUR/ISTIRAHAT :
B. POLA ELIMINASI :
1. Jumlahdanjenismakanan : pasien memiliki pola makan yang tidak teratur bahkan Saat sakit
pasien hanya menghabiskan 3-5 sendok makan dari porsi yang disediakan
2. WaktuPemberianMakan : Pagi jam 07.00, Siang 12.00
3. JumlahdanJenisCairan : Pasien minum 5-7 gelas sehari
4. WaktuPemberianCairan : sewaktu-waktu atau setelah makan dan saat minum obat
DATA PSIKOSOSIAL
DATA SPIRITUAL
PEMERIKSAAN FISIK :
A. KesanUmum / KeadaanUmum : pasien lemah, gelisah, pasien memegang area ulu hati, saat
dipalpasi pasien meringis. Skala nyeri 6. Pasien mual dan muntah setiap kali makan, nafsu makan
menurun.
Tinggi badan : 165cm BeratBadan : 55 kg
B. Tanda-tanda Vital
SuhuTubuh : 36 C Nadi : 93x/mnt
Tekanandarah : 110/80 mmHg Respirasi : 20x/mnt
C. PemeriksaanKepaladanLeher :
1. Kepaladanrambut
a. BentukKepala : normal , tidak ada massa
Ubun-ubun : datar tidak cekung
Kulit kepala : bersih
b. Rambut : bersih tidak kusut
2. Mata
a. KelengkapandanKesimetrisan : simtris kanan dan kiri
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) : normal (saat kelopak ditarik kebawah, kelopak kembali pada
posisi anatomi)
c. Konjunctivadan sclera : konjungtiva tidak anemis dan sclera putih
d. P u p il : besarnya sama dan bulat
e. KorneadanIris : kornea jernih tidak ada defek pada epitel kornea
f. KetajamanPenglihatan / Visus : *) penglihatan pasien normal tidak kabur
4. Telinga
a. BentukTelinga : simetris kanan dan kiri
Ukuran Telinga : besarnya sama kanan dan kiri
Ketegangan telinga : tidak ada ketegangan pada otot telinga bagian dalam
c. Ketajamanpendengaran : pasien tidak memiliki gangguan pendengaran, tidak ada nyeri tekan
saat di palpasi
5. MulutdanFaring :
a. KeadaanBibir : warna bibir merah pucat, simetris atas bawah, bibir kering, tidak ada
cyanosis, tidak ada massa, tidak ada luka
b. KeadaanGusidanGigi : gusi dan gigi bersih , tidak ada carries, tidak ada pendarahan
6. Leher :
a. PosisiTrakhea : normal terletak pada garis tengah tubuh
b. Tiroid : tidak ada pembengkakan
c. Suara : tidak ada gangguan saat berbicara
d. KelenjarLymphe : tidak ada pembesaran
D. PemeriksaanIntegumen ( Kulit ) :
a. Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : hangat
c. Warna : sawo matang
d. Turgor : kembali dengan cepat
e. Tekstur : lentur
f. Kelembapan : kulit kering
g. Kelainanpadakulit : tidak ada kelainan
E. PemeriksaanPayudaradanKetiak :
a. Ukuran dan bentuk payudara : tidak dilakukan pengkajian
b. Warna payudara dan Areola : tidak dilakukan pengkajian
c. Kelainan-kelainan Payudara dan Putting : tidak dilakukan pengkajian
d. Axila : tidak dilakukan pengkajian
F. PemeriksaanThorak / Dada :
1. InspeksiThorak
a. BentukThorak : simetris kanan dan kiri
b. Pernafasan
- Frekuensi : 20x/mnt
- Irama : lambat, teratur, hanya keluar-masuk melalui hidung
c. Tanda-tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda-tanda dipsnea .
2. PemeriksaanParu
a. Palpasi getaran suara ( vokal Fremitus ) : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, sama bergetar
antara kiri dan kanan
b. Perkusi : suara sonor
c. Auskultasi
- Suaranafas: suara nafas vesikuler
- SuaraUcapan : intensitas suara kanan dan kiri sama
- SuaraTambahan : tidak ada suara tambahan
3. PemeriksaanJantung
a. InspeksidanPalpasi
- Pulpasi : tidak ada pulsasi
- Ictus Cordis : ICS V
b. Perkusi : batas atas : ICS II Mid sternalis
Batas bawah : ICS V
Batas kiri : ICS V Mid clavicula sinistra
Batas Kanan : ICS IV mid sternalis dextra
c. Aukultasi
- BunyiJantung I : LUB
- BunyiJantung II : DUB
- Bising/murmur : tidak ada
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : simetris
- Benjolan/massa : tidak ada
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 14x/mnt
- Bunyi Jantung Anak/BJA : tidak ada
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : nyeri saat ditekan pada area ulu hati
- Benjolan /massa : tidak ada
- Tanda-tanda Ascites : tidak dilakukan pengkajian
d. Perkusi
- Suara Abdomen : timpani
- Pemeriksaan Ascites : tidak dilakukan pengkajian
I. PemeriksaanMuskuloskeletal( Ekstrimis )
a) Kesimestrisanotot : simetris
b) Kekuatanotot : normal , pasien dapat melakukan aktifitas tanpa dibantu orang
lain
c) Kelainan-kelainan pada ekstrimitas dan kuku : tidak ada
J. PemeriksaanNeorologi
1. Tingkat kesadaran( secarakualitatif ) : composmentis
2. Tanda-tanda rangsangan Otak ( Meningeal Sign ) : pasien tidak merasakan sakit kepala,
pasien tidak mengalami kejang
6. Refleks :
a) RefleksFisiologis : tidak dilakukan pengkajian (saya tidak bisa)
a) RefleksPatologis : tidak dilakukan pengkajian (saya tidak bisa)
e. Persepsi : pasien mengatakan dirinya adalah orang ekstrovert jadi mudah untuk bergaul
dengan orang baru
PEMERIKSAAN PENUNJANG
B. PemeriksaanDiagnostik/PenunjangMedis :
1. Laboratorium : tidak ada
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Rontgen : tidak ada
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………, ............................................
Mahasiswa,
_______________________
NPM :
KLASIFIKASI DAN ANALISA DATA
Tang Kemungkinan
Kelompok Data Masalah TT
gal Penyebab
26/07/ DS : px mengatakan nyeri Stress berkepanjangan Nyeri akut
2021 pada ulu hati sejak 2 hari
yang lalu, nyeri terasa seper
ti tertikam dan menjalar ke
perut bagian bawah kiri Pola makan tidak teratur
DO :
-pasien tampak meringis
-gelisah dan lemas
-sulit tidur Inflamasi mukosa
-mual dan muntah lambung
-nafsu makan berubah
-skala nyeri 6
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 93x/mnt
S : 36 C
RR : 20x/mnt
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Tan
DiagnosisKeperawatan LuaranKeperawatan IntervensiKeperawatan TT
ggal
Nyeri akut b.d inflamasi mukosa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
26/07/ lambung d.d nyeri pada ulu hati keperawatan 1x24 jam, Tingkat Observasi :
2021 sejak 2 hari yang lalu, px tampak Nyeri menurun dengan kriteria 1.identifikasi lokasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
meringis, gelisah dan lemas, hasil : intensitas nyeri
kesulitan tidur, mual muntah, -keluhan nyeri menurun 2.identifikasi skala nyeri
nafsu makan berubah, skala -meringis menurun 3.identifikasi respons nyeri nonverbal
nyeri 6. -gelisah menurun 4.identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
TD : 110/80 mmHg -kesulitan tidur menurun 5.identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
N : 93x/mnt -mual dan muntah menurun 6.identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
S : 36 C -nafsu makan meningkat 7.identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
RR : 20x/mnt 8.monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
9.monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
10.berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis, TENS, hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
11.kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
12.fasilitasi istirahat dan tidur
13.pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi mereda
kan nyeri.
Edukasi
14.jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
15.jelaskan strategi meredakan nyeri
16.anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
17. anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
18. ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
19. kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal /
DiagnosisKeperawatan TindakanKeperawatan TT
Jam
Nyeri akut b.d inflamasi 26/07/21 1. mengidentifikasi lokasi nyeri
mukosa lambung d.d 15.00 2. mengidentifikasi skala nyeri
nyeri pada ulu hati sejak 14. menjelaskan penyebab dan pemicu nyeri
2 hari yang lalu, px 10. memberikan teknik kompres hangat
tampak meringis, gelisah
dan lemas, kesulitan tidur,
mual muntah, nafsu 18.00 2. mengidentifikasi skala nyeri
makan berubah, skala 18. mengajarkan teknik nonfarmakologis
nyeri 6. untuk mengurangi rasa nyeri
TD : 110/80 mmHg 10. memberikan teknik akupresur
N : 93x/mnt 5. mengidentifikasi pengetahuan dan
S : 36 C keyakinan tentang nyeri
RR : 20x/mnt
20.00 10. memberikan terapi musik
10. memberikan teknik kompres hangat