Anda di halaman 1dari 9

Syirkah

Disusun oleh :
1. Ferliana Dwi Saputri
‫شركه‬
‫مرحبا‬
2. Fitri Isnaeni
3. Nada Alfiatus Sarifah
4. Sintia Rahmayani
5. Tri Ana
Pengertian Syirkah
Syirkah adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam hal permodalan, keterampilan, atau
kepercayaan dalam usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan.
Dalam hukum Islam dikenal kegiatan syirkah yang dilakukan dua orang atau lebih. Syirkah adalah kerjasama
antara dua orang atau lebih dalam hal permodalan, keterampilan, atau kepercayaan dalam usaha tertentu
dengan pembagian keuntungan. Definisi tersebut tercantum dalam buku Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah.
Mengutip buku Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 5, secara bahasa, syirkah adalah bercampurnya harta dengan
harta yang lain sehingga keduanya tidak bisa dibedakan lagi. Jumhur ulama kemudian menggunakan istilah ini
untuk menyebut transaksi khusus, meskipun tidak terjadi percampuran kedua harta itu karena yang
menyebabkan bercampurnya harta adalah transaksi
Terdapat beberapa pendapat ulama dalam mengartikan istilah syirkah. Menurut ulama Malikiyah, syirkah
adalah pemberian izin kepada kedua mitra kerja untuk mengatur harta (modal) bersama. Artinya, setiap mitra
memberikan izin kepada mitranya yang lain untuk mengatur harta keduanya tanpa kehilangan hak untuk
melakukan hal itu.
Menurut ulama Hanabilah, syirkah adalah persekutuan hak atau pengaturan harta. Pendapat lain dari ulama
Syafi’iyah mengungkapkan, syirkah adalah tetapnya hak kepemilikan bagi dua orang atau lebih sehingga tidak
terbedakan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain (syuyuu’).
Rukun Syirkah
Secara garis besar, ada tiga rukun syirkah:
1. Kedua belah pihak yang akan berakad (‘aqidani). Persyaratan orang yang akan melakukan akad
adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah) dan melakukan tasharruf (pengelolaan harta).

2. Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan ataupun modal. Adapun
persyaratan pekerjaan atau benda yang boleh dikelola didalamsyirkah harus halal dan
diperbolehkan didalam agama dan pengelolaannya juga dapat diwakilkan.

3. Akad atau bisa disebut juga dengan istilah shigat. Adapun syarat sah akad harus berupa tasharruf,
yaitu harus adanya aktivitas yang berupa pengelolaan.
Syarat Syirkah Adapun syarat-syarat orang (pihak-pihak) yang
mengadakan perjanjian serikat atau kongsi itu
haruslah :
Syarat-syarat syirkah mencakup:
1. Orang yang berakal.

1. Syirkah dilaksanakan dengan modal uang 2. Baligh.


tunai. 3. Dengan kehendak sendiri (tidak ada unsur
2. Dua orang atau lebih berserikat, paksaan).
menyerahkan modal, mencampurkan 4. Merdeka
antara harta benda anggota serikat dan
mereka bersepakat dalam jenis dan Sedangkan mengenai barang modal yang
macam perusahaanya. disertakan dalam serikat dapat berupa :
3. Dua orang atau lebih mencampurkan 1. Modal hendaknya berupa uang ( emas atau
kedua hartanya, sehingga tidak dapat perak) ataupun barang yang dapat ditimbang
dibedakan satu dari yang lainya. atau ditakar. Contohnya: beras, gula dll.
4. Keuntungan dan kerugian diatur dengan 2. Modal yang disertakan oleh masing-masing
perbandingan modal harta serikat yang persero dijadikan satu, yaitu menjadi harta
diberikan. perseroan, dan tidak dipersoalkan lagi dari
mana asal-usul modal itu.
Macam Macam Syirkah dan Contohnya

1. Syirkah ‘Inan 2. Syirkah ‘Abdan


Syirkah 'inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih Syirkahabdan adalah kerja sama antara dua orang atau
yang masing-masing memberi kontribusi kerja (amal) dan lebih yang hanya melibatkan kontribusi kerja (amal) tanpa
modal (mal). Syirkah ini hukumnya boleh berdasarkan dalil modal (mal).
sunnah dan ijma' sahabat.
Kontribusi yang dilakukan dapat berupa pikiran atau
Contoh syirkah inan adalah kerja sama membuka bisnis ide ataupun kerja fisik.
rumah makan. A memiliki modal sebesar 200 juta.
Contoh syirkah 'Abdan adalah A dan B sama-sama
Sedangkan B memiliki tanah yang cukup luas dan strategis,
nelayan dan bersepakat melaut bersama untuk mencari ikan.
apabila diuangkan nilai tanah tersebut sebesar 200 juta.
Mereka juga sepakat apabila memperoleh ikan akan dijual
A dan B memutuskan untuk bekerja sama membuka dan hasilnya akan dibagi dengan ketentuan: A mendapatkan
rumah makan. Dalam prosesnya, hanya B yang aktif bekerja. sebesar 60% dan B sebesar 40%.
Oleh karena itu, persentase keuntungan dalam kerja sama A
dan B tidak setara. B memiliki persentase keuntungan lebih
tinggi daripada A karena kontribusinya yang lebih besar.
3. Syirkah Wujuh 4. Syirkah Mufawadah
Syirkah Wujuh adalah kerja sama karena Syirkah Al-Mufawadhah, yaitu sebuah persekutuan
didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian dimana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat
(wujuh) seseorang di tengah masyarakat.Syirkahwujuh didalamnya adalah sama, baik dalam hal modal,
adalah syirkah antara dua pihak yang sama-sama pekerjaan, maupun dalam hal keuntungan dan resiko
memberikan konstribusi kerja (amal) dengan pihak kerugian.
ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).
Contohnya: seorang pemodal memberikan
Contohnya: A dan B adalah tokoh yang dipercaya bantuan uang kepada kedua pedagang yang ia percaya.
pedagang. Lalu A dan B bersyirkahwujuh dengan cara Pada awalnya, kedua pedagangnya ini hanya bekerja
membeli barang dari seorang pedagang secara kredit. kepada pemodal saja. Kemudian, karena ingin
A dan B bersepakat bahwa masing-masing memiliki berkembang, kedua pedagang tersebut membeli barang
50% dari barang yang dibeli.Lalu, keduanya menjual secara kredit dan membagi hasilnya sama rata.
barang tersebut dan keuntungannya dibagi dua.
Sementara harga pokoknya dikembalikan kepada
pedagang
5. Mudharabah 6. Musaqah
Mudharabah adalah bentuk perjanjian kerja sama Secara sederhana Musaqah diartikan dengan kerjasama
antara pemilik harta dengan pengelola harta. Pemilik harta dalam perawatan tanaman dengan imbalan bagian dari hasil
menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk dibisniskan. yang diperoleh dari tanaman tersebut. dengan tanaman
Jika untung, keuntungannya dibagi kepada pemilik harta dan dalam muamalah ini adalah tanaman tua, atau tanaman
pihak pengelola harta, sesuai dengan kesepakatan di awal. keras yang berbuah untuk mengharapkan buahnya.
Contohnya: Mudharabah Seorang pedagang yang Contohnya: Si A mempunyai sawah tetapi si A
meemrlukan modal untuk berdagang dapat mengajukan menyerahkan sawahnya kepada si B, dengan perjanjian si B
permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti menyiram dan mengurusnya. Dan hasil panen nya untuk
mudharabah, dimana bank bertindak selaku shahibulmaal keduanya.
dan nasabah selaku mudharib. Caranya adalah dengan
menghitung dulu perkiraan pendapatan yang akan diperoleh
nasabah dari proyek yang bersangkutan. misalnya, dari
modal Rp30.000.000,00 diperoleh pendapatan sebesar
Rp5.000.00,00 per bulan. Dari pendapatan ini harus
disishkan terlebih dahulu untuk tabungan pengembalian
modal, misalnya Rp2.000.000,00. selebihnya dibagi antara
bank dengan nasabah dengan kesepakatan di muka,
misalnya 60% untuk nasabah 40% untuk bank.
7. Muzara’ah 8. Mukhabarah
Muzara'ah adalah kerja sama dalam bidang Mukhabarah adalah kerja sama bidang pertanian
pertanian antara pemilik lahan dan petani penggarap. antara pemilik lahan dan petani penggarap. Dalam kerja
Dalam kerja sama ini benih tanaman berasal dari sama ini benih tanaman berasal dari pemilik lahan.
petani.
Contohnya: pengelolaan perkebunan sayuran,
Contoh Muzara'ah: Si A mempunyai tanah yang dikarenakan pemilik kebun sudah lanjut usia dan tidak
belum ditanam, sedangkan si B mempunyai benih mampu lagi mengelola kebunnya, oleh sebab itu
untuk ditanam dan si B menanam di tanah si A. Yang pengelolaan perkebunan itu diserahkan kepada pihak
wajib mengeluarkan zakat adalah si B sebab pada lain, dan hasil dari pengelolaan tersebut dibagi sesuai
hakekatnya si B lah yang bertanam. dengan kesepakatan.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai