Anda di halaman 1dari 4

Bab 12 Marginalist school : forerunners

Memikiran marginalis ini ditandai dengan munculnya pemikiran jevons dan menger terutama
dengan teori unility marginal theory pada tahun 1871 (yang perlu kita ingat bahwa ini bukan
pengungkapan pendapat ttg utility marginal yang pertama krn sebenarnya sudah ada pendapat
serupa David Ricardo )
- Pada masa selanjutnya aliran ini menjadi cikal bakal munculnya teori neoclassical economic atau
contemporary microeconomic

latar belakang historis


munculnya pemikiran memiliki latar belakang keadaan ekonomi atau masyarakat yang
kira-kira serupa dengan munculnya pemikiran klasik jadi berkaitan dengan adanya revolusi industri
maka produktivitas secara umum dalam perekonomian mengalami kenaikan. ada dampak
sampingnya berupa kemiskinan dan ketidakmerataan urbanisasi karena masyarakat berpindah dari
sektor pertanian terutama di desa kemudian ke kota masuk ke manufaktur yang memanfaatkan
teknologi yang saat itu masih baru maka organisasi kuatnya organisasinya terjadi kuat sementara
infrastruktur di perkotaan dan sistem di perkotaan belum siap untuk menampung urbanisasi
tersebut jika ada kemiskinan dan ketidakmerataan masalah-masalah Ketenagakerjaan usia tua
kemudian ada kecenderungan munculnya monopoli monopoli tapi di sisi lain juga ada spesialisasi
yang semakin kuat .
masalah-masalah tersebut solusi yang berkembang di Eropa pada abad 19 itu baru yang
ditawarkan itu cenderung bertentangan dengan pemikiran klasik misalnya ada pemikiran yang
cenderung meningkatkan sosialisme dari penerapan prinsip sosialisme dalam perekonomian
kemudian mereka mendorong Serikat Pekerja kemudian mendorong lebih banyak lagi campur
tangan pemerintah dalam perekonomian itu artinya tidak sesuai dengan konsep pemikiran klasik.
pemikiran tersebut dibantah atau di tentang oleh pemikir2 marginalis misalnya Mereka cenderung
menyetujui alokasi sumber daya menggunakan mekanisme pasar kebalikannya campur tangan
pemerintah itu sebaiknya dikurangi,arah equipment sosialisme di kurangi juga kemudian mereka
juga tidak menyetujui Serikat Pekerja itu pandangan marginalis terhadap perkembangan
perekonomian pada waktu itu.

Beberapa contoh lain dari pandangan-pandangan ekonomi klasik yang juga cenderung
ditentang pada masa sekitar abad 19 itu yang Tentu saja tidak sesuai dengan pandangan marginalis
Misalnya saja pada konsep sewa dalam konsep prinsip itu menurut perkembangan pemikiran Pada
masa itu dianggap sebagai pendapatan yang tidak seharusnya diterima lebih jauh lagi dianggap
sebagai tidak bermoral kemudian pertukaran melalui perdagangan itu sebaiknya terutama atau
diutamakan atas dasar nilai tenaga kerja karena menurut konsep karl max nilai tenaga kerja itu
yang menciptakan nilai bukan yang lain.
pada slide ini kita akan melihat lebih jelas pemikiran-pemikiran magelist u itu seperti apa
pertama sesuai namanya Fokus dari analisisnya adalah menggunakan analisis Marginal seperti yang
sudah kita pelajari di mata kuliah ekonomi mikro atau mikro pengantar menggunakan pendekatan
Marginal.
2

pemikiran marginalis mengandalkan asumsi bahwa pelaku ekonomi itu bertindak


rasional. antara lain ditunjukan dengan perilaku bahwa pelaku ekonomi itu cenderung menghindari
disulity jadi sesuatu yang mereka tidak sukai misalnya semacam biaya atau ketidaknyamanan itu
dihindari dan mereka akan mencari atau memaksimalkan berusaha menambah disulity atau
kepuasan Atau segala sesuatu yang menurut mereka memberikan kenyamanan misalnya laba
penerimaan dan lain-lain didasarkan pada konsepnya Jeremy Teti. sejalan dengan itu prinsip yang
pertama bahwa pelaku ekonomi cenderung mengoptimalkan antara pleasures dan pain masuknya
ini semacam utility atau kenyamanan, kenikmatan dan ketidaknyamanan atau istilah pain. istilah
pain ini sekonsep dengan disutility di cari keseimbangannya dengan disutility dengan seek utility
karena m mereka mengandalkan penggunaan konsep utility maka konsep marginal
diterapkan dalam utility dari mereka mengandalkan pengukuran Marginal utility kemudian
kecenderungan mencari titik keseimbangan atau optimal dalam mempertimbangkan tindakan saat
ini dan tindakan yang akan dilakukan di masa depan dicari optimalnya baik itu disutility atau
utilitynya ,karena kecenderungan untuk mencari titik keseimbangan Ini berarti para pelaku
ekonomi itu juga diasumsikan bertindak secara sadar memilih konsumsinya memilih tindakan
tindakan ekonominya dan berarti tidak melakukannya secara asal-asalan tidak secara random saja
Tapi betul secara sadar memilih keputusan yang terbaik tidak rondam walaupun ada yang random
diasumsikan akan saling menghilangkan maksudnya misalnya optimalnya besarnya 5 begitu
sedangkan karena aspek random itu bisa menjadi 6 kadang-kadang dan 4 kadang-kadang, kalau
di rata2 sebesar 5 maka keacakan itu saling menghilangkan dan sejalan dengan penerapan analisis
marginal ini maka analisisnya terutama analisisnya ekonomika mikro kemudian metodenya
terutama menggunakan metode abstrak atau deduktif dimaksudnya tidak menggunakan
pendekatan historis seperti aliran pemikiran sejarah.
dalam hal kinerja pasar atau bentuk pasar terutama menggunakan analisis berdasarkan
asumsi pasar persaingan murni atau pasar persaingan sempurna dari sisi pasar juga Analisis untuk
menentukan harga teori harganya itu terutama didasarkan pada permintaan sebagai catatan bahwa
dalam pendekatan klasik masa sebelumnya, analisis penentuan harga pada informasi mengenai
biaya lebih Didasarkan pada informasi mengenai biaya ataupun informasi mengenai penawaran
sedangkan nanti di bab 15 kita akan melihat bahwa Alfred Marshall itu lebih maju lagi dalam
penentuan teori harganya, penentuan harganya di pasar itu menggabungkan antara permintaan
dan penawaran yang merupakan sebuah konsep secara umum dalam pemikiran Neo klasik.
Karena pada dasarnya utility memang subjektif maka pendekatan pemikiran ini marginal
ini mengandalkan subjektif sehingga bisa dirumuskan permintaan,konsep permintaan fungsi
permintaan fungsi permintaan itu didasarkan pada utility.
sejalan dengan keinginan untuk mencapai titik optimal maka pendekatannya seringkali
menggunakan pendekatan untuk mencari titik ekuilibrium,titik keseimbangan
hal yang lain lagi adalah berhubungan dengan Capital, tanah itu dianggap sebagai sebuah
bagian dari Capital dan Capital yang utama yang penting sehingga nanti kalau ada bunga ada Sewa
ada laba, ini semua adalah semuanya itu bagian dari timbal balik penggunaan sumber daya
terutama sumber daya yang berhubungan dengan properti ini dan pandangan ini bertentangan
dengan pemahaman bahwa sewa dari tanah sewa tanah,ini pandangan yang berkembang pada
masa itu pada masa abad 19 sebagai reaksi terhadap keadaan pada waktu itu seperti diceritakan
dalam slide sebelumnya bahwa sewa itu merupakan pendapatan yang tidak seharusnya diterima
yang artinya itu tidak seharusnya pendapatan itu diterima dari tanah itu yang bertentangan dengan
3

pendapat marginal itu bahwa tanah itu penting bahkan imbalan yang berhubungan dengan tidak
langsung dari tanah seperti pemikiran klasik pandangan ini menghendaki campur tangan
pemerintah yang minimal
BAB 13
mengenai pemikiran marginalis tapi bukan lagi tokoh-tokoh pendahulunya tapi di sini
tokoh-tokoh berikutnya antara lain ada Jevons,Menger,Von Wieser,dan Von Bohmbawek

WILLIAM STANLEY JEVONS

Penjelasan di bab sebelumnya bahwa aliran pemikiran merginalis ini berawal dari abad 19
ini juga masa hidupnya telepon itu pada abad 19 sumbangan yang utama dari Jevons itu adalah
teori Diminishing Marginal Utility meskipun awalnya istilah yang digunakannya itu bukan
Diminishing Marginal Utility theory tetapi teori variasi final degree setara dengan Marginal ini
tambahannya maksudnya final degre bukan total unility of commodity kegunaan dari komoditas
dengan menggunakan ini atau pada saat itu lebih diberi istilah the law of variantion of the final
degree of utility of commodity ini antara lain bisa menjelaskan paradoks yang terjadi masa klasik
yang tidak begitu jelas mengapa Misalnya air harganya jauh lebih murah dari intan dengan
menggunakan pendekatan ini Javons Memberikan sesuatu yang jauh lebih jelas untuk
menyelesaikan paradoks ini jadi jika dilihat dari utility nya air itu jauh lebih tinggi dari permata
artinya orang itu lebih membutuhkan air dibanding permata karena kalau tidak ada air tidak bisa
hidup, jika orang membutuhkan permata orang bisa hidup maka dari total utility memang lebih
besar air dibandingkan Permata tapi kalau kita lihat dari sisi Marginal dari kedua komoditi tersebut
kebalikannya kalau orang sudah punya air orang tidak akan ingin tambah air lebih banyak lagi kalau
sudah cukup kebutuhan airnya kebutuhan air seseorang misalnya 1 hari dengan 50 lter air menjadi
100 liter atau 200 lter maka dengan itu marjinal utility kecil, berbeda dengan permata. Permata
marjinal utility lebih besar dari air karena bisa disimpan, ditambah bisa berguna jauh lebih besar
sehingga seseorang lebih baik memiliki semua air dimuka bumi daripada semua permata yang ada
di dunia. Tapi begitu sudah punya air maka tidak perlu punya tambahan air lebih banyak, maka
marjinal utility permata klebih besar daripada air.

Diagram Total utility


Total utility naik terus, kalau kuantitas konsumsi barang x ditambah maka total utility naik tetapi
penambahannya tiap tambahan 1 kuantitas x maka 0 makin kecil, slope makin mendatar. Lebih
jelas dilihat marjinal utility, kalau x makin banyak maka MU makin kecil

Konsep Jevons tentang keseimbangan antara ketidaknyamanan kerja dan kenikmatan gaji atau
bayaran karena bekerja.
Jika seseorang bekerja maka menimbulkan 2 efek yaitu efek pleasure (utility) yang datangnya dari
imbalan bekerja tersebut dan menimbulkan pain (disutility) ketidaknyamanan yang datang dari
kelelahan, ketidakmampuan menggunakan wkatu luang. Seandainya digambarkan MU atau
marjinal utility yang cenderung menurun terus dan yang bawah adalah pain dari bekerjanya karena
lelah maka individu akan mencari titik yang bagi dia paling tepat , seimbang dan optimal antara
kedua hal tersebut. Menurut Jevons keseimbangannya ada di M pada saat besarnya Marjinal utility
dari earings sama dengan marjinal disutility dari pain dari bekerja. Dia tidak akan berhenti disini
4

karena marjinal utilitynya lebih besar daripada marjinal disutility (tambahan kenikmatan masih
besar daripada ketidaknyamanannya). Optimalnya berada di titik q ke m ke d.

Bab 14
The marjinalis school (EDGEWOORTH DAN CLARK)

EDGEWORTH
Masa hidupnya lebih belakagan daripada Jevons sampe awal abad 20. Karya utamanya
Mathematical Physics, di dalam banyak terkait dengan analsiis ekonomi, maka pendekatannya
banyak diterapkan dalam ilmu ekonomi, dimana pendekatannya didasarkan ilmu-ilmu bukan
ekonomi antara lain fisika. Dikenal sebagai tokoh yang mempopulerkan matematika dalam
pendekatan ekonomi. Kontribusi utama nya yaitu inifference curve, contract curve, perilaku
penetapam harga dalam pasar oligopoli, bedaya produk rata2 dan produk marjinal.
Curve of indefference
Menggambarkan adanya suatu pertukaran yang dianggap haya ada 2 orang yang namanya
robinson crusoe dan Friday. Friday memiliki tenaga kerja dan Crusoe memiliki uang. Interaksi
antara keduanya dalam melakukan pertukaran keduanya antara menggunakan uang dan tenaga
kerja kemudian membentuk curva contract.

Diagram curva contract


Diagram ini menunjukkan bagaimana edgewoth menjelaskan transkasi antara crusoe dan Friday
antara uang dan tenaga kerja mereka. Alat utama yang digunakan adalah kurva indefference, jadi
123 menunjukkan indefference nya Friday bagaimana dia mendominakaiskan uang dan tenaga
kerja untuk mencapai kepuasan dia. Pada indefferece curve tentu kepuasan Friday sama dan kalau
berpindah dari 1 ke 2 berarti meningkat kepuasan Friday meningkat lagi ke 3 ke 4 dan seterusnya.
Disisi lain lewat crusoe merupakan indefference curve crusoe, dari menggunakan uang atau
mungkin mendapatkan tenaga kerja dnegan menukar uang, kesejahteraan cruose semakin besar.
Keseimbangan dalam transaksi ini menurut edgeworth tidak mungkin menjadi di titik d, karena titik
d bergerak ke kiri bagi Friday tidak masalah karena utility tetap, tapi bagi crusoe adalah sesuatu
yang baik karena kesejahteraan emningkat, sehingga bagi masyarakat secara total . Yang palig
optimal terjadi di A B C. Apabila dari C ke 3 bagi Friday tak masalah tapi bagi crusoe masalah.
Sedagngkan dari C ke I bagi crusoe tidak maslaahh tapi bagi Friday maslaah,. Jadi titik2 yang
optimal di titik ABC yaitu persinggungan antara kedua indefference curve anatara Friday dan
crusoe. Jika titik abc keseimbangan digabungkan maka jadilah sebuah jalur yang menunjukkan
kombinasi transaksi antara Friday dan crusoe yang memberikan kepuasan maksimal bagi
masyarakat, atau garis ABC ini dikenal dengan curva contract.

Anda mungkin juga menyukai