Anda di halaman 1dari 8

A.

Pemeriksaan Laboratorium Imunoserologi


1. Pemeriksaan HBsAg
a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Membrane strip HBsAg dilapisi dengan antibodi anti-HBsAg pada
daerah test line. Selama pemeriksaan, serum atau plasma bereaksi
dengan partikel yang dilapisi dengan antibodi anti-HBsAg.
Campuran reaksi tersebut akan bergerak sepanjang membran
kromatografi melalui kapiler untuk bereaksi dengan antibodi anti-
HBsAg pada membran dan akan membentuk garis warna.
c. Bahan : Serum atau Plasma
d. Alat : Pipet tetes disposable
e. Reagen : HBsAg One Step Hepatitis B Surface Antigen Test
Strip
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan HBsAg tes strip dan sampel yang akan
diperiksa.
2) Masukkan tes strip dalam sampel serum.
3) Membaca hasil pemeriksaan.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

2. Pemeriksaan HIV
a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Tes kualitatif untuk mendeteksi antibodi dari seluruh isotipe (IgG,
IgM, IgA) yang spesifik terhadap HIV-1 yang termasuk kedalam
subtipe O dan HIV-2 secara stimulant dalam serum, plasma, dan
darah seseorang.
c. Bahan : Serum
d. Alat : Pipet tetes disposable
e. Reagen : Tes strip HIV SD Bioline
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan HIV SD Bioline dan mengeluarkan
kaset uji.
3) Memipet sampel serum sebanyak 10 µL menggunakan mikro
pipet pada lubang sampel.
4) Menambahkan sebanyak 3 tetes reagen HIV SD Bioline pada
lubang sampel.
5) Menunggu ± 10-20 menit untuk membaca hasil.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

3. Pemeriksaan Dengue NS1


a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Tes strip menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik terhadap
virus dengue NS1 untuk penetapan infeksi virus dengue. Antigen
virus dengue, pada sampel serum atau plasma atau darah utuh, akan
bereaksi dengan antibodi monoklonal anti-dengue NS1 pada daerah
uji.
c. Bahan : Serum
d. Alat : Pipet tetes disposable
e. Reagen : Smart Diagnostic Dengue NS1 Test Cassette
f. Cara kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan Smart Diagnostic Dengue NS1 Test
Cassette dan mengeluarkan kaset uji.
3) Mengambil 3 tetes sampel dengan pipet disposable dan
teteskan spesimen kedalam lubang sampel.
4) Menunggu hingga 15-20 menit dan membaca hasilnya. Hasil
yang dibaca setelah 20 menit tidak dapat digunakan sebagai
data.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

4. Pemeriksaan Dengue IgG/IgM


a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Selama sampel uji mengalir melalui membran setelah penambahan
clearing buffer, konjugat koloid emas berwarna sari antigen virus
dengue rekombinan berikatan kompleks dengan antibodi dengue
(IgG/IgM) dalam sampel. Kompleks ini bergerak lebih jauh pada
membrane ke daerah uji yang kemudian dimobilisasi oleh antibodi
spesifik anti-IgG manusia monoklonal dan antibodi spesifik anti-IgM
manusia monoklonal. Kompleks tersebut bereaksi dengan antibodi
spesifik anti-IgG manusia monoklonal dan antibodi spesifik anti-IgM
manusia monoclonal yang dilapisi pada membran.
c. Bahan : Serum
d. Alat : Pipet tetes disposable, mikropipet
e. Reagen : Smart Diagnostic Dengue IgG/IgM Test Cassette
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan Smart Diagnostic Dengue IgG/IgM
Test Cassette dan mengeluarkan kaset uji. Mengambil 10µL
sampel dengan mikropipet dan teteskan spesimen pada
lubang sampel
3) Menambahkan 3-4 tetes buffer kemudian mulailah
menghitung waktu pengujian.
4) Menunggu hasil 15-20 menit dan membaca hasilnya. Hasil
yang dibaca setelah 20 menit tidak dapat digunakan sebagai
data.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif
- Positif IgG : Dua pita berwarna muncul pada daerah
“G” dan kontrol (C). Hal ini menunjukkan infeksi
dengue sekunder atau infeksi dengue lampau
- Positif IgM : Dua pita berwarna muncul pada daerah
“M” dan daerah kontrol (C). Hal ini menunjukkan
infeksi primer
2) Negatif : Pita berwarna hanya muncul pada daerah
kontrol (C)
3) Invalid : Tidak muncul pita berwarna pada daerah
kontrol (C) atau tidak muncul pita pada daerah uji (T) dan
kontrol.

5. Pemeriksaan Anti HCV


a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Prinsip uji ini adalah double antigen sandwich immunoassay untuk
penentuan anti-HCV dalam darah utuh/serum/plasma. Antigen
rekombinan terpurifiksi digunakan untuk mengidentifikasi antibodi
anti-HCV secara spesifik.
c. Bahan : Serum
d. Alat : Pipet tetes disposable
e. Reagen : Smart Diagnostic One Step HCV Cassette
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan Smart Diagnostic One Step HCV
Cassette dan mengeluarkan kaset uji.
3) Mengambil sampel dengan pipet disposable 0,1 ml (2-3
tetes), lalu teteskan ke dalam sumuran sampel.
4) Menunggu selama 15 menit dan baca hasilnya. Hasil yang
dibaca setelah 30 menit tidak dapat digunakan sebagai data.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

6. Pemeriksaan HBsAb
a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Anti HBs dalam sampel akan berikatan dengan HbsAg yang dilabel
dengan partikel colloidal gold konjugat membentuk komplek yang
akan bergerak melalui membran area tes yang telah dilapisi oleh
HBsAg. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis berwarna merah
muda keunguan yang menunjukkan hasil positif.
c. Bahan : Serum atau plasma
d. Alat : Pipet tetes disposable
e. Reagen : Chemture One Step HBsAb Test
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan Chemture One Step HBsAb Test
dan mengeluarkan kaset uji.
3) Mengambil sampel dengan pipet disposable dan meneteskan
2-3 tetes spesimen pada lubang sumuran sampel.
4) Menunggu selama 20 menit dan baca hasilnya. Hasil yang
dibaca setelah 30 menit tidak dapat digunakan sebagai data.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

7. Pemeriksaan Tubex
a. Metode dan Prinsip
Menentukan adanya anti-09 didalam serum pasien dengan
menafsirkan kemampuan untuk menghambat reaksi antara antigen
yang telah dilapisi reagen berwarna coklat dan berwarna biru.
Tingkatkan hambatan reaksi sebanding dengan jumlah anti-09
didalam sampel hasil dibaca dengan skala warna.
b. Bahan : Serum
c. Alat
1) Well
2) Mikropipet 100µL
3) Standar warna
4) Sealing tape
d. Reagen
1) Brown reagent
2) Blue reagent
e. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Memasukkan Brown reagent kedalam well sebanyak 45 μl
3) Menambahkan sampel sebanyak 45 μl
4) Mencampur selama 10 x dan diamkan selama 2 menit
5) Menambahkan 90 μl Blue Reagent
6) Permukaan well ditutup dengan sealing tape
7) Menghomogenkan selama 2 menit dengan sudut 90o,
didiamkan selama 5 menit
8) Hasil dibaca sesuai standar warna dalam 30 menit.
f. Interpretasi Hasil
1) Nilai Normal :0–2
2) Negative score :0–2
3) Borderline 3
4) Positif lemah :4
5) Positif kuat : 5 – 8

8. Pemeriksaan Widal
a. Metode : Slide
b. Prinsip
Antibodi pada serum pasien dapat mengaglutinasi antigen bakteri
pada reagen yang terwarnai. Adanya aglutinasi dapat terlihat dengan
mata telanjang.
c. Bahan : Serum atau plasma
d. Alat
1) Object glass
2) Mikroskop
3) Lidi
4) Mikropiprt dan tip
e. Reagen
1) Antigen Salmonella Ty H
2) Antigen Salmonella Ty O
3) Antigen Salmonella PA H
4) Antigen Salmonella PA O
5) Antigen Salmonella PB H
6) Antigen Salmonella PB O
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan object glass yang bersih
2) Meneteskan masing-masing 1 tetes antigen pada object glass
3) Menambahkan 20µl serum pada tiap-tiap antigen
4) Ratakan dengan lidi hingga homogen dan
amati dibawah mikroskop
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Bila terjadi aglutinasi
2) Negatif: Bila tidak terjadi aglutinasi

9. Pemeriksaan CRP
a. Metode : Aglutinasi
b. Prinsip
Reaksi antigen antibodi antara CRP dalam serum dengan lateks yang
menimbulkan koagulasi.
a. Bahan : Serum
b. Alat
1) Object glass
2) Lidi
3) Mikropipet dan tip
c. Reagen : reagen CRP lateks
d. Cara Kerja
4) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
5) Memasukkan 20µL sampel dan 20µL reagen CRP lateks
dalam object glass
6) Ratakan dengan lidi hingga homogeny
7) Goyangkan dan lakukan pengamatan aglutinasi. Jika hasil
positif lakukan pemeriksaan kuantitatif.
e. Interpetasi Hasil
8) Positif : Bila terjadi aglutinasi
9) Negatif: Bila tidak terjadi aglutinasi

10. Pemeriksaan Kehamilan (PP Tes)


a. Metode : Immunochromatography (ICT)
b. Prinsip
Reaksi antara HCG dalam urin wanita hamil dengan antigen HCG
pada reagen akan membentuk reaksi antigen antibodi
c. Bahan : Urin
d. Alat : Botol penampung urin dan pipet tetes disposable
e. Reagen : Chemture One Step HCG Test
f. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
2) Membuka segel kemasan Chemture One Step HCG Test dan
mengeluarkan kaset uji.
3) Mengambil sampel dengan pipet disposable dan meneteskan
4-5 tetes spesimen pada lubang sumuran sampel. Menunggu
selama ± 10 menit dan membaca hasilnya.
g. Interpretasi Hasil
1) Positif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Negatif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1 garis pada
uji (T)

11. Pemeriksaan NAPZA


a. Parameter
1) Amphetamines (AMP)
2) Benzodiazepines (BZO)
3) Marijuana (THC)
b. Metode : Immunochromatography (ICT)
c. Prinsip
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah immunoassay chromatographic
yang didasarkan pada prinsip competitive binding. Alat ini
dipergunakan untuk mendeteksi keberadaan baik Amphetamines
(AMP), Benzodiazepines (BZO), ataupun Marijuana (THC) dalam
urin. Obat-obatan (AMP, BZO, THC) yang terdapat didalam
spesimen urin akan berkompetisi melawan konjugasi baik AMP,
BZO, maupun THC untuk berikatan dengan binding site yang
dilapisi dengan antibodi.
d. Bahan : Urin
e. Alat : Pipet tetes disposable
f. Reagen
1) Amphetamines (AMP) rapid tes
2) Benzodiazepines (BZO) rapid tes
3) Marijuana (THC) rapid tes
g. Cara kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Membuka segel kemasan rapid tes dan mengeluarkan kaset
uji.
3) Memipet sampel dengan pipet disposable dan meneteskan 3
tetes specimen pada lubang sumuran sampel. Menunggu ±5
menit dan membaca hasil. Hasil yang dibaca setelah 10 menit
tidak dapat digunakan sebagai data.
h. Interpretasi Hasil
1) Negatif : Terdapat 2 garis yaitu 1 garis pada bagian uji
(T) dan 1 garis pada bagian kontrol (C)
2) Positif : Terdapat 1 garis pada bagian kontrol (C)
3) Invalid : Tidak terdapat garis atau terdapat 1
garis pada uji (T)

Anda mungkin juga menyukai