Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 TUTON UNIVESITAS TERBUKA

NAMA :YOGA HERNANDA


NIM : 042374076
FAKULTAS : FHISIP
MATKUL : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Hukum Islam bersumber dari Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia.
a. Berdasarkan ayat tersebut para ulama mendefinisikan hukum syari'at adalah seperangkat
aturan yang berasal dari pembuat syariat( Allah SWT) yang berhubungan dengan
perbuatan manusia,yang menuntut agar dilakukan suatu perintah atau ditinggalkan suatu
larangan atau yang memberikan pilihan antra mengerjakan atau meninggalkan.
b. Wajib atau fardhu
merupakan status hukum yang harus dilakukan oleh mereka yang memenuhi syarat-syarat
wajibnya. Syarat wajib yang dimaksud adalah orang yang sudah mukallaf, yaitu seorang
muslim yang sudah dewasa dan berakal sehat. Jika kita mengerjakan perkara yang wajib,
maka akan mendapat pahala. Namun bila ditinggalkan maka akan mendapat dosa.
Beberapa contoh ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam adalah shalt 5 waktu dan puasa
Ramadhan.Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat hukum wajib, yaitu:
- Fardhu 'ain : yaitu hal yang harus dilakukan oleh semua orang muslim yang sudah
memenuhi syarat tapa terkecuali
- Fardhu kifayah : yaitu hal yang harus dilakukan oleh muslim mukallaf, namun jika sudah
ada yang melakukannya, maka tidak menjadi wajib lagi bagi yang lain. Contohnya adalah
shalat jenazah.

Sunnah atau sunnat


adalah perkara yang dianjurkan bagi umat Islam. Artinya, jika dikerjakan maka akan
mendapatkan pahala, namun jika tidak dikerjakan tidak apaapa. Sebagai muslim, kita
sangat dinajurkan untuk mengerjakan amalan ibadah sunnah yang jumlahnya sangat
banyak sekali agar kita bisa mendapatkan pahala. Contoh amalan sunnah yaitu sholat
sunnah, puasa Senin Kamis dan lain-lain.Jika dibagi lagi, terdapat dua pembagian sifat
hukum sunnah, yaitu:
- Sunnah mu'akad : yaitu perkara amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nab
Muhammad SAW.
- Sunnah ghairu mu'akad : yaitu perkara amalan sunnah yang hanya dianjurkan saja

Mubah
artinya adalah boleh. Dalam Islam, mubah merupakan sebuah hukum dimana seorang
muslim boleh mengerjakan suatu perkara, tapa mendapat pahala dan dosa. Hal ini lebih
condong pada aktivitas dan kegiatan duniawi. Contoh perkara mubah antara lain adalah
makan, minum dan lain-lain.

Makruh
adalah suatu perkara yang dianjurkan untuk tidak dilakukan Jika dilakukan tidak berdosa
namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Artinya, makruh adalah perbuatan yang
sebaiknya dihindari meski jika dilakukan tidak mendapat dosa, namun sebaiknya tidak
dilakukan. Contoh perbuatan makruh adalah makan sambil berdiri atau berkumur saat
sedang berpuasa.

Haram
adalah suatu hal yang dilarang dan tidak boleh dilakukan oleh umat Islam. Haram termasuk
status hukum dimana sebuan perkara tidak boleh dikerjakan. Jika dilakukan maka akan
mendapat dosa.Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita menjauhi hal hal dan
perbuatan yang haram arena bisa mendekatkan kita dengan sika api neraka. Beberapa
contoh perbuatan haram adalah perbuatan maksiat seperti zina, main judi, fitnah, makan
dading babi, mencuri dan lain-lain yang harus kita hindari.

c. Tujuh prinsip umum hukum Islam :


Prinsip Tauhhid
Prinsip ini menjelaskan bahwa Allah.s.w.t .adalah pencipta dan pengatur alam semesta.
Manusia adalah ciptaan Allah sehingga harus mengabdi kepada-Nya. Prinsip ini juga
menegaskan bahwa manusia untuk berhubungan dengan Allah tidak boleh melalui
perantara, langsung kepada Allah, karena Allah maha melihat, maha mendengar dan maha
mengetahui. Selanjutnya, semua hukum yang telah ditetapkan oleh Allah adalah untuk
kemaslahatan manusia it sendiri, bukan untuk kepentingan Allah.s.w.t.
Prinsip Keadilan
Prinsip ini mengisyaratkan bahwa semua hukum Islam berlandaskan pada keadilan. Adil
pada hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lainnya,
maupun manusia dengan Allah.s.w.t. Lawan dari adil adalah dzalim,jadi tidak ada satupun
dari hukum Islam yang dzalim baik kepada individu manusia maupun masyarakt luas.
Prinsip amar makruf nahi munkar
Prinsip ini menjelaskan bahwa hukum Islam ditegakkan dengan tujuan menyuruh manusia
berbuat kebaikan dan melarang manusia berbuat kejahatan. Sehingga kehidupan manusia
dapat berjalan dengan aman dan damai.
Prinsip al Hurriyah (kebebasan atau kemerdekaan)
Hukum Islam tidak diterapkan berdasarkan paksaan. Manusia memiliki kebebasan untuk
menerima maupun menolak hukum Islam tersebut dan manusia pula lah yang akan
menanggung segala tanggungjawab atas keputusannya.
Prinsip musawah (persamaan atau egaliter)
Hukum Islam tidak membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. Semua manusia
derajatnya dihadapan Allah swt adalah sama dan sederajat. Yang membedakan hanyalah
ketakwaannya. Prinsip ini menjadikan hukum Islam adalah hukum yang menghargai
kemanusiaan.
Prinsip ta'awun (tolong-menolong)
Bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain. Oleh
karena itu hukum Islam menegaskan bahwa tolong menolong adalah hal yang wajib
dilakukan oleh manusia.

d. Dari Isi kandungan suran An Nisa ayat 59 dapat di simpulkan bahwa penertian taat kepada
Allah.S.W.T adalah sebagai berikut:
- Setiap umat muslim taat dan path kepada Allah SWT, Rasul dan Ulil Amri (pemimpin)
- Terhadap Ulil Amri dalam ayat ini bersifat mutlak apabila selama Ulil Amri tidak
memerintahkan kepada yang dilarangkan oleh Allah SWT
- Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan dalam suatu urusan maka harus kembali
kepada Allah dan Rasul-Nya.
- Masyarakat harus menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinannya yang
adil.

2.
a. Penjelasan sumber moral menurut ayat diatas adalah perintah kepada umat manusia untuk
senantiasa dalam kehidupannya selalu melakukan perbuatan terpuji dan menghindari
perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji karena sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa
yang kita perbuat.
b. Asbabun Nuzul Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya A/-Qur'anul 'Adhim menjelaskan bahwa:
Turunnya ayat di atas secara khusus dengan peristiwa perang Khandaq yang sangat
memberatkan kaum muslimin saat itu.Nabi dan para Sahabat benar- benar dalam keadaan
susah dan lapar sampaisampai para Sahabat mengganjal pert dengan batu demi menahan
perihnya rasa lapar Mereka pun berkeluh kesah kepada Nabi. Adapun Nabi, benar-benar
beliau adalah suri teladan dalam hal kesabaran ketika itu.Nabi bahkan mengganjal
perutnya dengan dua buah batu,namun justru paling gigih dan sabar.Kesabaran Nabi dan
perjuangan beliau tanpa sedikitpun berkeluh kesah dalam kisah Khandaq, diabadikan oleh
ayat di atas sebagai bentuk suri teladan yang sepatutnya diikuti oleh ummatnya. Adapun
jika dikaji secara lebih mendalam,ayat di atas di mata para ulama merupakan dalil
bahwasanya teladan Nabi berupa perbuatan dan tindak tanduk beliau dijadikan landasan
dalam menetapkan suatu perkara, karena tidak ada yang di contohkan oleh Nabi kepada
ummatnya melainkan contoh yang terbaik.Hal in dijelaskan oleh Syech Abdurrahman bin
Nashir Ash- Sha'adi, dalam kitab tafsirnya Taisiirul Karim Ar-Rahman Fii Tafsiir Kalam
AlMannan. Beliau berkata Kaitannya dengan agama: Bahwa sesungguhnya setiap perilaku
dari umat muslim haruslah berlandasrkan pada perilaku rasulullah artinya rasullah menjadi
sumber dari segala sikap dan perbuatan umat muslim. Dengan demikian peran Rasullah
sangat penting dalam kehidupan umat islam, bahkan umatumat lain di dunia ini. Agama
yang di bawa oleh Rasullah yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan
memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan
tindakan amoral.
3.
a. dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya,
(sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
b. Berikut ini adalah beberapa faedah yang dapat kita ambil dari surat tersebut yaitu:
 Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menundukan apa yang ada di langit yaitu matahari,
bukan dan bintang untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia.
 Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menundukan segala macam apa yang ada di bumi
seperti air, tumbuhan, hewan, laut dan segala isisnya untuk dapat dimanfaatkan oleh
seluruh manusia.
 Dari pengertian tersebut maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memfasilitasi
manusia untuk dapat melakukan berbagai pengembangan teknologi yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
 Di akhir ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebutkan bahwa yang demikian itu
(Segala macam benda langit dan bumi) adalah tanda-tanda kebesaran Allah
Subhanahu Wa Ta'ala bagi orang-orang yang berfikir. Artinya jika orang-orang tersebut
menggunakan pikirannya maka akan beriman dengan melihat segala kekuasaan yang
Allah Subhanahu Wa Ta'ala miliki.

Menurut QS. Al-Jaatsiyah 45: 13 potensi pengembangan teknologi adalah ilmuwan


yang mengembangkannya dan itu berasal dari apa yang ada di bumi. Semua itu
diciptakan Allah untuk manfaat dan maslahat manusia. Hal ini tentunya mengharuskan
mereka banyak bersyukur kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai