MODUL MUSKULOSKELETAL
2015
PATOLOGI ANATOMI
Erni I1011141008
Gangguan ini merupakan infeksi tuberkulosa pada tulang. Kasusnya pada seorang anak
laki-laki berusia 15 tahun mengeluhkan nyeri pinggul di sebelah kanan yang berlangsung
lama, dan jalannya agak pincang karena sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan radiologik,
ditemukan adanya gambaran osteomielitis, kemudian dilakukan lagi biopsi pada tulangnya,
sehingga ditemukan adanya gambaran khas mikroskopik osteomielitis tuberkulosa yaitu
nekrosis perkijuan, sel epiteloid (sel radang yang bergandengan, bergandengan yaa bukan
bersatu kalo bersatu jadi datia langhans), dan tuberkel. Infeksi tuberkulosa pada paru-paru,
kulit maupun tulang ini gambarannya sama. Pada osteomielitis tuberkulosa kemungkinan bisa
sampai pada tulang karena tuberkel ikut aliran darah melalui arteri nutritia.
4x10
Nekrosis
Perkijuan
Perdara-
han
10x10
Sel radang
pmn dan mn
40x10
Nekrosis
perkijuan/kaseosa
secara makroskopis
Sedikit mengulang dan mengingatkan materi yang ada di modul sel gen, jadi nekrosis
perkijuan atau nekrosis kaseosa itu sebenarnya sebutan untuk penampakan area jaringan
secara makroskopis yang berwarna putih kekuningan (seperti keju). Nekrosis ini seringnya
dijumpai pada jaringan yang terinfeksi kuman tuberkulosa. Kalau secara mikroskopis, pada
pulasan hematoksilin-eosin area nekrosis tampak sebagai daerah amorf berwarna merah
muda. Struktur jaringannya sudah rusak, umunya tepi area nekrosis dibatasi oleh
peradangan.
M2. OSTEOMIELITIS KRONIK
Kasus pada kelainan ini yaitu seorang pria berusia 25 tahun mengeluh sakit dibagian
kruris dekstra (tulang kering sebelah kanan) sehingga fungsi jalannya terganggu
(jalannya jadi pincang). Selain nyeri, juga didapati adanya ulkus di kulitnya tersebut dan dari
ulkusnya mengeluarkan nanah. Kemudian ia melakukan pemeriksaan radiologis, ternyata
didapati adanya gambaran osteomielitis kronik (dibawah ulkus terjadi proses radang berulang),
setelah itu dilakukan biopsi maka didapatkan gambaran mikroskopis berupa adanya
sequetrum (tulangnya mengalami kematian, sudah tidak ditemukan osteoid-osteoidnya lagi),
sel radang akut (pmn) dan sel radang kronik (mn).
Jadi intinya, kelainan ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri di tulang disebabkan oleh
bakteri. Bakterinya bisa S.aureus (paling sering), E.coli, Streptococcus grup B, Salmonella,
bedanya sama osteomielitis tuberulosa kalau osteomielitis tuberkulosa itu penyebabnya bakteri
M.tuberculosis.
10x10
Tulang Sequetrum
lameler /
matur
** Seharusnya pada sequetrum dan daerah sekitarnya terdapat sel-sel radang, tetapi
karena proses pembuatan sediaan, sel-sel radangnya terlepas pada saat pencucian.
M3. TOPHUS
Kasusnya yaitu seorang wanita usia 55 tahun mengeluh nyeri sendi terutama pada jari
kaki dan tangannya. Setelah di biopsi ternyata terdapat penampakan mikroskopik berupa
masa amorf (kristal), sel datia benda asing, dan sel radang (mn dan pmn). Sehingga
diagnosisnya adalah arthritis gout atau yang biasanya masyarakat kenal dengan sebutan
penyakit asam urat.
4x10
Masa amorf
(kristal)
Sel-sel radang (mn dan pmn) yang sedang menyerang kristal asam urat (di dalam garis
biru). Sel radang bisa frustasi melawan kristal asam urat sehingga akan bergabung
menjadi sel datia benda asing.
10x10
kristal
kristal
kristal
kristal
40x10
Sel-sel
radang
kristal
Sel-sel
radang
kristal
M4. OSTEOSARKOMA
Kasusnya seorang anak laki-laki usia 14 tahun menderita tumor ganas dibagian
lututnya, setelah melalui pemeriksaan radiologik ditemukan adanya gambaran khas yaitu
segitiga codman yang merupakan ciri khas dari osteosarkoma. Penampakan
mikroskopiknya yaitu ditemukan sel ganas pleomorfik (pleo=tidak beraturan, morf=bentuk)
dan osteoid (protein di tulang) ganas.
4x10
Perdarahan
10x10
Osteoid
ganas
Osteoid
ganas
Osteoid
ganas
40x10
Perdarahan