A. Pendahuluhan
Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas
pelayanan pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai
penyedia pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Dengan kualitas
ANC yang baik maka ibu dan keluarga siap menjadi orang tua dan juga
dapat melalui proses persalinan dengan aman. Apabila proses kehamilan,
persalinan dan nifas dilalui dengan aman, maka AKI akan menurun.
Pelayanan ANC terpadu merupakan pelayanan antenatal
komprehensif dan terpadu, mencakup upaya promotif, preventif sekaligus
kuratif dan rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian
penyakit menular (imunisasi, HIV/AIDS, malaria, PMS), penanganan
penyakit tidak menular serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya
sesuai dengan kebutuhan program.
Dalam ANC terpadu, tenaga kesehatan harus dapat memastikan
bahwa kehamilan berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah
dan penyakit yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara
adekuat sehingga ibu hamil siap untuk menjalani proses persalinan
normal.
Berkenaan dengan hal tersebut maka pelayanan antenatal terpadu
dianggap perlu untuk dilaksanakan kepada seluruh ibu hamil disetiap
jajaran fasilitas kesehatan terutama FKTP.
B.Latar Belakang
Berdasarkan data pada cakupan program tahun 2020 di Puskesmas
Tajau pecah selama 1 tahun terdapat 90 (86%) ibu hamil dengan resiko
tinggi dan 128 (100%) ibu bersalin dengan komplikasi, cakupan K4: 480
(81%) dari target 100%.
Berdasarkan data diatas maka diperlukan suatu kegiatan terpadu
untuk mendeteksi secara dini masalah dan penyakit yang dialami oleh
ibu hamil, melalui kegiatan “Pelayanan Antenatal (ANC) Terpadu”.
Dasar Pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 Tahun
2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
Dalam pelayanan ANC TERPADU ini adalah salah satu usaha
Puskesmas dalam mewujudkan dan meningkatkan penyelenggaraan
upaya Kesehatan Masyarakat perorangan, meningkatkan kapasitas
sumberdaya manusia dan meningkatkan kemitraan dan jejaring
fasyankes
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komperhensif dan
berkualitas , termasuk konseling Kesehatan dan gizi ibu
hamil,konseling KB dan pemberian ASI
b. Menghilangkan “Missed Opportunity” pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan
berkualitas
c. Mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi dini
terhadap kelainan/ penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
d. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai dengan system rujukan yang ada.
Dokter Umum:
Melakukan pemeriksaan
kesehatan umum pada ibu
hamil
Memberikan terapi yang
dibutuhkan sesuai dengan
kondisi ibu hamil
Petugas Gizi :
Melalukan pemeriksaan
status gizi dan konseling gizi
ibu hamil.