KELAS : E
2021
ABSTRAK
Pelaksanaan pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami beragam dinamika. Salah satunya adalah
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan oleh adanya perubahan desain
pelaksanaan pembelajaran yang perlu disesuaikan dengan Protocol kesehatan sehingga
pembelajaran untuk sementara waktu Tidak dapat seluruhnya dilaksanakan secara luring.
Berdasarkan hal Itu, artikel ini bertujuan mendeskripsikan tiga hal, yaitu (1) Fenomena pembelajaran
pada masa pandemi, (2) permasalahan Pembelajaran pada masa pandemi, serta (3) strategi
mengatasi Permasalahan pembelajaran selama masa pandemi. Berdasarkan Hal itu, terdapat
beragam fenomena pembelajaran pada masa pandemi. Selain itu, juga terdapat permasalahan-
permasalahan pembelajaran selama masa pandemi ini. Fenomena dan Permasalahan tersebut
terjadi karena adanya dinamika pembelajaran yang timbul akibat pandemi sehingga Membutuhkan
berbagai penyesuaian agar pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, dibutuhkan
strategistrategi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu revitalisasi Paradigma Pancasila,
rekonstruksi sistem-sistem dalam berbagai Aspek kehidupan, serta pelaksanaan tindakan teknis yang
sesuai. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dinamika pembelajaran beserta Dengan fenomena dan
permasalahannya perlu dicermati dan Dicari strategi untuk mengatasinya agar tujuan pembelajaran
Tetap tercapai dalam setiap keadaan dan kendala yang muncul.
PENDAHULUAN
Pelaksanaan pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami beragam dinamika. Salah satunya
adalah pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Hal itu disebabkan oleh adanya
perubahan desain pelaksanaan pembelajaran yang perlu disesuaikan dengan protokol
kesehatan sehingga pembelajaran untuk sementara waktu tidak dapat seluruhnya
dilaksanakan secara luring.
Permasalalahan pembelajaran pada masa pandemic Covid-19 ini juga muncul karena
permasalahan-permasalahan sebelumnya yang juga belum mendapatkan solusinya.
Permasalahan tersebut dapat bersifat substansial, seperti kurikulum. Selain itu, permasalahan
juga dapat bersifat teknis, misalnya permasalahan dalam segi praktik pelaksanaannya.
Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada berbagai bidang pendidikan, khususnya pada
pendidikan di Indoneia. Awalnya, proses pembelajaran dilakukan di sekolah. Akan tetapi,
selama masa pandemic covid-19 ini, pembelajaran hanya dilaksanakan secara luring (Astini,
2020).
Guru perlu tetap melaksanakan kegiatan belajar meskipun siswa belajar dari rumah.
Solusinya, guru dituntut melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan media daring
(online). Hal itu sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid19) bahwa sistem pembelajaran
dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan
koneksi jaringan internet. Guru dapat memanfaatkan beragam media untuk pembelajaran
daring, yaitu media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom
ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran (Atsani, 2020).
Berdasarkan kedua jenis permasalahan tersebut, pembelajaran selama pandemic Covid19 ini
mengalami dua permasalahan tersebut sehingga dibutuhkan strategi-strategi untuk
mengatasinya. Tujuannya adalah untuk tetap dapat mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu,
hal itu juga bertujuan pada stalitas pelaksanaan pembelajaran. Meskipun terdapat masalah
dan kendala, pelaksanaan pembelajaran tetap harus dilaksanakan.
Secara substansial dan teknis, pembelajaran selama pandemi pada umumnya dilaksanakan
secara daring. Hal itu disebabkan adanya syarat pemenuhan protokol kesehatan dalam masa
pandemic Covid-19 ini. Pemerintah telah menyalurkan bantuan dana untuk memenuhi
kebutuhan internet, baik bagi guru, dosen, siswa, dan mahasiswa. Hal itu bermanfaat pada
terpenuhinya kesempatan untuk belajar meski tidak tatap muka, tetapi juga
masih mengalami kendala, seperti kurangnya pengalaman siswa dan walimurid dalam
memanfaatkan kuota internet tersebut (Atsani, 2020). Akan tetapi, pembelajaran daring ini
penting untuk dicermatik kembali untuk dapat dilakukan dengan mempertimbngkan kondisi
setempat karena adanya keberahaman ketersediaan fasilitas dan kemampuan orang tua
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini, dijelaskan tentang dua hal, yaitu fenomena pembelajaran pada Masa
pandemic dan permasalahan pembelajaran pada masa pandemi sebagai berikut.
Pendidikan merupakan salah satu kunci yang sangat esensial dalam kehidupan
Manusia. Dalam konteks dan ruang lingkup kehidupan suatu bangsa, pendidikan
Memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk menjamin kelangsungan dan
Sumber daya manusia tergantung dari pendidikan yang diperolehnya. Maka proses
Pademi Covid-19 telah membuat wajah dan masa depan pendidikan kita semakin
Tak menentu. Sekolah-sekolah mulai dari TK/PAUD, SD, SMP, SMA sampai kampus
Perguruan Tinggi tutup. Namun di sisi lain, hal baik yang terus dilakukan adalah tetap
Dan keberagaman kompetensi personal yang dimiliki dari Sabang sampai Merauke, dari
Miangsa sampai pulau Rote. Fakta ini menunjukkan, bahwa nampaknya Pemerintah
Dengan situasi pandemic ini. Padahal sudah sejak lama melalui ruang-ruang kelas
Mengajarkan tentang E-Learning.Tapi dalam medan tempur melawan pandemic Covid19 ini,
Kemdikbud seolah latah, mati akal dan kehabisan daya kreasi untuk
Mengahadirkan pembelajaran yang tidak hanya inovatif tapi juga memastikan semua
Standar Nasional Pendidikan dapat tercapai meski dalam situasi pandemic seperti
Sekarang. Hal ini menjadi satu parameter bahwa teori yang diajarkan di sekolah
Bukan hanya Covid-19 yang membuat wajah dan masa depan pendidikan kita
Menjadi tidak menentu. Bukan baru hari-hari ini saja, kita mengeluhkan realitas
Pendidikan kita. Tapi sejatinya sudah sejak lama permasahalan pendidikan kita di
Indonesia belum terselesaikan mulai dari permasalahan pendidikan yang muncul dari
Lembaga/institusi sekolah juga kampus seolah senang terus berada pada zona nyaman
Hanya menjadi menara gading yang terus bersolek dengan hal-hal yang aksidental saja,
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat 1 bahwa “Pendidikan
Nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi
Fasilitas pembelajarannya bukanlah hal yang salah dan tidak penting dilakukan. Namun
Yang sangat fatal bila Pemerintah lupa akan substansi pendidikan itu sendiri yaitu
Sebagai sarana untuk memanusiakan manusia atau dengan terminologi lain bahwa
Tujuan puncak pendidikan adalah melahirkan Insan Kamil atau Manusia Paripurna yang
Sekali lagi bukan hanya diukur dari kualitas ilmu pengetahuan (kognitif) dan skill
(psikomotor) saja namun juga lebih kepada aspek moralitas (afektif) yang mesti kuat
Jika eksistensi lembaga pendidikan di Negeri ini masih seperti menara gading yang
Berjarak dengan realitas politik, ekonomi dan sosial budaya kehidupan masyarakat, lalu Apa
artinya Negara mengkampanyekan narasi tentang Revolusi Industri 4.0, apakah Narasi ini
sebenarnya justru sebagai dalih untuk menghambakan pendidikan kepada Kekuatan dan
kepentingan Kapitalis Global?. Negara membicarakan Revolusi Industri
4.0 saat ini seperti mimpi di siang bolong. Sebab Negara, sekali lagi masih
Indentitas Bangsa ini tidak habis ditelan oleh hegemoni budaya asing, dan yang tidak
Kalah pentingnya adalah masalah pembinaan generasi muda sebagai generasi pelanjut
Program utama pengembangan pendidikan Nasional ini, sudah dapat dipastikan bahwa
Generasi bangsa ini secara perlahan tapi pasti akan tergerus oleh roda kemajuan zaman,
Genarasi bangsa ini hanya akan menjadi genarasi yang latah, konsumeris akut tanpa
Sedikitpun daya produksi. Dan jika keadaan ini terjadi maka bukan angin segar bonus
Demografi di tahun 2045 yang akan diperoleh oleh Negara melainkan bencana
Demografi yang terjadi. Kenapa? Karena generasi mudanya tak unggul dan tak mampu
Bersaing era Revolusi Industri 4.0 yang penuh dengan akselerasi dan kecepatan yang
Tinggi (disruption).
Sudah saatnya Pemerintah bangun dari tidur panjangnya, sadari bahwa pendidikan
Kita sedang terpuruk, contoh yang paling nyata adalah kualitas pendidikan Indonesia
Masih kalah bersaing dengan kualitas pendidikan di Negara serumpun seperti Malaysia
Terlebih Singapura.
Rendahnya kualitas/mutu pendidikan ini sebagai alamat bahwa pendidikan kita tak
Lagi mampu menjadi komponen penentu terwujudnya tatanan masyarakat yang diridhai
Oleh Allah Swt, tatanan Bangsa dan Negara yang dicita-citakan oleh para pendiri
(founding fathers) bangsa ini, tatanan sosial yang memanifestasikan nilai luhur
Pancasila dan tatatan ideal sebagaimana yang digambarkan oleh pembukaan UUD 1945.
Pendidikan Indonesia terpuruk dan terbelakang, sebab jika ditinjau secara substansial
Negara tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai paradigma atau landasan filosofis dan
Pancasila hanya tinggal pada ucapan lisan dan tulisan semata, namun nilai-nilai
Luhurnya tidak tertanam kokoh di hati sanubari. Justru jika ditinjau dari sudut pandang
Hampir seluruh komponen pendidikan mulai dari segi konteks, input, proses, output
Dan outcome pendidikan, bahkan sampai pada sendi terdalam pendidikan kita yaitu
Kesadaran akan Tujuan Pendidikan Nasional. Jika sudah demikian, lalu langkah solutif
Apa yang dapat dilakukukan oleh Pemerintah untuk menyelamatkan masa depan
Pendidikan Indonesia?
Pendidikan Nasional. Menjadikan Pancasila sebagai paradigma atau sistem nilai yang
Mampu terejawantahkan secara utuh dalam praktik pendidikan sebab nilai-nilai luhur
Pancasila sangat relevan dengan nilai-nilai ke Islaman dan Ke Indonesiaan. Inilah solusi
Mendasar.
Pendidikan. Hal ini tentunya mempesyaratkan adanya political will yang berani dari
Pemerintah atas dasar komitmen kenegarawanan yang kuat dan bebas dari segala
Ketiga; Lakukan tindakan teknis yang objektif, valid dan reliabel berbasis research
Mendalam, yang hasilnya adalah cara konvensional maupun kreatif inovatif untuk
Keluar dari berbagai permasalahan praktis pendidikan. Keputusan yang cepat dan
Terukur lalu dilakukan dalam bentuk aksi nyata atau tindakan konkret di lapangan
Penting diambil oleh seluruh stake holder pendidikan termasuk pemerintah demi terus
Fenomena pembelajaran pada masa pandemi. Selain itu, juga terdapat permasalahan
pembelajaran selama masa pandemi ini. Fenomena dan permasalahan
Tersebut terjadi karena adanya dinamika pembelajaran yang timbul akibat pandemi
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. (2020). Pembelajaran