Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN

PELUANG DAN IDE WIRAUSAHA

Kelompok 9:

1. Fadil Akbar (21052038)

2. Mardia Winartha (21337044)

3. Silvia Triana (21337095)

4. Velly Effendi (21036126)

Dosen Pengampu :

Dr. Hendri Neldi, M.Kes

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah ” Peluang dan Ide
Wirausaha” ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada, Bapak Hendri Neldi, M.Kes selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Kewirausahaan yang telah memberikan
bimbingan dalam mengerjakan makalah ini. Tak lupa juga berterima kasih kepada teman
teman kelompok yang telah bekerja sama dalam pembuatan makalah ini
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan dalam proses penyempurnaan makalah ini. Akhir
kata semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
khususnya serta para pembacanya.

Padang, 9 Maret 2022

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3
A. Analisis Peluang dan Ide Usaha .............................................................................................. 3
B. Menentukan Ide dan Gagasan Usaha ...................................................................................... 5
C. Menganalisis Jenis Usaha .................................................................................................8
D. Menganalisis Pembuatan Produk atau Jasa .............................................................................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi pada saat ini memulai berwirausaha tidaklah semudah
seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. Mengingat persaingan dalam dunia
usaha sangatlah ketat. Namun apabila kita memiliki keinginan melakukan usaha,
maka hal yang utama yang harus ada adalah gagasan atau ide yang cemerlang
sehingga dapat menembus dan mewujudkan wirausaha. Dengan begitu kita dapat
mencari peluang usaha sekecil apapun untuk mengenalkan usaha kita kepada
oranglain bahkan dunia.
Ide-ide yang dimiliki akan mejadi peluang usaha (ide dan peluang usaha)
apabila seorang wirausaha bersedia melakukan pengawasan terhadap peluang-
peluang yang ada secara terus menerus melewati proses penciptaan sesuatu yang
baru dan memiliki peredaan dengan yang lain. Unruk memperoleh peluang
wirausaha dituntut harus memiliki berbagai keahlian dan wawasan, seperti
keahlian dalam menghasilkan produk-produk atau jasa yang baru sehingga
menghasilkan nilai tambah. Adapun proses, teknik dan mengembangkan
organisasi baru juga sangat di butuhkan sehingga memperoleh peluang usaha

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari peluang dan ide usaha?
2. Bagaimana cara menentukan ide dan gagasan usaha?
3. Bagaimana cara pembuatan produk atau jasa?
4. Bagaimana ide menjadi peluang usaha dan mengembangkannya?
5. Apa saja karakteristik ide dan sumber ide usaha?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ide dan peluang usaha
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan ide dan gagasan usaha
3. Untuk mengetahui cara pembuatan produk atau jasa

1
4. Untuk menegetahui bagaimana cara mengembangkan ide menjadi peluang
usaha
5. Untuk mengetahui karakteristik ide dan sumber ide usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peluang dan Ide Usaha

Ide adalah pemikiran yang muncul di kepala, keberadaannya lebih dulu


sebelum peluang. Tidak semua ide bisa diwujudkan peluang disebabkan beberapa
kendala yang mungkin saja lebih rumit. Secara sederhana ide bisa dibagi dalam
dua kelompok. pertama datang dari dalam diri kita. Ide ini muncul hasil dari
pemikiran murni kita berdasarkan pengalaman dan perjalanan hidup kita. Kedua
datang dari luar diri kita. Ide ini muncul hasil dari pemikiran dan pengalaman
orang lain yang kita lihat atau dengar. Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha.
Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang
baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses secara
mendalam, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh
peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti
kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah
baru, merintis usaha baru, melakukan proses atau teknik baru, dan
mengembangkan organisasi baru.

Karakteristik Ide
1. Orisinil dan bukan meniru gagasan orang lain, namun boleh melanjutkan
sebagai pengembangan dari ide yang sudah ada serta membawa dampak
berbeda dari sebelumnya.
2. Merupakan tanggapan atau alternatif tindakan terhadap problem yang muncul.
3. Hasil dari keyakinan dan perhitungan serta pertimbangan matang.
4. Dapat diuji coba secara nyata dan diimplementasikan dengan mudah.

3
5. Umumnya terdapat unsur kreatif dan inovatif.

Sumber Ide Usaha


Sumber pemicu munculnya ide usaha bisa berasal dari faktor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri,
antara lain:
a. Ilmu dan wawasan serta keterampilan yang dikuasai pemilik ide
b. Pengalaman individu sendiri
c. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri
d. Mengamati orang lain mengatasi problem
e. Adanya intuisi karena kondisi terpaksa dan darurat.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri, meliputi:
a. Situasi dan kondisi lingkungan yang menyebabkan munculnya
permasalahan.
b. Kesusahan dan keluhan baru dari Masyarakat atau konsumen lainnya.
c. Adanya kebutuhan masyarakat yang belum terselesaikan.
d. Sengaja menciptakan sesuatu untuk membantu dan mempermudah aktivitas
fisik.
e. Produsen yang sudah ada.
f. Sistem penyaluran produk yang sudah berjalan.
g. Kebijakan pemerintah.

Ide Menjadi Peluang Usaha


Perlu kecermatan untuk memutuskan sebuah ide usaha diwujudkan berupa pilihan
peluang usaha yang hendak dijalankan. Adapun terdapat beberapa tips dalam
membantu ide mewujudkan peluang usaha:
1. Jangan berpikir dan melakukan sendiri. Ide bisa disampaikan kepada orang
yang lebih dipercaya supaya bisa berdiskusi yang memperjelas bagaimana
mewujudkan peluang secara efektif dan efisien.
2. Menawarkan kolaborasi dengan sponsor sebagai mitranya

4
3. Menjalankan usaha step by step dengan pengelolaan manajemen usaha yang
baik
4. Menguasai teknologi dan menggunakannya untuk menerapkan ide bisnisnya
5. Membentuk networking baru, keluar dari zona nyaman
6. Mengidentifikasi potensi kemampuan diri yang masih terpendam
7. Mengamati trend, ide bisa muncul karena ada problem pada trend saat itu
atau gagasan pengembangan selanjutnya, sekaligus melakukan research
market
8. Menciptakan kebaruan dengan eksperimen.
9. Mengikuti workshop bisnis yang diminati
10. Berpedoman pada tiga kata: mengamati, tiru dan modifikasi.

B. Menentukan Ide dan Gagasan Usaha


Gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang
baru dan diterapkan dengan suatu tindakan. Mencari gagasan usaha berarti
berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi
suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam
menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang
menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat
bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.

Metode dalam Mencari Gagasan Usaha


 Metode Mengenali Gagasan Usaha, diantaranya:
1. Inovasi Teknologi
Metode ini adalah suatu cara untuk mengenali ide dengan cara melakukan
pencarian terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada sehingga
semakin hari semakin banyak ragamnya. Inovasi bertujuan untuk memperluas
pasar, melindungi dari kemungkinan masuknya saingan baru dan
memperluaskan pasar.
2. Pencarian Langsung
Penjaringan ide usaha dapat dilakukan dengan cara mencari langsung melalui
suatu riset yang telah dirancang secara teliti, dengan tujuan untuk menemukan

5
produk atau usaha baru.
Cara seperti ini umumnya dapat dikelompokan kedalam katagori yaitu :
a. Riset Aplikasi, artinya pelaku secara aktif mencari produk. Produk baru
yang telah di komersialkan dipasar kemudian diambil dan diteliti untuk
dicari cara-cara melakukan adopsi dengan mengadakan berbagai
modifikasi sehingga terlihat sebuah produk yang lain atau berbeda dari
produk yang sudah ada sebelumnya.
b. Riset Dasar, adalah riset yang bertujuan untuk menemukan produk baru
dan belum pernah ada di dunia saat ini.
3. Analisis Pemakaian Akhir
Metode penjaringan ide ini dilakukan dengan cara mengamati pemakaian
pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari
penyebabnya. Adanya analisis pemakai akhir akan mendorong munculnya
gagasan penyempurnaan atau pembuatan produk baru sebagai pengganti.
4. Metode Kreatif
Metode ini dilakukan dengan mengenali segala sesuatu dari pelaku, kreatifitas
yang sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan
seseorang, atau hobi yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif.
Misalnya, karena ada bakat melukis, maka muncul gagasan yang kreatif untuk
membuka usaha sablon kaos dengan membuat lukisan-lukisan yang menarik
dan bersifat populer untuk para remaja.
5. Metode Aliansi, Akuisisi, dan Lisensi
Metode ini umumnya muncul karena ada beberapa keterbatasan, misalnya
keterbatasan pasar, keterbatasan sumber daya manusia, ada pemikiran tidak
perlu terlalu lama untuk memajukan suatu usaha, dan ada pemikiran tidak perlu
terlalu lama untuk menunjukan suatu usaha. Jika dengan melakukan aliansi,
akuisisi, ataupun melalui lisensi masaalah gagasan usaha ini tidak perlu harus
mulai dari tahap awal, tetapi mungkin saja sudah berada tahap pertumbuhan.

 Metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai berikut:


1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)
Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai

6
suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan.
Metode ini bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan
modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk
mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan
memodifikasinya.
Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan
plagiat karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas
mencari kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan
kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah
suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai
berikut:
a. Mempelajari usaha yang sudah ada
b. Mengkaji input dan output suatu usaha
c. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi
d. Mengkaji trend ekonomi
e. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product & promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak
perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu
sukses dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot
harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup
tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis
serupa, atau lebih konkret lagi, mereka hanya melihat produk apa yang
sukses di pasar lalu tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.

2. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan
kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu
Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering
digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan

7
sebagaipemecahmasalah.
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
 Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan
faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
 Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
 Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan
pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
 Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di
atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu
mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu
lebih besar dari delapan orang).

C. Menganalisis Jenis Usaha


Beberapa bidang dan jenis usaha yang bisa dimasuki, di antaranya:
1. BidangUsaha Pertanian (Agriculture), meliputi usaha pertanian, kehutanan,
perikanan, dan perkebunan.
2. Bidang Usaha Pertambangan (Mining), meliputi usaha galian pasir, galian
tanah, batu, dan bata.

8
3. Bidang Usaha Pabrikan (Manufacturing), meliputi usaha industri, perakitan,
dan sintesis.
4. Bidang Usaha Konstruksi (Contruction), meliputi usaha konstruksi bangunan,
jembatan, pengairan, dan jalan raya.
5. Bidang Usaha Perdagangan (Trade), meliputi usaha perdagangan kecil
(retailer), grosir, agen, dan ekspor-impor.
6. Bidang Usaha Jasa Keuangan (Financial Service), meliputi usaha perbankkan,
asuransi, dan koperasi.
7. Bidang Jasa Perorangan (Personal Service), meliputi usaha potong rambut,
salon, loundry, catering.
8. Bidang Jasa-jasa Umum (Public Service), meliputi usaha pengangkutan,
pergudangan, wartel, dan distribusi.

D. Pembuatan Produk atau Jasa


Langkah-langkah pembuatan produk atau jasa:
1. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang
berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk
perancangantermasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan
keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.

2. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara


keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk
membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga
dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan
prototipe rekayasa.

3. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnya working


model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun
superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk
dilanjutkan pada tahapan produksi.

4. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional


dan kebutuhan rancangan sistem produksi.

9
5. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan
seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode
produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data
kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.

6. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara


penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk
memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan
yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan
kepada umum.

7. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil,


maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman
produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab,
ketahanan dan kerusakan (wear–and– tear), pelanggaran, siklus break even
dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program
pemasaran.

8. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun
(look–like– models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan
produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk
memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk
maupun lingkungan user.

Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk


namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena
mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ide adalah pemikiran yang muncul di kepala, keberadaannya lebih dulu


sebelum peluang. Secara sederhana ide bisa dibagi dalam dua kelompok. Pertama
datang dari dalam diri kita. Ide ini muncul hasil dari pemikiran murni kita
berdasarkan pengalaman dan perjalanan hidup kita. Kedua datang dari luar diri
kita. Ide ini muncul hasil dari pemikiran dan pengalaman orang lain yang kita lihat
atau dengar. Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Agar ide-ide
potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Sementara itu untuk
memperoleh peluang wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan
pengetahuan, seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru,
menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses atau
teknik baru, dan mengembangkan organisasi baru.

B. Saran

Kami berharap dengan adanya makalah ini, dapat menambah referensi dan
wawasan kita mengenai Peluang dan Ide Wirausaha. Tertunya, kami menyadari
jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami berharap pembaca memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk selanjutnya dapat menghasilkan
makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, dan Syafrizal Helmi Situmorang.


PengantarKewirausahaan, Medan: USU Press, 2008.
Indrawan, Irjus, Dkk. Pendidikan Kewirausahaan dan Etika Bisnis.
Purwokerto:CV. Pena Persada, 2020.
Mardia, Abdurrozzaq Hasibuan, Dkk. Kewirausahaan. Makassar: Yayasan
KitaMenulis, 2021
Rusdiana. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia,
2018. Suryana, Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses
Menuju Sukses. Salemba Empat, 2006.

12

Anda mungkin juga menyukai