Nim : 2020.000.1581
Laporan Baca 9
Kota Yerusalem (terdapat 660 kali dalam Perjanjian Lama) dengan pisatnya di Kota Sion (154 kali dalam
Perjanjian Lama) dikenal sejak abad ke-15 SM (barangkali sejak 1800 SM) di Babel dan di Mesir di bawah
nama "Uru-salim" (uru = kota, atau ur/ir api, ataupun yeru = milik atau bagian; dan salim/syalom yang
dalam bahasa-bahasa Semit berarti 'damai sejahtera').
Daud dan tentara pribadinya lah, yang berhasil menaklukkannya (2 Sam. 5:6-8) sekitar tahun 1000 SM
dan menjadikannya ibu kota Israel Raya karena letaknya yang berada di antara Yehuda dan kesepuluh
suku Utara. Di situ Daud dan Salomo memerintah dan menaklukkan sejumlah suku bangsa, yang
semuanya wajib membayar upeti. Dengan dana itu dibangunlah istana, Bait Suci, dan wilayah
permukiman baru.
Dengan membawa tabut Tuhan, Yerusalem djadikan pusat ibadah Israel. Setelah Israel Utara
melepaskan diri dari Yehuda, Yerusalem tetap berperan sebagai tempat inti agama, tetapi secara
kenegaraan ia hanya ibu kota Yehuda. Di situ dinasti Daud memerintah, ibadah dirayakan, dan nabi-nabi
memberitakan kehendak Allah. Bentuk kota Yerusalem ditempa oleh letaknya pada ujung utara
pegunungan Yehuda, di atas batang air antara lerengnya ke barat di satu sisi dan lereng yang terjal ke
Laut Mati di sisi yang lain. Barisan gunung-yang tingginya melebihi 800 m di atas Laut Tengah dan 1.200
m² di atas Laut Mati- mengelilingi Yerusalem dari segala jurusan (bnd. Mzm. 125:2). Kota itu sendiri
terletak di atas dua bukit yang panjang, yang turun sejajar dari utara ke selatan dan dari barat ke timur.
Yerusalem dilihat sebagai benteng, gunung batu, kota pertahanan, tempat perlindungan dan perisai.
Semua sebutan itu cocok hanya karena Tuhan sendirilah yang hadir di dalam kota-Nya. Tuhan memilih
Yerusalem dengan rasa cinta yang tidak kurang mesra daripada perkenanan-Nya kepada Abraham,
Daud, dan umat secara keseluruhan. Sama seperti seorang manusia menginginkan suatu rumah untuk
tempatnya berdiam dengan tentram, Tuhan mengingini suatu tempat di mana la dapat tinggal tenang di
dunia ini sekalipun la tinggal juga di tempat tinggi. Sion menjadi ibu rohani bangsa-bangsa, ibu dari
setiap orang yang mengenal Tuhan. Setiap orang yang mengenal Tuhan dalam artinya yang penuh,
dilahirkan di Sion. Antara Sion dan pengenalan yang benar akan Tuhan ada hubungan kelahiran seperti
antara ibu dan anak. Sion didirikan di atas gunung-gunung yang kudus. Di sanalah terdapat Bait Suci, di
sanalah Tuhan bersemayam dalam bait-Nya yang suci: “Dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
Tuhan dari Yerusalem (Yes. 2:4).