Anda di halaman 1dari 11

KISI-KISI SOAL UTS PEMBIAYAAN DAN INVESTASI SYARIAH

SEMESTER GENAP TA 2021/2022


1. Karakteristik usaha agribisnis menurut komoditi di Indonesia dan permasalahan pembiayaan yang
dihadapi:
a. Tanaman pangan
Dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh sebagai sumber tenaga, hasilnya dapat dimakan, rata-
rata tanaman pangan merupakan tanaman semusim yang masa tumbuhnya singkat, dapat diolah
menjadi berbagai macam makanan dan lain-lain.
Permasalahan: Para petani menghadapi masalah harga pangan yang terus menurun akibat pandemi
virus corona. Alhasil, para petani terpaksa harus menjual hasil panennya dengan harga rendah
sehingga keuntungan yang diperoleh semakin berkurang.
b. Hortikultura
Modal besar, jenis-jenisnya meliputi: buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias, dikonsumsi dalam
keadaan segar, bersifat mudah rusak (perishable), memberi kepuasan dari segi estetika, makan tempat
(bulky).
Permasalahan: Aksesibilitas petani terhadap sumber-sumber permodalan masih sangat terbatas,
terutama bagi petani. Dengan demikian, bahwa kekurangan biaya merupakan kendala yang menjadi
penghambat bagi petani dalam mengelola dan mengembangkan usaha hortikultura.
c. Perkebunan
Karakteristik usaha perkebunan rakyat adalah: (1) Umumnya dikelola secara tradisional yang bersifat
turun temurun; (2) Dikelola oleh SDM dengan kualitas rendah, baik dilihat dari tingkat pendidikan
maupun keluasan wawasannya; (3) Diusahakan dalam skala yang relatif kecil (1-3 ha).
Permasalahan: Dari berbagai sektor pertanian, sub sektor tanaman perkebunan rakyat merupakan
bagian yang paling sulit untuk mengakses sumber pembiayaan. Hal ini disebabkan pelaku ekonomi
pada sektor ini berproduksi pada skala kecil. Bahkan sekitar 60% petani perkebunan sawit rakyat di
Indonesia hanya menguasai lahan pertanian kurang dari 5 ha.
d. Peternakan Hewan Besar (mamalia)
Karakteristik Usaha dinamis, dimana usaha peternakan harus dikaji dengan analisis dinamis dengan
referensi waktu dan penuh dengan ketidakpastian. Karakateristik sistim Usaha Peternakan terdiri dari
Sistem Intensif (Modal dan teknologi tinggi/banyak dengan tenaga kerja rendah/sedikit) serta sistem
Ektensif (Modal dan teknologi rendah/sedikit dengan tenaga kerja tinggi/banyak). Jadi yang Intensif
respon supply rendah sedangkan ektensif respon suplly tinggi.
Permasalahan:
-Dalam perkembangan program pemerintah dengan pemberian kredit masal dan tingkat bunga
bersubsidi, menimbulkan polemik yang berkepanjangan karena berbagai penyimpangan seperti bunga
yang relatif tinggi.
-Tanpa dukungan kebijakan yang kuat, terrencana dan komprehensif, maka pelaku usaha peternakan
akan sulit memperoleh kemudahan akses pembiayaan.
-Kemampuan untuk mendapatkan akses pembiayaan.
e. Peternakan Hewan Kecil (unggas)
Karakteristik usaha agribisnis peternakan hewan kecil unggas ada pada pemanfaatan daging, telur,
dan bulunya Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh
karakteristiknya yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia serta harga relatif murah dengan
akses yang mudah diperoleh.
Contohnya seperti ternak ayam lokal dan itik yang dapat menjadi alternatif yang cukup menjanjikan
dan dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Permasalahan: Perusahaan pakan ternak justru bertindak sebagai banking dengan membiayai usaha
petani ungags & Para peternak unggas diindonesia masih menggunakan cara tradisional sehingga
tidak ada standarisasi. Hal ini juga menjadi penyebab sulitnya akses pembiayaan oleh bank.
f. Perikanan Tangkap
Perikanan bisa dikatakan sebagai usaha pengambilan atau pemanfaatan sumberdaya perairan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Perikanan termasuk dalam kategori sumberdaya dapat pulih
(renewable resource). Artinya, setiap pengambilan sebagian sumberdaya untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat, bagian sumberdaya yang tersisa akan melakukan pemulihan kembali dengan reproduksi.
Permasalahan:
-Nelayan di Indonesia tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan. Padahal, usaha perikanan
tangkap merupakan usaha yang membutuhkan modal besar.
-Paket-paket pembiayaan program pemerintah pada sektor perikanan tangkap, jumlahnya terbatas dan
relatif kecil, sehingga kurang optimal.
-Adanya anggapan bahwa nelayan itu miskin, bodoh, dan kurang mampu merencanakan masa depan
mereka sendiri. Mereka dianggap berpendapatan rendah dan tidak menentu, sehingga dianggap tidak
akan mampu mengembalikan pinjaman secara teratur.
g. Perikanan Budidaya
Usaha budidaya perikanan dapat berkembang secara intensif karena dapat digunakan sebagai tempat
pembesaran untuk berbagai jenis ikan. Perikanan budidaya mempunyai prospek yang sangat baik,
karena didukung oleh keanekaragaman jenis sumberdaya ikan, dan Ketersediaan lahan.
Permasalahan:
-Untuk pembudidaya dengan skala usaha mikro sulit untuk mendapat akses modal dari bank
pemerintah maupun swasta. Hanya bisa  mengandalkan permodalan yang diperoleh dari pedagang
pengumpul yang mempunyai usaha sebagai agen pakan ikan.
-Para nelayan kekurangan informasi mengenai pembiayaan usaha yang sebenarnya untuk prosedur
mendapatkan pembiayaan tidak begitu rumit dan biasanya hal seperti ini menjadi sumber
permasalahan.

2. Makna ayat Al-Qur’an dan Hadits tentang usaha dan pembiayaan agribisnis =>
Usaha Agribisnis
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan pada jalan Allah adalah sebuah biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berisi seratus biji. Dan Allah melipatgandakan
bagi siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”
(QS. Al-Baqarah: 261)
“Sesungguhnya Allah cinta kepada hamba yang mempunyai kerja. Dan barangsiapa bersusah payah
untuk mencari rejeki untuk mereka yang menjadi tanggungjawabnya adalah ia itu umpama seorang
mujahid di jalan Allah Yang Maha Mulia”
(HR. Ahmad)
“Sempurnakanlah takaran dan jangkalah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, dan
timbanglah dengan timbangan yang benar”
(QS. Asy-Syura: 181-182)
“Mata pencaharian yang paling utama adalah perdagangan (jual beli) yang baik dan usaha dengan
hasil tangannya sendiri”
(HR. Ahmad)

Pembiayaan Usaha dan Investasi


“Hai orang-orang yang beriman, jangnlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah
kamu kepada Allah agar kamu mendapatkan kemenangan”
(QS. Ali Imran: 130)
“Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan bathil (tidak halal) dan kamu bawa
perkaranya kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebgian dari harta orang lain dengan cara
berbuat dosa sedang kamu mengetahuinya”
(QS. Al-Baqarah: 188)

3. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan


a. Pentingnya manajemen keuangan, peran manajer keuangan, dan tujuan perusahaan
Pentingnya M.K:
-Memperoleh asset, pendanaan, dan melakukan fungsi manajemen asetnya
-Menentukan keputusan investasi, perhitungan biaya, dan dividen
-Merencanakan keuangan perusahaan dan pengendalian asset-asset keuangan perusahaan
Peran M.K:
-Merencanakan keuangan
-Mencari dana (investasi)
-Membagikan keuntungan ke investor
-Berinteraksi dengan para eksekutif atas kegiatan-kegiatan perencanaan umum
-Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan perhitungan biaya
-Bekerja sama dengan para manajer lainnya agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
-Menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal.
Tujuan PT:
-Mengoptimalkan nilai perusahaan
-Mencari keuntungan dengan memperoleh laba yang maksimal.

b. Laporan keuangan dan fungsinya masing-masing


Tujuan Laporan Keuangan => untuk kepentingan pemilik, manajemen perusahaan, dan pihak internal
lainnya serta pihak eksternal seperti kreditur, pemerintah, dan investor (Kasmir, 2017).
Jenis Laporan Keuangan & fungsinya:
Laporan Laba Rugi => laporan yang menujukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama 1 periode. Laporan terdiri dari pendapatan dan beban yang akan menghasilkan laba atau rugi
Laporan perubahan ekuitas => laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas pemilik selama 1
periode
Neraca => laporan yang menjelaskan posisi asset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan pada tanggal
tertentu
Laporan arus kas => laporan keluar masuknya kas selama satu periode beserta sumbernya yang
menggambarkan 3 aktifitas, yaitu operasi, investasi, dan pembiayaan
Catatan atas laporan keuangan => informasi tambahan terkait hal-hal yang berhubungan langsung
dengan lapran keuangan yang disajikan dalam periode tertentu.

c. Analisis laporan keuangan dan tujuannya


Laporan Keuangan adalah laporan yang memberikan rincian informasi keuangan perusahaan
termasuk aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, kontribusi pemegang saham, arus kas, dan
informasi terkait lainnya selama periode waktu tertentu.
Tujuannya:
1. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
2. Menilai kinerja bisnis pada tahun berjalan.
3. Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan pesaing.
4. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset ke arah yang lebih menguntungkan.
5. Memproyeksikan bisnis yang terjadi di masa depan.
6. Mengetahui perubahan posisi keuangan pada periode tertentu.
7. Mengidentifikasi pos-pos keuangan yang bermasalah.

d. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian keuangan perusahaan


Perencanaan Keuangan itu mengkaji kinerja perusahaan di masa lalu untuk menentukan
langkah/tujuan perusahaan akan kemana. perencanaan berkaitan dengan penghitungan profitabilitas
(keuntungannya berapa persen) dan risiko serta penentuan modal kerja. Perencanaan didasari dengan
arus kas perusahaan.
Pelaksanaan Keuangan merupakan suatu proses perantara dan proses perbaikan terhadap aktivitas-
aktivitas operasi selama proses implementasi atas rencana-rencana manajemen yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pengendalian Keuangan itu pemanfaatan yang tidak kelebihan atau kekurangan, sehingga aset
perusahaan stabil. Pengendalian meliputi keterkaitan antara sub-subsistem. pengendalian juga
memegang peranan yang penting atas hasil yang kurang memuaskan sehingga nantinya bisa di
evaluasi dan tujuan perusahaan dapat dicapai.

4. Teori Pembiayaan dan Investasi


a. Definisi pembiayaan dan pengambilan keputusan pembiayaan
Pembiayaan: Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga,
imbalan atau pembagian hasil (Kasmir, 2002).
Keputusan Pembiayaan: Penentuan sumber dana dan pengalokasian dana berdasarkan kebutuhan yang
telah dihitung pada saat perencanaan keuangan.

b. Investasi usaha agribisnis, faktor-faktornya, dan jenis-jenisnya


Investasi: Penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efesien dalam periode
waktu tertentu (Jogiyanto, 2003).
Faktor: Usia, Profil risiko / sikap terhadap resiko, Pajak, Likuiditas atau keamanan, Situasi ekonomi
nasional-internasional, Situasi Industri, Sains dan Teknologi, Siklus dan Tren.
Jenis:
Aktiva Riil: Emas/Berlian dan Properti/Lahan.
Aktiva Keuangan: Instrumen Pasar Uang, Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana.

c. Jenis-jenis pembiayaan berdasarkan kategori


Kegunaan:
Investasi => Pembiayaan jangka menengah dan panjang yang ditujukan untuk melakukan investasi
atau penanaman modal, seperti pembangunan pabrik, pembelian msein-mesin pabrik, dan jasa yang
diperlukan untuk rehabilitasi maupun ekspansi usaha yang sudah ada dengan penambahan pembelian
mesin dan peralatan lainnya.
Modal Kerja => Pembiayaan berjangka waktu pendek (maksimum 1 tahun) yang ditujukan untuk
membiayai kebutuhan antara lain modal kerja perusahaan milik nasabah seperti pembelian bahan
baku, persedian barang, pembayaran upah/gaji karyawan.
Tujuan:
Produktif => Pembiayaan yang dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti pembelian kebun
sawit/karet yang nantinya bernilai aset di kemudian hari, modal kerja serta kegiatan produksi yang
menghasilkan barang atau jasa.
Konsumtif => Pembiayaan yang diberikan untuk memperoleh barang-barang atau kebutuhan lainnya
dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi. Menurut Kasmir,9 kredit/pembiayaan konsumtif ialah
digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.
Waktu:
Jangka Pendek => Pembiayaan yang berjangka waktu maksimum 1 tahun dan biasanya digunakan
untuk keperluan modal kerja.
Jangka Menengah => Pembiayaan yang berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya
digunakan untuk investasi.
Jangka Panjang => Pembiayaan yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun, seperti kredit perumahan.

d. Sumber-sumber pembiayaan beserta keuntungan dan kelemahannya


Sumber Internal:
Modal Pemilik
+
cepat dan nyaman
tidak perlu meminjam uang
tidak ada pembayaran bunga yang harus dilakukan
-
pemiliknya mungkin tidak punya cukup tabungan atau mungkin membutuhkan uang tunai untuk
keperluan pribadi
begitu uangnya hilang, itu hilang
Keuntungan Ditahan
+
cepat dan nyaman
akses uang mudah
tidak ada pembayaran bunga yang harus dilakukan
-
begitu uangnya hilang, itu tidak tersedia untuk masalah tak terduga di masa depan yang mungkin
dihadapi
Penjualan Aset
+
dapat menciptakan ruang untuk penggunaan yang lebih menguntungkan
cepat
mengumpulkan uang dari peralatan yang tidak terpakai
-
mungkin tidak mendapatkan nilai pasar penuh dari aset
mungkin membutuhkan aset di masa depan.

Sumber Eksternal:
Keluarga dan Teman
+
bunga rendah
uang mungkin tidak perlu dibayar kembali
-
uang bisa hilang jika bisnis gagal
pertengkaran bisa terjadi antar keluarga
Pinjaman Bank
+
mudah dan cepat diakses
bisa mendapatkan banyak uang sekaligus
-
harus membayar bunga
sulit diakses oleh bisnis baru
Kredit Perdagangan
+
akses ke persediaan tanpa pembayaran segera
tidak ada bunga
-
jangka pendek, harus cepat lunas
biasanya dalam jumlah kecil.

e. Pasar uang dan pasar modal


Pasar Uang => Kegiatan perdagangan surat berharga untuk memenuhi permintaan dan penawaran
dana dalam jangka waktu pendek tanpa batasan tempat.
Ciri-Ciri Pasar Uang: Periode temponya sangat pendek karena hanya untuk memenuhi permintaan dan
penawaran dana yang dibutuhkan dalam jangka pendek.
Fungsi Pasar Uang:
-Mempermudah Untuk Memperoleh Bantuan Dana Jangka Pendek
-Meningkatkan Laju Pembangunan Negara
-Menghimpun Dana Masyarakat yang Berlebih
-Mencegah Terjadinya Krisis
-Menyediakan Opsi Investasi Low Risk Bagi Investor
Transaksi yang Terjadi dalam Pasar Uang:
-Pasar Uang Antar Bank
-Jual Beli Sertifikat Utang
-Transaksi Sertifikat Deposito
-Pasar Valuta Asing.

5. Sistem Keuangan Konvensional dan Syariah


a. Konsep, perbedaan, dan implikasi sistem keuangan syariah dan konvensional
Keuangan Konvensional => sistem keuangan yang bersumber dari berbagai hukum namun tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Sistem keuangan Konvensional => Sistem keuangan yang menfasilitasi pihak yang membutuhkan
dana dengan pihak yang kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keuangan Syariah => bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, serta penafsiran para ulama terhadap 2
sumber tsb (Arafah, 2019).
Sistem keuangan Syariah => Sistem keuangan yang menjembatani antara pihak yang membutuhkan
dana dengan pihak yang kelebihan dana melalui produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip Islam (Arafah, 2019).
Konsep:
-Bebas dari maghrib (maysir yaitu judi atau spekulatif)
-Kebebasan memperoleh informasi
-Mempertimbangkan kepentingan pihak ketiga.
Perbedaan:
-Penetapan bunga
-Zakat dari keuntungan
-Pembagian keuntungan atau kerugian

-Etika investasi.

b. Jenis-jenis transaksi pembiayaan konvensional


-Jual-Beli
-Invest
-Kredit
-Asuransi
-Sewa-menyewa
-Gadai.

c. Jenis-jenis transaksi pembiayaan syariah


-Murabhaha
-Mudharabah
-Qard
-Tabarru
-Ijarah
-Rahn.

6. Kelembagaan Jasa Keuangan (Bank&Non-Bank)


a. Tugas dan fungsi OJK, BI, dan DSN
Fungsi OJK adalah untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Sementara berdasarkan pasal 6 dari UU No 21 Tahun 2011, Tugas Utama OJK adalah melakukan
pengaturan dan pengawasan terhadap: Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, Pasar Modal,
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Tugas BI:
-Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
-Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan
-Mengatur dan mengawasi bank.
Fungsi Bank Indonesia adalah untuk senantiasa mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
melalui pengelolaan bidang Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan.
Tugas DSN:
-Menumbuh-kembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya
dan keuangan pada khususnya
-Mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan
-Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah
-Mengawasi penerapan fatwa yang telah dikeluarkan (Hakim 2011).
Fungsi DSN adalah untuk menetapkan dan mengeluarkan fatwa-fatwa hukum Islam tentang kegiatan
ekonomi dan keuangan.

b. Jenis-jenis lembaga keuangan bank


-BPR
-Bank Umum Konvensional
-Bank Umum Syariah.

c. Usaha yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan bank dan BPR
Usaha yang dilakukan Bank:
-Menghimpun dana
-Memberi kredit
-Menerbitkan surat utang
Usaha yang tidak boleh dilakukan Bank:
-Melakukan penyertaan modal
-Melakukan usaha perasuransian.

Usaha yang dilakukan BPR:


-Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip syariah
-Menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR:
-Menerima simpanan berupa giro
-Ikut serta dalam lalulintas pembayaran
-Melakukan usaha perasuransian.

d. Jenis-jenis lembaga keuangan non-bank


-Asuransi
-Pegadaian
-Reksadana.

e. Perbedaan kredit dan pembiayaan


Kredit => penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Pembiayaan => penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

f. Unsur-unsur, prinsip, dan segmentasi kredit/pembiayaan


Unsur-Unsur Kredit: Kepercayaan, Waktu, Tingkat risiko, Prestasi.
Prinsip Perkreditan/Pembiayaan: Character, Capital, Capacity, Condition, Collateral.

g. Pasar kredit formal, semi formal, dan non formal (termasuk produknya)

Kredit formal sering diartikan sebagai kesanggupan meminjam uang atau mengadakan transaksi
dagang atau memperoleh penyerahan barang atau jasa dengan perjanjian akan membayar kelak
pada sumber dana yang sesuai dengan peraturan yang sah dalam arti peraturan pemerintah atau
otoritas moneter yang sah. Kredit formal umumnya bersifat tidak fleksibel, prosedur rumit,
mengharuskan adanya jaminan, waktu relatif lama (pengurusan dan, pengembalian), membutuhkan
biaya administrasi yang tidak sedikit.

EX: Bank Umum, BPR, Pegadaian, Asuransi.

Kredit Semi-Formal merupakan Kredit yang dikeluarkan oleh lembaga non-bank yakni Lembaga yang
pendirian dan operasional lembaganya diatur oleh regulator perbankan, tetapi pengawasannya
dilakukan secara mandiri atau diluar regulator perbankan. Dikeluarkan oleh lembaga keuangan semi-
formal yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah setempat sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi perekonomian sasaran pemberian kredit.

EX: LPD, BKK, KURK, dll.

Kredit informal yaitu kegiatan memperoleh barang dan jasa, dengan perjanjian akan membayarnya
pada suatu sumber dana tidak resmi (tidak ada peraturan yang mensahkan). Bersifat fleksibel,
prosedur mudah, saling kenal antara peminjam dan yang meminjamkan, pinjaman tidak diawasi
secara ketat, menjangkau sampai ke rumah-rumah.

EX: Arisan, Paguyuban, dan Penyedia Input.

Anda mungkin juga menyukai