Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN

RISIKO
Konsep Risiko Agribisnis

Muhammad Iman Alfandi - 11200920000046


PENDAHULUAN

P R E S E N TAT I O N
• Kehidupan adalah ketidakpastian, dan ketidakpastian itu
dapat menimbulkan sebuah resiko. Usaha agribisnis selalu
dienuhi resiko karena terkait pada ketidakpastian seperti
iklim yang membuat banjir, kekeringan atau menimbulkan

T I T L E
outbrake hama penyakit yang berdampak pada gagal
panen. Selain iklim terdapat juga resiko seperti 2
penggunaan benih yang tidak bermutu, adanha pupuk
palsu, kenaikan bahan bakar minyak, harga yang anjlok

M AY
saat panen. Infrastruktur kurang memadai, dan rusak,

2 1 ,
kurangan dukungan dari berbankan dan kebijakan

2 0 X X
pemerintah yang belum maksimal, dan lainnya.
• Suatu usaha agribisnis akan berhasil apabila

P R E S E N TAT I O N
produsen baik petani dan perusahaan mampu
memanfaatkan kekuatan dan meminimalisir
kelemahan yang ada untuk meraih peluang dan
tantangan yang ada di luar perusahaan yang tidak

T I T L E
dapat dikendalikan oleh perusahaan. Dan
perusahaan akan berhasil jika mampu melakukan
pengelolaam risiko dengan baik dan benar secara 3

tertib, teratur dan selalu melakukan perbaikan

M AY
terus menerus

2 1 ,
2 0 X X
RISIKO
• Setiap individu atau pemimpin perusahaan
organisasi memerlukan keputusan dalam
kehidupannya menjalankan roda perusahaan.
Menurut Stoner & Freeman (1989) terdapat tiga
kata yang dapat memberikan pengertian atas
posisi yang berbeda dalam suatu rangkaian
kesatuan yaitu kepastian, risiko, dan
ketidakpastian. Dalam kondisi kepastian, dapat
diketahui atau diprediksi apa yang akan terjadi
dimasa yang akan dating. Pada keadaan seperti ini
pengambilan keputusan pimpinan organisasi
didasarkan pada ketepatan, penilaian, dan
informasi yang jelas.
• Risiko dapat terjadi sebagai akibat dari kurangnya informasi
yang jelasyang disebabkan oleh prediksi yang sangst renda,
sehingga sulit mengetahui peluang dari setiap kemungkinan
akan memberikan hasil, walaupun ide bagus mengenai
peluang tersebut memberikan hasil baik.

• Sedangkan ketidakpuasan , tidak dapat diketahui peluang


bahkan kemungkinan yang akan terjadi. Keputusan yang
dibuat dalam kondisi tersebut membuat suasana menjadi
kuang nyaman bagi pimpinan atau pengambil keputusan,
karena berpotensi menimbulkan risiko. Namun disisi lain
keadaan tersebut sangat penting dan menarik. Karena
pimpinan atau manajer perusahaan harus mempunyai sarana
penyelesaian untuk membuat masa depan yang tidak
diketahui menjadi sedikit lebih nyaman untu
mengantisipasinya
• Sumber risiko, biasanya disebabkan oleh adanya
ketidakpastian, sehingga menimbulkan tertekannya
keuntungan , bahkan kerugian. Risiko diartikan sebagai
peluang terjadinya suatu kejadian buruk akibat suatu
tindakan. Makin tinggi ketidakpastian maka semakin tinggi
juga risiko yang akan terjadi. Dengan demikian identifikasi
risiko sangat penting dalam proses pengambilan keputusan.

• Ada dua istilah yang mempunyai pengertian berbeda yaitu,


risk event dan risk loss.
1. Risk event atau peristiwa yang memberi imbas pada
datangnya risiko, adalah terjadinya suatu kejadian yang
dapat menimbulkan potential for loss (pendapatan yang
buruk)
2. Risk loss atau besaran kerugian yang terjadi sebagai akibat
dari suatu kegiatan tersebut adalah berapa besar kerugian-
kerugian yang terjadi baik langsung atupun tidak angsing
sebagai akibat dari adanya risk event
• Menurut KBBI, risiki adalah akibat yang kurang menyenangkan
(merugikan atau membahayakan) dari suatu perbuatan atau

P R E S E N TAT I O N
Tindakan. Risiko merupakan kemungkinan situasi yang dapat
mengancam pencapaian tujuan serta sasaran sebuah organisasi
atau individu. Peluang risiko dapat diketahui, sedangkan
ketidakpastian terkait hasil dan akibatnya tidak dapat diketahui.
Yang membedakannya hanyalah dapat diketahui dan tidak dapat

T I T L E
diketahui.

7
• Identifikasi sumber risiki sangat penting dalam proses
pengambilan keputusa, tiga unsur penting dari suatu yang

M AY
dianggap sebagai resiko (kontur, 2008) :

2 1 ,
1. Merupakan suatu kejadian

2 0 X X
2. Kejadian tersebut masih meupakan kemungkinan, jadi bisa saja
terjadi dan bisa saja tidak terjadi
3. Jika sampai terjadi, akan menimbulkan kerugian
• Apabila risiko tidak dapat dikelola dengan baik, dapat
menimbulkan berbagai implikasi, antara lain (Tampubolon, 2004) :

P R E S E N TAT I O N
1. Munculnya risiko dapat diprediksi, tetapi sulit dihindari,
sehingga sulit diambil suatu Tindakan guna menghindari
kerugian akibat terjadinya risiko
2. Menyebabkan kerugian finansial secara nyata

T I T L E
3. Menimbulkan kesulitan yang signifikan, seperti menambah
volume pekerjaan, tenaga orang dan sebagainya
8
4. Kehilangan kepercayaan dari konsumen, karena apabila
kepercayaan konsumen hilang yang mana umtuk memperoleh hal

M AY
tersebut dangatlah sulit, pada akhirnya sulit juga memasarkan
roduk atau jasa perusahaan

2 1 ,
2 0 X X
AGRIBISNIS

P R E S E N TAT I O N
• Istilah “agribisnis” adopsi dari bahasa Inggris: agribusiness, yang
berasal dari agriculture (pertanian) dan business (bisnis). Menurut Davis
dan Goldberg (1957) agribisnis adalah keseluruhan dari serangkaian
operasi yang telibat dalam produksi dan distribusi input pertanian,

T I T L E
operasi produksi dilahan Pertanian, penyimpanan, pengolahan dan
distribusi komoditas Pertanian dan item-itemnya.
• Menurut Saragih (1999), agribisnis sebagai sebuah sistem pertanian 9
yang meliputi empat subsistem terintegrasi yaitu:

M AY
1. Subsistem hulu (downstream)
2. Subsistem usahatani (on-farm)

2 1 ,
2 0 X X
3. Subsistem hilir (Upstream)
4. Subsistem oendukung (Supporting institution)
P R E S E N TAT I O N T I T L E M AY 2 1 , 2 0 X X
10
• Agribisnis sebuah sekuen dari interelasi berbagai subsektor terdiri dari:

P R E S E N TAT I O N
1. Perusahaan pembenihan 5. Pengolahan
2. Pemasok input produksi 6. Pengecer
3. Penghasil pertanian 7. Konsumen
4. Penanganan pascapanen

T I T L E
• Pengembangan agribisnis tidak akan efektif dan efesien jika hanya mengembangkan 11
salah satu subsistem yang ada didalamnya. Agribisnis selain sebagai sebuah sistem,
juga sebagai sebuah proses bisnis internal perusahan yang bergerak pada bisnis

M AY
komoditi pertanian.

2 1 ,
• Sebagai sebuah proses bisnis, kegiatan agribisnis menerapkan fungsi manajemen

2 0 X X
mulai perencanaan, pengorganisasian, pelaksananaan, pengawasan, evaluasi sampai
pengendalian sumber daya manusia, modal, material maupun teknologi secara
optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
DOWNEY DAN ERICKSON (1992)

P R E S E N TAT I O N
MENJELASKAN FUNGSI-
FUNGSI MANAJEMEN SEBAGAI
BERIKUT :

T I T L E
• Perencanaan merupakan semua kegiatan yang ditujukan untuk
menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang
12
akan datang berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi.
• Pengorganisasian merupakan upaya manajemen untuk

M AY
mengorganisasikan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.

2 1 ,
2 0 X X
• Pelaksanaan meliputi usaha untuk memimpin, mengawasi,
memotivasi, mendelegasikan dan menilai para karyawan yang ada
dalam organisasi.
DOWNEY DAN ERICKSON (1992)

P R E S E N TAT I O N
MENJELASKAN FUNGSI-
FUNGSI MANAJEMEN SEBAGAI
BERIKUT :

T I T L E
• Pengawasan menekankan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana
yang telah dibuat.
13

• Evaluasi menekankan upaya menilai proses pelaksanaan rencana,

M AY
mengenai ada tidaknya penyimpangan dan tercapai tidaknya sasaran
yang telah ditetapkan berdasarkan rencana yang telah dibuat.

2 1 ,
2 0 X X
• Pengendalian merupakan suatu upaya manjerial untuk
mengembalikan semua kegiatan pada rel yang telah ditentukan.
P R E S E N TAT I O N
RISIKO DALAM AGRIBISNIS

T I T L E
14
Agribisnis tidak terlepas dari faktor risiko (risk) dan ketidakpastian (uncertainty).
Risiko merupakan kejadian yang telah diketahui probabilitasnya. Probabilitas

M AY
kejadian pada ketidakpastian tidak diketahui sebelumnya,

2 1 ,
2 0 X X
P R E S E N TAT I O N
B E B E R A PA K A R A K T E R I S T I K P E N T I N G K O M O D I TA S
P E R T A N I A N YA N G B I S A M E N I M B U L K A N R I S I K O

T I T L E
DAN K E T I D A K PA S T I A N DALAM K E G I AT A N
AGRIBISNIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

15
1. Musiman (seasonal), kegiatan agribisnis khususnya budidaya pertanian sangat

M AY
t e rg a n t u n g p a d a i k l i m d a n a l a m . Te r l e b i h l a g i s e j a k s a t u d e k a d e i n i t e r j a d i a n o m a l i i k l i m

2 1 ,
yang tidak mudah diprediksi sehingga sulit untuk mengelola budidaya pertanian sehingga

2 0 X X
berpengaruh pada jadwal tanam dan mengganggu produksi tanaman padi.
P R E S E N TAT I O N
B E B E R A PA K A R A K T E R I S T I K P E N T I N G K O M O D I TA S
P E R T A N I A N YA N G B I S A M E N I M B U L K A N R I S I K O

T I T L E
DAN K E T I D A K PA S T I A N DALAM K E G I AT A N
AGRIBISNIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

16
2. Mudah rusak (perishable), komoditas agribisnis baik yang dihasilkan mulai proses

M AY
budidaya maupun pabrikasi relatif tidak tahan lama bila dibanding dengan komoditas non

2 1 ,
pertanian. Keterlambatan pengiriman saja maka akan menimbulkan potential loss yang

2 0 X X
l e b i h b e s a r.
P R E S E N TAT I O N
B E B E R A PA K A R A K T E R I S T I K P E N T I N G K O M O D I TA S
P E R T A N I A N YA N G B I S A M E N I M B U L K A N R I S I K O

T I T L E
DAN K E T I D A K PA S T I A N DALAM K E G I AT A N
AGRIBISNIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

17
3. Dikonsumsi pada kondisi segar (freshible), komoditas agribisnis umumnya dikonsumsi

M AY
d a l a m k o n d i s i s e g a r, k h u s u s n y a k o m o d i t a s h o r t i k u l t u r a

2 1 ,
4. Makan tempat (amba), komoditas agribisnis umumnya membutuhkan tempat yang luas

2 0 X X
dan khusus, misalnya pada agribisnis jamur tiram setiap tahapan produksi jamur tiram

membutuhkan ruangan yang berbeda suhu dan temperaturnya.


P R E S E N TAT I O N
B E B E R A PA K A R A K T E R I S T I K P E N T I N G K O M O D I TA S
P E R T A N I A N YA N G B I S A M E N I M B U L K A N R I S I K O

T I T L E
DAN K E T I D A K PA S T I A N DALAM K E G I AT A N
AGRIBISNIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

18
5. Amat beragam, volume dan mutu komoditas agribisnisdi subsistem produksi amat

M AY
berbeda baik waktu maupun tempat (sentra komoditi). Contoh dataran tinggi penghasil

2 1 ,
s a y u r a n s e p e r t i d i e n g d i Wo n o s o b o d a n d a t a r a n r e n d a h p e n g h a s i l p a d i s e p e r t i d i K a r a w a n g .

2 0 X X
P R E S E N TAT I O N
B E B E R A PA K A R A K T E R I S T I K P E N T I N G K O M O D I TA S
P E R T A N I A N YA N G B I S A M E N I M B U L K A N R I S I K O

T I T L E
DAN K E T I D A K PA S T I A N DALAM K E G I AT A N
AGRIBISNIS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

19
6 . Tr a n s m i s i h a rg a r e n d a h , p e r u b a h a n h a rg a d i t i n g k a t k o n s u m e n t i d a k s e n a n t i a s a d i i k u t i

M AY
o l e h p e r u b a h a n h a rg a y a n g d i t e r i m a p r o d u s e n , k h u s u s n y a b i l a t e r j a d i k e n a i k a n h a rg a

2 1 ,
d i t i n g k a t k o n s u m e n t i d a k s e r t a m e r t a m e n a i k k a n h a rg a p e n j u a l a n p r o d u s e n .

2 0 X X
7. Komoditas agribisnis struktur pasarnya monopsonis, petani produsen cenderung

dihadapkan pada kekuatan pembeli yang terdiri pengepul dan pedagang yang cukup besar

d a l a m m e n e n t u k a n h a rg a b e l i .
P R E S E N TAT I O N T I T L E M AY 2 1 , 2 0 X X
20
• Karakter utama komoditas agribisnis memang mengandung risiko dan
ketidakpastian, sehingga disana terdapat sekaligus peluang berharga untuk
mengelola risiko dan tingkat ketidakpastian tersebut. Hanggraeni (2010;12)
berpendapat bahwa dalam menilai risiko, hal-hal yang harus diperhatikan
adalah Exposure, Volatility, Probability, Severity, Time Horizon, Corelatio dan
Capital.
• Contoh risiko yang terjadi dalam usaha agribisnis, sebagai berikut :
1. Exposure adalah risiko kerugian maksimum yang harus
dihadapi apabila terjadi suatu kejadian terburuk. (petani menanam sayuran jenis
tomat, makin luas yang di tanam makin besar kerugian yang diterima apabila
terjadi panen serentak yang menyebabkan harga anjlok.)
2. Volatility adalah semakin bervariasi hasil yang akan terjadi pada masa yang
akan datang, maka semakin besar risikonya.
3. Probability adalah kemungkinan terwujudnya kejadian yang mengandung
risiko. Semakin besar probability dari kejadian berisiko, maka semakin besar
risiko yang harus dihadapi.
4. Severity sangat terkait dengan peluang terjadinya suatu risiko. Severity lebih
menekankan kepada seberapa besar kerugian yang akan terjadi, sedangkan
eksposure seberapa besar kerugian maksimal yang akan dialami perusahaan.
5. Time Horizon, sangat terkait dengan jangka waktu suatu
investasi, semakin lama jangka waktu suatu investasi, tingkat
risiko akan semakin besar.

6. Corelation adalah apabila kejadian suatu risiko saling


berhubungan satu dengan yang lain, maka tingkat risiko yang
dihadapi perusahaan semakin besar.

7. Capital adalah penyimpanan modal oleh perusahaan


dengan dua alasan, pertama karena pemenuhan kebutuhan
kas, kedua menutupi kerugian yang diakibatkan oleh
terjadinya exposure risiko.
RANGKUMAN
1. Risiko adalah kemungkinan situasi atau keadaan yang dapat mengancam

P R E S E N TAT I O N
pencapaian tujuan serta sasaran sebuah organisasi atau individu.
2. Unsur risiko antara merupakan suatu kejadian, kejadian tersebut masih
merupakan kemungkinan, jadi bisa saja terjadi bisa tidak terjadi dan jika
sampai terjadi, akan menimbulkan kerugian.

T I T L E
3. Implikasi dari risiko adalah menyebakan kerugian finansial, menimbulkan
kesulitan yang signifikan dan kehilangan kepercayaan dari konsumen
4. Agribisnis sebagai sebuah sistem pertanian yang meliputi empat subsistem
terintegrasi yaitu: subsistem agribisnis hulu (downstream agribusiness), 23
pertanian, subsistem agribisnis usahatani (on-farm agribusiness), subsistem
agribisnis hilir (upstream agribusiness) dan subsistem jasa layana pendukung
agribisnis (supporting institution),

5. Sebagai sebuah proses bisnis, kegiatan agribisnis menerapkan


fungsi manajemen mulai perencanaan,pengorganisasian,
pelaksananaan, pengawasan, evaluasi sampai pengendalian
sumber daya manusia, modal, material maupun teknologi secara
optimal untuk mencapai tujuan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai