Ada tiga kategori penting yang difokuskan dalam klasifikasi sumber risiko:
STARTEGI
1. strategi pencegahan
Strategi-strategi ini diperkenalkan sebelum resiko terjadi untuk mengurangi kemungkinan risiko
sisi bawah. Mengurangi kemungkinan risiko yang merugikan meningkat diharapkan pendapatan
masyarakat dan mengurangi varians pendapatan. Kedua efek meningkatkan kesejahteraan.
Strategi untuk mencegah atau mengurangi terjadinya risiko pendapatan memiliki jangkauan yang
sangat luas bervariasi dari pengaturan informal yang berskala kecil untuk kebijakan ekonomi
nasional.
2. strategi mitigasi
Strategi mitigasi juga digunakan sebelum risiko terjadi untuk mengurangi dampak potensial dari
risiko masa depan. Sedangkan strategi pencegahan mengurangi kemungkinan risiko yang terjadi,
strategi mitigasi mengurangi dampak potensial jika resiko itu terjadi.
3. strategi coping
Strategi Mengatasi dirancang untuk meringankan dampak dari risiko setelah terjadi. Pemerintah
memiliki peran penting dalam membantu orang dalam mengatasi, misalnya, dalam kasus di mana
rumah tangga tidak disimpan cukup untuk menangani risiko berulang atau bencana. Individu
mungkin telah miskin untuk seumur hidup mereka dengan tidak ada kemungkinan untuk
mengakumulasi aset sama sekali, yang diberikan miskin oleh hilangnya pendapatan terkecil dan
menjalankan risiko berhadapan dengan kerusakan ireversibel.
Social Protection
Asian Development Bank (ADB) menjelaskan bahwa perlindungan sosial pada dasarnya
merupakan sekumpulan kebijakan dan program yang dirancang untuk menurunkan kemiskinan
dan kerentanan melalui upaya peningkatan dan perbaikan kapasitas penduduk dalam melindungi
diri mereka dari bencana dan kehilangan pendapatan; tidak berarti ahwa perlindungan sosial
merupakan keseluruhan dari kegiatan pembangunan di bidang sosial, bahkan perlindungan sosial
tidak termasuk upaya penurunan risiko (risk reduction).
4. Skema mikro dan area-based untuk perlindungan bagi komunitas setempat, dan;
menurut bank dunia dalam “World Bank Social Protection Strategy”, perlindungan sosial (Social
Protection) adalah:
Menurut ILO (2002) dalam “Social security and Coverage for All”, perlindungian sosial
merupakan konsep yang luas yang juga mencerminkan perubahan-perubahan ekonomi dan sosial
pada tingkat internasional. Konsep ini termasuk jaminan sosial dan skema-skema swasta. Lebih
jauh lagi, dijelaskan bahwa sistem perlindungan sosial bisa dibedakan dalam 3 lapisan (tier):
Lapisan pertama merupakan jejaring pengaman sosial yand didanai penuh oleh pemerintah;
Lapisan kedua merupakan skema asuransi sosial yang didanai dari kontribusi pemberi kerja dan
pekerja; dan Lapisan ketiga merupakan provisi suplementari yang dikelola penuh oleh swasta.
Bagaimana peranan pemerintah Indonesia dan pelaku bisnis dalam mengelola risiko
sosial?
Dari sudut pandang pelaku bisnis, konsep CSR merupakan opsi pengelolaan risiko sosial sebagai
bagian integral dari upaya pelaksanaan triple bottom line, yakni bahwa bisnis harus memiliki
dampak positif yang seimbang bagi kesejahteraan ekonomi (profit), pelestarian lingkungan
(planet) dan keadilan sosial (people). Sedangkan dari pemerintah, pemastian ketersediaan
infrastruktur yang memadai yang mengacu pada buku biru Bappenas menjadi salah satu opsi
pengelolaan risiko sosial.
Pertanyaan yang masih harus dikaji lebih lanjut adalah mengenai efektivitas pengelolaan risiko
sosial dari semua pihak yang berkepentingan: pemerintah Indonesia, pelaku bisnis, dan
masyarakat.