Anda di halaman 1dari 13

KONSEP

ASURANSI
SEBAGAI BAGIAN
PEMBIAYAAN
KESEHATAN

- Feby Khaila Azhara NIM 14120220044


- Andi alvina arnol 14120220038
PENGANTAR
KONSEP DASAR ASURANSI
KESEHATAN
Asuransi kesehatan merupakan suatu instrumen sosial yang
ditujukan untuk mengartikulasikan prinsip gotong royong atau
solidaritas masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan.

Secara prinsip konteks asuransi kesehatan berdasarkan sifat


penyelenggaraannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu asuransi
kesehatan yang bersifat komersial dan sosial. Pada dasarnya
asuransi kesehatan komersial bertujuan memberikan perlindungan
kepada penduduk yang ditandai dengan hubungan transaksi yang
bersifat sukarela, sebagaimana layaknya transaksi dagang.
Sementara
itu, asuransi kesehatan sosial bertujuan untuk memberikan
perlindungan kepada penduduk berdasarkan penegakan keadilan
sosial sehingga kepesertaanya bersifat wajib.
PEMAHAMAN TENTANG
RISIKO
Istilah “risiko” digunakan dalam asuransi untuk kejadian-kejadian
yang dapat diasuransikan yang sifatnya bukan spekulatif. Risiko ini
disebut juga pure risk atau risiko murni (Thabrany, 2001)
Berdasarkan prinsip bahwa risiko adalah peluang (dapat terjadi
dan tidak terjadi), terdapat empat kategori manajemen risiko

1 4
sebagai berikut (Redja, et.al; Emmet, et.al. 2003).

2
3
Menghindari Risiko Mengurangi Risiko Memindahkan Risiko Mengambil Risiko
individu memilih individu tetap memilih individu berusaha untuk individu memilih untuk
untuk tidak untuk mengambil memindahkan risikonya mengambil risiko tanpa
mengambil risiko atas risiko karena tidak menjadi risiko kelompok, modifikasi upaya ekstra
kejadian atau bahaya mungkin untuk yaitu melalui skema untuk mengurangi
yang akan menimpa mengeliminasi semua asuransi. risiko terjadinya insiden
dirinya. risiko atau kerugian atas
dirinya.
PERBEDAAN
ASURASIDAN KOMERSIAL
SOSIAL
PERAN DAN POSISI SKEMA
JAMINAN KESEHATAN
DALAM SISTEM KESEHATAN
KEDUDUKAN SKEMA JAMINAN KESEHATAN DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Peninjauan kedudukan dan peran skema jaminan kesehatan dalam


sistem kesehatan di Indonesia secara prinsip berangkat dari
beberapa peraturan perundangan antara lain, Undang-Undang No
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Presiden No 18 Tahun
2020 tentang RPJMN 2020-2024, serta Peraturan Presiden Nomor
72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
KEDUDUKAN SKEMA JAMINAN KESEHATAN DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

UU Kesehatan secara tegas menjelaskan bahwa tujuan


pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
sebagai salah satu investasi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosisal dan
ekonomi.

Pasal 22 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004


Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
menyebutkan bahwa paket manfaat Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) bersifat komprehensif
dari layanan preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif, tetapi dalam konteks perorangan
KONTRIBUSI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
TERHADAP PERBAIKAN INDIKATOR KESEHATAN

CAKUPAN KEPESERTAAN

0 Dimensi kepesertaan merupakan proksi yang


sering kali digunakan secara praktik untuk menilai
seberapa komprehensif program jaminan

1 kesehatan yang dikelola sudah menjangkau target


sasaran, yaitu seluruh rakyat Indonesia.

FASILITAS KESEHATAN

02 Parameter kedua yang menjadi tolak ukur adalah


bagaimana skema Jaminan atau Asuransi Kesehatan
Sosial dapat mendorong pertumbuhan fasilitas
kesehatan, baik pada tingkat layanan primer maupun
rujukan (rumah sakit).
KONTRIBUSI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
TERHADAP PERBAIKAN INDIKATOR KESEHATAN

AKSES

03 Akses terhadap layanan kesehatan merupakan


faktor yang penting dalam menilai fungsi negara
untuk menjamin hak asasi kebutuhan dasar
kesehatan.

KONSUMSI

04 angka konsumsi layanan dari tahun ke tahun pada


setiap kelompok tingkat pendapatan atau
regional.
KONTRIBUSI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
TERHADAP PERBAIKAN INDIKATOR KESEHATAN

PEMBIAYA AN KESEHATAN

05 Sebagaimana fungsi utama dari Universal Health


Coveragealam menciptakan perlindungan finansial
bagi rakyat Indonesia, pengeluaran out of pocket
dari pasien sering kali digunakan pada tingkat
global sebagai komparasi sejauh mana skema
jaminan sosial yang diselenggarakan mampu
menurunkan pengeluaran mandiri dari masyarakat
atas akses layanan Kesehatan.
KESIMPULAN
Peran program JKN dalam sistem kesehatan khususnya
berfungsi sebagai salah satu instrumen pembiayaan kesehatan.
Dalam bab ini ditinjau dari beberapa aspek penting, antara lain
cakupan kepesertaan, fasilitas Kesehatan, akses, konsumsi, dan
pempembiayaasecara umum, penyelenggaraan program JKN
selama lima tahun telah mendorong banyak reformasi positif
terutama meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan
kesehatan serta penurunan pengeluaran mandiri masyarakat saat
mengakses layanan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai