Anda di halaman 1dari 6

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

Pengaruh Penggunaan Bentuk Tes terhadap Hasil Belajar


Membaca Bahasa Indonesia dengan Kovariabel Motivasi
Berprestasi pada Siswa Kelas XII SMA Pariwisata PGRI
Dawan Klungkung

A.A.Yudi Wahyuni, Kt. Suarni, A.A. Istri Ngr. Marhaeni

Program Studi Penelitan dan Evaluasi Pendidikan


Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: yudi.wahyuni@pasca.undiksha.ac.id,
ketut.suarni@pasca.undiksha.ac.id,
agung.marhaeni@pasca.undiksha.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bentuk tes terhadap
hasil belajar membaca bahasa Indonesia dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas
XII SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Jumlah sampel
dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas berjumlah 70 orang, siswa kelas XII IPB2 sebagai
kelompok eksperimen, serta kelas XII IPB3 sebagai kelompok kontrol. Instumen
pengambilan data berupa tes hasil belajar membaca bahasa Indonesia dan kuesioner
motivasi berprestasi siswa. Analisis data dilakukan dengan ANAKOVA satu jalan pada
taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) ada perbedaan hasil belajar
membaca bahasa Indonesia antara siswa yang menggunakan bentuk tes esai dengan
yang menggunakan bentuk tes objektif. (FA = 8,688 > F tabel = 3,98) (2) tidak ada
perbedaan hasil belajar membaca bahasa Indonesia antara siswa yang menggunakan
bentuk tes esai dengan siswa yang menggunakan tes objektif setelah kovariabel motivasi
berprestasi dikendalikan (FA = 0,888 < F tabel = 3,98), (3) terdapat kontribusi motivasi
berprestasi terhadap hasil belajar membaca bahasa Indonesia sebesar 66%( R = 0,818 ,
2
R = 0,660 = 66%)

Kata-kata kunci : hasil belajar membaca, motivasi berprestasi, penggunaan bentuk tes

ABSTRACT
This study aimed to know the effect of the use of the test toward the students¶
reading achievement on Indonesia language at SMA Pariwisata PGRI Dawan
Klungkung.This study was experimental study with post-test only control group design.
The samples were 70 students. The instruments used in collecting the data were test of
Indonesian language reading achievement and achievement motivation questionnaire.
The data were analysis using one-way ANACOVA in the level of significant 5%. The
result of this study showed (1) a different was found on the result of Indonesia Language
reading achievement between students who followed essay test and those who followed
objektive test (FA = 8,688 > F Table =3,98). (2) There was not difference on Indonesian
language reading achievement between students who followed essay test and those who
followed objective test after achievement motivation was controlled. (FA = 0,888 < F tabel
= 3,98) . (3) There was contribution of motivational achievement toward Indonesian
language reading achievement the result of reading achievent that was 66 % ( R =,
2
0,818, R , 0,660 = 66% with the amount.

Key words : motivational achievement, reading achievement, test


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

I PENDAHULUAN yang sudah disediakan tanpa berpikir salah


atau benar yang penting jawaban sudah ada.
Selain itu, mudah untuk bertanya pada
Dalam proses pembelajaran, berbagai teman. Sekali bertanya, beberapa jawaban
macam metode telah dipergunakan agar bisa diperoleh tanpa berpikir. Ditambah lagi
memperoleh hasil yang memuaskan. Namun, soal objektif khususnya bahasa Indonesia
masih ada hal lain yang menyebabkan hasil panjang-panjang menambah malas siswa
yang memuaskan itu belum optimal. Salah untuk membaca. Oleh karena itu, tes objektif
satu diantaranya adalah bentuk tes. tidak membuat anak mau mengingat,
Bentuk tes yang dimaksud adalah tes mengamati, apalagi memahami wacana. Apa
esai dan tes objektif. Sarwiji Suwandi (2011) lagi daya pembeda soal yang tinggi membuat
menyatakan bahwa secara garis besar, tes siswa bingung memilih jawaban yang benar.
dapat dibedakan dua macam bentuk , yaitu Berbeda halnya dengan tes esai, siswa
tes esai dan tes objektif. dituntut untuk menguraikan jawabannya. Tes
Yang dimaksud dengan tes objektif uraian adalah tes yang menuntut peserta
yaitu tes yang cara esesmennya bersifat didik untuk mengorganisasikan dan
objektif, dalam arti sudah jelas mana jawaban menyatakan jawabannya menurut kata-kata/
yang benar, mana yang salah, dan hanya kalimat sendiri. Dengan menggunakan tes
satu jawaban yang benar. Candiasa (2011) esai siswa akan berpikir dan berusaha untuk
menyebutkan tes objektif adalah bentuk tes bisa menguraikan jawabannya. Mereka malu
yang memberikan alternatif jawaban kepada jika sampai jawabannya kosong. Siswa akan
responden. berusaha untuk menjawabnya sehingga
Tes esai merupakan salah satu mendapat hasil yang memuaskan. Hasil yang
bentuk dari butir jawaban yang tersusun. dimaksud di sini adalah hasil belajar
Djiwandono (2008) menjelaskan membaca bahasa Indonesia.
bahwasannya secara lebih khusus tes uraian Dalam Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan
(tes esai) mengacu pada tes yang Tingkat Pertama yang diterbitkan oleh Pusat
jawabannya berupa suatu uraian atau esai Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
dalam berbagai gaya penulisan seperti (2006), hasil berarti sesuatu yang diadakan
deskriptif dan argumentatif,sesuai dengan dengan usaha. Belajar berarti berusaha
permasalahan yang menjadi pokok bahasan. memperoleh ilmu. Jadi, hasil belajar adalah
Candiasa (2011) menyebutkan pula tes esai sesuatu yang diperoleh setelah berusaha
menuntut siswa untuk mengorganisasikan memperoleh ilmu.Hasil belajar merupakan
atau menyajikan jawaban dalam bentuk perubahan tingkah laku yang meliputi ranah
uraian. psikomotor (Bloom, 1991). Hasil belajar
Kedua bentuk tes tersebut digunakan merupakan keluaran (outputs) dari suatu
untuk mengomunikasikan pada pengguna tes sistem pemrosesan masukan
tentang apa yang diukur oleh tes serta (input).Membaca dalam Kamus Pelajar
mendeskripsikan perilaku yang akan diukur. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama berarti
Tes esai akhir-akhir ini jarang melihat serta memahami isi dari yang tertulis.
digunakan oleh guru untuk menilai hasil Menurut Henry Guntur Tarigan ³
membaca siswa. Hal ini disebabkan oleh Membaca adalah suatu proses yang
bentuk tes ujian nasional sebagai tolok ukur dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
keberhasilan siswa secara nasional untuk memperoleh pesan yang hendak
menggunakan tes objektif sebagai intrumen disampaikan oleh penulis melalui media kata-
penilaian. Sehingga kebanyakan guru-guru kDWD DWDX EDKDVD WXOLV´ +DULPXNWL
menggunakan tes objektif untuk menilai hasil Kridalaksana PHQJDWDNDQ EDKZD´
kerja siswa dengan alasan supaya terlatih Membaca adalah menggali informasi dari
dengan soal objektif untuk persiapan ujian. teks, baik yang berupa tulisan maupun
Selain itu, guru mudah mengoreksi. gambar atau diagram maupun kombinasi dari
Dengan terbiasa menggunakan tes itu semua. DP. Tampubolon (1986)
objektif, siswa enggan untuk belajar karena EHUSHQGDSDW EDKZD ³ 0HPEDFD DGDOah
mereka menganggap dengan soal objektif, kegiatan fisik dan mental yang dapat
mereka tidak perlu bersusah-susah EHUNHPEDQJ PHQMDGL VXDWX NHELDVDDQ´
membaca, mereka hanya memilih jawaban Sedangkan membaca menurut Soedarso
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

(1989) adalah aktivitas yang kompleks menginginkan peserta didiknya memiliki


dengan mengerahkan sejumlah besar prestasi yang baik dalam mata pelajaran apa
tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang pun utamanya dalam hal ini adalah mata
harus menggunakan pengertian dan pelajaran bahasa Indonesia.
khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dengan judul Pengaruh Penggunaan Bentuk
disimpulkan bahwa membaca adalah Tes terhadap Hasil Belajar Membaca dalam
kegiatan yang kompleks yang meliputi Pembelajaran Bahasa Indonesia Ditinjau dari
kegiatan fisik dan mental serta harus memiliki Motivasi Berprestasi Siswa Kelas XII SMA
kemampuan untuk mengingat, mengamati Pariwisata PGRI Dawan Klungkung Tahun
dan memahami isi wacana. Pelajaran 2013 ± 2014
Bahasa Indonesia adalah salah satu Tujuan dari penelitian ini adalah pertama,
mata pelajaran yang wajib diberikan di semua untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
jenjang pendidikan karena bahasa Indonesia membaca bahasa Indonesia siswa antara
adalah bahasa nasional, bahasa persatuan, yang menggunakan tes objektif dengan tes
dan bahasa pengantar dalam acara formal. esai ,kedua untuk mengetahui perbedaan
Sehingga, dalam penggunaannya diperlukan hasil belajar membaca bahasa Indonesia
ketelitian agar tidak terjadi kesalahpahaman siswa antara yang menggunakan tes objektif
yang bisa berujung pada perselisihan. Oleh dengan tes esai setelah motivasi berprestasi
karena itu, hasil belajar membaca siswa dikendalikan, ketiga Untuk mengetahui
utamanya bahasa Indonesia diharapkan kontribusi motivasi berprestasi terhadap hasil
mampu menjadikan siswa teliti dalam belajar membaca bahasa Indonesia siswa di
menggunakan bahasa. kelas XII SMA Pariwisata PGRI Dawan
Untuk memperoleh hasil belajar Kungkung.
membaca Bahasa Indonesia yang baik
diperlukan dorongan dari dalam siswa berupa II. METODE PENELITIAN
motivasi berprestasi siswa. Motivasi
berprestasi dapat diartikan sebagai daya Penelitian ini merupakan penelitian
penggerak yang ada di dalam diri seseorang eksperimen. Rancangan yang digunakan
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu adalah rancangan penelitian semu dengan
demi tercapainya suatu tujuan (Pupuh,2007). disain Post-test Only Control Group Design.
Pada dasarnya manusia hidup memiliki Populasi dari penelitian ini adalah
kebutuhan. Abraham Maslow( dalam Haris seluruh siswa kelas XII IPB di SMA
Bahar,2012) mengemukakan teorinya bahwa Pariwisata PGRI Dawan Klungkung yang
kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan terdistribusi menjadi 3 kelas. Dengan
akan rasa aman tentram, kebutuhan untuk menggunakan teknik random sampling,
dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk terpilih 2 kelas yaitu kelas XII IPB 2 sebagai
dihargai dan kebutuhan untuk kelas eksperimen dan kelas XII IPB 3
mengaktualisasikan diri, kebutuhan untuk sebagai kelas kontrol. Jumlah sampel 70
berprestasi merupakan kebutuhan manusia siswa.
pada peringkat yang tertinggi. Sehingga Sebelum merandom kelas, terlebih
dengan motivasi berprestasi siswa dapat dahulu dilakukan uji kesetaraan dengan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis menggunakan uji-t. Kriteria pengujian adalah
siswa. Yang ditegaskan oleh Mc Clelland jika pada derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 ±
(dalam Sukartini,2011) motivasi berprestasi 2 dan taraf signifikansi 0,05. ± t tabel < t
adalah suatu dorongan dalam diri seseorang hitung < t tabel maka ketiga kelas dinyatakan
untuk melakukan suatu aktivitas dengan setara.
sebaik-baiknya agar mencapai prestasi Dari uji-t diperoleh hasil t hitung < t tabel
dengan predikat terpuji. Sehingga dapat dengan rincian sebagai berikut. T hitung
disebutkan bahwa dengan adanya motivasi antara kelas XII IPB 1 dengan kelas XII IPB 2
berprestasi ada kemauan siswa untuk diperoleh ± 0,470, t hitung antara kelas XII
memahami wacana sehingga hasil belajar IPB 1 dengan kelas XII IPB3 diperoleh nilai
membaca siswa menjadi optimal.. 0,457, t hitung antara kelas XII IPB 2 dengan
Semua sekolah, seperti halnya dengan IPB 3 diperoleh nilai 0,946 dan t tabel dengan
SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

taraf signifikan 0,05 sebesar 2,000. Ini berarti memiliki skor haasil belajar membaca bahasa
ketiga kelas setara. Indonesia sebesar 73, 686.
Dalam penelitian ini terdapat tiga Hasil analisis data tersebut
variabel. Variabel pertama adalah variabel menunjukkan bahwa hasil belajar membaca
terikat yaitu hasil belajar membaca bahasa bahasa Indonesia siswa SMA Pariwisata
Indonesia. Variabel kedua adalah variabel PGRI Dawan Klungkung yang menggunakan
bebas yaitu bentuk tes. Variabel ketiga tes esai lebih tinggi dibandingkan dengan
adalah variabel mderator berupa motivasi yang menggunakan tes esai sebelum
berprestasi. motivasi dikendalikan. Ini menandakan
Instrumen yang dipergunakan untuk bahwa siswa lebih mampu menjawab dengan
memperoleh data adalah tes hasil belajar menguraikan pendapatnya dibandingkan
membaca bahasa Indonesia dan kuesioner diberikan jawaban yang sudah ada. Seperti
motivasi berprestasi. Sebelum digunakan disebutkan oleh Ari Muslim (2014) dalam
instrumen- instrumen yang digunakan untuk menjawab tes uraian peserta tes bebas untuk
mengumpulkan data, harus divalidasi menjawab pertanyaan yang diajukan. Setiap
terlebih dahulu. peserta didik dapat memilih,
Setelah data diperoleh, diadakan uji menghubungkan, atau menyampaikan
normalitas data, uji homogenitas data, dan uji gagasan dengan menggunakan kata-katanya
linieritas data. Setelah data normal, homogen sendiri. Peserta didik dalam penelitian ini
dan linier, dilanjutkan uji hipotesis. lebih berhasil menggunakan bentuk tes esai
Metode analisis penelitian yang karena lebih mampu menguraikan
digunakan adalah one way analysis pendapatnya dengan menggunakan kata-
covariable of variant (ANAKOVA) dengan 3 katanya sendiri.
hipotesis sebagai berikut. Pertama, ada Berdasarkan hal tersebut di atas maka,
perbedaan hasil belajar membaca bahasa untuk mengevaluasi hasil belajar membaca
indonesia siswa kelas XII SMA Pariwisata bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan
PGRI Dawan Klungkung antara yang bentuk tes esai agar siswa mau membaca
menggunakan bentuk tes esai dengan yang dan lebih terbuka pikirannya menjawab
menggunakan bentuk tes objektif. Kedua, sesuai dengan pertanyaan karena siswa
ada perbedaan hasil belajar membaca dapat memilih, menghubungkan, atau
bahasa Indonesia siswa antara yang menyampaikan gagasannya sesuai dengan
menggunakan bentuk tes esai dengan yang kata-katanya sendiri, tetapi tetap sesuai
menggunakan bentuk tes objektif setelah dengan pertanyaan.
motivasi berprestasi dikendalikan. Ketiga, Uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa
ada kontribusi motivasi berprestasi terhadap tidak ada perbedaan yang signifikan hasil
hasil belajar membaca bahasa Indonesia belajar membaca bahasa Indonesia siswa
siswa kelas XII SMA Pariwisata PGRI Dawan
Klungkung antara yang menggunakan bentuk
tes esai dengan yang menggunakan bentuk
III. HASIL PENELITIAN DAN tes objektif setelah kovariabel motivasi
PEMBAHASAN berprestasi dikendalikan. Hasil dari
Berdasarkan hasil analisis data, perhitungan anakova diperoleh FA hitung =
ditemukan hasil sebagai berikut. Uji hipotesis 0,888 , sedangkan FA Tabel untuk dk =70-1-
pertama menunjukkan bahwa hasil belajar 1= 68 dengan taraf signifikan = 3,98. Ini
membaca bahasa Indonesia antara siswa artinya FA hitung < FA tabel. Ini berarti H0
yang menggunakan bentuk tes esai lebih diterima yang artinya bahwa tidak ada
tinggi hasilnya dibandingkan dengan siswa perbedaan hasil belajar membaca bahasa
yang menggunakan bentuk tes objektif Indonesia siswa antara yang menggunakan
sebelum motivasi berprestasi dikendalikan. bentuk tes esai dengan yang menggunakan
Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis data bentuk tes objektif. Hal ini menunjukkan
kelompok siswa yang menggunakn bentuk bahwa setelah motivasi berprestasi
soal esai ( kelompok A1) memiliki skor hasil ditumbuhkan ternyata hasil belajar membaca
belajar membaca bahasa Indonesia bahasa Indonesia siswa baik yang
sebesar79,086, sedangkan kelompok siswa menggunakan bentuk tes esai maupaun yang
yang menggunakan bentuk tes objektif menggunakan bentuk tes objektif tidak ada
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

perbedaan. Mereka memiliki motivasi mengartikan motivasi sebagai dorongan


berprestasi untuk menjawab pertanyaan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan
bacaan. Hal ini menunjukkan motivasi dengan seperangkat standar dan berusaha
berprestasi berhubungan erat dengan hasil untuk mendapat keberhasilan. Dengan
belajar membaca bahasa Indonesia siswa. Ini adanya motivasi berprestasi maka akan ada
sesuai dengan hasil penelitian Kecen (2010) dorongan kuat dari dirinya sendiri untuk mau
dan Sukartini ( 2011) yang menyatakan dan mampu memahami isi wacana sehingga
bahwa motivasi berprestasi berpengaruh hasil belajar membacanya optimal.
terhadap hasil belajar membaca. Dari hasil penelitian di atas dapat
Untuk uji hipotesis yang ketiga disampaikan, secara empiris bentuk soal
menggunakan analisis regresi. Hasil dapat mempengaruhi hasil belajar membaca
perhitungan regresi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, faktor motivasi
SPSS adalah sebagai berikut R = 0,818, R2 = berprestasi juga berpengaruh pada hasil
0,660 = 66% hasil F res hitung = 66,906 dan belajar membaca bahasa Indonesia siswa.
F res tabel untuk db = 34 dan N = 35 untuk
taraf signifikan 5% = 3,98, F res hitung > F
res tabel yang artinya H0 ditolak. IV. PENUTUP
Berdasarkan hasil hitung tersebut dapat
disimpulkan ada kontribusi motivasi Berdasarkan atas temuan dalam
berprestasi terhadap hasil belajar membaca penelitian ini, dapat ditarik simpulan sebagai
bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA berikut. Pertama, ada perbedaan yang
Pariwisata PGRI Dawan Klungkung sebesar signifikan hasil belajar membaca bahasa
66%. Indonesia siswa antara yang menggunakan
. bentuk tes esai dengan yang menggunakan
Dengan hasil penelitian ini guru perlu bentuk tes objektif sebelum kovariabel
memahami bahwa tidak semua materi motivasi berprestasi dikendalikan. Kedua,
pembelajaran cocok diberikan tes objektif. tidak ada perbedaan yang signifikan hasil
Seperti halnya membaca pemahaman. Siswa belajar membaca bahasa Indonesia siswa
tidak harus dipaku dengan jawaban yang antara yang menggunakan bentuk tes esai
sudah disediakan. Siswa diberikan memberi dengan yang menggunakan bentuk tes
jawaban, ide , pendapat, atau pandangannya objektif setelah kovariabel motivasi
sendiri. Karena jawaban sudah disediakan berprestasi dikendalikan. Ketiga, ada
dalam soal objektif ,ditambah lagi dengan kontribusi motivasi berprestasi siswa secara
soal yang wacananya panjang ±panjang efektif terhadap hasil belajar membaca siswa
menyebabkan siswa enggan untuk berpikir ,
bahkan membacapun tidak ,yang penting Ada beberapa saran yang diharapkan
sudah memilih. terkait dengan hasil penelitian ini adalah
Berbeda halnya dengan tes esai, karena sebagai berikut. Pertama, bagi guru yang
jawabannya menguraikan tentunya memberikan materi bahasa Indonesia agar
wacananya terbatas. Selain itu siswa tidak hanya menggunakan bentuk tes objektif
diberikan menjawab dari hasil pemikirannya dalam mengevaluasi siswa. Karena belajar
sendiri tentu siswa akan berusaha membaca bahasa adalah komunikasi tidak terpaku
hingga ada yang dapat mereka uraikan pada pada jawaban yang sudah ada. Kedua,
jawabannya. lembaga terkait atau pejabat berwenang
Keberhasilan dalam memperoleh hasil dalam kebijakan pendidikan agar tidak hanya
belajar membaca siswa sangat dipengaruhi menggunakan bentuk tes objektif saja dalam
oleh motivasi berprestasi. Motivasi ujian. Kalau bisa utamakan tes esai agar
berprestasi merupakan hal yang terpenting siswa lebih berkembang daya nalarnya.
dalam proses belajar karena motivasi bukan Ketiga, bagi guru yang menggunakan tes
hanya sebagai penggerak tingkah laku, tetapi esai untuk mengevaluasi agar
juga mengarahkan dan memperkuat tingkah memperhatikan karakter siswa terutama
laku dalam belajar. Tinggi rendahnya motivasi berprestasi. Guru hendaknya
motivasi dalam belajar terkait dengan mampu membangkitkan motivasi berprestasi
motivasi berprestasi yang dimilikinya. siswa.
McClelland (dalam Sukartini,2011)
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 4 Tahun 2014)

Keempat, para pembaca, penulis, dari Motivasi Berprestasi Siswa,


atau para aktivis penelitian Singaraja, Program Pasca Sarjana.
hendaknya melaksnakan penelitian Tampubolon, DP. 1986. Kemampuan
yang sejenis dengan melibatkan Membaca Teknik Membaca Efektif dan
sampel yang lebih besar dengan Efisien.Bandung: Angkasa.
tingkat kelas yang berbeda sehingga Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca
memperoleh kesimpulan dan Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
generalisasi yang lebih akurat. college Publiser Orlando.
Umbara, Sang Putu. 2011. Pengaruh
Penerapan Asessmen Proyek terhadap
Prestasi Belajar IPS Ditinjau dari Sikap
DAFTAR RUJUKAN Sosial. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Bahar ,Haris. 2012.Motivasi Berprestasi.
http://harisbahar.blogspot.com/2012/02/motiv
asi berprestasi.html diunduh 10 Februari
2012

Benjamin S. Bloom. 1991. All Our Children


Learning, Mic Brow. New York: Hill Book
Company.
Candiasa, I Made. 2011. Pengujian
Instrumen Penelitian Disertai Aplikasi
Iteman dan Bigsteps. Singaraja:
Undiksha Press.
_______.2011.Statistik Multivariat Disertai
Aplikasi SPSS.Singaraja: Undiksa Press.
_______.2010.Statistik Univariat dan Bivariat
Disertai Aplikasi SPSS.Singaraja:
Undiksa Press.
Dantes, Nyoman, 2007. Metodologi
Penelitian: Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa (
Pegangan bagi Pengjar Bahasa).Jakarta:
PT Indeks.
.Kridalaksana, Harimukti. 1984. Kamus
Linguistik. Jakarta: Gramedia
Muslim, Ari.2014.Tes Esai ± Esay Test.
http://arimuslim.wordpress.com//02/22/te
sesai-esaytest diunduh 10 Maret 2014
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno.
2007. Stategi Belajar Mengajar melalui
konsep umum dan konsep islami,
Bandung :PT Refika Aditama.
Pusat Bahasa, Depdiknas. 2006. Kamus
Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Jakarta: Pusat Bahasa
Depdiknas.
Soedarso.1989.Sistem Membaca Cepat dan
Efektif. Jakarta: Gramedia
Sukartini, Kadek. 2011, Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Type jigsow
terhadap hasil belajar Membaca Teks
bahasa dan Sastra Indonesia Ditinjau

Anda mungkin juga menyukai