Anda di halaman 1dari 19

ILMU

Setelah membaca Handout ini diharapkan Kamu dapat :


PENGETAHUAN

Menjelaskan koefisien muai panjang.


Membedakan koefisien muai panjang dengan muai luas.
Membedakan koefisien muai panjang dengan muai volume.
Membedakan pemuaian zat padat dan zat cair.
Membandingkan pemuaian zat gas dan zat padat.
Menjelaskan akibat pemuaian dalam kehidupan sehari -hari.
Menyebutkan 3 jenis-jenis perpindahan kalor.
Menjelaskan 3 proses perpindahan kalor.
Menjelaskan 3 contoh perpindahan kalor dalam kehidupan.
Menjelaskan proses dan penyerapan dan pelepasan kalor.
140

PETA KONSEP

Selalu berhubungan
Menyebabkan
Pemuaian Suhu Kalor
Zat

Terdiri

Zat Zat Cair Gas


Padat
Perpindahannya
Perlu Medium Tanpa Medium

dibedakan dinamakan 141


menjadi

Radiasi

Konduksi Konveksi

melalui melalui medium


medium

Zat Padat Zat Cair Gas

PENDAHULUAN

Pada umumnya zat akan memuai apabila dipanaskan


dan menyusut apabila didinginkan. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak dijumpai peristiwa pemuaian. Untuk
mengantisipasi pemuaian, sambungan rel kereta api
perlu diberi celah dengan jarak tertentu. Kabel kawat
listrik pada umumnya dipasang kendor pada musim
panas sehingga ketika menyusut pada musim dingin
kawat tidak putus. Pada siang hari yang sangat panas,
petani di sawah sering menutupi ban sepedanya dengan
jerami. Gelas sering pecah apabila diisi dengan air
mendidih. Bagaimanakah peristiwa-peristiwa ini dapat
dijelaskan? Pada bagian ini kalian akan mempelajari
konsep pemuaian dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Di samping itu, bagian ini juga akan
perbedaan antara konduksi, konveksi, dan radiasi?

142

A. SUHU

Pada siang hari ketika matahari bersinar terang,


biasanya udara terasa panas. Sebaliknya, pada malam hari
udara terasa dingin. Bagaimanakah kalian mengetahui
perbedaan rasa panas pada siang hari dan dingin pada malam
hari? Pernahkah kamu membuatkan kopi hangat atau es
sirop? Perhatikan Gambar 1.11!
Menurutmu, untuk
membuat secangkir kopi
panas, apa yang kamu

a. b.
143

perlukan? Apa juga yang kamu perlukan untuk membuat


segelas sirop dingin? Untuk membuat secangkir kopi panas,
kamu memerlukan beberapa sendok kopi dan air panas,
sedangkan untuk membuat sirop dingin kamu memerlukan
sari sirop, air, dan es batu.
Bagaimanakah kamu dapat menentukan bahwa kopi
itu terasa panas dan sirup itu terasa dingin? Ya, dengan
perasaan. Akan tetapi, perasaan tidak dapat menjelaskan
perbedaan panas dan dingin dengan teliti. Untuk mengetahui
perbedaan panas dan dinginnya benda, diperlukan alat ukur.
Konsep suhu (temperatur) berasal dari ide kualitatif tentang
“panas” dan “dingin” yang didasarkan atas indera perasa.
Suatu benda yang rasanya panas pada umumnya memiliki
suhu yang lebih tinggi daripada benda yang dingin.

Suhu adalah suatu besaran yang menun


atau dinginnya suatu benda.

PEMUAIAN

A
144

Pa yang terjadi apabila suatu benda terkena panas? Rel kereta api
terbuat dari baja dan disusun sambung menyambung antara satu
buah rel dengan rel lainnya.

Sambungan antara satu rel dengan rel lainnya tidak rapat,


tetapi memiliki celah atau direnggangkan. Perenggangan ini
bertujuan untuk menjaga agar rel tidak melengkung pada siang
hari karena apabila rel terkena panas pada siang hari panjangnya
akan bertambah. Penambahan panjang akibat panas
pada rel itu merupakan peristiwa pemuaian zat.Pemuaian
zat tidak hanya terjadi pada rel kereta api, tetapi masih banyak
pemuaian yang lainnya. Pemuaian itu tidak hanya terjadi pada zat
padat tetapi pada zat lainnya dapat terjadi apabila panas. Pada bab
inilah kamu akan mempelajari tentang pemuaian yang sering
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

PEMUAIAN ZAT PADAT

Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau


mengembang bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan.
Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda,
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Bila benda padat
(misalnya logam) dipanaskan maka suhunya akan naik. Pada suhu
yang tinggi atom-atom dan molekul-molekul penyusun logam
tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga
mengakibatkan logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Pemuaian ini menyebabkan volume logam bertambah besar dan
kerapatannya menjadi berkurang.
Dalam menjalankan tugasnya, para ahli konstruksi dan
disain bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan
sifat pemuaian dan penyusutan bahan karena perubahan suhu.
145

Jembatan umumnya dibuat


dari besi baja yang saling
disambungkan satu dengan lainnya.
Untuk itu agar sambungan besi baja
tidak melengkung, karena memuai
akibat terik panas matahari atau
menyusut di malam hari, maka
sambungan-sambungan besi baja
tidak boleh dipasang saling rapat
satu dengan lainnya. Harus ada
rongga yang cukup di antara
Gambar 1.3 . Besi baja pada jembatan
jalan raya harus dipasang berongga sambungan-sambungan itu
untuk mengatasi (lihat gambar 3.)
pemuaian dan penyusutan besi karena
perubahan suhu.
Sumber : Kemendikbud. 2013

1. Pemuaian Panjang

Pernahkah kalian mengamati


kabel jaringan listrik pada pagi hari
dan pada siang hari ? kabel jaringan
akan tampak kencang pada pagi
hari dan tampak kendor pada siang
hari. Kabel tampak kendor karena
panjang logam penyusunkabel
bertambah panjang akibat terkena
panas sinar matahari.
Gambar 1.4 . pada siang hari, kabel listrik
Dengan demikian dapat tampak mengendur.
Sumber : Kemendikbud. 2013
dikatakan bahwa kabel
mengalami pemuaian karena terkena panas sinar matahari.
Pemuaian panjang tiap zat padat berbeda-beda tergantung pada
sifat termal zat padat tersebut. Besaran yang menentukan
146

pemuaian panjang zat padat adalah koefisien muai panjang.


Koefisien muai panjang suatu zat padat adalah bilangan yang
menunjukkan pertambahan panjang tiap satu satuan panjang zat
itu jika suhunya dinaikkan 1°C.
Pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan dapat
ditentukan persamaan berikut.
L = Lo { 1 + α (t2 – t1) }
Keterangan :
L = panjang setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm)
Lo = panjang awal (m) atau (cm)
α = koefisien muai panjang (/° C)
t1 = suhu mula- mula (° C)
t2 = suhu akhir (° C)

2. Pemuaian Luas dan Volume


Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan maka
pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-sisinya. Pemuaian semacam
ini disebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-pelat logam selalu
memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas memiliki
koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang.
Secara matematis koefisien muai luas dituliskan sebagai berikut.

A = Ao { 1 + β (t2 – t1) }

Keterangan :
A = luas setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm)
147

Ao = luas awal (m) atau (cm)


β = koefisien muai luas (/° C)
t1 = suhu mula- mula (° C)
t2 = suhu akhir (° C)
Bagaimanakah pemuaian yang dialami oleh kelereng dan balok
besi bila kedua benda tersebut dipanaskan? Benda-benda yang
berdimensi tiga (memiliki panjang,lebar, dan tinggi), akan
mengalami muai ruang bila dipanaskan. Pemuaian ruang memiliki
koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang.
Pernahkah kamu menjumpai daun pintu tidak dapat
ditutupkan pada bingkai pintunya? Kaca jendela tidak dapat
masuk ke dalam bingkainya? Hal itu terjadi karena pemasangan
daun pintu dan kaca jendela terlalu
rapat dengan bingkainya, sehingga
ketika terjadi pemuaian atau penyusutan
tidak tersedia lagi rongga yang cukup.

Gambar 1.5 pemasangan daun pintu


dan jendela harus diberi rongga
Sumber : Kemendikbud. 2013

Secara matematis koefisien muai


volume dituliskan sebagai berikut.

V = Vo { 1 + γ (t2 – t1) }
Keterangan :
V = volume setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm)
Vo = volume awal (m) atau (cm)
148

γ = koefisien muai volume(/° C)


t1 = suhu mula- mula (° C)
t2 = suhu akhir (° C)

PEMUAIAN ZAT CAIR

Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai


luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja.
Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka
semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-
masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-
mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya
menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan
pemuaian tekanan karena peningkatan suhu.
Apabila dinaikkan suhunya atau dipanaskan zat cair akan
memuai, bahkan dengan kenaikan suhu yang sama pemuaian zat
cair akan lebih besar daripada zat padat. Ketinggian air pada pipa
kapiler sebelum dipanaskan berada di bawah, begitu dimasukkan
ke dalam air hangat ketinggiannya meningkat, selanjutnya
ketinggiannya bertambah lagi ketika dimasukkan ke dalam air
panas. Terlebih ketika langsung dikenai panas oleh alat pemanas
sampai mendidih, airnya mencapai puncak tertinggi bahkan keluar
meluber dari pipanya. Bertambahnya tinggi air pada saat terkena
panas menunjukkan adanya pemuaian pada zat cair.
Selain zat cair, pipa kapiler dan tabung erlenmeyer pun ikut
memuai. Pemuaian pada pipa dan tabung itu tidak begitu terlihat
apabila dibandingkan dengan pemuaian pada zat cair. Dengan
demikian, pemuaian pada zat cair lebih besar daripada pemuaian
zat padat.

PEMUAIAN ZAT GAS


149

Sama halnya dengan zat padat


dan zat cair, maka semua jenis gas
juga akan memuai apabila
dipanaskan dan menyusut apabila
didinginkan. Mungkin kamu pernah
menyaksikan mobil atau motor
yang sedang melaju di jalan tiba-
tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi
pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi
PENERAPAN
karena adanya kenaikan PRINSIP PEMUAIAN
suhu udara di ZAT
ban mobil akibat DALAM
gesekan
rodaKEHIDUPAN
dengan aspal. SEHARI-HARI

Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan


sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya.

1) Pemasangan Kaca Jendela

Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai


bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih besar daripada
koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini
150

penting sekali untuk menghindariterjadinya pembengkokan pada


bingkai.

2) Pemasangan Sambungan Rel


Kereta Api

Penyambungan rel kereta api


harus menyediakan celah antara
satu batang rel dengan batang rel lain. Jika suhu meningkat,
maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah
panjang. Dengan diberikannya ruang muai antar rel maka
tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan
rel menjadi bengkok.
bungan rel kereta

eweb.com

3) Pemasangan Bingkai Besi


pada Roda Pedati

Bingkai roda pedati pada


keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung
pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut, terlebih
dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya
pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga
memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut.
Gambar 1.8 Bingka
dipanaskan dulu s
roda kayu

Sumber :oldhousewe
151

Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan


terpasang kuat pada
tempatnya.

4) Pemasangan
Jaringan Listrik dan
Telepon

Kabel jaringan
listrik atau telepon
dipasang kendur dari
tiang satu ke tiang
lainnya sehingga saat udara dingin panjang kabel akan sedikit
berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur,
maka saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.

5) Keping Bimetal

Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang


memiliki koefisien muai panjang berbeda yang dikeling
menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap
perubahan suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal
akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik
kedua keping akan mengalami pemuaian dengan
pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping
bimetal akan membengkok ke arah logam yang mempunyai
koefisien muai panjang yang kecil.
Gambar 1.9 Keping bimetal akan mem
bengkok kea rah logam yang muai
panjangnya lebih kecil

Sumber :oldhouseweb.com
152

Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam berbagai


keperluan misalnya pada
termometer bimetal,
termostat bimetal pada
seterika listrik, saklar alarm
bimetal, sekring listrik
bimetal. Pemanfaatan
pemuaian zat yang tidak
sama koefisien muainya
dapat berguna bagi industri
otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar
otomatis atau pada lampu reting kendaraan.

KALOR

Peristiwa yang
melibatkan kalor sering kita
jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada
waktu memasak air dengan
menggunakan kompor. Air
yang semula dingin lama
kelamaan menjadi panas.
Mengapa air menjadi panas?
Air menjadi panas karena
mendapat kalor, kalor yang Gambar 1.9 Air yang mendidih
diberikan pada air Sumber:
mengakibatkan air naik. Dari http://merianggraini.blogspot.co,m/2010/0
4/listrik-dan-sutet.html
153
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda
yang bersuhutersebut
peristiwa lebih tinggidapat
ke benda yang bersuhu lebih rendah.
disimpulkan bahwa kalor
merupakan zat yang mengalir
dari suatu benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah jika
kedua benda tersebut
bersentuhan atau bercampur.

PERPINDAHAN KALOR

Untuk menjaga supaya suhu di dalam lemari es tetap


dingin, dinding lemari es dibuat rangkap dua. Kalor dari luar
lemari es diusahakan supaya tidak dapat masuk ke dalam ruang
pendingin. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan udara yang
terletak di antara dinding-dinding lemari es. Bagaimanakah proses
terjadinya perpindahan kalor? Mengapa udara mampu
menghalangi aliran kalor?

Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu: konduksi, konveksi,


dan radiasi. Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi, dan
radiasi? Pada bagian ini kalian akan mempelajari tiga cara

KONDUKSI (HANTARAN)
154

perpindahan kalor itu. Kalian juga akan mempelajari manfaat


perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Saat kamu menyetrika,


setrika yang panas
bersentuhan dengan kain yang
kamu setrika. Kalor berpindah
dari setrika ke kain.
Perpindahan kalor seperti ini
disebut konduksi.
Gambar 1.10 panas setrika sampai baju

Sumber:abasaonlineshop.wordpress.com
Perhatikan
mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada gambar 4.5.

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa


disertai perpindahan partikel-partikel tertentu. Berdasarkan daya
hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Konduktor
Konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik.
Contoh : besi, baja, tembaga, aluminium, dll.
b. Isolator
Isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor kurang
baik. Contoh : kayu, plastik,
kertas, kaca, air, dll.

KONVEKSI (ALIRAN)
155

Air merupakan
konduktor yang buruk. Namun,
ketika air bagian bawah
dipanaskan, ternyata air bagian
atas juga ikut panas. Berarti, ada
cara perpindahan panas yang
lain pada air tersebut, yaitu
konveksi. Saat air bagian bawah
mendapatkan kalor dari
pemanas, air memuai sehingga
menjadi lebih ringan dan
Gambar 1.11 Arus konveksi pada air yang bergerak naik dan digantikan
dipanaskan
dengan air dingin dari bagian
Sumber:polimedia.com atas. Dengan cara ini, panas
dari air bagian bawah
berpindah bersama aliran airmenuju bagian atas. Proses ini
disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang
disertai perpindahan partikel-partikel tersebut.Konveksi terjadi
karena perbedaan massa jenis zat. Peristiwa konveksi diantaranya
adalah :
1) Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misalnya
sisitem pemanasan air, sistem aliran air panas.
2) Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misalnya
terjadinya angina darat dan angina laut, sistem ventilasi
udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam
ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap
pabrik.

RADIASI (PANCARAN)
156

Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium


disebut radiasi (hantaran). Contoh perpindahan kalor secara
radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan
perkemahan. Kita sering membuat api unggun di malam hari yang
dingin. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa
hangat karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh
kita secara radiasi.
Gambar 1.11. Api unggun

Sumber:
http://merianggraini.blogspot.com/2010/04
PENERAPAN KALOR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
/listrik

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kamu jumpai


peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya menggunakan
konsep perpindahan
kalor,misalnya panci tekan,
setrika, alat penyulingan,
dan alat pendingin. Berikut
beberapa contoh
penerapan perpindahan
kalor secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari.
a) Pada siang hari yang
panas, orang lebih suka memakai baju cerah dari pada
baju gelap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
penyerapan kalor.
b) Cat mobil atau motor dibuat mengkilap ntuk mengurangi
penyerapan kalor.
157

c) Termos. Dinding termos dilapisi perak. Hal ini bertujuan


untuk mencegah hilangnya kalor secara radiasi.ruang
hampa antara dinding kaca pada termos bertujuan untuk
mencegah perpindahan kalor secara konveksi

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud.2013.ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK


KELAS VII SMP/MTs. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai