B. JUSTIFIKASI KEGIATAN
1. Latar Belakang
Bimbingan belajar bagi para siswa sangat diperlukan dalam
menghadapi disebabkan oleh perkembangan kebudayaan yang sangat
pesat yang mempengaruhi perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan bimbingan akan membantu para siswa dalam memecahkan
masalah moral, sosial dan pendidikan. Sebagaimana telah kita ketahui
sekolah tradisional sangat mementingkan mata pelajaran. Mata pelajaran
yang diberikan secara terpisah pada umumnya tidak dapat membantu siswa
untuk menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya sangat diperlukan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi. Hal itu tentu saja menimbulkan masalah terutama bagi siswa
yang tidak dapat melanjutkan pendidikan lagi. Bagi mereka mata pelajaran
pada hakekatnya merupakan gawang yang harus dilalui dalam memperoleh
ijazah atau mengakhiri pendidikan. Gejala-gejala diatas memberikan
petunjuk mengenai perlunya bimbingan baik untuk mempelajari mata
pelajaran maupun dalam ruang persiapan untuk melanjutkan studi
kelembagaan yang lebih tinggi.
2. Masalah
a) Bimbingan belajar yang seperti apakah yang dapat mendukung
siswa dalam belajar
b) Manfaat dari bimbingan belajar
3. Tujuan
Membantu siswa dalam belajar.
1
C. PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
Bimbingan belajar sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar
berdasarkan alasan bahwa pelayanan terhadap perbedaan individu yang
berpengaruh pada jasmani dan rohani untuk meningkatkan hasil belajar.
Bimbingan juga berfungsi sebagai pemberi bantuan pada siswa untuk
memahami dan mengenali semua aspek pribadinya.
2. Saran
Pada pelaksanaan bimbingan belajar, guru harus mengenal dirinya sendiri
dan berhubungan baik dengan siswa sehingga dapat mendorong siswa
untuk belajar secara optimal dengan memberikan pelajaran yang bermakna
bagi mereka dan turut menilai langkah-langkah kegiatan.
2
E. LAMPIRAN
3
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke :I
Hari/ Tanggal : Kamis 16 Desember 2010
Waktu : 16. 00 – 17. 30 WIB
Agenda/ Tema : Pentingnya Bimbingan Belajar
Tempat : Sekretariat KKN
Pelaksanaan :
Khairi Julestari
4
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTAMADYA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
SYUKURDI JAYA
5
PERTEMUAN II
B. JUSTIFIKASI KEGIATAN
1. Latar Belakang
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar tidak terlepas dari hubungan antara
guru dan murid. Guru merupakan komponen utama dalam proses belajar
mengajar yang berperan sebagai sumber informasi dan fasilitator bagi
siswa. Keberadaan guru disekolah dirasa sangat dibutuhkan dalam kegiatan
belajar mengajar. Kekurangan motivasi belajar siswa di rumah merupakan
masalah utama dalam kegiatan belajar mengajar.
Atas dasar itulah mahasiswa KKN UNIB periode ke 62 membantu
proses belajar mengajar di luar sekolah atau membentuk kelompok belajar
BAHASA INDONESIA agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dari
sebelumnya.
2. Masalah
a) Motivasi belajar anak yang kurang sehingga menjadikan anak malas
untuk belajar di rumah
b) Interaksi antara orang tua dan murid yang kurang, sehingga anak
merasa kurang dukungan untuk belajar.
3. Tujuan
Membantu proses belajar mengajar BAHASA INDONESIA dalam bimbingan
belajar agar anak termotivasi untuk belajar di rumah tidak hanya di sekolah
saja.
6
C. PEMBAHASAN
7
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Pelajaran BAHASA INDONESIA merupakan pelajaran yang melatih
keterampilan membaca,menulis anak yang dapat membentuk kepribadian
dan intelegensi siswa. Dalam pembelajaran BAHASA INDONESIA sangat
penting agar anak dapat berkomunikasi dengan baik. Pelajaran BAHASA
INDONESIA sangat menarik karena mempelajari tentang menulis dan
membaca yang benar-benar dialami anak sehari-hari dan benar adanya.
2. Saran
Agar proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam kelompok bimbing
maka perlu adanya tenaga pengajar yang cukup dan berkualitas serta
adanya interaksi antara orang tua dan murid yang bersifat positif.
8
Lampiran
9
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke : II
Hari/ Tanggal : Jum’at, 17 Desember 2010
Waktu : 16.00 s/d 17. 30 WIB
Agenda/ Tema : Proses Belajar Bahasa Indonesia dalam Bimbingan
Belajar
Tempat : Sekretariat KKN
Pelaksanaan :
Khairi Julestari
10
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTAMADYA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
SYUKURDI JAYA
11
PERTEMUAN III
B. JUSTIFIKASI KEGIATAN
1. Latar Belakang
Pembelajaran Membaca, Menulis merupakan tiga komponen penting bagi
anak terutama dalam pengembangan mental dan intelegensi anak. Dua komponen
tersebut merupakan komponen dasar anak dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Pada jenjang pendidikan anak usia SD Dua komponen inilah yang
dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan dasar anak dalam menempuh proses
pembelajaran selama duduk di bangku SD.
Pendidikan merupakan kebutuhan hidup yang tak kalah pentingnya bagi
kehidupan manusia. Selain mencukupi kebutuhan sandang pangan dan papan
manusia juga berkewajiban memikirkan masalah pendidikan terutama bagi anak-
anak yang nantinya akan jadi penerus bangsa.
Perhatian tentang pendidikan ini dapat di dorong dengan menumbuhkan
motivasi bagi anak untuk bersekolah. Penumbuhan motivasi tidak hanya dilakukan
oleh orang tua dirumah tetapi juga oleh guru di sekolah. Guru perlu memperhatikan
kondisi eksternal belajar dan kondisi internal siswa oleh karena itu sangat perlu
diketahui bagaimana cara guru membangkitkan motivasi siswa walaupun dalam
suatu keadaan yang mengganggu konsentrasi belajar.
2. Masalah
a) Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
membaca,menulis
b) Menanamkan pentingnya pendidikan bagi anak.
3. Tujuan
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan menanamkan pentingnya
pendidikan bagi anak.
12
C. PEMBAHASAN
13
3. Meningkatkan dan menyadarkan pengajar untuk memilih satu diantara
bermacam-macam peran.
4. Memberi peluang pengajar untuk untuk kerja rekayasa pedagogis.
Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu cita-cita atau
aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa dan kondisi lingkungan. Dari
hal ini perlu dilakukan beberapa langkah-langkah dalam meningkatkan motivasi
belajar diantaranya:
1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar.
2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran.
3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa dengan
pemberian penghargaan atau ganjaran, pemberian angka atau grade dan
pujian.
1. Kesimpulan
Membaca,menulis merupakan komponen yang sangat penting dan
merupakan komponen dasar belajar pada anak usia SD khususnya pada
anak kelas rendah. Jika keterampilan membaca, menulis ini tidak dapat
dikuasai anak pada usia SD, maka dianggap tidak berhasil pembelajaran
yang lalui anak.
Motivasi yang timbul dari diri individu lebih efektif dari pada motivasi yang
dipaksakan dari luar. Teknik memotivasi siswa hendaknya berdasarkan
kebutuhan misalnya pemberian penghargaan, angka, tingkat keberhasilan,
aspirasi, pujian dan kerjasama.
2. Saran
Karena kurangnya motivasi belajar, maka seorang guru harus
mengupayakan bagaimana caranya membangkitkan motivasi salah satunya
dengan pemberian penghargaan, dengan begitu siswa lebih termotivasi dan
ingin meraih ciat-cita dengan sukses.
14
LAMPIRAN
15
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke : III
Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Desember 2010
Waktu : 16.00 s/d 17.30 WIB
Agenda/ Tema : Pembelajaran membaca,menulis dan Pentingnya Pendidikan
Bagi Anak
Tempat : Sekretariat Bentiring Permai
Pelaksanaan :
Khairi Julestari
16
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
Bengkulu,
Lurah
SYUKURDI JAYA
17
PERTEMUAN IV
B. JUSTIFIKASI KEGIATAN
1. Latar Belakang
Memberikan pengajaran kepada siswa merupakan tugas utama dari
seorang guru atau pengajar. Dengan demikian maka diharapkan siswa mau
dan mampu untuk belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar disekolah
ditemukan adanya masalah-masalah yang dialami oleh siswa sebagai
pelajar. Masalah tersebut dapat dikonsultasikan kepada konselor sekolah.
Guru sebagai pengajar menyadari bahwa dalam tugas pembelajaran
disekolah ternyata banyak menemukan masalah-masalah belajar yang
dialami oleh siswa. Bahkan guru juga memahami bahwa kondisi lingkungan
siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-masalah belajar.
Seorang pengajar yang profesional pasti akan mendorong siswa agar
berhasil dalam belajar. Ia menemukan bahwa ada bermacam-macam hal
yang membuat siswa belajar dan tidak belajar. Bermacam-macam keadaan
siswa ini menggambarkan bahwa pengetahuan tentang masalah-masalah
belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru.
2. Masalah
a. Menemukan dan mengidentifikasi permasalahan belajar siswa yang
ada dalam proses belajar mengajar melalui bimbingan belajar.
b. Menemukan alternatif pemecahan masalah-masalah dalam
pembelajaran melalui kegiatan bimbingan belajar.
3. Tujuan
Untuk menemukan dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam
pembelajaran dan mencoba mencari alternatif pemecahan masalah.
18
PEMBAHASAN
19
8. Menyimpan Pemerolehan Hasil Belajar
Kemampuan menyimpan dapat berlangsung dalam waktu pendek dan
waktu yang lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti
hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan dalam waktu lama
berarti belajar tetap dimiliki sepanjang hayat.
1. Kesimpulan
Dalam pelaksanakan suatu kegiatan pembelajaran tidak terlepas pada
adanya permasalahan. Masalah yang timbul dapat berasal dari dalam diri
siswa (internal) dan dapat pula berasal dari luar (eksternal). Masalah-
masalah ini sangat berpengaruh pada hasil akhir dari pembelajaran.
2. Saran
Supaya permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dapat
dipecahkan, perlu adanya dukungan dari keluarga, dalam hal ini orang tua,
dengan memberikan motivasi dan dorongan dalam pencapaian cita-cita.
20
LAMPIRAN
21
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke : IV
Hari/ Tanggal :
Waktu : 16.00 s/d 17.30 WIB
Agenda/ Tema : Masalah – Masalah dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Tempat : Sekretariat KKN Bentiring Permai
Pelaksanaan :
Bengkulu,
Notulen
Khairi Julestari
22
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTAMADYA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
Bengkulu,
Lurah
SYUKURDI JAYA
23
PERTEMUAN V
B. JUSTIFIKASI KEGIATAN
1. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari interaksi
antara guru dan murid. Kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat
interaksi antara guru dan murid merupakan kegiatan yang cukup dominan.
Interaksi ini dapat terjadi di dalam ataupun di luar kelas.
Interaksi sosial antara guru dan murid di sekolah pada berbagai tempat
baik di kota ataupun di desa belum bisa dirasakan efektif dalam
pelaksanaannya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya keseimbangan dan
keserasian antara komponen-komponen yang ada dalam proses belajar
mengajar di sekolah sehingga tidak mendukung pencapaian tujuan belajar
bagi siswa.
2. Masalah
a. Hubungan interaksi sosial antara guru dan murid di sekolah yang
terdapat pembatas
b. Bagaimana menciptakan hubungan interaksi sosial yang efektif antara
guru dan anak dalam bimbingan belajar.
3. Tujuan
Menciptakan suatu interaksi sosial yang efektif antara guru sebagai guru
dengan anak bimbingan belajar.
24
C. PEMBAHASAN
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara guru dan murid
merupakan kegiatan yang cukup dominan. Di dalam kegiatan interaksi antara
guru dan murid senantiasa menuntut komponen yang serasi antara komponen
yang satu dengan yang lain. Serasi dalam hal ini berarti komponen yang ada
dalam proses belajar mengajar itu akan saling menyesuaikan dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan belajar bagi siswa. Jelasnya, proses interaksi
antara guru dan murid tidak semata-mata hanya tergantung pada cara dan
metode yang dipakai tetapi komponen yang lain juga akan berpengaruh
terahadap keberhasilan inetraksi tersebut.
Untuk dapat mengelola interaksi belajar mengajar, guru harus menguasai
5 (lima) kompetensi yang merupakan dasar dalam melakukan kegiatan interaksi
belajar mengajar. Dari 5 (lima) kompetensi itu, guru dituntut untuk menguasai
bahan/materi ajar, mampu mendesain program belajar mengajar, mampu
menciptakan kondisi yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih
sumber serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar
bertindak.
Terdapat beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar yaitu
guru, siswa, metode, alat/teknologi, sarana dan tujuan. Masing-masing
komponen itu saling melengkapi dan mempengaruhi antara satu dengan yang
lainnya sehingga tugas guru adalah bagaimana mendesain dari masing-masing
komponen agar tercipta proses belajar mengajar yang optimal. Dengan
demikian guru akan dapat mengembangkan interaksi belajar mengajar yang
lebih efektif dan dinamis untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kegiatan belajar mengajar yang optimal terjadi apabila siswa yang belajar
maupun guru yang membelajarkan memiliki kesadaran dan kesengajaan
terlibat dalam proses belajar mengajar. Kesadaran dan kesengajaan terlibat
dalam proses pembelajaran memunculkan berbagai interaksi pembelajaran.
25
Terdapat 4 (empat) kemungkinan interaksi pembelajaran :
1. Interaksi satu arah, dimana guru bertindak sebagai penyampai pesan dan
siswa sebagai penerima pesan.
2. Interaksi dua arah antara guru dan siswa, dimana guru memperoleh balikan
dari siswa.
3. Interaksi dua arah antara guru-siswa, dimana yang guru mendapatkan
balikan dari siswa, selain itu siswa saling berinteraksi atau saling belajar
satu dengan yang lain.;
4. Interaksi optimal antara guru-siswa dan antara siswa-siswa.
1) Kesimpulan
Agar dapat mewujudkan dan menciptakan interaksi sosial yang efektif
antara guru dan murid perlu dijaga adanya keseimbangan dan keserasihan
antara komponen-komponen yang ada dalam proses belajar mengajar
seperti guru, murid, metode, alat, sarana, tujuan, dll.
2) Saran
Supaya interaksi sosial antara guru dan murid dapat berjalan secara efektif
maka diharapkan agar guru dan murid dapat saling mendukung dan
menjaga keseimbangan komponen-komponen dalam proses belajar
mengajar dalam bimbingan belajar.
26
E. LAMPIRAN
27
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke :V
Hari/ Tanggal :
Waktu : 16.00 s/d 17.30 WIB
Agenda/ Tema : Interaksi Sosial Guru dan Murid yang dapat Mendukung dan
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Belajar
Mengajar
Tempat : Sekretariat
Pelaksanaan :
Bengkulu,
Notulen
Khairi Julestari
28
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTAMADYA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
Bengkulu,
Lurah
SYUKURDI JAYA
29
PERTEMUAN VI
1. Latar Belakang
Lingkungan merupakan komponen alam yang sangat dekat dengan
kita. Kita hidup dan beraktifitas di lingkungan. Oleh karena itu lingkungan
sangat berpengaruh dengan hasil dari aktivitas kita sehari-hari. Agar
lingkungan dapat berpengaruh positif pada kehidupan kita maka perlu dijaga
kebersihan lingkungan di sekitar kita.
Sosialisasi masalah kebersihan di lingkungan tempat belajar sangat
bermanfaat dalam proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang bersih
akan memberikan kenyamanan bagi anak untuk beraktifitas. Untuk itu
sangat perlu menanamkan masalah kebersihan lingkungan pada komponen
lingkungan dan masyarakat sekitarnya demi tercapainya tujuan belajar yang
diharapkan.
2. Masalah
a. Upaya meningkatkan kebersihan lingkungan.
b. Menanamkan pentingnya kebersihan lingkungan.
3. Tujuan
Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan sekitarnya serta
mensosialisasikan pentingnya kebersihan lingkungan.
30
C. PEMBAHASAN
31
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Kebersihan
dapat memberikan rasa nyaman dan meningkatkan aktifitas kita siswa
dalam pembelajaran. Dengan adanya kenyamanan maka aktifitas kita akan
memberikan hasil yang terbaik.
2. Saran
Kebersihan lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam
proses pembelajaran. Jadi hendaknya kita selalu menjaga kebersihan
lingkungan kita agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
32
E. LAMPIRAN
33
PROGRAM KERJA PERORANGAN
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI
KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTA BENGKULU
NOTULEN DISKUSI
Pertemuan ke : VI
Hari/ Tanggal :
Waktu : 09.00 s/d 10.30 WIB
Agenda/ Tema : Menciptakan Lingkungan yang Efektif Dengan Sosialisasi
Kebersihan Lingkungan
Tempat : Sekretariat
Pelaksanaan :
Bengkulu,
Notulen
Khairi Julestari
34
KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS BENGKULU PERIODE 62 TAHUN 2010/2011
KELURAHAN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKAHULU
KOTAMADYA BENGKULU
SURAT KETERANGAN
No. 02/KKN/62/2011
Bengkulu,
Lurah
SYUKURDI JAYA
35
1. SURAT KETERANGAN
4. KALENDER KERJA
5. PETA DESA
36