DEFINISI
Berasal dari kata kontra (mencegah atau melawan) dan konsepsi (pertemuan antara sel telur/sel
wanita yang matang dan sel sperma/sel pria yang mengakibatkan kehamilan)
Jadi kontrasepsi adalah metode dan teknik yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi
atau pembuahan pada manusia
Kontrasepsi biasa dilakukan pada pasangan yang ingin menunda kehamilan ataupun sudah tidak
menginginkan anak lagi
KLASIFIKASI
Untuk menggunakan cara ini, wanita tersebut harus mencatat lama daur haidnya sekurang-
kurangnya selama 6 bulan
Kelebihan tidak perlu menggunakan alat-alat tertentu dan mudah untuk dilakukan serta tidak
ada efek samping
Pada metode ini, pria mengeluarkan/menarik penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi
(pelepasan sperma ketika mengalami orgasme) ejakulasi dilakukan di luar vagina
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga memerlukan
pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat
Penghisapan air susu oleh bayi perubahan hormonal hipotalamus mengeluarkan GnRH
menekan pengeluaran hormone LH dan menghambat ovulasi
Metode Barrier
Terdapat 2 komponen dalam obat-obat spermatisida zat kimiawi yang dapat mematikan sperma
dan vehikulum yang non aktif dan diperlukan untuk membuat tablet atau cream/jelly
Zat aktif nonoxynol-9 dapat berupa krim, jelly, suppositorium, film, dan busa
Fungsi spermisida membentuk barrier penetrasi sperma dan membunuh sperma secara kimiawi
Kontrasepsi Hormonal
1. Metode Pil
Pil yang berisi estrogen dan progesteron atau progesteron saja yang berfungsi untuk
menekan GnRH, FSH, dan LH untuk mencegah terjadinya ovulasi sehingga mencegah
pertemuan antara sel sperma dan ovum
Mekanisme kerja:
Estrogen
Mencegah ovulasi dengan cara menekan sekresi FSH
Mestabilitasi endometrium sehingga mencegah breakthrough bleeding
Mempercepat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi
dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi
Progesteron
Lendir serviks uteri menjadi lebih kental menghalangi penetrasi sperma
untuk masuk dalam uterus
Kapasitas sperma yang perlu untuk memasuki ovum terganggu
Beberapa progesteron tertentu seperti noretinodrel efek antiesterogenik
terhadap endometrium menyulitkan impantasi ovum yang telah dibuahi
Mencegah ovulasi dengan menekan sekresi LH
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Bentuk kontrasepsi reversible yang efektif Meningkatkan trigliserida dan kolesterol total
Pengeluaran darah menstruasi dan anemia Risiko DVT dan embolisme paru meningkat 3-
berkurang 11 kali.
Dismenorea yang berkaitan dengan Nyeri kepala migrain dapat meningkat atau
endometriosis berkurang berkurang
Kista ovarium fungsional dan salpingitis Hiperpigmentasi pada kulit di wajah, dahi, dan
berkurang areola mamae
Angka kanker endometrium dan ovarium Akne dan alopesia dapat terjadi karena
berkurang kelebihan progesteron
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Efektivitasnya dapat dipercaya (hampir 95- Adanya efek samping sementara, seperti mual,
98%) pusing, muntah, buah dada nyeri
Frekuensi koitus tidak perlu diatur Pil harus diminum setiap hari, jadi merepotkan
Siklus haid jadi teratur Motivasinya harus kuat
Keluhan dismenorea bisa hilang Kadang dapat muncul amenore persisten
setelah berhenti konsumsi
Mini-pill (progesterone saja)
2. Metode Suntik
Ada 2 macam kontrasepsi suntikan:
Golongan progestin seperti Depo Provera, Depo Geston, Depo Progestin , Noristerat
Golongan progestin dengan campuran estrogen propionat seperti Cyclo Provera
(Cyclofem)
Suntikan diberikan mulai hari ke-3 sampai hari ke-5 pascapersalinan, segera setelah
keguguran, atau pada interval lima hari pertama haid
Hormon disuntikkan IM di daerah gluteus maksimus atau deltoid
Selanjutnya suntikan Cyclofem diberikan tiap bulan, Noristerat tiap 2 bulan, dan Depo
Provera tiap tiga bulan sekali
Ada 2 tipe suntikan disuntikkan ke jaringan otot di lengan maupun bokong atau
disuntikkan di bawah kulit
Devo-provera (Depomedroxprogesterone Acetate/ DMPA):
6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral
Mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif
Single dose 150 mg IM akan menekan ovulasi pada kebanyakan wanita selama 14
minggu atau lebih
Mekanisme kerja:
Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan
Releasing Factor dari hipotalamus
Lendir serviks bertambah kental sehingga menghambat penetrasi sperma
melalui serviks uteri
Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi
Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah
Kelebihan:
Metode AKDR/IUD
Merupakan bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas)
dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontraseptif
Mekanisme:
AKDR reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan serbukan leukosit
menghancurkan blastokista atau sperma pada pemeriksaan cairan uterus pada pemakai
AKDR sering kali dijumpai pula sel-sel makrofag/fagosit yang mengandung spermatozoa
Kelebihan:
Tidak terdapat efek sistemik
Dapat dilepaskan kapan saja (reversible)
Bisa hamil lagi segera setelah dilepas
Terjadi penurunan kehilangan darah akibat menstruasi dan dismenorea dengan penggunaan
Progestasert (IUD hormonal)
Kekurangan:
Terdapat resiko infeksi tuba/uterus dalam 3 minggu setelah pemasangan
Peningkatan dismenorrhea akibat pemasangan IUD dengan bahan tembaga
Peningkatan risiko kehamilan ektopik
Peningkatan kehilangan darah menstruasi pada beberapa siklus pertama oleh penggunaan
IUD dengan bahan tembaga dan mirena
IUD dapat keluar tanpa dirasakan sama sekali bisa sebagian atau seluruhnya biasanya
terjadi waktu haid dan 3 bulan pertama pemasangan
Suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel (suatu progestin yang dipakai juga dalam pil
KB ) yang dibungkus dalam kapsul dan disusukkan di bawah kulit
Jumlah kapsul yang disusukkan di bawah kulit adalah sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul
panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel
dilepaskan ke dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul
Mekanisme kerja
Mengentalkan lender serviks uteri menyulitkan penetrasi sperma
Menimbulkan perubahan pada endometrium tidak cocok untuk implantasi zigot
Dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi
Metode Sterilisasi
1. Vasektomi
Merupakan operasi kecil dimana vas deferens yang berfungsi sebagai saluran transportasi
spermatozoa dipotong dan disumbat dengan cara diikat/dikauter
Tidak mempengaruhi fungsi dari kelenjar-kelenjar aksesoris produksi cairan semen tetap
berlangsung dan pria yang divasektomi tetap berejakulasi dan ejakulatnya tanpa
mengandung sel spermatozoa
Testis juga tidak terpengaruh dan tetap berfungsi penuh sehingga pria tetap mempunyai
perasaan, keinginan, dan kemampuan seksual yang sama dengan sebelum vasektomi
Indikasi untuk pria yang sudah tidak menginginkan anak lagi, biasa pada usia yang tua
Kontraindikasi:
Terdapat abnormalitas secara anatomis, misalnya varicocele atau hydrocele
Riwayat trauma dan ada jaringan parut pada skrotum
Infeksi pada kulit skrotum
Kelebihan (untuk yang no-scalpel):
Tidak menyebabkan pembengkakan pada lokasi injeksi anestesi dan lubang luka
Kerusakan jaringan lebih sedikit
Berkurangnya risiko perdarahan dan hematoma
Tidak perlu jahitan untuk penutupan kulit luka (cukup dengan handiplas)
Prosedur memakan waktu lebih sedikit (10 - 15 menit)
Dapat mengurangi ketakutan pria terhadap vasektomi sebagai pembedahan
Efek samping
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya
berlangsung beberapa hari
Pembentukan granuloma relatif jarang dan akan hilang sendiri
2. Tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seseorang perempuan
Jenis minilaparotomi dan laparoskopi
Mekanisme kerja mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang
cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum
Sumber: