Nim : 855760142
Kelas : 2H
Mata : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
kuliah Khusus
Tutor : Rezky Graha Pratiwi, S.Psi, M. Psi
TUGAS TUTORIAL 3
3. Sebutkan dan jelaskan model pendekatan kepada anak tunalaras yang anda ketahui ?
Jawab :
Sehubungan dengan model yang digunakan dalam memberikan layanan kepada anak
tunalaras Berikut ini jenis-jenis model pendekatan yang saya ketahui menurut Kauffman
(1985) sebagai berikut.
a. Model biogenetic
Model ini dipilih berdasarkan asumsi bahwa gangguan perilaku disebabkan oleh
kecacatan genetik atau biokimiawi sehingga penyembuhannya ditekankan pada
pengobatan, diet, olahraga, operasi, atau mengubah lingkungan.
b. Model behavioral (tingkah laku)
Model ini mempunyai asumsi bahwa gangguan emosi merupakan indikasi
ketidakmampuan menyesuaikan diri yang terbentuk, bertahan, dan mungkin
berkembang karena berinteraksi dengan lingkungan, baik di sekolah maupun di
rumah. Oleh karena itu, penanganannya tidak hanya ditujukan kepada anak, tetapi
pada lingkungan tempat anak belajar dan tinggal.
c. Model psikodinamika
Model ini berpandangan bahwa perilaku yang menyimpang atau gangguan emosi
disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses perkembangan
kepribadian karena berbagai faktor sehingga kemampuan yang diharapkan sesuai
dengan usianya terganggu. Ada juga yang mengatakan adanya konflik batin yang
tidak teratasi. Oleh karena itu, untuk mengatasi gangguan perilaku itu dapat diadakan
pengajaran psikoedukasional, yaitu menggabungkan usaha membantu anak dalam
mengekspresikan dan mengendalikan perasaannya.
d. Model ekologis Model ini menganggap bahwa kehidupan ini terjadi karena adanya
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Gangguan perilaku terjadi karena
adanya disfungsi antara anak dengan lingkungannya. Oleh karena itu, model ini
menghendaki dalam memperbaiki problem perilaku agar mengupayakan interaksi
yang baik antara anak tentang lingkungannya, misalnya dengan mengubah persepsi
orang dewasa tentang anak atau memodifikasi persepsi anak dengan lingkungannya.
Rhoden (1967) menyatakan bahwa masalah perilaku adalah akibat interaksi destruktif
antara anak dengan lingkungannya (keluarga, teman sebaya, guru, dan subkelompok
kebudayaannya).