Anda di halaman 1dari 7

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MARKAS BESAR
Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Jakarta, 29 Maret 2022
Nomor : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
Klasifikasi: BIASA
Lampiran : -
Perihal : petunjuk dan arahan dalam pelaksanaan
seleksi penerimaan Terpadu Bintara Polri
Gelombang II Tahun Anggaran 2022. Kepada

Yth. PARA KEPALA


KEPOLISIAN DAERAH

di

Tempat

1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
c. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem
Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Penerimaan
Calon Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;
e. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia dan perubahannya;
f. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah;
g. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/1947/XII/2021 tanggal
24 Desember 2021 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran 2022;
h. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/381/III/2022 tanggal
29 Maret 2022 tentang Penerimaan Terpadu Bintara Polri Gelombang II Polri Tahun Anggaran 2022;
i. Pengumuman Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Peng/20/III/DIK.2.1./2022 tanggal
29 Maret 2022 tentang penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022.
2. Sehubungan dengan rujukan tersebut di atas, dalam rangka penambahan kekuatan Sumber Daya Manusia
Polri, khususnya penyediaan anggota Polri bersumber dari Bintara Polri, disampaikan kepada Jenderal
tentang petunjuk dan arahan dalam pelaksanaan seleksi Penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II
Tahun Anggaran 2022, sebagai berikut:
a. mempedomani pengumuman Kapolri nomor: Peng/20/III/DIK.2.1/2021 tanggal 29 Maret 2022 tentang
Penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022;
b. Kapolda selaku Ketua Panda penyelenggaraan Penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun
Anggaran 2022 di tingkat daerah, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1)pperumusan …..
2 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

1) perumusan kebijakan penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022
dengan mempedomani protokol kesehatan Covid-19;
2) untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, semua peserta yang mengikuti seleksi penerimaan
Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 di tingkat daerah diwajibkan membawa hasil
rapid test antigen Covid-19 dengan hasil negatif dan menunjukkan bukti vaksin Covid-19 minimal
dosis kedua pada setiap tahapan seleksi, apabila tidak membawa atau tidak bisa menunjukkan
maka akan dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS)
3) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (renlakgiat) berdasarkan urutan tahapan
ujian/pemeriksaan dan jadwal kegiatan penerimaan terpadu yang telah ditetapkan oleh Panpus;
4) menyelenggarakan kampanye/sosialisasi dan pendaftaran/pendataan calon Bintara Polri
Gelombang II T.A. 2022 guna mendapatkan calon peserta yang berkualitas, unggul dan kompetitif
sampai dengan tingkat Polres/Polsek secara proaktif;
5) mengumpulkan dan memberikan arahan kepada seluruh panitia daerah dalam penerimaan
terpadu Bintara Polri Gelombang II T.A. 2022 agar seluruh pelaksanaan tahapan berpedoman
pada prinsip BETAH;
6) bertanggungjawab untuk menyediakan dan mengoperasionalkan aplikasi whistle blowing system
dan aplikasi clear and clean sebagai bentuk kontrol kinerja panitia penyelenggara dan
peningkatan pelayanan kepada orang tua/wali calon Bintara Polri di tingkat Panda;
7) membentuk kepanitiaan yang ditetapkan dengan Keputusan Kapolda:
a) Panitia Daerah (Panda) dan menunjuk Karo SDM Polda sebagai Ketua Pelaksana tingkat
Panda untuk melaksanakan setiap tahapan seleksi;
b) Sub Panitia Daerah (Subpanda) sesuai kebutuhan untuk melaksanakan setiap tahapan
seleksi;
c) Panitia Pembantu Penerimaan (Pabanrim) untuk melaksanakan pendaftaran dan
pemeriksaan administrasi awal;
8) melibatkan secara aktif para pejabat utama Polda/pembina fungsi terkait dalam kepanitiaan
penerimaan calon Bintara Polri sesuai Surat Perintah Kapolda;
9) menyelenggarakan sosialisasi dan melaksanakan pendaftaran secara online;
a) melaksanakan kegiatan sosialisasi/kampanye secara masif dan kontinyu;
b) menggunakan media massa (elektronik dan cetak);
c) mendistribusikan poster, brosur, leaflet kepada masyarakat dan memasang spanduk
ditempat-tempat strategis;
d) mendatangi sekolah-sekolah unggulan yang ada di wilayahnya untuk mendapatkan calon
anggota polri yang unggul dan kompetitif;
e) mendatangi sekolah-sekolah, tempat keramaian, desa-desa khususnya di pulau-pulau kecil
terluar berpenghuni, daerah terpencil dan daerah perbatasan dengan negara tetangga;
f) melibatkan fungsi internal polri mulai dari Bhabinkamtibmas, Polsek, Polres dan Polda serta
instansi terkait untuk mendukung kegiatan sosialisasi/kampanye;
g) agar dalam pelaksanaan sosialisasi diyakinkan kepada masyarakat bahwa:
(1) proses penerimaan calon anggota Polri tidak dipungut biaya apapun;
(2) proses penerimaan calon anggota Polri bebas dari praktik KKN dan konspirasi;
(3)ddalam …..
3 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

(3) dalam proses penerimaan terpadu calon anggota Polri telah menerapkan prinsip
seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, humanis, serta clear and clean;
(4) Polri akan menindak dengan tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku kepada
siapapun yang melakukan penyimpangan;
(5) bila menemukan adanya oknum anggota atau siapapun yang mengaku dapat
membantu meluluskan atau memberi janji kepada calon untuk masuk menjadi
anggota polri dengan imbalan dalam bentuk apapun, agar melaporkan kepada kantor
kepolisian terdekat, atau melalui aplikasi whistle blowing system (WBS) SDM Polri
ataupun melalui media-media sosial resmi milik polri yg mudah diakses oleh
masyarakat.
10) melaksanakan verifikasi pendaftaran sebagai tindak lanjut pendaftaran secara online dengan cara
sebagai berikut:
a) verifikasi dilaksanakan secara offline;
b) verifikasi secara offline Di Polres /Ta /Tabes /Metro atau Polda selaku Pabanrim dan di
buatkan surat perintah panitia daerah;
c) pendaftar harus datang sendiri (tidak boleh diwakilkan) dengan membawa dan
menyerahkan hasil cetak form registrasi online serta berkas administrasi sebagai berikut:
(1) KTP, KK, akte lahir, semua ijazah (SD, SMP, SMA/MA/SMK/PDF (Pendidikan Diniyah
Formal)/SPM (Satuan Pendidikan Muadalah) serta D-III, D-IV, S-1), transkrip nilai,
raport, SKCK masing-masing asli dan difotocopy serta dilegalisir rangkap 2 (dua);
(2) pas foto berwarna ukuran 4 x 6 dengan latar belakang warna kuning sebanyak 10
lembar;
(3) surat persetujuan orang tua wali, surat permohonan menjadi anggota Polri, surat
pernyataan belum pernah menikah secara hukum positif atau hukum agama atau
hukum adat, daftar riwayat hidup, surat perjanjian ikatan dinas pertama anggota Polri,
surat pernyataan tidak terikat perjanjian dengan instansi lain, surat pernyataan tidak
mendukung atau ikut serta dalam organisasi atau paham yang bertentangan dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, surat tidak
melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, norma kesusilaan, norma
sosial dan norma hukum, surat pernyataan orang tua / wali untuk memberikan
keterangan dan dokumen yang sebenarnya, surat penyataan peserta dan ortu/wali
untuk tidak melakukan KKN dan gunakan sponsorship atau ketebelece, surat
sanggup ditempatkan diseluruh wilayah Indonesia dan pada semua tugas/fungsi
kepolisian, dan surat sanggup tidak akan mengundurkan diri pada saat dinyatakan
lulus terpilih atau mengikuti Pendidikan pembentukan.
d) Pabanrim pada saat verifikasi agar menjelaskan secara rinci kepada peserta tentang
mekanisme dan tata cata pelaksanaan verifikasi;
e) Panbanrim agar menyiapkan ruang atau tempat yang cukup untuk melaksanakan verifikasi,
dilengkapi dengan sarana komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet;
f) pendaftar melakukan perekaman wajah (face recognition) yang dibantu oleh operator;
g) pelaksanaan verifikasi dan perekaman wajah (face recognition) dilaksanakan selama
kegiatan pendaftaran berlangsung sesuai jadwal di dalam pengumuman dan pada hari
sabtu, minggu serta tanggal merah atau libur nasional tetap dilaksanakan kegiatan
verifikasi, setiap harinya dilaksanakan dari jam 08.00 WIB s.d. 16.00 WIB;
h)ppendaftar …..
4 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

h) pendaftar melaksanakan pengukuran tinggi dan berat badan dengan alat ukur yang sudah
ditera;
i) bagi peserta yang dinyatakan lengkap secara administrasi dan tinggi badan memenuhi
syarat, kemudian diberikan bukti penyerahan berkas dan nomor verifikasi di Pabanrim yang
akan digunakan sebagai nomor ujian Panda.
11) menyiapkan formulir administrasi pendaftaran, memberikan pelayanan secara humanis kepada
para calon peserta;
12) melaksanakan pengambilan sumpah dan penandatanganan Pakta Integritas dalam penerimaan
terpadu Bintara Polri;
13) Kapolda dapat membagi kuota secara proporsional untuk masing-masing Polres sesuai dengan
hasil seleksi memenuhi syarat sampai dengan tahap akhir, kebutuhan personel, situasi dan
kondisi wilayah setempat yang ditetapkan dengan Keputusan Kapolda;
14) pola perhitungan kuota Polres sebagai berikut:

Kuota Polres = Jumlah kelulusan Tk. Polres X Kuota Polda


Jumlah kelulusan Tk. Polda

Keterangan:
a) kuota Polres adalah jumlah calon peserta seleksi yang dinyatakan lulus terpilih yang akan
mengikuti pendidikan dari masing-masing Polres;
b) jumlah kelulusan tingkat Polres adalah jumlah calon peserta seleksi yang dinyatakan lulus
pada setiap tahapan seleksi dari masing-masing Polres (Pabanrim);
c) jumlah kelulusan tingkat Polda adalah jumlah calon peserta seleksi yang dinyatakan lulus
pada tingkat Polda;
d) kuota Polda adalah jumlah kuota didik masing-masing Polda yang ditetapkan oleh Kapolri.
15) melibatkan tenaga ahli outsourcing yang kredibel dan profesional (dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Ikatan Dokter Indonesia, Himpunan
Sarjana Psikologi Indonesia, Auditor IT dan lain-lain) untuk membantu pelaksanaan
pengujian/pemeriksaan setiap tahapan seleksi secara independen, jujur dan tidak KKN serta
menginformasikan kepada panitia daerah apabila terdapat permasalahan;
16) membentuk pengawas internal dari Itwasda dan Bidpropam serta pengawas eksternal dari tokoh
masyarakat/tokoh adat/LSM untuk mengawasi seluruh rangkaian seleksi penerimaan dan
menginformasikan kepada panitia apabila ditemukan ada permasalahan;
17) melakukan pemeriksaan (tera/kalibrasi) sarana dan prasarana (komputer, scanner dan alat ukur
lainnya) yang akan digunakan untuk menilai/mengoreksi hasil ujian kesehatan, psikologi, jasmani
dan akademik oleh ahli Teknologi Informasi (TI), Perguruan Tinggi/instansi/lembaga yang
berkompeten;
18) menggunakan aplikasi whistle blowing system dan aplikasi clear and clean sebagai bentuk kontrol
kinerja panitia penyelenggara dan peningkatan pelayanan kepada orang tua/wali calon Bintara
Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022;
19) membentuk posko monitoring untuk mengawasi, mengevaluasi dan melakukam contra issue
penerimaan terpadu Bintara Polri;

20)mmelaksanakan …..
5 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

20) melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan ujian/pemeriksaan dengan rangkaian kegiatan sebagai
berikut:
a) untuk Bintara PTU dan Brimob:
(1) pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(2) pemeriksaan kesehatan tahap I dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(3) tes psikologi tahap I dengan sistem CAT penilaian secara kuantitatif dan kualitatif
(MS/TMS);
(4) tes akademik dengan penilaian secara kuantitatif;
(a) Pengetahuan Umum (termasuk Undang-Undang Kepolisian);
(b) Wawasan Kebangsaan, meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka
Tunggal Ika, Wawasan Nusantara dan Kewarganegaraan;
(c) Bahasa Inggris;
(d) Matematika.
(5) uji kesamaptaan jasmani (kesamaptaan A, B dan C) dengan penilaian secara
kuantitatif dan kualitatif (MS/TMS) serta pemeriksaan antropometri secara kualitatif
(MS/TMS);
(6) sidang menuju Rikkes II secara kuantitatif dan kualitatif (lulus terpilih/tidak terpilih);
(7) pemeriksaan kesehatan tahap II (termasuk Keswa) dengan penilaian secara kualitatif
(MS/TMS);
(8) tes psikologi tahap II (wawancara) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(9) pendalaman PMK dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS) termasuk
penelusuran rekam jejak media sosial;
(10) pemeriksaan administrasi akhir dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS).
(11) Supervisi Panpus (rekomendasi sistem penilaian kualitatif (MS/TMS));
(12) sidang terbuka penetapan kelulusan akhir secara kuantitatif dan kualitatif (lulus
terpilih/tidak terpilih).
b) untuk Bakomsus:
(1) pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(2) pemeriksaan kesehatan tahap I dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(3) tes psikologi tahap I dengan sistem CAT penilaian secara kuantitatif dan kualitatif
(MS/TMS);
(4) tes kompetensi keahlian dengan sistem CAT (Tes Pengetahuan) dengan penilaian
secara kuantitatif;
(5) uji kesamaptaan jasmani (kesamaptaan A, B dan C) dengan penilaian secara
kuantitatif dan pemeriksaan antropometri dengan penilaian secara kualitatif
(MS/TMS);
(6) tes kompetensi keahlian bagi calon Bakomsus (Tes Keterampilan dan Perilaku)
dengan penilaian secara kuantitatif;
(7) pemeriksaan kesehatan tahap II (termasuk Keswa) dengan penilaian secara kualitatif
(MS/TMS);
(8) tes psikologi tahap II (wawancara) dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS);
(9)ppendalaman …..
6 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

(9) pendalaman PMK dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS) termasuk


penulusuran rekam jejak media sosial;
(10) pemeriksaan administrasi akhir dengan penilaian secara kualitatif (MS/TMS).
(11) Supervisi Panpus (rekomendasi sistem penilaian kualitatif (MS/TMS));
(12) sidang terbuka penetapan kelulusan akhir secara kuantitatif dan kualitatif (lulus
terpilih/tidak terpilih).
21) melaksanakan PMK dan penelusuran rekam jejak di media sosial terhadap peserta calon Bintara
Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 yang meliputi aspek mental, kepribadian, wawasan
kebangsaan, kejiwaan, moral, ujaran kebencian/SARA, catatan kriminal, perilaku penyimpangan
lainnya dalam bermasyarakat dan beraktivitas di media sosial melalui kegiatan pengumpulan
bahan keterangan secara terus-menerus sejak berada di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat untuk bahan pertimbangan kelulusan penerimaan sampai dengan kelulusan
pendidikan;
22) melaksanakan sidang terbuka penetapan kelulusan akhir;
23) memperhatikan aspek keamanan dan kerahasiaan dalam setiap rangkaian kegiatan seleksi;
24) melaksanakan koreksi seluruh hasil pemeriksaan/pengujian secara transparan dan akuntabel
dengan menghadirkan unsur pengawas baik internal maupun eksternal serta auditor IT;
25) menentukan peserta untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap II sebanyak 3 (tiga) kali
kuota DIPA yang ditetapkan berdasarkan ranking dari penghitungan akumulasi nilai tes psikologi
tahap I, tes kesamaptaan jasmani, tes akademik/TKK dengan pembobotan sebagai berikut:
a) bobot tes psikologi tahap I : 35 untuk Ba PTU, Brimob dan Bakomsus;
b) bobot uji kesamaptaan jasmani : 30 untuk Ba PTU dan Brimob, 20 untuk Bakomsus;
c) bobot tes akademik : 35 untuk Ba PTU dan Brimob;
d) Bobot TKK : 45 untuk Bakomsus.
26) melaksanakan sidang terbuka penetapan kelulusan akhir penerimaan calon Bintara Polri sebagai
peserta pendidikan, berdasarkan ranking kelulusannya sebanyak kuota yang telah ditetapkan
oleh Kapolri;
27) melaporkan hasil setiap tahapan seleksi diupdate/upload ke website www.penerimaan.polri.go.id
28) membentuk tim konseling untuk memberikan pelayanan kepada peserta seleksi yang dinyatakan
tidak memenuhi syarat dan tidak terpilih;
29) mengirimkan berkas lengkap hasil penilaian kesehatan, psikologi, TKJ, PMK dan Akademik calon
peserta yang dinyatakan lulus terpilih, ke lembaga pendidikan Polri yang ditunjuk;
30) mengirimkan calon yang telah dinyatakan lulus terpilih yang ditetapkan sebagai peserta
pendidikan oleh Kapolda, sebanyak kuota yang telah ditetapkan oleh Kapolri ke lembaga
pendidikan Polri yang ditunjuk;
31) Kapolda bertanggungjawab penuh terhadap kualitas calon yang telah dinyatakan lulus terpilih dan
ditetapkan sebagai peserta didik;
32) tidak dibenarkan melakukan penggantian calon/siswa dengan alasan apapun, tanpa seizin dari
Kapolri c.q. As SDM Kapolri;
33) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua Panpus.
c.aanggota ……
7 SURAT KAPOLRI
NOMOR : B/ 2584 /III/DIK.2.1./2022/SSDM
TANGGAL: 29 MARET 2022

c. anggota Polri/PNS Polri yang memiliki hubungan keluarga (anak kandung, anak tiri, anak angkat, adik
kandung, adik tiri, adik angkat, dan keponakan) dengan calon peserta Bintara Polri tidak dilibatkan
dalam panitia seleksi;
d. anggota/PNS Polri, dokter dan psikolog yang memberikan pelayanan/praktik, pengobatan, pelatihan
dan pemeriksaan sesuai dengan keahlian profesinya tidak dalam rangka tugas dinas, dilarang terlibat
sebagai panitia seleksi calon Bintara Polri;
e. bagi pengawas eksternal yang mempunyai hubungan dengan peserta seleksi tidak diperbolehkan
menjadi pengawas eksternal;
f. persyaratan untuk dapat diterima menjadi Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam pengumuman Penerimaan Terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun
Anggaran 2022;
g. biaya seleksi penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022 dibebankan pada
DIPA Polri;
h. apabila terdapat Casis yang akan melaksanakan Diktuk Bintara Polri Gelombang II T.A. 2022 pada
saat berangkat ke tempat pendidikan dengan hasil rapid test Antigen/PCR positif maka akan dilakukan
isolasi mandiri sampai dinyatakan negatif Covid-19 kemudian mengikuti pendidikan sesuai protokol
kesehatan;
i. apabila terdapat calon peserta didik yang telah dinyatakan lulus kemudian mengundurkan
diri/meninggal/melakukan tindak pidana/segala hal yang mengakibatkan tidak dapat mengikuti
pendidikan maka dinyatakan TMS dan digantikan oleh peserta yang dinyatakan tidak terpilih dengan
peringkat tertinggi di Polda tersebut sesuai dengan jalur seleksi dan jenis kelamin yang sama;
j. untuk kepentingan organisasi Polri, penerimaan terpadu Bintara Polri Gelombang II T.A. 2022 dapat
diberlakukan kuota khusus yang ditetapkan melalui Keputusan Kapolri dengan tetap memenuhi syarat
setiap tahapan seleksi pada tingkat daerah;
k. hal-hal yang belum diatur dalam surat ini akan diatur lebih lanjut oleh Panpus Penerimaan Terpadu
Bintara Polri Gelombang II Tahun Anggaran 2022;
l. pedoman setiap tahapan seleksi di tingkat Panda akan disampaikan lebih lanjut.
3. Demikian untuk menjadi maklum.

Paraf:

1. Konseptor/Ksbgrim:..… a.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


AS SDM
2. Kaurmin :…..
u.b.
3. Kabagdiapers : ….. KARODALPERS
4. Kaurtu Rodalpers :…..

Tembusan: Drs. JAWARI, S.H., M.H.


1. Kapolri. BRIGADIR JENDERAL POLISI
2. Irwasum Polri.
3. As SDM Kapolri.
4. Kadivpropam Polri.
5. Kapusdokkes Polri.

Anda mungkin juga menyukai