Anda di halaman 1dari 2

A.

Islam dan Demokrasi

Islam adalah agama sekaligus negara (al-islam huwa al-din wa al-dawlah)


keyakinan ini menancap kuat dalam kesadaran kolektif umat islam, terutama pemikir politik
islam mulai dari jaman dahulu. Sehingga islam dianggap sebagai agama yang memiliki ajaran
utuh. . Selain itu, paradigma ini kerap mengiring Umat Islam untuk menampilkan agamanya
dalam bentuk formal, yakni dengan menampakkan wajah literar bangunan politik Islam masa
silam, tanpa modifikasi dan kontektualisasi dengan kebutuhan realitas. Adanya paradigma di
atas, karena lahir dari anggapan bahwa Nabi Muhammad, selain sebagai rasul, juga seorang
kepala Negara yang memiliki kewenangan mengatur kehidupan politik Umat Islam. Secara
substansial demokrasi diakui sebagai sebuah sistem nilai kemanusiaan yang paling
menjanjikan masa depan umat manusia lebih baik.

Hbungan antara islam dan demokrasi pada dasarnya sangat aksiomatis karena
islam merupakan agama dan risalah yang mengandung asas-asas yang mengatur ibadah,
akhlak dan muamalat manusia. Sedangkan demokrasi hanyalah sebuah sistem pemerintahan
dan mekanisme kerja antar anggota masyarakat serta symbol yang diyakini banyak membawa
nilai-nilai positif. Polemik hubungan islam dan demokrasi berakar pada sebuah ketegangan
teologis antara rasa kehausan memahami doktrin yang telah mapan oleh sejarah dinasti-
dinasti muslim dengan tuntutan untuk memberikan pemahaman baru pada doktrin tersebut
sebagai respon akan timbulnya fenomena sosial yang terus berkembang. 1 Secara garis besar
islam dan demokrasi meiliki 3 pemikiran yaitu, pertama islam dan demokrasi adalah dua
sitem yang berbeda, dalam pemikiran kelompok ini sering disebut dengan kelompok islamis
atau islam ideologis yang memandang islam sebagai sistem alternatif demokrasi sehingga
demokrasi sebagai konsep barat tidak tepat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara , yang kedua adalah islam berbeda dengan demokrasi dalam
kelompok ini menyetujui adanya prinsip demokrasi dalam islam tetap mengakui adanya
perbedaan antara islam dan demokrasi apabila demokrasi didefinisikan secara prosedural
seperti yang dipahami dan dipraktikkan di negara-negara barat.

Demokrasi dalam islam juga meiliki wawasan yang mirip, tetapi perbedaannya
terletak pada kenyataan bahwa jika didalam sistem barat suatu negara demokratis menikmati
hak keadulatan mutlak. Dalam demokrasi islam kekhalifahan ditetapkan untuk dibatasi oleh
batas-batas yang digariskan hukum ilahi. Ketiga adalah islam membenarkan dan mendukung

1
Haryanto Al-Fandi , Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis, Yogyakarta, 2011, hlm 50
demokrasi, kelompok ini sering disebut dengan kelompok moderat atau liberal. Menurut
kelompok ini ddisebut dengan kelompok moderat atau liberal. Menurut kelompok ini islam
adalah sistem nilai yang membenarkan demokrasi seperti yang saat ini dipraktekkan oleh
negara-negara maju. Jika demokrasi sebagai sebuah gagasan yang mendasarkan prinsip
kebebasan,kesetaraan dan kedaulatan manusia untuk menentukan hal-hal yang berkaitan
dengan urusan publik maka secara mendasar sejalan dengan islam. Hal ini paling tidak akan
tampak dalam dua hal.

Anda mungkin juga menyukai