Anda di halaman 1dari 25

Analisis Sosial

Sebuah Pengantar
Abdul Manan, Redaktur Tempo
Point Diskusi

01 02 03
Pendekatan dalam Analisis Sosial Analisis Sosial
Analisis Sosial sebagai upaya untuk Penelitian
memahami dan Pijakan
masalah atau Perubahan Sosial.
bagaimana sistem
bekerja
Analisis Sosial

Seperangkat konsep yang dipakai untuk mendapatkan


gambaran lengkap tentang situasi sosial dengan menggali
hubungan historis dan strukturalnya.

Herlambang P. Wiratraman dan Asep Yunan Firdaus, dalam buku Riset Aksi
Agraria, Riset yang Mengubah, 2015.
Jenis Analisis

Analisa terhadap sistem sosial, salah satunya, perlu


didasarkan pada konteks waktu (analisis historis) maupun
ruang (analisis struktural).
Analisis historis merupakan analisis terhadap perubahan-
perubahan sistem sosial berdasarkan kurun waktu tertentu.
Analisis struktural merupakan analisis yang menguji
kerangka kerja suatu sistem dalam momen waktu tertentu.
Dua Dimensi

Analisis sosial juga membedakan dimensi obyektif realitas sosial


dari dimensi subyektifnya. Dimensi obyektif realitas sosial
adalah berbagai organisasi, pola-pola perilaku, dan lembaga yang
memuat ungkapan-ungkapan struktural secara eksternal. Dimensi
subyektif realitas sosial menyangkut kesadaran, nilai, dan
ideologi-ideologi. Unsur-unsur ini harus dianalisis untuk
memahami berbagai asumsi yang bekerja dalam situasi sosial
yang ada (Peter Henriot & Joe Holland, 1991 : 1).
Fungsi Analisis Sosial

Pada mulanya analisis sosial diterapkan untuk memahami perubahan-perubahan


situasi dalam komunitas sosial dan politik. Pada fase berikutnya analisis sosial ini
digunakan untuk merancang pertumbuhan ekonomi negara dan pengembangan
komunitas politik sebagai strategi untuk mempengaruhi kebijakan negara. Oleh sebab
itu analisis sosial menjadi bersifat fungsional struktural yang banyak didominasi
pemikiran praktis. Secara sederhana bisa dikatakan, analisis sosial digunakan untuk
memberi gambaran lengkap tentang situasi sosial dengan menggali hubungan
historis dan strukturalnya. Misalnya, analisis sosial untuk mengungkapkan persoalan
kemiskinan, pengangguran, dan kelaparan pada masyarakat yang berpendidikan
rendah.
Herlambang P. Wiratraman dan Asep Yunan Firdaus, dalam
buku Riset Aksi Agraria, Riset yang Mengubah, 2015.
Tiga Catatan

Pertama, kita harus menyadari bahwa analisis sosial tidak


dirancang untuk memberikan jawaban langsung atas
pertanyaan “apa yang kita perbuat”? (Peter Henriot & Joe
Holland, 1991: 2-3). Sebab jawaban atas pertanyaan tersebut
merupakan pemikiran yang dihasilkan dalam perencanaan
dan strategi (atau biasa disebut renstra atau rencana
strategis) yang menyajikan pilihan strategi tindakan khusus,
terencana, dan terukur.
Tiga Catatan

Kedua, analisis sosial bukan sekedar pekerjaan yang eksklusif


dan esoteris reflektif yang dimonopoli oleh para intelektual.
Sesungguhnya setiap hari masyarakat telah menerapkan
analisis sosial dalam berbagai bentuknya. Kita
menggunakannya saat mendapat masalah yang harus
dihadapi.
Tiga Catatan

Ketiga, analisis sosial bukan merupakan bentuk pemikiran


yang bebas nilai, netral, atau objektif. Karena analisis sosial
merupakan cara melihat dari sudut pandang tertentu yang
tergantung dari siapa melihat apa. Misalnya, saat kita
merumuskan masalah sosial, memilih pendekatan yang jitu,
merumuskan pertanyaan-pertanyaan, merumuskan
kesimpulan akan dipengaruhi oleh nilai-nilai atau prasangka-
prasangka subyektif kita.
Obyek Analisis
Semua realitas sosial dapat dianalisis. Namun dalam konteks transformasi sosial,
objeknya disesuaikan dengan kebutuhan.
Masalah-masalah sosial, seperti; kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas
Sistem sosial, seperti: tradisi, usaha kecil atau menengah, sitem pemerintahan,
sitem pertanian
Lembaga-lembaga sosial, seperti: sekolah layanan rumah sakit, lembaga
pedesaan.
Kebijakan publik, seperti: dampak kebijakan BBM, dampak pemberlakuan
undang-undang.
Analisis Sosial

Usaha untukmenganalisis keadaan atau masalah


sosial secara objektif. Harapannya, bisa memberikan gambaran
lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan historis,
struktural dan konsekuensi masalah. Karena itu, secara tidak terelakkan
analisis sosial akan menelisik struktur sosial, mendalami fenomena-
fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama
yang kemungkinan terlibat di dalamnya.
Kompleksitas • Peristiwa sosial itu kompleks, melibatkan banyak
aspek. Pemilihan topik yang lebih spesifik akan
Masalah Sosial mempersempit ruang lingkup.
Apa Itu Objektifitas?
Objectivity
Peristiwa sosial
biasanya tidak simpel
alias kompleks.
Persepsi: Sudut pandang. Sudut lihat sangat mempengaruhi
persepsi atas realitas sosial. Sisi mana dari sebuah
Sejumlah Faktor peristiwa itu yang akan dilihat.
Kepentingan. Persepsi juga sangat dipengaruhi
Persepsi: oleh kepentingan. Seorang siswa dan murid, buruh
dan majikan, petani dan tengkulak, tentu punya
Sejumlah Faktor kepentingan yang seringkali berlawanan terhadap
sebuah peristiwa.
Pendidikan, pengetahuan, informasi. Ini juga
sangat berpengaruuh besar atas persepsi yang
Persepsi: dimiliki seseorang. Semakin informatin, semakin
Sejumlah Faktor dekat persepsinya dengan situasi obyektif.
Bersikap Obyektif

Standar riset dan penelitian. Observasi secara langsung, mengambil


sampel dalam jumlah banyak, menggunakan parameter yang bisa diuji
dll.
Standar jurnalistik. Menjaga independensi, menggali dari sumber
pertama, melihat banyak sisi, lakukan pengecekan dan verifikasi,
mendengar ahli atau pakar dll.
Langkah-Langkah
• Memilih dan menentukan objek analisis
• Pengumpulan data atau informasi penunjang
• Identifikasi dan analisis masalah
• Menarik kesimpulan
Menentukan objek analisis
Pemilihan objek masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional, terukur, dan
disesuaikan dengan kebutuhan –baik individu maupun organisasi. Obyek masalah perlu
dirumuskan dengan baik sehingga bisa tergambar jelas apa yang ingin dianalisis,
termasuk ruang lingkupnya.
Pengumpulan data dan
informasi
Pengumpulan data dan informasi yang relevan dan lengkap. Data dan informasi bisa
didapatkan melalui berbagai cara, antara lain:
(1) observasi langsung di lapangan;
(2) Mewawancarai aktor yang terlibat;
(3) Data pendukung di media massa, atau lembaga negara atau swasta;
(4) Observasi di lapangan;
(5) Pakar atau ahli.
Identifikasi dan analisis
masalah
Mengenali tema-tema kunci, seperti masalah utama, aktor, dan segala penyebabnya.
Identifikasi dilakukan dengan melihat banyak aspek yang kemungkinan terlibat, seperti
politik, ekonomi, budaya dan agama.
Merumuskan kesimpulan
• Menarik kesimpulan soal akar masalahnya, pihak yang terlibat, pihak yang diuntungkan
dan dirugikan, akibat yang ditimbulkan, serta tindak lanjut yang bisa dilakukan.
Memetakan masalah secara
obyektif, yang nantinya bisa
dipakai sebagai bahan untuk
Akhir Analisis (1) mencari solusi atau (2)
merumuskan rekomendasi
perubahan.

Anda mungkin juga menyukai