Anda di halaman 1dari 4

A.

Bahaya

Bahaya atau hazard adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat
menyebabkan kerugian seperti luka, sakit, kerusakan harta benda, kerusakan
lingkungan kerja, atau kombinasi seluruhnya (Ramli, 2010). 2

B. Bahaya Kesehatan

Sedangkan bahaya atau hazard kesehatan adalah hazard yang berpotensi


menimbulkan gangguan kesehatan. Dari sudut pandang kesehatan kerja,
sistem kerja, mencakup empat komponen kerja, yaitu pekerja, lingkungan
kerja, pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja.Setiap
komponen kerja dapat menjadi sumber atau situasi yang berpotensi
menimbulkan kerugian bagi kesehatan pekerja.Kerugian kesehatan dapat
berupa cedera atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental. Sumber
atau situasi yang potensial tersebut dikenal sebagai hazard atau faktor risiko
kesehatan. Pada kondisi tertentu hazard kesehatan dapat menjadi nyata dan
menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan. Peluang hazard kesehatan
untuk menimbulkan gangguan kesehatan disebut sebagai risiko kesehatan
(Kurniawidjaja, 2010).

Potensi bahaya di sarana pelayanan kesehatan, selain penyakit infeksi juga


ada potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat
pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan(peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dnegan instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan
psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut jelas mengancam
jiwa bagi kehidupan bagi para karyawan di Rumah Sakit, para pasien maupun
para pengunjung yang ada di lingkungan Rumah Sakit.

Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakterisitik khusus yang


dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalnya, petugas acap kali
menggunakan dan menyerahkan instrumen benda-benda tajam tanpa melihat
atau membiarkan orang lain tau apa yang sedang mereka lakukan. Ruang kerj
ayang terbatas dan kemampuan melihat apa yng sedang terjadi di area operasi
bagi sejumlah anggota team(perawat instrumen dan asisten) dapat menjadi
buruk. Hal ini dapat mempercepat dan menambahkan stres kecemasan,
kelelahan, frustrasi dan kadang-kadang bahkan kemarahan. Pada akhirnya,
paparan atas darah acap kali terjadi tanpa sepengetahuan orang tersebut,
biasanya tidak diketahui hingga sarung tangan dilepaskan pada akhir prosedur
yang memperpanjang durasi paparan. Pada kenyataanya, jari jemari acap kali
menjadi tempat goresan kecil dan luka, meningkatkan risiko infeksi terhadap
patogen yang ditularkan lewat darah. Kondisi gawat darurat dapat terjadi
setiap waktu dan mengganggu kegiatan rutin. Mencegah luka dan
paparan(agen yang menyebabkan infeksi) pada kondisi ini sesungguhnya
sutau yang menantang. Dari berbagai potensi abhaya tersebut, maka perlu
upaya untuk mengendalikan, meminimalisir dan bila mungkin
meniadakannya, oleh karena itu manajemen risiko di tempat pelayanan
kesehatan perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan K3 RS lebih
efekitf, efisien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen risiko di Rumah
Sakit baik bagi pengelola maupun karyawan Rumah Sakit.

Menurut Kurniawidjaja, 2010 Bahaya atau hazard dapat digolongkan


berdasarkan jenisnya yaitu:

1. Hazard Tubuh pekerja

Hazard tubuh pekerja (somatic hazard), merupakan hazard yang


berasal dari dalam tubuh pekerja yaitu kapasitas kerja dan status kesehatan
pekerja. Contohnya seorang pekerja yang buta warna bila mengerjakan
alat elektronik yang penuh dengan kabel listrik yang warna-warni, hazard
somatiknya dapat membahayakan dirinya maupun orang lain orang lain
dikelilingnya bila ia salah menyambung warna kabel tertentu karena
tindakan ini berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan.

2. Hazard Perilaku Kesehatan

Hazard perilaku kesehatan (behavioral hazard), yaitu hazard yang


terkait dengan perilaku pekerja. Contohnya antara lain model rambut
panjang diruang mesin berputar telah mengakibatkan seorang pekerja di
tambang batubara tertarik dalam mesin dan hancur tubuhnya karena
tergiling mesin penggiling bongkahan batu (crusher).

3. Hazard Lingkungan Kerja

Hazard lingkungan kerja (environmental hazard) dapat berupa


faktor fisik, kimia, dan biologik.Faktor fisik, kimia dan biologik yang
berada ditempat kerja berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bila
kadarnya atau intensitas pajanannya tinggi melampaui toleransi
kemampuan tubuh pekerja.Hazard di lingkungan kerja antara lain:
Bahaya fisik berpotensi menimbulkan terjadinya Penyakit Akibat
Kerja (PAK). Jenis-jenis bahaya yang termasuk dalam golongan fisik serta
pekerja berisiko terpajan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Bahaya mekanik, antara lain adalah terbentur, tertusuk, tersayat, terjepit,


tertekan, terjatuh, terpeleset, terkilir, tertabrak, terbakar, terkena serpihan
ledakan, tersiram, dan tertelan.

Anda mungkin juga menyukai