Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Adapun penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Seni SD. Di samping itu, penulis juga berharap makalah ini mampu
memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para mahasiswa khususnya
dan pihak lain pada umumya.
Selama pembuatan makalah pun penulis juga mendapat banyak dukungan dan
juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis hanturkan banyak terima
kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi kita semua
terutama bagi penulis sendiri.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pendidikan Seni di SD................................................................ 2
B. Sifat Dasar Pendidikan Seni di SD................................................................... 3
C. Pentngnya Pendidikan Seni di SD.................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni mulai dikembangkan dalam dunia pendidikan sejak tahun 1976.
Kehadiran seni dalam dunia pendidikan ditunjukkan dalam suatu mata pelajaran
seni yang masuk ke dalam kurikulum. Seni yang tertuang dalam mata pelajaran
berupa pendidikan seni rupa, pendidikan seni tari, pendidikan seni musik dan lain
sebagainya. Dalam dunia pendidikan secara tidak langsung sebenarnya telah
menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan seni sebagai salah satu strategi
dalam proses pembelajaran, baik sejak TK sampai dengan SMA.
Pendidikan seni memiliki kedudukan yang setara dengan mata pelajaran
lain dalam lingkup program pendidikan. Namun dalam pendidikan seni
penekanannya dimaksudkan untuk membantu pertumbuhan fisik dan mental
peserta didik. Sehubungan dengan adanya perbedaan sifat dan karakteristik
peserta didik yang satu dengan yang lain, maka pendidikan seni pun perlu
memperhatikan hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan seni yang
tidak ditujukan untuk melatih keterampilan peserta didik agar pandai dalam
berkarya seni, melainkan lebih ditekankan sebagai sarana atau alat pendidikan.
Dalam membelajarkan seni kepada anak Sekolah Dasar setidaknya guru harus
mengetahui pemahaman kemampuan dasar dan karakteristik seni pada anak
Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan kemampuan peserta didik tiap jenjang
umurnya selalu berbeda begitu pula karakteristik seni yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik pendidikan seni di SD?
2. Bagaimanakah sifat dasar pendidikan seni di SD?
3. Apakah pendidikan seni di SD itu penting?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui karakteristik pendidikan seni di SD.
2. Dapat mengetahui sifat dasar pendidikan seni di SD.
3. Dapat mengetahui pentingnya pendidikan seni di SD.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan seni sebagai salah satu strategi
dalam proses pembelajaran. Baik sejak TK sampai dengan SMA.
Pendidikan seni memiliki kedudukan yang setara dengan mata pelajaran
lain dalam lingkup program pendidikan. Namun dalam pendidikan seni
penekanannya dimaksudkan untuk membantu pertumbuhan fisik dan mental
peserta didik.
Sehubungan dengan adanya perbedaan sifat dan karakteristik peserta didik
yang satu dengan yang lain, maka pendidikan seni p perlu memperhatikan hal
tersebut. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan seni yang tidak ditujukan
untuk melatih keterampilan peserta didik agar pandai dalam berkarya seni.
Melainkan lebih ditekankan sebagai sarana atau alat pendidikan.
Sebagai sarana pendidikan, pendidikan kesenian di SD dicurahkan untuk
bermain. Kegiatan ini sebagai ekspresi kreatif dalam membantu tumbuh kembang
peserta didik. Pendidikan seni sebagai sarana ekspresi, kreatif peserta didik juga
mampu mengembangkan kepekaan apresiasi estetik dan membentuk kepribadian
seseorang seutuhnya secara seimbang baik lahir – batin, jasmani – rohani, sifat
budi pekerti luhur sesuai dengan lingkungan dan konteks sosial budaya Indonesia.
Dengan demikian sifat dan karakteristik pendidikan seni perlu diketahui dan
dipahami lagi bagi seseorang guru dalam pelaksanaan pendidikan seni.
5
pendidikan, kita harus memahami sifat – sifat dasar seni itu sendiri. Berdasarkan
telaah terhadap teori – teori seni disimpulkan bahwa seni memiliki sekurang-
kurangnya lima ciri yang merupakan sifat dasar seni. Sifat dasar seni tersebut
adalah sebagai berikut:
4. Kreatif
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang
ada menjadi baru dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, batu
diubah menjadi perhiasan, tanah liat dapat menjadi keramik, suara diubah
menjadi musik, gerakan.
5. Individual
Sifat individual dalam seni diartikan sebagai karya seni yang memiliki
ciri perseorangan dari penciptanya. Sebagai contoh lagu - lagu yang diciptakan
Ebiet G Ade, sangat berbeda dengan lagu – lagu ciptaan Dewiq, Titik Puspa,
atau pun yang lainnya. Atau lukisan Afandi sangat berbeda dengan lukisan –
lukisan Basuki Abdullah, Raden Saleh, Popo Iskandar, Picasso Van Googh,
maupun pelukis lainnya. Ciri khas pribadi inilah yang merupakan identitas dari
karya merdeka.
6. Perasaan
Dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan jiwa. Selain
pencipta, penikmat juga menggunakan kepekaan perasaan untuk dapat
menikmati sebuah karya, baikan kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah
lagu yang diciptakan melalui seorang seniman, kemudian dibawakan seorang
penyanyi yang menjiwai isi lagu itu. Tampil dalam suara dan penampilan yang
seirama, maka para pendengar lagu itu akan, tergugah hatinya. Semua itu jika
ada kesungguhan dalam menggunakan alat indera rasa seperti yang akan
dilakukan pencipta dan penyanyinya. Sebagai contoh logo “imagine” karya
John Lennon merupakan ungkapan kepeduliannya terhadap nilai –nilai
humanism dan perdamaian sehingga menggugah perasaan siapapun yang
mendengar.
7. Abadi atau Keabadian
Sesungguhnya semua perbuatan manusia memiliki sifat demikian, yaitu
perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan tidak dapat dibatalkan.
Sesorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan selalu melekat sampai
akhir hayat, walaupun mungkin bendanya sudah hilang ditelan masa. Jika
membuat karya seni memiliki tujuan estetika atau keindahan, hendaknya orang
yang menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu yang indah dan
terpuji. Maka layaklah seorang seniman mendapat penghargaan ketika ada
6
seorang yang berbuat sesuatu kebaikan sebagai efek penghayatan dari
karyanya, misalnya dari cerita film, novel, syair lagu, dan lain - lain. Tetapi
sebaliknya , jika seniman dalam membuat karyanya menyampaikan pesan
negative maka seni yang memiliki kesan estetis mungkin akan hilang.
8. Universal
Seni tidak mengenal batas waktu, bangsa bahasa dan lain-lain. Sebagai
contoh, semua orang yang berlainan bahasa akan tertawa terbahak – bahak
ketika melihat tingkah laku badut sirkus yang sangat lucu. Atau seorang yang
melihat gambar karikatur akan tersenyum tanpa mengetahui siapa
pembuatannya.
7
yaitu stimulant untuk mengakui, menghormati, dan membangun pengetahuan
budaya yang membawa semua orang kepadasituasibelajar.
Dengan mengikutsertakan dalam dan merefleksikan pada, aktivitas seni,
para siswa mengembangkan ketrampilan dan kemampuan untuk menggunakan
proses yang berperan secara fisik, kognitif, emosional, estesis, budaya, sosial,
moral, dan bagi pengembangan spiritual rohaninya. Mereka belajar untuk berpikir
dengan kritis terhadap berbagai fenomena seperti halnya metode yang mereka
gunakan saat meneliti dan mengkritisi karya seni serta mengidentifikasi pengaruh
dari konteks yang ada pada karya tersebut. Melalui pendidikan seni para siswa
belajar meluaskan wawasan serta pemahaman, menghargai penemuan yang
diduga maupun tak diduga dan menghargai gagasan sesaat (intutif) seperti halnya
pengakuan terhadap teori dan postulat yang sudah baku tujuan Pendidikan Seni di
Sekolah Dasar.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai sarana pendidikan, pendidikan kesenian di SD dicurahkan untuk
bermain. Kegiatan ini sebagai ekspresi kreatif dalam membantu tumbuh
kembang peserta didik. Pendidikan seni sebagai sarana ekspresi, kreatif peserta
didik juga mampu mengembangkan kepekaan apresiasi estetik dan membentuk
kepribadian seseorang seutuhnya secara seimbang baik lahir – batin, jasmani –
rohani, sifat budi pekerti luhur sesuai dengan lingkungan dan konteks sosial
budaya Indonesia. Dengan demikian sifat dan karakteristik pendidikan seni perlu
diketahui dan dipahami lagi bagi seseorang guru dalam pelaksanaan pendidikan
seni.
Pendidikan seni di sekolah dasar sangatlah penting sebab pendidikan seni
merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Melalui pendidikan
seni, anak memperoleh pengalaman sensasional dalam diri yang sangat kuat, dari
membentuk sesuatu yang mengekspresikan sesuatu tentang dirinya.
B. Saran
Pendidikan seni di Sekolah Dasar sebaiknya lebih ditingkatkan lagi
kualitasnya, agar siswa menjadi anak yang kreatif dan mampu
mengaktualisasikan dalam kehidupannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10