Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa munculnya berbagai fenomena sosial
yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bentuk kasus; kekerasan dan
kerusuhan serta dekadensi moral yang menimpa bangsa ini. Karakter
generasi muda sudah berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan.
Moralitas bangsa ini sudah lepas dari norma, etika, agama dan budaya luhur.
Kerusakan moral dikalangan pelajar dan remaja. Hal ini ditandai dengan
maraknya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, peredaran fhoto dan vidio
porno, serta tawuran dikalangan pelajar dan remaja.
Dalam konteks ini, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial pedagogis
yang kondusif dan memberi suasana tumbuh-kembangnya berbagai kualitas
pribadi menjadi pribadi yang berkarakter baik. Ini akan menjadi sangat
penting karena menjadi bekal untuk berperan sebagai warga negara yang
demokratis, bertanggungjawab dan perilakunya didasarkan oleh iman dan
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, akhlak mulia, kesehatan, ilmu,
kecakapan, kreatifitas dan kemandirian.
Paradigma berarti suatu model atau kerangka berpikir yang digunakan dalam
proses pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Tugas PKn dengan
paradigma barunya yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi
mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan
warganegara (civic knowledge), membina keterampilan warga negara (civic
skill) dan membentuk watak warga negara (civic disposition). Kecerdasan
warganegara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik
bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi spiritual,
emosional,dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan
multidimensional atau bersisi-jamak.
Oleh karena itu, model pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan mata
pelajaran PKN di SD di uraikan sebagai berikut;
Sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai pancasila tidak lepas dari pola tingkah
laku guru yang berhubungan dengan profesinya baik dilingkungan sekolah
maupun di masyarakat.
erasnya arus
globalisasi dikhawatirkan
anak berdampak pada
terkikisnya rasa
kecintaan terhadap budaya
lokal. Agar eksistensi
budaya lokal tetap
kukuh, maka kepada
generasi penerus bangsa
perlu ditanamkan rasa
cinta terhadap budaya daerah.
Salah satu cara yang dapat
ditempuh guru
di sekolah adalah dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai
kearifan lokal
dalam proses pembelajaran di
sekolah
Derasnya arus
globalisasi dikhawatirkan
anak berdampak pada
terkikisnya rasa
kecintaan terhadap budaya
lokal. Agar eksistensi
budaya lokal tetap
kukuh, maka kepada
generasi penerus bangsa
perlu ditanamkan rasa
cinta terhadap budaya daerah.
Salah satu cara yang dapat
ditempuh guru
di sekolah adalah dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai
kearifan lokal
dalam proses pembelajaran di
sekolah
3. Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat terlepas dari mata pelajaran IPS
bahkan sangat membutuhkan ilmu-ilmu sosial yang terdapat dalam mata
pelajaran IPS (social studies) dan humaniora yang diseleksi sesuai dengan
apa yang menjadi tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Jelaskan keterkaitan
antara pendidikan kewarganegaraan dengan kajian ilmu dalam mata
pelajaran IPS di SD (sejarah, ekonomi, dan geografi)!
4. Semangat kebangsaan merupakan salah satu nilai karakter dari nilai karakter
bangsa Indonesia. Adanya semangat kebangsaan, rakyat dapat meyakini
bahwa bangsanya adalah sangat penting untuk dilindungi dan kepentingan
bangsa adalah kepentingan yang harus di utamakan dari kepentingan pribadi
atau kelompok. Oleh sebab itu, semangat kebangsaan perlu ditanamkan
sejak dini pada siswa SD. Bagaimana anda mengembangkan dan
meningkatkan semangat kebangsaan pada siswa anda di sekolah?
Semangat kebangsaan dapat diwujudkan apabila sejak dini ditanamkan pada
siswa nilai-nilai luhur yang terdapat dalam pengamalan sila sila pancasila
dengan beraneka ragam contoh yang telah ditunjukan oleh para pendahulu
bangsa, sebut saja sejarah bagaiman heroiknya para pahlawan bangsa
dalam merebut kemerdekaan indonesia dari tangan penjajah.
Oleh karena itu, perlu diperbanyak dan dikembangkan metode belajar sejarah
yang baik sehingga tertanam jiwa semangat kebangsaan pada peserta didik.
Untuk menjadikan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang baik seperti
yang di harapkan tidak akan terjadi apabila tidak rasa cinta dan bela Negara
yang tumbuh di hati dan jiwa mereka. Rasa cinta kepada tanah air sangat
penting dan harus di tanamkan kepada generasi muda penerus bangsa, agar
kedepannya bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar dan Berjaya. Untuk
itu diperlukan sebuah solusi untuk meminimalisirnya. Solusi yang strategis
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan dilakukakkannya
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar.