Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1 PKN

1. Pembangunan karakter bangsa dirasakan sebagai kebutuhan yang sangat


mendesak dan tentunya memerlukan pola pemikiran atau paradigma baru.
Tugas PKn dengan paradigma barunya mengemban tiga fungsi pokok, yakni
mengembangkan kecerdasan warganegara (civic knowledge), membina
keterampilan warganegara (civic skill) dan membentuk watak warganegara
(civic disposition). Terkait dengan hal tersebut, menurut anda pendekatan
pembelajaran apa yang sesuai dengan mata pelajaran PKn di SD? Berikan
alasan anda! 

Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa munculnya berbagai fenomena sosial
yang sangat memprihatinkan dalam berbagai bentuk kasus; kekerasan dan
kerusuhan serta dekadensi moral yang menimpa bangsa ini. Karakter
generasi muda sudah berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan.
Moralitas bangsa ini sudah lepas dari norma, etika, agama dan budaya luhur.
Kerusakan moral dikalangan pelajar dan remaja. Hal ini ditandai dengan
maraknya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, peredaran fhoto dan vidio
porno, serta tawuran dikalangan pelajar dan remaja.

Dalam konteks ini, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
seyogyanya dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial pedagogis
yang kondusif dan memberi suasana tumbuh-kembangnya berbagai kualitas
pribadi menjadi pribadi yang berkarakter baik. Ini akan menjadi sangat
penting karena menjadi bekal untuk berperan sebagai warga negara yang
demokratis, bertanggungjawab dan perilakunya didasarkan oleh iman dan
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, akhlak mulia, kesehatan, ilmu,
kecakapan, kreatifitas dan kemandirian.

Paradigma berarti suatu model atau kerangka berpikir yang digunakan dalam
proses pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Tugas PKn dengan
paradigma barunya yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi
mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan
warganegara (civic knowledge), membina keterampilan warga negara (civic
skill) dan membentuk watak warga negara (civic disposition). Kecerdasan
warganegara yang dikembangkan untuk membentuk warga negara yang baik
bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan juga dalam dimensi spiritual,
emosional,dan sosial sehingga paradigma baru PKn bercirikan
multidimensional atau bersisi-jamak.

Oleh karena itu, model pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan mata
pelajaran PKN di SD di uraikan sebagai berikut;

1. Pembelajaran yang memberikan perhatian yang cermat dan usaha yang


sungguh-sungguh pada pengembangan pengertian tentang hakikat dan
dan karakteristik demokrasi. Artinya peserta didik diberikan pemahaman
yang baik tentang hakikat dan karakteristik demokrasi sebagai pondasi
untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang baik.
2. Merancang dan mengembangkan pembelajaran yang memfasilitasi siwa
agar mampu mengekplorasi bagaimana cita-cita demokrasi bisa di
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pembelajaran yang menyediakan sarana prasarana belajar yang memadai
yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kecerdasan sebagai
warganegara (civic knowledge), membina dan mengembangkan
keterampilan warga negara (civic skill) dan membentuk watak warga
negara (civic disposition)
4. Menerapkan pendekatan pembelajaran student-active learning, yakni
pembelajaran yang memfokuskan pada kegiatan belajar siswa aktif dan
inquiry approach, yaitu pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta
didik dalam proses penggalian informasi dalam rangka pemecahan
masalah atau perumusan generalisasi. membelajarkan dan melatih siswa
berpikir kritis; memfasilitasi siswa untuk mengenal, memilih dan
memecahkan masalah; dan melatih siswa dalam berpikir sesuai dengan
metode ilmiah dan keterampilan sosial lain yang sejalan dengan
pendekatan inkuiri.

2. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai, berusaha


mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai budaya bangsa dan
nilai-nilai filsafat bangsa yaitu Pancasila. Terkait dengan hal tersebut,
bagaimana penerapannya dalam pembelajaran PKn di SD?

PKN merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidikan


demokrasi yang bersifat multidimensional, karena merupakan pendidikan nilai
demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial dan masalah pendidikan
politik. Namun yang paling menonjol adalah sebagai pendidikan nilai dan
pendidikan moral. Oleh karena itu, secara singkat PKN dinilai sebagai mata
pelajaran yang mengusung misi pendidikan nilai dan moral.

Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai berarti pendidikan


kewarganegaraan memuat pendidikan nilai, agar warga negara dapat
memahami dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai hukum,
dimana nilai hukum lahir dari kesadaran moral, sehingga nilai-nilai hukum
merupakan nilai-nilai moral yang bersumber dari nilai-nilai pancasila.

Sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai pancasila tidak lepas dari pola tingkah
laku guru yang berhubungan dengan profesinya baik dilingkungan sekolah
maupun di masyarakat.

Diantara contoh penerapannya adalah pada kasus derasnya arus globalisasi


yang dikhawatirkan berdampak pada terkikisnya rasa kecintaan pada budaya
lokal. Agar eksistensinya tetap kukuk, maka pada generasi penerus bangsa
perlu ditanamkan rasa cinta pada budaya daerah dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal tersebut dalam proses
pembelajaran di sekolah.

Pendidikan nilai di indonesia bersifat tidak sekuler karena negara tidak


melepaskan pendidikan nilai keagamaan dari tanggungjawabnya. Oleh
karena itu, pendidik dan tenaga pendidikan tidak bisa lepas dari nilai moral
keagaman yang telah melekat dalam budaya bangsa indonesia.

Dalam pembelajaran di sekolah hendaknya guru mengurangi penggunaan


metode ceramah, guru bisa memanfaatkan media berupa penyalur pesa dan
informasi belajar yang lebih efektif dan mempercepat proses belajar. Selain
itu juga diberikan motivasi semangat belajar dan diarahkan untuk berfikir
kritis. Rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

Memberikan contoh-contoh kepada peserta didik bagaimana berpartisipasi


aktif dab bertanggungjawab dan bertindak cerdas dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti terhadap korupsi.
Contoh-contoh berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masayarakat indonesia.

erasnya arus
globalisasi dikhawatirkan
anak berdampak pada
terkikisnya rasa
kecintaan terhadap budaya
lokal. Agar eksistensi
budaya lokal tetap
kukuh, maka kepada
generasi penerus bangsa
perlu ditanamkan rasa
cinta terhadap budaya daerah.
Salah satu cara yang dapat
ditempuh guru
di sekolah adalah dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai
kearifan lokal
dalam proses pembelajaran di
sekolah
Derasnya arus
globalisasi dikhawatirkan
anak berdampak pada
terkikisnya rasa
kecintaan terhadap budaya
lokal. Agar eksistensi
budaya lokal tetap
kukuh, maka kepada
generasi penerus bangsa
perlu ditanamkan rasa
cinta terhadap budaya daerah.
Salah satu cara yang dapat
ditempuh guru
di sekolah adalah dengan cara
mengintegrasikan nilai-nilai
kearifan lokal
dalam proses pembelajaran di
sekolah
3. Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat terlepas dari mata pelajaran IPS
bahkan sangat membutuhkan ilmu-ilmu sosial yang terdapat dalam mata
pelajaran IPS (social studies) dan humaniora yang diseleksi sesuai dengan
apa yang menjadi tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Jelaskan keterkaitan
antara pendidikan kewarganegaraan dengan kajian ilmu dalam mata
pelajaran IPS di SD (sejarah, ekonomi, dan geografi)!

Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan sejarah.

Dalam mempelajari sejarah terdapat latarbelakang mempelajari pendidikan


kewarganegaraan, proses dan alasannya pendidikan kewarganegaraan
dipelajari. Kemudian dengan pada ilmu sejarah dapat diketahui mengapa
perlunya pendidikan yang bertujuan menjadikan warga negara yang baik.
Semua itu didasari oleh sejarah/peristiwa yang terjadi diwaktu yang lalu.
Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengetahui kekurangan apa yang
akan terdapat pada era dulu dan diperbaiki pada masa sekarang sehingga
terdapat perbaikan-perbaikan dari waktu ke waktu. Dengan mempelajari
sejarah dapat ditemukan hal positif yang dapat dipertahankan untuk
tercapanya tujuan PKn saat ini atau kedepannya.

Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan ekonomi.

Kaitan antara pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu ekonomi sangat


jelas terlihat dalam membangun masyarakat dalam konteks pemerintahan
yang bersih. Negara yang akan melangkah majumembutuhkan daya dukung
besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas,
dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah
masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut
memiliki. Masyarakatharus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya
pada negaranya, bersatu padu dalam rasayang sama untuk menghadapi
krisis budaya, kepercayaaan, moral dan lain-lain. Negara
harusmenggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan
keinginan untukmelindungi serta mempertahankan Negara kita.
Pendidikan kewarganegaraan adalah sebuah sarana tepat untuk memberikan
gambaran secara langsung tentang hal-hal yang bersangkutan tentang
kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan itu berisi antara lain mengenai pruralisme yakni
sikapmenghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Pendidikan
itu mengajarkannilai-nilai kewarganegaraan dalam kerangka identitas nasional dan
ini sangat dibutuhkan dalam mengembangkan ekonomi negara

Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan dengan geografi.

Ilmu geografi berhubungan dengan wilayah dan batas-batasnya dimana


negara indonesia terdiri dari banyak pulau dan wilayah yang sangat luas.
Dimensi masyarakat yang multikulural juga menjadi salah satu hal yang tidak
bisa diabaikan dengan banyaknya isu-isu global sekarang.

Melalui Pendidkan kewarganegaraan, guru-guru umum atau guru geografi


pada khususnya bisa mencoba mengatasi masalah itu dengan menanamkan
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pengamalan sila-sila pancasila dan
budaya yang telah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga
masalah terkait wilayah, batas-batasnya dan multikulturalnya masyarakat
dapat diselesaikan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam ilmu pendidikan
kewarganegaraan.

4. Semangat kebangsaan merupakan salah satu nilai karakter dari nilai karakter
bangsa Indonesia. Adanya semangat kebangsaan, rakyat dapat meyakini
bahwa bangsanya adalah sangat penting untuk dilindungi dan kepentingan
bangsa adalah kepentingan yang harus di utamakan dari kepentingan pribadi
atau kelompok. Oleh sebab itu, semangat kebangsaan perlu ditanamkan
sejak dini pada siswa SD. Bagaimana anda mengembangkan dan
meningkatkan semangat kebangsaan pada siswa anda di sekolah? 
Semangat kebangsaan dapat diwujudkan apabila sejak dini ditanamkan pada
siswa nilai-nilai luhur yang terdapat dalam pengamalan sila sila pancasila
dengan beraneka ragam contoh yang telah ditunjukan oleh para pendahulu
bangsa, sebut saja sejarah bagaiman heroiknya para pahlawan bangsa
dalam merebut kemerdekaan indonesia dari tangan penjajah.

Oleh karena itu, perlu diperbanyak dan dikembangkan metode belajar sejarah
yang baik sehingga tertanam jiwa semangat kebangsaan pada peserta didik.

5. Bagaimana anda mengintegrasikan nilai cinta tanah air di dalam


pembelajaran Pkn di sekolah anda?

Generasi muda atau generasi penerus adalah generasi yang akan


meneruskan hasil perjuangan para pendahulu dengan menjadi pemimpin-
pemimpin, yang di harapkan dapat merubah dan memajukan bangsa ini
menjadi lebih makmur dan berjaya.

Untuk menjadikan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang baik seperti
yang di harapkan tidak akan terjadi apabila tidak rasa cinta dan bela Negara
yang tumbuh di hati dan jiwa mereka. Rasa cinta kepada tanah air sangat
penting dan harus di tanamkan kepada generasi muda penerus bangsa, agar
kedepannya bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar dan Berjaya. Untuk
itu diperlukan sebuah solusi untuk meminimalisirnya. Solusi yang strategis
untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan dilakukakkannya
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar.

Dalam hal ini, pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar


penting untuk diselenggarakan karena akan membentuk sikap yang
berkarakter bagi peserta didik. Kesimpulannya, pendidikan kewarganegaraan
di sekolah dasar menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang
mencintai negaranya karena di dalam muatan materi pembelajaran yang
diajarkan terkandung nilai pendidikan karakter salah satunya adalah cinta
tanah air

Anda mungkin juga menyukai