Anda di halaman 1dari 8

https://doi.org/10.22435/bpk.v49i2.

4773
Faktor Risiko Dominan Mempengaruhi Kurang Energi Kronis ... (Hasrida Mustafa. at al)

Faktor Risiko Dominan Mempengaruhi Kurang Energi Kronis


(KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia Tahun 2018

DOMINANT RISK FACTORS OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY (CED)


IN PREGNANT WOMEN IN INDONESIA IN 2018

Hasrida Mustafa*, Made Agus Nurjana, Junus Widjaja, Anis Nur Widayati
Balai Litbang Kesehatan Donggala
Balai Litbangkes Donggala, Jl. Masitudju No.58, Labuan Panimba, Kab.Donggala
*Email: hasrida_m@yahoo.co.id

Submitted : 10-02-2021, Revised : 17-03-2021, Revised : 22-04-2021, Accepted : 26-05-2021

Abstract
Chronic Energy Deficiency (CED) is one of the main problems that often occurs among pregnant women.
This study aimed to describe the Dominant Risk Factors for CED pregnant women in Indonesia. This
study used data from the 2018 Basic Health Research on all pregnant women in Indonesia. Data analysis
used with simple logistic regression. The results of multivariate analysis showed that several factors had
an effect on the incidence of CED, but the most significant factor was tuberculosis disease (p= 0.002; OR
6.770; 95% CI 1.964-23.341). It was concluded that pregnant women with tuberculosis had a 6.7 times
increase risk for developing CED compared to those without tuberculosis. This variable was the most
dominant variable related to CED in pregnant women in Indonesia in 2018.
Keywords : risk factos, Chronic Energy Deficiency (CED), pregnant women

Abstrak
Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah utama yang masih sering terjadi pada Ibu
hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko dominan mempengaruhi KEK
pada ibu hamil di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 pada
seluruh ibu hamil di Indonesia. Analisis data yang digunakan dengan Simple Logistic Regression. Hasil
analisis multivariate menunjukkan beberapa faktor berpengaruh terhadap kejadian KEK, akan tetapi faktor
yang paling signifikan adalah penyakit infeksi tuberkulosis (p=0,002; OR 6,770; 95% CI 1,964-23,341).
Disimpulkan ibu hamil dengan tuberculosis (TB) berisiko menjadi KEK sebesar 6,7 kali dibandingkan
dengan tanpa tuberkulosis. Variabel ini meupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan KEK
pada ibu hamil di Indonesia tahun 2018.
Kata kunci: Faktor risiko, Kurang Energi Kronis (KEK), ibu hamil

PENDAHULUAN ditunjang oleh asupan gizi yang tidak mencukupi


kebutuhan dan hidup di lingkungan dengan
Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan sanitasi kurang memadai.2 Data Riset Kesehatan
kondisi tidak tercukupinya zat gizi yang Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 menunjukkan
dibutuhkan tubuh disebabkan karena asupan gizi remaja putri di Indonesia usia 15-19 tahun,
antara energi dan protein yang tidak sebanding.1 kondisinya berisiko kurang energi kronik (KEK)
KEK merupakan masalah kekurangan gizi kronis sebesar 46,6% tahun. Ketika hamil, ada 24,2%
dapat terjadi mulai dari pra-konsepsi ketika Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun dengan
seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan risiko KEK dan anemia sebesar 37,1%.3 Data
anemia. Hal ini dapat diperparah jika saat hamil Riskesdas 2018 menunjukkan Ibu hamil KEK
berdasarkan ukuran LILA (Lingkar lengan atas)

105
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 49, No. 2, Juni 2021 : 105- 112

di beberapa Provinsi di Indonesia berada diatas infeksi (TB, diare), konsumsi tablet tambah
angka nasional >17,3 %. Provinsi tersebut antara darah, dan pemberian makanan tambahan pada
lain Nusa Tenggara Timur, Sulawesi tengah, ibu hamil. Total sampel yang dianalisis sebanyak
Maluku, DIY, Papua, Papua Barat.4 8.725 ibu hamil di Indonesia tahun 2018. Data
KEK Pada ibu hamil meningkatkan risiko selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (OR=5,6; menggambarkan distribusi variabel dan analisis
95% CI=1,41-22,57). Ibu yang KEK seringkali logistic regression untuk mengetahui hubungan
memiliki anak yang kekurangan gizi. KEK antara variabel yang diteliti serta faktor risiko
pada ibu hamil di negara-negara berkembang yang paling dominan.
bertanggung jawab untuk satu dari enam Status Ibu hamil dibedakan menjadi dua
kasus BBLR.5 Selain itu, malnutrisi saat hamil kategori, yaitu ibu hamil dengan KEK (LILA ≤
dapat melemahkan kemampuan wanita untuk 23,5) dan ibu hamil Non KEK (LILA ≥ 23,5).
melahirkan serta lebih mudah terkena infeksi.6 Gambar 1 menunjukkan prevalensi ibu hamil
Penelitian di Kendari menunjukkan ada yang mengalami KEK di Indonesia tahun 2018
hubungan penyakit infeksi dengan kejadian sebesar 17,3 %, sedangkan prevalensi ibu hamil
KEK pada ibu hamil di Puskesmas Mekar Kota yang tidak mengalami KEK sebesar 82,7%.
Kendari (X2=10,847; p value =0,001). Ibu Prevalensi ibu hamil dengan TB sebesar 0,2 %
hamil yang menderita penyakit infeksi berisiko dan prevalensi ibu hamil yang mengalami diare
6,171 kali untuk mengalami KEK (OR=6,171; sebesar 7%.
95%CI=2,155-17,675).1 Hasil penelitian di Tabel 1 menunjukkan hasil analisis
Sulawesi Selatan juga menunjukkan bahwa berbagai faktor karakteristik demografi ibu
penyakit infeksi memiliki hubungan dan hamil terhadap kejadian KEK pada ibu hamil.
risiko yang bermakna dengan KEK (p=0,000, Berdasarkan hasil analisis diketahui faktor
OR=10,71, 95% CI=2,02-43,80). Penyakit tempat tinggal berpengaruh terhadap kejadian
infeksi merupakan variabel yang paling besar KEK. Ibu hamil dengan KEK ditemukan lebih
pengaruhnya terhadap risiko KEK (OR=13,531).7 banyak di perdesaan (nilai p 0,004). Faktor umur
Berdasarkan hal tersebut tujuan kajian adalah juga ditemukan berpengaruh terhadap kejadian
untuk menganalisis lebih lanjut faktor risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia. Hasil analisis
KEK yang dominan pada Ibu hamil menurut menunjukkan ibu hamil dengan KEK lebih
karakteristik demografi (tempat tinggal, umur banyak ditemukan pada ibu hamil dengan umur
saat hamil, pekerjaan, pendidikan), penyakit saat hamil yang berisiko tinggi. Yang dimaksud
infeksi (Tuberculosis/TB, diare), konsumsi Ibu hamil risiko tinggi adalah usia pada saat
tablet tambah darah, dan pemberian makanan hamil (< 20 tahun dan > 35 tahun) dan Ibu hamil
tambahan. risiko rendah adalah usia saat hamil 20-35 tahun.
Hasil analisis Riskedas tahun 2018 menunjukkan
BAHAN DAN METODE bahwa ibu hamil yang tidak bekerja ditemukan
lebih banyak mengalami KEK dibandingkan ibu
Analisis lanjut dilakukan dengan hamil yang bekerja. Hasil analisis menunjukkan
menggunakan data Riskesdas 2018 Badan Litbang faktor pendidikan juga berpengaruh terhadap
Kesehatan yang telah mendapatkan persetujuan kejadian KEK, prevalensi KEK ditemukan paling
penggunaan data Nomor: 09072001-131 tanggal kecil pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan
15 Juli 2020. Pengumpulan data Riskesdas tinggi.
menggunakan desain cross sectional. Sampel Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit
dikumpulkan dari 34 provinsi di Indonesia. TB lebih dari setengahnya menderita KEK.
Variabel yang dianalisis adalah kejadian KEK, Sedangkan pada ibu hamil yang memiliki riwayat
karakteristik demografi (tempat tinggal, umur diare hanya sebagian kecil yang mengalami
saat hamil, pekerjaan, pendidikan), penyakit KEK. Konsumsi tablet tambah darah sampai

106
Faktor Risiko Dominan Mempengaruhi Kurang Energi Kronis ... (Hasrida Mustafa. at al)

habis pada ibu hamil menunjukkan proporsi Beberapa variabel hasil analisis bivariate
KEK yang lebih sedikit dibandingkan dengan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
yang tidak mengkonsumsi tabet tambah darah. variabel yang diteliti dengan kejadian KEK pada
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu ibu hamil yaitu: TB dan beberapa variabel PMT
hamil baik dalam bentuk biskuit, susu maupun (biskut program, susu cair dan bahan makanan
bahan makanan tidak menunjukkan perbedaan matang) signifikan dengan kejadian KEK
jumlah ibu hamil yang menderita KEK. (p-value <0,05)

Gambar 1. Persentase prevalensi KEK, TB dan Diare pada Ibu hamil di Indonesia tahun 2018

Tabel 1. Analisis Bivariat Karakteristik Demografi dengan KEK pada Ibu hamil di Indonesia
Tahun
KEK (n = 8.725) 95% Confident Interval
Variabel P-value OR
Ya Tidak Lower Upper
Karakteristik Demografi
Tempat Tinggal

Perdesaan 19,2% 80,8% 0,004 1,279 1,083 1,511


Perkotaan 15,7% 84,3% reff.
Umur saat hamil
Risiko tinggi 19,5% 80,5% 0,044 1,221 1,005 1,484
Risiko rendah 16,6% 83,4% reff.
Pekerjaan
Tidak bekerja 18,3% 81,7% 0,021 1,216 1,030 1,435
Bekerja 15,6% 84,4% reff.
Pendidikan
Rendah 16,3% 83,7% 0,001 1,299 ,977 1,727
Sedang 18,7% 81,3% 1,537 1,212 1,948
Tinggi 13,0% 87,0% reff.

*OR: Odd Ratio

107
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 49, No. 2, Juni 2021 : 105- 112

Tabel 2. Analisis Bivariat Penyakit Infeksi, Konsumsi Tablet Tambah Darah dan Pemberian
Makanan Tambahan dengan KEK pada Ibu Hamil di Indonesia Tahun 2018
KEK (n = 8.725) 95% Confident Interval
Variabel P-value OR
Ya Tidak Lower Upper
Penyakit infeksi
Tubercolosis (TB)

Ya 56,4% 43,6% 6,245 1,863 20,935


0,003
Tidak 17,2% 82,8% reff.
Diare
Ya 15,6% 84,4% 0,879 0,640 1,206
0,424
Tidak 17,4% 82,6% reff.
Tablet Tambah Darah
Tidak mendapatkan
Mendapatkan 18,8% 81,2% 1,290 1,030 1,617
Tidak habis
Belum waktunya habis 18,7% 81,3% 1,288 1,010 1,642
Habis 15,2% 84,8% reff.
Pemberian Makanan Tambahan
Biskuit Program
Tidak mendapatkan 15,9% 84,1% 0,687 0,553 0,854
Mendapatkan 0,000
Tidak habis 22,1% 77,9% 1,030 0,749 1,415
Habis 21,6% 78,4% reff.
Biskuit lainnya
Tidak mendapatkan 17,2% 82,8% 0,996 0,514 1,932
0,920
Mendapatkan
Tidak habis 21,0% 79,0% 1,271 0,331 4,881
Habis 17,3% 82,7% reff.
Susu Bubuk
Tidak mendapatkan 17,1% 82,9% 0,783 0,514 1,193
0,490
Mendapatkan
Tidak habis 19,4% 80,6% 0,915 0,378 2,214
Habis 20,9% 79,1% reff.
Susu Cair
Tidak mendapatkan 17,2% 82,8% 0,587 0,268 1,285
0,000
Tidak habis 100,0% 0,000 0,000 0,000
Habis 26,1% 73,9% reff.
Bahan Makanan Mentah
Tidak mendapatkan 17,2% 82,8% 0,750 0,259 2,175
0,800
Mendapatkan
Tidak habis 11,7% 88,3% 0,478 0,042 5,389
Habis 21,7% 78,3% reff.
Bahan Makanan Matang
Tidak mendapatkan 17,1% 82,9% 0,684 0,446 1,049
0,006
Mendapatkan
Tidak habis 1,2% 98,8% 0,039 0,005 0,334
Habis 23,2% 76,8% reff.

*OR: Odd Ratio

108
Faktor Risiko Dominan Mempengaruhi Kurang Energi Kronis ... (Hasrida Mustafa. at al)

Analisis multivariabel menunjukkan bahwa serta pendapatan keluarga.2,5,9–22 Hal tersebut juga
variabel yang bermakna dengan kejadian KEK sesuai dengan hasil uji multivariat pada kajian ini
pada ibu hamil yaitu tempat tinggal, pendidikan, yang menunjukkan beberapa faktor berpengaruh
TB dan pemberian makanan tambahan biskuit (p- terhadap KEK adalah faktor tempat tinggal,
value < 0,05). Ibu hamil yang tinggal di daerah pendidikan, infeksi tuberculosis (TB), pemberian
pedesaan peluang untuk terkena KEK lebih tablet tambah darah dan makanan tambahan.
tinggi 1,234 kali dibandingkan dengan ibu hamil Ibu hamil dengan KEK yang tinggal
yang tinggal di perkotaan. Demikian halnya di pedesaan ditemukan lebih besar daripada
dengan tingkat pendidikan. Ibu hamil dengan ibu hamil di perkotaan. Hal tersebut dapat
tingkat pendidikan kategori rendah dan sedang disebabkan karena akses terhadap informasi
peluang lebih besar terkena KEK dibandingkan kesehatan, khususnya tentang KEK lebih mudah
yang pendidikannya tinggi. Penyakit infeksi didapatkan di perkotaan.12 Studi terhadap data
yang berpengaruh terhadap KEK ibu hamil Riskesdas tahun 2013 di Indonesia dan studi di
adalah TB, dimana peluang KEK pada penderita Ethiopia juga menunjukkan hal yang sama, ibu
TB 6,770 kali dibandingkan dengan yang tidak hamil yang tinggal di pedesaan lebih berisiko.23,24
TB. Varibel ini meupakan variabel yang paling Hasil tersebut sejalan dengan analisis terhadap
dominan berhubungan dengan KEK pada ibu pendidikan ibu hamil. Faktor pendidikan ibu
hamil di Indonesia tahun 2018. Variabel lainnya hamil berkaitan dengan pengetahuan dan akses
yang juga bermakna adalah pemberian TTD terhadap informasi kesehatan, khususnya terkait
dan makanan tambahan biscuit. Ibu hamil yang KEK, gizi, pola makan.12 studi di Pasundan
tidak mendapatkan TTD dan makanan tambahan Garut dan Gunung Kidul menunjukkan bahwa
khususnya biskuit peluang untuk menderita KEK pendidikan rendah lebih berisiko terkena
lebih besar dibandingkan dengan ibu hamil yang KEK,25,22 demikian pula dengan informasi dari
mendapatkan TTD maupun makanan tambahan. analisis data Riskesdas tahun 2013.23
Pengetahuan yang baik dapat dipengaruhi
PEMBAHASAN oleh tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan
ibu akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
Risiko ibu hamil yang mengalami KEK ibu tentang gizi dan kesehatan. Pengetahuan
yaitu menurunnya kekuatan otot yang membantu tersebut akan mempengaruhi asupan makanan
persalinan sehingga dapat mengakibatkan yang dikonsumsi ibu hamil, asupan ini akan
terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil.
kelahiran cacat, BBLR bahkan kematian bayi. Beberapa studi antara lain menunjukkan bahwa
Risiko KEK lainnya dapat mengganggu tumbuh jika pendidikan ibu meningkat maka pengetahuan
kembang janin yaitu stunting, gangguan otak gizi dan praktek gizi bertambah baik. Usaha-
dan metabolisme yang menyebabkan penyakit usaha untuk memilih makanan yang bernilai gizi
menular di usia dewasa.8 semakin meningkat. Demikian halnya ibu rumah
Sebuah studi menunjukkan bahwa ibu tangga yang mempunyai pengetahuan gizi akan
hamil dengan KEK memiliki risiko empat kali memilih makanan yang lebih bergizi dari pada
lebih besar melahirkan bayi dengan BBLR.9 yang kurang bergizi.26
Faktor - faktor penyebab KEK sudah banyak Hasil penelitian lain juga menunjukkan ibu
diteliti, di antaranya gizi pada ibu hamil, vitamin dengan tingkat pengetahuan yang tinggi tidak
dan mineral, serta adanya infeksi.10,11 Penelitian mengalami kekurangan energi kronik, hal ini
lain juga menyebutkan faktor penyebab KEK karena pengetahuan akan kebutuhan gizi akan
antara lain pengetahuan ibu hamil mengenai memotivasi ibu hamil untuk selalu mengonsumsi
KEK, pola makan, kepercayaan ibu hamil, pola gizi seimbang, sehingga mencegah terjadinya
makan dari keluarga, anemia pada ibu hamil, KEK. Tetapi ibu dengan pengetahuan rendah dan
pekerjaan, kondisi kesehatan, dan akses terhadap tidak terjadi KEK bisa karena ibu sudah memiliki
informasi kesehatan khususnya terkait KEK,12 kebiasaan untuk mengonsumsi berbagai macam

109
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 49, No. 2, Juni 2021 : 105- 112

makanan setiap hari, walaupun mereka tidak dibatasi sistem kekebalan mereka.29 Hasil sebuah
mengetahui kandungan gizi dari makanan penelitian menunjukkan Infeksi Mycobacterium
tersebut. sedangkan ibu yang berpengetahuan tuberculosis menyebabkan respons inflamasi
rendah dan mengalami KEK hal ini karena ibu yang melibatkan pelepasan sitokin inflamasi,
tidak mengetahui tentang zat gizi yang baik yang dapat menyebabkan kekurangan gizi
dan gizi seimbang selama kehamilan maupun melalui stimulasi lipolisis dan proteolisis dan
sebelum hamil sehingga mereka lebih beresiko peningkatan leptin.30 Demikian pula pada
mengalami KEK.27 penderita HIV yang juga mengalami KEK
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan melemahkan sistem kekebalan, meningkatkan
rendah disebabkan kurangnya informasi kerentanan untuk infeksi dan memperburuk
tentang gizi ibu hamil. Kurangnya informasi dampak penyakit.31
tersebut menyebabkan banyak ibu yang tidak Faktor pemberian tablet tambah darah dan
mengetahui tentang pengertian KEK, batas makanan tambahan juga berpengaruh terhadap
waktu tindak lanjut KEK, dan faktor-faktor yang kejadian KEK. Kekurangan energi kronik
mempengaruhi terjadinya KEK. Pada umumnya (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan
ibu hamil berpendapat bahwa KEK merupakan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi
suatu keadaan kekurangan yodium atau vitamin antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang
A, karena mereka jarang atau sama sekali tidak dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Pemberian
pernah mendengar istilah KEK. Masa waktu tablet tambah darah dan makanan tambahan
untuk tindak lanjut KEK juga kurang diketahui dapat membantu ibu hamil mencukupi kebutuhan
karena tidak pernah melakukan konsultasi asupan gizi, energi, zat besi, dan protein. Studi di
dengan tenaga kesehatan tentang KEK tersebut. Gunung kidul menunjukkan ketersediaan pangan
Banyak juga ibu hamil berpendapat bahwa berpengaruh terhadap KEK.22
KEK bisa disebabkan karena pola tidur, karena Secara lebih spesifik untuk mencegah
menurut mereka seseorang yang kurang tidur terjadinya ibu hamil KEK, upaya yang dapat
akan berdampak pada kondisi kesehatannya dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan
seperti badan menjadi kurus.28 yang cukup secara kuantitas (jumlah makanan
Tuberkulosis merupakan salah satu yang dimakan) dan kualitas (variasi makanan
penyakit infeksi yang turut mempengaruhi dan zat gizi yang sesuai kebutuhan), serta
kejadian KEK pada ibu hamil. TB dapat suplementasi zat gizi yang harus dikonsumsi
menyebabkan penurunan berat badan dan oleh ibu hamil yaitu tablet tambah darah (berisi
kekurangan gizi. Pasien TB membutuhkan lebih zat besi dan asam folat), kalsium, seng, vitamin
banyak energi untuk mempertahankan fungsi A, vitamin D, yodium. Diperlukan upaya strategi
tubuh yang disebabkan oleh peningkatan laju intervensi gizi kepada ibu hamil KEK mengacu
metabolisme yang menyebabkan penurunan pada empat kategori yaitu penyediaan makanan,
berat badan. Selain karena faktor tersebut, konseling/edukasi, kolaborasi dan koordinasi
asupan makanan dapat berdampak negatif dengan tenaga kesehatan dan lintas sektor
pada pasien TB karena penurunan nafsu terkait.8
makan dan gangguan gastrointestinal, sehingga Setiap ibu hamil mempunyai risiko
mengakibatkan kekurangan gizi. Kekurangan gizi mengalami masalah gizi terutama KEK, oleh
bisa lebih jauh menyebabkan gangguan fungsi karena itu semua ibu hamil harus menerima
kekebalan, defisiensi gizi mengubah interaksi pelayanan antenatal yang komprehensif dan
antara makrofag dan T-limfosit. Meskipun terpadu. Tujuan pelayanan antenatal terpadu
kebanyakan orang yang terinfeksi TB tidak akan meliputi: deteksi dini, pengobatan dan penanganan
menampakkan gejala seperti sistem kekebalan gizi yang tepat terhadap gangguan kesehatan ibu
mereka berhasil mengendalikan bakteri, TB hamil termasuk masalah gizi terutama KEK;
pada orang yang kekurangan gizi lebih mungkin persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi
berkembang aktif karena infeksi tidak lagi komplikasi akibat masalah kesehatan terutama

110
Faktor Risiko Dominan Mempengaruhi Kurang Energi Kronis ... (Hasrida Mustafa. at al)

masalah gizi pada ibu hamil KEK; pencegahan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada
terhadap penyakit dan komplikasinya akibat KEK Wanita Prakonsepsi Di Kota Makassar.;
melalui penyuluhan kesehatan dan konseling.8 2014.
8. Direktorat Bina Gizi dan KIA Kementerian
KESIMPULAN Kesehatan. Pedoman Penanggulangan
Kurang Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Riwayat penyakit infeksi TB merupakan Hamil. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI;
faktor risiko paling dominan terhadap kejadian 2015.
KEK pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan 9. Restu, Sri, Sumiaty, Irmawati S. Relationship
data Riskesdas 2018. of Chronic Energy Deficiency in Pregnant
Ibu hamil mendapatkan pelayanan Women with Low Birth Weight Newborn in
antenatal yang komprehensif dan terpadu serta Central Sulawesi Province. Int J Sci Basic
perhatian khusus pada ibu hamil dengan riwayat Appl Res. 2017;53(1):1-9. doi:10.11693/
TB untuk mencegah KEK. hyhz20181000233.
10. Triwahyuningsih RY. Determinants of the
UCAPAN TERIMA KASIH Evidence of Chronic Energy in Pregnant
Women. J Res Public Heal Sci. 2019;1(2):139-
147. doi:10.33486/jrphs.v1i2.27.
Terimakasih kepada Kepala Badan Litbang
11. Muhamad Z, Sumarmi S. Factors affecting
Kesehatan yang telah mengijinkan menggunakan
the incidence of chronic energy deficiency
data Riskesdas 2018 untuk analisis lanjut dan
among pregnant women attending the
peneliti Balai Litbangkes Donggala yang telah
Pulubala community health centre. Indian J
membantu dalam penyusunan artikel ini. Public Heal Res Dev. 2018;9(11):1734-1738.
doi:10.5958/0976-5506.2018.01694.7.
DAFTAR RUJUKAN 12. Angraini DI. Social Determinants of Chronic
Energy Deficiency in Pregnant Women in
1. Kartini. Risiko Penyakit Infeksi terhadap Central Lampung: A Qualitative Study. In:
Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) The 5th International Conference on Public
pada Ibu Hami di Puskesmas Mekar Kota Health. Solo; 2019:121-121. doi:10.26911/
Kendari. HIJP Heal Inf J Penelit. 2017;9 theicph.2019.01.38.
Nomor 1:10-14. 13. Dharma IPPS. Paritas sebagai Faktor Risiko
2. Purba EM, Rahayujati TB, Hakimi M. Kejadian Kurang Energi Kronis ( KEK )
Kehamilan usia remaja dan kejadian bayi pada Ibu Hamil di Kecamatan Biduk-Biduk
berat lahir rendah di kabupaten Gunungkidul. Kabupaten Berau. Indones J Obstet Gynecol
Ber Kedokt Masy. 2016; 32:13-20. Sci eISSN. 2018;2(2):111-117.
3. Pusat Data dan Informasi KK. Aki Ibu.pdf.; 14. Sandra C. Penyebab Kejadian Kekurangan
2014. Energi Kronis Pada Ibu Hamil Risiko
4. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Tinggi Dan Pemanfaatan Antenatal Care Di
Riskesdas 2018. Jakarta : Kementerian Wilayah Kerja Puskesmas Jelbuk Jember.
Kesehatan; 2018. J Adm Kesehat Indones. 2018;6(2):136.
5. Prawita A, Susanti AI, Sari P. Survei doi:10.20473/jaki.v6i2.2018.136-142.
Intervensi Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ( 15. Nuddin A, Hengky HK, Konsentrasi M, et al.
KEK ) di Kecamatan Jatinangor Tahun 2015 Analisis Faktor Risiko Kekurangan Energi
in District Jatinangor 2015. 2015;2:186-191. Kronis Ibu Hamil di Kota Pare Pare. J Mns
6. Azizah A, Adriani M. Tingkat Kecukupan dan Kesehat. 2019;2(3).
Energi Protein Pada Ibu Hamil Trimester 16. Andiyani, Susilawati. Kejadian Kekuranagan
Pertama dan Kejadian Kekurangan Energi Energi Kronik (KEK) pada Ibu hamil. J
Kronis. Media Gizi Indones. 2017; 12:21-26. Kesehat. 2019;10(3):220-227. doi:http://
7. Hamid F, Thaha R, Salam A. Laporan dx.doi.org/10.35730/jk.v10i3.417.g493.
Penelitian : Analisis Faktor Risiko 17. Handayani S, Budianingrum S. Analisis

111
Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 49, No. 2, Juni 2021 : 105- 112

faktor yang mempengaruhi kekurangan 24. Worku G, Id D, Asresie MB. Factors


energi kronis pada ibu hamil di wilayah associated with chronic energy malnutrition
puskesmas wedi klaten. J involusi kebidanan. among reproductive-age women in
2011;1(1):42-60. Ethiopia : An analysis of the 2016 Ethiopia
18. Yuliastuti E. Faktor-Faktor Yang demographic and health survey data. PLoS
Berhubungan Dengan Kekurangan Energi One. 2020;15(12):1-13. doi:10.1371/journal.
Kronis Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja pone.0243148.
Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. An- 25. Rohiman, Rafiyah I, Sukmawati.
Nada 2019. 2014;1(2):14-15. Characteristics of Pregnant Women With
19. Ervinawati E, Wirda A, Nurlisis N. the Chronic Energy Deficiency At the Phc
Determinant of Chronic Energy Malnutrition of Pasundan Garut. J Matern Care Reprod
(CEM) in Pregnant Woman at Lubuk Muda Heal. 2019;2(1):57-65. doi:10.36780/jmcrh.
Public Health Center. J Kesehat Komunitas. v2i1.67.
2019;4(3):120-125. doi:10.25311/keskom. 26. Pomalingo AY, Misnati, Setiawan DI.
vol4.iss3.289. Karakteristik Ibu Hamil Kurang Energi
20. Ariany DE, Achadi EL, Irawati A, Ariyani. Kronik (KEK) di Kecamatan Tilango
Kekurangan Energi Kronis pada Wanita Kabupaten Gorontalo. Heal Nutr J. 2018;IV
Indonesia Validity Mid-Upper Arm Nomor 1. doi:e - ISSN (Online): 2549-7618.
Circumference to Detect Chronic Energy 27. Adriani, Susilawati. Kejadian Kekurangan
Malnutrition Risk of Indonesian Women. J Energi Kronik ( KEK ) Pada Ibu Hamil. J
Kesehat Masy. 2012;7(2):83-90. Kesehat. 2019;Vol 10 No:220-227. doi:http://
21. Mahirawati VK. Faktor-faktor yang dx.doi.org/10.35739/jk.v10i3.417.
berhubungan dengan kekurangan Energi 28. Febriyeni. Faktor-faktor yang Berhubungan
Kronik (KEK) pada ibu hamil di Kecamatan dengan Kejadian Energi Kronis Pada
Kamoning dan Tambelangan, Kabupaten Ibu Hamil. J Hum Care. 2017;2(3).
Sampang, Jawa Timur (Related Factors e-issn:2528-66510.
of chronic Energy Deficiency at Pregnant 29. Ren Z, Zhao F, Chen H, et al. Nutritional
Woman in kamoning and Tambelangan intakes and associated factors among
Sub Distri. Bul Penelit Sist Kesehat. tuberculosis patients: A cross-sectional study
2014;17(2 Apr):193-202. doi:10.22435/bpsk. in China. BMC Infect Dis. 2019;19(1):1-8.
v17i2Apr.3609. doi:10.1186/s12879-019-4481-6.
22. Rachmawati NC, Dewi YLR, Widyaningsih 30. Taslim NA, Virani D, Sumartini NK. Energy
V. Multilevel Analysis on Factors Associated regulation in newly diagnosed TB with chronic
with Occurrence Chronic Energy Deficiency energy deficiency : free fatty acids and RBP4.
among Pregnant Women. J Matern Child Asia Pac J Clin Nutr. 2017;26(May):73-79.
Heal. 2019;4(6):474-485. doi:10.26911/ doi:10.6133/apjcn.062017.s9.
thejmch.2019.04.06.08. 31. Fentie M, Wassie MM, Tesfahun A, Alemu
23. Tejayanti T. Determinan Kurang Energi K, Mequanent M. Chronic energy deficiency
Kronik dan Indeks Massa Tubuh Rendah pada and associated factors among adults living
Ibu Hamil di Indonesia. J Kesehat Reproduksi. with HIV in Gondar University Referral
2019;10(2):173-180. doi:10.22435/kespro. Hospital northwest Ethiopia. BMC Nutr.
v10i2.2403.173-180. 2017:1-10. doi:10.1186/s40795-017-0129-3.

112

Anda mungkin juga menyukai